Professional Documents
Culture Documents
Penggantian Beras Jepang Dengan Pandan Wangi Beras Di Jadikan Di Sushi Maki
Penggantian Beras Jepang Dengan Pandan Wangi Beras Di Jadikan Di Sushi Maki
9/R1
Bondan Pambudi,M.Si.Par
Akademi Pariwisata Bunda Mulia
Email : bpambudi@bunda mulia.ac.id
ABSTRACT
This study aimed at finding out if the difference in taste ant texture as well as the level of community acceptance
of Sushi Maki products with Pandan Wangi rice subtitution.
The method used is an experimental method by comparing the object to be studied and analyzed through Test
Organoleptic and T-Test then described through tables and graphs. The trial was divided into three treatment
and one control, this study performed three repetitions.
Through organoleptic tests, the study concluded that the Sushi Maki on K product that uses 100% Japanese
rice, in terms of taste and texture that is preferred by the panelist with average values of 4.20 and 4.07 as
favorite.
Through the T-test, the study concluded that better control than treatment A that uses 100% Pandan Wangi rice,
with a significance value of 0.268 means that there is not significant difference. Control is better than treatment
B that uses 50% Japanese rice and 50% Pandan Wangi rice, with a significant value of 0.022 means that there
is a significant difference. Better than the control treatment C that uses 75% Pandan Wangi rice and 25%
Japanese rice with a significance value of 0.001 means that there is a significant difference.
Keywords: Sushi Maki, Japanese rice, Pandan Wangi rice, taste, texture
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan tekstur semut dan juga tingkat penerimaan
masyarakat terhadap produk Sushi Maki dengan substitusi padi Pandan Wangi.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan membandingkan objek yang akan dipelajari dan
dianalisis melalui Uji Organoleptik dan T-Test kemudian dijelaskan melalui tabel dan grafik. Uji coba dibagi
menjadi tiga perlakuan dan satu kontrol, penelitian ini dilakukan tiga kali pengulangan.
Melalui uji organoleptik, penelitian ini menyimpulkan bahwa produk Sushi Maki on K yang menggunakan beras
Jepang 100%, dalam hal rasa dan tekstur yang disukai oleh panelis dengan nilai rata-rata 4,20 dan 4,07 sebagai
favorit.
Melalui uji-T, penelitian ini menyimpulkan bahwa pengendalian yang lebih baik daripada perlakuan A yang
menggunakan beras Pandan Wangi 100%, dengan nilai signifikansi 0,268 berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan. Kontrol lebih baik daripada perlakuan B yang menggunakan 50% beras Jepang dan 50% beras
307
FR-UBM-9.1.1.9/R1
Pandan Wangi, dengan nilai signifikansi 0,022 berarti ada perbedaan yang signifikan. Lebih baik dari pada
perlakuan kontrol C yang menggunakan beras Pandan Wangi 75% dan 25% beras Jepang dengan nilai
signifikansi 0,001 berarti ada perbedaan yang signifikan.
Kata kunci: Sushi Maki, nasi Jepang, nasi pandan wangi, rasa, tekstur
juga memiliki tingkat kepulenan yang tinggi, Ada pun tujuan operasional dari penelitian
yang tidak kalah dengan beras Jepang. ini yang berdasarkan permasalahan yang telah
Dari berbagai penjelasan tersebut pada diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
penelitian ini akan dilakukan uji coba
1. Untuk mengetahui adakah perbedaan rasa
penggantian beras Jepang menjadi beras Pandan
dan tekstur dalam penggunaan beras Pandan
Wangi pada pembuatan Sushi Maki dimana
Wangi dalam pembuatan Sushi Maki
hasil perbandingan antara penggunaan beras
Pandan Wangi pada pembuatan Sushi Maki 2. Untuk mengetahui daya terima masyarakat
yang akhirnya menjadi variasi baru. Oleh karena terhadap pembuatan Sushi Maki dengan
itu dalam penelitian ini akan mengambil judul: menggunakan beras Pandan Wangi.
