Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

KOMPUTERISASI SISTEM INFORMASI UNTUK APOTEK JAPISFI

BANTUL YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh
Rahadiyanto Wasono Putro
05.12.1192
kepada
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2012
Computerized Information System For Japisfi Drug Store Bantul Yogyakarta
Komputerisasi Sistem Informasi untuk Apotek Japisfi Bantul Yogyakarta

Rahadiyanto Wasono Putro


Jurusan Sistem Informasi
STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

At the present time information system to be one very important thing in the
economic development in the community. Manual information system to the present
began to be abandoned by society in general and was replaced by computerized system.
This computerized system allows us to work more efficient and effective us of time and
effort for the user.

In Japisfi drug store and pharmacy information systems are still using manual
labor. Existing information systems of recording, sales transactions, the purchase of
goods and reports of the drug at the pharmacy. With the development of the medical
world of drugs produced more diverse as well. At the pharmacy and drug store Japisfi
there are more than 400 kinds of drugs, therefore, if done manually in the data collection
and transactions (sales and purchases) that occur every day will take a long time in the
process data collections, not to mention the high risk of human error. Conversely, if done
by computerized information produced is generated will more efficiently and effectively,
as well as the risk of human error can be reduced.

Purpose of making this thesis is to create a computerized information system at the


front desk so you can help Japisfi recording sales transactions, purchases, purchase
returns and sales returns on the pharmacy japisfi efficiently and effectively.

Keywords: Systems, Information, Computerization, Efficient, Effective


1. Pendahuluan

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang
telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang
yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu,
tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya,
pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi
komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan
matematika.
Pada era teknologi informasi seperti sekarang ini, sistem informasi merupakan
sesuatu yang penting bagi keberlangsungan hidup perusahaan. Sistem informasi
memiliki banyak peran dalam pengambilan suatu keputusan dalam perusahaan dan
kebutuhan akan sistem informasi mutlak bagi suatu perusahaan. Sistem informasi
komputerisasi memungkinkan perusahaan untuk dapat bekerja lebih efisien dan efektif
dalam penggunaan waktu dan tenaga.
Apotek Japisfi adalah perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang penyediaan
obat-obatan dan perlengkapan kesehatan lainnya, yang didirikan pada tahun 2007.
Hingga sampai saat ini Apotek Japisfi telah memiliki berbegai macam jenis obat-obatan.
2. Landasan Teori

2.1 Definisi Sistem dan Komponen

Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu


tujuan tertentu.
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan segala kegiatan atau
menyelesaikan sasaran tertentu ( Jerry FithGerald )
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,bekerja
sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap
subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu
sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat
disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat
disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka
perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang
sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
2.2 Definisi Informasi dan Kualitas Informasi

Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan


informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan
informasi ( R.Mcleod )

2.3 Definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Komponen Sistem

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang
adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan, dan sebuah”data base” ( Drs. Soetedjo Moeljodihardjo )
2.4 Definisi Sistem Informasi Apotek

Definisi sebuah sistem informasi apotek, istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan informasi
guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam
sebuah apotek. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan
sebuah”data base” ( Drs. Soetedjo Moeljodihardjo )

2.5 Teori Pieces

Analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Controlling, Eficiency dan


