Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PRIMOGEL SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR

TERHADAP WAKTU HANCUR TABLET VITAMIN B KOMPLEKS


UNTUK ANJING

Kadek Adi Mahendra1, I Gusti Ngurah Jemmy Anton Prasetya 1, Eka Indra Setyawan 1,
I Gusti Ngurah Agung Dewantara Putra1
1
Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
kadekadimahendra@yahoo.com

ABSTRACT

The research has been done about the influence of primogel adding as a disintegrator substance of
vitamin B complex tablet for dog which is match to the stomach depletion time that is 15-30 minute. This
research used primogel in variety concentration that is 2%, 3% and 4% as a disintegrator with a purpose to
see the influence of different concentration to the disintegration time of the tablet produced and also to
know which concentration is the most optimum.
According to the research, obtained that the three formulas have fulfilled the standard of good
granule so that continued with the evaluation of tablet physical characteristic. These are the results of the
evaluation such as the weight homogeneity, hardness, friability and disintegration time of the tablet for each
formula, at formula 1: (499,95±0,05)mg, (54,35±3,90)N, (0,58±0,02)% and (1663±30,51)second; formula 2:
(500,10±0,05)mg, (65,68±3,90)N, (0,35±0,05)% and (1263±68,16)second and formula 3: (500,08±0,02)mg,
(70,68±2,25)N, (0,11±0,02)%, (996,33±0,02)second.
According to the data processing statistically with one way ANOVA and continued by using LSD
with confidence level 95% obtained that the result of the evaluation of tablet physical characteristic for the
three formulas was different significally to the increasing of primogel consentration as a disintegrator
substance that would increased the disintegration time of tablet. The most effective concentration of
primogel as a disintegrator was 3%.

