Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

ISSN 2655-3031 (P)


ISSN 2655-7851 (O)
Info Artikel
Diterima : 23 Juli 2018
Disetujui : 9 Desember 2018
Dipublikasikan : Januari 2018

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN


TEKS BERITA DENGAN METODE PENAMPILAN MELALUI
MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
Yesi Makunti
Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia
Posel : yessy.makunti@gmail.com

Abstract : Reading aloud skills can be applied in learning to read news texts. The purpose of this
study is to improve students' reading learning and improve students' reading skills in news
texts by using appearance method through running text media. This study uses a class
action research design which is commonly called CAR. This classroom action research is
carried out in four stages, namely planning, acting, observing, and reflecting. The results
of this study indicated an increase in the ability to read news texts by using method of
appearance through running text media. This increase can be proven based on the results
of tests conducted by class VIII H students of Junior High School 2 Tengaran which
includes cycle I tests and cycle II tests. The test results in the first cycle showed that the
classical average value of reading news texts is 65.63. Then, in cycle II test, the classical
average value of reading the news text reached 80.93. The increase in test results was also
followed by a positive changes in students' behavior of class VIII H at Junior High School
2 Tengaran after learning to read news texts with appearance method through the running
text media.

Keywords: Reading Skills; News Text; Appearance Method; Running Text

Abstrak : Keterampilan membaca nyaring dapat diterapkan melalui pembelajaran


membacakan teks berita. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki
pembelajaran membaca dan meningkatkan keterampilan membacakan teks berita
siswa dengan metode penampilan melalui media teks berjalan. Desain penelitian
ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang biasa disebut PTK.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
peningkatan keterampilan membacakan teks berita dengan metode penampilan
melalui media teks berjalan. Peningkatan ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil tes
yang dilakukan siswa kelas VIII H SMP Negeri 2 Tengaran yang meliputi tes
siklus I dan tes siklus II. Hasil tes pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata klasikal
membacakan teks berita sebesar 65,63. Kemudian pada tes siklus II nilai rata-rata
klasikal membacakan teks berita mencapai 80,93. Peningkatan hasil tes juga diikuti
oleh perubahan perilaku siswa kelas VIII H SMP Negeri 2 Tengaran ke arah positif
setelah dilaksanakan pembelajaran membacakan teks berita dengan metode
penampilan melalui media teks berjalan.

Kata Kunci : keterampilan membaca, teks berita, metode penampilan, teks berjalan
41
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
ISSN 2655-7851 (O)

