Professional Documents
Culture Documents
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia 1: (Fixed and Fluidized Bed)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia 1: (Fixed and Fluidized Bed)
Kelompok :8
Nama anggotakelompok : 1. Amelia Putri Indahsari
2. Dyan Ayu Setyaningsih
3. Kukuh Whisnu Prianggoro
1. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui pressure drop pada fixed and fluidized bed
2. Menghitung nilai bed voidge
3. Membuktikan persamaan Argun
2. Skema Kerja
(terlampir)
3. Hasil Percobaan
Diket
4. Pembahasan Singkat
4.1 Pembahasan Oleh Amelia Putri I (06)
Percobaan Fixed Bed and Fluidized Bed bertujuan untuk mengetahui pressure drop , menghitung nilai
bed voidge, dan Membuktikan persamaan Carman-Kozeny. Percobaan diawali dengan memasang dan
memastikan alat fluida dan kompresor udara terpasang dengan baik. Jika tidak, maka udara akan bocor dan
sistem tidak akan berjalan. Operasi Fixed Bed and Fluidized Bed dilakukan dengan mengalirkan udara dari
dasar kolom dengan bukaan valve yang berbeda-beda. Pada percobaan kali ini diberikan tiga variable dari
bahan pasir silica yaitu dengan diameter 0.01 mm, 0.355 mm, dan 0.2 mm.
Pressure drop merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan penurunan tekanan dari satu
titik di dalam sistem ke titik yang lain yang memiliki tekanan lebih rendah. Pressure drop juga merupakan hasil
dari gaya-gaya friksi terhadap fluida yang mengalir di dalam pipa, yang disebabkan oleh tahanan fluida untuk
mengalir. [1]
Pembacaan tekanan (pressure) pada alat fluidisasi dapat dilihat melalui angka pada manometer yang
ditunjukkan tiap laju alir udara. ,dimana laju alir udara yang digunakan pada range 2 L/menit sampai 20 L/
menit dengan interval sebesar 1. Laju alir udara dapat dibaca dan dikontrol pada alat fluidisasi bagian valve laju
alir udara. Sedangkan pressure drop didapatkan dari selisih tekanan pada tiap interval laju alir udara.
Bed voidage (ɛ) merupakan faktor kekosongan di antara partikel di dalam hamparan pasir. Bed voidage
didefinisikan sebagai perbandingan antara selisih volume hamparan dan volume partikel dibagi dengan volume
hamparannya. Pada partikel yang tidak memiliki porositas 1internal, bedvoidagedapat ditentukan dari kerapatan
partikel ( ρp ) dan kerapatan borongan pada hamparan ( ρb0) [2].
Volume kolom−Volume bed
ɛ=
Volume kolom
Volume kolom didapatkan sebesar 0,0015 m3 dan volume bed sebesar 0,00029 m3, sehingga nilai bed voidge (ɛ)
didapatkan sebesar 0,81443.
7
f(x) = 0.02x + 6.45
6 R² = 0.01
5 Laju Al i r Terhada p Teka na n
4 (Di a meter 1)
Li near (Laju Ali r Terha da p
3 Teka nan (Di ameter 1))
2
1
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Laju Alir (L/menit)
16
14
12 La ju Al i r Terha dap
10 Teka na n (Di a meter 2)
8 Li near (Laju Al i r Terhadap
Teka na n (Di a meter 2))
6
4
2
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
1
1
Laju Alir Terhadap Tekanan (Diameter 3)
18 f(x) = 0.2x + 14.13
4
2
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
200
0
0.0000 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004
Laju Alir (m3/s)
1
2
Laju Alir Terhadap Tekanan Teoritis (Diameter 2)
9
6
f(x) = 16460.53x + 0.41
5 R² = 0.99
Laju Al i r Terhada p Teka na n
4 Teori tis (Di a meter 3)
Li near (La ju Al i r Terha da p
3 Teka nan Teoritis (Di ameter
3))
2
0
0.0000 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004
Laju Alir (m3/s)
Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa hubungan ΔP dengan laju alir udara secara teoritis adalah
berbanding lurus (Gambar 2.1; 2.2; 2.3). Semakin tinggi Laju alir udara, maka perubahan tekanan juga semakin
besar. Hal ini sesuai dengan literatur dimana tekanan akan berbanding lurus dengan flowrate dan velocity. Akan
tetapi, pada saat terjadi fluidisasi minimum, maka pressure drop akan cenderung konstan [3]. Maka dari itu
pada gambar 1.1; 1.2; 1.3 hubungan antara ΔP dan laju alir udara berbanding lurus. Namun, ΔP pada grafik
eksperimen tidak terlihat nilai konstan yang jelas, terlihat ada kecenderungan dimana perubahan pressure drop
tidak sangat signifikan. Pada percobaan, dapat diketahui bahwa semakin tinggi flowrate maka partikel-partikel
bed akan semakin naik akibat tekanan.
