Gendhis Natural Bag
Nurul Indarti
Rokhima Rostian:
Kusuma Sari Widarti
enja itu, di medio Februari 2015, Ferry duduk di meja kerja barunya yang
berada di sebuah ruangan luas di sudut showroom terbara miliknya, Ruangan
ini dijadikannya sebagai icorkshop sementara untuk tempatnya bekerja dan
berinovasi. Dengan mata nanar, Ferry memandangi behan baku tas lama Gendhis
yang masih berserakan. Angannya melesat jauh ke depan berbalut semangat yang
membuncah seiring dengan selesainya showroum Gendhis yang berinterior alami,
terbuka, telapi letap berkesan megah. Tantangan ke depan Gendhis begitu nyata,
Dengan menghela napas mendalam, Ferry bergumam lirih “Pekerjaan rumahku
2015 masih banyak.
Pada awal 2015, Ferry dan suaminya, Endro, semakin mengukuhkan
kemampuan seni dan ketajaman bisnisnya untuk lebih membesarkan Gendhis.
Cinde dan Alu terlahir sebagai generasi baru Gendhis. Cinde sengaja diciptakan
untuk menyasar segmen Gendhis menengah ke bawah. Alu dengan lag-nya “all
about man” yang dilahirkan khusus olch Endro menyasar segmen pria berjiwa
muda, eksklusif nan elegan. Gendhis, Cinde, dan Alu, ketiganya bernaung di
showroom seluas 600 m? berlokasi di sudut barat Yogyakarta yang selesai didirikan
September 2014. Dibangunnya showroom ini ditujukan utamanya untuk lebih
membesarkan nama Gendhis dan menyatukannya dengan lingkungan sckitar.
Ferry tidak tanggung-tanggung merangkul rekan-rekan bisnis di bidang fashion
yang ada di tanah ais, seperti Desak (sepatu), Dara-Dara (rok tutu), dan Laspina dan
Natana (rumah kebaya). Ferry ingin mewujudkan Gendhis & Friends. Bagi Ferry,
tidak harus sendiri, tetapi dibagikan ke orang lain”, Sudah saatnya
Gendhis berkembang dan maju untuk komunitas. Di showroom barunya inilah,
Ferry menancapkan harapan besar, menjadikannya sebagai Rumah Gendhis—all
oeied
aun aban! Gendhis—daw fricnds. Borsams tsenhongun dan memajakan kersjiaan
fangan den fashion Indonesia,
SEJARAH LAHIRNYA GENDHIS NATURAL BAG
Gendhis Natural Bag adalat salah satu pemain bisnis di bidang, tas berahan
dasar serat alam di Yogyakarta Perusahaan ini dibangun oleh sepasang, suami-
istri sejak tahun 2002. Sang istri, dig. Kerry Yuliana, adalah hdusan kedokteran
gigi Universitas Gadjah Mada. Di mata kawan-kawan semasa kuliah, Ferry sudah
suka berdagang, Entah dagang berbagai pernik-
dikenal sebagai mahasiswa yang,
pemik lucu atau kerajinan lainnya, Di awal karierya, drg, Ferry sempat mengikuti
penempatan program dokicr gigi pada tahun 1998, Ferry bertugas pertama kali
‘a beberapa hari Ferry bekerja di tempat barunya,
di pelosok Yogyakarta, Har
ia memutuskan untuk mundur. Kemudian, saat itu ia dikenal scbagai “dokter
gigi yang hilang”. Suaminya selalu mendorong Ferry untuk kembali menjalani
profesinya sebagai dokter gigi. Namun, Ferry merasa menjadi dokter gigi bukan
panggilan jiwanya,
Di saat yang bersamaan, Ferry mengandung buah cintanya dari Endro, Namun
sayangnya, kondisi kehamilannya membuatnya harus banyak berada di rumah,
Sebagai orang yang tidak senang berdiam diri, Ferry berpikir apa yang dapat
dibuatnya untuk mengisi waktu luang, Lalu, Ferry memutuskan untuk membuat
tas yang tidak akan lekang oleh waktu. Dan yang lebih penting, tas sangat dekat
dengan hobinya di dunia fashion. Ferry lalu membuat desain tas dan diserahkan ke
perajin. Tak disangka, hasil karyanya disambut baik oleh teman-temannya. Banyak
teman yang menyukai hasil karyanya dan mulai memesan kepada Ferry. Inilah
awal mula berdirinya Gendhis Natural Bag.
Adanya apresiasi positif dari para teman menjadi pelecut semangat bagi
Ferry untuk terus mengembangkan bisnis tas berbahan serat alam tersebut. Pada
tahun 2002, Ferry mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pameran kerajinan
terbesar di Indonesia, Inacraft. Pameran ini menghadirkan banyak pelaku bisnis
dan pecinta kerajinan tangan dari Indonesia dan mancanegara. Saat itu, Ferry
dan sang suami, Endro Pranowo, memutuskan untuk menggadaikan motor yang
mereka miliki sebagai modal menyewa stan dan memproduksi tas. Bermodal uang
delapan juta rupiah, Ferry dapat menyewa stan dan melakukan produksi 400 tas
‘angka, seluruh tasnya habis diborong
untuk berpartisipasi di Inacraft. Tak
oleh turis Malaysia dan omzet mereka pun mencapai 50 juta rupiah. Pengalaman185
Kauis 8 » Genrhis Nanural Bag
mcrraner Re
or
positif tersebat semakin mevakinkan Ferry dan Endio untuk mengembangkan
yakinan ini pun memboat Eades, sami
bisnis tas berbahan serat alam ini. Ki
Ferry memutuskan keluar dari pekerjaannya pada tahun 2004 yang stuiclah ditckuni
selama Iebily kurang fima tahun, Bagi pasangan suami istri ini, jika Gendly
besar dan semakin besar, harus ada fokus dan prioritas pikiran dan tev
ngin
1k
membesarkannya. Berbisnis tidak dapat setengah-setengah.
FILOSOFI NAMA GENDHiS
Gendhis adalah sebuah kata dari bahasa Jawa yang artinya “gula’. Ferry dan.
Endro mendapatkan nama ini kelika mereka sedang songkrong di salah satu kate
di sebuah hotel dan melihat sebungkus gula yang dikemas dan diberi keterangan
dalam bahasa Indonesia dan Inggris*. Kata “Gendhis” akhirnya dipilih kaena
sangat dekat di telinga umum, terutama masyarakat Jawa. Selain itu, Gendhis
ngat. Dalam bahasa Jawva, gendhis mencerminkan
termasuk nama yang mudah
sesuatu yang alami, manis, sopan, halus dan njawani. Pada perkembangannya,
nama Genghis diharapkan dapat menjadi sebuah merek yang dikenal di luar negeri
sebagai produk lokal Indonesia yang berkualitas.
PRODUK-PRODUK GENDHIS
Dalam sepuluh tahun berjalan (2002-saat ini), Gendhis sudah semakin
berkembang dengan berbagai macam produk. Setiap desain tas terus dikembangkan
oleh Ferry dalam jumlah yang terbatas atau edisi terbatas. Cara ini dilakukan
agar produk Gendhis tetap eksklusif di mata pecintanya. Ferry dan Endro terus
melakukan inovasi dan pengembangan desain produk karena karekteristik produk
tas sebagai produk fashion yang membuatnya menjadi sangat rentan untuk ditiru.
Produk fasiion memiliki siklus hidup yang pendek dan dinamis (fad). Satu tren
produk ashion hanya akan laku dan memberikan keuntungan pada jangka waktu
tertentu dan tenggelam dikalahkan oleh desain-desain baru yang lebih menarik
Menghadapi kenyataan ini, Ferry dan Endro tentu saja harus selalu memperbarui
produknya agar tetap up-to-date dengan tren pasar dan keinginan konsumen
Jika menilik ke website gendhisbag.com, konsumen yang telah menjadi
anggota akan dapat melihat berbagai macam desain produk melalui katalog.