Pendahuluan sebenarnya telah diterapkan dalam mata


Membaca merupakan salah satu pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu
keterampilan berbahasa (menyimak, penerapan tersebut pada tingkat Sekolah
berbicara, membaca, dan menulis) yang Menengah Pertama (SMP) sebagaimana telah
penting untuk dipelajari dan dikuasai oleh terdapat dalam standar isi Kurikulum Tingkat
setiap individu. Keterampilan membaca Satuan Pendidikan (KTSP) menengah. Salah
memiliki peranan yang penting dalam satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus
memperoleh informasi. Hal ini dikarenakan dimiliki siswa pada kurikulum tersebut adalah
dengan membaca dapat memperoleh membacakan teks berita.
informasi dan ilmu pengetahuan. Hampir Berdasarkan hasil wawancara dan
dalam setiap kegiatan manusia dibutuhkan observasi dengan Guru Mata Pelajaran
keterampilan membaca. Bahasa Indonesia, pembelajaran membacakan
Aizid (2011:15-16) menyatakan teks berita belum menunjukkan hasil yang
bahwa membaca itu ibarat makan dan minum. sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
Setiap orang membutuhkan makan dan (KKM). Ini terbukti dari nilai rata-rata siswa
minum karena keduanya merupakan yang hanya mencapai 60, sedangkan Kriteria
kebutuhan primer untuk bertahan hidup. Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran
Begitu pula dengan membaca, kegiatan ini Bahasa dan Sastra Indonesia mencapai 75.
(membaca) menjadi kebutuhan primer Selain itu, masih banyak pula siswa yang
manusia di era yang semakin modern ini. kurang lancar membaca dan kurang berminat
Pernyataan di atas menunjukan bahwa dalam membaca, terutama membacakan teks
keterampilan membaca idealnya dimiliki oleh berita. Pada kegiatan membacakan teks berita
setiap orang karena dengan membaca dapat siswa kurang memperhatikan artikulasi dan
diperoleh berbagai informasi, gagasan, pesan, intonasi, serta siswa masih menggunakan
pendapat, dan lain-lain yang disampaikan volume suara yang kecil dan kurang percaya
oleh Penulis. Oleh sebab itu, pembelajaran diri dalam membacakannya. Siswa masih
membaca perlu dilaksanakan secara efektif terlihat malu-malu dan ragu-ragu dalam
agar dapat meningkatkan keterampilan membacakan teks berita di depan kelas.
membaca. Selain itu, siswa juga tidak memperhatikan
Salah satu jenis membaca adalah tanda baca yang terdapat dalam teks tersebut.
membaca nyaring. Membaca nyaring Pada dasarnya kekurangan tersebut
memiliki peranan yang penting dalam proses disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
belajar siswa. Kegiatan membaca nyaring kurangnya percaya diri pada siswa, kurangnya
dapat meningkatkan pemahaman siswa pengetahuan siswa dan tidak ada usaha yang
terhadap bacaan serta mengingat secara terus- dilakukan siswa untuk memperbaiki
menerus pengungkapan kata-kata, sehingga kekurangan tersebut serta guru tidak
memperkaya kosakatanya. Pada tataran lanjut, menggunakan strategi pembelajaran yang
kegunaan keterampilan membaca nyaring tepat untuk mengatasi permasalahan-
dapat kita lihat pada seorang penyiar radio, permasalahan itu, sehingga siswa sering
pembaca berita, ulama, pendeta, atau aktor. merasa bosan dan tegang dalam mengikuti
Dengan demikian, apabila keterampilan pelajaran Bahasa Indonesia terutama
membaca nyaring dapat dikuasai siswa, maka pembelajaran membacakan teks berita.
akan banyak manfaat yang diperoleh siswa di Dalam mengajarkan kegiatan
kemudian hari. membacakan teks berita, biasanya guru
Keterampilan membaca dapat menyuruh siswa untuk praktik membacakan
diterapkan melalui pembelajaran teks berita di depan kelas tanpa memberikan
membacakan teks berita. Membaca teks berita contoh atau model bagaimana membacakan
42
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
teks berita dengan intonasi yang tepat serta Media teks berjalan yang dimaksud
artikulasi dan volume suara yang jelas. Hal adalah media yang berupa serangkaian kata-
tersebut membuat siswa bingung, bagaimana kata yang membentuk satu kesatuan makna
cara seorang pembaca berita membacakan yang dapat bergerak (berjalan) dan dapat
teks berita. Membacakan teks berita di depan diatur kecepatannya. Media teks berjalan ini
kelas merupakan pengalaman pertama bagi termasuk dalam media proyeksi, yaitu alat
siswa, sehingga hendaknya seorang guru peraga mengajar yang dapat menampilkan
memberikan proses pembelajaran yang informasi atau pesan melalui saluran
berkesan mendalam untuk membentuk penglihatan (visual). Media teks berjalan
pengertian secara baik dan sempurna yaitu tersebut dapat dijadikan sebagai media
dengan menciptakan pembelajaran yang pembelajaran membacakan teks berita karena
menghubungkan pengetahuan siswa dengan kecepatan bergeraknya dapat diatur sesuai
dunia nyata. dengan kebutuhan. Selain itu, media teks
Permasalahan di atas membutuhkan berjalan memiliki tampilan yang menarik dan
solusi. Solusi yang diharapkan adalah sesuatu dapat meningkatkan konsentrasi siswa,
yang dapat meningkatkan minat siswa serta sehingga diharapkan dapat menjadi media
kepercayaan diri siswa dan pengetahuan siswa yang efektif meningkatkan keterampilan
dalam membacakan teks berita. Metode dan siswa dalam membacakan teks berita.
media pembelajaran yang menarik dan sesuai Pembelajaran dengan menggunakan
dengan materi yang akan dikomunikasikan metode penampilan dan media teks berjalan
menjadi salah satu alternatif yang bisa diharapkan siswa akan melakukan
dijadikan solusi. Pada penelitian ini, peneliti pembelajaran dengan menampilkan
menggunakan metode penampilan serta media pembacaan teks berita dihadapan teman-
teks berjalan untuk meningkatkan temannya melalui teks berjalan. Siswa akan
keterampilan siswa dalam membacakan teks berimajinasi menjadi seorang pembaca berita
berita. yang membacakan teks berita dengan baik
Dalam metode penampilan siswa dan benar. Media teks berjalan yang
dituntut untuk melaksanakan praktik di bawah digunakan diharapkan mampu menarik minat
bimbingan guru. Siswa menerapkan apa yang siswa dalam pembelajaran membacakan teks
dipelajarinya ke dalam situasi sesungguhnya. berita karena media tersebut hampir
Pada pembelajaran membacakan teks berita, menyerupai media yang digunakan para
nantinya siswa akan dituntut untuk pembaca berita di televisi. Dengan
mempraktikan dirinya sebagai pembawa pembelajaran tersebut siswa juga akan merasa
berita di televisi. Kesan menjadi seorang senang dan tidak merasa tegang.
pembaca berita akan melekat pada ingatan Bertolak dari uraian tersebut,
siswa. Tentu saja dengan metode ini, siswa penggunaan metode penampilan dan media
akan tertarik dan tidak merasa bosan karena teks berjalan pada pembelajaran membacakan
siswa tidak hanya mendengar ceramah saja, teks berita dengan intonasi yang tepat serta
melainkan guru akan memberikan contoh artikulasi dan volume suara yang jelas
bagaimana membacakan teks berita dengan diharapkan mampu meningkatkan
intonasi yang tepat serta artikulasi dan kemampuan siswa dan mengubah perilaku
volume suara yang jelas. Menurut Hamdani siswa ke arah positif. Oleh karena itu, penulis
(2011:158) kelebihan dari metode ini adalah melakukan penelitian tindakan kelas dengan
memberikan penjelasan yang cukup kepada judul “Peningkatan Keterampilan
siswa selama siswa berpraktik dan melakukan Membacakan Teks Berita dengan Metode
tindakan pengamanan sebelum kegiatan Penampilan melalui Media Teks Berjalan
praktik dimulai untuk menjaga keselamatan pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
siswa yang menggunakan. Tengaran Kabupaten Semarang.”