Tujuan formal dari penulisan ini adalah tidak ikan sama sekali. Udang, kepiting, dan
untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi belut semua dimasak sebelum disajikan, salmon
program Diploma IV Perhotelan di Sekolah dengan lightly smoked dan banyak jenis sushi
Tinggi Pariwisata, Jakarta. yang dibuat dengan telur ayam, tahu, dan
sayuran mentah atau acar, belum lagi sup, salad
307
FR-UBM-9.1.1.9/R1
dan makanan pembuka. (Heiter, Celeste. oleh bangsa Jepang dan pertama kali dibuat
2007:11) sekitar 1300 tahun yang lalu denga sebutan
nare-zushi yang terbuat dari ikan yang sudah
Banyak sebagian besar jutaan orang
digarami yang di lapisi tumpukan nasi. Lalu
mempersiapkan dan menikmatinya dunia sushi.
nare-zushi, diletakkan di atas tumpukkan batu
Hampir, apa saja dimakan yang berenang, hidup
yang berat dan dibiarkan fermentasi selama 3
atau tumbuh di laut dan bahkan banyak flora
tahun. Nasi yang telah terfermentasi akan
dan fauna asli terra firma, telah dibuat menjadi
memproduksi asam laktat yang mengawetkan
sushi. Selama itu ditempatkan di atas atau
ikan dan mencegah terjadinya pembusukan.
dikelilingi oleh beras cuka, itu adalah sushi.
Karena nasi sudah menjadi masam, nasinya di
(Heiter, Celeste. 2007:11)
buang dan hanya ikan yang di konsumsi.
Kata sushi berasal dari kata sifat untuk (Zschock, Day. 2005:13)
rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji
Jenis nare-zushi yang banyak di kenal
sushi. Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan
adalah funa-zushi yang sudah ada lebih dari
huruf kanji merupakan istilah untuk salah satu
1000 tahun lalu di dekat danau Biwa, danau air
jenis pengawetan ikan disebut gyoshō yang
tawar terbesar di Jepang. Ikan mas yang di
membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk
tangkap dari danau, di tumpuk dengan nasi yang
ragi disebut koji atau ampas sake disebut kasu.
sudah di garami, dan batu besar di letakkan di
Penulisan sushi menggunakan huruf kanji yang
atasnya untuk mempercepat proses fermentasi.
dimulai pada zaman Edo periode pertengahan
Karena proses pembuatannya yang lama, nare-
merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan
zushi termasuk dalam jenis makanan mewah
huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).
yang hanya di konsumsi oleh para bangsawan
Zschock, Day (2005:13)
Jepang. (Zschock, Day. 2005:13-14)
Menurut Dekura, Treloar, Yoshii. (2004)
Tahun 1650, Matsumoto Yoshiich, seorang
Sushi merupakan kombinasi diantara ikan
dokter yang tinggal di Edo (Sebutan untuk
mentah dan nasi yang ditambahkan cuka. Ini
Tokyo sebelum 1968), mencoba menambahkan
karena negara Jepang merupakan sebuah pulau
cuka di nasi, yang meningkatkan cita rasa dari
antara bangsa yang dikelilingi oleh laut dan
nasi dan mempersingkat waktu yang diperlukan
pegunungan yang menyebabkan susahnya
agar ikan siap untuk di konsumsi. Pada awal
melakukan kegiatan pertanian.
tahun 1800, sushi sebesar genggaman tangan
Sejarah Sushi yang terbuat dari nasi yang sudah di beri cuka,
Sushi pertama kali diperkenalkan oleh yang terdapat ikan yang sudah di asinkan atau
bangsa asia yaitu China, tetapi dipopulerkan ikan yang sudah di masak di atasnya, sudah
mulai dijual. (Zschock, Day. 2005:14-15)
308
FR-UBM-9.1.1.9/R1
Pada tahun 1824, seorang chef bernama (1 porsi) setara dengan 9 kan (9 porsi) sushi
Hanaya Yohei dari Edo, mulai menjual Ikan zaman sekarang, atau kira-kira sama dengan 18
segar mentah di atas nasi seukuran genggaman kepal sushi (360 gram). Satu porsi sushi zaman
tangan yang sudah di beri cuka, dan pada saat dulu yang disebut ikkan sushi mempunyai neta
itu nigiri-zushi lahir. Hanaya Yohei dapat yang terdiri dari 9 jenis makanan laut atau lebih.
dikatakan sebagai “bapak” dari sushi modern. (Omae, Kinjiro., & Tachibana, Yuzuru.