Services). Performance adalah perilaku/kinerja di setiap kegiatan atau aktifitas dalam
sistem. Penyajian informasi tidak dapat diberikan dengan cepat. Information, dalam
pembuatan laporan informasi yang ada tidak akurat, misalnya jumlah buku yang ditulis
pada laporan tidak sama dengan jumlah buku yang sesungguhnya ada di ruangan.
Namun dengan sistem yang baru penyajian informasi dapat diberikan dengan cepat dan
jelas sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Pembuatan laporan tidak lagi
menggunakan data yang berupa perkiraan saja karena semua data sudah terekam
dalam database. Econimic, pengolahan data sirkulasi secara manual membutuhkan
waktu yang lama, penggunaan kertas, buku jurnal, pena yang memakan banyak biaya
sedangkan bila menggunakan system baru pengolahan data lebih cepat dan seimbang
dengan biaya yang dikeluarkan. Controlling (kendali), Peningkatan terhadap kebutuhan
ekonomi menyangkut dua hal yaitu control dan peningkatan keuntungan/laba. Kontrol
biaya dilakukan untuk mengendalikan biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Sedangkan
peningkatan keuntungan dilakukan supaya biaya yang telah dikeluarkan. Sedangkan
peningkatan keuntungan dilakukan supaya biaya yang telah dikeluarkan dapat
memberikan manfaat yang semaksimal mungkin. Eficiency, Sistem yang lama masih
kurang efisien karena kebutuhan informasi bagi pengguna tidak dapat diperoleh dengan
cepat dan akurat karena adanya keterbatasan ruang dan waktu dalam
memperolehnya.Services, Fokus analisis pelayanan adalah pada tinjauan sejauh mana
kemudahan yang diberikan oleh sistem yang diterapkan untuk menyelesaikan pekerjaan,
kemudahan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk proses evaluasi kerja
serta kemudahan bagi anggota untuk memperoleh informasi.
2.6 Teori Flowchart

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-


urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk
memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam
menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.
Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya
masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
3. Analisis Sistem Apotek

3.1 Sejarah Singkat Apotek Japisfi Bantul

Pada awal berdiri apotek Japisfi merupakan sebuah toko obat dan perlengkapan
bayi dalam skala kecil dan belum dapat menerima resep dari dokter. Seiring berjalannya
waktu apotek yang beralamat di Jl. Bantul Km 5, Kweni Yogyakarta Selatan atau
Kabupaten Bantul ini sudah dapat menerima resep dokter sekaligus melayani konsultasi
obat. Apotek Japisfi merupakan satu-satunya apotek di daerah ini.

3.2 Analisis
Sistem pelayanan yang dilakukan apotek Japisfi ini seringkali mengalami
masalah, karena sistem yang dipakai saat ini adalah sistem manual. Masalah-masalah
yang sering dialami misalnya :
1. Salah dalam memberikan informasi kepada pelanggan tentang harga jual obat.

2. Karena pekerjaan yang dilakukan masih manual seperti pencatatan transaksi


penjualan, pencatatan stok obat, sampai kepada pembuatan laporan masih sering
terjadi kesalahan.

3. Banyaknya arsip-arsip yang membutuhkan tempat untuk media penyimpanan.

Untuk mengmbangkan sistem informasi ini diperlukan analisis kelemahan agar


bisa memetakan masalah yang ada dan mendapatkan hasil yang maximal. Ada
beberapa metode untuk menganalisis sistem, diantaranya adalah metode analisis
PIECES (peformance, information, economic, control, eficiency, dan service). Dalam
mengidentifikasi masalah ini harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi,
ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan.

a) Analisis Kinerja (peformance)

Kinerja dapat diukur dengan jumlah produksi (troughput) dan waktu tanggap
(respon time). Kinerja apotek Japisfi Bantul masih bersifat manual, yaitu
dengan menggunakan sistem pencatatan transaksi dan laporan secara
tertulis.

Kelemahan :

Keterlambatan dalam memberikan informasi transaksi penjualan dan stok


obat. Dalam hal tersebut memperlambat kinerja proses.

Kesulitan dalam perhitungan dan pembuatan laporan baik secara periodik


maupun secara berkala sehingga akan membutuhkan waktu yang cukup
lama, diperkirakan membutuhkan waktu satu sampai dua hari untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut, dengan kondisi seperti ini seorang
manajemen akan kesulitan mendapat informasi yang cepat.

b) Analisis Informasi (information)

Informasi merupakan hal yang paling penting bagi pihak manajemen dalam
mengambil suatu keputusan dan merencanakan langkah selanjutnya untuk
kesuksesan apotek. Informasi ini juga merupakan hal yang paling penting
bagi para pelanggan untuk mengetahui informasi harga jual yang lebih
akurat.

