Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP KINERJA PEMASARAN UMKM BATIK


DI KABUPATEN JOMBANG

Yahya Reka Wirawan


Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi FPIPS IKIP PGRI Madiun
reka_wan@yahoo.com

Abstract
This study aims to determine the effect of market orientation and entrepreneurial
orientation toward marketing performance partially or simultaneously. The population in
this study are traders batik SMEs in Jombang district and samples taken 94 respondents
obtained by the calculation formula Slovin. The sampling technique used was purposive
random sampling. Methods of analysis, linear regression analysis using SPSS 22.0. The
results of this study with regression analysis of Y = 0.131 + 0,510X2 0,436X1 + + e. Partial
test results show the market orientation and entrepreneurial orientation have a significant
effect on the performance marketing. The test results simultaneously obtained Fhitung =
55.478 with a significance of 0.000 < 0.05. The coefficient of determination (Adjusted R2) of
0.54, in that it can be interpreted that unplanned purchases described by the retail service
and the atmosphere in the store by 54%, while the remaining 46% is explained by other
variables not examined in this study. Conclusions from this research is the higher market
orientation and entrepreneurial orientation, the higher the level of performance marketing.
Suggestions for merchants batik SMEs in Jombang district for more attention to what is in
demand by consumers. As well as more courageous in taking risks to bring new fashions.

Keywords: Performance Marketing, Entrepreneurship Orientation and Market Orientation

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi pasar dan orientasi
kewirausahaan terhadap kinerja pemasaran secara parsial maupun simultan. Populasi dalam
penelitian ini adalah pedagang UMKM batik di Kabupaten JOMBANG dan sampel yang
diambil sebanyak 94 responden yang diperoleh dengan perhitungan rumus Slovin. Teknik
sampling yang digunakan adalah purposive random sampling. Metode analisis yaitu analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 22.0. Hasil penelitian ini
dengan analisis regresi diperoleh Y = 0,131 + 0,436X1 + 0,510X2 + e. Hasil pengujian secara
parsial menunjukkan orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pemasaran. Hasil pengujian secara simultan diperoleh Fhitung = 55,478
dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,54, dalam
hal ini dapat diartikan bahwa pembelian tidak terencana dijelaskan oleh pelayanan ritel dan
atmosfir dalam toko sebesar 54%, sedangkan sisanya 46% dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini. Simpulan dari penelitian ini adalah semakin tinggi
orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan maka semakin tinggi pula tingkat kinerja
pemasaran. Saran bagi pedagang UMKM batik di Kabupaten JOMBANG agar lebih
memperhatikan apa yang diminati oleh para konsumen. Serta lebih berani dalam mengambil
resiko untuk memunculkan mode-mode baru.