1
Perbandingan antara grafik ΔP teoritis dan ΔP eksperimen cukup jauh. Penyimpangan dapat terjadi
3
akibat beberapa hal. Seperti pemasangan baut dan selang yang kurang rapat membuat udara (tekanan) yang
masuk pada kolom tidak sama dengan tekanan yang tertera pada manometer dan adanya partikel yang keluar
dari kolom selama proses fluidisasi. Hal ini membuat ΔP yang seharusnya berbanding lurus dengan laju alir
udara menjadi konstan atau bahkan berbanding terbalik.
12 partikel 0,01
10 mm
8 diameter
partikel 0,355
6
4
2
0
0 5 10 15 20 25
Laju Alir (L/menit)
1
4
Dan dari data secara teoritis diperoleh grafik seperti dibawah ini
Hubungan Laju Alir dan Tekanan Berdasarkan Teori
1400
1200
1
5
4.3 Pembahasan Oleh Kukuh Whisnu P.
Dalam praktikum fixed and fluidized bed ini memiliki tujuan untuk mengetahui pressure drop,
membuktikan persamaan Carman – Kozeny, dan harga bed voidge. Fixed bed adalah fluida mengalir dari atas
[6]
ke bawah atau dari bawah ke atas melewati suatu zat padat yang diam . Fluidized bed adalah fluida mengalir
melewati partikel-partikel padat dengan kecepatan yang relatif tinggi sehingga partikel-partikel padatnya akan
[6]
terangkat dan terpisahkan satu sama lain . Jadi proses fixed and fluidized bed merupakan proses yang
menggunakan laju alir untuk menekan pressure drop sehingga zat padat dapat bergerak.
Pressure drop sendiri memiliki arti penurunan tekanan dari satu titik didalam sistem ke titik yang lain
yang mempunyai tekanna yang lebih rendah. Pressure drop juga berarti hasil dari gaya gaya friksi terhadap
[1]
fluida yang mengalir di dalam pipa, yang disebabkan oleh tahanan fluida untuk mengalir .
Pada praktikum ini menggunakan beberapa variabel dari laju alir yang dimulai dari 2 L/menit dengan
penambahan laju alir sebesar 1 L/menit sampai pada titik 20 L/menit. Pada praktikum kali ini juga digunakan
variabel bahan pasir silika dengan diameter partikel 0.01 mm, 0.2 mm, 0.335 mm.
Dari percobaan didapatkan grafik pengaruh laju alir terhadap tekanan
partikel 0,01
12 mm
10 diameter
partikel 0,355
8 diameter
6 partikel 0.2
4
2
0
0 5 10 15 20 25
Laju Alir (L/menit)
1
6
Grafik 2.6 pengaruh laju alir terhadap tekanan
Dari grafik 2.6 dapat dilihat bahwa pada diameter 1 (0.01 mm) didapatkan pressure drop konstan
sebesar 8 cmH2O, diameter 2 (0.355 mm) didapat 17.5 cmH 2O, diameter partikel ke 3 (0.2 mm) didapat
pressure drop konstan sebesar 17.5 cmH2O
[7]
Dari grafik 2.6 dapat dilihat hubungan laju alir dengan ΔP pengamatan adalah berbanding lurus ,
dimana jika laju alir bernilai rendah maka ΔP pengamatan akan bernilai rendah juga. Begitupun sebaliknya,
apabila laju alir nya mengalami kenaikan nilai maka ΔP pengamatan akan memiliki harga yang sama juga yang
sama – sama diakibatkan oleh tekanan . Tetapi pada grafik kurang begitu jelas terlihat konstan yang jelas, hal
ini bisa dikarenakan adanya kebocoran yang menyebabkan tekanan menjadi tidak konstan. namun ada
perubaan pressure drop yang tidak sangat signifikan.
