Artikel Trias Mei Purnama Anggraini

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

HEALTH SCIENCES JOURNAL


http://studentjournal.umpo.ac.id/index.php/HSJ

HUBUNGAN ANTARA STATUS EKONOMI DENGAN KEIKUSERTAAN WANITA


USIA SUBUR PADA PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI KECAMAATAN BADEGAN
KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2019
Trias Mei Purnama Anggraini*, Hery Ernawati*, Metti Verawati*

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah


Ponorogo
E-mail Korespondensi : triasmei459@gmail.com

Sejarah Artikel

Diterima : Agustus 2019 Disetujui : Agustus 2019 Dipublikasikan: Agustus 2019

Abstract
Economic Status is the position of one in the community based on income permonth. Economic Status can be seen from
revenue adjusted to the price of the underlying goods. Women of childbearing age risk suffering from cervical cancer at age 41-65
years. Early detection of Cervical cancer can be done by Pap smear. A Pap smear test requires a long process and costs relatively
expensive. The purpose of this research is to know the relationship between the economic status and the inclusion of a woman of
childbearing age at the Pap smear in Badegan District of Ponorogo in 2019.

This type of research is correlates with a cross sectional approach. The population of childbearing age in Badegan
district of Ponorogo District selected 99 samples purposive sampling. Data retrieval using questionnaires. Data analysis with Chi
square statistical tes (α=0,05).

The results showed that from 99 respondents obtained most women of childbearing age had a low economic status of 65
respondents (65%). Most of the women of childbearing age did not perform a Pap smear of 65 respondents (65%). The Chi square
test results in this study were the P value (0,007) < ɑ (0,05) wich means H0 rejected and H1 accepted which means there is a link
between the economic status and the inclusion of a women of childbearing age at the Pap smear test with the linkage based on the
contingency coefficient of 0,302 which means having a low relationship flatness.

Economic Status has a major influence on health, for example in the early detection efforts of cervical cancer. An
individual cost and awereness is required to conduct a Pap smear test. Women of childbearing age can use examinations with
other methods that cost more affordable that is with the method of Visual inspection with acetic acid (IVA) and can utilize the free
program using a healthy Inonesian card (KIS).

.
Keywords: Economic Status, Women of Chidbearing age, Pap Smear

Abstrak
Status ekonomi adalah kedudukan seseorang di masyarakat berdasarkan pendapatan setiap bulannya. Status ekonomi
dapat dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang pokok Wanita usia subur beresiko terserang kanker serviks
pada usia 41-65 tahun. Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan pemeriksaan pap smear. Pemeriksaan pap smear
membutuhkan proses yang lama dan biaya relatif mahal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status
ekonomi dengan keikutsertaan wanita usia subur pada pemeriksaan pap smear di kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo tahun
2019.

Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi wanita usia subur di Kecamatan
Badegan Kabupaten Ponorogo terpilih 99 sampel secara Purposive Sampling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner.
Analisis data dengan uji statistik chi-square (α=0,05).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 99 responden didapatkan sebagian besar wanita subur memiliki status
ekonomi rendah yaitu sebanyak 65 responden (65,7%). Sebagian besar wanita usia subur yang tidak melakukan pemeriksaan pap
smear sebanyak 65 responden (65,7%). Hasil uji chi square pada penelitian ini adalah p value (0,007) < α (0,05) yang berarti H0
ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara status ekonomi dengan keikutsertaan wanita usia subur pada
pemeriksaan pap smear dengan keeratan hubungan berdasarkan contingency coefficient sebesar 0,302 yang berati memiliki
keratan hubungan yang rendah.

