Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 04 NO.

02 JULI-DESEMBER 2015

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN


DIET PADA PASIEN DM TIPE2 DI IRNA NON BEDAH PENYAKIT
DALAM RSUP DR.M. DJAMIL PADANG TAHUN 2014
Effect of Health Education On Dietary Obedience In Patients with DM Type 2
in Dr. M. Djamil Hospital, Padang 2014

Hendra Harwadi1, Kusman Ibrahim2, Helmi Hayaty3


1
Universitas Padjajaran

ABSTRACT
Diabetes Mellitus is a degenerative disease that has become a health problem in the world. The
prevalence of this disease is increasing in developing countries, including Indonesia. Uncontrolled
blood sugar and further complications may be influenced by the patient's behavior and lifestyle.
Disobedience in implementing the diet is one of the problems for Diabetic patients. One of the nursing
interventions that can be used to overcome the disobedience of the diet is to provide health education
on dietary management. The purpose of this study was to determine the effect of health education on
dietary obedience in patients with Diabetes Mellitus in Irna Non Bedah Penyakit Dalam, Dr. M.
Djamil Hospital. The type of research is a Quasi-Experimental by using One Group Pre-Post Test
Design, 15 people as samples were taken by Purposive Sampling Method. Data collection was
conducted on 01 February 2014 to 05th March 2014. The statistical test used is Wilcoxon signed rank
test. The results show that there is an increased obedience of patients in implementing Diabetic diet
(the right amount, the right type, and the right schedule) after a given health education (p = 0.002). As
a conclusion, giving the health education about the implementation of the diet can improve dietary
obedience in patients with Diabetes Mellitus who are undergoing treatment. It is expected that the
implementation of health education can be done intensively in health services in Dr. M. Djamil
Hospital as anticipation of further complications due to disobedience in implementing the diet.

