Pengaruh Variasi Campuran Bahan Bakar Tongkol Jagu

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk.

: Pengaruh variasi campuran bahan bakar


p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja

Dinamika Teknik Mesin 8 (2018) 104-113

Pengaruh variasi campuran bahan bakar tongkol jagung dan


tempurung kelapa terhadap unjuk kerja tungku biomassa
I.W. Joniarta*, M. Wijana, A.A.Alit Triadi, I.B.K.T.H. Iswara, I.G.A.K.C. Adhi
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram, Jln. Majapahit No. 62 Mataram Nusa Tenggara
Barat Kode Pos : 83125, Telp. (0370) 636087
*Email:wayanjoniarta@unram.ac.id

ARTICLE INFO ABSTRACT

Article History: Agricultural waste such as corn cobs and coconut shell
Received October 18, 2017 can be used as alternative energy. Biomass as an
Accepted April 30, 2018 alternative energy can be used as a fuel in the furnace.
Available online July 1, 2018 Corncob has low calorific value and density, so it is
necessary to examine the combination’s effect of corn
cobs and coconut shell toward the performances of
Keywords: biomass furnace.The gasification furnace was the
Furnace development of a furnace design on previous research.
Biomass Diameter of combustion chamber is 25 cm, diameter of
Performance free air duct and secondary air duct is 2 cm, and primary
air duct is 1 cm. Combined corncob and coconut shell in
sequence are 100%: 0%, 80%: 20%, 60%: 40%, 40%:
60%, 20%: 80%, 0%: 100%. Investigated parameters
showing the furnace performance were boiling time, FCR,
power input, power output, power loss and efficiency are
boiling time, FCR, operating time, power input, power
output, power loss and efficiency. Test of operating time
were conducted by burning fuel until burned out. Then
boiling time test were conducted by heated 1 liters water
from ambient temperature to boiling (between 95oC -
o
97 C) on a 24 cm diameter pan.The results showed that
the largest operating time (1317.33 Seconds), smallest
FCR (2.249 Kg/hour), smallest power loss (19.532 kW),
and the highest efficiency (8.19%) obtained at 0% : 100%
combination. The fastest boiling time (157 Seconds) and
the largest power output (1.828 kW) was obtained at
40%: 60% combination. While the largest power input
(29.286 kW) was obtained at 60%: 40%.

dilakukan salah satunya adalah pemanfaatan


PENDAHULUAN biomassa dari limbah pertanian yang merupakan
Indonesia pada saat ini sedang gencar limbah padat dimanfaatkan lagi sebagai bahan
mencanangkan program pemanfaatan limbah bakar. Sifat dari biomassa ini pun sangat
sebagai bahan bakar guna memenuhi kebutuhan menguntungkan karena merupakan sumber
energi di masa mendatang. Pengembangan yang energi yang dapat dimanfaatkan secara lestari

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
104
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja

karena sifatnya yang dapat diperbaharui. termasuk cara mengoperasikan tungku


Program ini dikembangkan karena mengingat dipertahankan sama disepanjang pengujian.
Indonesia yang merupakan negara agraris yang Waktu Start-up (Start-up time) adalah waktu yang
terletak di daerah khatulistiwa yang kaya akan dibutuhkan dari awal penyalaan api sampai
potensi bioenergi yang dapat dimanfaatkan biomassa terbakar dengan baik (api stabil).
sebagai bahan bakar (cair, gas dan padat) Waktu Operasional (Operating Time) adalah
maupun listrik (Widardo dan Suryanta, 1995). waktu yang dibutuhkan sejak awal bahan bakar
Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki terbakar hingga api pembakaran mati Fuel
potensi lahan pengembangan jagung mencapai Comsumtion Rate (FCR)
268 ribu hektar. Pemerintah NTB telah mtb
menetapkan jagung sebagai salah satu FCR = (1)
OT
komoditas unggulan daerah. Potensi lahan
Dengan FCR adalah Fuel Comsumtion Rate
terluas ada di kabupaten Sumbawa (94,3 ribu
(kg/jam), mtb adalah Massa bahan bakar
hektar), kabupaten Bima (92,3 ribu hektar), dan
terpakai (Kg) ( ma - mak ) dimana ma adalah
kabupaten Lombok Tengah (52,9 ribu hektar).
Massa bahan bakar awal (Kg), mka adalah
(www.programunggulan.ntbprov.go.id).
massa bahan bakar akhir (Kg) , OT adalah
Potensi tongkol jagung untuk dijadikan
Operating time (Jam) Boiling Time adalah waktu
sebagai bahan bakar sangatlah besar. Salah
yang dibutuhkan untuk memanaskan air pada
satu penggunaan tongkol jagung sebagai
panci atau ketel, yaitu dihitung mulai dari
biomassa adalah untuk bahan bakar padat.
meletakkan panci pada burner sampai air
Penggunaan tongkol jagung sebagai bahan o o
mendidih pada suhu antara 95 C sampai 97 C.
bakar padat sudah sangat umum, akan tetapi
Daya bersih (Pout) adalah perbandingan antara
masih ditemui beberapa macam hambatan.
energi yang digunakan untuk memanaskan air
Salah satu hambatan yang terjadi adalah
dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk
rendahnya nilai kalor dan densitas dari tongkol
mencapai titik didih.
jagung tersebut. Kandungan nilai kalor dari
tongkol jagung yaitu 15,65 MJ/kg. Dengan M wc p (T f − Ti )
rendahnya nilai kalor dan densitas ini, maka Pout = (2)
dalam proses biomassai tongkol jagung ini akan t
sangat cepat terbakar dan tidak stabil. Selain itu, Dengan Pout adalah daya bersih (kJ/s = Kw), Mw
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adalah massa air (Kg), Cp adalah Kalor jenis air
o o
sebelumnya, diketahui bahwa dengan bahan (Kj/Kg. C) = 4,1864 Kj/Kg. C, Ti, Tf adalah
bakar tongkol jagung sebesar 8,2 kg pada tungku Temperatur air awal dan akhir (oC), t adalah
biomassa, waktu operasional yang didapatkan Waktu yang dibutuhkan untuk mendidihkan air
adalah 70 menit atau dapat dikatakan laju (Detik). Daya pembakaran (Pin) adalah energi
pembakaran tongkol jagung adalah 7,03 Kg/Jam. panas yang terkandung didalam bahan bakar
(Tahir, 2013). Untuk mengatasi permasalahan dibagi dengan waktu yang telah digunakan pada
tersebut dapat dilakukan dengan cara kombinasi proses pembakaran.
bahan bakar yaitu dengan mencampurkan mta LHV
Pin = (3)
biomassa lain yang memiliki nilai kalor dan t
densitas yang lebih tinggi yaitu tempurung Dengan Pin adalah daya pembakaran (KJ/s =
kelapa. Tempurung kelapa memiliki nilai kalor kW), mta adalah Massa bahan bakar terpakai
sebesar 20,50 MJ/kg. untuk mendidihkan air (Kg) , LHV: Nilai kalor
Pada penelitian ini, akan digunakan rendah bahan bakar (Kj/Kg)
kombinasi dua bahan baku (biomassa) yaitu Daya yang hilang adalah daya
memanfaatkan tongkol jagung dan tempurung pembakaran dikurangi dengan daya yang
kelapa. Penggunaan tongkol jagung akan terpakai untuk memanaskan air
dicampur dengan tempurung kelapa guna
meningkatan kualitas dari pembakaran yang
Ploss = Pin − Pout (4)
dilakukan sehingga nyala api yang dihasilkan Dengan Ploss adalah Kehilangan daya pada
dapat stabil dan bertahan cukup lama. tungku (Kj/s = Kw) , Pin adalah daya pemba-
Pengujian kinerja (performance) tungku karan (Kj/s = Kw), Pout adalah daya yang
biomassa pada penelitian ini menggunakan digunakan untuk menaikkan suhu air (Kj/s = Kw)
metode Water Boiling Test (WBT) (BSN, 2013). Efisiensi tungku biomassa adalah
Water Boilling Test (WBT) adalah metode perbandingan antara daya yang dipakai untuk
pengujian yang digunakan untuk mengetahui memanaskan air dengan daya yang dihasilkan
kinerja suatu tungku dalam skala laboratorium, oleh bahan bakar (Mirmanto dkk., 2017).
dimana kondisi iklim, bahan bakar (kelembaban,
spesies, bentuk), jenis alat masak, pemasak

