SK Pengesahan

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

STRATEGI PIHAK SEKOLAH DALAM MENDAPATKAN AKREDITASI

A DI SMA N 1 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Gusfira Diana1, Harisnawati2, Adiyalmon 2


1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
gusfiradiana.cute33@gmail.com

ABSTRACT

The bacground of this research because SMA N 1 Koto XI Tarusan. For


the first time accredited a by 2015, since the acquisition of accreditation a
abtained by SMA N 1 Koto XI Tarusan. The students who enter the high school in
increasing in the year 2016-2017 with the number of students as much as 1129
students, at the time SMA N 1 Koto XI Tarusan still accredited B in the year
2014-2015, the number of student is not as much as when the high school was
accredited A only 881 students. The purpose of this research is to describe about
the strategy undertaken by the school in obtaining accreditation A at SMA N 1
Koto XI Tarusan Pesisir Selatan Regency.The theory of cesed in this research is
the functional and Structural theories put forward by Littlejohn, type of research
usedin this research is qualitatif research with type of descriptive the informan of
this research is researcher used purposive sampling technque for criteria of
informants in this research are the people involved in preparing accreditation
documents. Informants is this research are principals, vice principals. Tearcher
and administrative of staff. The type of a data used is primary and secondary data.
The method of data collection is done by interview and document study. The unit
of analysis this research is grup. The data analysis is used with interactive data
analysis modal (Milen and Huberman) that include for stagess of data collection,
data reduction data presentation, conclution.The result of research show that the
school’s strategy in obtaining accreditation A is 1. Strategy in preparing
accreditation that is: a) forming accreditation team, b) Assign tasks to school
components, c) Conducting socialization. 2. Strategy in complemeting the
accreditation standard that is complementing the eight accreditation standards set
by the goverment and 3. The strategy in waiting fot the accreditation assesor team,
first bring in the school seupervisors, district and provincial superintendents to
asess before the assesor team came. The school have prepared the school
accreditation tool in advance all day so that all accreditation documents can be
completed and in accordunce with the established standards.

Keywords: Strategy

PENDAHULUAN kegiatan atau tindakan. Strategi


Strategi adalah suatu pola mencakup tujuan kegiatan, siapa
yang direncanakan dan ditetapkan yang terlibat dalam kegiatan, isi
secara sengaja untuk melakukan kegiatan, proses kegiatan dan sarana

1
penunjang kegiatan (Abdul Majid., perbedaan kecil, struktur
2013: 3-4) keorganisasian dari sekolah-sekolah
Sekolah merupakan sebuah sejenis dan sederajat tidak berbeda
organisasi. Dan organisasi karena ada aturan-aturan khusus
merupakan sistem sosial. Sebuah yang harus diikuti bersama. Dalam
sistem sosial, terdiri dari beberapa aturan-aturan itu ada tiga hal yang
komponen yaitu: struktur, individu, menonjol, yaitu status atau posisi,
budaya, dan politik (Hoy & Miskel, pembagian kerja yang jelas, dan
dalam Supardi,2013:1). Menurut prosedur kerja yang harus diikuti.
Mizberg (dalam Supardi,2013:1), Dengan ketiga komponen
struktur organisasi adalah kaidah keorganisasian itu diharapkan
bagaimana anggota-anggota kehidupan di sekolah bisa
organisasi diberikan tugas-tugas berlangsung teratur dan tujuan
tertentu dan melakukan koordinasi lembaga bisa diwujudkan dengan
antar mereka, dan mereka secara baik (Sudardja Adiwikarta,
individu mempunyai pandangan 2016:200-201).
yang berbeda mengenai tugas mereka Keberhasilan pendidikan di
dalam organisasi (Evers & sekolah sangat ditentukan oleh
Lakomski, dalam Supardi,2013:1). keberhasilan kepala sekolah dalam
Meski terdapat perbedaan- mengelola tenaga pendidik (guru)
perbedaan kepentingan seperti dan tenaga kependidikan (TU,
tersebut semua warga suatu sekolah staf,karyawan, dll) yang bersedia di
dituntut mentaati aturan-aturan yang lembaga tersebut. Karena guru dan
berlaku. Aturan- aturan itu di tenaga kependidikan tersebut adalah
samping mempunyai kesamaan motor penggerak dari laju proses
dengan yang berlaku di sekolah lain pembelajaran yang sedang
yang sederajat, berpengaruh terhadap berlangsung dalam suatu sekolah.
keberhasilan belajar. Sebagai sutu Dan oleh karenanya profesionalitas
lembaga, sekolah mempunyai tenaga kependidikan haruslah selalu
struktur keorganisasian tertentu. Pada distimulasi dengan berbagai bentuk
umumnya meski ada perbedaan- perkembangan pemberdayaan yang

