Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

EnviroScienteae Vol. 14 No.

2, Agustus 2018 ISSN 1978-8096 (print)


Halaman 137-146 ISSN 2302-3708 (online)

KEANEKARAGAMAN DAN KEKERABATAN IKAN FAMILI CYPRINIDAE PADA


EKOSISTEM BENDUNGAN COLO SUKOHARJO JAWA TENGAH

Diversity and Kinship of Cyprinidae Family Fish In The Sukoharjo Colo Dam Ecosystem
of Central Java

Ragil Nur Cahyono1), Agung Budiharjo2), dan Sugiyarto3)


1)
Mahasiswa Program Pascasarjana Biosain, Universitas Sebelas Maret, Surakarta /
ragilnc89@yahoo.com
2)
Staf Pengajar Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta /
budiharjo_ag@yahoo.com
3)
Staf Pengajar Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta /
sugiyarto_ys@yahoo.com

Abstract

The Cyprinidae fish family is a family of freshwater fish with the largest number of species and
its presence is widespread almost all of the world. The main habitat of this family is the river's
ecosystem, river damming changing the environmental conditions between the ecosystems
before and after the dam's watergate. Such as Colo Dam that dammed Bengawan Solo River
that allegedly affects the diversity of species of Cyprinidae fish. So this study was conducted
in order to determine the diversity and kinship of the Cyprinidae fish family in the ecosystem
before and after the Colo Dam watergate. Sampling was conducted September-October 2017 at
Sukoharjo Colo Dam by Purposive sampling method. Identify fish species used Kottelat
identification books. The diversity of fish species was calculated by Shannon Wiener's diversity
index. The correlation between abiotic factor and fish diversity was analyzed by a regression
test. The kinship of the fish was analyzed by the Ntsys cluster method (2.02i). The results
showed that the Cyprinidae fish species that live in the Colo Dam ecosystem contain 10 species,
the diversity of Cyprinidae fish in the fast-water ecosystem of station I is higher (0,96) then the
slow-water ecosystem of station II, III, and IV (0,47; 0,73, and 0,58). Abiotic factors of current
velocity affect the level of fish diversity reaches 91%. The Cyprinidae fish kinship rate has a
coefficient of resemblance between 60% - 85%, fish with the same genus and many similarities
in morphological characters and their behavior is categorized as having a close kinship.

Keywords: Cyprinidae family, diversity, kinship, river, Sukoharjo Colo Dam

PENDAHULUAN Madagaskar, Australia, Amerika Serikat,


dan Selandia Baru (Kottelat et al., 1993).
Ikan merupakan hewan kelompok Famili ikan Cyprinidae sampai saat ini telah
vertebrata yang hidup pada ekosistem ditemukan sebesar 2420 spesies dalam 220
perairan dengan memiliki insang sebagai genus (Karahan and Ergene, 2010). Jumlah
alat pernafasan dan sirip sebagai alat ikan famili Cyprinidae yang sangat besar
pergerakan (Nelson, 2006). Ikan memiliki menunjukan kemampuan adaptasi yang baik
jumlah famili maupun spesies yang sangat dan proses berkembang biak yang cepat,
besar, terutama dari famili Cyprinidae yang sehingga keberadaanya selalu ditemukan di
merupakan famili ikan air tawar terbesar dan perairan tawar hampir seluruh belahan dunia
keberadaannya tersebar luas hampir (Beamis et al., 2006).
diseluruh penjuru dunia kecuali

137
Keanekaragaman Dan Kekerabatan Ikan Famili Cyprinidae Pada Ekosistem Bendungan Colo Sukoharjo Jawa
Tengah (Cahyono, R. N., et al.)