Keywords: primogel, concentration, disintegration time

PENDAHULUAN mempunyai tingkat kecerdasan yang cukup tinggi


Farmasi veteriner merupakan suatu usaha sehingga anjing tersebut bisa dilatih, diajak bermain,
pelayanan kesehatan serta pengembangan obat-obat tinggal bersama manusia, dan diajak bersosialiasi
yang digunakan atau ditujukan sebagai obat untuk dengan manusia dan anjing yang lain.
perawatan, pencegahan atau pengobatan penyakit Penampilan seekor anjing mempunyai arti yang
pada hewan, yang mencakup cara pemilihan obat sangat penting bagi penyayang hewan peliharaan.
serta referensi peraturan yang berlaku (Veterinary (Beitz et al., 2006). Menjaga asupan nutrisi anjing
Drug Act, 1996). merupakan hal penting agar diperoleh anjing yang
Di zaman modern sekarang ini tingkat sehat. Salah satu nutrien yang diperlukan anjing
perkembangan ilmu pengetahuan tentang kesehatan adalah vitamin. Vitamin merupakan senyawa
terus meningkat, begitu pula halnya dengan organik yang memegang peranan penting dalam
pengembangan obat-obat baru juga telah banyak proses metabolisme. Walaupun vitamin diperlukan
dilakukan untuk mengobati berbagai penyakit pada dalam konsentrasi kecil, kekurangan adanya vitamin
manusia, tetapi berbeda halnya dengan dapat menyebabkan berbagai jenis masalah
pengembangan obat-obat baru pada hewan yang kesehatan (Beitz et al., 2006).
masih sangat sedikit dilakukan karena sangat Dalam kehidupan sehari-hari vitamin B
minimnya pengetahuan dan informasi mengenai kompleks banyak dimanfaatkan sebagai obat
pengobatan pada hewan. Maka diperlukan suatu penambah nafsu makan agar anjing terlihat sehat.
penelitian di bidang farmasi veteriner, agar dapat Bentuk sediaan yang dipilih adalah tablet. Pemilihan
diproduksi obat-obatan khusus yang terstandar untuk bentuk sediaan ini didasarkan pada kelebihan dari
hewan dan dapat memberikan suatu informasi sediaan tablet dibandingkan dengan sediaan lain,
mengenai pemberian obat-obatan yang tepat untuk diantaranya praktis, mudah, dan acceptable. Tablet
menjaga kesehatan hewan peliharaan. adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat
Produk Veteriner yang paling banyak beredar dengan atau tanpa bahan pengisi/tambahan
dipasaran adalah produk untuk anjing. Anjing (Anonim, 1979). Tetapi, dalam perancangan
formulasi tablet vitamin B kompleks untuk anjing ini optimum 4% walaupun pada konsentrasi 2% sudah
terdapat permasalahan mengenai perbedaan dosis dan cukup dan juga mungkin lebih efektif bila
sistem pencernaan antara anjing dengan manusia. digunakan dengan konsentrasi 50% sebagai
Penyesuaian dosis vitamin B kompleks untuk anjing disitegran internal dan 50% sebagai disitegran
memerlukan suatu konversi dosis dari dosis manusia eksternal.
ke dosis anjing. Berdasarkan sumber diatas, maka dalam
Perbedaan sistem pencernaan anjing dengan penelitian ini dilakukan uji efektivitas primogel
sistem pencernaan manusia, terdapat pada waktu sebagai bahan penghancur pada konsentrasi yang
pengosongan lambungnya, dimana waktu bervariasi, yaitu 2%, 3%, dan 4% untuk
pengosongan lambung pada anjing lebih lama memperoleh konsentrasi mana yang memiliki
dibandingkan dengan manusia (Bidgood, 2009), parameter-parameter efektivitas yang paling
sehingga menyebabkan persyaratan waktu hancur optimum. Konsentrasi optimum ditentukan dari
tablet untuk anjing berbeda dengan manusia. hasil cetak tablet nantinya, dimana tablet harus
Perbedaan tablet manusia dengan tablet anjing yaitu memiliki penampilan yang baik, bobot dan ukuran
terletak pada waktu hancur tablet tersebut, waktu yang seragam, kekerasan, kerapuhan dan waktu
hancur tablet manusia yaitu kurang lebih dari 15 hancur.
