Food Borne Diseasesmikro

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 22

Minggu IV

BAB IV. PENYAKIT BAWAAN PANGAN


(MICROBIAL FOODBORNE DISEASES)
PENDAHULUAN
• Intoksikasi pangan adalah gangguan akibat
mengkonsumsi toksin dari bakteri yang telah
terbentuk dalam makanan, sedangkan infeksi
pangan disebabkan masuknya bakteri ke dalam
tubuh melalui makanan yang telah
terkontaminasi dan sebagai akibat reaksi tubuh
terhadap bakteri atau hasil-hasil
metabolismenya.
• Gabungan keduanya, dimana toksin diproduksi
di dalam host atau inang disebut toksikoinfeksi.
Tabel 4. 1. Penyakit Bawaan makanan, mikrobia
penyebab, da tipe gejala utamanya

Tipe Penyakit Mikrobia Kelompok Tipe gejala


Penyebab Mikrobia utama

Intoxication :
Staph poisoning Staphylococcus Bacteria, Gastric
(enterotoksin aereus strains Gm+a
stapilokoki)
Botulism (neurotoksin) Clostridium Bacteria, Gm+ Nongastric
botulinum
strains
Mycotoxin poisoning Mycotoxins Molds Nongastric
producing
mold
strains, e g
Aspergillus
flavus
Infection : Over 2000
Salmonellosis (enterotoksin dan Salmonella Bacteria, Gm-a Gastric
sitotoksin) species (except Sal. typhi
and Sal. paratyphi)
Campylobacter Campylobacter jejuni Bacteria, Gm- Gastric
enteritis and C. coli strains .
Yersiniosis Pathogenic strain of Bacteria, Gm- Gastric
Yersinia enterocolitica
Enterohemorrhagic E. coli Bacteria, Gm- Gastric and nongastric
E. coli colitis 0157:H7
Nonhemorrhagic Shiga-like toxin Bacteria, Gm- Gastric
E. Coli colitis (verotoxin) producing
E. coli 026: H11
Listeriosis Listeria monocytogenes Bacteria, Gm+ Gastric and nongastric
(pathogenic strains)
Shigellosis Four shigella species, Bacteria, Gm- Gastric
e.g., Shi. Dysenteriae
Vibrio parahaemolyticus Pathogenic strains of Bacteria, Gm- Gastric
gastroenteritis V. parahaemolyticus
Vibrio Vibrio vulnificus Bacteria, Gm- Gastric and nongastric
vulnificus Strains
infection
Brucellosis Brucella abortus Bacteria, Gm- Gastric and nongastric
Viral infections Pathogenic enteric Viruses Gastric and nongastric
Viruses,
e.g., Hepatitis A virus
Toxicoinfection
Clostridium Clostridium perfringens Bacteria, Gm+ Gastric
perfringens strains
gastroenteritis (enterotoksin selama
germinasi di saluran pencernaan)

Bacillus cereus Bacillus cereus strains Bacteria, Gm+ Gastric


gastroenteritis
(enterotoksin diproduksi ketika sel
lisis di saluran usus)

E. coli Enteropathogenic and Bacteria, Gm- Gastric


gastroenteritis Enterotoxigenic
E. coli strains

Cholera Pathogenic strains of Bacteria, Gm- Gastric


Vibrio cholera

Gastroenteritis
by opportunist
pathogens;
Aeromonas Aeromonas hydrophila Bacteria, Gm- Gastric
hydrophia Strains
gastroenteritis
Plesiomonas Plesiomonas Bacteria, Gm- Gastric
shigelloides shigelloides strains
gastroenteritis
Tabel 4.2. Waktu Inkubasi dan Gejala Penyakit yang Ditimbulkan oleh
Bakteri Patogen
Jenis bakteri dan Waktu inkubasi Gejala
Penyakit
Clostridium 12-36 jam, Gangguan
botulinum atau lebih lama p encernaan akut yang diikuti oleh pusing-
(Botulism) atau lebih pusing dan muntah-muntah, bisa juga
pendek diare,lelah, pening dan sakit kepala. Gejala
lanjut konstifasi, Double vision, kesulitan
menelan dan berbicara, lidah bisa
membengkak dan tertutup, beberapa otot
lumpuh, dan kelumpuhan bisa menyebar
kehati dan saluran pernafasan. Kematian bisa
terjadi dalam waktu tiga sampai enam hari.
Intoksikasi 1-7 jam, Pusing, muntah-
staphylococcus biasanya 2-4 muntah, kram usus, diare berdarah dan
aereus jam berlendir pada beberapa kasus, sakit
kepala, kram otot,berkeringat, menggigil,
detak jantung lemah, pembengkakan saluran
pernafasan
Salmonella 12-36 jam pusing, muntah-
(Salmonellosis) muntah, sakit perut Bagian bawah, diare.
campylobacter 2-48 jam, Sakit
biasanya 12 perut bagian bawah, kram,
diare, sakit kepala, demam, dan
jam
kadang-kadang diare berdarah.