Kelemahan :

Sering terjadinya kesalahan dalam pemberian informasi tentang harga jual


obat saat pelanggan menanyakan harga, karena dapat mempengaruhi dalam
pembuatan laporan. Lambatnya informasi yang diterima oleh pihak
manajemen untuk pembuatan laporan. Serta tidak adanya pembuatan
laporan mengenai pemasok, laporan obat, laporan kasir, laporan resep,
laporan stok obat yang terkomputerisasi. Dengan tidak adanya penyajian
tersebut akan menyebabkan kesalahan-kesalahan dan waktu penerimaan
informasi mengalami keterlambatan dalam pengambilan keputusan,
sehingga menyebabkan informasi yang diterima tidak relevan.

c) Analisis Ekonomi (economic)

Adalah persoalan ekonomi dan peluang yang berkaitan dengan masalah


biaya. Dengan adanya sisitem ini akan meningkatkan keuntungan
perusahaan. Penghematan ini dapat melalui pengurangan perawatan dan
bahan baku, sementara keuntungan didapat dari peningkatan nilai informasi
dan keputusan.

Kelemahan :

Untuk mendapatkan sistem aplikasi pelayanan yang lebih baik untuk


pelanggan dan perusahaan sendiri, maka pihak pemilik perusahaan harus
membeli perangkat lunak untuk aplikasi tersebut dengan harga yang relatif
mahal.

d) Analisis Keamanan (security)

Sistem keamanan ini harus dapat mengamankan data dari kerusakan atau
virus yang menyerang. Keamanan ini juga dapat dilakukan dengan cara
membuat back up data. Selain itu sistem keamanan juga harus dapat
mengamankan data dari akses pihak luar yang tidak mempunyai hak akses,
jadi sistem ini diberikan password agar dapat diakses.

Kelemahan :
Pada apotik ini keamanan atau pengendalian kurang maximal. Salah satu
diantaranya adalah kurangnya pengendalian dan keamanan yang terdapat
pada data transaksi penjualan serta stok obat., sehingga data atau laporan
yang dihasilkan kurang terjamin. Dengan adanya pegawasan serta
pengendalian yang dilakukan diharapkan sistem akan lebih terkendali dan
dapat berjalan dengan baik.

e) Analisis Efisiensi (eficiency)

Analisis efisiensi berhubungan dengan sumber daya yang ada guna


meminimalkan pemborosan. Efisiensi dari sistem ini adalah pemakaian
secara maksimal kebutuhan yang tersedia, meliputi waktu, uang, peralatan,
dan dalam pengolahan data yang lambat.

Kelemahan :

Pengolahan data pada apotek Japisfi Bantul ini sering mengalami kesalahan
dan lambatnya dalam pengolahan data, misal : keterlambatan dalam
penyetokan obat, serta kesalahan dalam pendataan dan pembuatan laporan
akhir yang sering terjadi selisih. Adanya pemborosan pada kebutuhan bahan
baku untuk pengolahan data, misal : kertas, tempat ruang penyimpanan.

f) Analisis Layanan (service)

Pelayanan merupakan faktor utama dalam suatu perusahaan jasa, yang


menentukan apakah perusahaan sudah mencapai tujuan utamanya dalam
pelayanan terhadap perusahaan itu sendiri dan para konsumennya.
Pelayanan dalam pengembangan sistem ini akan memberikan :

1. Keakuratan dalam pengolahan data.

2. Memberikan kepuasan sendiri dalam konsumen atas layanan jasa


yang diberikan.

3. Mampu mengkoordinasi semua aktivitas untuk mencapai tujuan.

Kelemahan :

Proses pengolahan data dan penyediaan informasi masih manual sehingga


menggunakan waktu yang cukup lama dalam pelayanan.
3.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem

3.2.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Analisis kebutuhan perangkat keras ini adalah perangkat keras yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sistem dalam mengolah data dan penyajian laporan.
Perangkat keras yang diperlukan, yaitu : komputer, printer dan alat pendukung lainnya.