menit dan untuk waktu hancur tablet anjing yaitu 15 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sampai 30 menit (Ussain, 2004), karena manusia pengaruh penggunaan primogel sebagai bahan
memiliki lambung yang lebih pendek dari anjing dan penghancur dengan konsentrasi 2%, 3% dan 4%
dengan waktu pengosongan lambung yang lebih terhadap waktu hancur tablet vitamin B kompleks
pendek dibandingkan dengan anjing (Nap et al., untuk anjing dan konsentrasi primogel sebagai
1999). bahan penghancur yang menghasilkan formula
Dalam membuat sediaan tablet untuk anjing tablet vitamin B kompleks untuk anjing yang
diperlukan suatu formula tablet yang tepat dan sesuai optimum.
untuk anjing. Dalam formula tablet, salah satu faktor
yang dapat memperbaiki sifat fisik tablet adalah BAHAN DAN ALAT
bahan penghancur. Bahan penghancur untuk Bahan
memudahkan pecahnya atau hancurnya tablet ketika Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitan
berkontak dengan cairan saluran pencernaan. ini antara lain: tiamin (vitamin B1), piridoksin
(Lachman et al., 2008). (vitamin B6), asam folat (vitamin B9),
Bahan tambahan yang digunakan dalam sianokobalamin (vitamin B12), laktosa, CMC-Na,
pembuatan tablet yaitu bahan pengisi, bahan primogel, talk, dan aquadest.
pengikat, bahan penghancur dan bahan pelicin
(Ansel, 1989). Bahan penghancur ditambahkan untuk Tabel 1. Formula Tablet pada Berbagai Konsentrasi
memudahkan pecahnya atau hancurnya tablet ketika primogel
kontak dengan cairan saluran pencernaan. Bahan Per tablet (mg)
penghancur juga dapat berfungsi menarik air kedalam Bahan Fungsi
F1 F2 F3
tablet, mengembangkan dan menyebabkan pecahnya
tablet menjadi bagian-bagian atau fragmen-fragmen. Tiamin Zat aktif 11,5 11,5 11,5
Fragmen-fragmen tablet itu mungkin sangat Piridoksin Zat aktif 11,5 11,5 11,5
menentukan kelarutan selanjutnya dari obat dan
tercapainya bioavailabilitas yang diharapkan. Asam folat Zat aktif 3,45 3,45 3,45
Pada pembuatan tablet Vitamin B Kompleks Sianokobal
Zat aktif 0,046 0,046 0,046
bahan penghancur yang digunakan adalah primogel. amin
Primogel merupakan amilum termodifikasi sehingga Laktosa Pengisi 358,5 353,5 348,5
mampu menyerap air 200-300%, yang
Solutio
memungkinkan peningkatan proses disintegrasi pada Pengikat 100 100 100
CMC-Na
sediaan tablet. Mekanisme disintegrasi primogel
adalah dengan cara pengembangan dimana ketika Primogel
5 7,5 10
primogel dibasahi dengan air maka air yang masuk (Internal)
Disintegran
kedalam pori-pori tablet akan menyebabkan primogel Primogel
5 7,5 10
mengembang, sehingga partikel-pertikel dalam tablet (Eksternal)
saling bergesekan karena adanya tekanan mekanik Talk Pelicin 5 5 5
didalam tablet sehingga menyebabkan tablet hancur Jumlah 500 500 500
(Andayana, 2009). Keterangan:
Menurut Wade and Weller (1994) konsentrasi F1 = Formula 1 dengan konsentrasi primogel 2%
F2 = Formula 2 dengan konsentrasi primogel 3%
yang umum dipakai antara 2-8 % dengan konsentrasi F3 = Formula 3 dengan konsentrasi primogel 4%
Alat yang dinyatakan dalam (moisture content atau MC).
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini Kandungan lembab yang baik adalah 1-5% (Voigt,
antara lain: oven, timbangan (adam aFP-360L), 1995)
mesin pencetak tablet (single punch model UK FA-
ITB-CIT 1.0 SB), mesin uji kekerasan (Erweka® 3. Evaluasi Laju Alir dan Sudut Diam Granul
TBH 225 Series), mesin uji waktu hancur (Erweka® Seratus gram granul dituang kedalam corong
ZT x20), mesin uji kerapuhan (Erweka® TA/TAR), yang tertutup bagian bawahnya. Dibuka tutup
stopwatch, seperangkat alat pengukur kecepatan alir corong secara perlahan-lahan dan biarkan granul
dan sudut diam, pengayak mesh no. 10 dan 12. mengalir keluar. Dicatat waktu yang diperlukan
(detik) dengan stop watch sampai semua granul