Infeksi vibrio para 2-3 hari tapi Sakit


haemolyticus bisa 7-10 hari perut bagian bawah, diare
berdarah dan berlendir, pusing,
muntah-muntah, demam ringan,
menggigil, sakit kepala, recoveri
dalam 2-5 hari

Infeksi Tipe invasif : Tipe


Escherichia coli 8-24 jam, invasif: Panas dingin, sakit
enteropatogenik kepala, kram usus, diare berair
rata-rata 11
seperti shigellosis;
jam; tipe tTipe
enterksigenik : enterotoksigenik: diare, muntah-
8-44jam, rata-rata 26 jam muntah, dehidrasi, shock

Bacillus cereus 8-16 jam atau Pusing, kram usus, diare berair,
1,5 - 5 jam beberapa muntah-muntah
Yersiniosis (Yersi-nia 1-7 hari, Kram usus,panas dingin,diare
pseudotu- biasanya berair sering kali berdarah dan
berculosis,Y. kurang dari 4 berlendir, sakit kepala, pusing,
enterocolitica) hari dehidrasi

Shigellosis (infeksi 24-36 jam Sakit perut bagian bawah,


shigella sonnei, S. atau lebih demam, menggigil, sakit kepala,
flexneri, malaise, diare, muntah-muntah,
S.dysentriae,S.bodyii) pusing, pharingitis, leukocytosis

Sterptococcus 1-3 hari Sakit tenggorokan, sakit pada


pygenes waktu menelan, tonsilitis, demam
tinggi, sakit kepala, pusing, muntah-
muntah, malaise, rhinorrhea.
KAPANG
• kapang juga dapat menimbulkan penyakit yang dibedakan
atas dua golongan, yaitu (1) infeksi oleh fungi yang disebut
mikosis dan (2) keracunan yang disebabkan oleh
tertelannya metabolik beracun dari fungi atau
mikotoksikosis (Tabel 4.3). Mikotoksikosis biasanya tersebar
melalui makanan, sedangkan mikosis tidak melalui
makanan tetapi melalui kulit atau lapisan epidermis,
rambut dan kuku akibat sentuhan, pakaian, atau terbawa
angin.
• Senyawa beracun yang dihasilkan fungi disebut mikotoksin.
Toksin ini dapat menimbulkan gejala sakit yang kadang-
kadang fatal. Beberapa diantaranya bersifat karsinogen.
Beberapa mikotoksin bersifat halusinogenik, misalnya asam
lisergat.
VIRUS
• Virus adalah mikroorganisme ultramikroskopik dan dapat lolos filter
0,22 µm. Virus berkembang biak hanya pada inang yang sesuai dan
tidak dapat tumbuh diluar inang. Beberapa virus dapat
menyebabkan ganggun pencernaan dan ciri-cirinya hampir sama
dengan yang ditimbulkan oleh bakteri. Sebagian virus juga dapat
menginfeksi tanpa adanya simpton sampai virus tersebut
menyerang jaringan sel yang lain, misalnya jaringan saraf, melalui
aliran darah. Enterovirus diketahui menyebar melalui rute fekal-oral,
sedangkan virus polio (dapat menyebabkan gangguan pencernaan,
demam dan kelumpuhan) menyebar melalui rute fekal-oral,
sedangkan virus hepatitis B tersebar melalui kontak langsung dan
transfusi darah.
• Rotavirus merupakan virus yang secara sporadis dapat
menyebabkan diare akut, demam dan seing kali muntah-muntah.
Virus ini telah dilaporkan dapat menyebar melalui air.
RACUN DARI KAPANG
Mikotoksin Kapang Penghasil Penyakit yang Bahan Pangan Yang
disebabkan Sering Terkontaminasi
Aspergillus Kegagalan fungsi Kacang tanah, kacang-
Aflatoksin flavus,A.parasiticus hati, kanker hati kacangan lain, jagung
serealia
Asam Penicillium Cyclopium, P. Pembentukan Jagung, barley, kacang-
martensii, P. chraceus, P. tomur, Kacangan
penisilat melleus kerusakan ginjal
Ergotoksin Kerusakan hati Serealia
Claviceps purpurea
A. ochraceus, A. Kerusakan hati Jagung, kacang-
Okratoksin A mellus, A. sulphureus, P. kacangan,
viridicatum Barley

