Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PERAN WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO) DALAM

PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN TERHADAP EKSPOR


APEL SELANDIA BARU-AUSTRALIA TAHUN 2007

Oleh:

Queenta Rahatesa
queentarahatesa@gmail.com
Pembimbing : Indra Pahlawan, S.IP, M.Si
Bibliography: 12 Jurnal, 14 Buku, 1 Skripsi, 3 Dokumen,
10 Website, 2 Media Online

Jurusan Hubungan Internasional – Prodi Hubungan Internasional


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Kampus Bina Widya km. 12,5 Simpang Baru-Pekanbaru 28293


Telp. (0761) 63277, 23430

Abstract
World Trade Organization (WTO) is an International organization that
specializes in trade between countries. In 2007, the Australian government had
stopped importing New Zealand apples because they had some harmful bacteria
there upon New Zealand reported it to the WTO organization.
The method used in this research is qualitative research. The data
obtained comes from books, journals, theses, documents, articles, internet sites and
other sources related to this research. The research accentuation is how the
mechanism WTO resolving the trade disputes of New Zealand’s apples. This study
using the perspective of neoliberalism by Tom Paine, Clive Archer’s theory of
international organizations and also using group level analysis.
Many procedures that New Zeland proposed has been issued to WTO in
hope to allow New Zealand’s apples to reenter Australia. The settlement lasted for
approximately 4 years under the supervision of the Dispute Settlement Body (DSB).
On examination of Appellate Body didn’t found fire blight, European cancer and
apple leafcurling midge (ALCM) in New Zealand apples. This, New Zeland won
over the issue and Australia ready to give an entrance for New Zeland apples after
8 months of break time.

Keywords: Perspektif of Neoliberalism, Theory of International Organizations,


Dispute Settlement Body.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 1


Pendahuluan dihimbau untuk menggunakan teknik
penilaian risiko yang dikembangkan
World Trade Organization oleh organisasi internasional yang
(WTO) atau Organisasi Perdagangan relevan. Ketetapan standar
Dunia merupakan satu-satunya badan internasional untuk ketentuan SPS
internasional yang secara khusus Agreement harus sesuai dengan
mengatur masalah perdagangan antar ketentuan dalam konvensi
negara. Sistem perdagangan perlindungan tumbuhan
multilateral WTO diatur melalui internasional, oganisasi dunia untuk
suatu persetujuan yang berisi aturan- kesehatan hewan dan komisi kodeks
aturan dasar perdagangan alimentarius.\
internasional sebagai hasil
perundingan yang telah Masalah ini tidak berawal pada
ditandatangani oleh negara-negara tahun 2007, sejak tahun 1921
anggota. WTO adalah organisasi yang pemerintah Australia telah
berbasiskan rules yang merupakan menghentikan impor apel dari
hasil perundingan. Aturan tersebut Selandia Baru dikarenakan hal yang
disebut juga perjanjian atau sama. Sejak masalah ini bergulir
kesepakatan (agreements). Perjanjian Selandia Baru tidak tinggal diam dan
tersebut haruslah dihasilkan dari terus memperbaiki kualitas apelnya
serangkaian perundingan yang yang agar bisa bersaing dan masuk pasar
dilakukan oleh semua negara anggota, Australia. Laporan Dinas Karantina
dan mencerminkan kebutuhan Australia tersebut segera di analisa
anggota. Perjanjian WTO dianggap secara ilmiah oleh pihak Selandia
paling tinggi derajatnya oleh negara Baru. Lewat serangkaian uji coba
sehingga menegasikan semua oleh pakar ilmuan dari Selandia Baru
perjanjian internasional lain. tidak di temukan bakteri-bakteri
berbahaya tersebut. Berdasar dari uji
Sesuai dengan ketentuan pasal 2 coba ilmiah tersebut, Selandia Baru
(1) SPS Agreement menyebutkan mempertimbangkan bahwa apa yang
bahwa anggota WTO berhak untuk dikeluarkan oleh dinas karantina dan
menetapkan ketentuan SPS didalam departemen luar negeri dan
negaranya masing–masing dengan perdagangan adalah hal yang tidak
mengacu pada persyaratan yang ada sesuai dengan bukti ilmiah.
didalam kesapakatan SPS Agreement.
Prinsip utama yang dimuat secara Selandia Baru mengancam akan
khusus dalam kesepakatan SPS menuntut Australia di hadapan WTO,
Agreement adalah harmonisasi, jika negara itu gagal menghilangkan
kesetaraan, tingkat perlindungan yang larangan impor buah apel dari negara
sesuai appropriate level of protection tetangganya itu. Namun, Menteri
(ALOP), penilaian risiko, kondisi Perdagangan Australia Mark Vaile,
regional dan transparansi. mengatakan Australia tetap pada
pendiriannya tentang perlunya
Kesepakatan SPS Agreement karantina apel yang masuk ke
mensyaratkan anggota WTO untuk Australia. Pendapat itu disebabkan
mendasarkan SPS Agreement setiap bahwa Australia sudah menunjukan
negara pada hasil penilaian risiko seorang petani apel dalam komite
sesuai dengan kondisi yang ada, yang menilai tingkat keamanan dan
dalam penilaian resiko anggota

