Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Variasi Campuran Bahan Bakar Tongkol Jagu
Pengaruh Variasi Campuran Bahan Bakar Tongkol Jagu
Pengaruh Variasi Campuran Bahan Bakar Tongkol Jagu
Article History: Agricultural waste such as corn cobs and coconut shell
Received October 18, 2017 can be used as alternative energy. Biomass as an
Accepted April 30, 2018 alternative energy can be used as a fuel in the furnace.
Available online July 1, 2018 Corncob has low calorific value and density, so it is
necessary to examine the combination’s effect of corn
cobs and coconut shell toward the performances of
Keywords: biomass furnace.The gasification furnace was the
Furnace development of a furnace design on previous research.
Biomass Diameter of combustion chamber is 25 cm, diameter of
Performance free air duct and secondary air duct is 2 cm, and primary
air duct is 1 cm. Combined corncob and coconut shell in
sequence are 100%: 0%, 80%: 20%, 60%: 40%, 40%:
60%, 20%: 80%, 0%: 100%. Investigated parameters
showing the furnace performance were boiling time, FCR,
power input, power output, power loss and efficiency are
boiling time, FCR, operating time, power input, power
output, power loss and efficiency. Test of operating time
were conducted by burning fuel until burned out. Then
boiling time test were conducted by heated 1 liters water
from ambient temperature to boiling (between 95oC -
o
97 C) on a 24 cm diameter pan.The results showed that
the largest operating time (1317.33 Seconds), smallest
FCR (2.249 Kg/hour), smallest power loss (19.532 kW),
and the highest efficiency (8.19%) obtained at 0% : 100%
combination. The fastest boiling time (157 Seconds) and
the largest power output (1.828 kW) was obtained at
40%: 60% combination. While the largest power input
(29.286 kW) was obtained at 60%: 40%.
https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
104
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja
https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
105
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja
https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
106
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja
g. Membantu penyalaan awal bahan bakar j. Menimbang massa akhir bahan bakar
dengan minyak tanah 10 ml. menggunakan timbangan digital.
h. Memulai pencatatan waktu pada stopwatch k. Mengulagi prosedur a – j untuk variasi
pada saat api mulai terbentuk. campuran tongkol jagung: tempurung kelapa
i. Menghentikan pencatatan waktu pada 60% : 40%, 40% : 60%, 20% : 80%.
stopwatch saat api sudah mati.
https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
107
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja
1. Waktu Operasional, Waktu Start-up dan Fuel kandungan lignin yang tinggi, yang menyebabkan
Consumtion Rate tempurung kelapa lebih susah terbakar.
Dari gambar 6 terlihat bahwa variasi Sedangkan Start-up Time berbanding lurus
perbandingan campuran tongkol jagung dan dengan Operating Time. Dimana semakin
tempurung kelapa sebagai bahan bakar bertambahnya persentase tempurung kelapa
berpengaruh terhadap Operating Time (OT) dan menyebabkan semakin lama waktu yang
Start-up Time (ST). dimana keduanya akan dibutuhkan bahan bakar untuk menyala stabil.
meningkat. Hal ini disebabkan karena tongkol Hal ini terjadi karena densitas tempurung kelapa
3
jagung memiliki kandungan sellulosa yang tinggi sebesar 661 kg/m jauh lebih tinggi dibandingkan
yang menyebabkan tongkol jagung lebih mudah dengan tongkol jagung yang hanya 188 kg/m3.
terbakar, sedangkan tempurung kelapa memiliki
Dari gambar 7 dapat dilihat bahwa variasi Nilai Boiling Time terbaik 157 detik dicapai oleh
perbandingan campuran tongkol jagung dan variasi bahan bakar 40:60 %
tempurung kelapa sebagai bahan bakar Nilai boiling time pada penelitian ini
berpengaruh terhadap dengan nilai fuel bervariasi karena besarnya nilai Pout yang terjadi
comsumption rate (FCR), dimana semakin besar pada saat memanaskan air. Semakin tinggi nilai
persentase tempurung kelapa maka nilai FCR Pout maka semakin rendah (cepat) boiling time
semakin rendah. Hal ini terjadi karena densitas yang terjadi, dan semakin rendah nilai Pout maka
dan nilai kalor tempurung kelapa lebih besar semakin tinggi (lama) boiling time yang terjadi.