2
mengarah pada pembaharuan serta berwenang sebagai
meningkatkan kompetensi baik bentuk akuntabilitas
teoritis maupun praktis (Imam publik.
Wahyudi,2012:10-11). 3) akreditasi dilakukan atas
Agar akreditasi yang dasar kriteria yang
diinginkan oleh pihak sekolah dapat bersifat terbuka.
terwujud maka status atau posisi, 4) Ketentuan mengenai
pembagian kerja yang jelas, dan akreditasi sebagaimana
prosedur kerja yang harus diikuti dimaksud dalam ayat 1,
dengan sebaik-baiknya dan ayat 2, dan ayat 3 diatur
bertanggung jawab atas apa yang lebih lanjut dengan
telah menjadi kewajiban yang harus peraturan pemerintah.
dilakukan. (Abdul Mu’ti dkk,:
Undang-undang Nomor 20 2014:2)
tahun 2003 tentang Sistem Sebagai impiementasi dari
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Peraturan Pemerintah Nomor 19
Pasal 60 tentang akreditasi, yang Tahun 2005 diterbitkan
berbunyi sebagai berikut: Permendikbud Nomor 59 Tahun
1) Akreditasi dilakukan 2012 tentang Badan Akreditasi
untuk menentukan Nasional. Dalam pasal 1 ayat 2
kelayakan program dan permendikbud tersebut dinyatakan
satuan pendidikan pada bahwa, BAN-S/M adalah badan
jalur pendidikan formal evaluasi mandiri yang menetapkan
dan nonformal pada kelayakan program dan/atau satuan
setiap jenjang dan jenis pendidikan jenjang pendidikan dasar
pendidikan, dan menengah jalur formal dengan
2) Akreditasi terhadap acuan pada SNP. (Abdul Mu’ti dkk,:
program dan satuan 2014: 3-4).
pendidikan dilakukan Akreditasi adalah kegiatan
oleh pemerintah dan/atau penilaian kelayakan program dan
lembaga mandiri yang atau satuan pendidikan berdasarkan