Dalam katalog tersebut, produk Gendhis dikategorikan berdasarkan bahan baku186 asus Kasut Manajonen PerusabanIndoreta
‘ ed
dan model tas, Berdasarkan bahan bakunya, produk Gendhis diklasitikasikan
menjadi produk berbahan serat alam dari agel, vafia, kulil, mendong, noah,
nilon, pandan, rotan, ramput laut, dan eceng pondok. Berdasarkan modelnya,
produk Gendhis dikategorikan menjadi or s, clutch, hondiags, dan hobo.
Kategorisasi ini memudahkan konsumen memilih produk yang diinginkannya
Sclain menyediakan katalog, Gendhis juga membuka kesempatan kepada
konsumen untuk melakukan kustomisasi melalui avbsife-nya. Kustomisasi hanya
dapat dilakukan pada produk-produk tertentu dan sebatas pada kombinasi warna
dan motif dari tas yang sudah dihasifkan. Beberapa desain tas yang diproduksi
Gendhis ditunjukkan pada Peraga 1
PERAGA 1 Contoh produk Gendhis
Sumber: gend!
PROSES PRODUKSI DAN SUMBER DAYA GENDHIS
Ffektivitas dan efisiensi merupakan faktor-faktor yang diperhatikan oleh
sebuah perusahaan manulaktur seperti halnya Gendhis. Setiap rantai produksi
diatur supaya efektif dan efisien sehingga mengurangi biaya produksi, Gendhis
menggunakan berbagai bahan baku serat alam yang berasal dari berbagai daerah
di Indonesia. Hal ini merupakan tantangan tersendiri yang dihadapi oleh Gendhis,asus 8» Genchis Nawal Bog 187
CSR ORRIN
Untuk menyiasati hal tersebut, proses produksi dilakukan Gendhis dengan
mendekatkan diri pada sumber bahan baku (lihat Peraga 2). Oleh karena itu,
jumlah perajin dari
Gendhis memiliki sejumlah plasma yang berangyotakan s
setiap daerah yang berdekatan dengan sumber bahar baku. Saal ini, plasma yang,
dimiliki Gendhis di antaranya berada di Yogyakarta (Sleman dan Bantul), Jepara,
dan Jawa Barat”, Bahan baku yang diperoich dari lokasi di sekitar plasma kemudian
diolah oleh para perajin hingga menjadi barang seiengah jadi. Barang, setengah
jadi kemudian dikirim ke Yogyakarta untuk fishing sekaligus proses pengecekan
kualitas sesuai dengan standar kualitas yang diletapkan oleh Gendhis. Produk yang
sudah melalui tahap pengecekan kualitas kemudian didistribusikan ke outlet-outlet
yang, dimiliki Gendhis”.
PERAGA 2 Jalur Proses peoduksi Gendhis
Sumber: Oberunsi penis, 2013
‘Hingga saat ini Gendhis memiliki showroom atau outlet yang tersebar di kota-
kota besar di Indonesia, yaitu di Yogyakarta (Ringroad Barat, Bedog, Trihanggo,
Gamping, Sleman, dan Jalan Palagan Tentara Pelajar; Jakarta (Pendopo @Living
World; Alam Sutera Apartemen; Maple Park Tower A Lantai UG, Unit B-206, Jalan
HBR Motik A3/4, 4A Sunter Agung); Medan (Jalan Sei Putih no. 25/27); Semarang,
(Jalan Brigjend Katamso 20); Surabaya (Jalan Kartini No. 30); Bogor (Kompleks
Bukit Cimanggu City, Blok Al No. 56); Samarinda (Jalan Juanda Kompleks Wijaya
Kusuma XII); dan Bali (Jalan Legian No. 386 @KOZA).
Bertambahnya jumlah showroom Gendhis menunjukkan perkembangan
pasar Gendhis yang sangat bagus di Indonesia. Hal ini memantapkan Ferry
dan Endro dalam mewujudkan mimpi internasional mereka. Mengembangkan
sayap ke dunia internasional artinya Gendhis harus mempersiapkan diri untuk
melakukan produksi yang lebih banyak dan konsisten, Implikasinya, Gendhis harus
mempersiapkan sumber daya alam (bahan baku dari serat alam) dan sumber daya
manusia (perajin) yang lebih banyak lagi. Selain itu, prasyarat bagi berhasilnya
kerja sama dalam perdagangan dengan mitra luar negeri adalah ketika mitra dapat
melihat konsistensi produksi dalam jangka waktu yang relatif panjang. ~188 Faye Kesey Magee Pov wat
Sumber Daya Alam
as natural, Gendhis menggunakan samber daya alam
Mengangkal produk
bahan dasar produk-produknya, antats fain agel, snendlong, cotan, kul
dan, rumput laut, dan eceng gondok. Pemscharan herbapai samsber bahan baku
pe
scrat alam Gendhis ditunjukkan oleh Peraga J6, Untuk mementhy target produksi
ékan ketersiediaan bahan baku
dalam rencana internasional, Gendhis memper
untuk melakukan produksi, mengingal pasokannya sang,
populasi dari tanaman tersebat dan proses penyolahannya
! bergantung, pada
ng, tidak singkat.
PERAGA 3 Persebaran sumber bahan baku Gendhis
Sumber: Data sekunder diolal, 2013
Seperti yang diungkapkan oleh Endro mengenai keterbatasan sumber daya
alam,
“Resource natural handmade itu bukannya semakin melebar, matah semakirt
menyerpit”
Adapun bahan baku yang digunakan untuk produk Gendhis meliputi bahan
baku natural dan bahan baku nonnatural. Berikut adalah gambaran mengenai
bahan baku yang digunakan Gendhis untuk melakukan produksi.
Agel
‘Agel merupakan serat yang berasal dari daun pohon gebang, sejenis palem
tinggi besar yang biasa tumbuh di dataraii rendah (hingga 300 mdpl). Pohon gebang
merupakan pohon palem besar, berbatang tunggal, dan memiliki ketinggian 15-20
meter. Daun-daunnya berbentuk kipas, berduri, bulat menjari, dan terkumpul diKass 8 b Gendhis Natura! Bog 189
essen EE
ujung batang, Daun-daun pobon gebang tersebut nantinya akan dibelah dan di
dolamnya dapat ditemukan serat agel. Serat age! tersebut kemudian direndam
ke dalam cairan pemutih dan kemudian dijemu hingga kering, Serat yang, sui
yam menjadi produk yang
kering kemudian dirangkai menjadi tali dan di
diinginkan’* Populasi pohon gebang di Indonesia umumnya berada di daerah yang,
agak kering dan di pinggir pantai, seperti Jawa Tengah, Pulau Sumba, dan lain-lain.
Kalit
Kulit merupakan salah satu bahan dasar yang banyak digunakan oleh para
pelaktt industri kerajinan, Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian™,
terdapat 1.035 perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia bergerak
dalam industri kerajinan kulit. Hal itu berdampak pada tingginya tingkat
permintaan terhadap pasokan kulit sapi di Indonesia,
Direktur Industri Tekstil dan Ancka, Ramon Bangun, mengungkapkan bahwa
kebutuhan kulit sapi untuk Indonesia berkisar lima juta Jembar, sedangkan kulit
yang dipasok oleh produsen dalam negeri hanya dua juta lembar. Oleh karena itu,
masih banyak perusahaan yang melakukan impor kulit sapi. Kekurangan pasokan
kulit ini disebabkan kuatitas kulit sapi yang berkualitas baik hanya berasal dari
Pulau Jawa, sedangkan pasokan dari Sumatra dan Nusa Tenggara Timur kurang
baik karena banyak terdapat luka pada sapi. Kekurangan pasokan tersebut makin
diperparah dengan tingginya ekspor kulit sapi dari Palau Jawa untuk dijadikan
produk premium, sebab nilai kulit tersebut dianggap terlalu mahal bagi produsen
dalam negeri™.