dibandingkan tongkol jagung. Nilai Boiling Time terbaik 157 detik dicapai oleh
2. Boiling Time (BT), Daya Pembakaran (Pin), variasi bahan bakar 40:60 %.
Daya bersih (Pout), dan Daya Kehilangan b. Daya Pembakaran (Pin)
(Ploss). Daya pembakaran (Pin) adalah
a. Boiling Time perbandingan antara jumlah energi panas yang
Boiling Time dihitung mulai dari yang dihasilkan oleh bahan bakar dengan jumlah
meletakkan panci pada tungku sampai air bahan bakar yang dikonsumsi. Hubungan varasi
o o
mendidih pada suhu antara 95 C – 97 C. Grafik campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa
Boiling time dapat dilihat pada gambar 8. terhadap Pindigambarkan dengan grafik yang
Nilai boiling time pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 9.
bervariasi karena besarnya nilai Pout yang terjadi Dari Gambar 9 terlihat bahwa daya
pada saat memanaskan air. Semakin tinggi nilai pembakaran tungku biomassai dipengaruhi oleh
Pout maka semakin rendah (cepat) boiling time variasi campuran tongkol jagung dan tempurung
yang terjadi, dan semakin rendah nilai Pout maka kelapa. Campuran bahan bakar yang memiliki
semakin tinggi (lama) boiling time yang terjadi. daya terbesar adalah campuran 60% tongkol
jagung dan 40% tempurung kelapa yaitu sebesar
https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
108
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja
29,286 kW. Sedangkan campuran bahan bakar dibandingkan massa rata – rata tongkol jagung
yang memiliki daya terendah adalah 100% yaitu sebesar 366 gram. Pada penelitian ini,
tempurung kelapa yaitu 21,274 kW. Hal ini semakin menurunnya nilai daya pembakaran dari
disebabkan karena tempurung kelapa memiliki variasi campuran tongkol jagung dan tempurung
densitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelapa 40% : 60%, 20% : 80%, dan 0% : 100%
tongkol jagung, sehingga bahan bakar yang disebabkan karena semakin tinggi persentase
digunakan lebih lama habis dibandingkan dengan tempurung kelapa, maka semakin sedikit volume
tongkol jagung. Massa rata – rata tempurung bahan bakar yang memenuhi ruang bakar karena
kelapa yang digunakan untuk mendidihkan 1 liter bentuk dari tempurung kelapa yang pipih dan
air hanya sebesar 168 gram, jauh lebih rendah padat.
Gambar 6. Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap Operating
Time (OT) dan Start-up Time (ST)
Gambar 7. Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap Fuel
Consumption Rate (FCR).
https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
109
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja
Gambar 8. Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap Boiling Time
(BT).
Gambar 9. Hubungan varasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap Pin.
c. Daya bersih (Pout) daya bersih terkecil terjadi pada 80% tongkol
Daya bersih (Pout) adalah perbandingan jagung dan 20% tempurung kelapa yaitu 1,683
antara jumlah energi yang digunakan untuk kW. Hal ini disebabkan karena semakin besar
menaikkan suhu air dengan lamanya waktu untuk daya pembakaran yang dihasilkan oleh tungku
mencapai suhu yang diinginkan (kW).Hubungan maka semakin besar pula daya bersihnya.
variasi campuran tongkol jagung dan tempurung Pada gambar 10 menunjukkan bahwa
kelapa terhadap Poutdigambarkan dengan grafik variasi campuran tongkol jagung dan tempurung
yang dapat dilihat pada gambar 10. kelapa tidak memiliki pengaruh yang signifikan
Pada gambar 10 menunjukkan bahwa terhadap daya bersih yang dihasilkan dari proses
variasi campuran tongkol jagung dan tempurung pembakaran pada tungku biomassai ini. Daya
kelapa tidak memiliki pengaruh yang signifikan bersih yang dihasilkan pada masing – masing
terhadap daya bersih yang dihasilkan dari proses variasi campuran bahan bakar hampir sama
pembakaran pada tungku biomassai ini. Daya besarnya. Daya bersih terbesar terjadi pada
bersih yang dihasilkan pada masing – masing campuran 40% tongkol jagung dan 60%
variasi campuran bahan bakar hampir sama tempurung kelapa yaitu 1,828 kW. Sedangkan
besarnya. Daya bersih terbesar terjadi pada daya bersih terkecil terjadi pada 80% tongkol
campuran 40% tongkol jagung dan 60% jagung dan 20% tempurung kelapa yaitu 1,683
tempurung kelapa yaitu 1,828 kW. Sedangkan kW. Hal ini disebabkan karena semakin besar
https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
110
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja
daya pembakaran yang dihasilkan oleh tungku yang dihasilkan tungku biomassai dengan variasi
maka semakin besar pula daya bersihnya. campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa.
