Professional Documents
Culture Documents
Napas Dalam Ispa
Napas Dalam Ispa
Ayu Novita Permatasari 1), Ni Luh Putu Eka 2), Wahyu Dini Metrikayanto1)
1)
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Jalan Telaga Warna, Tlogomas, Malang
2)
Poltekkes Kemenkes Malang, Jalan Besar Ijen No 77 C Malang
Email: ayu041194@gmail.com
Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian nafas dalam dan batuk efektif
terhadap kebersihan jalan nafas pada anak infeksi saluran pernafasan atas di Puskesmas Dau Malang.
Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasy experiment) dengan Nonequivalent Pre-
test-Posttest Design adalah untuk mengetahui kebersihan jalan nafas kelompok eksperimen perlakuan
nafas dalam dan batuk efektif pada anak ISPA di Puskesmas Dau Malang. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 15 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Quota Sampling sebanyak
15 responden. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji
Wilcoxon didapatkan nilai signfikansi 0,048 dimana nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05 yang
artinya ada pengaruh latihan nafas dalam dan batuk efektif terhadap keefektifan bersihan jalan nafas.
Kata Kunci: batuk efektif, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), nafas dalam.
Cara menangani ISPA pada anak dengan didapatkan sebanyak 6 (60%) ibu menjelaskan
menggunakan pemberian nafas dalam dan batuk tidak pernah mengajarkan anaknya untuk
efektif untuk melancarkan dan membersihan jalan melakukan nafas dalam ataupun batuk efektif,
nafas anak. Nafas dalam dan batuk efektif penting sedangkan sebanyak 1 ibu menjelaskan selalu
dilakukan pada anak yang mengalami ISPA. menyuruh anaknya melakukan tarik nafas dan
Tindakan ini bertujuan untuk menghilangkan buang nafas secara perlahan-lahan saat mengalami
gangguan pernapasan dan menjaga paru-paru sesak nafas. Sesuai hal tersebut membuktikan
agar tetap bersih. Pemberian nafas dalam dan bahwa perlu ada informasi kepada ibu agar
batuk efektif pada anak dilakukan setiap dua jam memberikan tindakan pada anak yang mengalami
sekali yang didampingan orangtua. Anak yang ISPA seperti melakukan nafas dalam ataupun
melakukan nafas dalam dan batuk efektif mampu batuk efektif.
mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pernafasan, membantu membersihkan sekret dari pengaruh pemberian nafas dalam dan batuk
bronkus dan mencegah penumpukan sekret efektif terhadap kebersihan jalan nafas pada anak
sehingga membersihkan jalan nafas (Potter & infeksi saluran pernafasan atas di Puskesmas Dau
Perry, 2006). Malang.
Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan
perlahan dan menggunakan diafragma, sehingga METODE PENELITIAN
memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan Penelitian ini menggunakan desain ekspe-
dada mengembang penuh (Hartono & Rahma- rimen semu (quasy experiment) dengan
wati, 2012). Tujuan pemberian nafas dalam untuk Nonequivalent Pretest-Posttest Design adalah
meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara untuk mengetahui kebersihan jalan nafas
pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, kelompok eksperimen perlakuan nafas dalam dan
merilekskan tegangan otot, meningkatkan batuk efektif pada anak ISPA di Puskesmas Dau
efesiensi batuk sehingga melancarkan pernafasan Malang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 15
pada anak, apabila pemberian nafas dalam tidak orang anak ISPA yang mengunjungi Puskesmas
dilakukan anak secara maksimal maka anak perlu Dau Malang. Penelitian ini menggunakan teknik
melakukan batuk efektif (Price & Wilson, 2006). pengambilan sampling secara Quota Sampling,
Menurut penelitian Maidartati (2014), didapat- dimana pengambilan sampel disesuaikan dengan
kan sebelum melakukan nafas dalam sebanyak proporsi yang ditentukan yaitu sebanyak 15 anak
sebanyak 17 (100%) anak penderita ISPA yang diberikan perlakuan nafas dalam dan batuk
mengalami jalan nafas tidak bersih sedangkan elektif. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
sesudah melakukan nafas dalam sebanyak 11 anak yang mengalami ISPA, anak usia 6-8 tahun,
(67%) anak mengalami jalan nafas bersih. ibu bersedia membimbing anak melakukan
Berdasarkan hasil wawancara dengan tindakan pemberian nafas dalam dan batuk efektif
perawat yang bertugas di ruang administrasi selama 3 kali sehari (pagi, siang dan sore) dalam
Puskesmas Dau Malang menjelaskan bahwa 3 hari, diagnosa medis ISPA, sadar, dan dapat
pada bulan Maret 2017 didapatkan sebanyak mengikuti perintah. Variabel independen dalam
53 anak melakukan pemeriksaan yang penelitian ini adalah pemberian nafas dalam dan
diakibatkan oleh penyakit ISPA. Hasil batuk efektif dan variabel dependent dalam
wawancara dengan 7 (70%) ibu yang membawa penelitian ini adalah kebersihan jalan nafas.