Proses pengolahan kulit menjadi bahan baku tas meliputi perendaman
kulit dalam air kapur untuk menghilangkan lemak dan rambut kulit. Kemudian
dilakukan penyamakan menggunakan kulit kayu akasia, tawas khrom, atau tawas
biasa. Kulit yang sudah disamak itulah yang kemudian dapat dipakai untuk
memproduksi tas dengan kualitas baik”.
Mendong
‘Mendong merupakan sejenis rumput yang tumbuh dengan panjang mencapai
100 cm. Habitat mendong adalah daerah yang berlumpur dan memiliki air yang
cukup. Mendong dapat dipanen setelah lima bulan dari awal penanamannya dan
tanaman ini dapat dipanen sampai tujub kali dari awal penanamannya. Mendong
bisa dengan mudah ditemui di daerah Wajak (Kabupaten Malang, Jawa Timur) dan
‘Tasikmalaya (Jawa Barat). Untuk dapat digunakan sebagai bahan baku kerajinan,
mendong terlebih dahulu harus dikeringkan, Pengeringan dengan dijemur di bawahKass 8 > Gendhis Nataral Bog 199
a
batang, Daun-daer: pohon gebang, tersebut nantinya akan dibelah dan di
delamnya dapat ditemukan serat agel, Serat agel tersebut kemudian direndam
ke dalam eairan pemutib dan kemudian dijemur hingga kering. Serat yang sudah
kering kemudian dirangkai menjadi tali dan dianyam menjadi produk yang
diinginkan’, Populasi pohon gebang di Indonesia umumnya berada di deerah yang
ayak kering dan di pinggir pantai, seperti Jawa Tengah, Pulau Sumba, dan lain-lain,
Kulit
Kulit merupakan salah satu bahan dasar yang banyak digunakan oleh para
pelaku industri kerajinan. Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian®,
erdapat 1.005 perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia bergerak
dalam industri kerajinan kulit, Hal itu berdampak pada tingginya tingkat
permintaan terhadap pasokan kulit sapi di Indonesia.
Direktur Industri Tekstil dan Aneka, Ramon Bangun, mengungkapkan bahwa
kebutuhan kulit sapi untuk Indonesia berkisar lima juta lembar, sedangkan kulit
yang dipasok oleh produsen dalam negeri hanya dua juta lembar. Oleh karena itu,
masih banyak perusahaan yang melakukan impor kulit sapi. Kekurangan pasokan
kulit ini disebabkan kualitas kulit sapi_yang berkualitas baik hanya berasal dari
Pulau Jawa, sedangken pasokan dari Sumatra dan Nusa Tenggara Timur kurang
baik karena banyak terdapat Iuka pada sapi. Kekurangan pasokan tersebut makin
diperparah dengan tingginya ekspor kulit sapi dari Pulau Jawa untuk dijadikan
produk premium, sebab nilai kulit tersebut dianggap terlalu mahal bagi produsen
dalam negeri*
Prases pengolahan kulit menjadi bahan baku tas meliputi perendaman
kulit dalam air kapur untuk menghilangkan lemak dan rambut kulit. Kemudian
dilakukan penyamakan menggunakan kulit kayu akasia, tawas khrom, atau tawas
biasa. Kulit yang sudah disamak itulah yang kemudian dapat dipakai untuk
memproduksi tas dengan kualitas baik”.
Mendong
Mendong merupakan sejenis rumput yang tumbuh dengan panjang mencapai
100 cm. Habitat mendong adalah daerah yang berlumpur dan memiliki air yang
cukup. Mendong dapat dipanen setelah lima bulan dari awal penanamannya dan
tanaman ini dapat dipanen sampai tujuh kali dari awal penanamannya. Mendong,
bisa dengan mudah ditemui di daerah Wajak (Kabupaten Malang, Jawa Timur) dan
Tasikmalaya (Jawa Barat). Untuk dapat digunakan sebagai bahan baku kerajinan,
mendong terlebih dahulu harus dikeringkan. Pengeringan dengan dijemur di bawah190
sinar matahari akan membuat wara mendong menjadi seragam
sudah kering, kemudian dapat dianyam dan «liberi warna sesuai dengan desain
produk™
Jendong, yang,
Rotan
Indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar di dunia, diperkirakan
80 persen bahan baku rotan di selurah dunia dihasilkan oleh Indonesia, Di
Indonesia, daerah yang menjadi penghasil rotan adalah Kalimantan, Sulawest,
dan Papua dengan potensi rotan sekitar 622.000 ton/tahun. Meski demikian, terjadi
penurunan jumlah induséri pengolahan rotan di Indonesia sejak 2005. Hal ini
disinyalir terjadi setelah dikcluarkannya SK Menteri Perdagangan No. 12/M-DAG/
PER/6/2005 tentang Ketentuan Ekspor Rotan, yang memperbolehkan ekspor bahan,
baku rotan dan rotan setengah jadi. Peraturan tersebut mengakibatkan industri
pengolahan rotan mengalami kesutitan dalam mendapatkan bahan bakw”.
Untuk dapat digunakan sebagai bahan dasar tas, rotan terlebih dahulu
dikeringkan dan diberi pengawet untuk menghindari jamur dan serangga. Rotan
yang telah dijemur kemudian dikupas dan kulitnya akan dianyam sesuai dengan
desain tas yang telah disiapkan™.
Pandan dan Palem
Pandan dan palem adalah jenis tanaman pesdu dengan tinggi sekitar dua
meter. Batang pandan dan palem biasanya menjalar dan pada pangkalnya
terdapat akar. Pandan dan palma tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai
pegunungan (1.000 mdpl). Umumnya, pandan dan palem tumbuh di sekitar aliran
air atau sungai kecil. Saat ini, pandan dan palem belum dibudidayakan dalam
perkebunan skala besar. Umummya pandan dan palem menjadi tanaman hias di
rumah penduduk, tetapi terkadang dapat dijumpai tumbuh liar di hutan-hutan
Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi"
Sebelum digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tas, pandan dan palem
terlebih duhulu dibersihkan dari duri-durinya. Kemudian daun pandan dan palem
tersebut direbus untuk menghilangkan getahnya. Daun yang sudah bersih dari duri
dan getah kemudian dikeringkan di tempat yang sejuk sampai siap diberi warna.
Daun pandan yang sudah diwarna kemudian dianyam menjadi tas yang indah”
Rumput Laut
Rumput laut adalah sejenis ganggang laut yang hidup di antara karang
i perairan pantai. Indonesia, sebagai negara perairan, menjadi salah satu
matiKasus 8 » Gendhis Netural Bop ist
produsen rumput laut terbesar di dunia, sebab 60 persen produksi rumput laut
dunia dihasilkan dari ladang-ladang petani di pesisir pantai Indonesia. Rumput
laut banyak dibudidayakan di beberapa dacrah di Indonesia, antara lain di
pesisir Kabupaten Administrasi Kepulauan Scribu Provinsi DK1 Jakarta, Provinsi
Kepulauan Riau, Pulau Bali, pesisir Nunukan Kalimantan Timur, Pulau Lombok,
Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara, Kepulauan Togean Sulawesi Tengah,
Maluku Utara, dan Papua Barat®
Pada 2011, produksi ramput laut basah secara nasional mencapai 5,3 juta ton
dan naik menjadi 6,2 juta ton pada tahun 2012, Namun, Kementerian Kelautan
dan Perikanan memperkirakan produksi tersebut hanya mencapai empat juta ton
pada tahun 2013 disebabkan ada gelombang besar yang menyebabkan penurunan
produksi. Hal ini yang mengakibatkan harga rumput laut pun menjadi naik™.
