Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

Konseling Untuk Ibu Hamil Trimester I

Qy Adinda Kurniawan
on 26 Apr 2012 Singkawang

Dok, saya ada tugas kuliah untuk memberi konseling untuk ibu hamil trimester I.. Mohon
penjelesan tentang ini, dok : 1. Jadwal pemeriksaan kehamilan TM I 2. Nutrisi untuk ibu
hamil TM I 3. Cara mengatasi mual muntah (morning sickness) pada ibu hamil TM I 4.
Tanda bahaya kehamilan pada TM I Mohon sekali bantuannya, dok .. terima kasih :)

Answers

2 answers

 dr. Didi Dewanto, SpOG Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

1. Jadwal pemeriksaan cukup 1 bulan sekali.


2. Nutrisi: silakan ibu makan sedikit" tetapi teratur, makan apa yg ibu suka, krn mual
biasanya ngemil jg gpp. Menurut penelitian mengkonsumsi Jahe bisa utk mengurangi
mual
3. Bisa dg obat"an anti mual
4. Tanda bahaya: mual yg berlebihan shg ibu Dehidrasi, perdarahan pervaginam.
Nyeri perut yg hebat (hamil diluar kandungan)

on 26 Apr 2012

Say Thanks (0)


KONSELING IBU HAMIL PADA BIDAN PRAKTIK
SWASTA (BPS) DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN
BANTUL
Penulis

Retno Heru Setyorini

Pembimbing: dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA.

ABSTRACT: Background: One of the factors of Maternal and Neonatal Mortality is the lack
of knowledge on the cause and how to deal with important complications during pregnancy,
labor, and post natal. Counseling is an effort to dig and give useful information in order to
help pregnant mother to take decisions. Midwife practice and Community Health Center is an
organization which aims at giving service to pregnant mother including counseling. Midwife
practice an independent organization which is managed privately, whereas Community
Health Center is an organization which belongs and runs by the government. Research
Objectives: The objective of the research is to find out the implementation of counseling on
pregnant mother which includes, time, places, instruments, materials, problem solving,
training efforts, and form of teaching counseling skill on midwife practice and Community
Health Center in Bantul district. Method: Research method used in this research is qualitative
research method with case study and descriptive method. The analysis unit is the pregnant
mother, midwife in charge in midwife practice and in Community Health Center. The data
was taken using purposive sampling through interview, observation and library study. Result:
Counseling implementation in midwife practice and Community Health Service is done
through giving information. The time done for counseling is under the standard which was
below 20 minutes. The counseling process is undergone in one place along with the other
services, and there are many patients in the room. The instruments used for counseling is just
KIA book and there are no other instruments, the information given is merely on the
problems which are shared by the pregnant mother. If the pregnant mother doesn’t share her
problem, the midwife will not give counseling. The problem which is often faced by the
midwife is that pregnant mother has difficulties in intrepreting information given. Problem
solving is done through the participation of the husband during the counseling service.
Training efforts to increase the counseling skill has not been done officially. The efforts taken
so far is by reading books or learn from other coleagues. The form of teaching counseling
skill is using roleplay, done in pairs and not more than 45 minutes. Conclusion: The
implementation of counseling for pregnant mother is done inappropriately, which is not the
same as it is stated in the Standart Service of Midwifery. It makes pregnant mother doesn’t
have the necessary information dealing with the pregnancy.

INTISARI: Latar Belakang: Salah satu penyebab tingginya AKB dan AKI adalah karena
kurangnya pengetahuan mengenai sebab musabab dan penanggulangan komplikasi-
komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, dan nifas. Konseling adalah upaya
menggali dan memberikan informasi guna mendapatkan apa yang dibutuhkan dan membantu
ibu hamil dalam mengambil keputusan. Bidan Praktik Swasta (BPS) dan Puskesmas adalah
organisasi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan pada ibu hamil termasuk
konseling. BPS adalah organisasi pelayanan kesehatan swasta yang dikelola secara mandiri,
sedangkan Puskesmas adalah organisasi pelayanan kesehatan yang di kelola oleh pemerintah
. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan konseling
pada ibu hamil yang meliputi: praktik konseling, waktu, tempat, alat bantu, materi, cara
mengatasi hambatan, upaya peningkatan ketrampilan, dan bentuk pengajaran ketrampilan
konseling di pendidikan di BPS dan Puskesmas di Kabupaten Bantul. Metode: Metode
penelitian adalah metode kualitatif dengan rancangan studi kasus dan bersifat deskriptif. Unit
analisis adalah ibu hamil, bidan pelaksana di BPS dan Puskesmas. Data diambil secara
purposive sampling melalui wawancara mendalam dan lembar pengamatan konseling serta
penelusuran dokumen. Hasil: Praktik konseling di BPS dan Puskesmas dalam bentuk
pemberian informasi. Waktu yang digunakan dalam proses konseling masih kurang yaitu di
bawah 20 menit. Tempat yang digunakan untuk proses konseling menjadi satu dengan tempat
yang digunakan untuk periksa kehamilan, dan banyak orang yang ada dalam ruangan periksa.
Alat bantu yang digunakan untuk konseling sebatas buku KIA dan belum menggunakan alat
bantu yang lain. Informasi yang diberikan sebatas pada keluhan yang disampaikan oleh ibu
hamil. Jika ibu hamil tidak menyampaikan keluhan, bidan tidak berusaha menggali
permasalahan atau memberikan informasi. Hambatan yang paling sering ditemui bidan
adalah sulitnya ibu hamil memahami informasi yang diberikan bidan. Cara penyelesaian
hambatan dengan cara melibatkan suami dalam proses konseling. Upaya peningkatan
ketrampilan konseling secara resmi seperti pelatihan-pelatihan belum ada. Upaya yang
dilakukan selama ini adalah dengan membaca buku-buku dan belajar dari teman. Bentuk
pengajaran ketrampilan konseling di pendidikan dengan metode roleplay, dilaksanakan
dikelas, dan dilakukan dengan teman sendiri. Kesimpulan: Proses konseling pada ibu hamil
yang dilakukan oleh bidan pada umumnya tidak berjalan sebagaimana mestinya, yaitu tidak
sesuai dengan pedoman yang ada dalam standart pelayanan kebidanan. Dampaknya adalah
ibu hamil belum paham dengan segala hal yang berkaitan dengan kehamilan.

