Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

FR-UBM-9.1.1.

9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

PENGGANTIAN BERAS JEPANG DENGAN PANDAN WANGI BERAS


DI JADIKAN DI SUSHI MAKI

SUBTITUTION JAPANESE RICE WITH PANDAN WANGI RICE IN


MAKE IN SUSHI MAKI

Bondan Pambudi,M.Si.Par
Akademi Pariwisata Bunda Mulia
Email : bpambudi@bunda mulia.ac.id

ABSTRACT

This study aimed at finding out if the difference in taste ant texture as well as the level of community acceptance
of Sushi Maki products with Pandan Wangi rice subtitution.
The method used is an experimental method by comparing the object to be studied and analyzed through Test
Organoleptic and T-Test then described through tables and graphs. The trial was divided into three treatment
and one control, this study performed three repetitions.
Through organoleptic tests, the study concluded that the Sushi Maki on K product that uses 100% Japanese
rice, in terms of taste and texture that is preferred by the panelist with average values of 4.20 and 4.07 as
favorite.
Through the T-test, the study concluded that better control than treatment A that uses 100% Pandan Wangi rice,
with a significance value of 0.268 means that there is not significant difference. Control is better than treatment
B that uses 50% Japanese rice and 50% Pandan Wangi rice, with a significant value of 0.022 means that there
is a significant difference. Better than the control treatment C that uses 75% Pandan Wangi rice and 25%
Japanese rice with a significance value of 0.001 means that there is a significant difference.
Keywords: Sushi Maki, Japanese rice, Pandan Wangi rice, taste, texture

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan tekstur semut dan juga tingkat penerimaan
masyarakat terhadap produk Sushi Maki dengan substitusi padi Pandan Wangi.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan membandingkan objek yang akan dipelajari dan
dianalisis melalui Uji Organoleptik dan T-Test kemudian dijelaskan melalui tabel dan grafik. Uji coba dibagi
menjadi tiga perlakuan dan satu kontrol, penelitian ini dilakukan tiga kali pengulangan.
Melalui uji organoleptik, penelitian ini menyimpulkan bahwa produk Sushi Maki on K yang menggunakan beras
Jepang 100%, dalam hal rasa dan tekstur yang disukai oleh panelis dengan nilai rata-rata 4,20 dan 4,07 sebagai
favorit.
Melalui uji-T, penelitian ini menyimpulkan bahwa pengendalian yang lebih baik daripada perlakuan A yang
menggunakan beras Pandan Wangi 100%, dengan nilai signifikansi 0,268 berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan. Kontrol lebih baik daripada perlakuan B yang menggunakan 50% beras Jepang dan 50% beras
307
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

Pandan Wangi, dengan nilai signifikansi 0,022 berarti ada perbedaan yang signifikan. Lebih baik dari pada
perlakuan kontrol C yang menggunakan beras Pandan Wangi 75% dan 25% beras Jepang dengan nilai
signifikansi 0,001 berarti ada perbedaan yang signifikan.
Kata kunci: Sushi Maki, nasi Jepang, nasi pandan wangi, rasa, tekstur

PENDAHULUAN yang berkualitas baik dan terjaga kesegarannya,


A. Latar Belakang harga sushi pun relatif cukup tinggi sehingga
sushi termasuk makanan golongan menengah ke
Modernisasi dan arus globalisasi memang
atas.
cukup mempengaruhi pandangan hidup
Dalam pembahasan tema ini, sushi
sebagian besar orang di kota-kota besar. Salah
adalah salah satu jenis makanan yang sederhana
satunya dalam hal kuliner. Hal ini setidaknya
di lihat dari segi bahan bahan yang di
terlihat dari pola konsumsi masyarakat yang
pergunakannya serta cara pembuatannya, namun
mulai memandang dunia kuliner menjadi suatu
sangat tinggi nilai gizinya dan juga nilai seni
cerminan gaya hidup. Tidak mengherankan jika
yang amat mempesona bahkan ada juga yang
industri kuliner saat ini berkembang sangat
sangat sensasional. Di negara aslinya, Jepang,
pesat, hingga memperkenalkan berbagai cita
sushi dibuat dengan menggunakan beras Jepang
rasa makanan asing yang ternyata mendapat
yang memiliki tekstur yang mirip dengan beras
sambutan yang cukup baik dari konsumen lokal.
lokal. Namun beras Jepang di Indonesia
Salah satu industry kuliner yang
memiliki harga yang relatif sangat tinggi. Untuk
berkembang di Indonesia adalah makanan
menyiasati hal tersebut, terdapat alternatif
Jepang. Hal ini bisa di buktikan dengan
membuat sushi dengan menggunakan beras
banyaknya outlet-outlet atau bertemakan
Indonesia. Beras yang digunakan perlu
makanan Jepang, dan salah satu menu makanan
diperhatikan perbedaan teksturnya dengan beras
Jepang yang paling populer saat ini adalah
Jepang. Perbedaan tekstur tersebut terletak pada
sushi.
tingkat kepulenan dan kelengketannya. Karena
Sushi merupakan makanan tradisional
itu untuk mendapatkan beras dengan tekstur
Jepang yang dibuat dengan kombinasi antara
yang mirip dengan beras Jepang perlu dipilih
makanan laut (seafood) yang segar dan nasi
beras yang pulen dan berkualitas baik. Beras
yang ditambah cuka. Variasi penyajian
Pandan Wangi cocok digunakan sebagai
umumnya antara nasi dan ikan, telur dan
alternatif bahan baku sushi dikarenakan bentuk
makanan laut (seafood) lainnya. Yang menjadi
biji beras Pandan Wangi yang lebih bulat dari
ciri khas sushi adalah bahan bakunya yang
beras lainnya, yang mirip dengan bentuk biji
dijaga kesegarannya. Karena diperlukan bahan
beras Jepang yang bulat. Beras Pandan Wangi
308
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

juga memiliki tingkat kepulenan yang tinggi, Ada pun tujuan operasional dari penelitian
yang tidak kalah dengan beras Jepang. ini yang berdasarkan permasalahan yang telah
Dari berbagai penjelasan tersebut pada diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
penelitian ini akan dilakukan uji coba
1. Untuk mengetahui adakah perbedaan rasa
penggantian beras Jepang menjadi beras Pandan
dan tekstur dalam penggunaan beras Pandan
Wangi pada pembuatan Sushi Maki dimana
Wangi dalam pembuatan Sushi Maki
hasil perbandingan antara penggunaan beras
Pandan Wangi pada pembuatan Sushi Maki 2. Untuk mengetahui daya terima masyarakat
yang akhirnya menjadi variasi baru. Oleh karena terhadap pembuatan Sushi Maki dengan
itu dalam penelitian ini akan mengambil judul: menggunakan beras Pandan Wangi.