DEFINISI OPERASIONAL melewati corong. Dihitung laju alir granul tersebut.
a. Bahan primogel : bahan yang ditambahkan untuk Laju alir granul yang baik adalah lebih dari 4
penghancur pada formula uji. gram/detik (Aulton dan Summers, 2002).
b. Pada penelitian ini produk acuan digunakan untuk Diukur tinggi kerucut (t) dan jari-jari
memberikan gambaran tentang sifat fisik dari kerucut (r) yang terbentuk dengan menggunakan
tablet vitamin B kompleks untuk anjing yang penggaris, sehingga diperoleh sudut diam dengan
beredar di pasaran yang didasarkan pada hasil rumus:
survey sederhana ke beberapa pet shop. Produk
h
acuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tan α 
vitamin B kompleks untuk anjing dengan merek r
Visorbit. Pertimbangan pemilihan produk ini Sudut diam granul yang baik berkisar antara 250 -
sebagai produk acuan didasarkan pada beberapa 450 (Shet, dkk., 1980).
pendekatan, yaitu produk acuan pada penelitian
ini merupakan produk tablet vitamin B kompleks 4. Evaluasi kompresibilitas granul
untuk anjing yang memiliki zat aktif vitamin B Penentuan kompresibilitas granul berdasarkan
kompleks, nomor registrasi, brand image oleh bobot jenis nyata dan bobot jenis mampat.
konsumen dan produsen. a. Bobot Jenis Nyata
c. Pada penentuan formula optimum, data hasil Granul sebanyak 100 gram (W) dimasukkan ke
evaluasi sifat fisik tablet yaitu evaluasi kerapuhan, dalam gelas ukur 200 ml dan dicatat volumenya (V).
kekerasan dan waktu hancur tablet masing-masing Dihitung bobot jenis nyata dengan rumus:
formula uji dibandingkan secara deskriptif dengan
hasil evaluasi sifat fisik tablet produk acuan. W
Bobot Jenis Nyata (g/mL) 
Formula optimum yang dipilih adalah data V
formula yang datanya paling mendekati produk
acuan. b. Bobot Jenis Mampat
Granul sebanyak 100 gram (W) dimasukkan ke
PROSEDUR KERJA dalam gelas ukur 200 ml kemudian dilakukan
1. Pembuatan Tablet Vitamin B Kompleks secara pengetapan sebanyak 500 ketukan. Lalu dicatat
Granulasi Basah volume mampat (Vt) dari granul dan dihitung bobot
Serbuk vitamin B kompleks dicampur dengan jenis mampatnya dengan rumus:
laktosa dan primogel (intra) kemudian ditambahkan
solutio CMC-Na sampai terbentuk massa basah. W
Massa basah diayak dengan ayakan no. 10 dan Bobot Jenis Mampat (g/mL) 
dikeringkan dalam oven pada suhu 400C selama 1 Vt
hari dan akan dihasilkan massa kering. Massa kering
tersebut diayak kembali dengan ayakan no. 12 hingga c. Kompresibilitas Granul
terbentuk granul kering. Granul kering ditambahkan Persen kompresibilitas granul (%K) dapat
dengan talk dan Primogel (ekstra) dilanjutkan dihitung dengan rumus:
evaluasi granul. Setelah memenuhi syarat granul
yang baik maka granul tersebut dapat dicetak Dapt  Davc
%K   100%
menjadi tablet. Pada tablet yang terbentuk kemudian Dapt
dengan dilakukan evaluasi tablet. Dimana : Davc = Berat jenis nyata sebelum pemampatan.
Dapt = Berat jenis nyata setelah pemampatan.
2. Evaluasi Kelembaban Granul
Lima gram granul dimasukkan ke dalam oven Kompresibilitas granul yang baik adalah kurang dari
pada suhu 1050C selama 15 menit. Diukur berat 25% (Siregar, 1992).
granul tersebut dan dihitung kandungan lembabnya
5. Evaluasi Penampilan Fisik Tablet kemungkinan mempengaruhi tiap-tiap evaluasi
Uji terhadap penampilan fisik tablet meliputi tablet diuji melalui regresi linear dan korelasi
bentuk dan permukaan, warna, diameter dan tebal
tablet. Pada pengukuran diameter dan ketebalan HASIL DAN PEMBAHASAN
tablet digunakan tablet sebanyak 20 tablet dengan Hasil evaluasi granul dari ketiga macam
menggunakan alat pengukur berupa jangka sorong formula tablet vitamin B kompleks untuk anjing
dengan ketelitian 0,05 mm. dapat dilihat pada tabel 2.