3
kriteria yang telah ditetapkan (UU serta anggaran pendapatan dan
Nomor 20 Tahun 2003 tentang belanja sekolah.
Sisdiknas, pasal 1 ayat 22). Bagi guru, hasil akreditasi
Akreditasi sekolah/madrasah adalah merupakan dorongan untuk selalu
proses penilaian secara komprehensif meningkatkan diri dan bekerja keras
terhadap kelayakan satuan atau dalam memberikan layanan terbaik
program pendidikan, yang hasilnya bagi siswa guna mempertahankan
diwujudkan dalam bentuk pengakuan dan meningkatkan mutu sekolah.
dan peringkat kelayakan yang Secara moral, guru senang bekerja di
dikeluarkan oleh suatu lembaga yang sekolah yang diakui sebagai sekolah
mandiri dan profesional. (pedoman bermutu. Bagi peserta didik, hasil
akreditasi (Abdul Mu’ti dkk,: 2014: akreditasi mampu menumbuhkan
5). rasa percaya diri bahwa mereka
Dalam konteks akreditasi memperoleh pendidikan yang
sekolah dapat diberikan pengertian bermutu, dan sertifikat akreditasi
sebagai suatu kegiatan penilaian merupakan bukti bahwa mereka
kelayakan suatu sekolah berdasarkan mengikuti pendidikan di sekolah
kriteria yang telah ditetapkan oleh yang bermutu. Bagi pemerintah hasil
Badan Akreditasi Sekolah yang akreditasi dapat dijadikan sebagai
hasilnya diwujudkan dalam bentuk bahan pertimbangan dalam
pengakuan peringkat kelayakan. menyusun kebijakan peningkatan
Bagi kepala sekolah, hasil mutu pendidikan nasional. (Abdul
akreditasi diharapkan dapat dijadikan Mu’ti dkk,: 2014: 9-10).
bahan informasi untuk pemetaan Berdasarkan uraian diatas
indikator kelayakan sekolah, kinerja menunjukan betapa pentingnya
warga sekolah, termasuk kinerja akreditasi sekolah bagi upaya
kepala sekolah selama periode peningkatan mutu dan layanan serta
kepemimpinannya. Di samping itu, penjaminan mutu sebuah pendidikan.
hasil akreditasi juga diperlukan Jika sekolah sudah terakreditasi
kepala sekolah sebagai bahan berarti sekolah tersebut mendapat
masukan untuk penyusunan program kategori sekolah maju, berkualitas,

4
bermutu dan secara otomatis juga terkecuali bagi orang-orang yang
mendapat pengakuan dari kurang mampu untuk melanjutkan
masyarakat banyak akan akreditasi jenjang pendidikannya pun juga
yang telah diperoleh oleh sekolah memilih sekolah-sekolah yang lebih
tersebut. bermutu dan juga berkualitas serta
Dari beberapa uraian di atas, terakreditasi.
disini peneliti akan mendeskripsikan Untuk mendapatkan suatu
strategi yang dilakukan oleh SMA N Akreditasi yang bermutu dan
1 Koto XI Tarusan untuk berkualitas di suatu sekolah tidaklah
mendapatkan akreditasi A pada tahun mudah, tentu ada perjuangan dan
2015. Semenjak perolehan akreditasi stategi yang dilakukan oleh pihak
A yang didapatkan oleh SMA N 1 sekolah untuk mendapatkan
Koto XI Tarusan, siswa-siswa yang akreditasi A. Pada saat proses
masuk ke SMA tersebut semakin akreditasi dilakukan terdapat delapan
meningkat yaitu pada tahun 2016- 8 standar akreditasi yang akan di
2017 dengan jumlah siswa sebanyak penuhi atau dilengkapi oleh sekolah.
1129 orang siswa, pada saat SMA N Kedelapan standar akreditasi tersebut
1 Koto XI Tarusan masih dapat dilihat pada UU Nomor 20
terakreditasi B pada tahun 2014-2015 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal
jumlah siswanya tidak sebanyak pada 2 ayat 1, lingkup SNP adalah : (1)
saat SMA tersebut terakreditai A, standar isi; (2) standar proses; (3)
dengan jumlah siswa sebanyak 881 standar kompetensi lulusan; (4)
orang siswa. Setiap orang-orang standar pendidik dan tenaga
yang akan mendaftarkan dirinya ke kependidikan; (5) standar sarana dan
jenjang pendidikan pasti terlebih prasarana; (6) standar pengelolaan;
dahulu melihat kualitas dan mutu (7) standar pembiayaan; dan (8)
sekolah beserta akreditasinya. Orang- standar penilaian pendidikan.
orang akan merasa ragu untuk Jadi di dalam penelitian ini
mendaftar di suatu jenjang peneliti akan mendeskripsikan
pendidikan apabila mutu dan kualitas tentang strategi yang bagaimana
pendidikannya rendah, tanpa yang digunakan oleh pihak sekolah

