(JOURNAL) Inventarisasi Sumur Di Desa Cikeusik

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Inventarisasi Sumur Artesis di Desa Cikeusik Kabupaten Pandeglang

Provinsi Banten

(Inventory of Artesian Wells in Cikeusik Village, Cikeusik Sub-District, Pandeglang Regency,


Banten Province)

Anisa Zulfa Salamah

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Jl. Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga,PO BOX 220, Bogor, Jawa Barat Indonesia

Anisa Zulfa Salamah: anzula29@gmail.com

Diterima: Disetujui:

ABSTRACT

Cikeusik villagers use groundwater in almost all household activities. Utilization of ground water is done
for household or domestic needs. The amount of population is one of the variables of the domestic water needs of
an area, the more the population, the higher the amount of water needs. Groundwater inventory activity aims to
collect data and explore the existing water resources in Cikeusik Village. Water discharge measurements were
carried out on 4 artesian wells and interviews were done to each RT and RW in Cikeusik Village to find out the
availability of clean water and the number of wells owned by villagers as a source of clean water. The measured
water discharge from each artesian well in Cikeusik Village has an average value of 0.037 Liters / second so that in
one day 12700 liters of water can be produced. The calculation results show that the availability of water from
artesian wells built by Cikeusik Village only meets the needs of 181 people for one year. The number of Cikeusik
villagers who do not yet have private wells is still very much, 944 out of 5820 households. Therefore, further
research about groundwater source is recommended in Cikeusik. Research such as prediction of potential
groundwater reserves and water quality and ground water level is really essential.

Keywords: artesian well, groundwater, inventory, water discharge, water resources.

PENDAHULUAN

Airtanah adalah air yang berada di maka kebutuhannya akan air pun akan
bawah permukaan tanah pada wilayah jenuh meningkat (Suriawiria 1996). Air bersih
atau semua pori-pori dan ruang antar merupakan kebutuhan dasar bagi hajat hidup
partikel tanah jenuh berisi air, yang terdapat manusia. Jenis air yang paling aman untuk
pada bagian atas disebut water table dan dikonsumsi manusia adalah airtanah (Mori
bagian bawah disebut groundwater (Asdak, 2006).
2007). Air merupakan sumber daya yang Masyarakat pedesaan pada umumnya
sangat diperlukan oleh makhluk hidup baik menggunakan airtanah hampir di semua
untuk memenuhi kebutuhannya maupun kegiatan rumah tangga, khususnya Desa
menopang hidupnya secara alami. Kegunaan Cikeusik. Kebutuhan air masyarakat terus
air yang bersifat universal atau menyeluruh meningkat sejalan dengan berkembangnya
dari setiap aspek kehidupan menjadi jumlah penduduk serta pertumbuhan
semakin berharganya air baik jika dilihat ekonomi. Masalah penyediaan air air bersih
dari segi kuantitas maupun kualitasnya. menjadi masalah serius bagi Pemerintah
Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang, Desa Cikeusik dan beberapa desa lainnya
yang berada di Kecamatan Cikeusik Cikeusik mempunyai batas administrasi
Pandeglang-Banten. Sumber air yang sebagai berikut:
digunakan masyarakat untuk mendapatkan 1. Sebelah Utara: Curug Ciung dan Leuwi
air bersih terdiri dari beberapa sumber Balang
meliputi penampung air hujan, sumur gali, 2. Sebelah Selatan: Sukaseneng dan
sumur pompa, dan sumur artesis. Rancaseneng
Inventarisasi merupakan langkah awal 3.Sebelah Timur: Sukaseneng
dalam rangka Pengelolaan Aset Irigasi 4. Sebelah Barat: Nanggala
(PAI), sebagaimana tercantum dalam Pasal
65 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Di Desa Cikeusik, air tanah dimanfaatkan
Nomor 20 tahun 2006. Produk dari kegiatan untuk kepentingan domestik maupun non-
inventarisasi sumur artesis yang dilakukan domestik. Pemanfaatan air tanah bidang
adalah data aset sumber air di Desa Cikeusik domestik digunakan untuk keperluan mandi,
yang dikelola oleh pemerintah desa ataupun cuci, kakus (MCK). Sedangkan,
dikelola secara mandiri oleh masyarakat pemanfaatan air tanah bidang non-domestik
setempat. digunakan uuntuk fasilitas ana umum seperti
Wilayah Desa Cikeusik secara sekolah, tempat ibadah, puskesmas,
geografis terletak pada -6.713200 Lintang bangunan kantor desa, dan lain-lain.
Selatan dan 105.875650 Bujur Timur Penelitian bertujuan melakukan
dengan luas wilayah 1150 Ha. Desa inventarisasi dan penghitungan kapasitas
pelayanan sumur artesis Desa Cikeusik.