“UJI COBA SUBTITUSI BERAS PANDAN D. Tempat dan Waktu Penelitian


WANGI TERHADAP BERAS JEPANG
Penelitian dilakukan di rumah penulis yang
DALAM PEMBUATAN SUSHI MAKI”
beralamat di Jalan Gotong Royong no 16A,
Gandaria Utara Kebayoran Baru, Jakarta 12140.
B. Permasalahan
Tinjauan Pustaka
Berdasarkan latar belakang yang telah
dijelaskan dan informasi yang telah didapat 1. Sushi
adapun perumusan masalah yang dapat
Dalam benak banyak orang, sushi disebut
dikemukakan. Berdasarkan batasan masalah
sebagai ikan mentah. Namun, ini hanyalah
diatas, penulis merumuskan masalah sebagai
sebuah asumsi yang keliru oleh kurang
sebagai berikut :
informasi dan belum tahu. Walaupun memang
1. Adakah perbedaan rasa dan tekstur dalam
benar bahwa ikan mentah merupakan salah satu
penggunaan beras Pandan Wangi pada
bahan utamanya, kata 'sushi' sebenarnya
pembuatan Sushi Maki?
mengacu pada lengket, b(Heiter, Celeste.
2. Bagaimana daya terima masyarakat terhadap
2007:11)
pembuatan Sushi Maki dengan
menggunakan beras Pandan Wangi? Sebuah fakta menyebutkan bahwa banyak
items paling populer pada menu sushi yang khas
C. Tujuan Penelitian
tidak disajikan mentah, atau mereka bahkan

Tujuan formal dari penulisan ini adalah tidak ikan sama sekali. Udang, kepiting, dan

untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi belut semua dimasak sebelum disajikan, salmon

program Diploma IV Perhotelan di Sekolah dengan lightly smoked dan banyak jenis sushi

Tinggi Pariwisata, Jakarta. yang dibuat dengan telur ayam, tahu, dan
sayuran mentah atau acar, belum lagi sup, salad

307
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

dan makanan pembuka. (Heiter, Celeste. oleh bangsa Jepang dan pertama kali dibuat
2007:11) sekitar 1300 tahun yang lalu denga sebutan
nare-zushi yang terbuat dari ikan yang sudah
Banyak sebagian besar jutaan orang
digarami yang di lapisi tumpukan nasi. Lalu
mempersiapkan dan menikmatinya dunia sushi.
nare-zushi, diletakkan di atas tumpukkan batu
Hampir, apa saja dimakan yang berenang, hidup
yang berat dan dibiarkan fermentasi selama 3
atau tumbuh di laut dan bahkan banyak flora
tahun. Nasi yang telah terfermentasi akan
dan fauna asli terra firma, telah dibuat menjadi
memproduksi asam laktat yang mengawetkan
sushi. Selama itu ditempatkan di atas atau
ikan dan mencegah terjadinya pembusukan.
dikelilingi oleh beras cuka, itu adalah sushi.
Karena nasi sudah menjadi masam, nasinya di
(Heiter, Celeste. 2007:11)
buang dan hanya ikan yang di konsumsi.
Kata sushi berasal dari kata sifat untuk (Zschock, Day. 2005:13)
rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji
Jenis nare-zushi yang banyak di kenal
sushi. Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan
adalah funa-zushi yang sudah ada lebih dari
huruf kanji merupakan istilah untuk salah satu
1000 tahun lalu di dekat danau Biwa, danau air
jenis pengawetan ikan disebut gyoshō yang
tawar terbesar di Jepang. Ikan mas yang di
membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk
tangkap dari danau, di tumpuk dengan nasi yang
ragi disebut koji atau ampas sake disebut kasu.
sudah di garami, dan batu besar di letakkan di
Penulisan sushi menggunakan huruf kanji yang
atasnya untuk mempercepat proses fermentasi.
dimulai pada zaman Edo periode pertengahan
Karena proses pembuatannya yang lama, nare-
merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan
zushi termasuk dalam jenis makanan mewah
huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).
yang hanya di konsumsi oleh para bangsawan
Zschock, Day (2005:13)
Jepang. (Zschock, Day. 2005:13-14)
Menurut Dekura, Treloar, Yoshii. (2004)
Tahun 1650, Matsumoto Yoshiich, seorang
Sushi merupakan kombinasi diantara ikan
dokter yang tinggal di Edo (Sebutan untuk
mentah dan nasi yang ditambahkan cuka. Ini
Tokyo sebelum 1968), mencoba menambahkan
karena negara Jepang merupakan sebuah pulau
cuka di nasi, yang meningkatkan cita rasa dari
antara bangsa yang dikelilingi oleh laut dan
nasi dan mempersingkat waktu yang diperlukan
pegunungan yang menyebabkan susahnya
agar ikan siap untuk di konsumsi. Pada awal
melakukan kegiatan pertanian.
tahun 1800, sushi sebesar genggaman tangan
Sejarah Sushi yang terbuat dari nasi yang sudah di beri cuka,

Sushi pertama kali diperkenalkan oleh yang terdapat ikan yang sudah di asinkan atau

bangsa asia yaitu China, tetapi dipopulerkan ikan yang sudah di masak di atasnya, sudah
mulai dijual. (Zschock, Day. 2005:14-15)
308
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