 slideshare
1 of 19

Konseling dalam Asuhan Kebidanan


 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi 1)
Konseling dalam Asuhan Kebidanan Bayi/Balita Saudara-saudara, Tuhan YME
menciptakan makhluk yang sangat menakjubkan dan selalu membawa kita kepada
kegembiraan yaitu bayi. Bayi adalah karunia yang luar biasa sebagai generasi penerus
kita dimuka bumi ini. Bayi sebagai kreasi Tuhan, kita ibaratkan sebuah kertas putih
dimana dibutuhkan tinta yang indah untuk menorehnya sehingga akan dihasilkan
generasi penerus bangsa ini yang tangguh baik secara fisik dan mental. Bayi/ Balita
membutuhkan bimbingan dan dukungan fisik dan moral dalam menjalani siklus
hidupnya agar mampu beradaptasi dengan masalah yang dihadapi. Komunikasi Bayi
dimulai sejak dari lahir yaitu yang berupa tangisan sampai dia secara sempurna bisa
berkomunikasi dengan berjalannya waktu dan stimulus yang dia peroleh. Walaupun
belum bisa dipahami secara pasti tentang proses perkembangan komunikasi bayi,
namun anda akan mempelajari teori yang ada 2) Perkembangan Komunikasi Banyak
orang awan yang tidak tahu bahwa pada fase pertumbuhan dan perkembangan
komunikasi, bayi akan mengalami fase-fase dibawah ini, yaitu : a. Fase prelinguistic (
fase sebelum bicara) Komunikasi yang keluar pertama dari seorang bayi adalah
berupa tangisan karena pada saat dilahirkan ada proses adaptasi dari udara didalam
rahim yang hangat menjadi dingin dan bentuk komunikasi ini akan berlanjut sampai
usia 1 tahun sebagai bentuk pengungkapan akan kebutuhannya. Seorang Bidan
seharusnya memberikan konseling kepada ibu agar ibu dapat memahami dan
memenuhi kebutuhan dari bayinya. Ada beberapa jenis tangisan pada bayi yang harus
dpahami seorang ibu yaitu : 1) Tangis lapar biasanya berkarateristik datar dan
meningkat sesuai kebutuhan. 2) Tangis kesakitan, bayi akan berteriak secara
mendadak karena kaget. 3) Tangis meminta perhatian atau tidak nyaman, yaitu bayi
akan menangis secara terus menerus. Sungguh menarik bukan, suatu Kembali ke :
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan keajaiban dari Tuhan
agar kita dengan perasaannya. mengenali kebutuhan bayi lewat tangisannya. Mari kita
belajar 4) Usia sembilansampai sepuluh, mengenali dari hal tersebut. bayi mulai
menggunakan suku kata yang diulang seperti mama, Diatas tadi anda sudah
memahami papa, wa-wa, mimi, uk uk karaterisktik tangis bayi, anda akan melajutkan
belajar tentang Menarik bukan materi kita tentang perkembangan bahasa bayi.
perkembangan komunikasi bayi ? 1) Pada minggu ke-2 bayi akan Saudara-saudara,
pada fase mengeluarkan suara enak dan prelinguistic termasuk bunyi akan tersenyum
bila puas. refleksi ( reflek vokal) meliputi Anda sebagai Bidan diharapkan babling (
mengoceh) dan echolalia menginformasikan hal tersebut yaitu mengulang gema suara
dari pada saat konseling sehingga suara yang diucapkan orang lain. Ibu akan tahu
bahwa bayinya b. Kata pertama sudah merasa puas dan terpenuhi kebutuhannya. 1)
Pada usia 10-12 bulan akan tumbuh pengertian pasif dari 2) Senyum dalam arti sosial
bahasa. Bayi bisa menangkap yang dimulai pada usia tiga minggu, diungkapkan orang
terhadap akan tetapi bayi belum bisa dia akan tetapi bayi tidak bisa membedakan
wajah orang yang menjawab dengan jelas. berinteraksi dengan dia, sehingga pada usia
ini bayi mau berinteraksi 2) Bayi akan memberi respon dengan siapapun. terhadap
kata yang sering dia dengar seperti ibu atau mama, 3) Perkembangan bahasa maka dia
akan mencoba mencari bayi dimulai usia dua sampai ibu atau mamanya. empat bulan.
Rasa puas akan diungkapkan dalam nada suara 3) Sering orang tua tidak rendah.
Suara-suara itu biasanya mengetahui kata pertama dari akan sering diucapkan ketika
anaknya, orang tua tua seharusnya bangun tidur. Pada usia lima melihat juga kontek
kata yang sampai enam bulan bayi akan diucapkan anaknya contohnya mengeluarkan
macam-macam mamm, ini belum tentu berarti suara, baik dengan nada keras, makan
bisa juga mama. perlahan, tinggi, rendah sesuai Kembali ke : Pendahuluan Uraian
Materi Rangkuman Tes Formatif 4
 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4) Anak memberikan
reaksi yang berbeda pada satu kata yang diucapkan dengan intonasi pada usia 4-5
bulan. Ketika ada orang bilang diam sambil membentak akan berbeda ketika orang
bilang diam dengan nada lembut untuk menenangkan ketika dia menangis. 5) Anak
sudah bisa mengerti maksud suatu kata ketika usia 12- 18 bulan, saat ini
sesungguhnya seorang anak bicara sesungguhnya 6) Satu kata mengandung satu
kalimat, misalnya minum berarti saya mau minum. 7) Seorang anak usia lima belas
bulan biasanya bisa menggunakan empat kata, delapan belas bulan menggunakan
sepuluh kata, dua tahun lima puluh kata dan dapat bereaksi dengan perintah orang
terdekat. Tahukah saudara, bahwa pada tahapan ini bayi sangat butuh stimulus dari
luar untuk dapat mengembangkan kemampuan perkembangan dari komunikasinya ?
c. Kalimat pertama 1) Pada usia dua tahun anak akan mulai menyusn kata, periode ini
dikenal dengan periode permulaan pembicaraan komplit. 2) Kalimat pertama anak
mempunyai arti pribadi dan tidak mengikuti tata aturan bahasa. 3) Kadang-kadang