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
105
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja

Pout waktu operasional dan efisiensi yang dihasilkan


η= x100% (5) dari tungku biomassa. Diagram alir dari penelitian
Pin ini data dilihat pada gambar 1.

METODE PENELITIAN PerancanganTungku


Pada penelitian ini menggunakan dua Pada tahap ini dilakukan pendesainan dan
metode penelitian yaitu studi litelatur dan studi pembuatan tungku, Desain tungku yang
eksperimental sedangkan untuk variabelnya digunakan dapat dilihat pada gambar 2 sampai 5
digunakan variable bebas berupa campuran (Joniarta dkk., 2014).
tempurung kelapa dan tongkol jagung,
sedangkan variabel terikat yaitu Boilling Time,

Gambar 1.Diagram alir penelitian

Pengambilan Data a. Menyiapkan bakan bakar yaitu tongkol


1. Pengambilan data waktu operasional jagung dan tempurung kelapa.
(operating time) b. Menimbang berat tongkol jagung.
Pengambilan data dengan menggunakan c. Menimbang berat tempurung kelapa.
bahan bakar campuran tongkol jagung : d. Menimbang berat total bahan bakar yaitu 1
tempurung kelapa = 80% : 20%, 60% : 40%, 40% kg.
: 60%, 20% : 80%. Langkah pengujian sebagai e. Memasukkan bahan bakar ke dalam ruang
berikut: bakar.
f. Menutup saluran masuk bahan bakar.

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
106
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja

g. Membantu penyalaan awal bahan bakar j. Menimbang massa akhir bahan bakar
dengan minyak tanah 10 ml. menggunakan timbangan digital.
h. Memulai pencatatan waktu pada stopwatch k. Mengulagi prosedur a – j untuk variasi
pada saat api mulai terbentuk. campuran tongkol jagung: tempurung kelapa
i. Menghentikan pencatatan waktu pada 60% : 40%, 40% : 60%, 20% : 80%.
stopwatch saat api sudah mati.

Gambar 2 Tampak depan Gambar 3. Ruang bakar


Keterangan:
1. Diameter Luar Tungku
2. Diameter Ruang Bakar
3. Lubang Masuk Udara Primer
4. Penyangga Wajan/ Panci

2. Pengambilan data BoilingTime j. Meletakkan panci di atas tungku saat api


Pengambilan data Boiling Time dengan sudah menyala stabil.
menggunakan bahan bakar campuran tongkol k. Menyiapkan stopwatch untuk mengukur
Jagung : Tempurung Kelapa = 80% : 20%, 60% : waktu pendidihan air.
40%, 40% : 60%, 20% : 80%. Langkah pengujian l. Mengukur temperatur air (termometer
sebagai berikut: dibiarkan di dalam panci tanpa menyentuh
a. Menyiapkan bakan bakar yaitu tongkol dasar panci untuk mengukur temperatur air
jagung dan tempurung kelapa. per satuan waktu).
b. Menimbang berat tongkol jagung. m. Menimbang massa akhir bahan bakar
c. Menimbang berat tempurung kelapa. setelah proses pendidihan air selesai.
d. Menimbang berat total bahan bakar = 1 kg. n. Mengulagi prosedur a – m untuk variasi
e. Memasukkan bahan bakar ke dalam ruang campuran tongkol jagung : tempurung
bakar. kelapa 0% : 100% .
f. Menutup saluran masuk bahan bakar.
g. Membantu penyalaan awal bahan bakar HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan minyak tanah 10 ml. Setelah dilakukan pengambilan data pada
h. Menyiapkan panci berisikan air bersih 1 tiap-tiap pengujian kemudian dilakukan analisa
liter data dan pembahasan adalag sebagai berikut:
i. Menunggu sampai api menyala stabil.