(Zschock, Day. 2005:15) 1988:13)
Sementara nigiri sushi menjadi semacam Sampai tahun 1970-an sushi masih
standar umum, Jepang barat-khususnya daerah merupakan makanan mewah. Rakyat biasa di
Osaka telah memiliki oshi sushi. Ini adalah Jepang hanya makan sushi untuk merayakan
sepotong ringan sushi yang ditekan dengan acara-acara khusus, dan terbatas pada sushi
topping ikan mentah dan bahan dimasak pesan antar. (Omae, Kinjiro., & Tachibana,
lainnya. Bentuk khas diciptakan dengan mengisi Yuzuru. 1988:13)
kotak kayu berbentuk persegi dengan nasi sushi,
Walaupun rumah makan kaiten sushi yang
beras itu kemudian bagian atasnya diletakkan
pertama sudah dibuka tahun 1958 di Osaka,
dengan ikan mentah, taburi garam, dan udang
penyebarannya ke daerah-daerah lain di Jepang
direbus dengan bahan lainnya. Penutup kotak
memakan waktu lama. Makan sushi sebagai
kayu ditekan sedikit untuk mengpress sushi dan
acara seluruh anggota keluarga terwujud di
kemudian di potong kecil seukuran sekali gigit.
tahun 1980-an sejalan dengan makin meluasnya
(Omae, Kinjiro., & Tachibana, Yuzuru.
kaiten sushi. Keberhasilan kaiten sushi
1988:12)
mendorong perusahaan makanan untuk
Lalu, ahli sushi bernama Hanaya Yohei memperkenalkan berbagai macam bumbu sushi
menciptakan sushi jenis baru yang sekarang instan yang memudahkan ibu rumah tangga
disebut edomae sushi. Namun ukuran sushi membuat sushi di rumah. Chirashi sushi atau
ciptaannya besar-besar seperti onigiri. Pada temaki sushi dapat dibuat dengan bumbu instan
masa itu, teknik pendinginan ikan masih belum ditambah nasi, makanan laut, tamagoyaki dan
maju. Akibatnya, ikan yang diambil dari laut nori. (Omae, Kinjiro., & Tachibana, Yuzuru.
sekitar Jepang harus diolah lebih dulu agar tidak 1988:13-14)
rusak bila dijadikan sushi. (Omae, Kinjiro., &
Sejak 1980-an, tidak peduli bentuk atau
Tachibana, Yuzuru. 1988:12)
bahan, popularitas sushi di seluruh dunia telah
Pada zaman dulu, orang Jepang kuat menjadi tak terbantahkan. Ini adalah makanan
karena makan sushi yang selalu dihidangkan yang terus berkembang, baik di Jepang dan di
dalam porsi yang besar. Sushi sebanyak 1 kan negara angkatnya, dan konsep klasik dari "ikan
309
FR-UBM-9.1.1.9/R1
di atas nasi" telah didefinisikan ulang dan yang dibungkus lembaran nori. Nasi digulung
disesuaikan dengan cara semua yang tak dengan bantuan sudare (anyaman bambu bentuk
terhitung dari mereka lezat. (Heiter, Celeste. persegi panjang).
2007:16).
Makizushi dibagi menjadi:
Jenis Sushi
- Hosomaki: gulungan berdiameter
Menurut Heiter, Celeste. (2007:16) Sushi minimum 3 cm hanya berisi satu jenis
pada umumnya digolongkan menjadi beberapa neta (misalnya mentimun atau tuna).
jenis, antara lain:
- Futomaki: gulungan berdiameter di atas
Nigiri Sushi 5 cm berisi berbagai macam neta.