Gambar 1 Peta Desa Cikeusik


METODOLOGI memanfaatkan air tanah sebagai sumber air
untuk mencukupi kebutuhan mandi, cuci,
Kegiatan inventarisasi air tanah ini dan kakus setiap hari. Selain itu, terdapat 4
dilaksanakan pada Tahun 2019 dengan sumur artesis yang dibangun oleh
tujuan melakukan pendataan dan pemerintah desa sebagai fasilitas umum
penelurusan sumber air yang ada di Desa untuk digunakan masyarakat secara bebas.
Cikeusik. Berdasarkan hasil pendataan maka Pengukuran debit dilakukan terhadap
terdapat 26 RT dari 6 RW yang 4 sumur artesis yang dijadikan fasilitas
umum. Lokasi sumur artesis yang ada Desa Penelitian dilanjutkan dengan
Cikeusik disajikan pada Gambar 3. mengolah data yang diperoleh oleh bantuan
Pengukuran debit dilakukan untuk Ms. Excel untuk menghitung kapasitas
mendapatkan kapasitas air yang dihasilkan penyediaan air dari sumur artesis yang
dari setiap sumur dalam satu hari. Sehingga dikelola pemerintah desa dan perhitungan
volume air yang memancar dalam waktu jumlah warga yang telah memiliki sumur
satu tahun dapat dihitung. pribadi di tempat tinggalnya. Sehingga,
Selanjutnya, dilakukan wawancara dapat diketahui kebutuhan air bersih yang
kepada setiap Ketua RT dan Ketua RW di masih belum terpenuhi. Data ini dapat
Desa Cikeusik guna mengetahui dijadikan pertimbangan untuk Pemerintah
ketersediaan air bersih di pemukiman warga Desa Cikeusik dalam upaya penyediaan air
serta mengetahui jumlah sumur yang bersih di kemudian hari. Proses inventarisasi
dimiliki warga sebagai sumber air bersih. sumur artesis di Desa Cikeusik disajikan
Hasilnya, diketahui taksiran jumlah sumur melalui bagana lir pada Gambar 2.
yang ada di setiap RT dan RW Desa
Cikeusik.
Mulai

Studi Pustaka

Wawancara dengan pihak Desa Cikeusik mengenai lokasi sumur


artesis

Data lokasi sumur artesis diketahui

Observasi lapangan

Pencatatan titik koordinat dan penghitungan debit dari setiap


sumur artesis

Wawancara dengan Ketua RT dan Ketua RW mengenai jumlah


sumur pribadi masyarakat dan kondisi ketersediaan air bersih

Pengolahan data

Selesai

Gambar 2 Prosedur inventarisasi sumur artesis Desa Cikeusik

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari perhitungan debit dan


Pengukuran debit sumur artesis cakupan masyarakat yang terlayani oleh
dilakukan pada 4 titik lokasi. Letak sumur artesis pada kegiatan inventarisasi
koordinat lokasi pegambilan data debit sumur artesis yang ada di Desa Cikeusik
sumur artesis dapat dilihat pada Gambar 3. disajikan pada Tabel 1.
Gambar 3 Lokasi sumur artesis Desa Cikeusik
Tabel 1 Informasi air tanah dari sumur artesis yang dibangun Pemerintah Desa Cikeusik

Cakupan
Kapasitas Debit
Koordinat Debit Air Kapasitas Debit Air Masyarakat
No. Lokasi Air dalam setahun
Lokasi (L/detik) dalam sehari (L) terlayani dalam
(L)
setahun
Latitude: -
0,031 2246,400 819936 32
RT 002 6.73391
1.
RW 004 Longitude:
105.86339
Latitude: -
0,026 2678,400 38
RT 004 6.72601 977616
2.
RW 002 Longitude:
105.87899
Latitude: -
0,035 3024 43
RT 003 6.72622 1103760
3.
RW 005 Longitude:
105.87268
Latitude: -
0,055 4752 68
RT 005 6.72647 1734480
4.
RW 005 Longitude:
105.87348
Total Masyarakat terlayani dalam setahun 181
Debit air yang telah diukur dari setiap Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang
sumur artesis yang ada di Desa Cikeusik dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
memiliki rata-rata nilai 0.037 Liter/detik periode 2013 hingga 2017 adalah 70
sehingga dalam satu hari dapat dihasilkan Liter/jiwa/hari. Sedangkan, kebutuhan air
12700 liter air. Dalam waktu satu tahun, normal adalah 110 Liter/jiwa/hari. Hasil
keempat sumur artesis yang ada di Desa perhitungan menunjukkan bahwa
Cikeusik dapat menghasilkan air sebanyak ketersediaan air yang berasal dari sumur
4635792 Liter. artesis yang dibangun oleh pihak Desa
Cikeusik dapat memenuhi kebutuhan 181
Kebutuhan air minimal untuk satu jiwa orang masyarakat selama satu tahun. Air
penduduk menurut hasil Survei Sosial untuk keperluan MCK biasa didapatkan oleh
masyarakat melalui sumur pribadi untuk Cikeusik. Hasil kegiatan inventarisasi sumur
digunakan sehari-hari. Inventarisasi sumur dangkal di seluruh RT di Desa Cikeusik
dangkal dilakukan berdasarkan hasil disajikan pada Tabel 2.
wawancara pada setiap ketua RT di Desa
Tabel 2 Inventarisasi sumber air tanah yang dibangun masyarakat Desa Cikeusik