Habitat utama bagi ikan air tawar yaitu sambungan tulang rahang yang tidak
berada di perairan sungai, rawa-rawa, berbonggol (Saanin, 1995). Hubungan
maupun danau yang secara umum kekerabatan ikan dipelajari dalam
merupakan ekosistem alami dengan faktor mengetahui kedekatan antara jenis ikan yang
abiotik yang berbeda-beda. Sungai sebagai hidup dalam ekosistem perairan, serta
ekosistem air tawar merupakan habitat yang menambah informasi ilmiah dalam ilmu
paling sering dihuni oleh ikan-ikan lokal taksonomi. Mengetahui jumlah dan ciri-ciri
seperti famili ikan Cyprinidae. Seperti morfologi jenis ikan dalam ekosistem
Sungai Bengawan Solo yang merupakan perairan menggambarkan perubahan yang
sungai terpanjang di Pulau Jawa yang terjadi pada suatu jenis ikan yang
didiami berbagai macam jenis ikan (Adjie, kemungkinan akibat dari perubahan faktor-
2011). Sungai Bengawan Solo memiliki faktor lingkungan seperti adanya Bendungan
karakter ekologi yang umum dimiliki oleh Colo yang membendung hulu Sungai
ekosistem sungai, akan tetapi adanya Bengawan Solo di Sukoharjo
pembendungan sungai di daerah Sukoharjo (Tjitrosoepomo, 1993).
yaitu Bendungan Colo membuat ekosistem Habitat yang sesuai merupakan syarat
aliran sungai sekitar bendungan berubah dari utama bagi ikan Cyprinidae untuk hidup dan
faktor biotik maupun abiotiknya. berkembang biak. Kelangsungan hidup jenis
Perubahan kondisi lingkungan ikan Cyprinidae tergantung dari kondisi
disebabkan pembangunan Bendungan Colo perairan tempat hidupnya, dikhawatirkan
yang berakibat pada faktor abiotik yang keberadaan Bendungan Colo mampu
berubah dan mempengaruhi faktor biotik di mengurangi keanekaragaman dan
dalamnya. Faktor abiotik yang paling keberadaan jenis ikan Cyprinidae (Rudiyanti
terpengaruh yaitu perubahan kecepatan arus and Ekasari, 2009). Hasil penelitian ini
pada kawasan sebelum pintu air bendungan diharapkan mampu memberikan informasi
menjadi ekosistem berarus lambat dan yang lebih terperinci mengenai jenis ikan
kawasan setelah pintu air bendungan dari famili Cyprinidae yang hidup pada
menjadi ekosistem berarus deras. Perbedaan ekosistem Bendungan Colo, serta
kondisi lingkungan inilah yang akan kekerabatan fenetiknya. Selain itu, juga
menjadikan perubahan komposisi, diharapkan dapat dijadikan sebagai landasan
distribusi, dan keanekaragaman jenis ikan. penelitian berikutnya dan dapat dijadikan
Penelitian Wang et al. (2011) menyatakan dukungan dalam upaya konservasi dan
bahwa keanekaragaman ikan di sekitar budidaya ikan di Bendungan Colo
bendungan menjadi berkurang disebabkan Sukoharjo.
perubahan kondisi ekosistem sungai yang
semula lotik menjadi lentik, sehingga terjadi
seleksi terhadap jenis-jenis ikan yang hidup METODE PENELITIAN
di dalamnya. Penelitian Haseeb et al. (2016)
menyatakan bahwa famili ikan Cyprinidae Penelitian ini telah dilakukan selama
merupakan ikan yang paling banyak bulan September sampai November 2017 di
bertahan di ekosistem bendungan. Bendungan Colo, Kabupaten Sukoharjo,
Famili Cyprinidae secara umum dapat Provinsi Jawa Tengah (Gambar 1).
dikenali dengan melihat tonjolan tunggal di Pengumpulan sampel ikan dilakukan pada
kepala atau disekitar mata, terdapat kulit di bulan Oktober 2017. Pengukuran dan
pinggir rongga mata, posisi mulut berada identifikasi jenis ikan dilakukan di
agak ke bawah serta memiliki sungut di Laboratorium Biologi Pusat Universitas
sekitar mulut yang jumlahnya tidak lebih Sebelas Maret Surakarta. Pengambilan
dari empat helai. Sirip punggung umumnya sampel ikan dilakukan dengan menentukan
berjari-jari keras letaknya tepat sejajar stasiun penelitian sebanyak 4 stasiun dengan
dengan sirip perut, serta memiliki metode Purposive Sampling.