Nigiri Sushi adalah makanan laut segar - Temakizushi: nasi digulung sendiri
(pada umumnya mentah) diletakkan di atas nasi dengan nori sebelum dimakan, neta juga
yang dibentuk dengan menaruh nasi di telapak dipilih sendiri dari piring.
tangan yang satu dan membentuknya dengan
Di daerah Kansai terdapat tradisi ehomaki
jari-jari tangan yang lain. Nori sering dipakai
untuk mengundang keberuntungan pada Hari
untuk mengikat neta agar tidak terlepas dari
Ekuinoks Musim Semi. Satu gulung utuh
nasi. Lauk yang diletakkan di atas sushi juga
Futomakizushi harus dimakan sambil
bisa dalam keadaan matang seperti tamagoyaki
menghadap ke arah mata angin keberuntungan.
atau belut unagi dan belut anago yang sudah
Ketika memakannya, orang juga dilarang
dipanggang.
mengeluarkan suara atau berbicara. Tradisi ini
Pada mulanya, edo sushi adalah sebutan mulanya dipopulerkan oleh asosiasi pedagang
untuk sushi yang menggunakan hasil laut Teluk sushi pada tahun 1970-an.
Tokyo, tapi sekarang sering digunakan untuk
menyebut nigiri sushi. Di Hokkaido yang
terkenal dengan hasil laut, istilah nama sushi Uramaki-zushi (nasi di luar nori)
(sushi mentah) dipakai untuk sushi dengan neta Sushi berupa gulungan nasi berisi
mentah. Istilah ini dipakai untuk potongan mentimun, tamagoyaki dan neta lain
membedakannya dari sushi asal daerah lain yang dibungkus lembaran nori.Dan yang
yang sering merebus lebih dulu neta seperti membedakan dengan maki-zushi adalah nasi
udang yang mudah kehilangan kesegarannya. pada Uramaki Sushi yang digulung berada di
Makizushi (nasi di dalam nori) luar nori dan digulung dengan bantuan sudare.
Nasi sushi dibungkus aburage (tahu) yang narezushi yang ditambah ragi untuk membantu
sebelumnya sudah dimasak bersama kecap asin proses fermentasi, contohnya kaburazushi dari
dan gula. Inarizushi tidak berisi ikan atau lauk Prefektur Ishikawa dan Izushi dari Hokkaido.
lain karena aburage sudah merupakan sumber
Kaburazushi adalah jenis sushi yang tidak
protein. Inari Sushi berasal dari kuil Toyokawa
dibentuk bersama nasi. Sushi dibuat dengan
Inari di kota Toyokawa, Prefektur Aichi.
menjepit irisan ikan mentah di antara dua
Oshizushi lembar irisan lobak kabura. Setelah itu, sushi
disusun di dalam tong kayu berisi campuran
Nasi disusun bersama neta yang ditekan
nasi tanak bercampur ragi. Lama fermentasi
untuk sementara waktu dengan maksud
selama beberapa hari. Kaburasuzhi dimakan
memadatkan nasi agar sushi yang dihasilkan
dengan tidak mencuci nasi hasil fermentasi yang
berbentuk persegi panjang yang lalu dipotong-
menempel.
potong agar mudah dinikmati. Oshi sushi ada
juga yang dibungkus daun bambu lalu dipres Temaki suzhi
untuk sementara waktu, antara beberapa jam
Sushi yang biasanya dikonsumsi oleh
sampai satu malam. Nama-nama oshizushi yang
keluarga di Jepang. Orang yang makan sushi ini
populer antara lain:
masing-masing memegang nori (rumput laut)
- Sabazushi berisi ikan kembung yang berbentuk segi empat sama sisi dengan ukuran
mempunyai beberapa nama lain seperti 15 cm yang digulung menyerupai kerucut, lalu
battera di Prefektur Osaka atau mengisi nasi cuka (shari) dan gu (lauk) yang
bozushi di Kyoto disukai ke dalam kerucut nori tersebut. Gu
(lauk) bisa berupa sashimi, natto, tuna kalengan
- Masuzushi dari Prefektur Toyama
maupun sayur-sayuran. Untuk sausnya tidak
- Oshizushi ikan Funa dari Prefektur Mie hanya shoyu saja, tetapi ada juga yang
- Iwakunizushi dari Prefektur Yamaguchi Sushi jenis ini adalah sushi yang diletakkan
dibuat dalam rumah tangga dan disajikan pada 5. Cup beras standar yang disediakan rice
saat perayaan atau pesta. Seperti perayaan Hina cooker adalah seukuran 150 gr beras
Matsuri. sedangkan 1 metric cup seukuran 250 gr
setara dengan 1 cup (220 gr). pastikan
Di daerah-daerah lain di Jepang, Chirashi-
untuk menggunakan cup yang sama
suzhi mempunyai banyak nama lain seperti
untuk mengukur beras dan air.