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
107
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja

1. Waktu Operasional, Waktu Start-up dan Fuel kandungan lignin yang tinggi, yang menyebabkan
Consumtion Rate tempurung kelapa lebih susah terbakar.
Dari gambar 6 terlihat bahwa variasi Sedangkan Start-up Time berbanding lurus
perbandingan campuran tongkol jagung dan dengan Operating Time. Dimana semakin
tempurung kelapa sebagai bahan bakar bertambahnya persentase tempurung kelapa
berpengaruh terhadap Operating Time (OT) dan menyebabkan semakin lama waktu yang
Start-up Time (ST). dimana keduanya akan dibutuhkan bahan bakar untuk menyala stabil.
meningkat. Hal ini disebabkan karena tongkol Hal ini terjadi karena densitas tempurung kelapa
3
jagung memiliki kandungan sellulosa yang tinggi sebesar 661 kg/m jauh lebih tinggi dibandingkan
yang menyebabkan tongkol jagung lebih mudah dengan tongkol jagung yang hanya 188 kg/m3.
terbakar, sedangkan tempurung kelapa memiliki

Gambar 4. Tampak atas Gambar 5. Tampak bawah

Dari gambar 7 dapat dilihat bahwa variasi Nilai Boiling Time terbaik 157 detik dicapai oleh
perbandingan campuran tongkol jagung dan variasi bahan bakar 40:60 %
tempurung kelapa sebagai bahan bakar Nilai boiling time pada penelitian ini
berpengaruh terhadap dengan nilai fuel bervariasi karena besarnya nilai Pout yang terjadi
comsumption rate (FCR), dimana semakin besar pada saat memanaskan air. Semakin tinggi nilai
persentase tempurung kelapa maka nilai FCR Pout maka semakin rendah (cepat) boiling time
semakin rendah. Hal ini terjadi karena densitas yang terjadi, dan semakin rendah nilai Pout maka
dan nilai kalor tempurung kelapa lebih besar semakin tinggi (lama) boiling time yang terjadi.
dibandingkan tongkol jagung. Nilai Boiling Time terbaik 157 detik dicapai oleh
2. Boiling Time (BT), Daya Pembakaran (Pin), variasi bahan bakar 40:60 %.
Daya bersih (Pout), dan Daya Kehilangan b. Daya Pembakaran (Pin)
(Ploss). Daya pembakaran (Pin) adalah
a. Boiling Time perbandingan antara jumlah energi panas yang
Boiling Time dihitung mulai dari yang dihasilkan oleh bahan bakar dengan jumlah
meletakkan panci pada tungku sampai air bahan bakar yang dikonsumsi. Hubungan varasi
o o
mendidih pada suhu antara 95 C – 97 C. Grafik campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa
Boiling time dapat dilihat pada gambar 8. terhadap Pindigambarkan dengan grafik yang
Nilai boiling time pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 9.
bervariasi karena besarnya nilai Pout yang terjadi Dari Gambar 9 terlihat bahwa daya
pada saat memanaskan air. Semakin tinggi nilai pembakaran tungku biomassai dipengaruhi oleh
Pout maka semakin rendah (cepat) boiling time variasi campuran tongkol jagung dan tempurung
yang terjadi, dan semakin rendah nilai Pout maka kelapa. Campuran bahan bakar yang memiliki
semakin tinggi (lama) boiling time yang terjadi. daya terbesar adalah campuran 60% tongkol
jagung dan 40% tempurung kelapa yaitu sebesar

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
108
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja

29,286 kW. Sedangkan campuran bahan bakar dibandingkan massa rata – rata tongkol jagung
yang memiliki daya terendah adalah 100% yaitu sebesar 366 gram. Pada penelitian ini,
tempurung kelapa yaitu 21,274 kW. Hal ini semakin menurunnya nilai daya pembakaran dari
disebabkan karena tempurung kelapa memiliki variasi campuran tongkol jagung dan tempurung
densitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelapa 40% : 60%, 20% : 80%, dan 0% : 100%
tongkol jagung, sehingga bahan bakar yang disebabkan karena semakin tinggi persentase
digunakan lebih lama habis dibandingkan dengan tempurung kelapa, maka semakin sedikit volume
tongkol jagung. Massa rata – rata tempurung bahan bakar yang memenuhi ruang bakar karena
kelapa yang digunakan untuk mendidihkan 1 liter bentuk dari tempurung kelapa yang pipih dan
air hanya sebesar 168 gram, jauh lebih rendah padat.

Gambar 6. Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap Operating
Time (OT) dan Start-up Time (ST)

Gambar 7. Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap Fuel
Consumption Rate (FCR).

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
109
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja

Gambar 8. Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap Boiling Time
(BT).

Gambar 9. Hubungan varasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap Pin.

c. Daya bersih (Pout) daya bersih terkecil terjadi pada 80% tongkol
Daya bersih (Pout) adalah perbandingan jagung dan 20% tempurung kelapa yaitu 1,683
antara jumlah energi yang digunakan untuk kW. Hal ini disebabkan karena semakin besar
menaikkan suhu air dengan lamanya waktu untuk daya pembakaran yang dihasilkan oleh tungku
mencapai suhu yang diinginkan (kW).Hubungan maka semakin besar pula daya bersihnya.
variasi campuran tongkol jagung dan tempurung Pada gambar 10 menunjukkan bahwa
kelapa terhadap Poutdigambarkan dengan grafik variasi campuran tongkol jagung dan tempurung
yang dapat dilihat pada gambar 10. kelapa tidak memiliki pengaruh yang signifikan
Pada gambar 10 menunjukkan bahwa terhadap daya bersih yang dihasilkan dari proses
variasi campuran tongkol jagung dan tempurung pembakaran pada tungku biomassai ini. Daya
kelapa tidak memiliki pengaruh yang signifikan bersih yang dihasilkan pada masing – masing
terhadap daya bersih yang dihasilkan dari proses variasi campuran bahan bakar hampir sama
pembakaran pada tungku biomassai ini. Daya besarnya. Daya bersih terbesar terjadi pada
bersih yang dihasilkan pada masing – masing campuran 40% tongkol jagung dan 60%
variasi campuran bahan bakar hampir sama tempurung kelapa yaitu 1,828 kW. Sedangkan
besarnya. Daya bersih terbesar terjadi pada daya bersih terkecil terjadi pada 80% tongkol
campuran 40% tongkol jagung dan 60% jagung dan 20% tempurung kelapa yaitu 1,683
tempurung kelapa yaitu 1,828 kW. Sedangkan kW. Hal ini disebabkan karena semakin besar

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
110
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja

daya pembakaran yang dihasilkan oleh tungku yang dihasilkan tungku biomassai dengan variasi
maka semakin besar pula daya bersihnya. campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa.
d. Kehilangan daya (Ploss) Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan
Kehilangan daya (Ploss) adalah kehilangan tempurung kelapa terhadap Ploss digambarkan
daya pada tungku biomassai.Plossdidapatkan dari dengan grafik yang dapat dilihat pada Gambar
hasil perhitungan dari daya input dan daya output 11.

Gambar 10. Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap Pout.

Gambar 11. Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap Ploss.