Diperlukan biaya dan kesadaran individu untuk melakukan pemeriksaan pap smer. Wanita usia subur dapat
menggunakan pemeriksaan dengan metode lain yang biayanya lebih terjangkau yaitu dengan metode Inspeksi Visual dengan
Asam Asetat (IVA) dan dapat memanfaatkan program gratis menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Kata Kunci: Status Ekonomi, WUS, Pap Smear

© 2019 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. All rights reserved

ISSN 2598-1188 (Print)


ISSN 2598-1196 (Online)
Health Sciences Journal Vol (No) (Tahun): Hal-Hal hal

PENDAHULUAN Kabupaten Ponorogo, 2017). Data dari RSU


Muhammadiyah Ponorogo tahun 2018
Status ekonomi adalah kedudukan
menunjukkan sebanyak 41 orang yang positif
seseorang di masyarakat berdasarkan
menderita kanker serviks. Test pap smear di
pendapatan setiap bulannya. Status
Indonesia mendapatkan sensitivitas 41,7%,
ekonomi dapat dilihat dari pendapatan
sensivitas sebesar 96,2%, nilai positif sebesar
yang disesuaikan dengan harga barang
62,5%, nilai negativ 91,5%. Data dari pimpinan
pokok (Kartono, 2006). Keadaan sosial
daerah ‘Aisyiyah Ponorogo yang bekerjasama
ekonomi dapat mempengaruhi pikiran dan
dengan dinas pengendalian penduduk (DPP) dan
keyakinan sehingga bisa menimbulkan
KB pada tahun 2017 wanita usia subur yang
perilaku kesehatan seseorang (Hidayat,
mengikuti pemeriksaan deteksi dini kanker
2007).
serviks dengan menggunakan test pap smear
Penyakit yang sering terjadi pada
sebanyak 106 orang. Penelitian dilakukan di
WUS yaitu kanker serviks. Kanker
Badegan Kabupaten Ponorogo karena dari data
serviks merupakan penyakit kedua
yang di peroleh Penelitian dilakukan di Badegan
setelah kanker payudara pada wanita usia
Kabupaten Ponorogo karena dari data yang di
subur dengan jumlah kejadian 9,7% dan
peroleh (Laboratorium Klinik IMA Ponorogo,
jumlah kematian 9,3% di tingkat dunia
2018) ada sebanyak 1271 wanita usia subur
(WHO, 2010).
mengikuti tes pemeriksaan pap smear yang
Secara global perkembangan
positif terkena kanker serviks sebanyak 41 orang.
kanker serviks merupakan penyakit kedua
Proses terjadinya kanker serviks terbilang
setelah kanker payudara pada wanita usia
lama, karena perlu melewati beberapa tahapan.
subur dengan jumlah kejadian 9,7% dan
Kanker serviks diserang oleh infeksi human
jumlah kematian 9,3% di tingkat dunia
papilloma virus (HPV). Gejala awal kanker
World Health Organization (WHO)
serviks sulit terdeteksi. Tahap displasia sampai
(WHO, 2010). Di Indonesia tahun 2013
stadium 1 penderita tidak mengalami keluhan
kanker serviks yang menyerang wanita
apapun. Setelah naik ke stadium 1A sampai 3B,
usia produktif sebesar 0,08%, jumlah
keluhan akan muncul dan pada stadium 4B, sel
kasus kanker serviks di Indonesia
kanker mulai merambat ke organ-organ tubuh
diperkirakan sebanyak 98.692 kasus
manusia. Sehingga penderita sulit di tangani, jika
(Kemenkes RI, 2015). Jumlah penderita
penderita tidak memeriksaan terkait deteksi dini
kanker serviks di Jawa Timur pada tahun
kanker serviks (Setiati, 2009).
2018 sebanyak 1,6% (Riskesdas, 2018).
Setiap perempuan berusia 18 tahun yang
Tahun 2017 di Ponorogo jumlah wanita
sudah menikah dan aktif melakukan hubungan
usia subur dengan rentang usia 30-50
seksual wajib memeriksakan diri dengan
tahun sebanyak 30 orang yang positif
mendeteksi dini kanker serviks. Pemeriksaan
menderita kanker serviks (Dinkes
Health Sciences Journal Vol (No) (Tahun): Hal-Hal hal
dilakukan setiap tahunnya meskipun tidak Tujuan dari penelitian ini adalah
terdeteksi kanker. Pemeriksaan pap smear mengetahui hubungan antara status ekonomi
dapat di lakukan setiap 3 tahun sekali, jika dengan keikutsertaan wanita usia subur pada
menunjukkan hasil yang normal pada pemeriksaan pap smear.
wanita usia produktif yang sudah menikah Berdasarkan uraian teori dan fenomena
dengan rentang usia 25-60 tahun. diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti
Pemeriksaan tersebut dapat dihentikan tentang “Hubungan Antara Status Ekonomi
pada usia 70 tahun (Magdalena, 2010). Dengan Keikutsertaan Wanita Usia Subur Pada
Dampaknya jika wanita usia subur tidak Pemeriksaan Pap Smear.
mengetahui tentang pemeriksaan pap METODE PENELITIAN
smear dan tidak pernah melakukan Penelitian ini merupakan penelitian