3.2.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Analisis kebutuhan perangkat lunak untuk sistem ini adalah program yang
digunakan untuk mendukung kegiatan dari sistem komputer. Perangkat lunak yang
digunakan adalah Microsoft Windows 7 Profesional sebagai sistem operasi, dan
Microsoft SQL Server 2000 sebagai perangkat untuk mengolah database.

3.2.1.3 Kebutuhan Informasi

Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam proses usaha
pelayanan jasa pada apotek Japisfi Bantul, karena dengan adanya informasi yang baik
maka akan sangat mendukung terciptanya sebuah kinerja yang baik. Dalam
meningkatkan kinerja perusahaan untuk pengolahan data, maka dibutuhkan berbagai
laporan-laporan yang berhubungan dengan membantu kelancaran peningkatan kinerja.
Kebutuhan informasi yang dihasilkan, yaitu berupa : laporan data kasir, laporan data
obat, laporan data transksi penjualan, laporan data resep, dan laporan data pemasok.

3.2.1.4 Kebutuhan Pengguna ( User )

Pengguna atau user merupakan orang-orang yang terlibat dalam penggunaan


aplikasi sistem penjualan pada apotek Japisfi. untuk pengoperasian sistem yang dibuat
nanti akan diperlukan beberapa orang yang terlibat, diantaranya :

1. Administrator, yang tugasnya bisa menjalankan data master serta laporan-


laporan.
2. Operator, mempunyai tugas untuk menjalankan transaksi penjualan.
3.2.1.5 Kebutuhan Fungsional
1. Sistem harus dapat membatasi hak akses sesuai dengan peraturan yang ada di
apotek.
Admin :
- Mengatur hak akses user lain.
- Menghapus dan mengubah data user jika ada perubahan.
- Mengakses semua subsistem yang ada.
- Mengolah data obat, pemasok, data transaksi penjualan dan data pengguna.
2. Sistem dapat melakukan entry data master.
Admin :
- Dapat menambah data obat, dengan cara memasukkan kd_obat, nama obat,
stok obat, jumlah obat dan harga satuan.
- Dapat menambah data pengguna dan data pemasok dengan mengentrykan data
yang ditentukan.
- Admin dapat mengupdate atau mengubah data yang ada jika diperlukan.
- Admin dapat menghapus data.
- Admin dapat menampilakan data secara keseluruhan.
3. Sistem harus dapat melakukan transaksi penjualan.
- Dapat mengentrykan data transaksi penjualan yang sedang berlangsung.
- Kasir dapat mengubah data transaksi jika terjadi kesalahan dalam proses penginputan
data.
- Kasir dapat mencetak nota pembelian konsumen.
4. Sistem dapat melakukan analisis laporan-laporan.
- Admin dapat menampilkan, membuat dan mencetak laporan data obat, data
pengguna, transaksi penjualan,data resep dan data pemasok.
3.2.2 Analisis Kelayakan Sistem
Setelah semua analisis dilakukan dan dapat mengetahui kelemahan serta
permasalahan yang ada pada sistem lama, maka untuk mengetahui apakah sistem baru
lebih baik dari sistem lama diperlukan adanya analisis kelayakan pada sistem baru, yaitu
sebagai berikut :
a) Kelayakan Teknologi
Teknologi memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung kinerja
operasional penjualan pada apotek Japisfi Bantul. Kelayakan teknologi menyoroti
kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek teknologi yang akan digunakan. Jika
teknologi untuk pengembangan sistem merupakan teknologi yang mudah didapat,
murah, dan tingkat pemakaianya mudah, maka secara teknis usulan kebutuhan sistem
bisa dinyatakan layak.
b) Kelayakan Hukum
Melihat dari segi hukum dan peraturan yang berlaku, pembuatan aplikasi
pelayanan penjualan obat/obat tidak menyimpang dari peraturan atau hukum yang
berlaku, yang telah ditetapkan oleh pemerintah maupun peraturan atau hukum yang ada
pada Apotek Japisfi Bantul, dikarenakan aplikasi ini tidak mengandung penipuan,
kejahatan dan hal-hal lain yang menyangkut kejahatan yang marak di indonesia. Semua
perangkat lunak yang digunakan merupakan original software atau Genuine Microsoft
Software dan hak ciptanya telah dilindungi oleh undang-undang.
c) Kelayakan Operasional
Kelayakan operasional menyangkut beberapa aspek. Untuk disebut layak secara
operasional, usulan kebutuhan sistem harus benar-benar bisa menyelesaikan masalah
kepada pihak apotek Japisfi Bantul. Disamping itu informasi yang dihasilkan oleh sistem
harus merupakan informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna tepat pada saat
pengguna membutuhkannya. Sistem baru ini sudah dapat dikatakan layak karena dapat
menghasilkan informasi yang dibutuhkan serta dapat membantu manyelesaikan
masalah-masalah yang ada, yang dialami oleh apotek Japisfi saat masih menggunakan
sistem lama.
d) Kelayakan Ekonomi
Pada analisis ekonomi selalu berhubungan dengan masalah biaya, yaitu
seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan dengan harapan memproleh manfaat yang
lebih besar dari pengembangan sistem tersebut. Sehingga untuk menerapkan sistem
baru ini harus dilakukan pertimbangan secara matang dan rill, maka akan diketahui
bahwa sistem baru ini layak diterapkan atau tidak. Apabila dilihat dari nilai nilai
manfaatnya yang lebih besar maka sistem ini layak untuk diterapkan.
4. Pembahasan
4.1 Pemrograman
4.1.1 Pembuatan Database Microsoft SQL Server 2000