anak akan mengkombinasikan kata-kata dalam kalimat dengan kata aneh dan
pelafalannya. d. Kemampuan bicara egosentris dan memasyarakat Anda diharapkan
mengetahui tentang kemampuan bicara egosentris ( berpusat pada diri sendiri) yang
dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1) Repetitif (pengulangan), bayi akan senang
mengulang kata yang didengar. 2) Monolog ( berbicara satu arah), ini bayi akan
berbicara sendiri dan tidak meminta feed back dari kita. 3) Monolog kolektif yaitu
dalam kumpulan anak, mereka berbicara sendiri-sendiri sesuai dengan mainannya (
Peeget). Sedangkan menurut Vygotsky bahwa bicara egosentris ini sebagai bentuk
bantuan untuk menyelesaikan masalah bagi anak itu sendiri. 4) Perkembangan
semantik Semantik adalah pengetahuan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi
Rangkuman Tes Formatif 5
 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan yang mempelajari arti
dari kata sulit berkembang kemampuan pada bahasa yang diajarkan. Pada
komunikasinya dibandingkan awal perkembangan seorang akan yang hanya satu
bahasa karena mengetahui arti kata kongkrit dia harus lebih banyak menghafal seperti
pohon, langit, dan dengan kata dari dua bahasa dibandingkan perkembangan waktu
anak akan yang satu bahasa. memahami kata abstrak seperti panas, pahit. d. Anak
kembar atau tunggal, Waow... ternyata sangat banyak e. Rangsangan orang tua,
dengan yang dikuasai anak pada periode banyaknya stimulus akan memacu ini. anak
untuk mengembangkan komunikasinya karena dia 2. Faktor-faktor yang menuasai
kosa kata yang lebih. mempengaruhi perkembangan bahasa. f. Sosial ekonomi, bayi
atau anak yang mempunyai sosial ekonomi Ada beberapa faktor yang lebih baik akan
lebih mendapatkan mempengaruhi perkembangan stimulus dari orang tua atau bahasa
yaitu, lingkungannya dibandingkan dengan yang sosial ekonomi lebih a. Intelegensia,
bayi dengan rendah karena fokus orang tua intelegensia tinggi akan lebih berbeda.
cepat berkembang kemampuan komunikasi dibandingkan yang Saudara-saudara,
mengingat mempunyai intelegensia yang pentingnya faktor-faktor yang rendah atau
sedang. mempengaruhi perkembangan komunikasi pada bayi dan balita, b. Jenis
kelamin dimana pada diharapkan anda dapat mengajak tahun pertama tidak banyak
ortu untuk mengoptimalkan perbedaan tapi setelah itu wanita perkembangan
komunikasi anak-anak lebih menonjo, pada usia sekolah mereka. akhir setara kembali
dalam perbendaharaan kata, laki-laki 3. Cara-cara dalam memberikan unggul dikata-
kata tertentu dan dukungan rangsang aktif wanita unggul dalam tata bahasa, Pada
pembahasan ini, anda c. Anak dengan menggunakan diharapkan dapat memberikan
dua bahasa ( bilingual) akan lebih dukungan pada para ortu Kembali ke : Pendahuluan
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan sebagai rangsangan
aktif bagi perkembangan komunikasi anak-anak mereka. a. Memperbaiki model
komunikasi orang tua, ini hal pertama yang perlu dilakukan karenan pendidikan
pertama dari seorang anak adalah orang tuanya dan orang terdekatnya. b. Mendorong
kemampuan berkomunikasi, ini dilakukan dengan menstimulus bayi balita
berkomunikasi dengan mengajak berbicara mereka. c. Memberikan kesempatan dan
pengalaman berbicara, bayi dan balita diajak komunikasi walaupun mungkin mereka
belum tahu maksud yang kita harapkan setidaknya dia tahu bahwa begitu cara
berkomunikasi dan mengenal kosa kata. d. Mendorong anak mendengar, ini bisa
dilatih dengan didengarkan radio atau kita mendongeng sebelum mereka tidur untuk
menstimulus perkembangan bahasa mereka. e. Gunakan kata yang pasti dan benar,
karena apa yang kita ucapkan akan direkam anak dan selanjutkan akan ditiru. Apakah
anda semakin tertarik dengan bahasan kita ini ? Bagus kalau begitu, mari kita
membahas prinsip-prinsip komunikasi efektif bagi bayi dan balita. 4. Prinsip-prinsip
komunikasi efektif Didalam kehidupan sehari-hari sering bidan mendengar keluhan
orang tua kesulitan dalam berkomunikasi dengan anaknya. Ada beberapa hal yang
harus dipahami orang tua agar komunikasi yang dilakukan efektif yaitu : a. Kesabaran
mendengar, karena bayi balita ketika berkomunikasi tidak semudah dan selancar
orang dewasa atau orang yang tua dari mereka. b. Role playing atau bermain peran,
karena ini menstimuli anak mengenal peran yang ada disekelilingnya. c. Tepat guna,
stimulus yang kita berikan harusnya yang tepat guna sesuai dengan perkembangan
usianya agar hasilnya lebih optimum. d. Memberi dorongan, dengan dorongan akan
membuat sesorang merasa lebih terdukung dan terbantu. Dari bahasan diatas, saudara
diminta untuk memahami Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes
Formatif 7
 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan prinsip-prinsip
komunikasi efektif Pada masa remaja ada beberapa agar dapat meneyelenggarakan hal
yang menjadi fokus ketika komunikasi efektif. Bidan menberikan konseling yaitu : 1.
Perubahan fisik/biologis, karena Konseling Pada Remaja pada masa remaja terjadi
Masa remaja adalah suatu masa perubahan fisik jikalau tidak dimana seseorang
mencari diberikan informasi maka terjadi jati diri atau identitas akan kebingungan dan
ketakutan keberadaannya dilingkungannya. akan perubahan itu dan reaja Masa ini