A. clavatus, P. Kerusakan hati, Apel dan produk-produk apel


Patulin patulum,P.expansum Kanker hati (cider dan saus apel
Alimentary Cladosporium spp., Kerusakan hati Biji-bijian
Penicilium, Fusarium, Mucor,
Toxic aleukia Alternaria
Sterigmatosis A. regulus, A.nidulans, A. Sirosis hati, Gandum, oat
versicolor,P. luteum kanker hati

Zearalenon Gibberella zeae Kerusakan hati Jagung dan serelia


(Fusarium graminearum
Luteoskyrin P. islandicum Nekrosis hati, Tepung beras
Kanker hati
Rickettsiae
bakteri yang berukuran kecil dan tidak pernah
berhasil dikultivasi pada medium sintetik. Rickettsia
berbeda dengan virus karena mikroorganisme ini
mempunyai DNA dan RNA mempunyai beberapa
struktur yang dimiliki bakteri. Coxiella burnetii,
penyebab demam Q, ditimbulkan oleh
mikroorganisme ini adalah sakit kepala dan demam.
Penularannya melalui susu dari sapi yang terinfeksi.
C. burnetii telah dilaporkan relatif tahan panas dan
dapat membentuk spora, sehingga kemungkinan
bisa terdapat pada susu pasteurisasi jika susu
tersebut berasal dari sapi yang terinfeksi.
PRION
• Prion menyebabkan penyakit degeneratif pada sistem
syaraf pusat pada hewan dan manusia. Penyakit scrapie
pada kambing merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh
prion. Penyakit yang sama juga telah ditemukan pada sapi,
bovine spongiform encephalopathy (BSE) yang dikenal
sebagai penyakit sapi gila. Prion tersebar melalui pakan
dan penularan terhadap manusia kini mendapat perhatian
yang serius. Prion sangat resisten terhadap panas, lebih
tahan daripada spora bakteri dan merupakan bentuk
protein yang abnormal dari inang. Pencegahan penularan
melalui pencegahan pemberian pakan dari bahan-bahan
yang terinfeksi dan pencegahan komsumsi daging dan
bagian-bagian hewan yang terinfeksi.
Protozoa dan parasit

• Giardia, Cryptosporidium, Balantidium,


Entamoeba dan protozoa lainnya serta parasit
seperti cacing pita, dapat menginfeksi melali air
dan makanan. Beberapa spesies dapat bertahan
pada lingkungan untuk beberapa minggu dan
dapat klorinasi. Gejala-gejala yang ditimbulkan
dapat sama dengan gejala gangguan perut yang
ditimbulkan oleh bakteri dan penularannya
melalui rute fekal-oral. Pada Tabel 4.4 disajikan
makanan-makanan yang dapat menjadi pembawa
virus, protozoa dan parazit serta metode
pengontrolan.
Tabel 4.5. Jenis bahan pangan dan frekuensi
berjangkitnya FBD
Jenis Bahan Pangan Frekuensi % Predominant pathogen (s) (% No. of outbreaks)

Produk olahan daging 91 14.0 Salmonella spp. (53%)


Next S.aureus

Produk olahan ikan 20 3.0 C..botulinum (50%)

Produk olahan telur 11 2.0 Salmonella spp. (82%)

Produk olahan susu 26 4.0 Salmonella spp. (27%)

Salad 33 5.0 Salmonella spp., Sta.aureus, Shigella spp.

Roti (Baked foods) 8 1.0 S.aureus

Buah dan sayur 44 7.0 C.botullium, Salmonella spp. (27%)

Mushrooms 2 0.5 C.botollinum

Minuman 3 0.5 Salmonella spp

Ethic foods 19 3.0 C.perfringens.B.cereus., Salmonella spp.