Sebelum diolah menjadi tas siap pakai, rumput laut dibersihkan terlebih
dahulu dari kotoran-kotorannya dan dipisahkan antarjenisnya. Kemudian rumput
aut dijemur sampai kering, Agar dapat memperoleh kualitas yang baik, rumput
laut sebaiknya tidak ditumpuk ketika dijemur. Rumput laut yang sudah kering
kemudian diayak untuk menghilangkan kotoran yang tersisa dan kemudian siap
digunakan sebagai bahan dasar tas serat alam.
Eceng Gondok
Eceng gondok hidup mengapung di air dan terkadang berakar di dalam
tanah. Tanaman ini biasa tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah, rawa,
aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan ait, ata sungai. Eceng
gondok dapat tumbuh sangat cepat karena memiliki kemampuan beradaptasi
dengan perubahan yang ckstrem dari kondisi air. Karena kemampuan eceng,
gondok dalam beradaptasi, keberadaannya mudah ditemukan di berbagai tempat,
terutama danau-danau besar di Indonesia. Salah satu lokasi yang terkenal dengan
populasi eceng gondoknya adalah Rawa Pening”. Populasi eceng gondok yang bisa
berkembang sangat pesat terkadang membawa dampak negatif dan menggangeu
populasi di sekitamya, Oleh karena itu, eceng gondok sering kali dianggap sebagai
tanaman pengganggu. Untuk mengurangi dampak negatif dari eceng gondok,
masyarakat pun mulai memanfaatkan ceeng gondok sebagai kompos, biogas, dan
bahan baku kerajinan tangan.
Sebelum digunakan untuk kerajinan tangan, eceng gondok terlebih dahulu
dicuci untuk menghilangkan kotorait’dan bau yang tidak sedap. Kemudian eceng
gondok dipilah-pilah antara daun dan batangnya, lalu dijemur di bawah terik192 Kasus-Kasus Manajemon Perusshsan Indsacsia
Ste eR
matahari. Eceng gondok yang sudah kering tersebut kemudian dianyam dan
dipotong sesuai pola
ang diharapkan
Bahan Baku Non-natural
Selain menggunakan bahan baku dari serat alam, Gendhis Natural Bg juga
memiliki produk yang berbahan dasar non-natural, seperti kulit sintetis yang tidak
berbahaya, nilon, dan rafia. Untuk produk-produk berbahan baku non-natural ini,
keterbatasan sumber daya bukan menjadi isu yar
dihasilkan dari hasil perpaduan senyawa kimia
y ulame, sebab balan baku ini
Sumber Daya Manusia |
Selain bahan baku, isu lain yang perlu diperhatikan oleh Gendhis adalah
mengenai sumber daya manusis. Berbeda dengan produk-produk tas manufaktur,
Gendhis memproduksi tasnye secara handmade. Memproduksi tas hasi! kerajinan
tangan membutuhkan sebuah keablian khusus yang tidak dimiliki semua orang,
dan tidak tergantikan oleh mesin. Hal ini yang, selama ini menjadi tantangan bagi
Gendhis. Mempersiapkan perajin yang, memiliki kemampuan spesifik dalam proses
pengerjaan tas tidaklah semudah yang dibayangken.
Saat ini produksi tas Cendhis telah mencapai angka 1.000-5.000 unit tas
setiap bulannya, bergantung pada pesanan. Untuk mendukung produksi,
Gendhis memiliki 30 plasma yang tersebar di Yogyakarta, Jepara, Jawa Barat, dan
Kalimantan. Setiap plasma terdiri atas sejumlah perajin yang memiliki spesialisasi
masing-masing. Ada plasma yang bekerja untuk menjahit, memasang aksesoris,
atau menganyam. Plasma-plasma yang dibentuk oleh Ferry dan Endro merupakan
bagian kepedulian Gendhis untuk meningkatkan kapasitas masyarakat menjadi
masyarakat yang, mandiri, terutama secara ekonomi. Secara prinsip, Gendhis
memberikan pelatihan khususnya tentang pembuatan produk, misainya anyaman,
memilin, atatt pernak-pernik tas kepada plasma yang dibentuknya. Setelah itu
produk-produk yang dihasilkan oich plasma ditampung oleh Gendhis. Dengan
demikian, secara sosial, kaum-kaum perempuan khususnya yang tergabung dalam
plasma dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Meski demikian, finalisasi dari
masing-masing produk dilakukan di Yogyakarta, Di tahap tersebut akan dilakukan
pengecekan tentang kualitas produk yang layak untuk dipasarkan
Untuk mendukung bisnisnya, Gendhis memiliki 20 karyawan di level
manajemen, 50 karyawan di level produksi, dan lebih dari 200 tenaga di plasma.
Setiap karyawan memiliki spesialisasi masing-masing, Spesialisasi tersebut berbeda-194 Kasus-Kasus Mansjetnen Perusahaan fodonesia
“Suntali AS
tersebut mengusung serat alam sebagai bahan baku produknys, tetapi jenis produk
dan cakupan pasarnya dapat menjadi pesaing bagi Gendhis. Perlu ditegaskan di
sini, Ferry dan Fndro sebagai pemilik utama Gendhis, tidak pernah menganggap
pelaku usaha yang menggarap bidang tas yang sama scbagai pesaing, Bagi mereke,
rezeki sudah diatur oleh yang Maha Pemberi Rezeki. Peraga 4 menunjukkan
perbandingan antara Gendhis dan para kompetitornya
‘Tidak sedikitnya pelaku bisnis di bidang fashiow tas membuat Ferry dan
Frio harus terus memutar otak untuk dapat bertahan di industri tersebut. Sebab
tidak hanya harus bersaing dalam hal kualitas, tetopi Ferry dan Endro juga harus
berhadapan dengan beragam strategi yang dilakukan para kompetitornya untuk
menjatulikan Gendhis di pasaran, Tidak dimungkiri bahwa terkadang ada pula
kompetitor yang menghalalkan segala cara untuk dapat bersaing, dari perang,
harga sampai penyebaran isu negatif. Oleh karena itu, strategi pemasaran yang
tepat sangat diperlukan agar bisnis yang dijalankan bertahan dan berkelanjutan,
PERAGA 4 Perbandingan Gendhis Naturat Bag dengan kompetitor
Merek Gendhis”” Dowa®® Webe! CS Bay? | Cadusa®*
Tahun 2002 1989 1998 1992 2005
Berdiri
Lokasi | Yogyakarta Yogyakarta |Semarang Yogya | Yogyakarta
karia
Nama Ferry Yuliana & [Delia ‘Wenny Emmy — [Ditto
Pemilik [Endo Pronowo |Murwihar- |Sulistiowaty | Pratiwi | Wahyu-
tin Hartono & Budi tome
Usodo
Bahan Baku| Agel, Kulit, Niton Woven polyester | Pandan dun | Kulit sapi &
Produk — | Mendong, Pandan, dan kulit dour ulang. | reptil
Rota, Nilon,
Noah, Rumnput
Laut, Ereng
|Gondok, Rafia
Cakupan | Amerika, Jepang, |Fropadan [na Eropa dan | Fropa,
Pemasaran [dan Malaysia | Amerika Amerika | Hongkong,
(China
Kapasitas | 1,000-5.000 tas’ |80.000tas’ {5.000 tas/bulan na na
Produksi | bulan bulan
Website | gendhisbog.com |dowabag. | webefastrionbags. |n.a 81287480,
con coin sitekno.cor
a= not neuilable (data tidak tersedia}
Sumber: Rangkumian penutis dari berbagei sumber, 2013Keasus 8 & Gundhis Nataral Bag 195
NE RENE EOE FH
kan daya
Untuk menjaga orisinalitas, menghindari imitasi, sevta meningka'
tarik konsumen, Gendhis mencoba terus berinovasi datam hal desain. Inovasi
dilakukan dari segi tampilan dan mencari sumber daya alam yang unik yang,
dapat digunakan untuk menghasilkan procuk bar, Sumber daya alam inilah yang
membuat produk Gendhis menjadi tidek mudah untuk diimitasi, sebab tidak semua
pihak dapat memperoleh sumber daya alam yang sama dengan mudah.