Pada tahun 1824, seorang chef bernama (1 porsi) setara dengan 9 kan (9 porsi) sushi
Hanaya Yohei dari Edo, mulai menjual Ikan zaman sekarang, atau kira-kira sama dengan 18
segar mentah di atas nasi seukuran genggaman kepal sushi (360 gram). Satu porsi sushi zaman
tangan yang sudah di beri cuka, dan pada saat dulu yang disebut ikkan sushi mempunyai neta
itu nigiri-zushi lahir. Hanaya Yohei dapat yang terdiri dari 9 jenis makanan laut atau lebih.
dikatakan sebagai “bapak” dari sushi modern. (Omae, Kinjiro., & Tachibana, Yuzuru.
(Zschock, Day. 2005:15) 1988:13)

Sementara nigiri sushi menjadi semacam Sampai tahun 1970-an sushi masih
standar umum, Jepang barat-khususnya daerah merupakan makanan mewah. Rakyat biasa di
Osaka telah memiliki oshi sushi. Ini adalah Jepang hanya makan sushi untuk merayakan
sepotong ringan sushi yang ditekan dengan acara-acara khusus, dan terbatas pada sushi
topping ikan mentah dan bahan dimasak pesan antar. (Omae, Kinjiro., & Tachibana,
lainnya. Bentuk khas diciptakan dengan mengisi Yuzuru. 1988:13)
kotak kayu berbentuk persegi dengan nasi sushi,
Walaupun rumah makan kaiten sushi yang
beras itu kemudian bagian atasnya diletakkan
pertama sudah dibuka tahun 1958 di Osaka,
dengan ikan mentah, taburi garam, dan udang
penyebarannya ke daerah-daerah lain di Jepang
direbus dengan bahan lainnya. Penutup kotak
memakan waktu lama. Makan sushi sebagai
kayu ditekan sedikit untuk mengpress sushi dan
acara seluruh anggota keluarga terwujud di
kemudian di potong kecil seukuran sekali gigit.
tahun 1980-an sejalan dengan makin meluasnya
(Omae, Kinjiro., & Tachibana, Yuzuru.
kaiten sushi. Keberhasilan kaiten sushi
1988:12)
mendorong perusahaan makanan untuk
Lalu, ahli sushi bernama Hanaya Yohei memperkenalkan berbagai macam bumbu sushi
menciptakan sushi jenis baru yang sekarang instan yang memudahkan ibu rumah tangga
disebut edomae sushi. Namun ukuran sushi membuat sushi di rumah. Chirashi sushi atau
ciptaannya besar-besar seperti onigiri. Pada temaki sushi dapat dibuat dengan bumbu instan
masa itu, teknik pendinginan ikan masih belum ditambah nasi, makanan laut, tamagoyaki dan
maju. Akibatnya, ikan yang diambil dari laut nori. (Omae, Kinjiro., & Tachibana, Yuzuru.
sekitar Jepang harus diolah lebih dulu agar tidak 1988:13-14)
rusak bila dijadikan sushi. (Omae, Kinjiro., &
Sejak 1980-an, tidak peduli bentuk atau
Tachibana, Yuzuru. 1988:12)
bahan, popularitas sushi di seluruh dunia telah
Pada zaman dulu, orang Jepang kuat menjadi tak terbantahkan. Ini adalah makanan
karena makan sushi yang selalu dihidangkan yang terus berkembang, baik di Jepang dan di
dalam porsi yang besar. Sushi sebanyak 1 kan negara angkatnya, dan konsep klasik dari "ikan

309
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

di atas nasi" telah didefinisikan ulang dan yang dibungkus lembaran nori. Nasi digulung
disesuaikan dengan cara semua yang tak dengan bantuan sudare (anyaman bambu bentuk
terhitung dari mereka lezat. (Heiter, Celeste. persegi panjang).
2007:16).
Makizushi dibagi menjadi:
Jenis Sushi
- Hosomaki: gulungan berdiameter
Menurut Heiter, Celeste. (2007:16) Sushi minimum 3 cm hanya berisi satu jenis
pada umumnya digolongkan menjadi beberapa neta (misalnya mentimun atau tuna).
jenis, antara lain:
- Futomaki: gulungan berdiameter di atas
Nigiri Sushi 5 cm berisi berbagai macam neta.

Nigiri Sushi adalah makanan laut segar - Temakizushi: nasi digulung sendiri
(pada umumnya mentah) diletakkan di atas nasi dengan nori sebelum dimakan, neta juga
yang dibentuk dengan menaruh nasi di telapak dipilih sendiri dari piring.
tangan yang satu dan membentuknya dengan
Di daerah Kansai terdapat tradisi ehomaki
jari-jari tangan yang lain. Nori sering dipakai
untuk mengundang keberuntungan pada Hari
untuk mengikat neta agar tidak terlepas dari
Ekuinoks Musim Semi. Satu gulung utuh
nasi. Lauk yang diletakkan di atas sushi juga
Futomakizushi harus dimakan sambil
bisa dalam keadaan matang seperti tamagoyaki
menghadap ke arah mata angin keberuntungan.
atau belut unagi dan belut anago yang sudah
Ketika memakannya, orang juga dilarang
dipanggang.
mengeluarkan suara atau berbicara. Tradisi ini
Pada mulanya, edo sushi adalah sebutan mulanya dipopulerkan oleh asosiasi pedagang
untuk sushi yang menggunakan hasil laut Teluk sushi pada tahun 1970-an.
Tokyo, tapi sekarang sering digunakan untuk
menyebut nigiri sushi. Di Hokkaido yang
terkenal dengan hasil laut, istilah nama sushi Uramaki-zushi (nasi di luar nori)
(sushi mentah) dipakai untuk sushi dengan neta Sushi berupa gulungan nasi berisi
mentah. Istilah ini dipakai untuk potongan mentimun, tamagoyaki dan neta lain
membedakannya dari sushi asal daerah lain yang dibungkus lembaran nori.Dan yang
yang sering merebus lebih dulu neta seperti membedakan dengan maki-zushi adalah nasi
udang yang mudah kehilangan kesegarannya. pada Uramaki Sushi yang digulung berada di

Makizushi (nasi di dalam nori) luar nori dan digulung dengan bantuan sudare.