138
EnviroScienteae Vol. 14 No. 2, Agustus 2018: 137-146

Alat dan bahan yang digunakan Kottelat (1993), jangka sorong, kamera, dan
selama penelitian ini adalah jaring, jala, alat laptop. Bahan yang digunakan yaitu sampel
pancing, Stopwatch, bola pimpong, meteran, ikan dari Bendungan Colo, es batu, alkohol,
secchi disk, termometer, seperangkat alat dan air.
titrasi, kamera, buku identifikasi ikan

Gambar 1. Peta lokasi penelitian di ekosistem Bendungan Colo dengan 4 stasiun penelitian,
yaitu: stasiun I (tepat setelah pintu air bendungan), stasiun II (tepat sebelum pintu
air bendungan), stasiun III (100 m setelah pintu air bendungan), dan stasiun IV (150
m sebelum pintu air bendungan)

Pengambilan Data Analisis Data

Waktu penangkapan sampel ikan Perhitungan indeks keanekaragaman


dilakukan di siang hari dari jam 06.00-18.00 ikan dihitung dengan menggunakan rumus
WIB dengan menggunakan jaring dan jala Shanon-Wiener:
yang memiliki ukuran mata jaring 5 mm
serta alat pancing. Sampel disimpan ke ′=  =
dalam freezer agar tidak membusuk,
selanjutnya diidentifikasi dengan
menggunakan buku identifikasi Kottelat et H’ : Keanekaragaman Shannon-Winner
al. (1993). Pengukuran faktor abiotik Pi : Indeks kelimpahan
meliputi kecepatan arus, kecerahan, suhu, n : Jumlah individu setiap spesies
dan DO. Stopwatch, bola pimpong, dan N : Jumlah total semua jenis ikan
meteran digunakan untuk mengukur
kecepatan arus, secchi disk digunakan untuk Data hasil perhitungan indeks
mengukur kecerahan, termometer untuk diversitas dan nilai hasil pengukuran faktor
mengukur suhu, dan seperangkat alat titrasi abiotik dikorelasikan untuk melihat
untuk mengukur DO. Pengukuran sampel keterkaitan antara faktor abiotik dengan
ikan dilakukan dengan jangka sorong keanekaragaman ikan. kecepatan arus
dengan panjang 30 cm (ketelitian 0,1 cm). sebagai variabel bebas dikorelasikan dengan
Pengukuran meliputi morfometri dan indeks diversitas ikan sebagai variabel
meristik sampel ikan. terikat. Analisis korelasi ini menggunakan
software SPSS 16.0. Kekerabatan ikan

139
Keanekaragaman Dan Kekerabatan Ikan Famili Cyprinidae Pada Ekosistem Bendungan Colo Sukoharjo Jawa
Tengah (Cahyono, R. N., et al.)

dengan cara menghitung koefisien dengan hasil penelitian Wahyuni et al.