5
untuk memenuhi kedelapan standar gambar dan bukan angka-angka. Hal
akreditasi yang telah dilaksanakan ini disebabkan adanya penerapan
pada tahun 2015 yang lalu. Segala metode kualitatif. Selain itu, semua
permasalahan yang dihadapi oleh yang dikumpulkan berkemungkinan
sekolah ketika memenuhi kedelapan menjadi kunci terhadap apa yang
standar akreditasi yang dilakukan sudah diteliti. Dengan demikian,
pada tahun 2015, dan strategi-strategi laporan penelitian akan berisi kutipan
yang dilakukan oleh sekolah untuk kutipan data untuk member
melengkapi kedelapan standar gambaran penyajian laporan
akreditasi tersebut akan diulas pada (Moleong,2010:11).
hasil penelitian di Bab V. Tipe penelitian yang dipakai
Berdasarkan penjelasan latar dalam penelitian ini ialah tipe
belakang penelitian di atas, maka penelitian deskriptif, penelitian
peneliti tertarik untuk meneliti secara deskriptif merupakan penelitian yang
lebih lanjut mengenai “ Strategi berusaha mendeskripsikan suatu
Pihak Sekolah Dalam gejala, fenomena atau kenyataan
Mendapatkan Akreditasi A di sosial yang berkenaan dengan
SMA N 1 Koto XI Tarusan masalah dan unit yang diteliti.
Kabupaten Pesisir Selatan“. Laporan penelitian berisi kutipan-
Tujuan penelitian ini adalah untuk kutipan data untuk memberi
mendeskripsikan tentang strategi gambaran penyajian laporan tersebut.
yang dilakukan pihak Sekolah dalam Pemilihan informan dilakukan
mendapatkan akreditasi A di SMA N dengan teknik purposive sampling
1 Koto XI Tarusan. yaitu pemilihan berdasarkan atas
anggapan bahwa informan adalah
METODE PENELITIAN orang yang benar-benar mengetahui
Penelitian ini mengunakan atau memiliki keterkaitan dengan
metode penelitian kualitatif dengan permasalahan atau objek penelitian.
tipe penelitian bersifat deskriptif Para informan dicari berdasarkan
yaitu data yang di kumpulkan dalam kriteria tertentu yang telah ditetapkan
penelitian adalah berupa kata-kata, oleh peneliti dan peneliti mengetahui

6
identitas orang-orang yang pantas kesimpulan penelitian tentang
menjadi informan dan keberadaan Strategi pihak sekolah dalam
mereka diketahui (Afrizal, 2014: 66). mendapatkan akreditasi A di SMA N
Disini peneliti menimbang 1 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir
dan menentukan informan mana Selatan.
yang dianggap bisa dijadikan
informan dalam penelitian ini agar HASIL PENELITIAN DAN
sesuai dengan permalahan dan tujuan PEMBAHASAN
yang akan diteliti, yang sesuai Akreditasi adalah suatu
dengan Penggunaan Teknik kegiatan penilaian atau kelayakan
Purposive Sampling peneliti program dan satuan pedidikan
menetapkan kriteria-kriteria berdasarkan kriteria yang telah
informan yang harus dipenuhi oleh ditetapkan (UU nomor 20 tahun 2003
informan. tentang sikdiknas, pasal 1 ayat 22).
Untuk kriteria informan Dengan mendasarkan pada Undang-
dalam penelitian ini adalah orang- undang yang berlaku dan peraturan
orang yang terlibat dalam pemerintahnya maka akreditasi
menyiapkan dokumen akreditasi, sekolah mengarah pada penyediaan
berdasarkan kriteria informan dalam layanan pendidikan yang bermutu
penelitian ini adalah kepala sekolah dan kedudukannya dapat
atau wakil kepala sekolah, majelis dirempatkan sebagai alat regulasi
guru dan staf tata usaha. (self-regulition). Dimana sekolah
Pengumpulan data dilakukan mengenal dan memahami kekuatan
denganwawancara mendalam. dan kelemahannya. Akreditasi
Metode pengumpulan data dilakukan sekolah adalah sarana untuk
dengan wawancara dan studi melakukan upaya-upaya yang terus
dokumen. Unit analisis yang menerus dalam meningkatkan
digunakan adalah kelompok dengan kekuatan-kekuatan yang dimiliki
analisi data Miles dan Huberman sekolah serta memperbaiki
yaitu pengumpilan data, reduksi data, kelemahan-kelemahan yang
penyajian data,dan menarik dimilikinya.Hasil akreditasi