Maki Sushi berupa gulungan nasi berisi Inarisuzhi


potongan mentimun, tamagoyaki dan neta lain
310
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

Nasi sushi dibungkus aburage (tahu) yang narezushi yang ditambah ragi untuk membantu
sebelumnya sudah dimasak bersama kecap asin proses fermentasi, contohnya kaburazushi dari
dan gula. Inarizushi tidak berisi ikan atau lauk Prefektur Ishikawa dan Izushi dari Hokkaido.
lain karena aburage sudah merupakan sumber
Kaburazushi adalah jenis sushi yang tidak
protein. Inari Sushi berasal dari kuil Toyokawa
dibentuk bersama nasi. Sushi dibuat dengan
Inari di kota Toyokawa, Prefektur Aichi.
menjepit irisan ikan mentah di antara dua
Oshizushi lembar irisan lobak kabura. Setelah itu, sushi
disusun di dalam tong kayu berisi campuran
Nasi disusun bersama neta yang ditekan
nasi tanak bercampur ragi. Lama fermentasi
untuk sementara waktu dengan maksud
selama beberapa hari. Kaburasuzhi dimakan
memadatkan nasi agar sushi yang dihasilkan
dengan tidak mencuci nasi hasil fermentasi yang
berbentuk persegi panjang yang lalu dipotong-
menempel.
potong agar mudah dinikmati. Oshi sushi ada
juga yang dibungkus daun bambu lalu dipres Temaki suzhi
untuk sementara waktu, antara beberapa jam
Sushi yang biasanya dikonsumsi oleh
sampai satu malam. Nama-nama oshizushi yang
keluarga di Jepang. Orang yang makan sushi ini
populer antara lain:
masing-masing memegang nori (rumput laut)
- Sabazushi berisi ikan kembung yang berbentuk segi empat sama sisi dengan ukuran
mempunyai beberapa nama lain seperti 15 cm yang digulung menyerupai kerucut, lalu
battera di Prefektur Osaka atau mengisi nasi cuka (shari) dan gu (lauk) yang
bozushi di Kyoto disukai ke dalam kerucut nori tersebut. Gu
(lauk) bisa berupa sashimi, natto, tuna kalengan
- Masuzushi dari Prefektur Toyama
maupun sayur-sayuran. Untuk sausnya tidak
- Oshizushi ikan Funa dari Prefektur Mie hanya shoyu saja, tetapi ada juga yang

- Sanmazushi dan Gozaemonzushi dari menggunakan mayonnaise.

Prefektur Tottori Chirashi-suzhi

- Iwakunizushi dari Prefektur Yamaguchi Sushi jenis ini adalah sushi yang diletakkan

Narezushi di sebuah mangkok besar. Di dalam mangkok


tersebut diisi nasi dan kemudian ikan, sayur,
Sushi zaman kuno adalah ikan yang
daging dan lauk pauk lainnya disusun di atas
dilumuri garam dan nasi, lalu dibiarkan hingga
nasi tersebut. Sushi varian ini bahkan cukup
terfermentasi. Funasuzhi dari Prefektur Shiga
jarang bisa ditemukan di restoran-restoran sushi
dan hatahatazushi dari Prefektur Akita adalah
yang ada di Jepang. Umumnya makanan ini
dua contoh sushi asal zaman kuno. Ada pula
311
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

dibuat dalam rumah tangga dan disajikan pada 5. Cup beras standar yang disediakan rice
saat perayaan atau pesta. Seperti perayaan Hina cooker adalah seukuran 150 gr beras
Matsuri. sedangkan 1 metric cup seukuran 250 gr
setara dengan 1 cup (220 gr). pastikan
Di daerah-daerah lain di Jepang, Chirashi-
untuk menggunakan cup yang sama
suzhi mempunyai banyak nama lain seperti
untuk mengukur beras dan air.
suzushi di Prefektur Kagoshima, matsurizushi di
Prefektur Okayama, bahkan ada daerah-daerah 6. Tekstur dari nasi yang sudah matang
tertentu yang menghias Chirashi-suzhi dengan disesuaikan dengan selera, dan
buah-buahan seperti potongan apel, jeruk, dan bervariasi sesuai dengan umur dan
ceri. kondisi penyimpanan beras.

Berikut cara membuat Sushi sempurna menurut 7. Nasi sushi dimasak dengan sedikit air
Dekura, Hideo et.al (2004: 32) dibandingkan nasi yang disajikan
sebagai side dish, sehingga nasinya
1. Untuk membuat sushi sempurna,
menjadi lebih kencang dan kenyal
pilihlah bulir beras yang pendek atau
dibandingkan nasi biasa.
sedang, yang memiliki tekstur dan rasa
yang sesuai juga tingkat kelengketan 2. Beras
yang pas, tidak terlalu lengket ketika
Menurut Winarno (1992), Kata "beras"
dimasak.
mengacu pada bagian butir padi (gabah) yang
2. Penggunaan rice cooker sangat telah dipisah dari sekam. Sekam secara anatomi
disarankan karena dapat membantu kita disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan
dalam memasak nasi yang pas 'lemma' (bagian yang menutupi). Pada salah satu
tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah
3. Cucilah beras 3-4 kali sebelum dimasak
ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga
untuk membersihkan bagian luar beras
bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya.
yang berlebihan yang dapat
Bagian isi inilah, yang berwarna putih,
menyebabkan beras menjadi terlau
kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang
lengket. Lalu kemudian keringkan
disebut beras
selama 15 menit
Menurut Sediotama (1989) Beras
4. Dinginkan nasi yang hangat dengan
merupakan salah satu makanan pokok dunia.
menggunakan kipas angin dengan
Budaya yang berbeda mempunyai pilihan yang
pengaturan angin kecil.
berbeda pula terhadap jenis beras yang
dikonsumsi. Beras adalah butir padi yang telah

312
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

dibuang kulit luarnya (sekamnya) yang menjadi Hasil 1, 2, 3, 4


dedak kasar. Berikut ini adalah klasifikasi dari
beras. Uji Beda

*Korespondensi Penulis:
E-mail: bpambudi@bundamulia.ac.id Hasil yang paling disukai