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 2


resiko apel impor dari Selandia Baru.1 melalui badan Dispute Settlement
Kasus yang akan dibahas pada tulisan Body (DSB) yang kemudian memiliki
ini adalah kasus dimana Australia prosedur tersendiri melalui Appellate
menghentikan impor buah apel dari Body and Panels dimana terdiri dari
Selandia Baru dengan alasan apel negara-negara yang mengajukan diri
tersebut terdapat kandungan untuk membantu menyelesaikan
berbahaya yaitu bakteri fire blight, suatu persengketaan.
European canker dan apple Landasan Teori
leafcurling midge (ALCM).
Perspektif adalah sudut
Penghentian impor apel pandang atau bagaimana cara kita
tersebut sudah dilakukan sejak tahun memandang suatu hal. Perspektif
1921 dan terjadi lagi pada tahun 2007. dalam hubungan internasional dapat
Tindakan Australia terhadap proses diartikan sebagai sudut pandang yang
fitosanitasi impor apel tersebut di pakai untuk memahami fenomena-
dianggap tidak sesuai dengan ALOP fenomena atau masalah-masalah dan
karena penilaian risiko terhadap buah lain-lain yang termasuk dalam ruang
apel Selandia Baru tidak dapat di lingkup kajian hubungan
pertanggung jawabkan karena internasional.
kurangnya bukti ilmiah. Oleh karena
hal itu Selandia Baru mengajukan Perspektif Neoliberalisme
gugatan terhadap Australia ke WTO Neoliberalisme merupakan
dengan alasan Australia tidak sebuah teori dalam hubungan
konsekuen dalam menerapkan SPS internasional yang menggambarkan
Agreement. Berdasarkan hal tersebut mengenai konsep-konsep mengenai
pemerintah Selandia Baru rasionalitas, dan kontrak, serta
mengajukan sengketa tersebut untuk memberikan fokus pada peranan
di bahas dan diselesaikan lebih lanjut institusi dan organisasi dalam politik
lewat forum WTO. internasional. Neoliberalisme
Dalam kasus ekspor apel mengurangi campur tangan negara
antara Australia dan Selandia Baru dalam ekonomi untuk kemudian
ini, WTO membentuk panel yg terdiri digantikan oleh pasar, dan pasar
dari beberapa negara anggota WTO dijadikan salahsatu sistem untuk
(Chili, Eroupean Comunities, Jepang, mengatur perekonomian dan
China, Taipei dan Amerika Serikat sekaligus satu-satunya tolok ukur
dan Pakistan) untuk menjadi dewan untuk menilai keberhasilan kebijakan
penengah dan memberikan keputusan pemerintah.
terkait konflik ini. Setiap beberapa Menurut Tom Paine, ‘kejahatan
bulan sekali dewan panel akan yang diperlukan’ (necessary evil),
memberikan laporan mengenai negara dianggap sebagai ‘Perlu’
penelitian mereka terhadap pertanian (necessary) karena negara dibutuhkan
Selandia Baru dan Australia. WTO untuk membentuk tatanan, menjaga
sendiri dalam menyelesaikan kasus- keamanan, dan menjamin tegaknya
kasus sengketa dagang antar negara aturan hukum. Sementara pada saat
seperti sengketa dagangan apel ini
1
ABC Australia. Quarantine war divides 85908.htm diakses pada tanggal 10
apple growers. Desember 2016
http://www.abc.net.au/pm/content/2005/s13

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 3


yang bersamaan, negara juga dapat Adapun beberapa fungsi organisasi
muncul sebagai ‘Kejahatan’ (evil) internasional adalah sebagai berikut:
mengingat negara bisa memaksakan 1. Tempat terhimpunnya negara-
kehendak kolektif yang dapat negara anggota bila organisasi
membatasi kebebasan individu. internasional itu Inter
Karenanya, negara yang dibutuhkan Government Organization
adalah negara yang minimal, sekedar (antar negara atau pemerintah)
merupakan penjaga malam dan bagi kelompok
(nightwatchman state). masyarakat atau lembaga
swadaya masyarakat apabila
Tingkat analisis yang organisasi internasional itu
digunakan untuk memahami perilaku masuk katagori InterNon-
dari aktor hubungan internasional Government.
menjadi lima yaitu: Pertama, Tingkat 2. Untuk menyusun atau
analisa yang melihat fenomena merumuskan agenda bersama
hubungan internasional sebagai (yang menyangkut
interaksi perilaku individu-individu. kepentingan semua anggota)
Kedua, Tingkat analisis kelompok. dan memprakarsai
Ketiga, Tingkat analisis negara berlangsungnya perundingan
bangsa. Keempat, Tingkat analisis untuk menghasilkan
kelompok Negara-Bangsa. Kelima, perjanjian-perjanjian
Tingkat analisis Sistem Internasional. internasional.
Berdasarkan tingkat analisis yang 3. Untuk menyusun dan
telah dipaparka penelitian ini menghasilkan kesepakatan
menggunakan tingkat analisis mengenai aturan atau norma
kelompok. Level analisis kelompok atau rezim-rezim
berasumsi peristiwa internasional internasional penyedian
sebenarnya ditentukan oleh saluran untuk berkomunikasi
sekelompok individu yang tergabung diantara sesama anggota dan
dalam birokrasi, departemen, badan adakalanya merintis akses
pemerintahan, organisasi atau komunikasi bersama dengan
kelompok kepentingan. non anggota.
Teori Organisasi Internasional 4. Penyebarluasan informasi
yang bisa dimanfaatkan
Organisasi internasional sesama anggota.
dibentuk dan didirikan dengan Dalam memberikan
maksud untuk saling kerjasama dan pengertian organisasi internasional
bahu membahu dalam memecahkan harus melihat pada tujuan yang
masalah atau persoalan-persoalan hendak dicapai, institusi-institusi
yang dihadapi oleh negara-negara yang ada, suatu proses perkiraan
anggota maupun negara-negara non peraturan-peraturan yang dibuat
anggota yang hasil akhirnya adalah pemerintah terhadap hubungan suatu
untuk meningkatkan kesejahteraan negara dengan aktor-aktor non negara
negara. sehingga, dengan demikian organisasi
Keterlibatan negara dalam internasional dapat di definiskan
suatu pola kerjasama. sebagai sebuat struktur formal yang
1. Adanya pertemuan- berkesinambungan, yang
pertemuan secara berkala. pembentukannya didasarkan pada