43
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
Metode Penelitian Langkah kedua adalah tindakan.
Desain penelitian ini menggunakan Tindakan merupakan pelaksanaan rencana
desain penelitian tindakan kelas yang biasa pembelajaran yang telah disiapkan. Proses
disebut PTK. Penelitian berbasis kelas ini tindakan pada penelitian siklus I meliputi tiga
dilakukan dengan melibatkan komponen yang tahap yaitu sebagai berikut. Tahap
terdapat di dalam proses belajar mengajar di Pendahuluan, tahap ini merupakan tahap
dalam kelas, yang meliputi siswa, materi pengkondisian siswa untuk siap
pelajaran, dan model pembelajaran. Tujuan melaksanakan proses belajar. Tahap ini
penelitian ini adalah untuk memperbaiki dimulai sejak guru masuk kelas, kemudian
pembelajaran membaca dan meningkatkan guru memberikan apersepsi misalnya dengan
keterampilan membacakan teks berita siswa menyapa siswa, menanyakan keadaan siswa,
dengan metode penampilan melalui media memancing siswa agar tertarik dengan materi
teks berjalan. Diharapkan dari penelitian ini pembelajaran dengan cara bertanya jawab
hasil belajar siswa meningkat. mengenai berita, serta kesulitan yang dialami
Penelitian tindakan kelas ini saat pembelajaran membacakan teks berita.
dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu Tahap Inti, tahap ini merupakan tahap
perencanaan, tindakan, observasi, dan melakukan kegiatan pembelajaran
refleksi. Keempat tahapan ini digunakan keterampilan membacakan teks berita dengan
secara sistematis dalam proses penelitian dan metode penampilan melaui media teks
diterapkan dalam dua siklus, yaitu proses berjalan. Tahap ini meliputi beberapa bagian,
tindakan siklus I dan proses tindakan siklus II. antara lain: (1) guru memberi materi tentang
Siklus I terdiri atas perencanaan, tindakan, membacakan teks berita; (2) guru
observasi, dan refleksi. Dalam proses siklus I, memberikan contoh membacakan teks berita
apabila pemecahan masalah belum dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan
terselesaikan, maka dapat dilanjutkan pada volume suara yang jelas; (3) siswa
siklus II, yang terdiri atas perencanaan II, memperhatikan penjelasan guru cara
tindakan II, observasi II, dan refleksi II. membacakan teks berita; (4) siswa berlatih
Proses penelitian tindakan kelas dalam membacakan teks berita dengan media teks
siklus I terdiri atas empat tahap, yaitu berjalan dengan penampilan menarik dan
perencanaan, tindakan, observasi, dan percaya diri; (5) guru memberikan perintah
refleksi. Proses penelitian tersebut dapat kepada siswa untuk membacakan teks berita
diuraikan sebagai berikut. di depan kelas dengan media teks berjalan; (6)
Langkah pertama yang dilakukan siswa memperhatikan penampilan temannya
dalam penelitian siklus I adalah tahap dalam membacakan teks berita; (7) guru
perencanaan. Pada tahap perencanaan, peneliti bersama siswa memberikan penilaian hasil
mengadakan kegiatan-kegiatan sebagai membacakan teks berita. Tahap Penutup,
berikut: (a) melakukan koordinasi dengan tahap ini merupakan tahap merefleksikan
guru kelas mengenai rencana penelitian yang kegiatan yang telah dilakukan. Pada tahap ini
akan dilakukan; (b) menyusun rencana guru dan siswa bersama-sama melakukan
pembelajaran membacakan teks berita dengan refleksi terhadap proses pembelajaran yang
metode penampilan melalui media teks telah berlangsung. Proses pembelajaran
berjalan; (c) membuat dan mempersiapkan berakhir setelah guru memberikan ulasan
instrumen penelitian berupa lembar observasi, tentang materi yang telah disampaikan serta
lembar wawancara, dan jurnal untuk memberikan simpulan terhadap refleksi yang
memperoleh data nontes; (d) menyiapkan telah dilakukan secara bersama-sama oleh
perangkat tes berupa pedoman soal tes, guru dan siswa.
pedoman penskoran, dan penilaian; (e) Langkah ketiga adalah observasi.
menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan Observasi adalah mengamati hasil atau
untuk membuat media teks berjalan. dampak dari tindakan-tindakan yang
44
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
dilakukan selama proses pembelajaran. Dalam berita dan metode penampilan dan
observasi ini diungkapkan segala peristiwa penggunaan media teks berjalan.
yang berhubungan dengan pembelajaran,
keaktifan siswa selama pembelajaran Hasil dan Pembahasan
membacakan teks berita, maupun respon Hasil penelitian diperoleh dari hasil tes
terhadap model yang digunakan. Selanjutnya dan nontes selama pembelajaran berlangsung.
data yang diperoleh pada siklus I dijadikan Hasil tes terdiri atas dua bagian yaitu siklus I
sebagai bahan refleksi. dan siklus II. Hasil penelitian yang berupa tes
Langkah Keempat adalah refleksi. keterampilan membacakan teks berita
Refleksi yaitu kegiatan mengkaji, melihat, disajikan dalam bentuk data kuantitatif,
dan mempertimbangkan hasil atau dampak sedangkan hasil nontes disajikan dalam
dari tindakan yang telah dilakukan. Refleksi bentuk deskriptif data kualitatif.
dilakukan pada akhir pembelajaran guna Sistem penyajian data hasil tes
mengkaji segala hal yang terjadi pada tahap keterampilan membacakan teks berita yang