METODE PENELITIAN Bahan

Sub Bab Dalam pembuatan Sushi Maki ini beras


A. BAHAN DAN ALAT PENELITIAN
Pandan Wangi sebagai bahan utamanya. Beras
Metodologi penelitian Menurut Sutono Pandan Wangi diperoleh dari supermarket
(2001:1) Pada dasarnya merupakan cara ilmiah modern Lottemart yang diproduksi oleh PT.
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan Buyung Putra Sembada Cianjur. Serta bahan
kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan pendukung lainnya meliputi ketimun, nori, dan
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, crab stick.
yaitu rasional (Kegiatan penelitian itu dilakukan
Dibawah ini merupakan penjelasan lengkap
dengan cara yang masuk akal, sehingga
bahan – bahan yang akan digunakan dalam
terjangkau oleh manusia), Empiris (cara-cara
percobaan Sushi Maki:
yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati 1. Beras Jepang
dan mengetahui cara-cara yang digunakan), dan
Beras Jepang adalah beras yang memiliki
Sistematis (Proses yang digunakan dalam
bulir yang pendek yang tumbuh di Jepang.
penelitian itu menggunakan langkah-langkah
Beras Jepang mengandung kadar amilosa
tertentu yang bersifat logis).
sekitar 12-15% yang mempengaruhi
Di dalam penelitian yang dilaksanakan kelengketan nasi sushi pada kontrol dan di
terdapat alur metodologi penelitian sebelum beli pada tanggal 12 April 2013 dan di
melaksanakan kegiatan penelitian yang bisa dapatkan di pasar modern Lotte mart
dilihat dalam diagram disamping ini : dengan merk “Koshikari premium rice”

Alur Metodologi PenelitianBeras Jepang 2. Nori


100%, Beras Jepang 75% Beras Pandan Wangi
25%, Beras Jepang 50% Beras Pandan Wangi Nori yang akan digunakan merupakan jenis
50%, dan Beras Jepang 25% Beras Pandan Yakinori yang memiliki ciri-ciri lembaran
Wangi 75%
kering rumput laut berwarna hijau
Uji Kesukaan dan Uji Deskriptif kehitaman dengan ukuran 21 cm x 19 cm.
Nori berfungsi untuk membungkus nasi

313
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

Sushi Maki pada kontrol maupun perlakuan berwarna hijau tua dan panjang 25-30 cm.
A, B, dan C. Dibeli pada tanggal 12 April Timun yang digunakan adalah timun Jepang
2013 dan di dapatkan di pasar modern dengan merek benih Timun Expo yang
Pantai Indah Kapuk dengan merk dibeli di pasar modern Pantai Indah Kapuk
“Hatsumi”. pada tanggal 12 April 2013 dan digunakan
untuk isi bahan pada Sushi Maki kontrol
3. Sushi Vinegar
ataupun perlakuan A, B, dan C.
Sushi vinegar merupakan penyedap rasa
6. Crab stick
yang paling utama. Sushi vinegar akan
menambah rasa masam pada Sushi Maki. Crab Stick merupakan seafood olahan yang
Dibuat secara manual dengan bahan rice terbuat dari daging ikam ditumbuk halus
vinegar, sugar, dan salt. Dipergunakan putih yang dibentuk menyerupai kepiting.
untuk mencampur nasi sushi dalam proses Crab stick digunakan untuk isi bahan pada
pembuatan Sushi Maki pada kontrol dan Sushi Maki kontrol ataupun perlakuan A, B,
perlakuan A, B, dan C. dan yang dibeli pada tanggal 12 April 2013
di supermarket Lotte mart.
4. Mirin
Alat
Mirin merupakan bahan penyedap rasa yang
Untuk memperoleh hasil sushi uramaki
kedua atau salah satu penyedap dalam
yang memuaskan dan memperlancar waktu
masakan Jepang yang memiliki ciri-ciri
bekerja, diperlukan persiapan peralatan yang
berwarna kuning dan berasa manis.
memadai.
Kandungan alkohol pada mirin dapat
Peralatan yang disiapkan harus dalam
mengurangi resiko hancur nasi pada sushi.
keadaan bersih, kering dan sesuai dengsn
Kandungan gula pada mirin digunakan
standard hygiene dan sanitasi supaya hasil
untuk menambah rasa manis bahan
maksimal. Berbagai peralatan yang digunakan
makanan, dan membuat mengkilat nasi
dalam pembuatan Sushi Maki disajikan pada
Sushi Maki pada kontrol ataupun perlakuan
table dibawah ini.
A, B, dan C. Mirin yang digunakan
bermerek “Mizkan” dan dibeli di
1. Bamboo Rolling Mat
supermarket Lotte mart pada tanggal 12
2. Cutting Board
April 2013.
3. Paring Knife
5. Ketimun 4. Scale

Ketimun merupakan salah satu bahan isi 5. Mixing Bowl

sayuran pada Sushi Maki dengan ciri – ciri 6. Rice Cooker

314
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

7. Sendok nasi sebagai efek dan perlakuan terhadap


variable yang dimanipulasi.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini hanya mencakup satu variable
untuk mengetahui perbandingan antara produk
Metode penelitian menurut Sugiono
baku dengan produk yang diberi perlakuan dan
(2001:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah
dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan. Dari
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
uji coba ini diharapkan dapat diketahui apakah
kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
ada pengaruh penggunaan beras Pandan Wangi
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan,
terhadap rasa, dan tekstur, terhadap Sushi Maki
yaitu rasional (kegiatan penelitian itu di lakukan
yang dihasilkan.
dengan cara-cara yang yang masuk akal,
Penilai produk dilakukan pada 15 (lima
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia),
belas) orang responden/ panelis yang
empiris (cara-cara yang dilakukan dapat diamati
merupakan para responden menilai produk
oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat
sesuai dengan kriteria penilaian yang terdapat
mengamati dan mengetahui cara-cara yang
pada angket yang telah disediakan, yaitu dari
digunakan), dan sistematis (proses yang
segi rasa, dan tekstur.
dilakukan dalam penelitian itu menggunakan
Panelis ini diambil dari dosen dan
langkah-langkah tertentu yang bersifat logis).
mahasiswa/mahasiswi di lingkungan Sekolah
Metode penelitian yang digunakan disini
Tinggi Pariwisata Trisakti.
adalah Metode Eksperimental. Metode
Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan
C. PROSEDUR BAKU PROSES
dengan metode manipulasi variable (perlakuan)
PENYIAPAN PRODUK
bebas dari objek yang di telitinya, kemudian
Pada uji coba pembuatan Sushi Maki
mengamati, mengukur dan menganalisa
dengan bahan pengganti beras Pandan Wangi
pengaruh manipulasi tersebut. (Kusmayadi dan
ini, terdapat beberapa tahapan/ prosedur dalam
Endah Sugiarto, 2000:30).
pengolahannya. Tabel 1 merupakan tabel
Ciri-ciri utama Metode Penelitian ini:
penyajian Sushi Maki, sebagai variabel kontrol.
1. Adanya perlakuan / manipulasi terhadap
variable bebas.
2. Adanya control / pengendalian terhadap
variable lain selain variable bebas.
3. Adanya pengulangan atau replikasi
4. Adanya pengamatan atau pengukuran
terhadap variable pengaruh (terikat)