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 4


perjanjian antara anggota-anggotanya 2007. Australia menghentikan impor
dari dua atau lebih negara berdaulat buah apel dari Selandia Baru dengan
untuk mencapai tujuan bersama dari alasan apel tersebut terdapat
para anggotanya. kandungan berbahaya yaitu bakteri
Menurut Clive Archer, fire blight, European canker dan
organisasi internasional apple leafcurling midge (ALCM).
dapatdiklarifikasikan berdasarkan Tindakan Australia terhadap proses
keanggotaan, tujuan, aktivitas, dan fitosanitasi impor apel tersebut
strukturnya. Organisasi internasional dianggap tidak sesuai dengan ALOP
bila dilihat keanggotaanya dapat karena penilaian risiko terhadap buah
dibagi lagi berdasarkan tipe apel Selandia Baru tidak dapat
keanggotaan dan jangkauan dipertanggungjawabkan karena
keanggotaan extend of kurangnya bukti ilmiah . Oleh karena
membership.Selain pengertian, hal itu Selandia Baru mengajukan
fungsi, dan tujuan WTO sebagai suatu gugatan terhadap Australia ke WTO
lembaga internasional yang dengan alasan Australia tidak
menangani dan berfokus pada konsekuen dalam menerapkan SPS
permasalahan perdagangan Agreement.
internasional sangat berperan penting
dalam penelitian ini, organisasi ini Persengkataan dagang antara
mengatur segala regulasi mengenai Selandia Baru-Australia ini, Selandia
arus perdagangan internasional dan Baru berpendapat bahwa terjadi
memiliki tujuan untuk mereduksi malfunction dari sistem inspeksi
peran pemerintah dalam restriksi Australia dalam mengontrol kualitas
apel Selandia Baru yang berakibat
kebijakan perdagangan internasional.
kepada kerugian yang di derita
Kasus yang terjadi antara Selandia Baru. Penyelesaian sengketa
sengketa dagang antara Selandia yang berkaitan dengan SPS
Baru-Australia, Australia telah Agreement dapat diselesaikan dengan
mengeluarkan kebijakan cara konsultasi dan dilakukan dengan
menghenting ekspor buah apel ke perundingan antara kedua belah pihak
Australia karena memiliki beberapa dengan WTO sebagai penengahnya.
bakteri dibuah tersebut yang Semua peraturan yang
mengakibatkan terhentinya ekspor diadopsi oleh suatu negara harus
apel Selandia Baru. Selandia Baru
didasarkan pada bukti ilmiah.
mengajukan permohonan Persyaratan ini membatasi
penyelesaian sengketa ke WTO kemampuan negara anggota untuk
karena Australia telah melakukan menggunakan hambatan teknis dalam
deskriminasi terhadap apel Selandia perdagangan, dan khususnya tindakan
Baru dan Selandia Baru juga menilai karantina, sebagai alat untuk
tindakan Australia tersebut tidak membatasi impor untuk melindungi
sesuai dengan prinsip-prinsip produsen dalam negeri dari
perdagangan bebas berkeadilan. persaingan luar negeri. Dalam
Hasil dan Pembahasan Perjanjian SPS Agreement, WTO
harus menyeimbangkan hak dan
Penghentian impor apel kewajiban yang harus diikuti oleh
tersebut sudah dilakukan sejak tahun negara-negara anggota. Seperti yang
1920 dan terulang lagi pada tahun telah disorot dalam kasus apel