Pada gambar 11, Kehilangan daya pada api yang menyebar sehingga tidak terfokus
tungku biomassai di pengaruhi oleh campuran kealat masak. Kehilangan panas pada tungku
tongkol jagung dan tempurung kelapa sebagai dikarenakan laju aliran yang tinggi sehingga
bahan bakar. Kehilangan daya terbesar terjadi panas yang dihasilkan terbawa aliran udara,
pada campuran 60% tongkol jagung dan 40% besarnya nilai kehilangan panas ini juga
tempurung kelapa yaitu 28,684 kW. Sedangkan dipengaruhi oleh perbedaan suhu badan tungku
kehilangan daya terkecil terjadi pada 100% dan suhu lingkungan. Semakin tinggi perbedaan
tempurung kelapa yaitu 19,532. Hal ini suhu semakin tinggi nilai kehilangan panas
disebabkan karena semakin besar daya yang tersebut.
dihasilkan oleh tungku maka semakin besar pula
kehilangan daya yang terjadi, serta banyaknya
daya yang terbuang kelingkungan akibat nyala

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
111
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja

3. Efisiensi tungku biomassa (ɳ) Dari gambar 12 diatas terlihat bahwa


Efisiensi tungku adalah perbandingan efisiensi tungku biomassai pada pemanas air
antara energi yang digunakan pada pemanasan untuk masing - masing variasi campuran tongkol
air dengan energi panas yang terkandung pada jagung dan tempurung kelapa sebagai bahan
bahan bakar. Setelah mendapatkan daya yang bakar menunjukkan bahwa variasi bahan bakar
dihasilkan untuk memanaskan air dan besarnya memengaruhi efisiensi tungku. Nilai efisiensi
daya pembakaran maka efisiensi dari tungku yang terbesar terjadi pada 100% tempurung
biomassai dapat ditemukan.Hubungan variasi kelapa yaitu 8,19%. Sedangkan nilai efisiensi
campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terkecil terjadi pada campuran 60% tongkol
terhadap efisiensi proses tungku biomassai jagung dan 40% tempurung kelapa yaitu 5,89%.
digambarkan dengan grafik yang dapat dilihat
pada Gambar 12.

Gambar 12. Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap efisiensi
proses tungku biomassai

Hal ini disebabkan karena nilai dari pembakaran tungku dengan suhu lingkungan
efisiensi tungku tergantung dari jumlah konsumsi menjadi besar, sehingga kehilangan daya pada
bahan bakar yang digunakan pada proses tungku lebih tinggi yang mengakibatkan semakin
pembakaran. Selain itu nilai efisiensi juga rendahnya efisiensi tungku.
tergantung dari kalor bahan bakar yang
digunakan.Pada campuran 60% tongkol jagung KESIMPULAN
dengan 40% tempurung kelapa memiliki daya Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa
pembakaran paling tinggi yaitu 29,286 kW, data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,
sedangkan daya bersih yang diterima oleh air maka dapat ditarik kesimpulan diantaranya :
hanya sebesar 1,725 kW yang mengakibatkan 1. Dari hubungan antara variasi bahan bakar
besarnya daya yang hilang selama proses campuran tongkol jagung dan tempurung
pemanasan air adalah 28,684 kW. Hal ini yang kelapa dengan karakteristik dan efisiensi
menyebabkan efisiensi tungku menjadi rendah tungku, didapatkan bahwa Operating Time
yaitu 5,89%. Lain halnya dengan bahan bakar terbesar (1317,33 Detik), Fuel Consumption
100% tempurung kelapa, yang memiliki daya Rate terkecil (2,249 Kg/Jam), Kehilangan
pembakaran paling rendah yaitu 21,274 kW dan Daya terkecil (19,532 kW) dan Efisiensi
daya bersihnya adalah 1,742 kW, sehingga terbesar (8,19%) terjadi pada variasi 0%
kehilangan daya nya terkecil dibandingkan tongkol jagung : 100% tempurung kelapa.
campuran bahan bakar yang lain yaitu 19,532 Sedangkan Boiling Time tercepat (157 Detik)
kW. Hal ini yang mengakibatkan efisiensi tungku dan Daya Bersih terbesar (1,828 kW) terjadi
menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan pada variasi 40% tongkol jagung : 60%
campuran bahan bakar yang lainnya yaitu tempurung kelapa. Kemudian Daya
sebesar 8,19%. Daya pembakaran yang tinggi Pembakaran terbesar (29,286 kW) terjadi
menyebabkan perbedaan suhu ruang