Multiple foods 123 19.0 Salmonella spp. (59%)

Unknown foods 254 40.0 Salmonella spp. (68%)


Shigella spp., viruses
Tabel 4.6. Bahan Pangan Potensial Berbagai Sumber
Mikroorganisme Patogen
Mikroorganisme Bahan pangan
Salmonella Daging ternak dan daging unggas mentah, susu segar dan telur
Clostridium perfringens Daging ternak dan daging unggas, makanan kering,
herbs, rempah-rempah,sayur-sayur
Staphylococcus aureus Makanan dingin, produk-produk susu terutama jika
menggunakan bahan baku susu mentah
Bacillus cereus dan Serealia, makanan kering, produk-produk susu,daging dan produk-produk
Bacillus ssp. lain daging,herbs, rempah-rempah, sayur-sayuran
Escherichia coli Bahan pangan mentah
Vibrio Ikan segar dan ikan olahan, kerang dan makanan laut lainnya
parahaemolyticus
Shigella Makanan campuran dan basah, susu, kacang-kacangan, kentang, tuna,
undang, kalkun, salad, makaroni, cider apel
Streptococcus pyogenes Susu, es krim, telur, lobster, salad kentang, salad telur, custard, puding dan
makanan-makanan yang mengan- dung telur
Clostridium botulinum Makanan kaleng dengan pH>4,6
Yersinia enterocolitica Daging ternak dan unggas mentah,produk olahan daging, susu dan produk
susu dan sayur-sayuran
Campylobacter jejuni Daging ternak dan daging unggas mentah, susu segar atau susu yang
diolah tetapi pemanasannya kurang, air yang tidak diolah
Listeria Daging ternak, daging unggas, produk susu, sayur-sayuran dan
monocytogenes kerang-kerangan
Virus Kerang mentah, makanan dingin yang ditangani oleh orang yang
terkena infeksi
Tabel 4.6. Bahan Pangan Potensial Berbagai Sumber
Mikroorganisme Patogen
Faktor penyebab 1983 1984 1985 1986 1987 Total (%)

Suhu penyimpanan yang 52 68 57 40 27 244 (34.6%)


tidak memadai

Higiene personal yang 21 42 38 25 19 145(20.5%)


buruk

Pemasakan yang tidak 24 19 36 20 19 118 (16.7%)


memadai (matang)

Peralatan yang 17 33 25 21 12 108 (15.3%)


terkontaminasi

Pangan dari sumber yang 15 3 10 5 6 39 (5.5%)


tidak aman (mentah)

Lainnya 9 12 12 11 8 52 (7.4%)
Ciri-ciri Beberapa Spesies Bakteri Patogen
Vibrio parahaemolitycus
Staphylococcus
• Bakteri gram positif seperti • Bakteri gram negarif batang
anggur pendek
• Bersifat tidak motil dan • Bersifat motil mudah
mudah bergerak bergerak
• Fakultatif anaerob • Fakultatif anaerob
• Relative tahan terhadap • Untuk berutmbuhnya
gram membutuhkan NaCl
• Toxin : enterotoksin, tahan • Makanan hasil laut : ikan,
terhadap panas udang, kerang
• Sumber : manusia →
permukaan kulit, hidung,
telinga
Clostridium perfringens Listeria monocytogenesis

• Bakteri gram
• Bakteri gram + • Bentuk batang
• Membentuk spora • motil
• Berbentuk batang • tidak membentuk spora
• Tidak motil • Fakultatif anaerob
• Fakultif anaerob
• Bersifat termodurik
• Pathogen ini biasa
• Bahan makanan yang biasa mengkontaminasi pada
terkontaminasi : nasi goring, makanan disimpan dingin
ayam goring, ayam panggang
• Listerisis – menyerang otak
• Sumber : soil = tanah
dan abortus
• Bacillus cereus • Eschericia coli
• Non patogen
• Membentuk spora
• Bersifat patogenik
• Bakteri gram +
• Bersifat toksigenik
• Berbentuk batang
• Semula E.coli tidak bersifat
• motil penting namun
• Fakultatif anaerob perkembangan di Jepang
• Jenis pathogen ini bias dan Amerika ditemukan
mengkontaminasi makanan strim E.coli bersifat
cina, nasi goreng, mie patogenik.
• Vibrio cholerae • Gastroenterisis → diare +
• Bakteri gram negatif disentri (pendarahan)
• Memiliki flagela
• Bersifat aerob
• Berbentuk batang pendek
• Menyebabkan
gastroenterisis

You might also like