suzushi di Prefektur Kagoshima, matsurizushi di
Prefektur Okayama, bahkan ada daerah-daerah 6. Tekstur dari nasi yang sudah matang
tertentu yang menghias Chirashi-suzhi dengan disesuaikan dengan selera, dan
buah-buahan seperti potongan apel, jeruk, dan bervariasi sesuai dengan umur dan
ceri. kondisi penyimpanan beras.
Berikut cara membuat Sushi sempurna menurut 7. Nasi sushi dimasak dengan sedikit air
Dekura, Hideo et.al (2004: 32) dibandingkan nasi yang disajikan
sebagai side dish, sehingga nasinya
1. Untuk membuat sushi sempurna,
menjadi lebih kencang dan kenyal
pilihlah bulir beras yang pendek atau
dibandingkan nasi biasa.
sedang, yang memiliki tekstur dan rasa
yang sesuai juga tingkat kelengketan 2. Beras
yang pas, tidak terlalu lengket ketika
Menurut Winarno (1992), Kata "beras"
dimasak.
mengacu pada bagian butir padi (gabah) yang
2. Penggunaan rice cooker sangat telah dipisah dari sekam. Sekam secara anatomi
disarankan karena dapat membantu kita disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan
dalam memasak nasi yang pas 'lemma' (bagian yang menutupi). Pada salah satu
tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah
3. Cucilah beras 3-4 kali sebelum dimasak
ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga
untuk membersihkan bagian luar beras
bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya.
yang berlebihan yang dapat
Bagian isi inilah, yang berwarna putih,
menyebabkan beras menjadi terlau
kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang
lengket. Lalu kemudian keringkan
disebut beras
selama 15 menit
Menurut Sediotama (1989) Beras
4. Dinginkan nasi yang hangat dengan
merupakan salah satu makanan pokok dunia.
menggunakan kipas angin dengan
Budaya yang berbeda mempunyai pilihan yang
pengaturan angin kecil.
berbeda pula terhadap jenis beras yang
dikonsumsi. Beras adalah butir padi yang telah
312
FR-UBM-9.1.1.9/R1
*Korespondensi Penulis:
E-mail: bpambudi@bundamulia.ac.id Hasil yang paling disukai
313
FR-UBM-9.1.1.9/R1
Sushi Maki pada kontrol maupun perlakuan berwarna hijau tua dan panjang 25-30 cm.
A, B, dan C. Dibeli pada tanggal 12 April Timun yang digunakan adalah timun Jepang
2013 dan di dapatkan di pasar modern dengan merek benih Timun Expo yang
Pantai Indah Kapuk dengan merk dibeli di pasar modern Pantai Indah Kapuk
“Hatsumi”. pada tanggal 12 April 2013 dan digunakan
untuk isi bahan pada Sushi Maki kontrol
3. Sushi Vinegar
ataupun perlakuan A, B, dan C.
Sushi vinegar merupakan penyedap rasa
6. Crab stick
yang paling utama. Sushi vinegar akan
menambah rasa masam pada Sushi Maki. Crab Stick merupakan seafood olahan yang
Dibuat secara manual dengan bahan rice terbuat dari daging ikam ditumbuk halus
vinegar, sugar, dan salt. Dipergunakan putih yang dibentuk menyerupai kepiting.
untuk mencampur nasi sushi dalam proses Crab stick digunakan untuk isi bahan pada
pembuatan Sushi Maki pada kontrol dan Sushi Maki kontrol ataupun perlakuan A, B,
perlakuan A, B, dan C. dan yang dibeli pada tanggal 12 April 2013
di supermarket Lotte mart.