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 5


Selandia Baru-Australia, interpretasi Mengutungkan ekonomi dalam
ketat WTO mengenai analisis risiko negeri australia dan kesejateraan
dan bukti ilmiah berdasarkan SPS petani Australia.
Agreement. Permasalahan sengketa dagang
Setiap negara yang menerapkan apel ekspor Selandia Baru-Australia
mekanisme untuk melindungi produk ini terjadinya peningkatan buah apel
lokal mereka, dengan proses di Australia sehingga Australia
menciptakan penghalang untuk impor menghentikan ekspor apel Selandia
asing, dapat bisa bertentangan dengan masuk ke Australia. Terjadinya
prinsip dasar yang mendasari WTO. persaingan dalam negeri Australia
Bahwa strategi yang digunakan oleh antara apel Australia dan Apel
banyak negara untuk melindungi hasil Selandia baru karena apel Selandia
pertanian lokal dari penyakit telah Baru jauh lebih murah dari apel
ditargetkan dalam beberapa tahun didalam negeri sehingga konsumen
terakhir dan diberi label sebagai lebih memilih apel Selandia baru dari
kebijakan proteksionisme.2 Dampak pada apel Australia sendiri. Sehingga
liberalisasi pasar apel pada impor apel Austalia mengeluarkan kebijakan
dari Selandia Baru dengan tujuan untuk mengsengketa ekspor apel
pada dampak ekonomi bahwa Selandia Baru.
tindakan karantina membatasi impor
apel dari Selandia Baru memiliki Keterlibatan WTO Dalam
kesejahteraan sosial di Australia, Sengketa Suatu Negara
yang diukur dengan tingkat surplus Sebagai forum untuk kegiatan
ekonomi. Dengan harga apel penyelesaian sengketa WTO secara
Australia pada saat itu jauh lebih sistematis menyediakan mekanisme
tinggi dari pada harga apel Selandia yang lebih formal untuk memberi
baru sehingga masyarakat Australia kesempatan pada negara-negara
lebih memilih banyak memilih anggota untuk menyelesaiakan
produk dan harga yang lebih rendah. sengketa. Dengan adanya perjanjian
Peningkatan pasokan apel WTO yang merupakan suatu kontrak
dan efek kompetitif pada impor apel hak dan kewajiban, apabila ada
dari Selandia Baru sangat penting sengketa mengenai hal-hal yang
pada harga pasar apel di Australia. berkaitan dengan hak dan kewajiban
Penyebaran bakteri fire bright masuk dan pelanggaran yang terjadi, maka
Australia akan meningkatkan biaya WTO sebagai suatu sistem
produksi sehingga mengurangi daya menyediakan forum yang formal
saing produsen apel Selandia Baru
dan akan mengurangi surplus
ekonomi tersedia untuk produsen.3

2
SHAUN STAR. Australia – Measures ls/AUIntLawJl/2010/14.pdf
Affecting the Importation of Apples from diakses pada tanggal 4 Mei 2017
3
New Matthew Arthur. An Economic Analysis of
Zealand, WTO Panel Report, Quarantine: The Economics of Australia’s
WTO Doc. WT/DS367/R (9 Ban on New Zealand Apple Imports.
August 2010). Macquarie Law http://ageconsearch.tind.io//bitstream/31959/
School. Macquarie University. 1/cp06ar01.pdf Diakses pada tanggal 6 Mei
2010. 2017.
http://www.austlii.edu.au/au/journa

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 6


untuk menyelesaikan sengketa.4 temuan panel atau hasil banding. Ini
World Trade Organization (WTO) memantau pelaksanaan keputusan
organisasi perdagangan internasional dan rekomendasi, dan memiliki
tertinggi. wewenang untuk memberi otorisasi
pembalasan bila sebuah negara tidak
Badan-Badan Terlibat dalam mematuhi sebuah keputusan.
Penyelesaian Sengketa
b. The Appellate Body
a. Dispute Settlement Body
Lembaga ini terdiri atas orang-
(DSB)
orang yang kemampuannya
diakui, baik di bidang hukum
Dewan Umum bertindak
perdagangan internasional mau
sebagai Dispute Settlement Body
pun persoalan – persoalan yang
(DSB) untuk menangani perselisihan
diatur perjanjian WTO pada
antara anggota WTO. Sengketa
umumnya, dan tidak berafiliasi
semacam itu mungkin timbul
dengan pemerintah. Pengajuan
sehubungan dengan kesepakatan yang
banding terbatas pada persoalan
tercantum dalam Akta Final Putaran
hukum yang terdapat dalam
Uruguay yang tunduk pada
laporan Panel serta interpretasi
Pemahaman tentang Understanding
yang dilakukan Panel. Lembaga
on Rules and Procedures Governing
Banding berwenang pula untuk
the Settlement of Disputes (DSU).5
mempertahankan, mengoreksi
DSB memiliki kewenangan untuk
dan merubah temuan hukum serta
membentuk panel penyelesaian
kesimpulan Panel. Selain
perselisihan, merujuk pada arbitrase,
penyediaan sarana penyelesaian
panel adopsi, laporan Badan Banding
sengketa secara hukum, DSU
dan Arbitrasi, memelihara
memberi kesempatan kepada para
pengawasan atas pelaksanaan
pihak untuk mencapai
rekomendasi dan keputusan yang
kesepakatan dengan cara
terdapat dalam laporan tersebut, dan
konsultasi, jasa-jasa baik (good
memberi wewenang penghentian
offices), konsiliasi, dan mediasi.
konsesi jika terjadi ketidakpatuhan.
Dengan rekomendasi dan keputusan Kedua belah pihak bisa mengajukan
tersebut. banding atas keputusan panel.
Terkadang kedua belah pihak
Penyelesaian perselisihan
melakukannya. Banding harus
adalah tanggung jawab Dispute
didasarkan pada poin-poin hukum
Settlement Body (DSB) yang terdiri
seperti penafsiran hukum - mereka
dari anggota WTO. Badan
tidak dapat memeriksa kembali bukti
Penyelesaian Sengketa memiliki
yang ada atau memeriksa isu-isu baru.
wewenang tunggal untuk membentuk
Setiap banding didengar oleh tiga
"panel" para ahli untuk
anggota tetap dari tujuh anggota
mempertimbangkan kasus ini, dan
Appellate Body yang dibentuk oleh
untuk menerima atau menolak