315
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

Tabel 1
Komposisi Bahan Sushi
Jumlah Bahan – bahan yang digunakan untuk
No Nama Bahan
Beras Jepang 250 gr pembuatan Sushi Maki dengan presentase 50%
1
Nori 5 gr beras Jepang dan 50% Beras Pandan Wangi ,
2
Sushi Vinegar 30 ml disajikan di tabel 3 di bawah ini .
3
Mirin Tabel 3
4 15 ml
Ketimun Beras Jepang 50% + Pandan Wangi 50%
5 10 gr

10 gr Jumlah
6 Crab stick
No Nama Bahan
Untuk bahan – bahan yang digunakan dan Beras Jepang 125 gr
1
prosedur pembuatan Sushi Maki yang 100% nya
sudah diganti dengan beras Pandan Wangi dapat Beras Pandan Wangi 125 gr
dilihat di Tabel 2 dibawah ini 2

Nori 5 gr
Tabel 2 3
Beras Pandan Wangi 100% 30 ml
4 Sushi Vinegar

Jumlah Mirin 15 ml
No Nama Bahan 5
Beras Pandan Wangi 250 gr
1 Ketimun 10 gr
6
Nori 5 gr
2
Crab stick 10 gr
Sushi Vinegar 30 ml 7
3
Mirin 15 ml
4
Ketimun 10 gr
5
10 gr
6 Crab stick
Dibawah ini merupakan yang menjabarkan

bahan – bahan yang digunakan dalam

pembuatan Sushi Maki yang menggunakan

bahan beras Pandan Wangi paling banyak.

316
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

Tabel 4 Tabel 5
Beras Jepang 25% + Pandan Wangi 75% Perlakuan Sushi Maki

Keperluan Bahan
No Nama Bahan Jumlah
K A B C
70 gr Nama (100%) (100%) (50%) (75%)
1 Beras Jepang No
Bahan
Beras Pandan Wangi 180 gr
2

Nori 5 gr
3 1 Beras 250 gr - 125 gr70 gr
Jepang
Sushi Vinegar 30 ml
4

Mirin 15 ml 2 Beras - 250 gr 125 gr180 gr


5
Pandan
10 gr Wangi
6 Ketimun

10 gr 3 Nori 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr
Crab stick
7
4 Sushi 30 ml 30 ml 30 ml 30 ml
Vinegar
D. PERLAKUAN Mirin 15 ml 15 ml 15 ml 15 ml
5
Dalam uji coba ini, penulisan bahan dasar
Ketimun 10 gr 10 gr 10 gr 10 gr
beras Jepang dalam pembuatan Sushi Maki akan 6
ditulis sebagai kontrol. Untuk memanipulasi, 7 Crab stick10 gr 10 gr 10 gr 10 gr
perlakuan yang dilakukan adalah mengganti
beras Jepang dengan menggunakan beras
Pandan Wangi. Perlakuan Sushi Maki dapat
Keterangan :
dilihat pada table berikut :
Perlakuan eksperimen ini disimpulkan
dengan A, B dan C. Perlakuan A merupakan
Sushi Maki yang menggunakan 250 gr beras
Pandan Wangi sebagai bahan pengganti beras
Jepang. Pada perlakuan B, digunakannya beras
Pandan Wangi sebesar 125 gr dan beras Jepang
125 gr. Dan perlakuan C , penggunaan beras
Jepang sebagai bahan awal menjadi 70 gr dan
penggunaan beras Pandan Wangi sebagai bahan
pengganti seberat 180 gr. Dan perlakuan K

317
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

merupakan perlakuan pembuatan Sushi Maki 3. Perlakuan 3 (tiga) : Beras Jepang 25% (70
normal. Dilakukan pengulangan sebanyak 3 gram) dan Beras Pandan Wangi 75% (180
(tiga) kali pengulangan untuk mendapatkan gram)
hasil yang akurat dan juga melihat daya tarik Dari hasil uji coba tersebut bisa dilihat
masyarakat untuk mencicipi Sushi Maki yang perbandingan – perbandingan yang ada dari ke –
menggunakan beras Pandan Wangi. DIbawah 3 (tiga) perlakuan tersebut dengan kontrol.
ini terdapat prosedur pembuatan suhi maki Setelah
untuk setiap perlakuan. melakukan uji coba organoleptik, hasil
Tabel 6 perhitungan dari penilaian perbandingan antara
Perlakuan Sushi Maki perlakuan dan kontrol yang dilakukan panelis

Jumlah Mean terhadap semua produk, maka data-data yang


Perlakuan Panelis (rata- diperoleh dapat disimpulkan seperti di bawah ini
(n) rata)
dilihat dari rasa, dan tekstur sebagai berikut:
100% beras Jepang (K) 15 4.20

100% beras Pandan 1. Rasa


15 4.00
Wangi (A) Di bawah ini merupakan hasil rata-rata
50% beras Jepang dan
50% beras Pandan 15 3.71 terhadap rasa Sushi Maki dengan menggunakan
Wangi (B) beras Pandan Wangi, beras Jepang melalui 3
75% beras Pandan
(tiga) kali pengulangan setiap perlakuan:
Wangi dan 25% beras 15 3.53
Jepang (C)