pemeriksaan pap smear yaitu semakin korelasi dengan menggunakan pendekatan cross

banyak wanita usia subur yang kurang sectional. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan

mengetahui deteksi dini kanker serviks Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2019.

dengan cara pap smear dan meningkatnya Populasi penelitian ini adalah seluruh WUS di

penderita kanker serviks. Apabila wanita Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo

usia subur mengetahui dan ada keinginan sejumlah 6630 responden. Teknik sampling yang

untuk melakukan pemeriksaan, maka digunakan adalah Purposive Sampling dengan

mereka memilih pemeriksaan dengan jumlah sampel sebesar 99 WUS dengan kriteria

metode pap smear sebagai sarana untuk sampel : bersedia menjadi responden, wus

memeriksakan diri deteksi dini kanker dengan usia 15-49 tahun. Pengumpulan data

serviks (Sinta Oktavyany, Dkk, 2015). menggunakan kuesioner. Analisa data meliputi

Pemeriksaan pap smear membutuhkan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji

proses dan biaya yang dikeluarkan relatif Chi Square.

mahal serta dalam waktu satu minggu Sebelum peneliti melakukan


hasil pemeriksaan deteksi dini kanker pengumpulan data peneliti sudah dinyatakan
serviks dengan pap smear baru bisa di Lolos Uji Etik dan mendapatkan sertifikat Layak
lihat hasilnya. Wanita usia subur bisa Etik pada tanggal 24 April 2019 sampai dengan
menggunakan metode lain untuk 24 April 2019 dengan No. layak etik
mendeteksi dini kanker serviks dengan No.14/EA/KEPK/2019.
biaya yang lebih murah dengan
menggnakan pemeriksaan IVA (Suarniti,
2017).
Health Sciences Journal Vol (No) (Tahun): Hal-Hal hal
HASIL DAN PEMBAHASAN Data Khusus
A. HASIL
1) Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden
Data Umum
Berdasarkan Status Ekonomi di
1) Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi
Kecamatan Badegan Kabupaten
Responden Berdasarkan Usia di
Ponorogo, 14 Mei 2019
Kecamatan Badegan Kabupaten
Status Ekonomi F (%)
Ponorogo, 14 Mei 2019 Tinggi 19 19,2
Sedang 15 15,2
Usia F (%) Rendah 65 65,7
> 40 tahun 39 39,4 Total 99 100
31 – 40 tahun 46 46,5
< 30 tahun 14 14,1
Total 99 100 2) Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Keikutsertaan Pada
2) Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi
Pemeriksaan Pap Smear di Kecamatan
Responden Berdasarkan Pendidika
Badegan Kabupaten Ponorogo, 14 Mei
di Kecamatan Badegan Kabupaten
2019
Ponorogo, 14 Mei 2019
Keikutsertaan F (%)
Pendidikan F (%) Ya 34 34,3
Perguruan Tinggi 10 10,1 Tidak 65 65,7
SMA 27 27,3 Total 99 100
SMP 36 36,4
SD 26 26,3
Total 99 100
3) Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Hubungan Status Ekonomi
3) Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi
Dengan Keikutsertaan Wanita Usia Subur
Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pada Pemeriksaan Pap Smear di
di Kecamatan Badegan Kabupaten
Kecamatan Badegan Kabupaten
Ponorogo, 14 Mei 2019
Pekerjaan F (%) Ponorogo, 14 Mei 2019
Pedagang 30 30,3 Status Keikutsertaan Pemeriksaan