4 5
H. S. Kartadjoemena. GATT DAN WTO World Trade Organization.
Sistem, Forum dan Lembaga Internasional di https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_
Bidang Perdagangan. UI Press. 1996. e/dispu_body_e.htm diakses pada tanggal 21
Jakarta. hal 90. April 2017.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 7


Dispute Settlement Body dan Maret 2008 Direktur Jendral
mewakili secara luas cakupan menyusun Panel.
keanggotaan WTO. Anggota
Appellate Body memiliki masa Pada tanggal 31 Agustus 2010,
jabatan empat tahun. Australia memberitahukan
keputusannya untuk mengajukan
Mekanisme Penyelesaian Sengketa banding kepada Appellate Body
Dagang Apel Selandia Baru- mengenai masalah hukum tertentu
Australia yang tercakup dalam laporan panel
dan beberapa interpretasi hukum yang
Sebelumnya sengketa ekspor dikembangkan oleh panel tersebut.
apel Selandia Baru pernah terjadi Pada tanggal 13 September 2010,
pada tahun 1920 karena terdapat fire Selandia Baru memberitahukan
blight, European canker dan apple keputusannya untuk mengajukan
leafcurling midge (ALCM) dan terjadi banding kepada Appellate Body
lagi pada tahun 2007. 6 Pada tanggal mengenai masalah hukum tertentu
27 Maret 2007, Direktur Karantina yang tercakup dalam laporan panel
Hewan dan Tumbuhan Australia dan beberapa interpretasi hukum yang
menetapkan kebijakan untuk dikembangkan oleh panel tersebut.
mengimpor apel dari Selandia Baru: Pada tanggal 29 November 2010,
"Impor apel dapat diizinkan untuk laporan Appellate Body diedarkan ke
tunduk pada Undang-Undang Anggota. Australia mengajukan
Karantina 1908 dan penerapan banding atas temuan panel di bawah
tindakan fitosanitasi sebagaimana Annex A (1), dan Pasal 2.2, 5.1, 5.2
ditentukan dalam impor akhir dan 5.6 dari SPS Agreement. Selandia
Laporan analisis risiko untuk apel dari Baru mengajukan banding atas
Selandia Baru, November 2006. temuan panel bahwa klaim di bawah
Pada tanggal 31 Agustus 2007, Annex C (1) (a) dan Pasal 8 dari SPS
Selandia Baru meminta konsultasi Agreement jatuh di luar kerangka
dengan Australia mengenai tindakan acuan panel, namun tidak
yang dilakukan oleh Australia atas mengajukan banding atas temuan
impor apel dari Selandia Baru. berdasarkan Pasal 2.3 dan 5.5 SPS
Selandia Baru menganggap bahwa Agreement.
masalah sengketa ini tidak sesuai Pada pertemuan DSB pada
dengan kewajiban Australia tanggal 25 Januari 2011, Australia
berdasarkan SPS Agreement, dan memberi tahu DSB bahwa mereka
khususnya Pasal 2.1, 2.2, 2.3, 5.1, 5.2, bermaksud untuk menerapkan
5.3, 5.5, 5.6, 8 dan Annex C. Pada rekomendasi dan peraturan DSB
tanggal 21 Januari-12 Maret 2008 dengan cara yang memenuhi
mendirikan Appellate Body yang kewajiban WTO. Australia
terdiri dari 6 anggota yaitu Chili, mengatakan akan melakukan tinjauan
Eupopean Communities, Jepang, terhadap kebijakan untuk apel
China Taipei, Amerika Serikat dan Selandia Baru untuk tiga hama yang
Pakistan. Setelah itu, pada tanggal 12 dipermasalahkan dan memerlukan
waktu yang wajar untuk

6
World Trade Organization. e/cases_e/ds367_e.htm diakses pada tanggal
https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_ 22 April 2017