kemiripan dengan metode Sokal and Sneath (2013) dan Wartika et al. (2017) secara
(1963), yang selanjutnya dilakukan berurutan menyebutkan bahwa genus
clustering menggunakan software Ntsys Barbodes merupakan genus terbanyak yang
(2.02i). mendiami Sungai Rokan dan Kumango
Tambusai Rokan Hulu Provinsi Riau.
Adjie (2011) melaporkan bahwa
HASIL DAN BAHASAN daerah aliran sungai Waduk Gajah Mungkur
yang air sisanya dialirkan menuju aliran
Distribusi dan Komposisi Jenis Ikan Famili sungai Bendungan Colo dan daerah hulu
Cyprinidae Sungai Bengawan Solo terdapat 4 genus
Barbodes yang berhasil teridentifikasi yaitu
Ikan yang berhasil dikumpulkan dari spesies Barbodes gonionotus, Barbodes
selama pelaksanakan penelitian berjumlah schwanefeldii, Barbodes Balleroides, dan
417 ekor, terdiri dari 10 spesies yang Barbodes spp. Jika dibandingkan dengan
mewakili 7 genus (Tabel 1). Jenis ikan penelitian Adjie (2011), terdapat jenis ikan
Cyprinidae yang paling banyak ditemukan yang tidak teramati pada penelitian ini yaitu
yaitu dari genus Barbodes sebanyak 4 Barbodes schwanefeldii, sebaliknya terdapat
spesies, sedangkan genus lain masing- spesies yang sebelumnya tidak teramati pada
masing hanya didapatkan satu spesies yaitu penelitian Adjie (2011) yaitu Barbodes
genus Cyprinus, Hampala, Labiobarbus, collingwoodi. Menurut Sriwidodo et al.
Osteochilus, Parachela, dan Rasbora. (2013) tidak teramatinya jenis ikan yang
Genus Barbodes mendominasi hasil tertangkap pada saat dahulu maupun
penangkapan di keempat stasiun penelitian, sekarang dikarenakan jenis-jenis ikan
hasil ini didukung oleh penelitian Adjie tersebut diduga termasuk jenis ikan yang
(2011) yang menyatakan bahwa genus keberadaanya dipengaruhi oleh musim
Barbodes ditemukan paling banyak di aliran ataupun mengalami penurunan jumlah
hulu Sungai Bengawan Solo yaitu daerah individu akibat faktor tertentu. Sulistriyarto
Waduk Gajah Mungkur dan aliran sungai et al. (2007) juga menyatakan bahwa
Bendungan Colo. Selain itu, penelitian dari terjadinya pergantian atau perubahan musim
Pranata et al. (2016) menyatakan bahwa berpengaruh terhadap kondisi lingkungan
genus Barbodes mendominasi penangkapan berupa perubahan fakor abiotik, sehingga
ikan famili Cyprinidae di Sungai Sangkir kelimpahan dan komposisi ikan juga akan
Rokan Hulu Provinsi Riau, begitu pula ikut berubah.

Tabel 1. Keanekaragaman Jenis Ikan Famili Cyprinidae


Jumlah
Nama
Genus Spesies Individu/Stasiun Total
Daerah
I II III IV
Barbodes Barbodes collingwoodi Krisan 27 12 20 18 77
Barbodes balleroides Bangbangan 28 11 23 21 83
Barbodes gonionotus Tawes 6 - - - 6
Barbodes spp. Putihan 38 18 31 23 110
Cyprinus Cyprinus carpio Tombro - - 2 - 2
Hampala Hampala Hampala
7 - 2 - 9
macrolepidota
Labiobarbus Labiobarbus Lukas
42 - 31 - 73
leptocheilus
Osteochilus Osteochilus vittatus Nilem 6 - - - 6

140
EnviroScienteae Vol. 14 No. 2, Agustus 2018: 137-146

Jumlah
Nama
Genus Spesies Individu/Stasiun Total
Daerah
I II III IV
Parachela Parachela Lalang
4 - - - 4
oxygastroides
Rasbora Rasbora caudimaculata Wader pari - - 39 8 47
Total Individu 158 41 148 70 417
Total Spesies 8 3 7 4 10
Indeks Diversitas (H’) 0,96 0,47 0,73 0,58 2,72

Perbandingan Spesies Ikan Antar Stasiun hidup di salah satu stasiun. Hal ini
Penelitian dikarenakan kondisi dan kebiasaan jenis
ikan tertentu yang telah menyesuaikan diri
Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 1), terhadap habitat yang ditinggali, serta
terdapat jenis ikan Cyprinidae yang selalu kondisi lingkungan yang berbeda
ditemukan di keempat stasiun penelitian, menyebabkan komposisi dan distribusi ikan
dan juga ditemukan ikan-ikan yang khusus di setiap stasiun berbeda.

Tabel 2. Data pengukuran faktor abiotik


Pengukuran Faktor abiotik
Stasiun Kecerahan (cm) DO (mg/l)
Arus (m/s) Suhu (0C)
I 1,193 24 33,33 8,23
II 0,036 28,67 51 5,90
III 0,520 26 43,66 7,03
IV 0,513 26,33 41,33 6,96