bisa dianggap sebagai perlu diberi informasi cara masa yang rawan akan terjadinya
mengatasi jika ada permasalahan penyimpangan ketika seorang sehubungan
perubahan tersebut. remaja salah dalam memilih 2. Perubahan emosi. Tahapan ini
teman dan sulit beradaptasi disebut dengan panca roba dengan perubahan yang ada
atau peralihan dimana keadaan pada dirinya. Bidan mempunyai emosi remaja sangat
labil. peran utnuk memudahkan remaja Remaja memerlukan jalan untuk beradaptasi
dengan kondisinya mengeluarkan emosi tersebut dengan memberika konseling.
sehingga Bidan perlu untuk Konseling yang diberikan bidan memberikan jalan
kemana kepada remaja mempunyai tujuan remaja bisa bertukar pikiran dan untuk
memberikan pemahaman mengeluarkan aspirasinya. Ini kita dan upaya untuk
penyesuaian juga bisa mengajak orang tua dan diri terhadap perubahan fisik
kelompok yang dikagumi oleh dan emosi yang terjadi pada usia remaja tersebut untuk
bersama-sama remaja. melalui dengan hal positif. Pelaksanaan konseling pada 3.
Proses kehamilan yang mungkin remaja adalah dengan melakukan terjadi. Pada masa
remaja rasa pendekatan kelompok karena keingintahuan akan sesuatu pada saat ini
remaja mencari yang berbau seks sangat tinggi, pengakuan dari lingkungannya dan
keinginan untuk mencoba atau kelompoknya. Kelompok juga tinggi maka Bidan
harus adalah pusat perhatian dari memberitahu akibat dari remaja. remaja jika
mencoba-coba yang Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes
Formatif 8
 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan berupa kehamilan
karena secara reproduksi mereka sudah bisa mengalami kehamilan. 4.
Penyalahgunaan obat terlarang dan bahan bahaya, ini akibat dari salah memilih
kelompok dalam mencari jati diri. Bidan diharapkan untuk memberikan konseling
tentang bahaya dari penyalahgunaan obat terlarang dan mengarahkan remaja untuk
memilih kelompok dan kegiatan yang positif demi masa depan remaja tersebut. Peran
orang tua dan orang terdekat sangat dibutuhkan karena mereka mencari figur yang
dianggap bisa menerima mereka. 5. Kenakalan remaja, ini marak terjadi dimana-mana
karena ikut-ikutan kelompok. Mereka mencoba membuktikan diri agar diterima
kelompok tersebut. Bidan harus memberikan informasi tentang akibat yang
diakibatkan dari kenakalan tersebut dan meminta orang terdekat memberikan
perhatian dan contoh yang baik kepada remaja tersebut. 6. Hambatan dalam belajar,
ini bisa diakibatkan karena lingkungan keluarga, lingkungan rumah, sekolah,
dukungan dan perhatian. Bidan diharapkan memberikan alternative solusi dengan
bekerja sama dengan keluarga, sekolah maupun kelompok remaja tersebut. Ternyata
sangat komplek ya saudara-saudara hal-hal yang perlu diketahui remaja dan
mencegah sesuatu yang tidak baik bagi remaja. Pertanyaannya, bisakah anda
berkontribusi dalam menciptakan remaja sebagai generasi yang tangguh dari segi
tugas anda ? Saudara-saudara, pada saat berkomunikasi dengan remaja ada hal-hal
yang perlu diperhatikan demi dihasilkannya konseling yang memuaskan bagi
semuanya, yaitu : 1. Kenyamanan remaja dalam menerima informasi. Kenyamanan
disini bisa dari ruangan, sikap kita sebagai konselor dan penerimaan kita terhadap
remaja. Kita harus mencipkan ruangan yang nyaman dan menjaga privacy remaja
tersebut. Remaja tidak akan mau berbicara kalau dia merasa terancam akan banyak
orang yang mengetahui rahasianya, sehingga diharapkan ruangan harus terpisah,
jangan ada orang yang mondar-mandir diruangan tersebut. Sikap kita harus terbuka
dan tidak menjudgement remaja Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi
Rangkuman Tes Formatif 9
 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan tersebut. ini
merupakan kunci persoalan bisa ketahui ataupun tidak. Kalau 2. Memperhatikan cara
pandang remaja percaya dengan bidan remaja dalam mensikapi pesan maka remaja
dengan suka rela yang disampaikan. Kita diharapkan mencertikan persoalannya
kepada memandang persoalan remaja kita. dari sisi pandang mereka, sehingga remaja
merasa dekat 6. Bisa menguasai dan dan diterima. mengendalikan emosi pada remaja
saat penyampaian 3. Menfokuskan pada persoalan pesan. Bidan diharapkan dapat
yang akan disampaikan. Anda mengendalikan emosinya ketika sebagai konselor
diharpkan dapat memberikan konseling kepada menfokuskan materi konseling remaja
jika ada ketidak lancaran pada permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaanya
karena remaja. jikalau Bidan tidak sabar maka 4. Menggunakan bahasa kita tidak akan
bisa membantu yang mudah dimengerti dan menggali persoalan dan nyaman untuk
didengar. Bidan membantu memberikan alternatif ketika berkomunikasi sering
pemecahan masalah. menggunakan kata-kata yang 7. Menjalin keakraban. Ketika
berbau medis dan ini kurang bidan bisa menjalin suasana akrab bisa dipahami oleh
remaja, maka persoalan dan alternatif sehingga diharapkan kita bisa akan lebih mudah
tersampaikan. menggunakan bahasa Indonesia dan kalau mungkin kita belajar
Saudara-saudara, hal-hal diatas bahasa atau istilah yang baru tren adalah tantangan
anda sebagai diremaja sehingga mereka merasa Bidan. Maka anda diharapkan
diterima. dapat membantu pemecahan masalah dari remaja agar tercipta 5. Menjalin