Keberhasilan Gendhis menerapkan strategi pemasaran terlihat dari
meningkatnya penjualan produk Gendhis dari bulan ke bulan (lihat Peraga 5).
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa dalam satu tahun Gendhis mengalami
peningkatan skala penjualan produknya, Meskipun terdapat penurunan jumlah
penjualan di bulan-bulan tertentu, tren yang terlihat adalah jamlak penjualan
produk Gendhis terus meningkat.
PERAGA 5 Grafik Penjualan produk Gendhis tabun 2012
Ja Feb Mar Ape Mei uni uli Agt
‘Sumber: Data primer diotal, 2013
INTERNASIONALISASI GENDHIS
Menuju pasar intemnasional merupakan mimpi yang telah dipupuk oleh Ferry
dan Endro sejak awal mereka membangun Gendhis pada 2002. Setiap iangkah
yang dilakukan telah dipersiapkan untuk lepas landas ke dunia internasional.
Meski demikian, melangkahkan kaki ke dunia internasional tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Ada banyak faktor yang, menjadi perhatian bagi
Gendhis untuk melakukan internasionalisasi produknya, antara lain mengédukasi
pasar, membangun mexek, memperhitungkan sumber daya bahan baku, dan
membangun jaringan.ive &
Meryadet banyak ha yang perlu dilakuis
» berry berbagi tugan dengan
bandro® Ferry bortugus antuk melakukan pengembangan produk mencakup
Pembaiin borbagai desain serte inevasi bahan beku tes, Suaminy, Ladre
ssahit
menangani pemusaran produk Gendiis mefipati pombukaan jaringan dav
P P pau p fc
oduk
memperlias sasar Gendhis. Berbekal pengataman sebagai impostir p
clektronik, bietr sedikit banyak memohami lentarg: perdagangan internasional
Keinginatt untick menjadikan Cendhis sebagai salah satu ikon fasion intecnasional
merupakan anitisi yang sudah ada sejak pasar domestih merespons Gendhis dengan
posttif di 2002, agi Fndro, hingga saat ini, belum ada procusk tas dari Indlusests
yang sudah mengylobat, Berdasarkan pengalaman tersebul, mereka menilai bahwa
untuk dapat berhasil maka Gendhis harus tecus melakukan inovasi produk dan
memproduksi tos karena keuntungan akan diperofeh ketika perusahaan dapat
mengembangkan produk baru dan memasarkannya secara berkesinambungan.
Membangun Jaringan
Pada 2007, Gendhis memulai langkah pertama dalam merealisasikan
internasionatisasi produknya, yaity membuat jaringan. Jaringan merupakan salah
satu hal yang poling penting dalam meraih cita-cita Gendlhis go iternasional, sebab
jaringan yang baik akan sangat membantu proses inisiasi praduk ke pasar tar
negeri
Memiliki jaringan di negara tujuan pemasaran akan membantu Gendhis dalam
hal mengurus dokumen, hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan, dan tentang
sewa tempat, Jaringan yang pertama kali yang dibangun Gendhis melalui jaringan
internet ke pasar fepang, Amerika, Spanyol, dan Yunani.
Mengikuti Pameran
Mengikuti pameran di beberapa negara juga dilakurkan oleh Gendhis sebagai
Jangkah menuja internasionalisasi. Tujuan Gendhis mengikuti pameran-pameran
tersebut adalah untuk mengetahui karakteristik pasar di luar negeri. Pemahaman
‘mengenai pasar yang dituju sangatlah penting untuk dapat merencanakan stralegi
pemasaran dan produksi dari Gendhis. Namun, hal tersebut rupanya belum dapat
membuat mimpi Gendhis untuk melebarkan sayap ke dunia internasional terealisasi
secara lebih ekspansif, Mimpi mereka harus tertunda karena adanya krisis Eropa
yang membuat situasi menjadi sedikit tidak mendukung untuk melakukan ekspansi
pasar.Kasus » Ged, Nacural ag
Membuka Outlet
Gatah satt langkah internasionl asi yang. telat: bef et dicapal oleh Condy
adalah membuka ovtlel di Washington DC dan mengsinn keris sama deny,
pengusaha di lepang di 2014. Me-bédemikian, Cen psepenubnye menices
produk dengan mereknya sendin, piclainkan masih beks ste sama dere) Bbones
lokal. Kerja sama yang difaknkan ilatah Gendhis membssikan tis untisk raltranss
ck mitra pada previ fas posanian tersebut
sesuai pesanan dan menempetker 1
Namun, memasuki tahun 2013, Gendhis sedang merintis sintuk membuba ori!
sendiri di Tokyo, Jepany
Solain di lepang, sejak 2044, merck Gendhis juga dijajakan di salah s
di sudué pusat perbelanjaan di Kuala Lumpur, Malaysia, “Allantdnfitt
Gendhis dibuka bekerja sania desrgas satel satu penggemar chau pecinta berat Ceathis yan:
Kebetulan bervuskioe di Malaysta"
rs gitltot
, ontio®
iar Ferry dengan mata berbinar,
Membangun Merek dan Konsistensi Produksi
Selama ini tingkat ekspor produk jadi Indonesia ke mancanegasa sudah
cukup linggi. Menurut data dari Kementerian Perindusirian, nilai ekspor tots!
industri kreatif sebesar 9,25 persen. Namun, pada kenyataannya merek Indonesia
belum banyak dikenal oleh masyarakat di uar negeri. Menurut Endro, haf tersebut
disebabkan para produsen Indonesia hanya peduli pada nilai ekspor,
“Perusahaan secara union inpe baa ckspor yantg tereka lakickan its anonim, tide
ava identitas mereka sendiri.”
Produsea berlomba-lomba melakukan ekspor sebanyak mungkin tanpa
mempedulikan pembentukan merek terhadap produk mereka sendiri. Akibataya,
produsen tersebut hanya mengekspor barang mentah atau setengah jadi yang,
akhirnya akan ditempeli merek hiar negeri dan produk tersebut akhimnya dikenal
sebagai produk luar, bukan produk Indonesia. Hal inilah yang mengakibatkan
merek Indonesia kurang dikenal di masyarakat mancanegara
Fenomena terscbut diperparah dengan kurangnya ketertarikan pasar
Indonesia terhadap merek dalam negeri. Mesyarakat lebih tertarik membeli merck
Juar negeri karena dianggap lebih berkualitas dan bergengsi. Ferry menegaskan hal
ini, “Onung sosialita kita itu, tidak suke membeli produ Indonesia di Indonesia”. Sadar
‘akan fenomena tersebut, Ferry dan Endro memutuskan untuk melakukan Jangkah
yang berbeda dengan Gendhis. Endiro pun mengungkapkan adanya kesadaran
tentang pentingnya pembentukan merck, baik di pasar lokal maupun internasional,198 Kasut-Hasus Manajemen Perusahaan tndonesia
a AE
“Kalau bicara tentang internasionel, lokal, ata ekspor, semtuanye bermuare cama di
satus hat. Judi, hagainuene kita bisa nscugerti kebutuhan mereka, seberapa besar kita bisa
menjadi ikon buat mereka, Kenaudinn kemmampuss develop. Meveka yang merpiplak
g0 aken (bertalan) lama.”