Jenis-jenis ikan Cyprinidae yang sama kecepatan arus yang ekstrim karena berada
ditemukan pada kempat stasiun penelitian tepat setelah pintu air bendungan yaitu
yaitu ikan B. collingwoodi, B. balleroides, sebesar 1,193 m/s, menurut Campbell et al.
dan Barbodes spp. Ketiga jenis ikan ini (2008) terdapat beberapa jenis ikan yang
ditemukan dalam jumlah individu terbesar di menyukai habitat berarus tinggi termasuk
antara jenis ikan lain, hal ini membuktikan dari famili Cyprinidae, dikarenakan adaptasi
bahwa ketiga jenis ikan ini memiliki tingkah laku dari beberapa jenis ikan
kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap tersebut telah disesuaikan dengan kondisi
kondisi lingkungan yang berbeda-beda. lingkungan habitat ikan. Selain itu, jika
Diperkuat dengan hasil penelitian Sriwidodo dilihat secara morfologi jenis-jenis ikan ini
et al. (2013) bahwa jenis ikan krisan, memiliki tubuh berbentuk torpedo
bangbangan, dan putihan termasuk dalam (streamline), hal ini yang melatarbelakangi
spesies ikan dengan relung ekologi yang luas jenis-jenis ikan tersebut dapat bertahan dari
dengan kemampuan adaptasi yang tinggi kecepatan arus yang tinggi. Menurut Barret
terhadap faktor lingkungan yang berubah- et al. (1999) ikan dengan bentuk tubuh
ubah seperti kecepatan arus, suhu, DO, pH, torpedo mampu memperkecil gaya gesek
dan kekeruhan air. yang diakibatkan oleh tingginya kecepatan
Beberapa jenis ikan yang khusus arus.
ditemukan di stasiun I yaitu B. gonionotus, Penemuan ikan C. carpio yang hanya
O. vittatus, dan P. Oxygastroides. Jenis-jenis di stasiun III dikarenakan kondisi habitat
ikan ini memiliki bentuk tubuh yang paling stasiun III yang sesuai dengan tipe habitat
ramping di antara jenis ikan Barbodes lain dari ikan ini, yaitu terdapat vegetasi
yang didapatkan. Saisun I memiliki tumbuhan di sepanjang tepian sungai pada

141
Keanekaragaman Dan Kekerabatan Ikan Famili Cyprinidae Pada Ekosistem Bendungan Colo Sukoharjo Jawa
Tengah (Cahyono, R. N., et al.)

stasiun III. Menurut Beamish et al. (2003) individu setiap spesies ikan yang teramati.
ikan mas atau tombro merupakan ikan yang Semakin besar variasi jumlah individu dan
sering berpindah tempat untuk mencari jumlah spesies maka indeks
habitat yang sesuai dengan tipe keanekaragaman jenis ikan dalam ekosistem
kehidupanya, ikan ini bersifat herbivora suatu perairan akan semakin besar.
yang sering mengkonsumsi tumbuhan air Sebaliknya jika semakin kecil variasi jumlah
maupun tumbuhan yang tergenang air di individu dan jumlah spesies maka indeks
area habitatnya. Sesuai dengan kondisi keanekaragaman jenis ikan dalam ekosistem
lingkungan pada stasiun III yang cukup jauh suatu perairan akan semakin kecil
dari bendungan dan masih alami dengan (Sriwidodo et al., 2013). Keanekaragaman
vegetasi di sepanjang tepian sungai. jenis ikan ditentukan oleh kondisi
lingkungan atau karakteristik ekosistem
Keanekaragaman Jenis Ikan famili perairan, perbedaan kemiringan substrat dan
Cyprinidae vegetasi tumbuhan di sepanjang aliran
sungai menjadi penyebab perbedaan
Berdasarkan hasil perhitungan indeks kecepatan arus suatu ekosistem perairan
diversitas (Tabel 1), terlihat bahwa (Yustina, 2001).
keanekaragaman ikan setiap stasiun Jenis-jenis ikan Cyprinidae dalam
berbeda-beda. Nilai indeks diversitas suatu sungai keberadaanya sangat
tertinggi pada stasiun I sebesar 0,96 dan dipengaruhi oleh faktor abiotik yang
yang terendah pada stasiun II sebesar 0,47. disesuaikan dengan adaptasi ikan. Aliran
Indeks diversitas dapat dibagi menjadi 3 Sungai Bendungan Colo memiliki
kelompok, yaitu dikatakan rendah jika H’ < perbedaan kondisi lingkungan yang jelas
1, sedang jika 1 < H’ <3, dan tinggi jika H’ berbeda yaitu dari faktor abiotik kecepatan
> 3 (Magurran, 1988). Jika dilihat dari arus. Faktor abiotik inilah yang menjadi
pengelompokan tersebut maka stasiun I pembatas komposisi jenis dan
memiliki indeks diversitas sedang karena keanekaragaman ikan yang hidup di
jika dibulatkan bernilai 1, kemudian stasiun dalamnya. Berikut hasil korelasi antara
II, III, dan IV memiliki keanekaragaman kecepatan arus dengan keanekaragaman
ikan yang tergolong rendah. ikan Cyprinidae di keempat stasiun
Tinggi atau rendahnya nilai indeks penelitian:
diversitas tergantung pada variasi jumlah