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 8


melakukannya. Pada tanggal 31 Selandia Baru oleh Direktur
Januari 2011, Australia dan Selandia Karantina. Australia juga menerima
Baru memberi tahu DSB bahwa kesepakatan ekspor apel dari China
mereka telah sepakat bahwa jangka dan ekspor apel Fuji dari Jepang
waktu yang wajar untuk menerapkan setelah penyelesaian ekspor apel
rekomendasi dan keputusan DSB Selandia Baru di WTO.7 Australia
akan berakhir pada tanggal 17 menerima pengiriman apel pertama
Agustus 2011. Pada pertemuan DSB dari China pada awal 2011.
pada tanggal 2 September 2011,
Australia melaporkan bahwa mereka Terkaitnya resiko impor apel
telah menerapkan langkah-langkah dari Selandia Baru, Food Standards
yang diperlukan untuk mematuhi Australia New Zealand (FSANZ)
rekomendasi dan keputusan DSB dan mengembangkan dan menjaga kode
bahwa impor apel Selandia Baru ke standar makanan Australia dan
Australia telah dimulai pada tanggal Selandia Baru. FSANZ merilis
19 Agustus 2011. Pada tanggal 13 sebuah penilaian risiko pada tanggal
September 2011, Selandia Baru dan 16 Mei 2011 yang menyimpulkan
Australia menginformasikan DSB penggunaan streptomisin selama apel
tentang Prosedur yang Disetujui berbunga menyajikan risiko yang
berdasarkan Pasal 21 dan 22 dari tidak terlalu diperhatikan bagi
DSU. konsumen. Australia mewajibkan
seluruh makanan impor ke Australia
Kebijakan Australia Setelah harus memberi label dari negara asal
Penyelesaian Kasus Sengketa berdasarkan ketentuan perdagangan
Ekspor Apel Selandia Baru- (Trade Descriptions) Act 1905
Australia (Undang-Undang CTD) dan
Peraturan Perdagangan (Imports)
Setelah selesai sengketa ekspor peraturan tahun 1940. Undang-
apel Selandia baru ke Australia pada undang CTD diberlakukan Australia
tanggal 31 Januari 2011, Australia untuk layanan Perlindungan Bea dan
memberi jangka waktu delapan bulan Cukai.
untuk melaksanakan dan menerapkan
rekomendasi dari WTO dan berakhir Simpulan
pada tanggal 17 Agustus 2011. Pada
tanggal 19 Agustus 2011, Australia Masalah ini tidak berawal
melaporkan ke WTO bahwa telah pada tahun 2007, sejak tahun 1921
dimulai kembali impor apel ke pemerintah Australia telah
Austalia. menghentikan impor apel dari
Selandia Baru dikarenakan hal yang
Setelah selesainya sengketa sama. kasus dimana Australia
apel Selandia baru selesai. Australia menghentikan impor buah apel dari
sudah memberi izin untuk mengimpor Selandia Baru dengan alasan apel
dan memperdagangkan kembali apel tersebut terdapat kandungan
Selandia Baru dengan kebijakan yang berbahaya yaitu bakteri fire blight,
diterapkan kondisi impor apel European canker dan apple

7
Australia Goverment. Department of http://www.agriculture.gov.au/SiteCollectio
Agriculture and Water Resources. Questions nDocuments/ba/plant/2011/mangoesfrompak
and answers: The import of apples from istan/QA_NZ_apples_17_August_2011.pdf
New Zealand. diakses pada tanggal 7 Mei 2017.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 9