7
diwujudkan dalam bentuk pengakuan 2 Srategi Pihak Sekolah Dalam
dan peringkat kelayakan yang Melengkapi Standar Akreditasi
dikeluarkan oleh lembaga yang Dengan melengkapi ke 8 standar
mandiri dan profesional. akreditasi yaitu:
1 Strategi Pihak Sekolah Dalam a. Strategi Dalam Melengkapi
Mempersiapkan Perangkat Standar Isi
Akreditasi Standar isi adalah ruang
Strategi sekolah adalah suatu lingkup materi dan tingkat
cara atau kiat-kiat yang digunakan kompetensi yang dituangkan dalam
oleh sekolah untuk mendapatkan kriteria tentang kompetensi tamatan,
sesuatu yang di inginkan dan dicita- kompetensi bahan kajian, kompetensi
citakan. Strategi adalah pendekatan mata pelajaran, dan silabus
secara keseluruhan yang berkaitan pembelajaran yang harus dipenuhi
dengan pelaksanaan gagasan, oleh peserta didik pada jenjang dan
perencanaan, dan eksekusi sebuah jenis pendidikan tertentu.
aktivitas dalam kurun waktu tertentu. b. Strategi Dalam Melengkapi
Didalam strategi yang baik terdapat Standar Proses
koordinasi tim kerja, memiliki tema. Standar proses adalah standar
Mengidentifikasi faktor pendukung nasional pendidikan yang berkaitan
yang sesui dengan prinsip-prinsip dengan pelaksanaan pembelajaran
pelaksanaan gagasan secara rasional, pada satu satuan pendidikan untuk
efisien dalam pendanaan, dan mencapai standar kompetensi
memiliki taktik untuk mencapai lulusan. Standar proses merupakan
tujuan secara efektif. Ketika salah satu persyaratan yang harus
dilakukannya proses akreditasi di dilengkapi oleh pihak sekolah ketika
SMA N 1 Koto XI Tarusan ada akan dilakukannya proses akreditasi
beberapa cara atau kiat yang didalam suatu sekolah.
dilakukan pihak sekolah untuk dapat c. Strategi Dalam Melengkapi
memperoleh akreditasi A, usaha Standar Kompetensi Lulusan
tersebut meliputi usaha untuk Standar kompetensi lulusan
mempersiapkan standar akreditasi. adalah kualifikasi kemampuan

8
lulusan yang mencakup sikap, f. Strategi Dalam Melengkapi
pengetahuan, dan keterampilan. Standar Pengelolaan
d. Strategi Melengkapi Standar Standar pengelolaan adalah
Pendidik Dan Tenaga standar nasional pendidikan yang
Pendidik berkaitan dengan perencanaan,
Standar pendidik dan tenaga pelaksanaan, dan pengawasan
kependidikan adalah kriteria kegiatan pendidikan pada tingkat
pendidikan prajabatan dan kelayakan satuan pendidikan, kabupaten/kota,
fisik maupun mental, serta provinsi, atau nasional agar tercapai
pendidikan dalam jabatan. efisiensi dan efektivitas
Berdasarkan peraturan akreditasi, penyelenggaraan pendidikan.
setiak guru-guru yang mengajar di g. Strategi Dalam Melengkapi
sekolah harus memperlihatkan ijazah Standar Pembiayaan
atau sertisi fikat keahlian yang Standar pembiayaan adalah
relevan, standar yang mengatur komponen
e. Strategi Dalam Melengkapi dan besarnya biaya operasi satuan
Standar Sarana Dan Prasarana pendidikan yang berlaku selama satu
Standar sarana dan prasarana tahun.
adalah standar nasional pendidikan h. Strategi Dalam Melengkapi
yang berkaitan dengan kriteria Standar Penilaian Pendidikan
minimal tentang ruang belajar, Standar penilaian pendidikan
tempat berolahraga, tempat adalah standar nasional pendidikan
beribadah, perpustakaan, yang berkaitan dengan mekanisme,
laboratorium, bengkel kerja, tempat prosedur, dan instrumen penilaian
bermain, tempat berkreasi dan hasil belajar peserta didik.
berekreasi, serta sumber belajar lain 3 Strategi Dalam Menunggu Tim
yang diperlukan untuk menunjang Asesor Penilaian Akreditasi
proses pembelajaran, termasuk
Tim asesor akreditasi adalah
penggunaan teknologi informasi dan
orang-orang yang bertugas
komunikasi.
melakukan penilaian akreditasi di