Sejak 2002 sampai 2007, Gendhis berupaya melakukan pembentukan merek
dan karakter produk di pasar Indonesia, Pasar Indonesia menjadi target pertama
bagi Gendhis. Ferry dan Endro ingin merek Gendhis dikenal oleh masyarakat di
mana Gendhis berasal sehingga terbentuklah kesadaran masyarakat Indonesia
bahwa produk dalam negeri dapat memiliki kualitas yang sama baiknya dengan
produk merek luar nogeri serta tidak kalah bergengsi.
Meskipun di beberapa tahun awal Gendhis sempat melakukan ekspor barang
setengah jadi ke beberapa negara, tetapi sejak 2007 Gendhis mulai melakukan
negosiasi dengan relasinya. Gendhis menyadari pentingnya pembentukan nama
dibandingkan tingkat penjualan produk yang lebih tinggi. Ferry dan Endro
menyadari bahwa bisnis yang mereka jalani tidak boleh bergantung pada kuantitas
barang yang diekspor, Mereka ingin Gendhis bertahan karena loyalitas pelanggan,
bukan Karena permintaan importir luar. Jika pelaku usaha hanya mengandalkan
pendapatan dari jumlah barang, yang diekspor tanpa membentuk citra terhadap
merek mereka, akan sangat berbahaya apabila kegiatan ekspor mereka mengalami
kendala, Terganggunya laju ckspor dapat sangat memengaruhi keberlangsungan
bisnis tersebut, Apabila seorang pengusaha melakukan pengenalan merek dan
pembentukan citra produk maka bisnis tersebut akan dapat tetap berjalan meskipun
laju ekspor tersendat karena faktor-faktor eksternal. Oleh karena itu, Gendhis pun
mencoba untuk mengurangi jumlah ekspor barang setengah jadi ke luar negeri dan
mengubahnya menjadi ekspor produk yang sudah bermerek Gendhis. Tujuannya
adalah mengenalkan pada pasar internasional tentang karakter dan citra produk
Gendhis schingga konsumen akhimnya mengenal produk yang dibelinya sebagai
produk Gendhis, bukan merek lain. Dengan demikian, diharapkan penjualan
produk Gendhis tidak lagi dipengaruhi oleh faktor eksternal kegiatan ckspor, tetapi
karena kepercayaan pasar terhadap produk Gendhis itu sendiri.
Ketika Gendhis memutuskan untuk mulai mengembangkan mereknya sendiri,
Gendhis dihadapkan pada sebuah tantangan untuk dapat melakukan produksi
secara konsisten. Hal ini sangat penting untuk menjaga pasokan produk di pasaran
dan eksistensi Gendhis di pasar. Agar produksi berjalan secara konsisten, Gendhis
harus mempersiapkan sumber bahan baku dan kesiapan para perajinnya. Bahan
baku produk Gendhis yang beragam dan sumbernya yang terpencar menjadi
tantangan bagi Ferry dan Endro untuk terus waspada terhadap ketersediaannya.Kasus 8 » Gendt Naural ag 199
mmnemee IE ciT
rae?
Kemudian, karena produk Gendhis merupakan kerajinan tangan, Ferry dan Endro,
juga harus memperhitungkan jumlah perajin dan kapasitas produkst yang dapat
dilakukan. Hal ini pula yang kemudian ditekankan oleh Endro,
“Di Gendhis yang judi masalah supportnyn. Kelersedinan barang. fadt bageintana
prodick kita ite terpenui, ita yang paling wlana, sementara kita enggak biswe asal
memproduksi. jadi standarisasi mutu itu bewer-bener harus terjaga supayn tidak
ferjdi kekecezwnan customer.”
Selain itu, Gendhis pun memahami pentingnya bentuk perhatian pasca
pembelian seperti garansi yang, diberikan kepada konsumen untuk setiap produk
Gendhis yang dibeli. Berapa lama pun usia produk tersebut, apabila mengalami
kerusakan, Gendhis bersedia menerima komplain dan berusaha memperbaikinya.
Hal ini sangat penting dalam membangun citra Gendhis sebagai produk yang dapat
diandalkan dan terpercaya kualitasnya. Dengan demikian, pelanggan baru akan
selalu bisa diciptakan, sebab pelanggan lama akan merekomendasikan Gendhis
sebapai merek yang baik dan terpercaya.
GENDHIS DAN TAS SEBAGAI PRODUK FASHION
Fashion merupakan salah satu hal yang terus berkembang dan berubah dari
‘masa ke masa. Perubahan tren fashion yang terjadi hampir setiap tahun mendoreng
para produsen berlomba-lomba melakukan inovasi untuk bisa meraup pasar yang,
lebih besar. Berbicara fashion tidak berarti hanya berbicara tentang pakaian. Tas
pun, seperti berbagai tas bermerek Gendhis, merupakan salah satu produk fashion
yang menjadi salah satu produk favorit bagi masyarakat, terutama kaum wanita,
Berdasarkan hasil survei tentang industri produk bermerek
dari lembaga internasional Digital Luxury Groups pada Juni 2012,
Inggris merupakan negara yang menjadi pangsa pasar terbesar bagi tas
tas bermerek (lihat Peraga 6). Peringkat itu diikuti olen Amerika, Ilalia,
Prancis, Jerman, Jepang, Brazil, dan India di peringkat delapan besar duniaoy Pesan Be
208 2
aT
PERAGA 6 femlate pos arian merck Os iesbanyas secara global
Sumber: Disital Lasury Gronp, 2072
Setiap negara memiliki preferensi yang, berbeda dalam memilih sebuah
merek tas, warna, ukuran, dan motif tas", Di Prancis, Inggris, dan Amerika, pasar
Jebih menyukai produk-produk tas dari merek Jokal. Di Brazil, masyarakat lebih
cenderung menyukai merek-merek standar, seperti Celine, Balenciaga, dan Goyard.
Dengan demikian, para produsen tas harus memahami karakteristik pasar secara
mendalam sebelum memasarkan produknya.
Dj level internasional, ada beherapa merck yang sudah sangat dekat dengan
produk tas fashion. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Digital Luxury
Group —sebuah komunitas online para eksekutif yang berbasis di Paris ~ setidaknya
terdapat delapan merek tas fashion yang paling digemari dan dicari mayoritas
perempuan di dunia”. Kedelapan merek tersebut adalah Coach, Louis Vuition®,
Gucci®, Longchamp", Prada”, Hermes", Mulberry, dan Michael Kors™ yang
mengalami peningkalan penjualan pada 2012 (lihat Peraga 7). Tas bermerek
Michael Kors mendapatkan penjualan tertinggi (69,5 persen) dibandingkan tas-tas
Jainnya, Peningkatan penjualan ini diyakini karena menggunakan tas premium bagi
kalangan perempuan di negara berkembang merupakan simbol status sosial dan
aktualisasi diri, Di negara maju, menggunakan tas premium menjadi salah satu
bagian kepuasan diri seorang perempuan.201
PERAGA Then)
Sumber: Data sekunder dicta, 2008
Membahas tentang tas premium tentu saja tidak dapat lepas dari bahasan
mengenai daya beli, Sayangnya, tidak semua perompuan dapat memiliki tas-
tas premium idamannya, Porbedaan daya beli ini divespons positif oleh pelaku
bisnis dengan menjual produk tas tiruan dari merek-merek tersebut. Artinya,
produk palsu pun beredar luas
seperti Indonesia. Beredarnya produk palsu di pasaran memunculkan perdebatan,
pasaran, khususnya di negara berkembang
yang tidak berujung, Sebagian besar menganggap sah-sah saja menjual dan
menggunakan produk tiruan karena disesuaikan dengan daya beli dan seleva tinggi
ingin “menenteng” tasberkelas. Sebagian lain, menunjukkan rasa keprihatinan akan
perkembangan bi
bisnis yang memang, rentan dengan tiru-menira.