Keywords: health education, dietary compliance, diabetes mellitus

PENDAHULUAN jumlah penderita Diabetes Militus di


Diabetes Melitus merupakan dunia tahun 2011 sebanyak 346 juta orang,
sekelompok kelainan heterogen yang dan diperkirakan akan mengalami
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa peningkatan tahun 2030 menjadi 552 juta
dalam darah atau hiperglikemia dengan orang. Data dari Perkumpulan Endokrin
gejala sangat bervariasi, seringkali gejala Indonesia3, Indonesia akan mengalami
tidak dirasakan atau tidak disadari oleh kenaikan jumlah penyandang DM dari 7,0
penderita, seperti poli uria (banyak juta orang menjadi 12,0 juta orang pada
berkemih), polipagi (banyak makan), tahun 2030. Prevalensi DM tipe 2 di
polidipsi (banyak minum), kesemutan dan Indonesia mencapai hampir 80%4.
berat badan menurun1. Diabetes Melitus Menurut World Health Organization
dalam jangka waktu yang lama akan (WHO)5, Jumlah penderita Diabetes
menimbulkan rangkaian gangguan Melitus di Indonesia akan meningkat
metabolik yang menyebabkan kelainan menjadi 21,3 juta orang pada tahun 2030,
patologis makrovaskular seperti infark dan berada pada posisi keempat setelah
miocard, stroke serta penyakit vaskuler Amerika Serikat, Cina dan India6. Hasil
ferifer dan juga kelainan mikrovaskular penelitian Departemen Kesehatan yang
(penyakit ginjal dan mata). Prevalensi dipublikasikan pada tahun 2008
penderita Diabetes Melitus dari tahun menunjukkan angka prefalensi DM di
ketahun cenderung mengalami Indonesia sebesar 5,7 % yang berarti lebih
peningkatan. Berdasarkan data dari Badan dari 12 juta penduduk Indonesia saat ini
Federasi Diabetes Internasional (IDF)2, menderita DM.
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 04 NO. 02 JULI-DESEMBER 2015• 34
35
Dalam melakukan penanganan dipengaruhi oleh faktor seperti motivasi
terhadap penderita Diabetes Melitus yang dimiliki pasien, dukungan keluarga
dikenal dengan adanya lima pilar utama, dan pengetahuan tentang manfaat dari
yaitu pendidikan kesehatan, perencanaan pelaksanaan diet Diabetes Melitus. Untuk
diet, latihan jasmani, farmakologi dan mengatasi ketidakpatuhan tersebut,
pemantauan gula darah. Perencanaan diet pendidikan kesehatan bagi penderita
merupakan salah satu bagian dari lima Diabetes Melitus beserta keluarganya
pilar utama untuk mempertahankan kadar sangat diperlukan, karena penyakit
gula darah agar tetap mendekati normal Diabetes adalah penyakit yang
9
dan terkontrol dalam penatalaksanaan DM. berhubungan dengan gaya hidup .
Penerapan diet ini merupakan salah satu Pendidikan kesehatan adalah proses
komponen dalam keberhasilan perubahan perilaku yang dinamis, dimana
penatalaksanaan Diabetes Melitus, akan perubahan prilaku tersebut bukan sekedar
tetapi seringkali menjadi kendala pada proses transfer materi atau teori dari
pelayanan Diabetes karena dibutuhkan seseorang ke orang lain dan bukan pula
kepatuhan dan motivasi pasien itu sendiri7. seperangkat prosedur, akan tetapi
Hasil penelitian Jansink (2010), perubahan tersebut terjadi adanya
mengatakan bahwa pasien Diabetes kesadaran dari dalam diri individu,
Melitus memiliki pengetahuan yang kelompok, atau masyarakat sendiri.
terbatas dari gaya hidup sehat dan wawasan Pendidikan kesehatan merupakan salah
prilaku yang kurang serta tidak memiliki satu komponen utama dalam pengelolaan
motivasi untuk merubah gaya hidup dan Diabetes Melitus. Penderita Diabetes
disiplin dalam mengatur diet mereka. Melitus perlu mengetahui dengan benar
Pasien Diabetes Melitus menunjukkan mengenai penatalaksanaan diet yang harus
kesulitan untuk mengatur sendiri perilaku dijalankan10.
diet mereka yang salah satunya disebabkan Hasil penelitian pendidikan kesehatan
oleh faktor ketidaktahuan atau kurangnya Okawa (2011)11 mengatakan bahwa
informasi. penderita Diabetes Melitus yang
Kepatuhan terhadap pemenuhan aturan mempunyai pengetahuan yang cukup
diet pada penderita DM merupakan tentang penyakitnya kemudian mengubah
tantangan yang berat bagi pasien karena perilaku dan gaya hidupnya, akan dapat
dibutuhkan perubahan dari kebiasaan dan mengendalikan kondisi penyakitnya,
prilakunya. Kepatuhan merupakan ketaatan sehingga penderita dapat hidup lebih lama
seseorang dalam melaksanakan sesuatu dan meningkatkan kualitas hidupnya.
kegiatan yang telah ditentukan, juga Setelah penderita diberikan pendidikan
dorongan dari dalam diri seseorang untuk kesehatan atau penyuluhan diharapkan
mematuhi atau menuruti apa yang sudah pengetahuan penderita tentang penyakit
diperintahkan8. Salah satu cara untuk serta kepatuhan penderita dengan dietnya
mengatasi akibat lanjut dari Diabetes akan meningkat sehingga penderita
Melitus adalah dengan cara penerapan diet memiliki motivasi dan menunjukkan
DM. Namun sampai saat ini banyak perilaku dalam mengontrol kadar glukosa
ditemukan penderita yang tidak patuh darahnya.
dalam pelaksanaan diet. Berdasarkan Hasil penelitian Sari (2012)12 pada
penelitian yang dilakukan Lestari dkk pasien Diabetes Melitus diPoliklinik
(2013) pada penderita DM di Puskesmas Khusus Penyakit Dalam RSUP Dr. M
Maradekaya Kota Makasar, didapatkan Djamil Padang, 70 % dari responden tidak
sebagian besar responden (89,7%) tidak secara rutin melakukan diet teratur dan
patuh terhadap diet yang seharusnya bagi mereka melakukan pengaturan diet apabila
penderita Diabetes. Ketidak patuhan pasien mereka sudah merasa lemah, pusing dan
dalam melakukan diet Diabetes Melitus tidak enak badan. Studi pendahuluan

JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 04 NO. 02 JULI-DESEMBER 2015• 36
peneliti yang didapat dari Medical Record penelitian ini adalah 15 orang, ini sesuai
RS. Dr. M. Djamil Padang, sebagai rumah dengan jumlah yang ditetapkan oleh
sakit rujukan di Sumatera Barat dan Sugiono (2010)13 bahwa penelitian
sekitarnya menunjukkan jumlah kasus eksperimen sederhana jumlah sampel
diabetes melitus pada tahun 2010 adalah antara 10 sampai 20 orang ada pun yang
sebanyak 690 kasus, meningkat pada tahun menjadi kriteria dari sampel tersebut
2011 menjadi 768 kasus dan pada tahun Instrumen penelitian adalah alat atau
2012 kembali meningkat menjadi 815 fasilitas yang digunakan oleh peneliti
kasus. Berdasarkan data tersebut terlihat dalam mengumpulkan data agar
bahwa selama 3 tahun berturut-turut terjadi pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
peningkatan kasus Diabetes Mellitus di lebih baik (cermat, lengkap, sistematis)
RSUP Dr. M. Djamil Padang. sehingga lebih mudah diolah maka
Berdasarkan survey awal dan hasil instrumen yang digunakan adalah SAP
wawancara dari 10 orang penderita DM, untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan
70% penderita yang dirawat di Penyakit dan lembaran observasi untuk menilai
Dalam adalah pasien yang berulang dengan tingkat kepatuhan.
masa rawatan yang lebih panjang dari Analisis yang dilakukan untuk
seharusnya, dan berdasarkan pengalaman melihat pengaruh antara variable
peneliti sendiri selama berdinas di penyakit independen (pendidikan kesehatan) dengan
dalam melalui observasi didapat bahwa variable dependen (kepatuhan diet
pasien tidak mematuhi aturan diet yang penderita Diabetes Mellitus), apakah
diberikan oleh bagian gizi baik dalam variable tersebut memiliki hubungan yang
bentuk jumlah, jenis dan jadwal makan, signifikan atau tidak. Sebelum dilakukan
sehingga memberikan dampak negatif pada analisis bivariat perlu dilakukan uji
hasil gula darah penderita Diabetes itu normalitas untuk melihat distribusi data
sendiri. yang di uji. Uji normalitas menggunakan
Dari permasalahan diatas maka Shapiro- Wilk test karena jumlah sampel
peneliti tertarik untuk melakuan penelitian kecil. Jika interprestasi nilai p (> 0,05) ,
tentang pengaruh pendidikan kesehatan berarti data berdistribusi normal, maka uji
terhadap kepatuhan diet pada pasien hipotesis yang digunakan adalah uji
Diabetes Melitus di Irna Non Bedah Dependen T test, namun bila interprestasi
Penyakit Dalam RS DR. M. Djamil Padang data dengan nilai p (<0,05), berarti data
tidak berdistribusi normal, maka uji
BAHAN DAN METODE hipotesis yang dilakukan adalah uji
Wilcoxon.
Jenis penelitian ini adlah Quasi
eksprimen dengan pendekatan “one group HASIL
pre-post test design”, dengan tujuan untuk Analisis Univariat
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan
Analisa univariat digunakan untuk
terhadap kepatuhan diet pada pasien
mengetahui distribusi frekwensi kepatuhan
Diabetes Melitus.
Populasi dalam penelitian ini adalah
Tabel 1. Distribusi Frekwensi Responden
semua pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Berdasarkan Jenis Kelamin, Ting-kat
yang dirawat di Irna Non Bedah Penyakit
Pendidikan dan Pekerjaan
Dalam Rs. Dr. M. Djamil Padang.. Sampel
pada penelitian ini dikelompokkan kedalam
Non Probability Sampling, pengambilan Karakteristik Kriteria F %
sampel pada penelitian ini dilakukan
Jenis kelamin Laki-laki 10 66,7
dengan teknik Purposive Sampling. Jumlah wanita 5 33,3
sample yang akan digunakan dalam Jumlah 15 100

JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 04 NO. 02 JULI-DESEMBER 2015• 37
Tingkat PT/ Akademi 2 13,3
Pendidikan SMA/
Sederajat 8 53,3 Dari Tabel 3 menunjukan hasil
SMP/ Sederajat penelitian bahwa dari 15 responden
SD/ Sederajat 2 13,3
sebelum diberikan pendidikan kesehatan
3 20 terhadap kepatuhan diet Diabetes Melitus
Pekerjaan Bekerja 9 60 dilihat dari segi jumlah persentasi yang
Tidak bekerja 6 40
tertinggi yaitu pada siang hari (60%),
Jumlah 15 100 terhadap jenis persentasi tertinggi pada
siang hari (86%) dan kepatuhan terhadap
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat
dilihat dari 15 orang Responden penelitian, jadwal persentasi tertinggi pada siang hari
proporsi pasien berdasarkan jenis kelamin (40%). Setelah diberikan pendidikan
lebih banyak pasien laki-laki (66,7%),dari kesehatan terhadap kepatuhan diet Diabetes
pasien perempuan .Selanjutnya Melitus dilihat dari segi jumlah persentasi
berdasarkan tingkat pendidikan lebih dari yang tertinggi yaitu pada siang hari
separuh pasien (53,3%) dengan pendidikan (66,6%), terhadap jenis persentasi tertinggi
SMA. Proporsi responden di lihat dari
pekerjaan lebih dari separuh yaitu 9 pasien pada siang hari (93%) dan kepatuhan
(60%) adalah bekerja. terhadap jadwal persentasi tertinggi pada
pagi hari (73%).
Tabel 2. Rata-rata Frekwensi Responden
Berdasarkan Kepatuhan Terhadap Diet Tabel 4. Distribusi Responden
Diabetes Melitus Sebelum dan Sesudah Berdasarkan Kepatuhan Terhadap Diet
Pemberian Pendidikan Kesehatan Diabetes Melitus Sebelum dan Sesudah
Pemberian Pendidikan Kesehatan.
Waktu Mean SD Max Min Kepatuhan Sebelum Persentasi Sesudah Persentasi
Pre test 3,40 .632 4 2 terhadap
Post test 5,73 1.486 8 3 diet DM
f % f %
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan rata-
rata kepatuhan diet pasien Diabetes Responden 0 0 12 80
terhadap diet Diabetes Melitus sebelum yang patuh
diberikan pendidikan kesehatan yaitu 3,40 Responden 15 100 3 20
yang tidak
dengan standar deviasi ±.632 dan rata-rata patuh
kepatuhan pasien Diabetes Melitus Jumlah 15 100 15 100
Terhadap diet sesudah diberikan
pendidikan kesehatan yaitu 5,73 dengan
Dari tabel 4 memperlihatkan bahwa
standar deviasi ±1.486.
dari 15 responden sebelum diberikan
pendidikan kesehatan tentang kepatuhan
Tabel 3. Distribusi Responden
diet pada pasien DM tidak ada pasien yang
Berdasarkan Kepatuhan Ter-hadap Jumlah,
patuh terhadap diet DM, sedangkan setelah
Jenis dan Jadwal Diet Sebelum dan
diberikan pendidikan kesehatan terhadap
Sesudah Pemberian Pendidikan Kesehatan
Sehari Pre test Post test
kepatuhan diet pada pasien DM dari 15
responden yang sama dapat dilihat
Jml Jenis Jdwl Jmh Jenis Jdwl
% % % % % %
pengaruh 12 orang (80%) responden patuh
Pagi 33,3 46,6 33,3 60 66,6 73 dalam melaksanakan diet DM.
Siang 60 86 40 80 93 53,3
Analisa Bivariat
Malam 13,3 13,3 13,3 40 53,3 53,3 Sebelum analisa bivariat, dilakukan
terlebih dahulu uji normalitas Shapiro Wilk
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 04 NO. 02 JULI-DESEMBER 2015• 38
untuk menentukan uji yang akan dan kepatuhan terhadap jadwal (pagi
digunakan. Jika data berdistribusi normal 33,3%, sore 40% dan malam 13,3%).
dilakukan uji Dependen T-test, jika data Persentasi kepatuhan yang terendah untuk
tidak berdistribusi normal dilakukan uji jumlah, jenis dan jadwal yaitu pada malam
Wilcoxon. hari, dan persentasi yang tertinggi yaitu
Dari uji normalitas Shapiro Wilk siang hari.
untuk frekuensi kepatuhan terhadap Hasil penelitian yang dilakukan oleh
jumlah, jenis dan jadwal diet pasien Laili dkk (2013)14 bahwa sebelum
diabetes melitus sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan terdapat
intervensi, didapatkan seluruh nilai p < 66% responden tidak patuh, 34% kurang
0,05, maka sebaran data tidak berdistribusi patuh dan tidak ada responden yang patuh
normal. Maka uji yang digunakan untuk melaksanakan pengaturan diet dengan
data berpasangan yaitu Uji Wilcoxon. benar. Ketidak patuhan penderita Diabetes
Melitus tersebut disebabkan karena
Tabel 5 Hasil Uji Rerata Kepatu-han Diet beberapa faktor yang salah satunya
pada Pasien Diabetes Melitus Sebelum dan ketidaktahuan penderita akan pengelolaan
Sesudah Pendidikan Kesehatan diabetes melitus.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Waktu n Mean Rank P value yang dilakukan peneliti, dari komponen
Pretest dan Postest pola diet diabetes yaitu 3J (tepat jumlah,
negatif 0 0,00 tepat jenis dan tepat jadwal), hampir
Positif 12 6.50 0,002
Ties 3 seluruh responden ini tidak patuh,
Total 15 terutama terhadap jadwal, padahal bagi
penderita Diabetes Melitus dianjurkan
Sumber : Hasil Penelitian 2014 untuk makan 3 kali makan utama dan 3 kali
makan selingan dengan interval waktu
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat makan 3 jam. Ketidakpatuhan
bahwa Hasil uji statistik dengan menjalankan diet dapat disebabkan
menggunakan uji Wilcoxon didapatkan beberapa alasan yaitu tidak dapat
nilai p= 0,002 (p<0,05), maka terdapat mengendalikan nafsu makan, merasa telah
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap terkontrol gula darahnya karena pemberian
kepatuhan terhadap diet pada pasien obat Diabetes dari dokter sehingga merasa
Diabetes Melitus di Ruang Irna Non Bedah tidak perlu menjalankan diet dengan baik15.
Penyakit Dalam RS Dr.M.Djamil Padang Pada prakteknya kepatuhan
Tahun 2014. didefenisikan sebagai tingkat pasien
melaksanakan cara pengobatan dan prilaku
yang disarankan oleh dokter atau para
PEMBAHASAN medis, sebagaimana yang disarankan bagi
pasien Diabetes Melitus, masih banyak
pasien diabetes melitus yang mengalami
Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes
kegagalan dalam pengobatan, hal ini dapat
Melitus Sebelum Diberikan Pendidikan
disebabkan oleh berbagai faktor
Kesehatan Tentang Kepatuhan Diet
diantaranya tidak menjalani diet dengan
Hasil penelitian menunjukan bahwa baik16. Komplikasi penyakit Diabetes
dari 15 responden sebelum diberikan Melitus dapat timbul karna ketidakpatuhan
pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan dalam menjalankan program terapi adalah
diet Diabetes Melitus rata-rata kepatuhan pengaturan diet, olah raga dan penggunaan
pasien terhadap jumlah ( pagi 33,3%, siang obat-obatan18.
60% dan malam 13,3%), terhadap jenis Menurut analisa peneliti bahwa
(pagi 46,6%, siang 86% dan malam 13,3%) persentasi kepatuhan diet pasien yang

JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 04 NO. 02 JULI-DESEMBER 2015• 39
rendah pada malam hari disebabkan karna dengan perubahan tingkat pengetahuan
pada malam hari pasien kurang terpantau, yaitu timbul pengetahuan dan kesadaran
pengetahuan yang sedang tentang diet dan (awareness).
kurangnya dukungan dari keluarga. Pada penderita Diabetes Melitus Tipe
Penatalaksanaan diet Diabetes ini sangat 2 penatalaksanaanya adalah mengikuti diit
dipengaruhi dukungan keluarga. Menurut sesuai dengan jumlah dan kalori yang
Rahmat (2002)18 apabila dukungan dikonsumsi, mengikuti jadwal makan serta
keluarga baik maka pasien Diabetes menghindari makan yang banyak
Melitus akan patuh dalam penatalaksanaan mengandung gula. Selain itu kesadaran untuk
diet, sehingga penyakit Diabetes Melitus melakukan diet tepat jumlah, tepat jenis dan
dapat terkendali. tepat jadwal yang berasal dari diri sendiri
Persentasi kepatuhan diet yang akan menjadi obat yang baik untuk
tertinggi pada siang hari disebabkan karna mengontrol kadar gula darahnya dan
lebih terpantau oleh keluarga atau tenaga menghindari terjadinya komplikasi.
kesehatan pada saat memberikan terapi
insulin. Pengetahuan adalah domain yang Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes
sangat penting dalam membentuk tindakan Melitus Setelah Diberikan Pendidikan
seseorang, prilaku yang disadari oleh Kesehatan Tentang Kepatuhan Diet
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh Berdasarkan hasil penelitian yang
pengetahuan19. dilakukan peneliti pada pasien Diabetes
Berdasarkan tingkat pendidikan 2 Melitus Diirna Non Bedah Penyakit Dalam
responden (13,3%) berpendidikan tinggi, 8 RS Dr. M. Djamil Padang, didapatkan
responden (53,3%) berpendidikan SMA, 2 peningkatan proporsi kepatuhan pasien
responden (13,3%) berpendidikan SMP dan Diabetes Melitus setelah diberikan
3 responden (20%) berpendidikan SD, dari pendidikan kesehatan yaitu kepatuhan diet
hasil analisis ditemukan bahwa tidak ada terhadap jumlah (pagi 60%, siang 80%,
perbedaan kepatuhan melakukan malam 40%), jenis (pagi 66,6%, siang 93%
manajement diet yang berpendidikan SD, malam 53,3%) dan jadwal (pagi 73,3%,
SMP, SMA, PT. Temuan peneliti dalam siang 53,3%, malam 53,3%). Hal ini
melakukan penelitian bahwa latar belakang menunjukan bahwa intervensi pendidikan
pendidikan baik yang rendah maupun kesehatan terhadap kepatuhan diet pada
tinggi tidak mempengaruhi kepatuhan pasien Diabetes Melitus dapat
dalam menjalankan manajemen diet meningkatkan kepatuhan pasien
Diabetes. Beberapa bukti menunjukan menjalankan manajement diet. Hal ini
bahwa tingkat pendidikan pasien berperan membuktikan bahwa prilaku patuh
dalam kepatuhan, tetapi memahami responden terhadap diet dipengaruhi oleh
instruksi pengobatan dan pentingnya pendidikan kesehatan tentang diet Diabetes
perawatan mungkin lebih penting dari pada yang diberikan oleh peneliti.
tingkat pendidikan pasien20. Hasil penelitian ini mendukung
Perubahan pengetahuan terjadi pada penelitian Norris et al. (2002)22 yang
responden dikarenakan adanya minat dan menyatakan bahwa pasien yang menerima
kesadaran dalam pengaturan diet yang intervensi edukasi menimbulkan
benar sebagai salah satu faktor dapat manajement Diabetes yang lebih baik.
menurunkan gula darah dan menghindari Manajement Diabetes tersebut termasuk
komplikasi lebih lanjut. Hal ini sesuai kepatuhan diet dan prilaku. Ketika pasien
yang dikemukakan oleh Roger dalam menerima pembelajaran pasien memiliki
Efendi dkk (2009)21 bahwa dengan adanya kemampuan dan tahu bagaimana cara
pengkondisian pembelajaran akan terjadi memanajement penyakit.
perubahan prilaku seseorang dimulai Pemahaman tentang diet adalah
salah satu kemampuan penting yang perlu
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 04 NO. 02 JULI-DESEMBER 2015• 40
dimiliki pasien Diabetes Melitus untuk sesudah diberikan pendidikan kesehatan
keberhasilan pengobatan secara mandiri, terhadap kepatuhan diet pada pasien
karna diet merupakan pengobatan yang Diabetes Melitus Diirna Non Bedah
paling utama sebelum olah raga dan obat- Penyakit Dalam di RSUP DR. M. Djamil
obatan. Maka dari itu pengetahuan klien Padang pada tahun 2014. Hal ini
tentang penatalaksanaan penyakitnya membuktikan bahwa kepatuhan
terutama dalam menjalani program diet melaksanakan pola makan pasien Diabetes
diabetes harus ditekankan karena faktor Melitus dipengaruhi oleh pemberian
ketidaktahuan dan ketidakfahaman pangkal pendidikan kesehatan.
menuju komplikasi23. Hasil penelitian ini sesuai dengan
Menurut Notoatmodjo (2007)24, penelitian yang dilakukan Ariyanti (2012)25
metode penyuluhan merupakan salah satu menyebutkan bahwa pendidikan
faktor yang mempengaruhi tercapainya kesehatan manajemen diet di Puskesmas
suatu hasil penyuluhan secara optimal. Kebonsari Surabaya dimana hasil
Dalam penyuluhan kesehatan metode penelitian ini dapat menimbulkan
penyuluhan individu lebih efektif kemampuan manajemen diri yang baik
digunakan untuk membina perilaku baru sehingga dapat meningkatkan perilaku
atau seseorang yang telah mulai tertarik kepatuhan diet pada penderita Diabetes
pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Melitus tipe 2. Hasil penelitian ini juga
Dasar digunakan pendekatan individual ini diperkuat oleh penelitian Lukman
karena setiap orang mempunyai masalah (2010)26 yang menyatakan bahwa
atau alasan yang berbeda-beda sehubungan pendidikan kesehatan tentang diet
dengan penerimaan atau perilaku baru Diabetes berpengaruh sikap positif
tersebut. penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dalam
Pendidikan kesehatan terhadap pengelolaan Diabetes mandiri.
kepatuhan diet merupakan salah satu Pendidikan kesehatan merupakan
penatalaksanaan yang di lakukan pada proses mengubah individu, kelompok dan
pasien Diabetes Melitus. Menurut berbagai masyarakat menuju hal – hal yang positif
penelitian, pendidikan kesehatan terhadap secara terencana melaui proses belajar,
kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus perubahan tersebut mencakup pengetahuan
yang diberikan pada pasien diabetes sikap dan ketrampilan melalui proses
melitus dapat meningkatkan pengetahuan pendidikan kesehatan. Pendidikan
pasien tentang penyakitnya ,meningkatkan kesehatan ditunjukkan untuk menggugah
kepatuhan dalam pola makan dan dapat kesadaran meningkatkan pengetahuan
mencegah terjadinya komplikasi lebih masyarakat tentang pemeliharaan dan
lanjut. peningkatan kesadaran, bentuknya berupa
pendidikan kesehatan24.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan yang
Terhadap Kepatuhan Diet Pada Pasien diberikan pada pasien Diabetes Melitus
Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan salah satu intervensi
penatalaksanaan Diabetes Melitus saat
Berdasarkan analisa penelitian masih dirawat maupun sebelum pasien
didapatkan tingkat kepatuhan pasien pulang, pendidikan kesehatan merupakan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan cara yang paling efektif untuk
mengalami peningkatan menjadi 12 (80%) meningkatkan kepatuhan pasien terhadap
pasien Diabetes Melitus. Hasil uji statistik pengelolaan Diabetes Melitus.
didapatkan nilai p=0,002 (<0,05), maka Menurut analisa peneliti peningkatan
dapat disimpulkan terdapat peningkatan kepatuhan 12 orang (80%), dipengaruhi
kepatuhan pasien Diabetes Melitus dalam oleh pendidikan kesehatan yang diberikan
melaksanakan manajemen diit sebelum dan karena dengan pendidikan kesehatan yang

JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 04 NO. 02 JULI-DESEMBER 2015• 41
diberikan kepada penyandang Diabetes dan informasi tentang diet Diabetes Melitus
keluarga dapat meningkatkan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kepatuhan
mereka. Menurut Febiger dikutip dalam pasien dalam mengelola diet dan merubah
Basuki. (2007)27 Pengetahuan tersebut akan perilaku dan gaya hidup sehingga dapat
menjadi titik tolak perubahan sikap dan mencegah terjadinya komplikasi.
gaya hidup mereka. Sehingga akhirnya Peran perawat sangat penting dalam
pendidikan kesehatan yang diberikan memfasilitasi kesehatan pasien secara
menjadi tujuan untuk perubahan prilaku umum termasuk mengidentifikasi faktor
penyandang Diabetes Melitus dan resiko, menyediakan konseling,
meningkatnya kepatuhan yang selanjutnya memberikan pendidikan kesehatan dan
akan meningkatkan kualitas hidup. menegosiasi tujuan prilaku serta mengatur
Sedangkan 3 responden (20%) yang tidak follow up. Berdasarkan penelitian diatas
mengalami peningkatan kepatuhan dapat pendidikan kesehatan yang diberikan
disebabkan karna merasa telah terkontrol kepada pasien dan keluarga dapat
gula darahnya karena pemberian obat meningkatkan kepatuhan pasien Diabetes
Diabetes dari dokter sehingga tidak perlu Melitus dalam menjalankan manajemen
menjalani diet dengan baik. diet. Ini sesuai dengan pernyataan Pender
Ketidakpatuhan menjalankan diet ini (2011)29 yang menjelaskan bahwa
dapat juga disebabkan karena penyandang intervensi dapat mempengaruhi perilaku
Diabetes Melitus tidak dapat menahan kesehatan dan meningkatkan kepatuhan
lapar. Resistensi insulin pada DM tipe 2 yang memiliki tujuan memperkuat dan
disertai penurunan reaksi intra sel, dengan membangun kesuksesan dalam prilaku.
demikian insulin menjadi tidak efektif Dengan demikian ketika kepatuhan diet
untuk menstimulasi pengambilan glukosa dilaksanakan dapat menjadikan gula darah
oleh jaringan. Untuk mengatasi resistensi mendekati normal dan mencegah
insulin dan mencegah terbentuknya dalam komplikasi lebih lanjut.
darah harus terdapat peningkatan insulin
yang disekresikan. Pada DM tipe 2 sel-sel SIMPULAN DAN SARAN
tidak mampu mengimbangi peningkatan
kebutuhan akan insulin maka kadar glukosa Simpulan
akan meningkat yang akhirnya akan
menimbulkan masalah sindroma Berdasarkan penelitian yang dilakukan
hiperglikemik hiperosmolar nonketotik peneliti tentang pengaruh pendidikan
yang menimbulkan gejala lapar, kelelahan, kesehatan terhadap kepatuhan diet pasien
irritabilitas, poliuri, polidipsi, infeksi dan diabetes melitus di ruang Irna non bedah
pandangan mata kabur28. penyakit dalam RS. Dr.M. Djamil Padang
Pemberian pendidikan kesehatan 2014 dapat diambil kesimpulan sebagai
yang teratur dengan materi yang sederhana, berikut :
metode yang tepat, pemberi materi yang 1. Kepatuhan responden terhadap diet
adekuat dan waktu yang sesuai dengan Diabetes Melitus sebelum mendapatkan
waktu responden yang akan melakukan pendidikan kesehatan rata-rata 3.40
rehabilitasi dapat meningkatkan
dengan standar deviasi . 632.
pengetahuan responden. Di pengaruhi juga
oleh faktor-faktor media dari edukasi 2. Kepatuhan responden terhadap diet
personal, dimana dalam pemberian diabetes melitus sesudah mendapatkan
pendidikan kesehatan secara individual pendidikan kesehatan rata-rata 5,73
peneliti menggunakan leaflet tentang dengan standar deviasi .1.486
kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
responden secara sederhana dan mudah terhadap kepatuhan diet pada pasien
dibaca untuk menambah wawasan dan diabetes melitus di ruang irna non bedah

JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 04 NO. 02 JULI-DESEMBER 2015• 42
penyakit dalam RS. Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 10 september 2013 dari
2014 dengan hasil uji statikstik http://www.depkes.go.id
menggunakan uji Wicolxon didapat nilai 7. Soegondo, S. (2007). Diagnosis dan
p= 0,002 (p=<0,05). klasifikasi diabetes melitus terkini.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Saran
8. Boeree, G. (2008) Personality
Bagi Rumah Sakit diharapkan Theories: Melacak Kepribadian Anda
pendidikan kesehatan diharapkan dapat Bersama
diberikan secara berkelanjutan dalam 9. Lestari, dkk. (2013). Upaya
meningkatkan kepatuhan terhadap diet penanganan dan perilaku pasien
pada pasien Diabetes Melitus.. Hasil penderita diabetes melitus tipe 2 di
penelitian ini diharapkan dapat menjadi puskesmas Maradekaya Kota
pertimbangan bagi manajer pelayanan Makasar. Fakultas Kesehatan
keperawatan untuk pendidikan kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
sebagai salah satu intervensi keperawatan Makassar.
dan standar operasional prosedur dalam
penatalaksanaan pasien diabetes melitus 10. Mubarak, dkk. (2006). Promosi
kesehatan: sebuah pengantar proses
KEPUSTAKAAN belajar mengajar dalam pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu
1. Waspadji, S. (2007). Diabetes melitus: 11. Okawa, S. (2011). Effects of lifestyle
mekanisme dasar dan pengelolaannya education on type diabetes with an
yang rasional. Jakarta: Balai Penerbit emphasis on a tradisional japanese
FKUI diet. Diabetes Manage. 1(6),571-574
2. IDF. (2006). Internasional diabetes 12. Sari.(2012). Faktor -faktor yang
federation. Diakses pada tanggal 10 berhubungan dengan kepatuhan klien
setember 2013 dari DM terhadap pola diet diabetes
wikipedia.org/wiki/internasional- dipoliklinik penyakit dalam Rs,Dr.M.
diabetes-federation Djamil Padang. STIKes
3. PERKENI, (2011). Konsensus Mercubaktijaya Padang
pengelolaan dan pencegahan diabetes 13. Sugiono. (2012). Metode penelitian
melitus tipe 2 di Indonesia. Diakses kuantitatif kualitatif dan R & D.
pada tanggal 9 september 2013 dari Bandung: Alfa Beta
http : perkeni.net
14. Laili, dkk. (2012). Edukasi dengan
4. Kemenkes. (2011). Konsensus DM pendekatan prinsip diabetes self
Tipe 2 di Indonesia. Diakses pada management education (DSME)
tanggal 12 september 2013 dari: meningkatkan prilaku kepatuhan diet
http://www.depkes.go.id pada penderita diabetes melitus tipe 2.
5. WHO. (2006). Definitionand diagnosis Staf Pengajar Fakultas keperawatan
of diabetes mellitus and intermediate Universitas airlangga.
hyperglycaemia. Diakses pada tanggal 15. Abdurachim,dkk. (2008) hubungan
15 september 2013 dari tingkat kepatuhan diet dengan gula
http//www.who.int/diabetes/publicatio reduksi urin dan indeks massa tubuh
ns pada diebetesi yang berobat jalan.
6. Kemenkes. (2009). Diabetes penyebab Jurnal Kalimantan Scientiae. No 71
kematian nomor 6 didunia. Diakses 16. Tjokcroprawiro. (2011). Panduan
lengkap pola makan untuk penderia

JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 04 NO. 02 JULI-DESEMBER 2015• 43
diabetes. Jakarta: PT Gramedia 28. Brunner & Suddart. (2002). Buku Ajar
Pustaka Utama Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8
volume 2. Jakarta: EGC
17. Tjokroprawiro. (2003) Diabetes
melitus-klasifikasi, diagnosis dan 29. Pender. (2011). The Health Promotion
dasar-dasar terapi. Jakarta: PT Model. Diperoleh pada tanggal 4
Gramedia Pustaka Utama februari 2014
18. Rahmat, (2002). Psikologi komunikasi.
PT. Remaja Rosdakarya Bandung
19. Notoatmodjo,S. (2003). Pengantar
Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu
Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka
Cipta
20. Kammerer, et al.(2007). Adherance in
patiens on dialysis: strategies for
success. Nursing Journal, 34(5)
21. Effendi,dkk.(2009). Dasar-dasar
keperawatan kesehatan masyarakat.
Jakarta. Penerbit buku kedokteran
22. Norris,dkk (2012).Self management
education for adult with Type 2
diabetes. Diabetes care. 25 (7) 1159-
1171
23. Toruan. (2010). Fat -loss Not Weight-
loss for diabetes. Jakarta. Trans Media
Pustaka
24. Notoadmodjo. (2007). Kesehatan
masyarakat ilmu dan seni. Jakarta.
Rineka Cipta
25. Ariyanti. (2012) Peningkatan self
empowerment penderita DM tipe2
dengan pendekatan diabetes self
management education (DSME) di
Puskesmas Kebonsari Surabaya.
Fakultas Keperawatan Air Langga
Surabaya
26. Lukman. (2010). Pengaruh diabetes
self managemen education (DSME)
terhadap pengelolaan diabetes
mandiri pada penderita diabetes
melitus tipe 2 diwilayah kerja
Puskesmas Pacarkeling Surabaya.
Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga Surabaya
27. Basuki,E (2007). Tekhnik penyuluhan
diabetes melitus. Jakarta. Balai
penerbit FKUI
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 04 NO. 02 JULI-DESEMBER 2015• 44

You might also like