tindakan. Peneliti juga meminta tanggapan berupa angka ini disajikan dalam bentuk
siswa terhadap cara penyampaian materi tabel. Sedangkan penyajian data hasil nontes
membacakan teks berita dengan metode dipaparkan dalam rangkaian kalimat secara
penampilan melalui media teks berjalan yang deskriptif. Data nontes yang dipaparkan
akan siswa tuliskan pada jurnal siswa. dalam siklus I meliputi observasi, jurnal,
Dari tes dan nontes (observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Pada
wawancara, dan dokumentasi) akan diketahui siklus II data nontes yang dipaparkan sama
tindakan-tindakan yang kurang tepat, dengan apa yang dipaparkan pada siklus I
kemudian diadakan perbaikan-perbaikan agar yaitu observasi, jurnal, wawancara, dan
pada siklus II kesalahan tidak terulang lagi. dokumentasi foto.
Kelebihan-kelebihan pada siklus I akan
dipertahankan dan ditingkatkan sehingga akan Hasil Penelitian Siklus I
diperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik. Siklus I ini merupakan tindakan awal
Proses tindakan siklus II merupakan penelitian keterampilan membacakan teks
kelanjutan dari siklus I. Hal-hal yang kurang berita dengan metode penampilan melalui
tepat pada siklus I diperbaiki pada siklus II. media teks berjalan. Tindakan siklus I
Tahap-tahap pada siklus II adalah dilaksanakan sebagai upaya untuk
perencanaan, tindakan, observasi, dan memperbaiki dan memecahkan masalah
refleksi. membacakan teks berita yang dihadapi siswa
Subjek penelitian ini adalah yang terdiri atas hasil tes dan hasil nontes.
keterampilan membacakan teks berita siswa Hasil tes yaitu hasil nilai tes keterampilan
kelas VIII H SMP Negeri 2 Tengaran siswa dalam membacakan teks berita. Hasil
Kabupaten Semarang. Peneliti mengambil nontes meliputi hasil observasi, jurnal siswa
subjek tersebut dengan alasan bahwa dan guru, hasil wawancara, dan dokumentasi
berdasarkan hasil observasi dan wawancara foto.
yang dilakukan oleh peneliti, tingkat Pelaksanaan pembelajaran membacakan
keterampilan membacakan teks berita siswa teks berita dengan metode penampilan
kelas VIII H masih belum memuaskan. Siswa melalui media teks berjalan pada siklus I
masih mengalami kesulitan dalam dilakukan melalui tiga kegiatan pembelajaran,
membacakan teks berita di depan kelas. yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan
Peneliti juga menemukan kelemahan- kegiatan akhir. Pada kegiatan awal, guru
kelemahan dalam pembelajaran membacakan mengondisikan siswa dengan bertanya jawab
teks berita. Variabel penelitian ini ada dua tentang hal-hal yang berkaitan dengan berita,
macam, yaitu keterampilan membacakan teks kemudian guru memberikan motivasi dan
menjelaskan tujuan pembelajaran
45
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
membacakan teks berita. Berdasarkan hasil yang akan membacakan teks berita di depan
observasi, pada pelaksanaan kegiatan ini di kelas. Sebelum membacakan teks berita siswa
pertemuan pertama, siswa terlihat serius dan mengambil undian untuk mendaptkan teks
antusias, sebagian besar siswa sudah terlihat berita kemudian membacakan teks berita di
menyimak dengan baik. Meskipun demikian, depan kelas menggunakan media teks berjalan
masih ada siswa yang kurangsiap dalam dengan penampilan menarik dan percaya diri.
mengikuti pembeljaran membacakan teks Pada pertemuan kedua, kegiatan
berita. didahului tanya jawab dengan siswa mengenai
Pada kegiatan inti pertemuan pertama, materi pelajaran pada pertemuan pertama.
kegiatan pembelajaran diawali dengan Berdasarkan hasil observasi, pada proses ini
penjelasan dari guru mengenai materi beberapa siswa aktif bertanya dan tidak
membacakan teks berita. Pada kegiatan ini canggung lagi untuk mengajukan pertanyaan.
siswa terlihat antusias dan serius Guru juga menunjukkan letak kesalahan siswa
memperhatikan penjelasan dari guru, sesekali pada pertemuan pertama. Setelah itu, siswa
mereka juga menjawab pertanyaan yang memperhatikan penampilan guru dalam
dilontarkan oleh guru. Setelah itu, kegiatan membacakan teks berita pada minggu lalu
dilanjutkan dengan pembentukan kelompok, agar mereka menjadi lebih paham dan jelas.
setiap kelompok terdiri dari 4 orang sehingga Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan
terbentuk 8 kelompok di kelas VIII H. Pada praktik membacakan teks berita di depan
saat pembentukan kelompok, kelas agak kelas menggunakan media teks berjalan.
sedikit gaduh karena siswa memindahkan Siswa yang ditunjuk guru secra acak ,
tempat duduknya membentuk persegi dan membacakan teks berita di depan kelas
saling berhadapan. Kemudian, siswa diberi dengan penampilan menarik melalui media
teks berita dari guru yang akan dibacakan. teks berjalan. Siswa yang lain memberikan
Sebelum siswa diminta untuk memberikan penailaian terhadap penampilan temannya.
penjedaan pada teks berita tersebut, guru Berdasarkan hasil observasi, siswa terlihat
memberikan contoh pembacaan teks berita. serius dan antusias pada saat ditunjuk guru
Setelah itu mereka berdiskusi untuk memberi untuk membacakan teks berita, meskipun ada
penjedaan pada teks berita tersebut. Setelah beberapa siswa yang terlihat belum siap dan