4. Mirin
Alat
Mirin merupakan bahan penyedap rasa yang
Untuk memperoleh hasil sushi uramaki
kedua atau salah satu penyedap dalam
yang memuaskan dan memperlancar waktu
masakan Jepang yang memiliki ciri-ciri
bekerja, diperlukan persiapan peralatan yang
berwarna kuning dan berasa manis.
memadai.
Kandungan alkohol pada mirin dapat
Peralatan yang disiapkan harus dalam
mengurangi resiko hancur nasi pada sushi.
keadaan bersih, kering dan sesuai dengsn
Kandungan gula pada mirin digunakan
standard hygiene dan sanitasi supaya hasil
untuk menambah rasa manis bahan
maksimal. Berbagai peralatan yang digunakan
makanan, dan membuat mengkilat nasi
dalam pembuatan Sushi Maki disajikan pada
Sushi Maki pada kontrol ataupun perlakuan
table dibawah ini.
A, B, dan C. Mirin yang digunakan
bermerek “Mizkan” dan dibeli di
1. Bamboo Rolling Mat
supermarket Lotte mart pada tanggal 12
2. Cutting Board
April 2013.
3. Paring Knife
5. Ketimun 4. Scale
314
FR-UBM-9.1.1.9/R1
315
FR-UBM-9.1.1.9/R1
Tabel 1
Komposisi Bahan Sushi
Jumlah Bahan – bahan yang digunakan untuk
No Nama Bahan
Beras Jepang 250 gr pembuatan Sushi Maki dengan presentase 50%
1
Nori 5 gr beras Jepang dan 50% Beras Pandan Wangi ,
2
Sushi Vinegar 30 ml disajikan di tabel 3 di bawah ini .
3
Mirin Tabel 3
4 15 ml
Ketimun Beras Jepang 50% + Pandan Wangi 50%
5 10 gr
10 gr Jumlah
6 Crab stick
No Nama Bahan
Untuk bahan – bahan yang digunakan dan Beras Jepang 125 gr
1
prosedur pembuatan Sushi Maki yang 100% nya
sudah diganti dengan beras Pandan Wangi dapat Beras Pandan Wangi 125 gr
dilihat di Tabel 2 dibawah ini 2
Nori 5 gr
Tabel 2 3
Beras Pandan Wangi 100% 30 ml
4 Sushi Vinegar
Jumlah Mirin 15 ml
No Nama Bahan 5
Beras Pandan Wangi 250 gr
1 Ketimun 10 gr
6
Nori 5 gr
2
Crab stick 10 gr
Sushi Vinegar 30 ml 7
3
Mirin 15 ml
4
Ketimun 10 gr
5
10 gr
6 Crab stick
Dibawah ini merupakan yang menjabarkan
316
FR-UBM-9.1.1.9/R1
Tabel 4 Tabel 5
Beras Jepang 25% + Pandan Wangi 75% Perlakuan Sushi Maki
Keperluan Bahan
No Nama Bahan Jumlah
K A B C
70 gr Nama (100%) (100%) (50%) (75%)
1 Beras Jepang No
Bahan
Beras Pandan Wangi 180 gr
2
Nori 5 gr
3 1 Beras 250 gr - 125 gr70 gr
Jepang
Sushi Vinegar 30 ml
4
10 gr 3 Nori 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr
Crab stick
7
4 Sushi 30 ml 30 ml 30 ml 30 ml
Vinegar
D. PERLAKUAN Mirin 15 ml 15 ml 15 ml 15 ml
5
Dalam uji coba ini, penulisan bahan dasar
Ketimun 10 gr 10 gr 10 gr 10 gr
beras Jepang dalam pembuatan Sushi Maki akan 6
ditulis sebagai kontrol. Untuk memanipulasi, 7 Crab stick10 gr 10 gr 10 gr 10 gr
perlakuan yang dilakukan adalah mengganti
beras Jepang dengan menggunakan beras
Pandan Wangi. Perlakuan Sushi Maki dapat
Keterangan :
dilihat pada table berikut :
Perlakuan eksperimen ini disimpulkan
dengan A, B dan C. Perlakuan A merupakan
Sushi Maki yang menggunakan 250 gr beras
Pandan Wangi sebagai bahan pengganti beras
Jepang. Pada perlakuan B, digunakannya beras
Pandan Wangi sebesar 125 gr dan beras Jepang
