Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Artikel Penelitian

Indonesian Nursing Scientific Journal DOI : 10.33221/jiiki.v9i03.354

Volume 09, Nomer 03, 2019

Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Ibu Menghadapi


Anak Berkebutuhan Khusus

Fanny Dameria,1 Elisabeth Isti Daryati,2 dan Sada Rasmada3


1,2,3Program Studi Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus


Salemba Raya No 41 Jakarta Pusat 10440
Email :,fannydameria@stik-sintcarolus.ac.id,1 elisabethdaryati@gmail.com,2
sadarasmada@stik-sintcarolus.ac.id3

Abstrak Abstract
Pendahuluan: Anak berkebutuhan khusus adalah Introduction: Children with special needs are chil-
anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dren who are significantly different in some dimen-
dimensi dari fungsi kemanusiaannya. Kurangnya sions of his humanitarian function. Lack of accep-
penerimaan tentang kondisi anak dan kurangnya tance of the child's condition and the lack of knowl-
pengetahuan akan kebutuhan anak yang berkebu- edge of the needs of children who have special
tuhan khusus sering kali menyebabkan seseorang needs often cause someone to be negative towards
bersikap negatif terhadap anak tersebut. the child.
Tujuan: Tujuan penelitian adalah mengetahui Objective: The purpose of this study was to deter-
adakah hubungan antara pengetahuan dan sikap mine whether there is a relationship between knowl-
dengan perilaku ibu menghadapi anak retardasi edge and attitude with the behavior of mothers fac-
mental. ing mental retardation children.
Metode: Jenis penelitian ini adalah studi kuantitatif Method: This type of research is a quantitative
deangan desain korelasi deskriptif dan metode pen- study of and descriptive correlation design and
dekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini cross-sectional approach methods. The samples in
sebanyak 30 ibu yang memiliki anak berkebutuhan this study were as many as 30 mothers who had
khusus (retardasi mental) di SLBC Dian Grahita. special needs children (mental retardation) at SLBC
Analisis data menggunakan chi-square. Dian Grahita. Data analysis with Chi-square
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan ada hubun- Results: The results of this study showed that there
gan pengetahuan ( p value = 0,03 ) dan sikap (p val- was a knowledge relationship (p-value = 0.03) and
ue = 0,00) terhadap perilaku ibu menghadapi anak attitude (p-value = 0.00) to the behavior of the
retardasi mental di SLBC Dian Grahita Jakarta. mother facing mental retardation child in Jakarta.
Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan Conclusion: There is a relationship between knowl-
dengan perilaku ibu dalam menghadapi anak dengan edge and mother's behavior in dealing with children
retardasi mental. with mental retardation.

Kata Kunci: pengetahuan, perilaku, retardasi men- Keywords: knowledge, attitudes, mental retarda-
tal, sikap tion, behaviour


Pendahuluan Anak ini memiliki kemampuan intelektual
Anak retardasi mental disebut juga yang rendah sehingga mengalami keterbatasan
anak berkebutuhan khusus yang memiliki dalam bidang keterampilan, komunikasi, per-
keterbelakangan mental. Anak retardasi mental awatan diri, kegiatan sehari-hari, kesehatan,
yang sangat berat sering mengalami kesulitan keselamatan dan akademis.1 Keterbatasan yang
dalam mengurus diri selayaknya anak normal. dimiliki anak ini perlu mendapatkan perhatian

623
Submited: 22/8/19 Accepted: 2/9/19
Review: 24/8/19 Published: 28/9/19
Artikel Penelitian
Dameria.F, et al (2019)
DOI : 10.33221/jiiki.v9i03.354