selesai, perwakilan masing-masing kelompok masih merasa takut untuk membacakan teks
membacakan teks berita di depan kelas. berita di depan kelas.
Berdasarkan hasil observasi, pada Pada tahap penutup, siswa membuat
kegiatan ini siswa terlihat antusias menyimak rumusan simpulan terhadap butir-butir
pembacaan teks berita yang dilakukan guru, pembelajaran yang sudah mereka ikuti.
mereka juga terlihat serius untuk memberikan Kemudian siswa menyampaikan kesan
penjedaan pada teks berita yang diberi oleh dengan menggunakan bahasa yang baik dan
guru dan pada saat kegiatan membacakan teks benar terhadap pembelajaran yang baru
berita di depan kelas, mereka saling berlangsung sebagai kegiatan refleksi. Setelah
memberikan semangat kepada perwakilan itu, guru menanyakan kesulitan-kesulitan
kelompoknya agar dapat membacakan teks yang masih dialami siswa pada saat
berita dengan baik. Kegiatan selanjutnya membacakan teks berita dan guru
ialah guru memberikan penjelasan mengenai memberikan masukan untuk mengatasi
penggunaan media teks berjalan untuk kesulitan-kesulitan tersebut.
membantu siswa dalam membacakan teks
berita. Guru juga menjelaskan kepada siswa Hasil Tes dan non-Tes Keterampilan
agar dalam membacakan teks berita mereka Membacakan Teks Berita Siklus I
harus memiliki rasa percaya diri sehingga Pembelajaran membacakan teks berita
penampilan mereka menarik. Kegiatan dengan metode penampilan melalui media
selanjutnya, guru menunjuk secara acak siswa teks berjalan yang dilakukan guru pada siklus
46
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
I secara umum sudah berjalan dengan cukup metode penampilan melalui media teks
baik. Berdasarkan hasil tes membacakan teks berjalan, karena pembelajaran ini merupakan
berita pada siklus I mencapai nilai rata-rata pengalaman pertama mereka. Penerapan
65,34. Perolehan nilai ini belum mencapai metode penampilan dan media teks berjalan
kriteria ketuntasan minimal atau KKM yaitu cukup membantu siswa dalam membacakan
75,00. Perolehan nilai rata-rata tiap aspek teks berita. Akan tetapi, siswa mengeluhkan
membacakan teks berita antara lain: aspek media teks berjalan yang agak cepat. Untuk
kelancaran membaca mencapai nilai rata-rata itu, pada siklus II nanti guru akan mengurangi
74,4 dengan kategori baik. Aspek ketepatan kecepatan media teks berjalan agar siswa
intonasi mencapai nilai rata-rata 63,1 dengan lebih mudah lagi dalam membacakan teks
kategori cukup. Aspek kejelasan artikulasi berita.
nilai rata-rata yang dicapai siswa sebesar 62,5 Hasil nontes meliputi observasi, jurnal,
dengan kategori cukup. Aspek kejelasan wawancara, dokumentasi foto. Dari hasil
volume suara diperoleh nilai rata-rata sebesar observasi menunjukkan bahwa sebagian besar
65,6 dengan kategori cukup. Aspek ketepatan siswa mengikuti pembelajaran dengan
penjedaan mencapai nilai rata-rata 68,1 sungguh-sungguh. Hal ini disebabkan karena
dengan kategori cukup. Kemudian untuk pembelajaran membacakan teks berita yang
aspek kesesuaian ekspresi wajah dengan isi dilakukan merupakan pembelajaran yang
teks mencapai nilai rata-rata 56,9 dengan baru, dan belum pernah dilakukan
kategori kurang. sebelumnya. Penerapan metode penampilan
Pembelajaran yang belum optimal ini, dan penggunaan media teks berjalan cukup
dikarenakan masih mengalami beberapa membantu siswa untuk membacakan teks
kekurangan. Kekurangan yang terjadi pada berita di depan kelas. Akan tetapi, siswa
siklus I seperti kurangnya pemahaman siswa mengeluhkan kecepatan media tes berjalan.
mengenai materi membacakan teks berita dan Untuk itu, pada siklus II nanti, guru akan
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengurangi kecepatannya agar siswa lebih
membacakan teks berita. Kurangnya motivasi mudah lagi dalam membacakan teks berita.
siswa dalam membacakan teks berita, dan Menurut hasil jurnal siswa, sebagian
kurang kondusif suasana kelas untuk belajar besar siswa tertarik dan merasa senang
karena perilaku negatif yang dilakukan siswa. dengan pembelajaran membacakan teks berita
Kekurangan yang terjadi pada siklus I dengan metode penampilan melalui media
dijabarkan sebagai berikut. teks berjalan. Hampir seluruh siswa terbantu
Kurangnya pemahaman siswa dalam dengan adanya media teks berjalan sebagai
materi membacakan teks berita menyebabkan media pembelajaran membacakan teks berita.
belum tercapainya nilai yang ditargetkan. Mereka merasa terbantu dan dimudahkan
Kurangnya keseriusan pikiran siswa ketika dalam membacakan teks berita karena teks
mendengarkan materi yang disampaikan guru dalam media tersebut dapat berjalan sehingga
pada siklus I. Permasalahan lain, kurangnya memudahkan siswa pada saat
motivasi siswa dalam membacakan teks berita membacakannya. Tetapi, masih ada juga
sehingga siswa cenderung kurang aktif dan siswa yang masih merasa kesulitan dalam
bermalas-malasan untuk mengikuti membacakan teks berita. Oleh karena itu,
pembelajaran membacakan teks berita. Untuk pada pembelajaran siklus II nanti, dilakukam
mengatasi kekurangan siklus I tersebut, pada pembibingan secara khusus bagi siswa yang
siklus II guru memberikan motivasi dan masih mengalami kesulitan dalam