anaknya selesai melakukan pengobatan ISPA Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
secara rawat jalan di Puskesmas Dau Malang, penelitian ini menggunakan lembar observasi yang
diberikan sebelum dan sesudah pemberian nafas Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan
dalam. Nafas dalam diberikan selama 3 kali bahwa sebelum diberikan nafas dalam dan batuk
sehari dalam tiga hari. Analisa data yang efektif bahwa responden memiliki mean 1.87 dan
digunakan yaitu uji Wilcoxon. Prinsip-prinsip simpanan baku (SD) 0.352 sedangkan sesudah
etika dalam penelitian ini yaitu: prinsip manfaat, di berikan nafas dalam dan batuk efektif
prinsip menghormati harkat martabat manusia, responden memiliki mean 1.67 dan simpangan
prinsip etik berbuat baik (beneficence), dan baku (SD) 0.488.
prinsip keadilan (right to justice). Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon
untuk menentukan pengaruh pemberian nafas
HASIL PENELITIAN dalam dan batuk efektif terhadap kebersihan jalan
Karakteristik responden penelitian berdasar- nafas pada anak infeksi saluran pernafasan atas
kan jenis kelamin, didapatkan sebagian besar (ISPA) di Puskesmas Dau Malang. Hasil analisis
responden berjenis kelamin perempuan yaitu 10 uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikansi 0,048
anak (67%) dan sebagian besar responden dimana nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05.
berusia 6 tahun yaitu 8 anak (53%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh
Berdasarkan pendidikan, sebagian besar nafas dalam dan batuk efektif terhadap
pendidikan orangtua responden Sekolah Dasar kebersihan jalan nafas pada anak ISPA di
yaitu 7 responden (47%) dan pekerjaan Puskesmas Dau Malang.
orangtua sebagai petani dan buruh yaitu 4
responden (27%). PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian
sebagian besar responden sebelum diberikan besar 13 responden (86,7%) kebersihan jalan
nafas dalam dan batuk efektif kebersihan jalan nafas responden masuk dalam kategori tidak
nafas masuk dalam kategori tidak bersih yaitu bersih. Hasil menunjukan bahwa sebelum
13 responden (86,7%) dan 2 responden bersih diberikan nafas dalam dan batuk efektif bahwa
(13,3%). Kebersihan jalan nafas responden responden memiliki mean 1.87 dan simpanan
sesudah diberikan nafas dalam, menunjukkan baku (SD) 0.352 yang artinya semakin tinggi nilai
bahwa sebagian besar responden sesudah mean maka kebersihan jalan nafas semakin tidak
diberikan nafas dalam dan batuk efektif efektif. Hal ini dikarenakan responden belum
kebersihan jalan nafas masuk dalam kategori pernah mendapatkan penyuluhan atau pendidikan
tidak bersih yaitu 10 responden (66,7%) dan kesehatan tentang cara mengeluarkan dahak atau
kategori bersih sebanyak 5 responden (33,3%) secret, di puskesmas sendiri responden hanya
(Tabel 1). diberikan medikasi saja tanpa disertai dengan
dapat menghemat energi sehingga tidak mudah pernafasa atas (ISPA) di puskesmas Dau Malang
lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara dapat disimpulkan bahwa: 1) Kebersihan jalan
maksimal dengan tujuan menghilangkan ekspansi, nafas sebelum dilakukan batuk efektif dan nafas
mobilisasi sekresi, mencegah efek samping dari dalam pada anak ISPA di Puskesmas Dau
retensi ke sekresi (Hudak & Galuh, 1999). Malang sebagian besar masuk dalam kategori
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji tidak bersih, 2) Kebersihan jalan nafas sesudah
Wilcoxon dengan taraf signifikansi 0,05 dilakukan batuk efektif dan nafas dalam pada
didapatkan p value = 0,048 (0,048 < 0,05) anak ISPA di Puskesmas Dau Malang sebagian
yang artinya terdapat pengaruh pemberian nafas besar masuk dalam kategori bersih, 3) Ada
dalam dan batuk efektif terhadap kebersihan jalan pengaruh pemberian nafas dalam dan batuk
nafas di Puskesmas Dau Malang. Hal ini dapat efektif terhadap kebersihan jalan nafas pada anak
terjadi dikarenakan pemberian nafas dalam dan ISPA.