A. Hasil dan Pembahasan Penelitian


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-
rata rasa pada perlakuan (K) yakni produk yang
Dalam penelitian pembuatan Sushi
menggunakan 100% beras Jepang mendapatkan
Maki dengan menggunakan bahan pengganti
nilai tertinggi, yakni 4.20 dibandingkan dengan
beras Pandan Wangi ini dilakukan 3 (tiga)
perlakuan pertama (A), perlakuan kedua (B),
perlakuan dan setiap perlakuan dilakukan 3
dan perlakuan ketiga (C).
(tiga) kali pengulangan. 3 (tiga) perlakuan itu
Urutan kedua terdapat pada perlakuan
adalah sebagai berikut :
pertama (A) yakni yang menggunakan 100%
1. Perlakuan 1 (satu) : Beras Pandan Wangi
Pandan Wangi dengan nilai rata-rata 4.00.
100 % (250 gram)
Setelah itu di urutan ketiga adalah perlakuan
2. Perlakuan 2 (dua) : Beras Jepang 50% (125
kedua (B) yang menggunakan 50% beras Jepang
gram) dan Beras Pandan Wangi 50% (125
dan 50% beras Pandan Wangi dengan nilai rata-
gram)
rata sebesar 3.71 dan di urutan terakhir adalah

318
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

perlakuan ketiga (C) yang menggunakan 75% Dan pada perlakuan C yang
beras Pandan Wangi dan 25% beras Jepang menggunakan 75% beras Pandan Wangi dan
dengan nilai rata-rata terendah yaitu 3.53. 25% beras Jepang memiliki nilai rata-rata
Berikut adalah grafik nilai rata-rata terhadap terendah daripada perlakuan lainnya yaitu
rasa pada setiap perlakua sebesar 3.53. Meskipun begitu panelis
Gambar 1 berpendapat bahwa rasanya cukup enak.
Hasil Uji Organoleptik Sub Varian Rasa
Untuk menguji tingkat signifikasi dan
uji beda terhadap hipotesis dan hasil rasa maka
4.2 perlu dilakukan analisis untuk meyakinkan dan
5 4
3.71 3.53
4
memperkuat data tersebut. Di bawah ini adalah
K
hasil uji T untuk rasa Sushi Maki yang
3 A
menggunakan 100% beras Jepang, 100% beras
2 B
Pandan Wangi, 50% beras Jepang dan 50%
1 C
beras Pandan Wangi, dan 75% beras Pandan
0
Rasa Wangi dan 25% beras Jepang.

2. Tekstur

Hasil uji Organoleptik pada sub varian rasa Di bawah ini merupakan tabel hasil rata-rata
terhadap tekstur Sushi Maki dengan
menunjukkan bahwa 100% beras Jepang yakni
Kontrol mempunyai nilai rata-rata tertinggi menggunakan beras Pandan Wangi, beras
Jepang melalui 3 (tiga) kali pengulangan setiap
yakni sebesar 4.20 dikarenakan panelis lebih
menyukai rasa dari perlakuan ini dibandingkan perlakuan:

dengan perlakuan-perlakuan yang lain. Hal ini Tabel 7


Hasil Nilai Rata-Rata Terhadap Tekstur
diduga karena memiliki rasa yang enak.

Perlakuan A yang menggunakan 100% Jumlah Mean


Perlakuan Panelis (rata-
beras Pandan Wangi mendapatkan yaitu sebesar (n) rata)
4.00 dikarenakan panelis berpendapat bahwa 100% beras Jepang (K) 15 4.07
rasa dari perlakuan ini enak. 100% beras Pandan
15 2.98
Wangi (A)
Perlakuan B yang menggunakan 50% 50% beras Jepang dan
beras Jepang dan 50% beras Pandan Wangi 50% beras Pandan Wangi 15 3.60
(B)
mendapatkan nilai yaitu sebesar 3.71. Hal ini
75% beras Pandan Wangi
15 3.58
diduga karena perlakuan ini memiliki rasa yang dan 25% beras Jepang (C)
cukup enak.

319
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Hasil uji Organoleptik pada sub varian
rata-rata tekstur pada perlakuan (K) yakni tekstur menunjukkan bahwa 100% beras Jepang
produk yang menggunakan 100% beras Jepang yakni Kontrol mempunyai nilai rata-rata
mendapatkan nilai tertinggi, yakni 4.07 tertinggi yakni sebesar 4.07 dikarenakan panelis
dibandingkan dengan perlakuan pertama (A), lebih menyukai tekstur dari perlakuan ini
perlakuan kedua (B), dan perlakuan ketiga (C). dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan yang
Di urutan kedua terdapat pada perlakuan B lain. Hal ini diduga karena Kontrol memiliki
yakni yang menggunakan 50% beras Jepang dan tekstur yang pulen.
50% beras Pandan Wangi dengan nilai rata-rata
Perlakuan A yang menggunakan 100%
3.60. Lalu di urutan ketiga adalah perlakuan C
beras Pandan Wangi mendapatkan nilai rata-rata
yaitu yang terbuat dari 75% beras Pandan
terendah daripada perlakuan lainnya yaitu
Wangi dan 25% beras Jepang dengan nilai rata-
sebesar 2.98. Meskipun begitu panelis
rata 3.58, dan yang terakhir adalah perlakuan A
berpendapat bahwa teksturnya pulen.
yang menggunakan 100% Pandan Wangi
dengan nilai rata-rata yaitu 2.98. Perlakuan B yang menggunakan 50%
Berikut adalah grafik nilai rata-rata terhadap beras Jepang dan 50% beras Pandan Wangi
tekstur pada setiap perlakuan: mendapatkan nilai yaitu sebesar 3.60. Hal ini
diduga karena perlakuan ini memiliki tekstur

Gambar 2 yang cukup pulen.