9
suatu lembaga tertentu seperti Bungin,2006:252), yang mengatakan
sekolah, kampus dan lain-lain. bahwa ciri dan jenis teori ini
Asesor akreditasi adalah seseorang dibangun berdasarkan asumsi dasar
yang mempunyai kualifikasi dan teori, yaitu:
kompetensi yang relevan dengan (1) sebagai organisme harus
tugas untuk melaksanakan akreditasi memenuhi standar untuk hidup yang
terhadap kelayakan program dalam salah satunya adalah akreditasi sama
satuan pendidikan, baik secara halnya dengan SMA N 1 Koto XI
perorangan maupun sebagai bagian Tarusan dimana disini akreditasi
dari tim akreditasi sesuai dengan adalah suatu kebutuhan sekolah
persyaratan dan tugas yang telah di untuk dapat menaikkan peringkat dan
tetapkan oleh BAN. mutu sekolah menjadi suatu sekolah
yang berkualitas serta memiliki
Berdasarkan data wawancara
kuantitas dalam membentuk
yang dilakukan bulan Agustus 2017
kepribadian peserta didik.
di SMA N 1 Koto XI Tarusan pada
(2) masyarakat memiliki sub-
saat sebelum tim asesor datang,
subsistem kehidupan; sama halnya di
setiap pengawas sudah memeriksa
SMA N 1 Koto XI Tarusan, yang
segala perangkat akreditasi sekolah
juga memiliki subsistem yang terdiri
dan memberitahukan tentang
dari kepala sekolah, wakil kepala
perangkat yang masih belum lengkap
sekolah, guru dan staf tata usaha
agar dapat segera dilengkapi sebelum
untuk mencapai peringkat akreditasi
datangnya tim asesor. Pada saat tim
A, dibentuk terlebih dahulu tim-tim
asesor datang ke sekolah untuk
yang akan bekerja dalam penyusunan
melakukan penilaian akreditasi
dokumen-dokumen akreditasi,
semua perangkat sudah lengkap dan
kesemua subsistem tersebut harus
sudah siap untuk di nilai.
bekerja sama untuk meningkatkan
Berdasarkan teori yang
kualitas sekolah agar akreditasi yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
di inginkan dapat tercapai. dimana
teori Fungsional dan Struktural yang
di sana ada kepala sekolah yang
dikemukakan oleh (Littlejohn dalam
mempunyai fungsi sebagai ketua tim