d. Kehilangan daya (Ploss) Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan
Kehilangan daya (Ploss) adalah kehilangan tempurung kelapa terhadap Ploss digambarkan
daya pada tungku biomassai.Plossdidapatkan dari dengan grafik yang dapat dilihat pada Gambar
hasil perhitungan dari daya input dan daya output 11.
Gambar 10. Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap Pout.
Gambar 11. Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap Ploss.
Pada gambar 11, Kehilangan daya pada api yang menyebar sehingga tidak terfokus
tungku biomassai di pengaruhi oleh campuran kealat masak. Kehilangan panas pada tungku
tongkol jagung dan tempurung kelapa sebagai dikarenakan laju aliran yang tinggi sehingga
bahan bakar. Kehilangan daya terbesar terjadi panas yang dihasilkan terbawa aliran udara,
pada campuran 60% tongkol jagung dan 40% besarnya nilai kehilangan panas ini juga
tempurung kelapa yaitu 28,684 kW. Sedangkan dipengaruhi oleh perbedaan suhu badan tungku
kehilangan daya terkecil terjadi pada 100% dan suhu lingkungan. Semakin tinggi perbedaan
tempurung kelapa yaitu 19,532. Hal ini suhu semakin tinggi nilai kehilangan panas
disebabkan karena semakin besar daya yang tersebut.
dihasilkan oleh tungku maka semakin besar pula
kehilangan daya yang terjadi, serta banyaknya
daya yang terbuang kelingkungan akibat nyala
https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
111
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja
Gambar 12. Hubungan variasi campuran tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap efisiensi
proses tungku biomassai
Hal ini disebabkan karena nilai dari pembakaran tungku dengan suhu lingkungan
efisiensi tungku tergantung dari jumlah konsumsi menjadi besar, sehingga kehilangan daya pada
bahan bakar yang digunakan pada proses tungku lebih tinggi yang mengakibatkan semakin
pembakaran. Selain itu nilai efisiensi juga rendahnya efisiensi tungku.
tergantung dari kalor bahan bakar yang
digunakan.Pada campuran 60% tongkol jagung KESIMPULAN
dengan 40% tempurung kelapa memiliki daya Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa
pembakaran paling tinggi yaitu 29,286 kW, data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,
sedangkan daya bersih yang diterima oleh air maka dapat ditarik kesimpulan diantaranya :
hanya sebesar 1,725 kW yang mengakibatkan 1. Dari hubungan antara variasi bahan bakar
besarnya daya yang hilang selama proses campuran tongkol jagung dan tempurung
pemanasan air adalah 28,684 kW. Hal ini yang kelapa dengan karakteristik dan efisiensi
menyebabkan efisiensi tungku menjadi rendah tungku, didapatkan bahwa Operating Time
yaitu 5,89%. Lain halnya dengan bahan bakar terbesar (1317,33 Detik), Fuel Consumption
100% tempurung kelapa, yang memiliki daya Rate terkecil (2,249 Kg/Jam), Kehilangan
pembakaran paling rendah yaitu 21,274 kW dan Daya terkecil (19,532 kW) dan Efisiensi
daya bersihnya adalah 1,742 kW, sehingga terbesar (8,19%) terjadi pada variasi 0%
kehilangan daya nya terkecil dibandingkan tongkol jagung : 100% tempurung kelapa.