6. Evaluasi Keseragaman Bobot Tablet Tabel 2. Hasil Evaluasi Granul


Dua puluh tablet ditimbang secara acak dan Formula
dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang No Evaluasi Granul
1 2 3
satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang 1 Kelembaban (%) 1,64 2,21 2,98
masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot 2 Laju alir (g/detik) 3,53 3,89 4,51
rata-rata tabletnya lebih besar 5%, dan tidak satu 3 Sudut diam (o) 35,18 32,30 30,95
tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata- 4 Kompresibilitas (%) 13,09 11,73 10,20
ratanya lebih dari 10% (Anonim, 1979) Keterangan:
Formula 1 = Formula tablet dengan konsentrasi primogel 2%
Formula 2 = Formula tablet dengan konsentrasi primogel 3%
7. Evaluasi Kerapuhan Tablet Formula 3 = Formula tablet dengan konsentrasi primogel 4%
Tablet dibersihkan kemudian ditimbang dengan
seksama. Untuk tablet yang memiliki berat < 650 mg Berdasarkan hasil evaluasi granul tablet
maka ditimbang tablet sampai berat mendekati 6,5 g. vitamin B Kompleks untuk anjing menunjukkan
Seluruh tablet dimasukkan ke dalam friabilator, alat komposisi dari ketiga macam formula menghasilkan
dijalankan dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit. granul yang telah memenuhi persyaratan, sehingga
Tablet dikeluarkan dari alat, dibersihkan dari debu dapat dilanjutkan dengan pencetakan tablet.
dan ditimbang dengan seksama. Dihitung % bobot
yang hilang. Bobot yang hilang tidak boleh lebih dari Hasil evaluasi sifat fisik tablet vitamin B
1 % (Shet, dkk., 1980). kompleks untuk anjing terdapat pada tabel 3.

