Professional Documents
Culture Documents
HSSE Plan
HSSE Plan
RENCANA
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
(RK3L)
DI PERIKSA DISETUJUI.
REV
Tanggal Oleh
. KETERANGAN PELANGGA
KONTRAKTOR
N
No Dokumen : xxxxxxxxx
Judul Document :
Revisi :
Rev.
BAGIAN Tanggal Keterangan Perubahan
No
1 PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Rencana Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (RK3L) ini menjelaskan persyaratan K3L secara
umum yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh KONTRAKTOR dan Sub-KONTRAKTOR. Tujuan dari
RK3L adalah untuk menetapkan prosedur dan managemen K3L yang harus dilaksanakan oleh perusahaan
dalam rangka untuk :
PELANGGAN
Setiap orang harus memastikan bahwa mereka bekerja dengan aman, dan segala tindakan yang dilakukannya
tidak membahayakan dirinya sendiri atau orang lain disekitarnya dan atau peralatan maupun asset lainnya.
Adalah komitmen KONTRAKTOR untuk mematuhi persyaratan K3L yang berlaku, dan untuk memastikan
hal tersebut secara berkelanjutan KONTRAKTOR akan secara langsung memonitor kepatuhan terhadap
Kebijakan K3L tersebut serta pelaksanaanya selama proyek berlangsung. KONTRAKTOR akan
mendemonstrasikan secara tegas komitmen ini melalui berbagai program seperti :
Setiap orang bertanggung jawab terhadap masalah K3L, dan bertanggung jawab untuk menjaga
keselamatan dirinya sendiri dan orang lain disekitarnya serta perlindungan terhadap kesehatan kerja
dan lingkungan.
Akan mengambil segala tindakan yang rasional dan praktis untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja, cedera dan segala penyakit akibat kerja serta terjadinya kerusakan lingkungan.
Akan menjalankan kegiatan bisnisnya dengan cara yang aman dan ramah lingkungan dan memenuhi
peryaratan klien dan perundangan yang berlaku secara wajar dan praktis.
Project Manager adalah Penganggung Jawab tertinggi terhadap masalah K3L selama pekerjaan proyek
meliputi diantaranya sebagai berikut:
Site Manager adalah sebagai orang yang bertanggung jawab penuh terhadap masalah K3L di proyek selama
pekerjaan konstruksi berlangsung. Tugas tersebut meliputi tetapi tidak terbatas pada hal hal berikut :
Memastikan rencana K3L dilaksanakan di area di bawah tanggung jawabnya selama pekerjaan
berlangsung.
Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program K3L selama proses eksekusi pekerjaan.
Memastikan sub-Kontractor mengerti dan mematuhi “Safety Terms and Condition” yang ditetapkan
oleh KONTRAKTOR.
Memastikan tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegitan K3L di site selama pekerjaan
berlangsung seperti APD, dll.
Menetapkan dan mengkomunikasikan emegency prosedur selama pekerjaan berlangsung.
Mengidentifikasi dan melakukan evaluasi terhadap potensi bahaya dari setiap kegiatan kontruksi
yang akan dilakukan.
Tugas dan tanggung jawab HSE Officer diantaranya adalah sebagai berikut :
Menyiapkan Rencana K3L dan memastikan hal tersebut sejalan dengan persyaratan dari klien yang
tertuang didalam kontrak.
Mendampingi site manager dalam pelaksanaan RK3L.
Pekerja
Pekerja adalah semua personel dibawah tanggung jawab KONTRAKTOR yang terlibat dengan proses
pekerjaan. Setiap pekerja bertanggung jawab untuk :
KONTRAKTOR berkomitment untuk mengidentifikasi dan melengkapi kebutuhan akan pelatihan yang
diperlukan, komitment tersebut adalah untuk :
Memastikan semua personel telah mengikuti pelatihan minimum berkaitan dengan K3L sebelum
memasuki area kerja PELANGGAN seperti yang dipersyaratkan. Pelatihan ini akan diberikan dalam
bentuk site induction training pada saat awal pekerja bergabung dalam pekerjaan proyek.
KONTRAKTOR akan mencatat training yang dilakukan dan akan melaporkan ke pada
PELANGGAN sebagaimana dipersyaratkan.
Lihat lampiran 7. Personel Training Matrix
Selain program penghargaan K3L, tindakan disiplin juga akan diberikan kepada semua pekerja yang
melakukan pelanggaran terhadap kebijkan K3L. Tindakan disiplin yang diberikan dapat berupa peringatan
lisan, peringatan tertulis, denda dan bahkan pemutusan hubungan kerja. Pelaksanaan tindakan disiplin ini
akan mengikuti peraturan HRD yang telah ditetapkan.
Pertemuan K3L terdiri dari dua pertemuan yaitu Petemuan Manajemen untuk membicarakan performance
K3L secara umum termasuk untuk menetapkan program dan kebijakan K3L yang akan diambil oleh
perusahaan. Pertemuan kedua adalah pertemuan yang sifatnya Kampanye K3L kepada seluruh karyawan,
pertemuan ini dimaksudkan untuk menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan masalah K3L dan juga
untuk menampung segala masukan dari karyawan. Pertemuan ini dilakukan sebelum memulai suatu
pekerjaan guna membahas seputar bahaya dari pekerjaan yang dilakukan dan dalam bentuk pertemuan K3L
rutin misalnya mingguan atau bulanan.