Berangkat dari fenomena tersebut, tidak sedikit pelaku bisnis di indonesia
yang tergerak untuk menciptakan produk tas berdesain menarik, unik, dan bernilai
tinggi dengan menggunakan serat alam. Tak disangka, perkembangan bisnis
tas. Meskipun disadari bahwa bisnis tas dan fishiew adalah
berbahan serat alam ini mulai dilirik dan diminati oleh para perempuan.
KONDISI UMUM INDUSTRI KERAJINAN Di INDONESIA
Di Indonesia, sektor industri kerajinan tangan sangat berkembang dan mulai
didukung dengan serius oleh pemerintah melalui Kementerian Perindustrian
(Kemenperin). Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian [erindustrian,
Euis Saedah, menuturkan bahwa subsektor industri krealif merupakan salah
satu strategi pembangunan ekonomi dan industri yang dapat diandalkan, selain202 sa: Pei usatiion Indonese:
—_———
soktor manufaktur dan jasa Oleh karena ila, komenterian Perindustrian optimis
bahwa ekspor kerajinan dapat tumbub 5-J0) persen setiap fahunnya*. Hal ini
juga didukung dengan ditetapkamnya sektor industri kerajinan sebagai salah satu
komoditi potensial Indonesia untuk ekspor ke sejuatlah negara di berbagai dunia
Data dari Kemenperin® bahwa sepanjang talus 2012 negara yang, menjadi tujuan
ekspor utama kerajinan tangan Indonesia antara lain Amerika Serikat (1ISD301,6
juta), lepang (USD81,7 juta), Inggris (USD35 juta), Jerman (LISD25,7 juta), Australia
(US123,5 juta), dan Belanda (USD218 juta).
Menurut data dari Kementerian Perindustrian (kemenperin.go.id, 2010), pada
2010 nilai ekspor iotal industri krealif? Indonesia telah mencapai USDI31,3M (9,25
persen dari ekspor total Indonesia). Dari nilai ckspor total industri kreatif tersebut,
kontribusi terbesar bersumber dari subsektor fashion (54,8 persen), kerajinan (42,6
persen), dan sisanya 2,6 persen dari sektor Jainaya. Target yang telah ditetapkan
oleh Kementerian Perindustrian pun sudah menunjukkan hasil. Di tahun 2012,
ekspor Kerajinan menjadi sebesar USD69 juta” atau meningkat 6 persen dari
jumlah ekspor pada tahun 2010. Keberhasilan peningkatan ekspor ini tidak lepas
dari dukungan pemerintah melalui program-program yang dilaksanakan untuk
meningkatkan produktivitas dari UMKM yang ada,
Lebih lanjut, dalam rangka meningkatkan jumlah ekspor dari sektor kerajinan,
pemerintah berusaha mendukung setiap agenda yang berkaitan dengan pemasaran
produk kerajinan Indonesia di skala nasional dan internasional, Menurut Direktur
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag),
Gusmardi Bustami, menyatakan bahwa upaya mengenalkan produk kerajinan
Indonesia misalnya dilakukan dengan promosi dan misi dagang di luar negeri.
Para pengusaha di bidang kerajinan juga kerap diikutsertakan dalam pameran di
luar negeri seperti di Sao Paulo (Brazil), Dubai (Uni Emirat Arab), dan Jerman®.
Untuk meraih perhatian dari pasar nasional, pemerintah menyelenggarakan
pamerzn rutin tiap tahun, seperti pameran Inacraft dan Crafina. Pameran-pameran
tersebut sangat berperan dalam mempromosikan produk kerajinan Indonesia
maupun menghubungkan pengusaha dengan calon pembeli dari luar negeri®
Selain itu, pemerintah juga membina para pengusaha baru agar meraih peluang
pasar ekspor dengan memberikan pelatihan peningkatan Xualitas produk agar
diterima di pasar luar negeri. Tingginya duxungan pemerintah terhadap ekspor
kerajinan tersebut memberikan angin segar kepada para perajin di Indonesia. Para
2 Industri kreatif meliputi beberapa sulbsekto, yaity fashion, kerajinan, asitektur, desain, film/ideo!
fotografi, layanan komputer/peranti imaik, musi, pasar harang seni, penerbitan’percctakan, periklanan,
pecraainan kreatif,riset/peagembangan, seni pertunjuksa, sects televisi/radio.Kasus 6 » Gendhis Nowra B 203
RRS
pelaku sisaha yang bergerak «fi bidang Kerajinian moniliki hesvnspalan febib besar
untuk clapat memasarkan produk mercka ke pasar nastonal dan internesional Salah
atom
satu procuk yang sedang naik daun adalah kersjman
GENERAS! BARU GENDHIS: REPOSISI DAN
DIVERSIFIKASI
Gendhis sebagai sebuah usaha yang dirintis dan dikembangken oleh
keluarga tentu dalam perkembangannya menghadapi beberapa dinamika yang,
dapat memengaruhi kinesja, Sejak awal berdirinya, Ferry adalah susok individu
yang sangat penting bagi Gendhis. Ferry-lah yang, membidani lahirnya merek
Gendhis, Dia menancapkan pondasi kuat dalam pengembangan desain produk tas
yong, inovatif dan beskualitas tinggi. Hingga akhimya berhasit membentirk citra
yong sangat kuat di pasar lokal, Pada awalnya, Ferry memiliki tiga alasan lama
menekuni bisnis tas berbahan serat alam, yaitu alasan ekonomi, iseng, dann hob
Alasan ekonomi dan iseng mendorong Ferry memulai bisnis ini. Tseng karena
sebagai pengisi waktu luang dengan menghassikan produk yang temnyata diminati
masyarakat sehingga menghasilkan pendapatan tambahan. Yang berikutnya adalah
hobi Ferry yang tidak bisa berdiam diri, terutama terkait dengan dunia fashion.
Ketiga alasan ini membuat Ferry dan Gendhis-nya tetap bertahan meskipun
produkaya banyak yang ditiru.
Selain itu, tak perlu diragukan lagi, dukungan sang suami, Endro merupakan
faktor penting keberhasilan Gendhis hingga saat ini, Hal ini pun diakui oleh Ferry
bahwa pengembangan produk dan bisnis Gendhis ke depan lebih bersumber pada
gagasan cemerlang suaminya, Keberhasilan Gendhis yang berdiri sejak 2002 ini,
membuat nama Ferry dengan Gendhisnya menjadi salah satu pusat tren fashion
tas di Indonesia. Ferry mendapatkan berbagai penghargaan nasional dan menjadi
narasumber atau pembicara di berbagai acara. Sebagai contoh, Ferry menjadi
pemenang Lomba Wanita Wirausaha Femina 2008. Ferry sering menjadi pembicara
seminar kewirausahaan di level daerah maupun nasional, Masyarakat kemudian
memandang bahwa keberhasilan Gendhis sangat identik dengan kemampuan
Ferry membaca peluang dan menjalankan gagasan untuk memanfaatkan peluang,
tersebut.