lebih dari orang tua. Orangtua perlu berusaha kondisi anak. Pengetahuan ibu tentang retar-
memberikan yang terbaik pada anak dengan dasi mental dapat membantu memahami
meminta bantuan pada orang yang ahli dalam kendala-kendala yang dialami anak. Ibu perlu
menanganinya. memberikan perhatian khusus dan lebih peka
Seseorang dengan retardasi mental dalam memberikan rangsangan emosi dan
memiliki intelegensi dibawah rata-rata sejak sosial agar kondisi anak juga semakin
masa perkembangan dan ketidakmampuan positif.3,8 Hal ini sejalan dengan hasil riset
dalam interaksi sosial.2 Keterbatasan intelektu- yang menyatakan ibu yang memahami dan
al dan fungsi adaptif yang ada merupakan hasil menyadari akan kelemahan anak retardasi
dari proses patologik di dalam otak.3 Gang- mental merupakan faktor yang membantu
guan patologik dalam otak ini dapat dise- perkembangannya di lingkungan.1,8 Penelitian
babkan oleh infeksi atau intoksikasi akibat dari Hafid menyatakan bahwa pengetahuan ibu ten-
dalam kandungan, gangguan metabolisme, tang retardasi mental yang sangat minim,
pertumbuhan atau gizi kurang, akibat penyakit membuat orangtua tidak memahami dan
otak yang nyata, pengaruh prenatal yang tidak menghadapi kendala yang akan muncul dalam
jelas dan prematuritas.4 keseharian anak.10,11 Hal ini dapat menjadi
Data WHO (2017) diperkirakan jum- pemicu ada rasa tidak berdaya bahkan
lah anak retardasi mental di Indonesia se- menyangkal kondisi anak retardasi mental,
banyak 6,6 juta jiwa.5 Insiden tertinggi anak sehingga membuat orangtua pesimis di saat
ini pada masa sekolah dengan puncak umur 10 anak sulit ditangani.10
sampai 14 tahun. Penyandang retardasi mental Ibu dengan anak retardasi mental se-
lebih banyak mengenai 1,5 kali pada laki-laki bagian besar mengalami syok, kecewa dan
dibandingkan perempuan.6 Berdasarkan data bersifat menolak. Sikap ini dan kebiasaan yang
dari Dinas Sosial pada tahun 2012 di Jawa diterapkan oleh ibu dan keluarga dapat menun-
Tengah terdapat penyandang retardasi mental jukkan kecenderungan anak akan menjadi
sekitar 18,516 orang anak dan di Semarang lebih rendah diri dan menarik diri pada
jumlah anak yang mengalami retardasi mental lingkungan. Sikap yang dilakukan tersebut
363 orang pada tahun 2014. Prevalensi retar- sebagai usaha melampiaskan kepuasan ibu.12
dasi mental di Jakarta 62.011 anak yang terba- Ibu yang dapat menerima keadaan anak retar-
gi menjadi 60% berjenis kelamin laki-laki dan dasi mental memiliki sikap bahwa anak terse-
40% berjenis perempuan.7 but sudah pemberian Tuhan dalam keluarga.
Berdasarkan Undang-Undang Pen- Sikap ini biasanya disebabkan karena ibu
didikan Nasional tahun 2012 dan Peraturan mendapat dukungan sosial dan motivasi yang
Pemerintah No.72 tahun 2012, bentuk pen- cukup dari lingkungan sekitar, seperti keluarga
didikan kelompok untuk anak dengan retardasi teman, dan orang-orang terdekat. Sikap pener-
mental berupa sekolah-sekolah khusus yang imaan dan dukungan yang diterima ibu dapat
disebut sekolah luar biasa (SLB) dan sekolah membuat orangtua berhasil dalam menghadapi
dasar luar biasa (SDLB). Pendidikan di SLB tantangan merawat anak dengan retardasi men-
ini membantu melatih perkembangan anak dari tal. Oleh karena itu dukungan dari keluarga
segi pemikiran dan perilaku anak. Namun sangat penting untuk membantu ibu mengem-
rangsangan pikiran dan perilaku ini perlu di- bangkan kemampuannya sesuai dengan kapa-
lakukan secara kontinyu bukan hanya di seko- sitas yang dimiliki anak.8,13
lah tetapi juga di rumah. Berdasarkan hal di atas, peneliti ingin
Peran orangtua sangat dibutuhkan un- mengetahui adakah hubungan antara penge-
tuk mempertahankan kehidupan fisik anak dan tahuan dan sikap dengan perilaku ibu meng-
meningkatkan kesehatannya. Orang tua harus hadapi anak retardasi mental.
memfasilitasi anak dan memberi kesempatan
untuk melakukan kegiatan sejalan dengan Metode
tahapan perkembangannya dalam berperilaku Penelitian ini menggunakan jenis
sesuai dengan nilai agama dan budaya.8,9 Peran penelitian kuantitatif dengan rancangan cross
ini dapat berjalan dengan baik jika orangtua sectional, dan desain korelasi deskriptif. Popu-
memiliki pengetahuan yang memadai tentang lasi dalam penelitian ini adalah ibu yang