Hasil uji Organoleptik Sub Varian Tekstur Dan pada perlakuan C yang
menggunakan 75% beras Pandan Wangi dan
4.07 25% beras Jepang memiliki nilai rata-rata yaitu
5 3.6 3.58
2.98 sebesar 3.58. Hal ini menandakan bahwa panelis
4 K
3 A
berpendapat bahwa tekstur dari perlakuan cukup
2 B pulen
1
C
0
Tekstur

320
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

Tabel 8 1) Pada perbandingan rasa pada pair


Nilai Rata-Rata Seluruh Perlakuan Uji
pertama (K-A), kedua (K-B), dan ketiga
Terhadap Rasa, dan Tekstur
(K-C) ternyata panelis menyukai produk
Nilai Rata-rata perlakuan 100% beras Pandan Wangi
Panelis
Perlakuan
(n) (A), 50% beras Pandan Wangi dan 50%
Rasa Tekstur
beras Jepang (B), dan 75% beras
100% beras Jepang Pandan Wangi dan 25% beras Jepang
15 4.20 4.07
(K) (C). Terlebih pada produk 100% beras
100% beras Pandan Jepang (K) yaitu yang terbuat dari
15 4.00 2.98
Wangi (A) 100% beras Jepang yang dinilai panelis
50% beras Jepang dan memiliki rasa lebih enak daripada
50% beras Pandan 15 3.71 3.60 perlakuan lainnya yakni dengan jumlah
Wangi (B) nilai rata-rata (mean) 4.20. Sehingga
75% beras Pandan dapat disimpulkan apabila hendak
Wangi dan 25% beras 15 3.53 3.58 membuat Sushi Maki dengan
Jepang (C) menggunakan beras Jepang dapat
menghasilkan rasa yang lebih
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di maksimal.
atas, maka dapat dilihat bahwa nilai tertinggi
b) Dari perhitungan uji T terhadap tekstur:
dari segi rasa terdapat pada produk perlakuan K
dengan nilai rata-rata sebesar 4.20,. Sedangkan 1) Pada perbandingan tekstur pada pair
tertinggi dari segi tekstur juga didapat pada pertama (K-A) ternyata panelis kurang
produk perlakuan K dengan nilai rata-rata 4.07 menyukai tekstur perlakuan tersebut.
Namun dapat dilihat pada perbandingan
KESIMPULAN DAN SARAN kedua (K-B) dan ketiga (K-C) bahwa
panelis menyukai tekstur dari perlakuan
A. Kesimpulan
tersebut, yaitu perlakuan A dan B.
Berdasarkan hasil uji organoleptik tentang Terlebih pada perlakuan Kontrol dengan
pembuatan Sushi Maki dengan penggantian perbandingan 100% beras Jepang yang
beras Pandan Wangi sebagai pengganti beras ternyata paling disukai panelis yakni
Jepang , dapat disimpulkan bahwa: dengan jumlah nilai rata-rata (mean)
4.07. Hal ini disebabkan karena tekstur
1. Beras Pandan Wangi memiliki pengaruh
dari produk K lebih pulen dan lebih
dalam bahan substitusi beras Jepang:
lengket dan lebih disukai oleh panelis
a) Dari perhitungan uji T terhadap rasa: dibandingkan perlakuan A, B, dan C.
321
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

tersebut dimasak sampai matang sebab


apabila tidak maka akan terasa keras
B. Saran
pada beras terseb
Setelah melakukan beberapa analisa dari
DAFTAR PUSTAKA
setiap data, maka dalam penelitian ini dapat
dilihat saran yang dapat diberikan dengan Heiter, Celeste. The Sushi Book. USA:
harapan dapat bermanfaat sebagai masukan ThingsAsian Press, 2007.

untuk kedepan yang lebih baik, yakni: Zschock, Day. The Little Black Book of Sushi:
The Essential Guide to the World of
1. Apabila ingin membuat Sushi Maki Sushi. Peter Pauper Press, 2005.
dengan menggunakan beras lokal atau Dekura, Hideo., Treloar, Brigid., Yoshii,
beras Pandan Wangi dengan rasa dan Ryuichi. (2004). The Complete Book of
Sushi. HK: Periplus Editions, 2004.
tekstur yang enak, bisa dengan
Kusmayadi, dan Endar Sugiarto. Metodologi
menggunakan penambahan beras ketan
Penelitian dalam Bidang
atau agar-agar supaya menjadikan nasi
Kepariwisataan. Jakarta Gramedia
sushi memiliki tekstur lebih lengket dan
Pustaka Utama, 2000.
padat.
Omae, Kinjiro., & Tachibana, Yuzuru. (1988).
2. Panelis lebih menyukai aroma Sushi
The Book of Sushi. Japan: Kodansha
Maki yang harum. Oleh karena itu International, 1988.
apabila hendak membuat maki dengan Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi.
beras Pandan Wangi dapat ditambahkan Bandung : ALFABETA, 2001.
daun pandan pada proses penanakan nasi Ole G. Mouritsen. Sushi: Food for the Eye, the
untuk memberikan aroma pandan yang Body and the Soul.

kuat pada Sushi Maki akan semakin Korringa P. Farming Marine organism Low In
The Food Chain. Amsterdam, Oxford,
keluar dengan maksimal.
New York: Elsevier Scientific
Publishing Company, 1976.
3. Untuk mendapatkan rasa yang enak pada
pembuatan Sushi Maki ini, maka perlu Winarno FG. Teknologi Pengolahan Rumput
Laut. Jakarta: PT.Gramedia
penambahan seasoning, pencampuran,
Pustaka Utama, 1996.
dan pengadukan yang merata, sehingga
menghindari ada bagian yang tidak ada Sumpena, U. Budidaya Mentimun Intensif
dengan Mulsa Secara Tumpang Gilir.
rasanya. Penebar Swadaya. Jakarta, 2001.

4. Untuk membuat Sushi Maki yang .


menggunakan beras Pandan Wangi
pastikan bahwa beras Pandan Wangi
322
FR-UBM-9.1.1.9/R1

Jurnal Hospitality dan Pariwisata


Vol.3(No.2) : 294-374. Th. 2017
Versi Online : http://journal.ubm.ac.id/ ISSN : 2442-5222
Hasil Penelitian
__________________________________________________________________________________________

323

You might also like