Saat Gendhis berjalan lebih kurang delapan tahun, Endro pun akhirnya
tergerak untuk mendirikan lini usaha baru. Pada 2012, Endro dengan sangat
bersemangat memunculkan produk tas baru bermerek Miling. Produk ini dirancang,ehskdusdl dong tongs yang ylas dike (endive rec dapii os fenaray
Gendis hom cnectiarkan preduk vary monyasar seeara sposifik kolo:
als Promiton, Romsiimen yang disasat ataiah mero
yang, berpendapaton prrcngah ke atas. Dil aah proses laisiasi pratith Miling
sun \ocp seperti bahan bak tonaga hug. sian adlit baga magia
wt daya yang. ty
rey seneeiri Hidlat
ayendasarken pada sistony cong sudah dimilihi oleh Geadhi
mengenggap apa yong. tiicukan Endre dengan produk Milingnye akon menjari
HONRAP apa yang Beef i
Namun, Ferry tidak menampik bshiva kehaetiran Miling
monyebabkan pelmggan dan pecinta berat Geadhis bingung
Sadar akan hal itn Psy can Endrobersepakal meakukan reposisi Miling dan
diversifikas
untuk produk khusus berbahan baku kulil, Miling menyasar konsumen menengah
vend
ar dapat menjangkau ber bagai sepinen, Mili, diarahkan
alas pecinta kulit, Hampir sama dengan Gendhis Promium, Endo menangani
Miling dengan metuncurkan produk-produk Miling secara terbatas, finited aition
Cara ini memberikan kesan eksklusif
Dj saat yang hampir hersamaan, awal 2015, Gendhis mehmcurkan generasi
unya yang diberi nama: Alu dan Cinde, Alu sengaja dihadirkan untuk awemenuhi
hasrat kaum pria yang menyukai mode dan fisfiiow, Alu dengan tag-nya “ail about
mnan” adalah unit bisnis di bawah Gendhis yang, khusus menangani berbagai
aksesori laki-laki, seperti ikat pinggang, gelang, dan lainnya. Alu dan Miling
dikeloia secara khusus oleh Endro, dengan manajemen terpisah dan sumber daya
terpisah. Meskipun ontlet pemasarannya letap berada di Rumah Gendhis,
Cinde menapakan terobosan jitu yang dilakukan oleh Ferry dalam memahami
kebutuhan pelanggan. Ferry paham betul bahwa banyak pelanggan yang tidak
memiliki dana cukup untuk membeli Gendhis, seperti yang, dituturkan Ferry.
“Kasihan konsiemen saya. Mereka banyak yang menguringkan sietaya wittuk
membeli, begitu ngecek harganya (Gendhis). Apalagi, jauk-jauh datang dari lear
Yogyakarta, Na, Cinule bisa dijadikan olch-oleh dengan harga yang terjensgkau,”
Dengan demikian, semua orang dapat menikmati Gendhis. Ferry dengan
cerdas mengolah berbagai bahan baku dan barang setengah jadi dari Gendhis
Jama yang pernah diproduksi pada masa 2003-2004 atau tahun selanjutnya. kenya
adalah daur ulang produk lama, Melalui sentuhan dan jiwa seninya yang tinggi,
berbagai produk Cinde yang cantik, manis dan kreatif terpajang di showroont Rumah
Gendhis. Cinde cukup diminati konsumen menengah ke bawah. Tak ayal, yang
dilakukannya ini menambah pundi-pundi GendhisKaw ® » Gendhs Nrcal Bag 205
mes one MSO
Untuk lebih tokus dalam pengembangan dliversifikasi generasi bai u Gendhis,
Ferry dan Enero bersepakal untuk memisahkan pengelolaan sumber daya bahan
bak: dan manusia dalam unit bisnis yang tersenctiri Hal ini dilakukan agar tidak
saling, terjadi konflik kepentingan yang, berujang, pada penurunan produktivites
Concthis.
2015 DAN AGENDA KE DEPAN
Memasuki tahun 2015, Gendhis semakin memantapkan mereknya di kancah
persaingan bisnis fesioa di tanah air terlebih di era perdagangan bebas saat ini. Tak
pela lagi, Ferry lebih dituntut untuk menancapkan keunikan Gendhis di benak
menjadi pilihan Ferry dan Gendhis
‘ecry yakin, ke depan akan semakin
pelanggannya. "When natitral meets vintage
beserla penerasinya untuk mantap bersaing,
banyak orang justru akan kembali ke alam, hel-hal yang natural. Meskipun, di
srang yang, takut dengan produk natural. Dengan penuh
sisi lain, tidak sedi
scmangat Ferry menjelaskan,
“Masyarakat itu talent naturel karena lakut perawatannys. Maka yang kita (Genidhis)
fakukan adalah eduekasi kepada konsumen. Caranya dengart memberikan hang-tag" di
tiap produk Gendhis dav garansi.”
Rumah Gendhis yang selesai direnovasi pertengahan September 2014 lalu,
menjadi corong dan rumah inti Ferry untuk semakin mengembangkan Gendhis.
Di Rumah Gendhis inilah, semua hal lerkait Gendhis, generasi barunya (Miling,
Alu, dan Cinde), rekan-tekan bisnis (Dara-Dara, Desak, dan lainnya), pelanggan
setia produknya serta masyarakat luas bermula dan ditujukan untuk berkembang
bersama. “Sudah saatnya, membangun komuntitas. Saatnya membangun bersana
masyarekat", ungkap Ferry dengan tegas. Rumah Gendhis merepresentasikan
Genditis & Friends. Ke depan, keintiman dengan pelanggan menjadi sebuah
keharusan. Menyadari hal ini, Ferry dan Endro dengan gencar menggalakkan
program-program yang melibatkan interaksi dengan konsumen. Terobosan ini
dilakukan di penghujung 2014 hingga seat ini, seperti mengadakan lomba foto
selfie ala Gendhis di berbagai outlet Gendhis. Gendhis pun sudah merintis divisi
khusus online di tahun lalu
3 Hang tag Gendhis bers penielasan tentang cara emersitkan, erat, dan mengennakan ts Yang
ema agar tas tan ae,asus aaue Mayo
ieeaivanabiais inal
206
ferlepas dari segala pencapaian yong sudah diraih, Ferry dan Endro sangat
berantusias untuk menjadikan salah satu pojok Rumah Gendhis menjadi Café Kop!
& Teh. Café ini direncanakan akan menyajikan berbagai jenis kopi dan teh terbai
dan salah satu ikon wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta. Harapannya, café
ini dapat menjadi daya tarik tersendiri, Khususnya bagi para penyyeemar kopi dan
teh, yang sekaligus menjadi pelenghap kunjungan ke Gendhis, janh ke depan, café
ini diharapkan menjadi salah satu ikon Yogyakarta
Ferry dan Endro sadar bahwa saat ini Gendhis sudah semakin berkembang
dengan diversifikasi usahanya dan aksi xe-iulernasional yang, sedang, dijalani
Rekan bisnis semakin banyak dan tentu saja memerlukan usaha ekstra keras
untuk mengelola berbagai lini usaha dilahirkan, Tentu saja, Ferry dan Endro tidak
ingin pengelolaan yang kurang tepat untuk bisnis mereka menjadi penghambat
ke depan. Diperlukan usaha menyeluruh yang,
inovasi dan perkembangan bis!
memungkinkan mereka untuk menyatukan am
lokal yang dicintai sekaligus memiliki nama baik di kancah internasional yang
lebih Tunas,
Ferry kembali mengelihkan pandangannya dari serakan bahan baku produksi
tas ke agenda pribadinya. Dibacanya kembali dengan teliti semua target bulan
ini dan rencana pengembangan Gendhis ke depan. Merealisasikan café kopi &
teh, menambah mitra bisnis, serta go-internusional ke Tokyo dan Kuala Lumpur
memenuhi kepala Ferry. Dia sadar masih banyak yang hatus dilakukan. Meskipun
sedikit tebersit kekhawatiran di benaknya, sudah tepatkah keputusen Gendhis
dalam meluncurkan generasi barunya (Cinde dan Alu), produk Milingnya, bahkan
rencana pendirian café? isn’t if that too much?
si menjadikan Gendhis merek