624
Submited: 22/8/19 Accepted: 2/9/19
Review: 24/8/19 Published: 28/9/19
Artikel Penelitian
Hubungan Pengetahuan dan Sikap...
DOI : 10.33221/jiiki.v9i03.354

memiliki anak retardasi mental yang masih Sikap Frekuensi Presentase


aktif disekolah SLB C Dian Grahita Jakarta
dengan jumlah sampel 30. 17 Penelitian di- Negatif 14 46,7%
lakukan di SLB C Dian Grahita Jakarta pada
Positif 16 53,5%
bulan Desember- Juli 2017/2018. Analisa data
pada jenis penelitian kuantitatif meliputi anal- Perilaku Frekuensi Presentase
isa data univariat untuk mengetahui distribusi
Negatif 15 50%
frekuensi dari tiap variabel dan analisa data
bivariate menggunakan uji statistik Chi- Positif 15 50%
square.18
Total 30 100%
Hasil
Analisa yang dilakukan memperoleh Tabel 1. Menyajikan tingkat pengetahuan ku-
hasil sebagai berikut rang sebanyak 16 reponden (53,4%). Mayori-
tas ibu memiliki sikap positif dalam meng-
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan, hadapi anak retardasi mental di SLBC Dian
Sikap dan Perilaku Grahita ini, yaitu sebesar 53,3%. Responden
Pengetahuan Frekuensi Presentase memiliki dapat dilihat 15 responden (50,0%)
memiliki perilaku yang positif dan 15 respon-
Kurang 16 53,4% den (50,0%) memiliki perilaku yang negatif.
Cukup 7 23,3%
Baik 7 23,3%

Tabel 2. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Ibu dalam Menghadapi Anak Retardasi Mental
Perilaku

Negatif Positif Total P-Value


Pengetahuan
N % N % N %

Kurang 12 75 4 25 16 100

Cukup+Baik 3 21,4 11 78,6 14 100 0,03

Total 15 50 15 50 30 100

Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil analisis sta- ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku
tistik didapatkan p value = 0,03 < α=0,05, ibu dalam menghadapi anak retardasi mental
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Tabel 3. Hubungan Sikap dengan Perilaku Ibu dalam Menghadapi Anak Retardasi Mental
Perilaku

Negatif Positif Total P-Value


Sikap
N % N % N %

Kurang 13 92,9 1 17,1 14 100

Cukup+Baik 2 12,5 14 87,5 16 100 0,03

Total 15 50 15 50 30 100

625
Submited: 22/8/19 Accepted: 2/9/19
Review: 24/8/19 Published: 28/9/19
Artikel Penelitian
Dameria.F, et al (2019)
DOI : 10.33221/jiiki.v9i03.354

Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil analisis sta- anak.11 Informasi itu dapat bersumber dari
tistik didapatkan p value = 0,00 < α=0,05, tenaga kesehatan (perawat, dokter), media
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa massa, televisi, dan sesama teman yang mem-
ada hubungan antara sikap dan perilaku ibu punyai anak retardasi mental. Adanya infor-
dalam menghadapi anak retardasi mental. masi baru mengenai suatu hal yang berdekatan
dengan diri seseorang akan mendapatkan per-
Pembahasan hatian lebih mendalam sehingga dapat mem-
Hasil analisis dalam tabel 2 menun- berikan landasan kognitif baru.19
jukkan bahwa ada hubungan antara penge- Pengetahuan bagaimana cara meng-
tahuan ibu dengan perilaku ibu dalam meng- hadapi anak dan mengetahui apa yang akan
hadapi anak dengan retardasi mental. dilakukan jika anak memberontak juga mem-
Berdasarkan uji Chi square diperoleh nilai p pengaruhi perilaku positif yang ditunjukkan
sebesar 0,003 (p-Value<0,005). Ini berarti oleh ibu. Potts dan Mandleco menyatakan
bahwa pengetahuan yang dimiliki ibu akan bahwa pengetahuan orang tua secara nyata
mempengaruhi perilaku ibu dalam menghadapi akan kondisi anak retardasi mental dapat
anak dengan retardasi mental. Semakin ku- membantu bagaimana cara menghadapi anak
rangnya tingkat pengetahuan yang dimiliki ibu dalam aktivitas sehari-hari. 11,14
tentang perilaku anak berkebutuhan khusus Tabel 3 menunjukkan hasil analisis
atau lebih spesifiknya anak retardasi mental adanya hubungan antara sikap dengan perilaku
akan berpeluang untuk melakukan perilaku ibu dalam menghadapi anak retardasi mental.
yang negatif dalam menghadapi anak. Hasil Berdasarkan uji analisis dengan chi square di-
penelitian ini sejalan dengan penelitian Zem- dapat p-value 0,000 (α <0,5) disimpulkan
my E.L. yang menyatakan bahwa terdapat bahwa ada hubungan bermakna antara sikap
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku ibu dalam menghadapi anak
dengan perilaku ibu.14 retardasi mental. Hal ini berarti sikap ibu yang
Pengetahuan adalah hasil tahu seseo- kurang baik terhadap anak retardasi mental
rang yang didapat melalui penginderaan men- mempengaruhi terbentuknya perilaku negatif
gunakan panca indera serta dipengaruhi oleh ibu dalam menangani anak sehari-hari. Hasil
intensitas perhatian terhadap suatu objek ter- penelitian yang dilakukan Dewi A.S (2012)
tentu.15 Hasil observasi peneliti di lingkungan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
sekolah peningkatan pengetahuan ibu dipen- bermakna antara sikap dengan perilaku ibu
garuhi oleh taraf pendidikan yang mayoritas dalam menghadapi anak retardasi mental den-
berpendidikan tinggi, usia rata-rata berada gan (p-value= 0,000).16
pada tahap usia dewasa menengah, pekerjaan Sikap merupakan kesiapan untuk be-
sebagai PNS dan karyawan swasta. Hal-hal ini raksi terhadap objek di lingkungan tertentu
meningkatkan kemampuan seseorang untuk sebagai suatu penghayatan terhadap objek
memperoleh informasi.selain dari adanya .6,16 Proses pembentukan sikap dapat terjadi
pertemuan-pertemuan antara orang tua dengan karena adanya rangsangan, seperti penge-
pihak yayasan yang membahas berbagai hal tahuan yang dimiliki ibu untuk merawat anak
tentang masalah anak dengan retardasi mental. retardasi mental. Rangsangan tersebut men-
Upaya peningkatan pengetahuan oranng tua stimulus diri untuk memberi respon berupa
juga terus menerus dilakukan oleh guru-guru sikap positif dan sikap negatif. Akhirnya sikap
di yayasan tersebut dengan memberikan in- positif maupun sikap negatif tersebut akan di-
formasi aktivitas sehari-hari yang dilakukan wujudkan dalam perilaku.20
anak di sekolah dan menganjurkan pada orang Sikap yang baik dengan perilaku posi-
tua atau pengasuh untuk melibatkan anak tif ibu menghadapi anak retardasi mental dapat
dalam aktivitas sehari-hari seperti makan, disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
berpakaian, melatih buang air besar/kecil. pengalaman pribadi dan pengaruh orang lain.
Kebutuhan informasi yang sederhana Pengalaman pribadi maupun orang lain yang
sampai mendalam terkait anak retardasi mental dipercaya akan membantu proses penerimaan
cenderung akan meningkat jika individu men- ibu terhadap kondisi keterbatasan intelektual
galami secara langsung ketika merawat dan keterampilan anak sehari-hari.3,20 Ibu yang