leafcurling midge (ALCM). Selandia ditemukan pada apel Selandia Baru
Baru mengajukan gugatan terhadap bakteri fire blight, European canker
Australia ke WTO dengan alasan dan apple leafcurling midge (ALCM).
Australia tidak konsekuen dalam
menerapkan SPS Agreement. Panel tersebut menemukan
Berdasarkan hal tersebut pemerintah bahwa 16 tindakan tersebut tidak
Selandia Baru mengajukan sengketa berisiko dan tidak sesuai dengan Pasal
tersebut untuk dibahas dan 5.1 dan 5.2 dari SPS Agreement. Panel
diselesaikan lebih lanjut lewat forum tersebut menyimpulkan bahwa, 16
WTO. tindakan fitosanitari tidak sesuai
dengan Pasal 2.2 dari SPS Agreement,
Dalam kasus ekspor apel yang tindakan terebut tidak memiliki
antara Australia dan Selandia Baru bukti ilmiah yang memadai. Panel
ini, WTO membentuk panel yg terdiri tersebut menemuka bahwa lebih
dari beberapa negara anggota WTO bersifat pembatasan perdagangan
(Chili, Eroupean Comunities, Jepang, daripada mencapi tingkat
China, Taipei dan Amerika Serikat perlindungan fitonasitari Australia
dan Pakistan) untuk menjadi Dewan yang sesuai dan itu juga tidak sesuai
Penengah dan memberikan keputusan dengan Pasal 5.6 SPS Agreement.
terkait konflik ini. World Trade
Organization (WTO) sendiri dalam Australia melakukan
menyelesaikan kasus-kasus sengketa tinjauan terhadap kebijakan untuk
dagang antar negara seperti sengketa apel Selandia Baru untuk tiga hama
dagangan apel ini melalui badan yang dipermasalahkan dan
Dispute Settlement Body (DSB) yang memerlukan waktu yang wajar untuk
kemudian memiliki prosedur melakukannya. Pada pertemuan DSB
tersendiri melalui Appellate Body and pada tanggal 2 September 2011,
Panels terdiri dari negara-negara Australia melaporkan bahwa
yang mengajukan diri untuk Australia telah menerapkan langkah-
membantu menyelesaikan suatu langkah yang diperlukan untuk
persengketaan. mematuhi rekomendasi dan
keputusan DSB dan bahwa impor apel
Pada penyelesaian sengketa Selandia Baru ke Australia telah
di WTO memiliki beberapa tahap dimulai pada tanggal 19 Agustus
yang cukup panjang untuk 2011. Pada tanggal 13 September
penyelesaian tersebut, dari tahap 2011, Selandia Baru dan Australia
konsultasi, pembentukan panel, menginformasikan DSB tentang
peninjauan, implementasi. Pada panel Prosedur yang Disetujui berdasarkan
ini, Selandia Baru-Australia Pasal 21 dan 22 dari DSU.
menyelesaiankan antara kedua negara
hampir kurang lebih empat tahun Proses panjang yang
lamanya. Penyelesaian banyak dilakukan Selandia baru untuk
memakan waktu karena memenangkan sengketa apel Selandia
menggunakan proses ahli konsultasi Baru di WTO sehingga bisa masuk
pakar, mengidentifikasi dan memilih kembali ke Australia. Permasalahan
ahli dalam memerikasa kembali ekspor apel Selandia Baru-Australia
permasalahan pada impor apel pernah terjadi sebelumnya dan tidak
Selandia Baru-Australia. Pada bisa terselesaikan karena badan
pemeriksaan Appellate tidak perdagangan sebelumnya tidak tegas

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 10


menyelesaikan masalah tersebut. Kasus Tindakan Fitosanitasi
Menurut WTO, permasalahan ekspor Import Apel Selandia Baru
apel Selandia Baru-Australia bukan Oleh Australia. FISIP
hanya permasalahan bakteri namun Universitas Udayana.
perekonomian Australia sehingga
Australia membatasi impor apel dari Matthew Arthur. An Economic
Selandia Baru. Analysis of Quarantine: The
Economics of Australia’s
Daftar Pustaka Ban on New Zealand Apple
Imports.
Jurnal: http://ageconsearch.tind.io//
C.H. Wearing , J.T.S. Walker , E. bitstream/31959/1/cp06ar01
Collyer & W.P. Thomas. .pdf Diakses pada tanggal 6
Integrated control of apple Mei 2017.
pests in New Zealand. Merrills. International Dispute
Commercial assessment of Settlement Fourth Edition .
an integrated control Cambridge University Press.
programme against New York. 2005.
European red mite using an
insecticide-resistant Sinaga, Thor B. Efektifitas Peran dan
predator. Lincoln, New Fungsi WTO (World Trade
Zeland. 2016. Organization) Dalam
Penyelesaian Sengketa
Fitriani Evi. Australia & Negara- Perdagangan Internasional.
negara di Kepulauan Pasifik Lex et Societatis, Vol. II
Selatan: Observasi dan no.8. September-November,
pandangan dari Indonesia. 2014.
Universitas Indonesia.
Jakarta. 2012. SHAUN STAR. Australia –
Measures Affecting the
Hardyat Wijna Pinandito. Wto Dalam Importation of Apples from
Penyelesaian Sengketa New Zealand, WTO Panel
Dagang Buah Apel Selandia Report, WTO Doc.
Baru – Australia. WT/DS367/R (9 August
Universitas UPN Veteran 2010). Macquarie Law
Yogyakarta. School. Macquarie
H. S. Kartadjoemena. GATT DAN University. 2010.
WTO Sistem, Forum dan http://www.austlii.edu.au/au
Lembaga Internasional di /journals/AUIntLawJl/2010/
Bidang Perdagangan. UI 14.pdf diakses pada tanggal
Press. 1996. Jakarta. 4 Mei 2017

Komang Meilia In Diana Putri Sugiarto Pramono. Perdebatan


Pratiwi, Edward Thomas teoritik, praktik dan
Lamury Hadjon. Peran Wto transformasi. Universitas
(World Trade Organization ) Wahid Hasyim. 2015.
Dalam Penyelesaian
Sengketa Perdagangan Don Garden, Australia, New Zealand,
Internasional Terhadap and the Pacific an

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 11


Environmental History. Santa Mohtar Mas’oed. Dasar-dasar Ilmu
Barbara: ABC-CLIO. 2005. Politik. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Elizabeth J. Leppman, Australia and the
Pacific. Philadelphia. Chelsa Nazir, Mohammad. Metode
House Publisher.2006. Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
1998.

