Abses Otak Otogenik PDF

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 10
Contents Preface ‘Welcoming Speech Organizing Committee. General Information List speakers Floor Plan Pre Conference Workshops = Temporal Bone Dissection + Tinnitus Update = ENT Community + Nurse Education Scientific Programs Plenary ‘Menata Pelayanan THT-KL di Era JKN Rally Ferdiansyah scone ‘Access To Surgical Service For Chonic Supurative Ottis Media in Indonesia Helmi Baltes Auditory Brainstem Implant Tang. Ing Ping .. ‘Ukm Cochlear Implant Progeam: What We Learn? ‘Asma Abdullah “Toward Sound Hearing 2030 With New Frontiers and Horizons 40 Damayanti Sujipto COCHLEAR IMPLANT PROGRAM: SURABAYA. EXPERIENCE Arjona ‘A Review of Surgical and Audiological Outcomes Of Bonebridge t Tertiary Centres in Malaysia. ‘Tang Ing Ping. ‘The Role of Bone Marrow Stem Cell in Healing Perforation of Marmoct Tympanic Membrane Eka Savitri Chronic Suppurative Otitis Media and Complication in Rsud De Sutomo Surabaya Tick Abadiah ‘Analisis Pola Kuman Serta Uji Kepeksan Ansimikraba Pada Ottis Media ‘Supuratif Kronik Tanpa Kolesteatema dan Dengan Kolesteatoma di Makassar Tahun 2016 Riskiana Djamin 10h Scifi tala Metin end Chri ne nd Come Maan, ih 1 Aut 20 2 B is 20 21 26 28 35 35 36 37 38 9 40 8 0 50 si Lupus Vulgaris Di Aurikula dengan Komplikai Nekrosis Kartilago Dimas Adi Nugroho Effect of Sinoasal Inflammation to the Mile Ear Function ‘Aami Mirah Zakiah Reson Ling Tsing Por pas Tinpnoplst ining Ruth Asbadi Budi Evalusi Timpanometri Sebelum dan Sesudah Adenoidektomi Pada Anak ‘Rhaerusdin HA, Implan Koklea Pada Pasi Dengan Muli-andicapped Devira Zahara Mastoid Abscess in Pediatric Congenital Cholesteatoma Rosydiah Rabmawati Hubungan Derajat Kurang Pendengaran Dengan Nilai Hearing Handicap Inventory Pada Penyandang Tuli Sejk Lahie Di Semarang Shelly Tahyadewi - 7 Langkat-Langkah Yang Diperlukan Dalam Membangun Pusat (Re}Habilitasi Pendengaran Berbasis Pendekatan Auditory-Verbal Therapy Eka K. Hikmat| ‘Otaosie Effect OF Kenamycin in Muli Drug Resistant Tuberculosis Patients Dewi Prati ——— Extensive Enteral Canal Cholesteatoma othe Mastoid cavity Soi Wart KARAKTERISTIK BIOSELULOSA NAT DE COCO UNTUK PATCH MIRINGOPLASTI Syahrijuita Kolesteatoma KanalisAkustikus Eksternus Estensi Mastoid Sei Wart + Tal Snrinaal Meni Pn asin Mest Sus 1.G.N, Harypana . ~ ‘Tuli Mendadak Sensorineural Unilateral Pada Penderita Mumps 1.G.A Trisna Dewi (Otomyiass Pada Bay Baru Lahir ‘Agrina Nulisyar Ganbaran Klnis, Diagnosis dan Tatlaksana Mastidits Tuberkulsis itt Handayani Diagnosis Mastoidits Tuberkulosa Sebuah Kasus Berbasis Bukti Hemastia Manuhara Harba's = ‘Tindakan Kanaloplasti Pada Kasus Atresia Kanalis Akustibus Ekstemus Bilateral William Wahyudio dh Scie ualay Mating Go Chin id Comes m m2 us 14 us 6 M7 us 119 120 m1 BL 139 140 1a as 9 Main 1h 130 Agee 300 7 ABSES OTAK OTOGENIK Sebagai Komplikasi Intrakranial OMSK Trining Dyah, R. Sedjawidada, Bonfacius, Werry Sompa, Wahyudi RS MITRA HUSADA, MAKASSAR ABSTRAK _Abses Cereb Orogenic atau Abses Orak Otogenik adalah terbentuknya ranah di tak akibat komplikasi peryakit OMSK terutama yang diserai dengan kolesteatoma. Komplikasi ini merupakan komplkasi itrakranil tersering kedua setelah meningitis. Komplikasi ini serius karena dapat mengancam jwa ata ‘menjadi kondisi yang mengancam jiva ka tidak dtangani dengan maksimal. Mengingat angka