Buruh Tani 29 29,3
Karyawan Swasta 15 15,2 Ekonomi Pap Smear Jumlah %
Petani 15 15,2
Ya Tidak
PNS 10 10,1
Total 99 100 N % N %
Tinggi 12 12,1 7 7,1 19 19,2
Sedang 6 6,1 9 9,1 15 15,2
Rendah 16 16,2 49 49,5 65 65,7
Total 34 34,3 65 65,7 99 100
Health Sciences Journal Vol (No) (Tahun): Hal-Hal hal
B. PEMBAHASAN (middle class), berasal dari golongan
1) Status Ekonomi Wanita Usia orang yang profesional dan pemilik toko
Subur atau bisnis kecil. lebih sedikit
Berdasarkan tabel 5.4 dibandingkan kebutuhan pokoknya. Kelas
dapat diketahui bahwa sebagian atas (upper class), berasal dari golongan
besar wanita subur di Kecamatan orang kaya raya seperti golongan orang
Badegan Kabupaten Ponorogo yang kolongmerat (Arifin Noor, 1999).
memiliki status ekonomi rendah 2) Keikutsertaan Wanita Usia Subur Pada
sebanyak 65 responden (65,7%), Pemeriksaan Pap Smear
sedangkan sebagian kecil Berdasarkan tabel 5.5 dapat
memiliki status ekonomi sedang diketahui bahwa sebagian besar wanita
sebanyak 15 responden (15,2%) subur di Kecamatan Badegan Kabupaten
dan sebagian kecil memiliki status Ponorogo yang tidak melakukan
ekonomi tinggi sebanyak 19 pemeriksaan pap smear yaitu sebanyak
responden (19,2%). Status 65 responden (65,7%), sedangkan hampir
ekonomi adalah kedudukan setengahnya wanita subur di Kecamatan
seseorang di masyarakat Badegan Kabupaten Ponorogo yang
berdasarkan pendapatan setiap melakukan pemeriksaan pap smear
bulannya (Kartono, 2006). sebanyak 34 responden (34,3%).
Dengan kekayaan maka Pemeriksaan pap smear merupakan
pemenuhan kebutuhan manusia upaya untuk mengambilan cairan dari
akan tercapai, dimana semakin dalam vagina untuk dapat melihat adanya
kaya seseorang maka akan sel sekitar di daerah leher rahim.
semakin tinggi kemampuanya Pemeriksaan pap smear hanya suatu
untuk memenuhi kebutuhan langkah untuk skrining dan bukan
keluarganya (Rosyidi, 1996). termasuk pengobatan. Pemeriksaan pap
Menurut Sumardi (2004) smear ditunjang oleh laboratorium
Kelas bawah (lower class), sitologi, dokter dan ahli patologi untuk
berasal dari golongan yang mendapatkan hasil yang sempurna.
mendapat sebagian imbalan atas Dengan pemeriksaan pap smear dapat
kerjaan yang mereka kerjakan terlihat adanya infeksi, radang dan sel
dalam jumlah lebih sedikit yang abnormal di dalam daerah rahim
dibandingkan kebutuhan dan untuk mempercepat dalam
pokoknya. Kelas menengah menjalankan pengobatan secara tepat
Health Sciences Journal Vol (No) (Tahun): Hal-Hal hal
(Setiati, 2009). 0,007 dengan alpha 0,05. Kesimpulan
Menurut laporan sedunia, pada penelitian ini adalah p value (0,007)
pemeriksaan dengan pap smear < α (0,05) yang berarti H0 ditolak dan H1
dapat mengurangi angka kematian diterima yang berarti ada hubungan antara
yang diakibatkan oleh terjadinya status ekonomi dengan keikutsertaan
kanker serviks (Tilong, 2012). wanita usia subur pada pemeriksaan pap
Penelitian ini sejalan juga dengan smear di Kecamatan Badegan Kabupaten
penelitian yang dilakukan oleh Ponorogo Tahun 2019 dengan keeratan
Darayati & Sumawati (2011), hubungan berdasarkan contingency