1
INDEKS DIVERSITAS

0,8
y = 0,4085x + 0,449
0,6
R² = 0,912
0,4
0,2
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4
KECEPATAN ARUS

Gambar 2. Hasil analisis korelasi kecepatan arus dengan keanekaragaman ikan

Berdasarkan hasil analisis di atas, membuktikan bahwa kecepatan arus yang


terlihat bahwa nilai R sebesar 0,912 atau tinggi memiliki nilai keanekaragaman ikan
dapat dikatakan bahwa kecepatan arus yang juga tinggi, dikarenakan tipe dari ikan
mempengaruhi tingkat keanekaragaman Cyprinidae yang menyukai habitat perairan
ikan sebesar 91% (Gambar 2). Penelitian ini berarus (Murni et al., 2014). Hasil ini sesuai

142
EnviroScienteae Vol. 14 No. 2, Agustus 2018: 137-146

dengan penelitian Yustina (2001) yang berarus deras lebih tinggi jika dibandingkan
menyatakan bahwa ekosistem perairan yang dengan kawasan perairan berarus lambat,
memiliki kecepatan arus tinggi terdapat kecepatan arus berpengaruh terhadap habitat
variasi dan keanekaragaman jenis ikan yang atau kondisi lingkungan ekosistem sungai
paling banyak. Didukung pula oleh berupa faktor biotik dan abiotik, sehingga
penelitian Sriwidodo et al. (2013) bahwa ikan yang didapatkan lebih beragam.
keanekaragaman ikan di kawasan perairan

Gambar 3. Keanekaragaman famili ikan Cyprinidae di ekosistem Bendungan Colo, (a) B.


collingwoodi. (b) B. balleroides (c) B. gonionotus (d) Barbodes spp. (e) C. carpio
(f) H. macrolepidota (g) L. leptocheilus (h) O. vittatus (i) P. oxygastroides (j) R.
Caudimaculata

Analisis Kekerabatan Ikan Cyprinidae di 85%, nilai koefisien ini menunjukan tingkat
Bendungan Colo kekerabatan ikan yang dekat dengan
dicirikan karakter morfologi tubuh masing-
Hasil analisis kekerabatan ikan masing ikan hampir sama. Berikut hasil
Cyprinidae dari 10 speseis ikan menunjukan analisis tingkat kekerabatan ikan Cyprinidae
bahwa terdapat nilai koefisien kemiripan disajikan dalam dendogram:
yang cukup tinggi yaitu dalam range 60% -

Gambar 4. Dendogram hubungan kekerabatan famili ikan Cyprinidae di Bendungan Colo

143
Keanekaragaman Dan Kekerabatan Ikan Famili Cyprinidae Pada Ekosistem Bendungan Colo Sukoharjo Jawa
Tengah (Cahyono, R. N., et al.)