Buku: Rosyidah Rakhmawati. Hukum


Ekonomi Internasional
Aryo, bagus. Tenggelam dalam dalam era global.
Neoliberalisme, Penetrasi Bayumedia. 2006.
ideologi pasar dalam
penanganan kemiskinan. S. Ramlan. Memahami ilmu politik.
Kepik. Depok. 2012. Jakarta. Grasindo. 2009.
Direktorat Perdagangan, Steans, Jill & LIoyd Pettiford.
Perindustrian, Investasi dan Hubungan Internasional:
HKI. Sekilas World Trade Perspektif dan Tema.
Organization (WTO). Pustaka Pelajar.2009.
Kementerian Jendral
Multilateral. Kementrian Syahmin AK. Hukum Dagang
Luar Negeri. Internasional. PT Raja
Grafindo Persada. 2006.
Fuady, Munir. Hukum Dagang
Internasional (Aspek Hukum Dokumen:
dari WTO ) , PT. Citra
Aditya Bakti , Bandung. Australia Goverment Biosecurity
2004 Australia. Biosecurity
Australia Policy
Delviarnov. Ekonomi Politik. Memorandum 2007/07.
Penerbit Erlangga. 2006. Biosecurity Policy
Grolier International, INC. Negara DeterminationiImportation
dan Bangsa Jilid 4. PT. of Apples From New Zeland.
WIDYADARA. 1988. 2007/07.
Hadiwinata, Bob Sugeng. Politik
Bisnis Internasional. Australia Goverment Biosecurity
Yogyakarta. KANISUS. Australia. Biosecurity
2002 Australia Advice 2010/38.
Commencement of Non-
Huala, Adolf. Hukum Penyelesaian Regulated Analysis of
Sengketa Internasional. Sinar Exisiting Policy For The
Grafika. 2004 Importation of Apples From
New Zeland.
Juoro, Umar dan. Liberalisasi
Ekonomi, Pemerataan dan Agreement On The Application of
Kemiskinan. TiaraWacana Sanitary And Phytosanitary
Yogya. Yogyakarta. 1995. Measures. World Trade
Organization.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 12


Website: New Zeland Foreign & Trade.
Australia Goverment, Departement of Settling trade dispute.
Foreign Affairs and Trade. http://mfat.govt.nz/en/trade/
World Trade Organization. our-work-with-the-wto/
http://dfat.gov.au/internation diakses pada tanggal 12
al-relations/international- April 2017.
organisations/wto/Pages/wh
at-does-the-wto-mean-for- New Zeland Foreign & Trade.
australia.aspx diakses pada Negotiating trade agreement.
tanggal 12 April 2017. http://mfat.govt.nz/en/trade/
our-work-with-the-wto/
Australia Goverment, Depaterment of diakses pada tanggal 12
Foreign Affairs and Trade. April 2017.
Australia-New Zealand
Closer Economic Relations New Zeland Foreign & Trade. Trade
Trade Agreement. Policy Reviews.
http://dfat.gov.au/trade/agre http://mfat.govt.nz/en/trade/
ements/anzcerta/Pages/austr our-work-with-the-wto/
alia-new-zealand-closer- diakses pada tanggal 12 Spril
economic-relations-trade- 2017.
agreement.aspx diakses pada
tanggal 13 April 2017. Syarief Labib, Guntomo Raharjo,
Amrullah Yacob.
Australia Goverment. Department of HUBUNGAN
Agriculture and Water AUSTRALIA DAN
Resources. Questions and KAWASAN PASIFIK.
answers: The import of http://www.academia.edu/9
apples from New Zealand. 969665/Hubungan_Australi
http://www.agriculture.gov. a_dengan_Negara-
au/SiteCollectionDocuments negara_Pasifik diakses pada
/ba/plant/2011/mangoesfro tanggal 13 April 2017.
mpakistan/QA_NZ_apples_
The International Commission on
17_August_2011.pdf
Microbiological
diakses pada tanggal 7 Mei
Specifications for Foods.
2017.
http://www.icmsf.org/
Direktorat Jendral Bea dan Cukai diakses pada tanggal 11
Kementrian keuangan. Desember 2016.
http://www.beacukai.go.id/i
World Trade Organization.
ndex.html?page=faq/ekspor.
https://www.wto.org/
html diakases pada tanggal
diakses pada tanggal 10
10 Desember 2016.
Desember 2016.
Growing Organic Apples - World
World Trafe Organization. Australia
class production systems for new
and the WTO.
Australian apple varieties.
https://www.wto.org/english
Department of Primary Industries and
/thewto_e/countries_e/austra
Fisheries. 2008. Hal 1

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 13


lia_e.htm pada tanggal 12
April 2017

Media Online:

ABC Australia.
http://www.abc.net.au/pm/c
ontent/2005/s1385908.htm
diakses pada tanggal 10
Desember 2016.

LAW.gov. Australia; New Zealand;


World Trade Organization:
Restrictions on Importation
of New Zealand Apples
Found Inconsistent with
Trade Agreement.
http://www.loc.gov/law/fore
ign-news/article/australia-
new-zealand-world-trade-
organization-restrictions-on-
importation-of-new-
zealand-apples-found-
inconsistent-with-trade-
agreement/ diakses pada
tanggal 25 April 2017

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 14

You might also like