sikap terbuka dan generasi pengisi kemerdekaan menumbuhkan kepercayaan pada
bangsa ini. Tetap semangat !!! remaja. Masa remaja adalah masa transisi ke dewasa.
Remaja tidak mudah untuk percaya dengan sesorang. Bidan diharapkan Marilah kita
mencoba untuk bersikap terbuka dan menciptakan memperhatikan hal-hal yang rasa
percaya dari remaja karena perlu diperhatikan agar konseling Kembali ke :
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dapat berjalan dengan
baik. Ketika kita akan melakukan konseling, inilah beberapa langkah yang bisa
dilakukan untuk keberhasilan dari konseling yang kita lakukan : 1. Langkah pertama,
jalin hubungaan komunikasi secara terbuka, menerima remaja secara utuh. Anda
diharapkan tidak melakukan judgement yang negatif terhadap remaja tersebut. Kita
harus menerima mahasiswa dengan kekurangan dan kelebihannya. 2. Langkah
selanjutnya, bidan membentuk kelompok remaja untuk diskusi. Masa remaja adalah
masa mencari identitas. Mereka akan lebih merasa terbuka jika diterima
dikelompoknya, sehingga kelompok perlu diikutkan dalam konseling ini. 3. Sikap
bidan saat diskusi sebagai fasilitator dan pengarah. Pada proses ini Bidan tidak hanya
menyelesaikan persoalan tapi lebih kearah menfasilitasi dan mengarahkan
penyelesaian. Remaja diminta untuk menentukan sendiri penyelesaiannya disesuaikan
dengan kondisinya. 4. Diluar diskusi bidan bisa menerima konsultasi dan konseling
yang bersifat individu, tergantung dari kebutuhan remaja. Setelah anda mempelajari
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam konseling diharapkan anda dapat menjalankan
konseling dengan dengan baik. Selamat mencoba. Konseling Pada Calon Orang Tua
Pada kegiatan belajar ini anda akan belajar bagaimana memberikan konseling kepada
calon orang tua. Bagi sebagian orang, menjadi orang tua adalah pengalaman yang
mendebarkan dan membingungkan ketika mereka tidak dipersiapkan sebelumnya
karena banyak peran yang akan berubah dari keduanya baik calon Ibu maupun Bapak.
Konseling pada calon orang tua ini mempunyai tujuan untuk membantu pemahaman
diri utnuk menjadi orang tua. Untuk memperjelas arah konseling kebidanan pada
orang tua, perlu ada pemahaman terlebih dulu tentang : perlunya penyesuaian dalam
menghadapi kehidupan dan lingkungan baru ketika menjadi orang tua, menjadi orang
tua adalah suatu proses kehidupan individu, adanay Kembali ke : Pendahuluan Uraian
Materi Rangkuman Tes Formatif 11
 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan perbedaan Pasutri (
pasangan tidak mempersiapkannya melalui suami istri), tanggung jawab konseling.
Berikut akan dijelaskan suami sebagai kepala keluarga beberapa hal yang
menimbulkan dan sebagai ayah, tanggung jawab ketakutan dan kecemasan bagi
perempuan sebagai ibu dalam ibu hamil yaitu : keluarga, pendamping suami dan
membantu menyokong ekonomi 1. Ibu belum mempunyai keluarga. Selain itu juga
tentang pengalaman sebelumnya masalah yang sering dihadapi karena ini merupakan
keluarga yaitu kesehatan anggota kehamilan yang pertama. Ibu keluarga, pendidikan,
hubungan hamil yang pertama akan antar dan inter keluarga, bertanya-tanya apa yang
akan psikososial ( norma dan tata nilai). terjadi pada diri dan janinnya selama proses
kehamilan ini, maka seyogyanya kita memberikan konseling Konseling Pada Calon
Ibu Hamil pad kepada ibu privigravida akan Ibu Ha tersiapkan dan mencegah
Kehamilan merupakan suatu seandainya ada hal-hal pengalaman yang menyertakan
yang membahayakan diri emoisonal bagi sebagian besar dan bayinya serta kepada
Ibu, karena pada saat kehamilan siapa mereka bisa meminta ini terjadi perubahan baik
pertolongan. perubahan fisik maupun emosi. 2. Anak yang tidak diharapkan, Untuk
mencegah terjadinya seperti kehamilan diluar nikah, permasalahan pada periode ini
janin mengalami kecacatan. terutama pada Ibu primigravida Dalam kasus ini Bidan
dapat maka seorang Bidan seyogyanya memberikan konseling memberikan konseling
ketika bahwa anak mempunyai hak Ibu yang datang saat kunjungan untuk hidup dan
sebagai antenatal. orang tua diharapkan untuk Walaupun kehamilan adalah hal
menerima karunia Tuhan dan yang normal yang bisa dialami menyukurinya karena
Tuhan oleh semua wanita, namun ada pasti mempunyai rencana atas hal-hal yang
dapat menimbulkan titipan-Nya tersebut. ketakutan atau kecemasan Ibu 3.
Pengalaman yang tidak hamil jika anda sebagai Bidan Kembali ke : Pendahuluan
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan menyenangkan
terhadap proses persalinan sebelumnya. Untuk mencegah hal ini terjadi, Bidan harus
memberikan konseling tentang persiapan persalinan, kebutuhan ibu bersalin dan
proses apa yang terjadi selama persalinan. Jika seseorang sudah mendapatka
pengamalan tidak baik mengenai persalinan, Bidan diharapkan memeberikan
konseling dan dukungan kepada ibu bersalin tersebut. 4. Adanya masalah hubungan
seksual. Masalah hubungan seksual sering terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu
dan pasangan bahwa hubungan selama kehamilan tidak berbahaya asalkan tidak ada
kontra indikasi seperti riwayat perdarahan dalam kehamilan, prematuritas dsb.