626
Submited: 22/8/19 Accepted: 2/9/19
Review: 24/8/19 Published: 28/9/19
Artikel Penelitian
Hubungan Pengetahuan dan Sikap...
DOI : 10.33221/jiiki.v9i03.354

menyadari dan keadaan anak retardasi mental 11. Potts,N.L. Mandleco, B.L. Pediatric nursing:
dapat menyesuaikan diri dengan kemampuan Caring for children and their families. Delmar:
yang dimiliki anak.1,8,13 Kemampuan adaptasi Canada; 2012.
ibu ini dapat dipengaruhi oleh dukungan kelu- 12. Santrock,J,W. Psikologi pendidikan kencana.
arga, saudara dan lingkungan Jakarta; 2010.
13. Semiun, Y. Kesehatan mental. Kanisius.: Yo-
sekitarnya.9,11,13,20
gyakarta; 2009.
14. Zemmy E.L. Hubungan pengetahuan keluarga
Kesimpulan dan tingkat retardasi mental dengan kemam-
Ada hubungan antara pengetahuan puan merawat di SLB Negeri Unggaran; 2014.
dengan perilaku ibu dalam menghadapi anak 15. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kese-
dengan retardasi mental. terdapat hubungan hatan . Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
antara variabel pengetahuan dengan perilaku 16. Dewi A.S. Sikap orangtua terhadap anaknya
ibu. Sedangkan pada variabel lainnya, diper- yang menyandang retardasi mental di SLB
oleh hasil adanya hubungan antara sikap den- Surya Wiyata Jawa Barat"; 2012.
gan perilaku ibu dalam menghadapi anak den- 17. Notoatmodjo, S. Metodologi penelitian dan
gan retardasi mental. perlu terus meningkatkan kesehatan. Jakarta : Rineka cipta; 2012.
18. Susilo, W. Prinsip-prinsip biostatistik dan ap-
pengetahuan berupa keterlibatan aktif ibu
likasi SPSS pada ilmu keperawatan. Jakarta: In
dalam perawatan anak secara lansung. Keterli- media; 2013.
batan ibu ini dapat menjadi evaluasi strategi 19. Azwar, S. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pus-
pengasuhan yang telah dilakukan sehari-hari taka Pelajar; 2013.
sehingga dapat lebih optimal. Selain itu, sikap 20. Ramawati, D. Kemampuan perawatan diri anak
positif ibu dapat terus terjaga dengan dukun- tuagrahita berdasarkan faktor eksternal dan
gan dari keluarga, saudara dan lingkungan sek- internal anak. Jakarta: Fakultas Ilmu Keper-
itar. awatan Universitas Kristen Indonesia; 2012.

Daftar Pustaka
1. Utami, Y. Penyesuaian Diri dan Pola Asuh
Orangtua yang memiliki Anak Retardasi Men-
tal. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta; 2009.
2. Sandra, M. Anak Cacat bukan kiamat; Metode
Pembelajaran dan Terapi untuk Anak Berkebu-
tuhan Khusus. Yogyakarta: Katahati; 2010.
3. Soemantri, S. Psikologi Anak Luar Biasa. Ban-
dung : Refika Aditama; 2009.
4. Maramis. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa.
Surabaya: Airlangga University press; 2009.
5. Suwarsi, A.A. Metode Penelitian Administrasi.
Bandung: Alfabeta; 2016.
6. Muhith, Abdul. Pendidikan Keperawatan Jiwa
Teori dan Aplikasi. Indonesia; 2015.
7. Siswanto, S. Manajemen Tenaga Kerja Indone-
sia. Jakarta: Bumiaksara; 2015.
8. Hockenberry, M. Wilson, D. Wong’s nursing
care of infants and children. Elsevier: USA;
2014.
9. Pujiastuti,U. Hubungan antara dukungan ayah,
pengetahuan ibu tentang anak autis dan re-
ligiusitas (dimensi praktik agama) dengan
penerimaan ibu terhadap anak auti. Eprints.um-
s.ac.id; 2014.
10. Hafid, I. Pengasuhan orang tua pada anak re-
tardasi mental ringan. Skripsi. Universitas
Ahmad Dahlan. Yogyakarta; 2011.

627
Submited: 22/8/19 Accepted: 2/9/19
Review: 24/8/19 Published: 28/9/19

You might also like