Program inspeksi akan dilakukan secara berkala untuk memastikan kebijakan mengenai industrial hygiene
dan kesehatan kerja dipatuhi .
Tanda Larangan merokok akan dipasang dengan jelas di area-area yang ditetapkan sebagai tempat yang bebas
rokok. Jika diperlukan KONTRAKTOR akan menerapkan sanksi yang tegas dalam hal pelaksanaan
kebijakan larangan merokok.
KONTRAKTOR akan menerapkan program kampanye untuk tidak merokok. Secara umum
KONTRAKTOR menetapkan bahwa lokasi proyek adalah tempat dilarang merokok, terkecuali pada tempat-
tempat yang telah ditetapkan. KONTRAKTOR akan mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh
PELANGGAN atau permerintah setempat berkaitan dengan kebijakan merokok.
Kebijakan Indokomas adalah dengan tegas melarang setiap penyalah-gunaan obat-obatan terlarang dan
minuman keras (alkohol) di area kerja. Setiap orang yang berada dibawah pengaruh obat-obat terlarang
ataupun minuman keras/ beralkohol yang memabukkan dilarang melakukan semua aktifitas pekerjaan yang
beresiko tinggi.
Pelanggaran terhadap kebijakan Alkohol dan obat obat terlarang akan dikenakan sanksi sesuai peraturan
yang berlaku.
Adalah semua limbah yang dihasilkan dari hasil samping kegitan manusia. Misalnya sampah sisa makanan
dan pembungkusnya, sisa aktifitas kantor seperti kertas dll.
Limbah ini akan dikumpulkan secara berkala dan akan dibuang ke area land fill (Tempat Pembuangan
Akhir). Tempat pengumpulan sementara harus ditetapkan di area proyek.
KONTRAKTOR harus menetapkan area pembuangan sampah akhir (landfill) sesuai ketentuan yang berlaku.
Area land fill harus mendapatkan ijin/ persetujuan dari pihak pihak terkait dan bilamana diperlukan harus
dilakukan bekerja sama dengan dinas terkait dalam penanganan limbah ini atau bekerja sama dengan pihak
lain untuk menangani masalah ini.
Limbah padat konstruksi adalah limbah yang dihasilkan sebagai efek samping dari kegiatan konstruksi
misalnya : kayu bekas palet, besi sisa konstruksi, plastik/ kardus pembungkus eks packing material, sisa
kabel/ kulit kabel dll.
Penanganan limbah ini akan didasarkan pada prinsip re-use and re-cycle
KONTRAKTOR direkomendasikan dilakukan kerja sama dengan masyarakat disekitar area proyek untuk
memanfatkan dan mengelola limbah kategori ini.
Limbah B3 adalah semua bahan yang diklasifikasikan B3 sesuai peraturan pemerintah. Penanganan limbah
ini harus mengacu pada peraturan yang berlaku.
Limbah cair.
KONTRAKTOR akan melakukan identifikasi setiap potensi limbah cair yang mungkin timbul selama
kegitan konstruksi dilakukan. Penanganan terhadap limbah ini akan ditentukan berdasarkan hasil identifikasi
yang telah dilakukan.
Setiap kendaraan dan peralatan harus dalam kondisi baik dan periksa secara berkala untuk mencegah
bocoran dan tumpahan.
Menyediakan peralatan/ kit untuk mengatasi tumpahan misalnya pasir, absorbant dll.
Memastikan ada personel yang terlatih untuk menanggulangi tumpahan dan kebocoran emisi.
Menyediakan driptary pada lokasi penyimpanan sementara bahan bakar/ bahan kimia, juga perlatan
peralatan seperti genset, mesin kompresor dll.
8 SistemTanggap Darurat
KONTRAKTOR menetapkan suatu sistem tanggap darurat untuk meminimalkan konseskuensi yang timbul
dari situasi emergency , seperti mencegah sakit yang lebih parah pada kasus sakit atau cidera dll,
Sistem tanggap darurat perusahaan tersedia akan tetapi jika diwajibkan untuk mengikuti prosedur dari
PELANGGAN, maka prosedur harus dijadikan acuan untuk dilaksanan dan bilamana diperlukan suatu
prosedur gabungan akan dibuat untuk keperluan proyek.
Kecelakaan/
Kejadian Darurat
I
PA / Supervisor
/HSE/ Wetness Supervisor/ HSE
Coordinator
II
III Pertama
Notify
Kembali MEDIVAC TMS Site
No
IV Site Manager
bekerja
Emergency Call
Yes
0811 800 4495
Evakuasi korban ke
Rumah sakit rujukan
TMS ERT
Emergency
Manajemen RSU
V Team TANJUNG BALAI KARIMUN
Site supervisor dan HSE Coordinator bertanggung jawab melakukan investigasi terhadap kecelakaan yang
terjadi sesuai dengan peratran perundangan yang berlaku.