Sebagai Bidan, anda diharapkan dapat memberikan konseling mengenai hal tersebut
dan menjelaskan bahwa pada kehamilan trimester pertama adalah hal wajar jikalau
ibu merasa tidak berminat terhadap seks karena dia fokus pada rasa ketidaknyamanan
seperti pusing, mual dan keluhan lain. Sedangkan pada kehamilan trimester ke-2 ibu
akan mulai muncul kembali keinginan seks karena keluhan sudah berkurang, dan ini
akan berubah lagi pada trimester ke-3 karena mereka fokus pada kelahiran anak. Akan
tetapi adalah wajar dan boleh dilakukan sepanjang trimester jikalau ibu dan pasangan
tidak memilik masalah tersebut. 5. Masalah sosial ekonomi. Saat ini ada program
jampersal ( jaminan persalinan) dari pemerintah, dimana setiap warga negara memliki
hak untuk mendapatkan pelayanan persalinan secara gratis, sebagai seorang Bidan,
anda diharapkan memberikan konseling tersebut sehingga ibu tidak merasa cemas
sehubungan dengan biaya. Bidan harus memberikan konseling yang lengkap
mengenai hal tersebut. 6. Harapan yang terlalu tinggi terhadap salah satu jenis
kelamin. Ini sering terjadi pada adat Jawa, dimana anak laki-laki lebih memiliki nilai
tinggi karena menganut teori patriakal ( garis ayah), dan ini berbeda dengan adat
padat dimana menganut matriakal ( garis ibu). Seorang Bidan diharapkan dapat
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan memberikan
konseling bahwa mendukung terhadap anak laki-laki dan perempuan kehamilannya.
Pada kondisi adalah sama dimata Tuhan, ini seorang Bidan diharapkan adan
mempunyai peran yang memberikan konseling sama kedepannya jikalau pentingnya
dukungan ibu dalam membesarkan anak hamil tidak hanya kepada tersebut dengan
cinta dan ibu hamil akan tetapi kepada kasih sayang. suami atau keluarganya karena
kehamilan yang tidak 7. Ibu yang hamil pada usia terdukung akan mempunyai yang
beresiko, kurang dari 20 dampak pada saat setelah tahun dan lebih dari 35 tahun.
bersalin. Ibu bisa mengalami Seorang Bidan diharapkan post partum blues ataupun
memberikan konseling post partum depresi. tentang resiko dan cara deteksi dini
adanya penyulit atau Saudara-saudara, ternya konseling komplikasi dan menyiapkan
pada ibu hamil sangat penting, ibu dan keluarganya tentang sehingga ini tantangan
bagi anda rujukan. Selain itu Bdan untuk melaksanakannya dalam bisa memberikan
konseling rangka menurunkan morbiditas dan tentang kontrasepsi baik mortalitas
pada ibu hamil. sebagai penunda atau penjarang kelahiran. 8. Ibu menderita penyakit
Konseling yang diberikan pada tertentu. Bidan mempunyai trimester pertama dan
kedua adalah kewenangan mandiri maupun pemberian informasi tentang kolaburasi.
Jika menemukan perubahan yang terjadi pada ibu hamil dengan penyakit
perkembangan janin sesuai dengan tertentu diharapkan untuk usia kehamilan serta
perubahan memberikan konseling yang terjadi pada ibu sendiri dan tentang rujukan
dan kolaburasi pencegahannya. Konseling pada dengan dokter untuk trimester III,
fokus pada intervensi mendapatkan kehamilan yang yang akan diberikan pada klien,
sehat dan persalinan yang persiapan persalinan, tempat aman kepada klien. bersalin,
laktasi. 9. Suami atau keluarga tidak Anda sebagai Bidan wajib menguasai prinsip
komunikasi Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan pada Ibu hamil agar
hasil yang diharapkan dapat tercapai dan Ibu merasa dihargai dan difasilitasi: 1. Pesan
yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi dan umur kehamilan. Seorang ibu
dengan kondisi sosial ekonomi, pendidikan tinggi akan berbeda metode dan bahsanya
ketika seorang bidan memberikan konseling kepada ibu hamil dengan sosial ekonomi
dan pendidikan yang rendah demikian juga dengan usia. Semakin orang berusia, maka
dia lebih mempunyai pengalaman dibandingkan usia muda. 2. Seorang Bidan harus
menciptakan kenyamanan dan keakraban saat konseling berlangsung. Ini adalah
syarat mutlak, karena tanpa kenyamanan dan keakraban, bidan akan sulit untuk
menggali persoalan karena klien belum sepenuhnya percaya kepada bidan. 3.
Konseling yang dilakukan tidak menimbulkan stress pada konseli. Ketika bidan
memberikan kesan seram dan menimbulkan stress pada klien, maka klien tidak akan
mengungkapkan persolannya, dan anda tidak bisa membantu menyelesaikan
persoalan klien tersebut. Mari saudara-saudara, kita ingat dan laksanakan prisip-
prinsip tersebut agar konseling anda bermanfaat. KonselinIbu Saudara-saudara,
persalinan dapat meninggalkan kesan negatif pada seorang Ibu bersalin ketika dia
tidak dipersiapkan dan tidak diberi pengetahuan sebelumnya. Ketika ada pengalaman
negatif sebelumnya, maka akan berdampak tidak baik pada kondisi yang sama
berikutnya. Walaupun persalinan adalah proses fisiologis, namun Bidan seharusnya
bisa mamberikan hasil yang lebih positif pada persalinan, salah satunya adalah dengan
konseling. Konseling pada Ibu bersalin bertujuan untuk kesejahteraan ibu dan agar
proses melahirkan dapat berjalan dengan semestinya. Agar konseling yang kita
berikan berhasil, maka anda seyogyanya memperhatikan langkah dalam konseling
pada Ibu bersalin yaitu menjalin hubungan yang Kembali ke : Pendahuluan Uraian
Materi Rangkuman Tes Formatif 15
 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan (rapport) dengan