125 gr. Dan perlakuan C , penggunaan beras
Jepang sebagai bahan awal menjadi 70 gr dan
penggunaan beras Pandan Wangi sebagai bahan
pengganti seberat 180 gr. Dan perlakuan K
317
FR-UBM-9.1.1.9/R1
merupakan perlakuan pembuatan Sushi Maki 3. Perlakuan 3 (tiga) : Beras Jepang 25% (70
normal. Dilakukan pengulangan sebanyak 3 gram) dan Beras Pandan Wangi 75% (180
(tiga) kali pengulangan untuk mendapatkan gram)
hasil yang akurat dan juga melihat daya tarik Dari hasil uji coba tersebut bisa dilihat
masyarakat untuk mencicipi Sushi Maki yang perbandingan – perbandingan yang ada dari ke –
menggunakan beras Pandan Wangi. DIbawah 3 (tiga) perlakuan tersebut dengan kontrol.
ini terdapat prosedur pembuatan suhi maki Setelah
untuk setiap perlakuan. melakukan uji coba organoleptik, hasil
Tabel 6 perhitungan dari penilaian perbandingan antara
Perlakuan Sushi Maki perlakuan dan kontrol yang dilakukan panelis
318
FR-UBM-9.1.1.9/R1
perlakuan ketiga (C) yang menggunakan 75% Dan pada perlakuan C yang
beras Pandan Wangi dan 25% beras Jepang menggunakan 75% beras Pandan Wangi dan
dengan nilai rata-rata terendah yaitu 3.53. 25% beras Jepang memiliki nilai rata-rata
Berikut adalah grafik nilai rata-rata terhadap terendah daripada perlakuan lainnya yaitu
rasa pada setiap perlakua sebesar 3.53. Meskipun begitu panelis
Gambar 1 berpendapat bahwa rasanya cukup enak.
Hasil Uji Organoleptik Sub Varian Rasa
Untuk menguji tingkat signifikasi dan
uji beda terhadap hipotesis dan hasil rasa maka
4.2 perlu dilakukan analisis untuk meyakinkan dan
5 4
3.71 3.53
4
memperkuat data tersebut. Di bawah ini adalah
K
hasil uji T untuk rasa Sushi Maki yang
3 A
menggunakan 100% beras Jepang, 100% beras
2 B
Pandan Wangi, 50% beras Jepang dan 50%
1 C
beras Pandan Wangi, dan 75% beras Pandan
0
Rasa Wangi dan 25% beras Jepang.
2. Tekstur
Hasil uji Organoleptik pada sub varian rasa Di bawah ini merupakan tabel hasil rata-rata
terhadap tekstur Sushi Maki dengan
menunjukkan bahwa 100% beras Jepang yakni
Kontrol mempunyai nilai rata-rata tertinggi menggunakan beras Pandan Wangi, beras
Jepang melalui 3 (tiga) kali pengulangan setiap
yakni sebesar 4.20 dikarenakan panelis lebih
menyukai rasa dari perlakuan ini dibandingkan perlakuan:
319
FR-UBM-9.1.1.9/R1
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Hasil uji Organoleptik pada sub varian
rata-rata tekstur pada perlakuan (K) yakni tekstur menunjukkan bahwa 100% beras Jepang
produk yang menggunakan 100% beras Jepang yakni Kontrol mempunyai nilai rata-rata
mendapatkan nilai tertinggi, yakni 4.07 tertinggi yakni sebesar 4.07 dikarenakan panelis
dibandingkan dengan perlakuan pertama (A), lebih menyukai tekstur dari perlakuan ini
perlakuan kedua (B), dan perlakuan ketiga (C). dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan yang
Di urutan kedua terdapat pada perlakuan B lain. Hal ini diduga karena Kontrol memiliki
yakni yang menggunakan 50% beras Jepang dan tekstur yang pulen.