campuran bahan bakar yang lain yaitu 19,532 Sedangkan Boiling Time tercepat (157 Detik)
kW. Hal ini yang mengakibatkan efisiensi tungku dan Daya Bersih terbesar (1,828 kW) terjadi
menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan pada variasi 40% tongkol jagung : 60%
campuran bahan bakar yang lainnya yaitu tempurung kelapa. Kemudian Daya
sebesar 8,19%. Daya pembakaran yang tinggi Pembakaran terbesar (29,286 kW) terjadi
menyebabkan perbedaan suhu ruang
https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
112
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No.2, Juli 2018 Joniarta dkk. : Pengaruh variasi campuran bahan bakar
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 tongkol jagung dan tempurung kelapa terhadap unjuk kerja
pada 60% tongkol jagung : 40% tempurung ma : Massa awal bahan bakar (Kg)
kelapa. mak : Massa akhir bahan bakar (Kg)
2. Dalam hal ini peneliti memilih variasi bahan mta :Massa bahan bakar terpakai
bakar 40:60 % memberikan nilai boiling time untuk mendidihkan air (Kg)
yang paling baik walaupun efisiensi tungku mtb :Massa bahan bakar terpakai (Kg)
tergolong masih rendah dan daya bersih yang Mw : Massa air (Kg)
dihasilkan terbesar. Dengan variasi bahan OT : Operating Time (Detik)
bakar tersebut maka sifat dan karakteristik Pin : Daya Pembakaran (kW)
bahan bakar akan saling melengkapi dimana Ploss : Kehilangan daya (kW)
tongkol jagung lebih mudah terbakar dan Pout : Daya Bersih (kW)
membantu mempercepat terbakarnya batok ST : Start-up Time (Detik)
kelapa, ketika tongkol jagung sudah mulai t : Waktu yang dibutuhkan untuk
habis maka nyala didalam ruang bakar masih mendidihkan air (Detik)
tetap tinggi diakibatkan oleh terbakarnya Tf : Temperatur air akhir (oC)
batok kelapa. Ti : Temperatur air awal (oC)
3. Dalam penelitian ini kompor yang didesain ɳ : Efisiensi Tungku (%)
menggunakan bahan bakar biomassa masih
memiliki efisiensi yang rendah, karena DAFTAR PUSTAKA
karakteristik biomassa dengan density yang BSN., 2013, Kinerja tungku biomassa, Gedung
berbeda-beda, ada yang cepat terbakar, dan Manggala Wanabakti, Jakarta.
sebaliknya, hal ini bisa diperbaiki dengan Joniarta I.W., Alit I.B., Sutanto R., Nurcahyati,
membuat bahan biomassa tersebut menjadi 2014, Unjuk kerja kompor biomassai
serbuk dan di cetak dengan ukuran mesh dengan bahan bakar biomassa ranting dan
yang sama. limbah potongan kayu kering, Laporan
Penelitian Lembaga Penelitian Universitas
UCAPAN TERIMAKASIH Mataram, Mataram.
Penulis pada kesempatan ini mengucakan Mirmanto, Mulyanto A., Hidayatullah, L.R., 2017,
terimakasih kepada semua pihak yang Hubungan ketinggian dan diameter lubang
membantu baik berupa materi maupun pikiran udara tungku pembakaran biomassa dan
terutama mahasiswa teknik mesin, terima kasih efisiensi tungku, Jurnal Teknik Mesin (JTM),
juga penulis kepada kemenristekdikti melalui 06(4), 225-230.
Program PPT tahun 2017 dan jurusan teknik Tahir M., Kasim R., Bait Y., 2013, Uji performansi
mesin atas pasilitas yang diberikan. desain terintegrasi tungku biomassa dan
penukar panas, Fakultas Pertanian,
DAFTAR NOTASI Universitas Negeri Gorontalo.
BT : Boiling Time (Detik) Widardo, Suryanta, 1995, Membuat bioarang dari
Cp : Kalor jenis air (Kj/KgoC) kotoran lembu, cetakan Ke-6 tahun 2008,
FCR : Fuel Consumption Rate (Kg/Jam) Kanisius, Bogor.
LHVbb : Nilai kalor bawah bahan bakar www.programunggulan.ntbprov.go.id diakses 15
o
(Kj/Kg C) Mei 2017
https://doi.org/10.29303/dtm.v8i2.152
113