didapatkan bahwa wanita yang coefficient sebesar 0,302 yang berati
beresiko terserang kanker serviks memiliki keratan hubungan yang rendah.
berusia 41-65 tahun, karena Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan
merupakan gabungan dari wanita subur dengan status ekonomi
peningkatan rentang waktu yang tinggi yang melakukan pemeriksaan pap
lama terhadap pemaparan proses smear sebanyak 12 responden (12,1%),
karsinogen dan menjadikan wanita subur dengan status ekonomi
kekebalan tumbuh menjadi lemah tinggi yang tidak melakukan pemeriksaan
akibat usia. Selanjutnya, akan pap smear sebanyak 7 responden (7,1%),
terjadi perubahan sel secara didapatkan wanita subur dengan status
abnormal pada leher rahim ekonomi rendah yang tidak melakukan
3) Hubungan Antara Status Ekonomi pemeriksaan pap smear sebanyak 49
Dengan Keikutsertaan Wanita responden (49,5%) dan yang melakukan
Usia Subur Pada Pemeriksaan Pap pemeriksaan pap smear sebanyak 16
Smear responden (16,2%). Hal ini menunjukkan
Berdasarkan hasil bahwa wanita subur yang ingin
penelitian tentang hubungan melakukan pemeriksaan pap smear harus
antara status ekonomi dengan mendapatkan dukungan yang nyata dapat
keikutsertaan wanita usia subur berupa jasmaniah, financial dan material
pada pemeriksaan pap smear di seperti memberikan dukungan berupa
Kecamatan Badegan Kabupaten uang dan menyediakan transportasi untuk
Ponorogo, dapat ditunjukkan melakukan pemeriksaan deteksi dini
dengan hasil perhitungan Chi- kanker serviks (Sitopu, SD, 2011).
Square dengan menggunakan Pemeriksaan pap smear membutuhkan
SPSS didapatkan hasil p value proses dan biaya yang dikeluarkan
Health Sciences Journal Vol (No) (Tahun): Hal-Hal hal
relative mahal serta dalam waktu kecamatan Badegan kabupaten Ponorogo tahun
satu minggu hasil pemeriksaan 2019, Ditarik kesimpulan sebagai berikut :
deteksi dini kanker serviks dengan p value (0,007) < α (0,05) yang berarti H0
pap smear baru bisa dilihat ditolak dan H1 diterima yang berarti ada
hasilnya. hubungan antara status ekonomi dengan
Penelitian ini sejalan juga keikutsertaan wanita usia subur pada
dengan penelitian yang dilakukan pemeriksaan pap smear di Kecamatan Badegan
oleh Kunthi Isti Mukharomah dan Kabupaten Ponorogo Tahun 2019 dengan
Widya Hary Cahyati (2014). keeratan hubungan berdasarkan contingency
Berdasarkan hasil penelitian coefficient sebesar 0,302 yang berati memiliki
mengenai hubungan faktor sosial keratan hubungan yang rendah.
ekonomi dengan keterlambatan Saran
diagnosis kanker leher rahim di Hasil penelitian ini dapat menambah
RSUD Kota Semarang Tahun wawasan bagi masyarakat khususnya pada wanita
2014, diperoleh simpulan ada yang sudah menikah mengenai pentingya
hubungan antara tingkat pemeriksaan pap smear sebagai alat mendeteksi
penghasilan (p=0,001; OR=6,818) dini terjadinya kanker serviks. Jika pemeriksaan
dengan keterlambatan diagnosis pap smear biaya yang dikeluarkan lebih mahal
penderita kanker leher rahim di maka disarankan untuk menggunakan metode