menyampaikan manfaat pentingnya membacakan teks berita.
membacakan teks berita. Menurut hasil wawancara yang
Hasil observasi siklus I dapat diketahui dilakukan terhadap tiga siswa pada siklus I
bahwa siswa cukup antusias mengikuti masing-masing memberikan keterangan yang
pembelajaran membacakan teks berita dengan berbeda. Siswa yang memperoleh nilai paling
47
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
tinggi mengatakan bahwa pembelajaran kekurangan yang ada pada pembelajaran
membacakan teks berita dengan metode siklus I. Oleh karena itu, untuk mengatasi
penampilan melalui media teks berjalan kekurangan yang terjadi pada siklus I maka
melatih kepercayaan dirinya dalam berbicara solusinya adalah dengan dilakukannya
di depan kelas. Hal itu diperoleh dengan pembelajaran siklus II, sehingga target yang
adanya metode penampilan dan media teks diharapkan dapat tercapai dengan baik.
berjalan yang digunakan peneliti dalam Perbaikan-perbaikan yang dilakukan
pembelajaran membacakan teks berita. oleh guru pada siklus II yaitu pertama, guru
Metode penampilan dan media teks berjalan mengulang materi tentang membacakan teks
ini membantu siswa untuk percaya diri dan berita dan hal-hal yang perlu diperhatikan
memberi kemudahan dalam membacakan teks dalam membacakan teks berita. Selain itu, di
berita. dalam menjelaskan materi pembelajaran
Menurut siswa yang memperoleh nilai dengan tidak terlalu cepat. Hal ini dilakukan
sedang, pembelajaran membacakan teks berita agar siswa lebih paham dengan materi yang
yang diterapkan peneliti lebih mudah disampaikan. Kedua, guru akan menayangkan
dipahami dan lebih menarik daripada video pembacaan teks berita yang dibawakan
pembelajaran membacakan teks berita yang oleh pembawa berita di televisi. Ketiga, guru
pernah dilakukan. Menurutnya media teks akan mengurangi kecepatan media teks
berjalan yang digunakan peneliti sangat berjalan agar siswa lebih mudah lagi dalam
menarik. membacakannya. Keempat, guru akan
Siswa yang mencapai nilai terendah menjelaskan kembali cara penggunaan media
mengatakan bahwa ia merasa kesulitan dalam teks berjalan supaya siswa lebih jelas kembali
pembelajaran membacakan teks berita. bagaimana penggunaanya. Kelima, guru
Sebenarnya ia merasa senang dan tertarik membimbing siswa berlatih membacakan teks
dengan pembelajaran membacakan teks berita berita menggunakn media teks berjalan. Guru
dengan metode penampilan melalui media juga akan menggunakan pendekatan
teks berjalan. Meskipun siswa tersebut sudah komunikatif sehingga siswa tidak malu untuk
sedikit terbantu dengan adanya media teks bertanya mengenai kesulitan yang dialami.
berjalan, namun masih mengalami kesulitan Keenam, memberikan penghargaan kepada
dalam membacakan teks berita. Kesulitan siswa yang telah membacakan teks berita
yang dialaminya yakni masih sulit untuk dengan baik.
mengatur tinggi rendahnya suara serta masih Beberapa perbaikan yang akan
sulit dalam penjedaan. dilakukan pada siklus II pembelajaran
Dokumentasi foto menunjukkan bahwa membacakan teks berita dengan metode
selama pembelajaran berlangsung, ada penampilan melalui media teks berjalan
beberapa siswa yang berperilaku negatif. Ada tersebut, diharapkan dapat memberikan
siswa yang mengantuk di dalam kelas ketika pengaruh perilaku positif siswa yang
guru sedang menjelaskan materi. Selain itu, mendukung pembelajaran yang lebih efektif,
ada juga siswa yang masih mengobrol dengan sehingga dapat memperbaiki hasil tes
temannya, dan juga ada yang kurang membacakan teks berita sesuai yang
memperhatikan penjelasan guru. Oleh karena ditargetkan. Begitu juga dengan hasil nontes
itu, solusi yang dilakukan pada siklus II siswa, diharapkan dapat meningkat dan
adalah melakukan pembelajaran yang lebih mencapai hasil yang telah ditentukan.
kondusif.
Berdasarkan hasil refleksi baik dari Hasil Penelitian Siklus II
hasil tes maupun hasil nontes pada siklus I Penelitian siklus II dilakukan sebagai
pembelajaran yang dilakukan belum mencapai perbaikan siklus I karena pada siklus I
hasil yang maksimal. Hasil refleksi ini pembelajaran keterampilan membacakan teks
digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki berita belum mencapai target yang telah
48
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
ditentukan. Kemampuan membacakan teks Mereka lebih termotivasi mengikuti
berita dengan metode penampilan melalui pembelajaran sehingga mempengaruhi hasil
media teks berjalan pada siswa kelas VIII H tes membacakan teks berita yang menjadi
SMP Negeri 2 Tengaran masih pada kategori lebih baik. Pembelajaran siklus II merupakan
cukup dengan perolehan nilai rata-rata kelas perbaikan dari pembelajaran siklus I.
65,63. Padahal, kriteria ketuntasan minimal Berdasarkan hasil jurnal siswa dan
mencapai nilai 75,00. Selain itu, masih wawancara siklus II, terlihat adanya
banyak perilaku belajar siswa yang negatif peningkatan. Pada pembelajaran membacakan
dan kurang mendukung dalam pembelajaran teks berita siklus I, siswa merasa senang
membacakan teks berita dengan metode dengan pembelajaran, pada siklus II mereka