8. Evaluasi Kekerasan Tablet Tabel 3. Hasil Evaluasi Sifat Fisik Tablet


Diambil 10 tablet secara acak kemudian
Formula
diletakkan pada landasan mesin uji kekerasan Parameter
1 2 3
Erweka. Dilihat pada tekanan berapa (Kg daya) tablet
Bentuk dan Bulat, Bulat, Bulat,
pecah. Kekerasan tablet yang dianjurkan adalah 4-8
permukaan pipih, pipih, pipih,
kg (Parrot, 1971).
halus, dan halus, dan halus, dan
tidak tidak tidak
9. Evaluasi Waktu Hancur Tablet capping capping capping
Dimasukkan 1 tablet pada masing-masing tabung
Warna Kuning Kuning Kuning
dari keranjang serta satu cakram pada tiap tabung dan
Bau Khas Khas Khas
alat dijalankan, air yang digunakan sebagai media
vitamin B vitamin B vitamin B
bersuhu 37º ± 2º. Waktu hancur tablet dihitung mulai
kompleks kompleks kompleks
keranjang tercelup hingga terdapat lagi bagian tablet
Diameter 1,23 cm 1,23 cm 1,23 cm
yang tertinggal di atas keranjang. Bila 1 tablet atau 2
tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian Ketebalan 0,33 cm 0,33 cm 0,33 cm
dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 Bobot (mg) 499,95 500,10 500,08
tablet yang diuji harus hancur sempurna (Anonim, Kerapuhan 0,58 % 0,35 % 0,11 %
1995). Persyaratan waktu hancur tablet untuk anjing Kekerasan 54,35 N 65,68 N 70,68 N
adalah 15-30 menit (Hussain, 2004). Waktu 23.11 21.05 17.01
hancur menit menit menit
10. Metode Pengolahan Data Keterangan:
Formula 1 = Formula tablet dengan konsentrasi primogel 2%
Data yang diperoleh dari evaluasi Formula 2 = Formula tablet dengan konsentrasi primogel 3%
kerapuhan, kekerasan dan waktu hancur tablet Formula 3 = Formula tablet dengan konsentrasi primogel 4%

diolah secara statistik dengan metode ANOVA


(Analysis of Variance) dengan taraf kepercayaan
95%. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan
antar formula dilakukan uji Least Significant
Diference (LSD). Konsentrasi primogel yang
Hasil evaluasi fisik tablet dari produk acuan perhitungan tersebut diperoleh nilai sig < 0,05, maka
terdapat pada tabel 4. ketiga formula di atas ditinjau dari segi kerapuhan
tablet terdapat perbedaan yang bermakna.
Tabel 4. Hasil Evaluasi Fisik Produk Acuan Selanjutnya, untuk mengetahui ada tidaknya
Parameter Hasil Evaluasi perbedaan bermakna dari kerapuhan masing-masing
Kerapuhan (%) 0,39 formula dilakukan uji LSD yang ternyata diperoleh
Kekerasan (N) 66,12 bahwa antara formula 1, formula 2 dan formula 3
Waktu hancur (menit) 21,74 berbeda bermakna. Hal ini dapat disebabkan oleh
kandungan lembab granul, semakin tinggi
Pada evaluasi penampilan fisik tablet sudah kandungan lembab granul maka ikatan antar partikel
memenuhi suatu persyaratan yaitu bentuk permukaan granul semakin kuat maka kompresibilitas granul
tablet bulat, pipih, halus, dan tidak capping , untuk menjadi semakin kecil sehingga membuat tablet
warna tablet yang dihasilkan yaitu berwarna kuning tidak mudah rapuh.
pucat. Hal ini disebabkan karena warna dari asam
folat yang berwarna kuning pucat dengan bau khas Hubungan perbandingan Kerapuhan Tablet Antara
Masing-masing FormuLa Uji
Vitamin B kompleks. y = -333,5x + 2307
Dari ketiga tablet yang dihasilkan memiliki 0,7 0,58 r = 0,999
diameter yang relatif konstan karena digunakannya 0,6 r² = 0,999