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
112
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja

pada 60% tongkol jagung : 40% tempurung ma : Massa awal bahan bakar (Kg)
kelapa. mak : Massa akhir bahan bakar (Kg)
2. Dalam hal ini peneliti memilih variasi bahan mta :Massa bahan bakar terpakai
bakar 40:60 % memberikan nilai boiling time untuk mendidihkan air (Kg)
yang paling baik walaupun efisiensi tungku mtb :Massa bahan bakar terpakai (Kg)
tergolong masih rendah dan daya bersih yang Mw : Massa air (Kg)
dihasilkan terbesar. Dengan variasi bahan OT : Operating Time (Detik)
bakar tersebut maka sifat dan karakteristik Pin : Daya Pembakaran (kW)
bahan bakar akan saling melengkapi dimana Ploss : Kehilangan daya (kW)
tongkol jagung lebih mudah terbakar dan Pout : Daya Bersih (kW)
membantu mempercepat terbakarnya batok ST : Start-up Time (Detik)
kelapa, ketika tongkol jagung sudah mulai t : Waktu yang dibutuhkan untuk
habis maka nyala didalam ruang bakar masih mendidihkan air (Detik)
tetap tinggi diakibatkan oleh terbakarnya Tf : Temperatur air akhir (oC)
batok kelapa. Ti : Temperatur air awal (oC)
3. Dalam penelitian ini kompor yang didesain ɳ : Efisiensi Tungku (%)
menggunakan bahan bakar biomassa masih
memiliki efisiensi yang rendah, karena DAFTAR PUSTAKA
karakteristik biomassa dengan density yang BSN., 2013, Kinerja tungku biomassa, Gedung
berbeda-beda, ada yang cepat terbakar, dan Manggala Wanabakti, Jakarta.
sebaliknya, hal ini bisa diperbaiki dengan Joniarta I.W., Alit I.B., Sutanto R., Nurcahyati,
membuat bahan biomassa tersebut menjadi 2014, Unjuk kerja kompor biomassai
serbuk dan di cetak dengan ukuran mesh dengan bahan bakar biomassa ranting dan
yang sama. limbah potongan kayu kering, Laporan
Penelitian Lembaga Penelitian Universitas
UCAPAN TERIMAKASIH Mataram, Mataram.
Penulis pada kesempatan ini mengucakan Mirmanto, Mulyanto A., Hidayatullah, L.R., 2017,
terimakasih kepada semua pihak yang Hubungan ketinggian dan diameter lubang
membantu baik berupa materi maupun pikiran udara tungku pembakaran biomassa dan
terutama mahasiswa teknik mesin, terima kasih efisiensi tungku, Jurnal Teknik Mesin (JTM),
juga penulis kepada kemenristekdikti melalui 06(4), 225-230.
Program PPT tahun 2017 dan jurusan teknik Tahir M., Kasim R., Bait Y., 2013, Uji performansi
mesin atas pasilitas yang diberikan. desain terintegrasi tungku biomassa dan
penukar panas, Fakultas Pertanian,
DAFTAR NOTASI Universitas Negeri Gorontalo.
BT : Boiling Time (Detik) Widardo, Suryanta, 1995, Membuat bioarang dari
Cp : Kalor jenis air (Kj/KgoC) kotoran lembu, cetakan Ke-6 tahun 2008,
FCR : Fuel Consumption Rate (Kg/Jam) Kanisius, Bogor.
LHVbb : Nilai kalor bawah bahan bakar www.programunggulan.ntbprov.go.id diakses 15
o
(Kj/Kg C) Mei 2017

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
113

You might also like