50% beras Pandan Wangi dengan nilai rata-rata
Perlakuan A yang menggunakan 100%
3.60. Lalu di urutan ketiga adalah perlakuan C
beras Pandan Wangi mendapatkan nilai rata-rata
yaitu yang terbuat dari 75% beras Pandan
terendah daripada perlakuan lainnya yaitu
Wangi dan 25% beras Jepang dengan nilai rata-
sebesar 2.98. Meskipun begitu panelis
rata 3.58, dan yang terakhir adalah perlakuan A
berpendapat bahwa teksturnya pulen.
yang menggunakan 100% Pandan Wangi
dengan nilai rata-rata yaitu 2.98. Perlakuan B yang menggunakan 50%
Berikut adalah grafik nilai rata-rata terhadap beras Jepang dan 50% beras Pandan Wangi
tekstur pada setiap perlakuan: mendapatkan nilai yaitu sebesar 3.60. Hal ini
diduga karena perlakuan ini memiliki tekstur
Hasil uji Organoleptik Sub Varian Tekstur Dan pada perlakuan C yang
menggunakan 75% beras Pandan Wangi dan
4.07 25% beras Jepang memiliki nilai rata-rata yaitu
5 3.6 3.58
2.98 sebesar 3.58. Hal ini menandakan bahwa panelis
4 K
3 A
berpendapat bahwa tekstur dari perlakuan cukup
2 B pulen
1
C
0
Tekstur
320
FR-UBM-9.1.1.9/R1
untuk kedepan yang lebih baik, yakni: Zschock, Day. The Little Black Book of Sushi:
The Essential Guide to the World of
1. Apabila ingin membuat Sushi Maki Sushi. Peter Pauper Press, 2005.
dengan menggunakan beras lokal atau Dekura, Hideo., Treloar, Brigid., Yoshii,
beras Pandan Wangi dengan rasa dan Ryuichi. (2004). The Complete Book of
Sushi. HK: Periplus Editions, 2004.
tekstur yang enak, bisa dengan
Kusmayadi, dan Endar Sugiarto. Metodologi
menggunakan penambahan beras ketan
Penelitian dalam Bidang
atau agar-agar supaya menjadikan nasi
Kepariwisataan. Jakarta Gramedia
sushi memiliki tekstur lebih lengket dan
Pustaka Utama, 2000.
padat.
Omae, Kinjiro., & Tachibana, Yuzuru. (1988).
2. Panelis lebih menyukai aroma Sushi
The Book of Sushi. Japan: Kodansha
Maki yang harum. Oleh karena itu International, 1988.
apabila hendak membuat maki dengan Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi.
beras Pandan Wangi dapat ditambahkan Bandung : ALFABETA, 2001.
daun pandan pada proses penanakan nasi Ole G. Mouritsen. Sushi: Food for the Eye, the
untuk memberikan aroma pandan yang Body and the Soul.
kuat pada Sushi Maki akan semakin Korringa P. Farming Marine organism Low In
The Food Chain. Amsterdam, Oxford,
keluar dengan maksimal.
New York: Elsevier Scientific
Publishing Company, 1976.
3. Untuk mendapatkan rasa yang enak pada
pembuatan Sushi Maki ini, maka perlu Winarno FG. Teknologi Pengolahan Rumput
Laut. Jakarta: PT.Gramedia
penambahan seasoning, pencampuran,
Pustaka Utama, 1996.
dan pengadukan yang merata, sehingga
menghindari ada bagian yang tidak ada Sumpena, U. Budidaya Mentimun Intensif
dengan Mulsa Secara Tumpang Gilir.
rasanya. Penebar Swadaya. Jakarta, 2001.
323