Untuk memulai membuat database di Microsft SQL Server 2000 adalah sebagai
berikut :
Klik Start > Program > Microsoft SQL Server > Enterprise Manager
Gambar 4.1 Start enterprise manager
Kemudian klik Enterprise Manager maka akan muncul tampilan seperti pada
gambar berikut ini :

Gambar 4.2 Sql server enterprise manager


Terdapat beberapa cara untuk membuat Database yaitu dengan cara klik kanan
pada Database seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.3 Membuat database baru di sql server enterprise manager
4.1.2 Pembuatan Form
Pemrograman dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrogram Microsoft
Visual Basic 6.0 dan dihasilkan beberapa bentuk form sebagai berikut:
 Form Login

Gambar 4.20 Pembuatan form login


4.1.3 Koneksi Database
Uji koneksi database menggunakan sebuah tools dari Microsoft SQL
Server 2000 yaitu Query Analyzer, hasilnya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.30 Tampilan query analyzer

Gambar 4.31 Database yang sudah terkoneksikan dengan baik


4.2 Tes Program (Syntax Error)
Syntax Error (atau compiler error) adalah kesalahan pemrograman (seperti
misalnya kesalahan mengetikkan properti atau kata kunci) yang melanggar aturan Visual
Basic. Visual Basic menunjukkan beberapa jenis sintax error pada program sewaktu kita
mengetikkan pernyataan program, dan tidak akan menjalankan program sampai setiap
syntax error diperbaiki.
4.3 Instalasi Program
Proses instalasi program untuk apotek Japisfi ini dimulai dengan mengklik dua kali
file setup master apotek

Gambar 4.33 File setup.exe program apotek


4.4 Uji coba Sistem
Dalam uji coba program ini terdapat 2 macam uji coba program yang dilakukan yaitu
uji coba black box dan uji coba white box.