mengenakkan dalam hal adaptasi pada masa klien, kehadiran, mendengarkan, nifas,
dan perawatan payudara sentuhan dalam pendampingan karena klien masih dalam
klien yang bersalin, memberi kelelahan. Tanda bahaya bagi informasi tentang
kemajuan Ibu, tanda bahaya bagi bayi, persalinan, memandu persalinan, nutrisi Ibu
dan bayi , teknik mengadakan kontak fisik, menyusui yang benar, personal memberi
pujian, memberi ucapan hygiene, immunisasi , Keluarga selamat. berencana dan
kelanjutan aktivitas hubungan seks Selamat mencoba. Dalam konseling, sebagai
konselor harus mampu C. Konseling pada Ibu Nifas A. Konseling pada Ibu Ni
mendengarkan klien dan melaksanakan bimbingan dan Saudara-saudara, asuhan
pelatihan kepada ibu dalam kebidanan dan konseling yang rangka memandirikan klien
tepat pada ibu nifas merupakan dalam merawat dan memenuhi bentuk asuhan yang
berkualitas kebutuhan bayi. sebagai bentuk dukungan kita sebagai Bidan kepada
klien. Sangat banyak memang, akan tetapi jika anda dapat Pada saat memberikan
asuhan melaksanakan semua itu pada Ibu nifas, seorang Bidan dengan baik maka ibu
nifas mempunyai peran mendukung akan melalui masa nifas ini dan memantau
kesehatan dengan baik dan sukses serta fisik Ibu dan Bayi, mendukung menghasilkan
generasi yang dan memantau kesehatan sehat dan tangguh. psikologis, emosi, sosial,
dan memberi semangat pada Ibu, membantu Ibu dalam menyusui D. Konseling pada
akseptor Bayi (Manfaat ASI Eksklusif) Keluarga Berencana Konseling pada ibu nifas
Saudara semuanya, KB merupakan berfokus pada pemberian salah satu program
pemerintah bantuan pada ibu nifas tentang yang diberikan kepada Bidan dalam
(pemahaman keadaan diri) Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes
Formatif 16
 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan menjarangkan dan merencanakan
kelahiran. Untuk melancarkan tugas anda sebagai seorang konselor KB anda
hendaknya mempelajari materi dibawah ini anda menguasai materi dibawah ini. 1.
Kegiatan pelayanan KB di Indonesia dibagi menjadi tiga kegiatan yang masing-
masing mempunyai tujuan yang berbeda yaitu ; a. Perluasan jangkauan program.
Teknik yang digunakan tidak langsung. Ini mengandung arti bahwa seorang bidan
diharapkan dapat memberikan konseling kepada klien dengan tujuan menambah
jumlah aseptor KB sehingga program KB menjadi lebih luas klien dan jangkauannnya
b. Pelestarian, teknik yang digunakan penggabunagn antara langsung dengan tidak
langsung. Ketika seorang bidan memberikan konseling pelestarian, anda harus
memberiakn konseling mengenai pentingnya klien utnuk tetap menjadi akseptor, tidak
drop out ditengah jalan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan klien karena dia
bisa merawat diri dan merawat anak yang sudah ada. c. Pelembagaan, tekniknya
pendekatan edukatif dengan konseling langsung dan tidak langsung. Konseling ini
bidan lakukan dengan lintas sektoral maupun program sehingga KB menjadi lebih
mantap dan melembaga. Anda diharapkan dapat memilih tujuan dari konseling yang
dilakukan agar tetap sasaran dan tepat tujuan. 2. Saudara-saudara, pada saat
melakukan konseling KB ada hal-hal yang perlu diketahui oleh Bidan agar konseling
yang diberikan dapat memberikan kemanfaatan bagi semua. Hal-hal tersebut adalah :
a. Perlakukan klien dengan baik, ini adalah hal yang sangat penting Kembali ke :
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 17
 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan karena ketika anda
dirinya serta ikut memikul m e m p e r l a k u k a n tanggung jawab atas perempuan
dengan baik pilihannya. maka dia akan merasa terfasilitasi dan kita d. Selama
konseling, hindari dapat menjaring mereka pemberian informasi sebagai akseptor
dalam yang berlebihan karena rangka meningkatkan ini akan membingungkan
kesejahteraan klien. klien kita. b. Interaksi yang baik e. Tersedianya metode antara
konselor dan yang diinginkan klien. konseli, dimana kedua Sebagai penyedia belah
pihak merasa layanan kebidanan, membutuhkan. Saudara-saudara, bidan diharapkan
dapat anda harus memiliki kompetensi mengingat bahwa tanpa sehingga dia bisa klien
anda tidak sebagai memberikan layanan apa-apa dan klien tanpa paripurna kepada
klien. anda maka juga tidak f. Membantu konseli untuk akan mendapatkan mengerti
dan mengingat. harapannya sehingga Ini adalah tugas berat, anda dan klien harus akan
tetapi anda harus saling menjaga dan dapat melaksanakannya merasa memilki. karena
konseling tanpa c. Memberikan informasi pemahaman dari klien yang baik kepada
konseli. maka hasilnya tidak akan Bidan dalam memberikan optimum dan bisa tidak
konseling tidak hanya sesuai tujuan dari klien. memberikan penjelasan Siapkan diri
anda untuk bermanfaat tentang jenis kontrasepsi bagi klien dengan konseling yang
tapi dari tujuan, jenis, anda lakukan. Selamat berjuang. indikasi, kontra indikasi, cara
pemakaian dan biaya agar klien dengan bijaksana dapat memilih 3. Langkah-langkah
konseling yang terbaik menurut KB Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi
Rangkuman Tes Formatif 18
 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Pada saat
memberikan konseling pada klien terutama klien baru, seorang Bidan diharapkan