Kerapuhan (%)
punch yang sama, begitu juga dengan ketebalan 0,5
0,35
tablet. Ketiga formula menunjukkan keseragaman 0,4
ukuran tablet yang hampir sama. Ketebalan tablet 0,3 Kerapuhan
pada kedua formula yang berkisar antara 3,2 mm 0,2 0,11
dapat diterima dan memenuhi syarat, yaitu tebal 0,1 Linear
tablet pada umumnya tidak lebih besar dari 50% 0 (Kerapuhan)
diameter tablet (Catalina, 2003). Hasil evaluasi
0 2 4 6
penampilan fisik tablet dievaluasi untuk tujuan
estetika, tablet dengan penampilan fisik yang Konsentrasi (%)
seragam akan lebih dapat diterima. Hal ini berarti
rentang konsentrasi primogel sebagai bahan
penghancur dalam formula uji telah mampu Gambar Grafik 1. Hubungan perbandingan Sifat
menghasilkan tablet berpenampilan baik yang dapat Kerapuhan Tablet Antara Masing-Masing Formula
diterima oleh konsumen karena warna yang Uji
dihasilkan merata pada perrmukaan tablet dan tidak Berdasarkan grafik diperoleh nilai r sebasar
mnyebabkan tablet capping. 0,999 hal tersebut menunjukkan hubungan linier
Keseragaman bobot tablet dari ketiga formula yang sangat kuat antara konsentrasi dengan
memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia III, kerapuhan tablet jadi dapat disimpulkan dengan
yaitu tidak boleh lebih dari 2 tablet yang bobotnya meningkatnya konsentrasi diikuti dengan
lebih dari 5% dan tidak 1 tablet pun yang bobotnya menurunnya kekerasan tablet. Jika dibandingkan
lebih dari 10% dari bobot rata-ratanya (Anonim, dengan produk acuan, secara deskriptif dapat
1979). Hasil keseragaman bobot ini sangat ditentukan diketahui bahwa formula 2 yang paling mendekati
oleh sifat alir granul dan pencampuran yang produk acuan.
homogen. Sifat alir yang baik menyebabkan granul Dari hasil evaluasi di atas diketahui bahwa
akan mengisi ruang cetak dengan sempurna pada ketiga formula memenuhi persyaratan kekerasan
proses pencetakan granul menjadi tablet. tablet yang baik yaitu antara 39,2-78,4 N (Parrot,
Keseragaman bobot mempengaruhi takaran atau 1971). Kekerasan tablet dipengaruhi oleh tekanan
dosis dari bahan obat untuk mencapai tujuan terapi mesin, jumlah bahan pengikat yang digunakan
yang diharapkan. dalam formula, dan kelembaban. Dengan
Dari ketiga formula di atas diketahui bahwa meningkatnya tekanan mesin, kekerasan akan
ketiga formula memenuhi persyaratan kerapuhan meningkat. Dengan adanya kelembaban yang tinggi
tablet yaitu diperbolehkan adalah kurang dari 1% menyebabkan daya ikat antar partikel semakin kuat
(Parrot, 1971). Dengan adanya kerapuhan yang baik, sehingga tablet semakin keras (Catalina, 2003).
maka tablet yang dihasilkan akan mempunyai daya Data yang diperoleh selanjutnya dihitung
tahan yang cukup baik terhadap guncangan dan secara statistik dengan metode ANOVA, dari hasil
gesekan. Kerapuhan tablet yang baik menunjukkan perhitungan tersebut diperoleh nilai sig < 0,05, maka
kekerasan tablet yang baik juga. ketiga formula di atas ditinjau dari segi kekerasan
Data yang diperoleh selanjutnya dihitung secara terdapat perbedaan yang bermakna. Selanjutnya,
statistik dengan metode ANOVA, dari hasil untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna
dari kekerasan masing-masing formula dilakukan uji ekstra granular yang memecah tablet menjadi granul
LSD yang ternyata diperoleh hasil bahwa antara dan intra granular memecah granul menjadi partikel
formula 1, formula 2 dan formula 3 berbeda patikel yang lebih kecil dan juga disebabkan oleh
bermakna hal ini dapat disebabkan oleh kelembaban mekanisme bahan penghancurnya yang mengalami
granul, dengan adanya kelembaban yang tinggi maka pengembangan yaitu air merembes ke dalam tablet
akan menyebabkan daya ikat antar partikel semakin melalui celah antar pertikel yang dibentuk bahan
kuat sehingga tablet semakin keras. penghancur dengan adanya air maka bahan
penghancur akan mengembang dimulai dari bagian
hubungan perbandingan Kekerasan
lokal meluas ke seluruh tablet Akhirnya
Tablet Antara Masing-masing pengembangan bahan penghancur menjadikan tablet
FormuLa Uji pecah dan hancur.
70,68
65,86
80 54,35 y = -333,5x + 2307 hubungan perbandingan Waktu
Kekerasan (N)