batuk efektif juga diberikan dengan medikasi dari Peneliti selanjutnya diharapkan melibatkan
Puskesmas Dau Malang. Penelitian serupa juga orangtua dalam pemberian nafas dalam dan batuk
dilakukan oleh Astuti (2014) dengan hasil efektif.
p=0,000 yang artinya ada pengaruh latihan nafas
dalam dan batuk efektif terhadap keefektifan DAFTAR PUSTAKA
bersihan jalan nafas pada pasien PPOM. Astuti, Dkk. (2010). Profil Patogen Penyebab
Tujuan nafas dalam untuk mencapai ventilasi Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis
yang lebih terkontrol dan efisien serta untuk (PPOK) Eksaserbasi Akut (Studi di
mengurangi kerja bernafas, meningkatkan inflasi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang
alveolar maksimal, meningkatkan relaksasi otot, Periode Januari-Desember 2010).
meghilangkan ansietas, menyingkirkan pola Fakultas Kedokteran Brawijaya.
aktifitas otot-otot pernafasan yang tidak berguna, Brunner & Suddarth. (2001). Bedah Buku
tidak terkoordinasi, melambatkan frekuensi Ajaran Medikal Vol 1 (Edisi 8). Jakarta:
pernafasan, mengurangi udara yang terperangkap EGC.
serta mengurangi bernafas (Bunner & Suddarth, Darmono. (2006). Sistem Kekebalan Tubuh.
2002). Menurut Jenkins (2006) batuk efektif dan Online. http://www.geoclties.com/Kuliah-
nafas dalam merupakan teknik batuk efektif yang farm/imunologi/sistemkekebalan.doc.
menekankan inspirasi maksimal yang dimulai dari Depkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indone-
aspirasi yang bertujuan: merangsang terbukanya sia Tahun 2014. Jakarta: Kementrian
sistem kolateral, meningkatkan distribusi ventilasi, Kesehatan RI.
meningkatkn volume paru, memfasilitasi Hartono & Rahmawati, D. (2012). Gangguan
pembersihan saluran nafas. Batuk efektif yang Pernafasan pada Anak: ISPA. Yogyakarta:
baik dan benar akan dapat memercepat penge- Nuha Medika.
luaran dahak pada pasien dengan gangguan Hudaks & Galuh. (1999). Keperawatan Kritis.
saluran pernafasan (Nugroho, 2014). Jakarta: EGC.
Jenkins. (2006). Panduan Latihan Nafas Dalam
PENUTUP dan Batuk Efektif. Online. htt p://
Kesimpulan mengenai pengaruh pemberian www.latihannafasdalamdanbatukefektif.ac.id.
nafas dalam dan batuk efektif terhadap Maidartati. (2014). Pengaruh Fisioterapi Dada
kebersihan jalan nafas pada anak Infeksi saluran Terhadap Bersihan Jalan Nafas pada Anak
Usia 1-5 Tahun yang Mengalami Gangguan
Bersihan Jalan Nafas di Puskesmas Moch. Potter & Perry. (2006). Buku Ajar. Fundamen-
Ramdhan Bandung. Jurnal: Universitas tal Keperawatan. Konsep, Proses dan
BSI Bandung. Vol. 2. No.1. http:// Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC.
ejournal.bsi.ac.id/index.php/frontpage/ Price, S. A. & Wilson, L. M. (2006). Patof-
filterjournal/. isiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Nugroho, Y. A. (2014). Batuk Efektif Dalam Penyaki. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Pengeluaran Dahak pada Pasien dengan WHO. (2014). Diarrhoea: Why chidren are
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di still dying and what can be done. Geneva,
Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Switzerland. http://www.who.com/chidren/
Baptis Kediri. Jurnal : STIKES RS. Baptis 2014/.
Kediri. Vol. 4. No.2. http://ejurnal.stikes-
baptis.ac.id.