penampilan melalui media teks berjalan. lebih merasa senang, antusias dan tertarik.
Perubahan perilaku dalam membacakan teks Hal ini dibuktikan dengan keseriusan siswa
berita juga masih tergolong dalam kategori dalam membacakan teks berita. Selain itu,
cukup dan belum tampak perubahan yang dari tanggapan siswa yang diwakili oleh siswa
berarti. Oleh karena itu, pada tindakan siklus yang mendapat nilai tinggi, sedang, dan
II dilakukan untuk meningkatkan rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang
keterampilan membacakan teks berita dan telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
mengubah perilaku siswa dalam belajar dari siswa merasa tertarik dan senang dengan
perilaku negatif ke arah perilaku positif. Hasil pembelajaran membacakan teks berita dengan
tes dan nontes siklus II diuraikan secara rinci metode penampilan melalui media teks
pada bagian berikut. berjalan. Siswa juga merasa terbantu dengan
Berdasarkan hasil data tes yang metode penampilan dan juga adanya media
diperoleh pada siklus II, skor rata-rata teks berjalan, karena dapat mempermudah
membacakan teks berita siswa secara klasikal dalam membacakan teks berita di depan kelas.
meningkat dari 65,34 pada siklus I dengan Dokumentasi foto memberikan
kategori cukup menjadi 80,59 pada siklus II gambaran bahwa siswa secara keseluruhan
dengan kategori baik. Dari pencapaian nilai sudah mengikuti pembelajaran dengan baik.
rata-rata kelas siklus I dan siklus II ini Pembelajaran membacakan teks berita yang
diperoleh peningkatan sebesar 23,33%. dilakukan sudah berjalan dengan kondusif.
Permasalahan-permasalahan yang terdapat Berdasarkan hasil dokumentasi juga dapat
pada siklus I tidak muncul pada siklus II. diketahui bahwa pada siklus II siswa lebih
Pada siklus II, siswa sudah dapat memahami serius dan antusias mengikuti pembelajaran.
meteri membacakan teks berita dengan baik Pada siklus I, siswa masih kurang percaya diri
sehingga mereka mampu melakukan proses dalam bertanya, maju ke depan, dan
membacakan teks berita dengan baik pula. memberikan pendapat. Mekipun begitu,
Sebagian besar siswa mengalami peningkatan keadaan siswa secara keseluruhan pada saat
kemampuan membacakan teks berita secara pembelajaran membacakan teks berita pada
signifikan. siklus II sudah berbeda dari sebelumnya.
Berikutnya, berdasarkan hasil nontes Siswa sudah berani bertanya pada guru
yang terdiri atas observasi, jurnal, wawancara, apabila mengalami kesulitan. Kemudian
dan dokumentasi juga telah mencapai kriteria sebagian besar siswa sudah berani
yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi, mengutarakan pendapatnya. Selain itu, saat
sebagian besar siswa sudah menunjukkan kegiatan membacakan teks berita di depan
perilaku positif yang mendukung kelas, siswa sudah terlihat percaya diri.
pembelajaran. Siswa yang semula tidak begitu Perubahan perilaku yang dilakukan siswa ini
antusias dan serius mengikuti pembelajaran menjadikan kegiatan pembelajaran
membacakan teks berita menjadi lebih serius membackan teks berita berjalan dengan baik.
dan bersungguh-sungguh mengikuti Berdasarkan uraian di atas dapat
pembelajaran membacakan teks berita. disimpulkan bahwa pembelajaran
49
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
membacakan teks berita dengan metode Perubahan hasil siklus tersebut meliputi hasil
penampilan melalui media teks berjalan tes dan nontes. Perubahan hasil tes mengacu
secara keseluruhan menunjukkan bahwa pada perolehan skor yang dicapai siswa ketika
siswa tertarik dengan pembelajaran membacakan teks berita. kriteria penilaian
membacakan teks berita. Penerapan metode membacakan teks berita ada enam aspek,
penampilan dan penggunaan media teks yang terdiri atas aspek kelancaran membaca,
berjalan memudahkan siswa untuk aspek ketepatan intonasi, aspek kejelasan
membacakan teks berita. Pembelajaran artikulasi, aspek kejelasan volume suara,
membacakan teks berita dengan metode aspek ketepatan penjedaan, dan aspek
penampilan melalui media teks berjalan ini, kesesuaian ekspresi wajah dengan isi teks.
bagi siswa dirasa menyenangkan dan tidak perubahan hasil nontes berpedoman pada
menegangkan sehingga menjadikan siswa empat instrumen penelitian, yaitu pedoman
lebih mudah menerima pembelajaran karena observasi, pedoman jurnal, pedoman
siswa tidak merasa tertekan dengan pelajaran wawancara, dan pedoman dokumentasi foto.
yang disampaikan. Dari hasil tes dan nontes Berdasarkan tindakan siklus I dan siklus II
yang telah dicapai oleh siswa selama proses diketahui bahwa terjadi perubahan perilaku
pembelajaran membacakan teks berita dengan belajar siswa ke arah yang lebih positif dan
metode penampilan melalui media teks terjadi peningkatan keterampilan siswa dalam
berjalan pada siklus II tersebut dapat membacakan teks berita setelah mengikuti
dikatakan sudah berhasil sehingga tidak perlu pembelajaran membacakan teks berita dengan
lagi dilakukan pelaksanaan siklus berikutnya. metode penampilan melalui media teks
Pembahasan hasil penelitian ini berjalan. Berikut pembahasan berdasarkan
didasarkan pada hasil tes siklus I dan siklus II. hasil penelitian siklus I dan siklus II