60 r = 0,976
r² = 0,952
Hancur Tablet Antara Masing-masing
40 FormuLa Uji
20 Kekerasan
y = -333,5x + 2307
2000 1663 r = 0,993
0

Waktu Hancur (s)


1263 r² = 0,986
0 2 4 6 Linear 1500 996,33
(Kekerasan)
1000
Konsentrasi (%) Waktu Hancur
500
Gambar Grafik 2. Hubungan Perbandingan Sifat Linear (Waktu
0 Hancur)
Kekerasan Tablet Antara Masing-Masing Formula
0 2 4 6
Uji
Berdasarkan grafik diperoleh nilai r sebasar Konsentrasi (%)
0,976 hal tersebut menunjukkan hubungan linier
yang sangat kuat antara konsentrasi dengan Gambar Grafik 3. Perbandingan Sifat Waktu
kekerasan tablet jadi dapat disimpulkan dengan HancurTablet AntaraMasing-Masing Formula
meningkatnya konsentrasi diikuti dengan Uji
meningkatnya kekerasan tablet. Jika Berdasarkan grafik diperoleh nilai r sebasar
dibandingkan dengan produk acuan, secara 0,993 hal tersebut menunjukkan hubungan
deskriptif dapat diketahui bahwa formula 2 yang linier yang sangat kuat antara konsentrasi
paling mendekati produk acuan. dengan waktu hancur tablet jadi dapat
Dari hasil evaluasi waktu hancur tablet pada disimpulkan dengan meningkatnya konsentrasi
formula 1, 2 dan 3 dapat diketahui bahwa tablet yang diikuti dengan meningkatnya waktu hancur
dihasilkan memenuhi persyaratan waktu hancur tablet. Jika dibandingkan dengan produk acuan,
untuk anjing yaitu antara 15-30 menit atau 900-1800 secara deskriptif dapat diketahui bahwa formula
detik (Hussain et al., 2004). 2 yang paling mendekati produk acuan.
Dari hasil perhitungan statistik dengan metode
ANOVA diperoleh nilai sig < 0,05, maka ketiga SIMPULAN
formula di atas terdapat perbedaan bermakna. Untuk Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat
melihat pasangan data yang berbeda dilakukan disimpulkan bahwa:
pengujian selanjutnya dengan uji LSD dan dari hasil 1. Variasi konsentrasi primogel sebesar 2%, 3% dan
uji ini diketahui bahwa antara formula 1, formula 2 4% sebagai bahan penghancur tablet
dan formula 3 berbeda bermakna. Perbedaan waktu mempengaruhi waktu hancur tablet vitamin B
hancur tablet tersebut disebabkan karena perbedaan kompleks yang dihasilkan berbeda-beda pada
konsentrasi bahan penghancur yang digunakan dan tiap formula, yaitu :
perbedaan kekerasan tablet yang dihasilkan. Semakin a. Penambahan bahan penghancur primogel
tinggi konsentrasi bahan penghancur yang dengan konsentrasi 2%, menghasilkan waktu
ditambahkan pada suatu formula maka waktu hancur hancur 28.11±30,51 menit.
yang dihasilkan semakin cepat. Selain konsentrasi b. Penambahan bahan penghancur primogel
penggunaan primogel yang lebih tinggi hal-hal lain dengan konsentrasi 3% menghasilkan waktu
yang dapat menyebabkan tablet tersebut hancur lebih hancur 21.05±68,16 menit.
cepat yaitu karena memakai penambahan bahan c. Penambahan bahan penghancur primogel
penghancur secara intra dan ekstra granular yang dengan konsentrasi 4% menghasilkan waktu
menyebabkan tablet pecah melalui dua tahap yaitu hancur 17.01±40,50 menit.
2. Formula 2 (primogel 3%) merupakan formula yang Kitamori N, Shimamoto. 1976. Influence of
optimum dalam pembuatan tablet vitamin B Tablet Dimension on The
kompleks dalam formula uji. Disintegration Time. Chem. Phar.
Bull, 24 : 1974-1978.
SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Lachman et al., 2008. Pharmaceutical Dosage
maka untuk penelitian selanjutnya disarankan Form: Tablets, Volume 1. New York :
untuk melakukan uji distribusi ukuran partikel Marcell Dekker Inc.
granul serta uji disolusi pada tablet formula uji.
Nap, R.C, et al. 1990. Gastric retention of
DAFTAR PUSTAKA enteric-coated aspirin tablets in
beagle dogs. Journal of Veterinary
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III Pharmacology and Therapeutics
Jakarta: Departemen Kesehatan 13(2) (June): 148–53.
Republik Indonesia.
Parrot, Saski. 1977. Experimental
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV Pharmaceutical Technology 4th
Jakarta: Departemen Kesehatan Edition Minneapolis : Burgess
Republik Indonesia. Publishing Company.
Sarwono J. 2006. Analisis Data Penelitian
Ansel, H.C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Menggunakan SPSS 13. Yogyakarta:
Farmasi, Edisi IV. Jakarta: Universitas Penerbit Andi.
Indonesia Press.

Aulton, M.E. 1996. Pharmaceutic The Science Sheth, B.B., Bandelin, F.J., and Shangraw, R.F.
Of Dosage Form Design. Hongkong : 1980. Compressed Tablet, In:
Elbs. Lachman L., Lieberman H.A., Kanig
J.L. (editor). Pharmaceutical Dosage
Banker, G.S. Anderson N.R., 1996. Tablets Forms, Tablets, Volume I. New
(eds), in Lachman et all. (eds). The York: Marcel Dekker Inc.
Theory and Practice of Industrial .
Pharmacy. Lea and Febiger. Wade A, Weller PJ, 1994, Handbook of
Philadelphia. Pharceutihal Excipient, 2nd edition
American Pharmaceutical
Cartensen J.T. 1973. Theory of Pharmaceutical Association, Washington, The
System Volume 2. New York : Pharmaceutical Press, London.
Academic Press.
Voigt, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi
Fudholi A. 1983. Metodologi Formulasi dalam Farmasi. Yogyakarta: Gajah Mada
Kompresi Direk. Jakarta : Kongres XI University Press.
ISFI, 586-592.

Hussain et al., 2004. Evaluation of the in Vivo


Disintegration of Solid Dosage Forms of
a Bile Acid Sequestrant in Dogs Using γ-
Scintigraphy and Correlation to in Vitro
Disintegration. Kentucky : Scintipharma,
Inc.

Jetkins et al., 1957. Scoville’s, The Art of


Compounding, 9th Edition. New York :
MC Graw-Hill Book Company.

You might also like