Kekerabatan terdekat terdapat pada KESIMPULAN DAN SARAN


ikan Barbodes spp., B. balleroides, B.
gonionotus, dan B. collingwoodi, yaitu Kesimpulan
memiliki nilai koefisien kemiripan sekitar
80%. Hal ini sesuai dengan penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat
Kottelat et al. (1993) bahwa ikan yang disimpulkan bahwa jenis-jenis ikan
berada dalam satu famili atau genus akan Cyprinidae yang hidup di ekosistem
berkumpul pada cabang yang sama dalam Bendungan Colo terdapat 10 spesies, ikan
sebuah pohon kekerabatan, maka keempat yang memiliki kemampuan adaptasi yang
jenis ikan tersebut mengelompok menjadi tinggi akan dapat ditemukan diberbagai
satu cabang kekerabatan dengan koefisien kondisi lingkungan, keanekaragaman ikan di
kemiripan yang tinggi. Selanjutnya terdapat ekosistem berarus deras yaitu stasiun I lebih
ikan O. vittatus yang berada di bawah tinggi (0,96) jika dibandingkan ekosistem
cabang genus Barbodes, hal ini terjadi berarus lambat yaitu stasiun II, III, dan IV
karena bentuk morfologi dan tingkah laku (0,47; 0,73; dan 0,58), kecepatan arus
ikan O. vittatus hampir sama dengan genus mempengaruhi keanekaragaman ikan
ikan Barbodes (Moyle, 2004). sebesar 91%, serta ikan dari genus yang
Kekerabatan ikan L. leptocheilus dan sama ataupun memiliki bentuk tubuh,
R. caudimaculata berada dalam satu cabang karakter morfologi, dan tingkah laku yang
pohon kekerabatan dengan nilai koefisien hampir serupa akan berkumpul menjadi satu
kemiripan sekitar 70%. Meskipun kedua cabang dalam pohon kekerabatan atau
jenis ikan ini tidak berkerabat dalam satu analisis dendogram.
genus, tetapi keduanya memiliki karakter
morfologi yang hampir sama, hal ini juga Saran
berlaku pada ikan H. macrolepidota dan C.
carpio yang memiliki bentuk tubuh torpedo Perlu dilakukan penelitian lanjutan
(streamline) serta memiliki kebiasaan dan terhadap tingkat kekerabatan ikan dengan
tingkah laku yang sama (Moyle, 2004), mengacu pada karakter ikan secara
sehingga meskipun tidak dalam genus yang molekuler, sehingga data yang didapatkan
sama, kekerabatan mereka tetap dekat. semakin terperinci.
Sedangkan ikan P. oxygastrides berada
paling jauh kekerabatanya yaitu memiiki
koefisies kemiripan sekitar 65% dengan ikan DAFTAR PUSTAKA
Cyprinidae lainnya. Hal ini dikarenakan
bentuk tubuh dan karakter morfologi ikan ini Adjie, S. (2011). Komunitas Ikan di Sungai
berbeda dengan ikan Cyprinidae lain, yaitu Bengawan Solo. Palembang: Balai
berbentuk pipih dengan tubuh kecil dan Riset Perikanan Perairan Umum.
ramping, tidak seperti ikan Cyprinidae pada Barrett, D. S., Triantafyllou, M. S., Yue, D.
umumnya yang berbentuk tubuh torpedo K. P., Grosenbaugh, M. A., &
atau streamline. Wolfgang, M. J. (1999). Drag
Berdasarkan hasil analisis dendogram reduction in fish-like locomotion.
tersebut membuktikan bahwa, tidak hanya Journal of Fluid Mechanics, 392, 183-
ikan yang berada dalam satu genus 212. DOI:
berkumpul menjadi satu dalam cabang yang 10.1017/S0022112099005455
sama, akan tetapi ikan dengan kemiripan Beamish, F. W. H., Sa-ardrit, P., &
bentuk tubuh, karakter morofologi, dan Tongnunui, S. (2006). Habitat
tingkah laku yang sama juga dapat characteristics of the Cyprinidae in
dikategorikan kekerabatannya dekat. small rivers in central Thailand.
Environmental Biology of Fishes,

144
EnviroScienteae Vol. 14 No. 2, Agustus 2018: 137-146

76(2-4), 237. DOI: 10.1007/s10641- Rudiyanti, S., & Dana, A. (2009).