menerapkan enam langkah yang dikenal dengan SATU TUJU. Pelaksanaan dari
langkah tersebut tidak perlu dilakukan secara berurutan. SA dalam langkah ini adalah
berikan salam pada klien secara terbuka dan sopan, T adalah tanyakan kepada klien
informasi tentang dirinya ( tentang identitas, keluhan, keinginan dsb), U adalah
uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beri tahu apa pilihan reproduksi yang
paling mungkin termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi, TU mengandung makna
banTulah klien menentukan pilihannya, J berarti jelaskan secara lengkap bagaimana
menggunakan kontrasepsi pilihannya, U dimana dalam konseling ini diperlukan
kunjungan ulang. Selain langkah diatas, Gallen dan Leitenmaier ( 1987) mempunyai
singkatan untuk memudahkan Bidan dalam melaksanakan langkah konseling yang
intinya sama dengan langkah diatas yaitu GATHER yang mempunyai singkatan G (
great), A ( Ask), T ( Tell), H ( help), Explain, R ( refer or return visit) Selamat
mencoba menerapkan langkah konseling tersebut dalam tugas anda sebagai Bidan.
Kami yakin anda akan sukses melakukannya. Percayalah pada diri anda. B. Konseling
gen Bidan dalam melaksanakan peran dimasyarakat, sering dihadapkan pada
pertanyaan sehubungan dengan kelainan genetik atau kemungkinan kelainan genetik
pada kliennya, sehingga anda harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan
memahami materi-materi dibawah ini. Konseling Genetik 1. Konseling genetik
hakikatnya adalah menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kelainan suatu
keluarga, serta memberi gambaran dan dapat memperkirakan terulangnya kelainan
didalam keluarga yang sama, seperti orang tua dengan diabetus millitus apakah akan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 19
 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan menurun ke anaknya.
keputusan ortu 2. Konseling genetik mempunyai yang memiliki anak memiliki
beberapa fungsi tergantung anak dengan kelainan genetik dari tujuannya, yaitu seperti
down syndrom, retardasi mental dsb. a. Fungsi preventif I yaitu memberikan
informasi berbagai Demikian tadi macam-macam faktor genetik fungsi konseling
genetik, diharapkan anda dapat yang mungkin ada seperti ibu memilih yang tepat
untuk klien dengan kanker payudara maka anda. akan mempunyai prosentasi lebih
tinggi menurun pada 1. Ketika anda sebagai bidan anaknya, ibu hamil usia
mellaksanakan konseling dibawah 20 thn atau diatas genetik, dibawah ini adalah 35
tahun punya resiko untuk langkah yang harus dilakukan mempunyai anak dengan
yaitu : kelainan bawaan a. Mengadakan anamnesis b. Preventif II, mengadakan untuk
menggali masalah, jadi deteksi pasangan, calon suami bidan isteri yang melakukan
pengkajian berkaitan dengan masalah masalah apa yang dialami oleh genetika, baik
masa pra klien. konsepsi maupun b. Mengajak pasangan untuk pra kelahiran
contohnya memahami kemungkinan pasangan yang sama-sama terjadinya memiliki
riwayat DM pada kelurga diharapkan untuk kelainan genetic pada anak memikirkan
ulang rencana mereka dan mencari jalan pernikahan atau mencari jalan keluar
bersama klien yang terbaik jika tetap menikah terbaik menurut klien dan dengan
menjaga pola makan tidak membahayakan bagi dan aktivitasnya. siapapun. c.
Preventif III, langkah-langkah c. Mendorong mengambil dalam pengambilan
keputusan karena bidan harus Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman
Tes Formatif 20
 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan selalu mengingat
bahwa tugasnya adalah memberikan alternatif pemecahan masalah, tapi pengambil
keputusan adalah klien. d. Membantu klien melaksanakan jalan yang telah dipilh, ini
harus dilakukan oleh bidn karena untuk memastikan klien dapat melaksanakan
pilihannya dan kita dapat memberi pendampingan jika ada masalah didalam
pelaksanaannya. Begitulah saudara-saudara langkah dalam melakukan konseling
genetik, belajarlah dan berlatihlah untuk mendapatkan hasil yang baik. Rangkuman A.
Bidan mempunyai tugas yang sangat penting dalam memberikan konseling kepada
wanita sepanjang daur reproduksi dari bayi sampai nifas, KB dan genetik untuk
meningkatkan kesejahteraan klien. B. Komunikasi Bayi dimulai sejak dari lahir yaitu
yang berupa tangisan sampai dia secara sempurna bisa berkomunikasi dengan
berjalannya waktu dan stimulus yang dia peroleh C. Pada fase pertumbuhan dan
perkembangan komunikasi, bayi akan mengalami fase-fase dibawah ini, yaitu :Fase
prelinguistic ( fase sebelum bicara), kata pertama, kalimat pertama, kemampuan
berbicara egosentris dan memasyarakat, dan perkembangan semantik. D. Pada proses
konseling pada remaja yang bisa dilaksanakan bidan memberi masukan tentang :
Perubahan fisik/biologis, perubahan emosi, proses kehamilan yang mungkin terjadi,
penyalahgunaan obat terlarang dan bahan bahaya, kenakalan remaja, hambatan dalam
belajar E. Konseling pada calon ortu ini mempunyai tujuan untuk membantu
pemahaman dan untuk menjadi ortu. F. Prinsip komunikasi pada Ibu hamil :Pesan
yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi dan umur Kembali ke : Pendahuluan
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 21

You might also like