4.4.1 Uji coba Black box

Uji coba black box dapat melakukan testing interface perangkat lunak. Test case ini
bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasi. Lebih
spesifik, metode ini bertujuan untuk mencari kesalahan pada:
1) Fungsi yang salah atau hilang
2) Kesalahan pada interface
3) Kesalahan pada struktur data atau akses database
4) Kesalahan performa
5) Kesalahan instalasi dan tujuan akhir
Salah satu bentuk uji coba black box adalah testing validasi. Uji coba ini dinyatakan
berhasil jika fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak sesuai dengan apa yang
diharapkan pemakai. Contoh testing validasi sebagai berikut.
Saat pengisian login UserName dan Password , user diwajibkan untuk memasukkan
UserName dan Password. Jika ketika tombol Login di klik maka akan menampilkan
pesan kesalahan bahwa User ID dan Password harus dimasukkan. Contoh pesan
kesalahan tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 4.41 Informasi terjadi kesalaham


4.4.2 Uji coba White box
Uji coba white box adalah perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol
dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case. Dengan metode white box
perekayasa dapat meakukan test yang :
1) Memberikan jaminan bahwa semua jalur independent pada semua
modul telah digunakan paling tidak satu kali.
2) Menggunakan keputusan yang logis pada sisi true dan false.
3) Mengeksekusi semua loop pada batasan operasional.
4) Menggunakan struktur data internal untuk menjamin faliditasnya.
Test ini dimaksudkan untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak secara detail.
Karena logical patch (jalur logical) perangkat lunak akan di test dengan menyediakan test
case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara fisik.
Kesalahan logika adalah kesalahan yang ditimbulkan oleh faktor alur logika yang kita
buat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan karena tidak ada pemberitahuan mengenai
kesalahan dan tetap akan didapatkan hasil dari proses program tetapi hasilnya salah,
kesalahan ini berbahaya apabila tidak disadari dan tidak ditemukan karena hasil yang
salah dapat menyesatkan bagi yang menggunakannya sebagai contoh kesalahan ini
sering terjadi pada logika kondisi seprti : if pilihan 1, else pilihan 2.
Kesalahan sintaks adalah kesalahan penulisan baris kode program karena kekurang
telitian, sehingga ketika program dijalankan maka akan muncul suatu pesan error.
Sehingga kita dapat mengetahui letak kesalahannya untuk kemudian dilakukan
pembetulan. misal tanda (;),(“”) atau (“,”)
4.5 Pelatihan Personal
Pelatihan pemakaian program ini meliputi pelatihan kepada pemilik dalam hal ini
bertindak sebagai administrator dan karyawan yang dalam hal ini sebagai operator. Hal-
hal yang disampaikan dalam pelatihan ini adalah pengenalan gambaran secara umum
sistem baru yang akan digunakan. Pengenalan tersebut mencakup apa saja yang ada
dalam sistem baru tersebut, perbedaan sistem lama secara manual dengan sistem baru
yang terkomputerisasi.
Pelatihan yang diberikan kepada pemilik atau administrator apotek Japisfi adalah
penggunaan interface aplikasi pada menu login, menu file, menu master, menu transaksi,
menu laporan dan menu setting, juga akan diperkenalkan bagian-bagian sub menu yang
terdiri dari supplier, jenis obat, obat, pembelian, penjualan, retur penjualan, retur
pembelian dan sebagainya. Selanjutnya juga akan dijelaskan cara untuk menginput data,
mengedit data, menyimpan data, menghapus data, memperbarui, mencetak laporan dan
menambah atau menghapus data operator.
Pelatihan yang diberikan kepada karyawan atau operator apotek Japisfi adalah
penggunaan interface aplikasi pada menu login, menu file, menu master, menu transaksi,
menu laporan dan menu setting, juga akan diperkenalkan bagian-bagian sub menu yang
terdiri dari supplier, jenis obat, obat, pembelian, penjualan, retur penjualan, retur
pembelian dan sebagainya. Selanjutnya juga akan dijelaskan cara untuk menginput data,
mengedit data, menyimpan data, menghapus data, memperbarui dan mencetak laporan.
4.6 Konversi Sistem
Proses konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya
siap untuk dapat digunakan. Adapun konversi yang digunakan dalam peletekan aplikasi
sistem informasi apotek Japisfi adalah menggunanakan konversi paralel (parallel
conversion), yaitu dilakuan dengan mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama
dengan sistem lama yang masih manual selama satu bulan, hal ini dilakukan karena
periode dalam pelaporan adalah satu bulan. Kedua sistem dioperasikan secara bersama-
sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru telah benar-benar beroperasi dengan
sukses sebelum sistem lama dihentikan. Hal ini dilakukan guna mengurangi resiko
dampak dari kegagalan sistem baru yang baru diaplikasikan.
4.7 Pemeliharaan Sistem
Setelah sistem digunakan, maka sistem akan dievaluasi oleh pemakai dan
spesialis multimedia untuk menentukan apakah sistem yang baru tersebut sesuai dengan
tujuan semula dan diputuskan apakah ada revisi atau dimodifikasi. Setelah terjadinya
perubahan dalam perangkat keras, perangkat lunak, dokumentasi atau prosedur untuk
mengoreksi kesalahan dengan kebutuhan baru atau perbaikan efisiensi proses.
4.8 Manual Program
Kita dapat mengakses Aplikasi Apotek pada apotek Japisfi dengan menu ini, yaitu
dengan cara mengklik start pada menu windows kemudian pilih aplikasi atau bisa dengan
shortcut yang telah ada. Setelah itu maka akan tampil :
1. Menu Login
Login merupakan syarat untuk dapat memanfaatkan program secara keseluruhan
dan yang mengunakan aplikasi ini adalah pelaksana atau petugas yang diberi wewenang
untuk memasukkan data ke dalam database. Pada menu login ini ada satu data yang
harus dimasukkan, yaitu: “Password”