RSUD Kota Semarang. Hal ini pemeriksaan dengan inspeksi dengan asam asetat
menunjukkan bahwa status (IVA) dan dapat memanfaatkan berbagai
ekonomi memiliki pengaruh besar program gratis yang diadakan oleh lembaga
terhadap kesehatan, untuk kesehatan, seperti menggunakan kartu indonesi
berperilaku sehat, misalnya dalam sehat untuk memperoleh pelayanan kesehatan
upaya deteksi dini kanker serviks, dengan gratis.
diperlukan biaya dan kesadaran DAFTAR PUSTAKA
Darayati, M. D., & Sumawati, N. M. 2011.
individu untuk melakukan
Hubungan Umur Dengan Kejadian Ca
pemeriksaan pap smer. Serviks Di Laboratorium Patologi
Anatomi RSUP Sanglah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo. 2017.
Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher
Berdasarkan hasil penelitian Rahim Dengan Metode IVA Dan Kanker
tentang hubungan antara status ekonomi Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis
(CBE) Menurut Kecamatan Dan
dengan keikutsertaan wanita usia subur Puskesmas Kabupaten Ponorogo Tahun
pada pemeriksaan pap smear di
Health Sciences Journal Vol (No) (Tahun): Hal-Hal hal
2017. Ponorogo : Dinas Kesehatan Suarniti Ni Wayan. 2017.Studi
Kabupaten Ponorogo. Fenomenologi:Faktor-Faktor Yang
Menyebabkan Wanita Usia Subur Tidak
Dinas kesehatan kabupaten ponorogo. Menjalani Deteksi Kanker Serviks
2017. Data Sasaran Kesehatan Dengan Tes Inspeksi Visual Asam Asetat
Kabupaten Ponorogo Tahun 2017. (Iva) Di Provinsi Bali. Denpasar : Jurusan
Ponorogo : Dinas Kesehatan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kabupaten Ponorogo. Kemenkes Denpasar.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Sumardi, M. 2004. Kemiskinan Dan Kebutuhan
Penelitian Kebidanan Dan Teknik Pokok. Jakarta : Rajawali Jakarta.
Analisis. Jakarta : Salemba
Medika. Tilong, Adi S. 2012. Bebas Dari Ancaman
Kanker Serviks. Yogyakarta: Flash Book:
Kunthi Isti Mukharomah,Widya Hary Cetakan Pertama.
Cahyati. 2016. Hubungan Faktor
Sosial Ekonomi Dengan WHO. 2010. International Agency For Research
Keterlambatan Diagnosis On Cancer (IARC) Handbooks Of Cancer
Penderita Kanker Leher Rahim Di Prevention Cervical Cancer Screening
Rsud Kota Semarang. Semarang : (E-Book). Edisi Ke 10: Lyon: IARC
Jurusan Ilmu Kesehatan Press; 10(2):122-13.
Masyarakat Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang,Indonesia
Magdalena, Maureen M. 2010. Apa Yang
Dimaksud Deteksi Dini Kanker
Serviks.http://www.deherba.com/a
pa-yang-dimaksud-deteksi-dini-
kankerserviks.html#ixzz05Cfask5
C. diakses 20 mei 2018 pukul
18.30 WIB.
Noor, M. Arifin. 1999. Ilmu Sosial Dasar.
Bandung : Pustaka Setia.
Riskesdas. 2018. Hasil Utama Riskesdas.
https:/RISKESDAS_LAUNCHING
_301018_edit271018_nowo_EditK
aban_01.pdf/. Diakses tanggal 31
Oktober 2018 pukul 12.40 WIB.
Rosyidi, Suherman. 1996. Pengantar
Teori Ekonomi Pendekatan
Kepada Teori Mikro Dan Makro.
Pt. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Setiati, Eni. 2009. Waspadai 4 Kanker
Ganas Pembunuh Wanita.
Yogyakarta : ANDI.
Health Sciences Journal Vol (No) (Tahun): Hal-Hal hal

You might also like