006-9029-0 Pertumbuhan dan survival rate ikan
Beamish, F. W. H., Beamish, R. B., & Lim, mas (Cyprinus carpio Linn) pada
S. L. H. (2003). Fish assemblages and berbagai konsentrasi pestisida regent
habitat in a Malaysian blackwater peat 0, 3 g. Saintek Perikanan, 5(1), 49-54.
swamp. Environmental Biology of Saanin, H. (1995). Taksonomi dan Kunci
Fishes, 68(1), 1-13. DOI: Identifikasi Ikan I. Cetakan ketiga.
10.1023/A:1026004315978 Bandung: Binacipta.
Campbell, N. A., Reece and Mitchell L. Sneath, A., & Sokal, R. R. (1963). Principles
(2008). Biologi Jilid 3. (Ed. 8). of numerical taxonomy. San
Jakarta: Erlangga. Francisco and London I, 963.
Haseeb, A., Rehman, H. U., Haleem, S., Sriwidodo, D. W. E., Budiharjo, A., &
Atlas, A., & Zarin, K. (2016). Sugiyarto, S. (2013).
Diversity of Tanda Dam fishes with Keanekaragaman jenis ikan di
new records from district Kohat, KPK, kawasan inlet dan outlet Waduk Gajah
Pakistan. Journal of Entomology and Mungkur Wonogiri. Bioteknologi
Zoology Studies. 4 (2): 332-334. Biotechnological Studies, 10(2), 43-
Karahan, A., & Ergenen, S. (2010). 50. DOI: 10.13057/biotek/c100201
Cytogenetic analysis of Garra Sulistiyarto, B., Soedharma, D., & Rahardjo,
variabilis (Heckel, 1843) (Pisces, M. F. Sumardjo. (2007). Pengaruh
Cyprinidae) from Savur Stream musim terhadap komposisi jenis dan
(Mardin), Turkey. Turkish Journal of kemelimpahan ikan di rawa lebak,
Fisheries and Aquatic Sciences, 10(4): sungai Rungan, Palangkaraya,
483–489. DOI: Kalimantan Tengah. Biodiversitas,
10.4194/trjfas.2010.0407 8(4), 270-273. DOI:
Kottelat, M., Whitten, A. J., Kartikasari, S. 10.13057/biodiv/d080405
N., & Wirjoatmodjo, S. (1993). Tjitrosomo, G. (1993). Taksonomi Umum.
Freshwater fishes of Western Yogyakarta: Gadjah Mada University
Indonesia and Sulawesi. Jakarta : Press.
Periplus Editios (HK) Ltd. In Wahyuni, N., R. Elvyra dan Yusfiati. (2013).
collaborated with EMDI Project. Inventarisasi jenis-jenis ikan
MaGuarran, A. (1988). Ecological diversity Cypriniformes di sungai Rokan
and its measurement. Princeton Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.
University Press. [Skripsi]. Universitas Riau.
Moyle, P. B., & Cech, J. J. (2004). Fishes: Pekanbaru.
an introduction to ichthyology (No. Wang, L., Infante, D., Lyons, J., Stewart, J.,
597 MOY). Prentice-Hall, Inc. & Cooper, A. (2011). Effects of dams
Murni, M. Y., & Roesma, D. I. (2014). in river networks on fish assemblages
Inventarisasi Jenis-Jenis Ikan in non‐impoundment sections of rivers
Cyprinidae di Sungai Batang Nareh, in Michigan and Wisconsin,
Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal USA. River Research and
Biologi Universitas Andalas, 3(4). Applications, 27(4), 473-487. DOI:
Nelson, J. S. (2006). Fishes of the World 10.1002/rra.1356
Fourth Edition. Hoboken. Wartika, A. A. P., & Lestari, R. (2017).
Pranata, N. D., Purnama, A. A., Yolanda, R., Jenis-Jenis Ikan Cyprinidae Di Sungai
& Karno, R. (2016). Iktiofauna Sungai Kumango Kecamatan Tambusai
Sangkir Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Ilmiah
Provinsi Riau. Depik, 5(3), 100-106. Mahasiswa FKIP Prodi Biologi
DOI: 10.13170/depik.5.3.5574 Univeritas Pasir Pengaraian, 3(1).

145
Keanekaragaman Dan Kekerabatan Ikan Famili Cyprinidae Pada Ekosistem Bendungan Colo Sukoharjo Jawa
Tengah (Cahyono, R. N., et al.)

Yustina. (2001). Keanekaragaman Jenis


Ikan di Sepanjang Perairan Sungai
Rangau Riau Sumatra. Jurnal Natur
Indonesia. 1:1-14.

146

You might also like