Jumlah Jumlah Sumur


Lokasi Jumlah KK Keterangan
Penduduk Pompa Artesis
RW 001
RT 001 227 68 57
RT 002 308 98 85
RT 003 292 123 71 2
RT 004 294 95 84
RW 002
RT 001 234 75 10
RT 002 277 87 30
RT 003 149 44 16 Krisis air tanah
RT 004 226 75 18 Krisis air tanah
RT 005 200 61 10
RW 003
RT 001 288 94 60 Krisis air tanah
RT 002 168 58 29 Krisis air tanah
RT 003 122 43 10 Krisis air tanah
RW 004
RT 001 212 65 35
RT 002 190 69 55
RT 003 292 109 25
RT 004 181 68 16 Krisis air tanah
RT 005 184 69 18 Krisis air tanah
RW 005
RT 001 208 58 28
RT 002 185 54 40
RT 003 231 68 38
RT 004 263 81 54
RT 005 217 69 43
RT 006 126 39 16 Krisis air tanah
RW 006

Sumur dangkal
RT 001 252 74 69
memiliki air tanah
berkualitas baik
RT 002 198 61 39 Krisis air tanah
RT 003 296 90 45 Krisis air tanah
Hasil observasi menunjukkan bahwa bersifat licin. Sehingga, penyebab
jumlah masyarakat Desa Cikeusik yang dan cara pengolahan air yang ada
belum memiliki sumur pribadi masih sangat dapat diketahui. Hal ini perlu
besar, yaitu sejumlah 944 KK dari 1806 KK dilakukan agar kualitas air di Desa
yang ada. Sementara itu, 4 sumur artesis Cikeusik menjadi lebih baik.
yang dibangun oleh pemerintah desa hanya 3. Pemantauan muka air tanah
mampu memenuhi kebutuhan 181 jiwa per Pemanfaatan air tanah yang
tahun. Jumlah ini tentu belum cukup untuk berlebihan dapat mengakibatkan
memenuhi kebutuhan air masyarakat. kerusakan lingkungan dan penurunan
Kondisi sumur pribadi milik warga pun permukaan tanah. Sehingga Kegiatan
seringkali tidak berfungsi saat musim Wasdal Air Tanah perlu dilakukan di
kemarau tiba karena cadangan air tanah Desa Cikeusik agar aktivitas
menipis. eksploitasi air tanah dapat dipantau.
SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil observasi dan data dari Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan
Survei Sosial Ekonomi Nasional Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta (ID):
(SUSENAS) yang dilakukan oleh Badan Gadjah Mada University. Press.
Pusat Statistik (BPS) dapat disimpulkan Badan Pusat Statistik 2013
bahwa kebutuhan masyarakat Desa Cikeusik
akan air bersih belum tercukupi karena Mori K. 2006. Hidrologi Untuk
sumber airtanah yang tersedia belum Pengairan (diterjemahan dari : Manual on
memadai. Terdapat empat sumur artesis dan Hydrology, penerjemah : L. Taulu). Jakarta
4876 kepala keluarga yang sudah memiliki (ID) : Pradyna Paramita
sumur pribadi. Empat sumur artesis yang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
dibangun hanya dapat mencukupi kebutuhan
Nomor 20 tahun 2006
air untuk 181 jiwa per tahun.
Maka dari itu, Kelompok KKN-T IPB Suriawiria U.1996. Air dalam kehidupan dan
Desa Cikeusik menyarankan untuk lingkungan yang sehat. Bandung (ID) : PT
dilakukan penelitian lebih lanjut di Desai Alumni
Cikeusik sebagai berikut.
Survei Sosial Ekonomi Nasional
1. Prediksi potensi cadangan air tanah (SUSENAS) yang dilakukan oleh Badan
Penelitian ini berguna untuk Pusat Statistik (BPS) periode 2013 hingga
mengetahui lokasi cadangan air 2017
tanah menggunakan alat geolistrik.
Perhitungan kemudian dapat
dilakukan dengan metode Hukum
Darcy. Lokasi cadangan air yang
tepat dapat membuat kerja
pengeboran lebih efektif dan efisien.
2. Pemantauan kualitas air
Penelitian ini perlu dilakukan
terkait dengan kondisi air tanah yang
dihasilkan dari sumur-sumur yang
ada di Desa Cikeusik yang berwarna
kekuningan, memiliki rasa asin dan

You might also like