Tabel 1 Hasil Tes Keterampilan Membacakan Teks Berita Siklus I dan


Siklus II
Nilai Rata-Rata Peningkatan
No Aspek Penilaian Persen
SI SII SII-SI
(%)
1. Kelancaran membaca 74,4 87,5 13,12 17,61
2. Ketepatan intonasi 63,13 83,75 20,62 32,66
3. Kejelasan artikulasi 62,5 80 17,5 28
4. Kejelasan volume suara 65,63 78,13 12,5 19,04
5. Ketepatan penjedaan 68,1 80,63 12,5 18,39
6. Kesesuaian ekspresi wajah
56,88 70 13,12 23,06
dengan isi teks
Jumlah 390,64 480,01 89,36 138,76
Rata-Rata 65,34 80,59 15,3 23,33

Keterangan:
SI = Sikus I
SII= Siklus II

Berdasarkan tabel data di atas, hasil tes pada setiap aspek penilaian mengalami
kemampuan membacakan teks berita dari peningkatan.
siklus I dan siklus II dapat dijelaskan bahwa Berdasarkan analisis data dan situasi
kemampuan membacakan teks berita siswa pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan
juga bahwa perilaku siswa dalam mengikuti

50
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
pembelajaran membacakan teks berita dengan pada siklus II menyebabkan proses
metode penampilan melalui media teks pembelajaran membacakan teks berita
berjalan mengalami peningkatan. Perubahan berlangsung dengan lancar dan mengalami
perilaku ini mengarah pada perubahan peningkatan dibanding siklus I. Hal tersebut
perilaku yang baik. Siswa lebih siap dan ditandai dengan perubahan perilaku siswa
semakin antusias dalam pembelajaran, selama melakasanakan pembelajaran siklus II.
terbukti dari keaktifan siswa selama Hasil penelitian ini menunjukkan
mengikuti pembelajaran membacakan teks adanya peningkatan keterampilan
berita dengan metode penampilan melalui membacakan teks berita dengan metode
media teks berjalan yang peneliti gunakan. penampilan melalui media teks berjalan.
Setelah diketahui hasil tes dan nontes Peningkatan ini dapat dibuktikan berdasarkan
pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa hasil tes yang dilakukan siswa kelas VIII H
pembelajaran membacakan teks berita siklus SMP Negeri 2 Tengaran yang meliputi tes
II sudah mencapai target penelitian yang siklus I dan tes siklus II. Hasil tes pada siklus
diharapkan. Hal tersebut dikarenakan hasil tes I menunjukkan nilai rata-rata klasikal
membacakan teks berita siswa kelas VIII H membacakan teks berita sebesar 65,63.
SMP Negeri 2 Tengaran Kabupaten Semarang Kemudian pada tes siklus II nilai rata-rata
telah melampaui nilai ketuntasan. Selain itu, klasikal membacakan teks berita mencapai
siswa juga mampu menunjukkan perubahan 80,93. Dengan demikian, hasil siklus II telah
perilaku ke arah positif. Oleh karena itu, tidak melebihi nilai KKM yang ditentukan.
diperlukan perbaikan dengan diadakannya Peningkatan hasil tes juga diikuti oleh
siklus berikutnya. perubahan perilaku siswa kelas VIII H SMP
Negeri 2 Tengaran ke arah positif setelah
Simpulan dilaksanakan pembelajaran membacakan teks
Berdasarkan hasil penelitian dan berita dengan metode penampilan melalui
pembahasan, simpulan penelitian ini adalah media teks berjalan. Hal tersebut dapat
sebagai berikut. Proses pembelajaran diketahui dari hasil nontes yang meliputi
membacakan teks berita dengan metode observasi, jurnal, wawancara, dan
penampilan melalui media teks berjalan pada dokumentasi foto. Perilaku siswa pada
siklus I dan siklus II berlangsung dalam alur pembelajaran siklus II lebih positif
atau tahapan yang sama. Peneliti melakukan dibandingkan siklus I. Meskipun demikian
perbaikan proses pembelajaran pada siklus II masih ada siswa yang melakukan tingkah laku
berdasarkan refleksi siklus I. Pada siklus I, negatif, seperti ngobrol dengan temannya.
siswa diberi pemahaman tentang materi Pada siklus II siswa berubah menjadi senang,
membacakan teks berita, sedangkan pada aktif, dan serius terhadap materi yang
siklus II, guru memberi pendalaman materi diberikan guru.
tentang membacakan teks berita serta aspek-
aspek yang perlu diperhatikan dalam Daftar Pustaka
membacakan teks berita. Pada siklus II, guru Aizid, Rizem. 2011. Bisa Baca Secepat Kilat
juga memberikan contoh pembacaan teks (Super Quick Reading). Yogyakarta:
berita dari video pembaca berita di televisi. Bukubiru.
Pada siklus I guru memberikan contoh secara Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi
langsung cara membacakan teks berita. Pada Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
siklus I, siswa berlatih membacakan teks Cipta.
berita menggunakan teks yang diberikan oleh Djuraid, Husnun. 2006. Panduan Menulis
guru, sedangkan pada siklus II siswa langsung Berita. Malang: UMM Press.
berlatih membacakan teks berita Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.
menggunakan media teks berjalan sama Bandung: Pustaka Setia.
dengan yang digunakan siklus I. Perbaikan Hernowo. 2005. Quantum Reading. Bandung:
kelemahan siklus I yang telah dilaksanakan MIC.
51
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
Kurniadi, Fariz Sigit. 2011. “Peningkatan Nadimah, Lailatun. 2011. “Peningkatan
Keterampilan Membacakan Teks Keterampilan Membacakan Teks
Berita dengan Teknik Meet The Guest Berita dengan Teknik Simulasi
pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri Menggunakan Media Audovisual pada
1 Rembang”. Skripsi: Universitas Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1
Negeri Semarang. Lasem Kabupaten Rembang”. Skripsi:
Lu’fiani, Elza. 2006. “Peningkatan Universitas Negeri Semarang.
Keterampilan Membacakan Teks Novianita, Ely. 2008. “Peningkatan
Berita dengan Pendekatan Kontekstual Keterampilan Membacakan Teks
melalui Media Audio Visual pada Berita Melalui Pemodelan Audiovisual
Siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 1 pada Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri
Tegal”. Skripsi: Universitas Negeri 2 Warungasem Kabupaten Batang
Semarang. Tahun Ajaran 2007/2008”. Skripsi:
Neddeinriep, dkk. 2009. “Classwide Peer Universitas Negeri Semarang.
Tutoring: Two Experiments Nuriadi. 2008. Teknik Jitu Menjadi Pembaca
Investigating the Generalized Terampil. Yogyakarta: Pustaka
Relationship Between Increased Oral Pelajar.
Reading Fluency and Reading Oueini, Hanane. 2008. “Impact Of Read-
Comprehension”. Journal of Applied Aloud In The Classroom: A Case
School Psychology. University of Study.” Yogyakarta : UNY Press
Wisconsin.

52

You might also like