kematiannya yang tinggi seta 30-40% maka deteksi dini dan ketcpatan penanganan pada kasus Abses Cerebri Otogenik rmerupakan hal yang paling mendasar yang peru dilakukan. Laporan Kasus : Akan dipresetasikan satu asus abses cerebri sebagai Komplikal intracranial OMSK pada Seorangpenderitalki-laki 16 tahun asal dari Kota Mobago, Sulawesi Utara, kira-kira 1.000 kilometer dari Makassar. Kecuali otore kanan dan kelahan cophalgia yang moderate pemeritsaan THT lainnya tidak ditemukan Kelainan. Kesadaran umum baik. PPenanganan peneria dilakukan bersama bagian THT, bagian saraf, dan bedah saraf. Mastoidektomi reikal dengan meatoplsty oleh bagian THT dilanjutkan dengan tepanasi dan eradikasi pus dari oak oleh bagian bodah syaraf yang dilakukan secara simultan/bersama. Post operasi berjlan lancar, tampon telinga dlikeluarkan hari ke-8 post operat. Hasil operas sembuhtanpasekuele nervus VI Kata Kunei = abses otak etogenik, kompliksi intracranial, OMSK ih Scene tala Maing Gal Clie dnd Centon Maat 18 hAages 201 LB 223 PENDAHULUAN Albses otak otogenik adalah abses otk yang tradi akibat kompliksi intraranalolch penyakit otitis ‘media kronik terutama yang dsertaiKolestestoma Kejadian Absesolak otogenik adalah 25% dari seluuh -komplikasi intracranial. Komplikasi ini merupakan Komplikas intracranial ke dua setelah meningitis dan ‘merupakan komplikasi yang srius kara dapat mengancam ja atau menjadi kondsi yang mengancam jie ka tidak dtengani dengan bak \Walaupun angka Kesakitan dan kematian komplikas intracranial turun dati 35% menjadi $¥ seiak ‘pemakaian antibiotic thnk disgnosis dan metodaoperasi yang canggih dan maj, namun abses tak mash _merupakan kasus yang fatal. Diagnosis sring trlambat kina pada stadium din gejalanya tidak kha mirip dengan gealainfeksi pada umumaya,geale neurologs sring tidak tampak. Pada Stadium Laten penderta ‘ampak tenang,kcluhan nyerikepalaberkurang tampak lemah dan seikit sensitive schingzaseringdiduga sohagai mastitis tanpa komplikasi Abses oak in bisa tej pada semua uur, dimana pia erkena 2 kali lebih ering dibendingkan wanit Insidennya | per 100,000 penduduk PATOGENESIS Komplikasi OMSK teri apabilasawar ( barrier )pertahanan telinga tengah yang normal dlewati schingga memungkinkan infeksi menjalar ke trukturdisekitarnya. Stuat mclaprkan 0,5% Ottis Media Akut (OMA) dan 3% dari Otitis Media Kronis (OMSK) menyebabkanabses ofak. Komplikas ke intracranial (abses tak) dan Otitis Media seta mastitis dapat tejadi melalui 1, Destruksi ulang tegmen timpani yang disebabkan adanya kolesteatoma, 2. Hematoyen yang didahul trombophlebits atau melalui “perivaskular sheath”. 3. Meal strukrutanatomi yang sua ada: Foramen ovale, foramen otundum, canal Pasialis, meatus aucusticus interns. GEJALA DAN TANDA KLINIS Gjata umm absesotak adalah gejla proses desak ruang ditambahgejalainfeksi. Stadium awal abses tak berupa ensefalitis, yang menimbulkan edema otak dan peningkatan tekanan intracranial, menyebabkan ala mual, nyeriKepala dan munta, sormnolen, bingung, kadang diserai dui dan halusinai. Kapsul mula terbentuk dalam 10-14 hari Pembentukan kapsldikuti menurunnya gelala Karena berkurangnya enseflitis dan edema disekitarabses. Kekambuhan terjadi ka abses berkapsul dan pecah menyebabkan abses satel. Sekitar 510% abses otak dapat kamibuh DIAGNOSIS Diagnosis ctegakkan melahi anamnesis dan pemeriksan isk terutama geale dan tanda inchs telingn tengah, disertai pemeriksan neurologik. Kelainan neurologikfokal tidak sclalu djumpaijka ada membuat ecurigaan terhadap abscess otak. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan CT Sean mastoié dengan Hh Semi Oday Moning Gn Ca oid Cen: Mh i ag 2007 kontrasutnuk menegakkan diagnosis abses ota dimana akan Nampak daerah yang hipodens dikelilingi oleh lingkaran yang discbut sebagai tanda cincin atau ring sign Pemeriksean darah umumny ditemukan lekosit noemalstau sedikt meningkat. LED meningkat antara 45.55 mmjam. Pungsi lumbalharus dlakukan kecual Jka ada tanda peninggian tekanan intracranial meskipun beberapa ali mengatakan pungsi lumbal pada pendertaabses otk harus dhindari PENATALAKSANAAN Prinsipnya adalah melokalissiinfeksi dengan anibiotika, menghilangkan suber infeksi di tlinga ‘dengan mastoidehtomi dan evakuasiotak.Tindakan mastoidektomi ilakukan 3-4 hari sesudah tepanasi atau dapat lebih cept tergantung keadaan Klns pasien. Sebelumnya diberikan antibotika spectrum luas selma 2 ‘minggu. Pada pasien yang absesnya sudah membentuk kapsul dengan deficit neurologic atau abses membesar urs dlakukan tindakan bedah sesegera mungkin LAPORAN KASUS Seorang lakilaki, AR, wr 16 tahun, tidak bekerja dan sekolah, salamat Kotamobagu Sulawesi Utara dengan keluhan olga kanan* 1 minggu dan myer kepal Amamnesis Rivayat olor kanan hilang timbul dialami 6 bulan, pendengaran Kanan kesan menurun, benjolan di belakangtelinga tidak, yer tekan ad, tints tidak, vertigo tidak. Rinoe tidak ad, obstruksi nasi tidak ad, bersin erseri tidak ada, epstaksis tidak ada, cefilgia tidak ada. Odinofag vidak ada, disfag tidak ada, Aisfoni tidak ada, odinofoni tidak ade Pemeriksaan fsik : Keadsan unum sedang Status git cukup Glascow Coma Seale: E4VSMS N.VII_ = tidak ada paresa facials (HB 1) Tanda rangsang meningeal kaku kuduk tidak Inspeksi abses tid, iste dak (Otoskopi + dextra:aurkula dalam batas normal, meatus akusthusekstema sthzet mukopurulen, shagging ada, membrantimpani sult i cvaluasi Sintra: aurikula dalam atas normal, meatus akustikus eksterna alam batas normal, sehret tidak ada, membran tmp ints, ‘Rinoskopi anterior: mukosa Kavum nasi kesan normal, sekre tidak ad ‘onka kesan normal, tumor tidak ada, septum nasi devia tidak ua Faringoskopi: ukuran ton TH-TI tenang. dinding faring. kesan normal 1 Sceli Orly Mocing Cunt Che dt Caro Maan 1h Aap 20 mm 2s a = | Gamba |. Foto pasiensebelum operas Pemeriksaan penunjang: Auiogram Frokvensi 00 He 000 HaB000 He W000 He 6000 He O00 He [Bena Fae | Too |-To0|T00y | “Ta0, | —T05, 9p Be 09S is B= ps [8 | * pw Be pos ps |e > GGambar 2. Audiogram 27 Januari 2017 extra: SNHL Profound (1004B | ) Sista: SNH ringan (40aB) us eh See Oy Ming Cl CHa. CT Sean Mastoid potongan axial Ganbar 3. CT Scan Temporal Bone potongan axial 24 Januari 2017 Telingskanan Telinga Luar : Meatus akustikus eksterus dalam batas normal, Membran tympani mash tampak; Telings Tengah : Osikula dalam batas normal, tidak tampak perslubungan pada telingatengah = Telinga dalam : Perselubungan pada air cell mastoid. Canalis semisrkulris, canals akustikus inter, CCochles dan tegmen tympani dalam baas normal, ~ Terindikasi pars osseus kanalisakustikus eksternskanan rmengilamcrosischinggskanalis akusriks ekstermas berhubungan langsung dnegan cavum anit Telinga ki + Telinga Luar > Meatus akustikus eksterus dalam batas normal, Membran