Gambar 4.42 Tampilan login pengguna

5. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang ada pada halaman sebelumnya dengan adanya


penelitian pada Apotek Japisfi Bantul, dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul
“Komputerisasi Sistem Informasi Untuk Apotek Japisfi Bantul Yogyakarta” ini, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem informasi stand alone ini, dapat membantu pihak
apotek dalam mengatasi permasalahan yang ada dan mempermudah dalam
melakukan transaksi penjualan. Dimana, sistem informasi berbasis komputer ini
dapat membantu apotek Japisfi Bantul, khususnya dalam penyimpanan data
yang lebih aman, pembuatan laporan yang lebih cepat serta melakukan transaksi
yang mudah, tepat dan akurat.
2. Komputerisasi sistem informasi apotek Japisfi Bantul ini dapat digunakan untuk
melakukan penyimpanan dan pengolahan data-data pada apotek, diantaranya
adalah data obat, data jenis obat, data supplier, data pengguna, transaksi
penjualan serta pembuatan laporan-laporan. Sehingga sistem ini dapat menjaga
integritas dan keakuratan data serta mempermudah dalam penyimpanan data
dan pembuatan laporan-laporan yang lebih cepat mudah dan akurat sehingga
informasi yang dihasilkan lebih berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Privida, Kristiono. 2007. Pemrograman Database Tingkat Lanjut dengan VB6. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Jogiyanto, H.M. 1995. Analisis dan desain Sistem Informasi (Pendekatan Struktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis). Yogyakarta: Andi Offset.
Lucas, J.R. dan Henry, C. 1987. Analisis Desain dan Implementasi Sistem Informasi.
Jakarta: Erlangga.
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur.
Yogyakarta: Andi Offset.
John G, Burch ; “Information System Theory and Practice, 1974; Prentice Hall.
Gordon B, Davis ; “Management Information System”, 1990
McLeod Raymond ; “ Management Information System”, ke 9, 2007
http://www.bhinneka.com/aspx/bhindexpc.aspx , diakses tanggal 9 november 2011.
http://www.bhinneka.com/aspx/bhindexpc.aspx , diakses tanggal 9 november 2011.
http://www.visualbasicindonesia.com/definisi-visual-basic , diakses tanggal 10 januari
2012.

You might also like