10
(Disebut dengan sistem utama), dan kesuksesan dari apa yang dikerjakan
beberapa orang guru yang memiliki oleh tim akreditasi di SMA N 1 Koto
fungsi sebagai Koordinator, wakil, XI Tarusan.
sekretaris, bendahara, dan anggota (5) Setiap fungsi akan terstruktur
dalam tim akreditasi (Disebut dengan dalam masyarakat berdasarkan
sub-sub sistem). fungsi masing-masing. Dari tim
(3) masing-masing subsistem akreditasi yang bekerja sebagai
memiliki fungsi berbeda; di SMA N penyusunan dokumen akreditasi di
1 Koto XI Tarusan, terdapat beberapi SMA N 1 Koto XI Tarusan, masing-
tim-tim penyusunan bahan akreditasi. masing dari mereka menjalankan
Ada delapan standar persyaratan fungsinya masing-masing, misalnya
akreditasi yang harus dilengkapi oleh seperti, ketua tim standar isi,
sekolah, dan kedelapan standar tugasnya adalah mencek dan
tersebut dikerjakan oleh tim yang menandatangani bahwa persyaratan
telah dibentuk oleh ketua tim atau yang telah dikerjakan oleh anggota
kepala sekolah. Dari masing-masing timnya sudah benar-benar tersusun
tim yang ada saling bekerja sama dan begitu juga sebaliknya, guru-
dalam melakukan tugasnya masing- guru yang hanya sebagai anggota
masing, setiam tim yang telah juga menjalankan fungsinya masing-
dibentuk untuk mengerjakan masing.
kedelapan standar akreditasi
memiliki fungsi yang berbeda-beda. KESIMPULAN
(4) fungsi-fungsi subsistem saling Berdasarkan hasil penelitian
memberi konstribusi kepada mengenai Strategi Pihak Sekolah
subsistem lainnya; kaitannya adalah, Dalam Mendapatkan Akreditasi A di
sub-subsistem berperan sebagai SMA N 1 Koto XI Tarusan
penyusunan bahan akreditasi yang Kabupaten Pesisir Selatan ada 3
saling memberikan kontribusi dan strategi yang digunakan oleh pihak
masukan jika terdapat kendala atau sekolah sebagai berikut:
permasalahan tertentu yang menjadi 1. Strategi pihak sekolah dalam
faktor penghalang untuk tercapainya mempersiapkan akreditasi:

11
a. Membuat suatu perencanaan g. Menyiapkan dokumen
dari awal akreditasi yang akan dinilai
b. Mempersiapkan persyaratan 3. Strategi pihak sekolah dalam
akreditasi jauh-jauh hari menunggu tim asesor akreditasi:
c. Kami membentuk tim a. Mencari tau latar belakang
akreditasi tim assesor
d. Membuat kesepakatan b. Mempersiapkan semua
e. Memberikan tugas kepada dokumen-dokumen
komponen-komponen akreditasi.
sekolah. c. Terlebih dulu mendatangkan
f. Melakukan sosialisasi dengan pengawas sekolah. Pengawas
stakeholder sekolah Kabupatem dan pengawas
2. Strategi pihak sekolah dalam Provinsi sebelum tim assesor
melengkapi standar akreditasi: datang.
a. Melengkapi semua dokumen- Pihak sekolah mempersiapkan
dokumen yang belum akreditasi sekolah jauh-jauh hari agar
lengkap untuk memenuhi semua dokumen maupun perangkat
standar akreditasi akreditasi dapat terpenuhi dan sesui
b. melengkapi dokumen dengan standar yang telah di
kurikulum tetapkan, waktu yang kami butuhkan
c. melengkapi sarana dan untuk mempersiapkan
prasarana yang masih kurang persyaratannya yaitu selama 4 tahun,
sesui dengan standar. tetapi maksimalnya kami melengkapi
d. Melengkapi seluruh data guru dokumen akreditasi selama 6 bulan.
e. Melengkapi data sesuai
dengan standar pendidik,
merangkum data-data
pendidik dalam dokumen
f. Melengkapi dokumen laporan
photo kegiatan siswa

12
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid.2013. strategi
pembelajaran. PT
Remaja Rosdakarya,
Bandung
Abdul Mu’ti dkk.2014. Pedoman
akreditasi. Badan
Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah.
Afrizal. 2008. Pengantar penelitian
Kualitatif. Laboratorium
Sosiologi FISIP UNAND
Padang.
Imam Wahyudi.2012.Pengembangan
Pendidikan. Jakarta:PT.
Presatasi Pustakaraya.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi
Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sudardja Adiwikarta.2016.Sosiologi
Pendidikan.Bandung :
PT remaja rosdakarya
Supardi.2013.Sekolah Efektif.
Konsep Dasar &
Praktiknya. PT
RajaGrafindo persada,
Jakarta

13

You might also like