1200
1000
ΔP teoritis (Pa)
400
200
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14
Laju Alir
4 Kesimpulan
Dari data dan hasil perhitungan pada percobaan Fixed and Fluidized Bed dapat disimpulkan :
1. Pressure drop berbanding lurus dengan laju alir.
2. Dari percobaan didapat nilai bed voidge sebesar 0,81443
3. Perbandingan grafik eksperimen dengan grafik teri persamaan ergun mempunyai rentang jarak yang
berbeda. Pada grafik eksperimen dapat dilihat bahwa pressure drop cenderung konstan, sedangkan
pada grafik teori persamaan ergun pressure drop selalu meningkat
5 DaftarPustaka
[1 Geankoplis, Christie J. 2003. Transport Pocesses and Separation Process Principles ( Include Unit
th
] Operations). 4 edition. New Jersey: Prentice hall
[2 Cabe, W. L., and J. C., Smith. 1999.Operasi Teknik Kimia, edisikeempat, jilid
2,Erlangga, Jakarta
]
[4 Geankoplis, Christie
th
J. 2003. Transport Pocesses and Separation Process Principles ( Include Unit
Operations). 4 edition. New Jersey: Prentice hall
]
Helmizar, 2011, Studi Eksperimental Tentang Head loss pada Aliran Fluida yang melalui Elbow 90,
[5 Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cakra M, Vol. 5.
]
[6 Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri
Lhokseumawe Vol. 10 No.21, Juni 2012 ISSN 1693-248X
]
kunii, D , and Levenspiel, O.,1969, “Fluidization Engineering”, John Wiley & Sons, Inc,USA.
[7 1
Geankoplis ,Ch risti eJ. | 997 . Operotions.3rd Ed. Prentice
8 India. Hal 123.
]
[8]
2
Contoh Perhitungan 7
1. Cara mencari epsilon
Keliling kolom = 19 cm
Diameter kolom = 6.0509 cm
Tinggi kolom = 53,8 cm
Volume kolom = Π x r2 x t
= 3,14 x (3,0255 cm)2 x 53,8 cm
= 1.546 cm3
= 0,0015 m3
Tinggi bed = 10 cm
Volume bed = Π x r2 x t
= 3,14 x (3,0255 cm)2 x 10 cm
= 287,4246 cm3
= 0,00029 m3
V kolom−V bed
ε=
Vkolom
0,01525 m 3−0,00283 m 3
ε=
0,01525 m3
ε =0,81443
Hitungan :
−5
10 kg m
150 x 1,8533 x x 10,3331 x 10−5 x 0,115 m x (1−0,814 m)2
ΔP teoritis = ms s +
2 2 3
(0,75) x (0,00001 m)2 x(0,814 m)
8
m
−5
s
10,3831 x 10¿
¿
¿ 2 x 0,115 m x (1−0,814)
g
1,75 x ( 1−0,814 ) x 4,0628 x¿
m3
¿
= 3,42845 kg/ms2
= 3,42845 Pa
Perhitungan Densitas
a. Densitas Pasir Silika diameter 0,01 mm
Berat pikno kosong = 14,979 gram
Berat pikno pasir = 19, 096 gram
Berat pikno+ air+ pasir= 28,0647 gram
Massa pasir = 19,096-14,979
= 4,117 gram
Massa air = 28,0647 - 19, 096
= 8,9687 gram
8,9687 gram
Vol aquades ¿
0,998 gram/ml
= 8,986673 ml
Vol pasir silika = 10ml - 8,986673 ml
= 1,013327 ml
4,117 gram
Densitas pasir silika ¿
1,013327 ml
A.2 Dokumentasi
2
9
3
0