tympani masih tampak = Telinga Tengah + Osikula dalam batas normal, tidak tampak perselubungan pada tenga tenga. = Telinga dalam + celutae mastodea dalam batas normal, tidak tampak perselubungan pada sit cell ‘mastoid. Canalis somisikularis,canalisskustihus intermas, cochlea dan tegmen tympani dalam batas normal Kesan : Mastoiditis Kronis Kanan C4Scan hep tanpa kontras potongan axial Gambar 4, Ct Scan kepala tanpa kontras potongan axial ( 20 Januari 2017) Kesimpulan : Menyokong otis media purulentakronisdiseraiabses cerebri, subdural empiema, epidural ses dan ekstracranialabsestmporo parieto occipital dexra, terdapat herias sub alin minimal ke ke dan hernias ina tetoril ringan desta uh chi talagy Ming Gen le ro Mile he Aan 201 AL 327 Laboratorium (11 Februari 2017): HGB : 12,9 gr. WBC: 9.900 fu. PLT: 144,0000ul. ICT : 37.59% GDS : 86 mg/dl. Ur 33 mpidl. Cr 1,0 mg/dl. SGOT : 10 U/L. SGPT. 30UL. HibsAg : non aki, CT: 1,00 menit BT 2.44 menit. Konsul ke bagian Nexrologi Diagnosis : Absescerebri + Mastidits devtra Penatalksanaan Rawat bersama (Ceftazidime 2 gr / 12 jam /inteavena = Metronidazol $00 mg 8 jam /intravena + Ketorolac 30 mg 8 jam /inravena + Neurobion | ampul /24 jam drips -Konsul ke bagianbedah sara Diagnosis : Abses temporal dexra Ottis Media SupuratifKronik Dexra Penatalaksanaan : Join Operasi Trepanasievakuasiabses. ‘Tanggal || Februari 2017 dilakukan mastoidektomi radikal dextradan ditemukan sebagai beikut: ‘Gambar 3. Tampak Jaringan Granules pada antrum Gambar 4, Matrix pada cavum timpani Gamba S. ranulas pada dinding posterior canal 328 MEM 104 Sse Ong Merting Gant Ca Hand Dilanjutkan dengan Trepanasi CGambar 6 . Trepanasievakuasiabses Tanggal 12 Februari 2017 Instuksi Post operas S = perdarahan aki tidak ada (© storpasang elastis verban ‘Terpasang tampon antibiotkpanjang pada mastoid, cavum timpani dan meatus akusikus eksterra sinistra desta Perdarahan aki tidak ad A: Post operas mastoidektomi radikal dextra P= Ceftazidi 2 y/12jamvintravena Metromidazol $00 mq’ jam /intravena drips Paracetamol | 08 jamvinravena Awasitanda vial ‘Tanggal 20 Februari 2017 Post mastoidektomraikal har ke 8 ‘Keadaan umum : bik [Luka insist ering Aftampon kesluruhan = tidak tampak pedarahan, granules dan pus idk ‘Nampak Kesimpalan : elah dipresentasikan satu kasus OMSK dengan mastitis hronis yang mengalami komplikai berupa abses cerebral pada anak laki-lakiusia 16 tahun yang berasal ari Kotamobago Propinsi Sulawesi Utara. Jara ke Makassar 1000 km Penanganen pendrita dilakuhan bersama de. pesialis sara dan bedah syaraf berupa mastotdektomi radial ddan trepanasi untuk evakuasi pus Scinlic Oro Metin GC dnd Crs Mahe Aap 38 m9 KEPUSTAKAAN 1. Neely J. Inratemporal and intracranial complication of otis media in: Bailey BJ, ed Head and Neck Surgery-Otoaringology 3th end. Philadelphia: ws. Lippincot, 2001. P. 1759-72 2, Jackler RK, Brockmann DE, Neurootology St Louis, Missouri: Mosby Year Book Inc. 1994:911-2 3. Ettinger MG. Bean Abscess. In: Baker LH. Clinical Neurology, Vol2 Philadelphia: Harper & Row Publ. 1985: 1.25 4, Adam R.D, Victor M, 1993, Bran Abscess in Principles of Neurology, ith-Ed, Me Graw Villa Ine, USA, P.612,116 5, Mayfield F, Tew J. Neurosurgery in: Paparlla M, Shunnrick Ded (Otolaryngology. 1* ed Philadelphia : W.B Saunders Co, 1973. P. 849-56 1h Sete nag Ming GC Hatt Corie Maa, 1 A287

You might also like