Kata Kunci : Kinerja Pemasaran, Orientasi Kewirausahaan, dan Orientasi Pasar

56
Yahya Reka Wirawan, Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan | 57

PENDAHULUAN 2009:14).
Setiap perusahaan memiliki tujuan Menurut Kohli dan Jaworski (1990:18),
untuk mewujudkan pertumbuhan dan kelang- orientasi pasar merupakan budaya perusa-
sungan hidupnya dalam jangka panjang. haan yang bisa membawa pada meningkatnya
Dalam era globalisasi yang ditandai dengan kinerja pemasaran. Sedangkan Slater dkk
tingkat persaingan yang sangat ketat, (1990:34) mendefinisikan orientasi pasar
perusahaan dituntut memiliki kemampuan sebagai budaya organisasi yang paling efektif
mengembangkan pilihan strategi dalam dan efisien untuk menciptakan perilaku-
bidang manajemen pemasaran sehingga perilaku yang dibutuhkan untuk menciptakan
mampu beradaptasi dengan lingkungan yang superior value bagi pembeli dan menghasil-
dinamis. Dengan memperhatikan keadaan kan superior performance bagi perusahaan.
tersebut, pasar harus dikelola dengan upaya- Perusahaan yang telah menjadikan orientasi
upaya yang sistematis untuk menempatkan pasar sebagai budaya organisasi akan ber-
keuntungan dari kinerja pasar yang baik dasar pada kebutuhan dasar eksternal,
Nerver dkk (1990:475). keinginan dan permintaan pasar sebagai dasar
Perusahaan dalam bertahan hidup di dalam penyusunan strategi bagi masing-
lingkungan yang dinamis dengan tingkat masing unit bisnis dalam organisasi, dan
persaingan yang tinggi sangat membutuhkan menentukan keberhasilan perusahaan. Naver
strategi dalam bersaing. Hal ini berlaku juga dkk (2000:22) Orientasi pelanggan merupa-
untuk usaha kecil menengah yang semakin kan pemahaman yang cukup mengenai pem-
hari semakin menghadapi persaingan yang beli yang ditargetkan oleh seorang penjual
ketat (Slater, 1990:12). Perubahan ling- yang mampu menciptakan nilai kemanfaatan
kungan yang cepat, mekanisme pasar yang terbaik terus menerus untuk barang yang
semakin terbuka, kompetitif, dan penguasaan dibeli pembeli tersebut. Menurut Narver dkk
pasar merupakan tantangan yang harus (2000:15), untuk menciptakan produk yang
dijawab dengan pendekatan orientasi pasar. disukai pembeli terus menerus. Orientasi
Kotler (2011:46) mengemukakan bahwa pelanggan memerlukan pemahaman penjual
untuk memenangkan persaingan, perusahaan akan rangkaian nilai nilai kemanfaatan untuk
harus menyusun strategi yang berorientasi keseluruhan pembeli Wensley (2009:15).
pada proses manajerial dalam mengem- Orientasi pesaing berarti perusahaan
bangkan dan mempertahankan kesesuaian memahami kekuatan jangka pendek,
antara tujuan usaha, skill, sumberdaya dan kelemahan, kemampuan, jangka panjang dan
perubahan tantangan pasar. strategi para pesaing potensialnya Narver dkk
Pemasaran selalu berhubungan dengan (2009:10). Perusahaan yang berorientasi
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pesaing sering dilihat sebagai perusahaan
manusia dan masyarakat, pemasaran juga yang mempunyai strategi dan memahami
dapat didefinisikan sebagai pemenuhan bagaimana cara memperoleh dan membagi-
kebutuhan secara menguntungkan (Kotler, kan informasi mengenai pesaing, bagaimana
2011:6). Namun dalam kenyataan setiap merespon tindakan pesaing dan juga bagai-
perusahaan kurang maksimal dalam mema- mana manajeman puncak menanggapi
hami kebutuhan konsumennya. Orientasi strategi pesaing Jaworski dkk, (2009:11).
pasar pada akhirnya menjadi salah satu Narver dkk (2009:11) menyatakan
prasyarat bagi kesuksesan dan kemampuan bahwa koordinasi antar fungsi merupakan
untuk menghasilkan keuntungan bagi kegunaan dari sumber daya perusahaan yang
kebanyakan perusahaan (Kohli dkk, terkoordinasi dalam menciptakan nilai
58 | EQUILIBRIUM, VOLUME 5, NOMOR 1, JANUARI 2017

unggul bagi pelanggan yang ditargetkan. melakukan aktifitas kewirausahaan yang


koordinasi antar bagian; yakni koordinasi akan secara otomatis mendorong tingginya
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki kinerja (Risnawati dkk, 2008:757).
perusahaan dalam menciptakan nilai Seseorang yang berani mengambil
kemanfaatan terbaik untuk konsumen yang risiko dapat didefinisikan sebagai seseorang
ditargetkan (Sunarki 2009:15). Dengan yang berorientasi pada peluang dalam ketidak
koordinasi antar fungsi maka perusahaan pastian konteks pengambilan keputusan.
dapat mempertinggi komunikasi dan per- Hambatan risiko merupakan faktor kunci
tukaran antara semua fungsi organisasi yang yang membedakan perusahaan dengan jiwa
memperhatikan pelanggan dan pesaing, serta wirausahawan maupun tidak. Fungsi utama
menginformasikan trend pasar yang terkini. dari tingginya orientasi kewirausahaan adalah
Hal ini membantu perkembangan baik keper- bagaimana melibatkan pengukuran risiko dan
cayaan maupun kemandirian di antara unit pengambilan resiko secara optimal (Looy et
fungsional yang terpisah, yang pada akhirnya al. dalam Suryanita, 2006:12).
menimbulkan lingkungan perusahaan yang Lee dkk (2011:474) menyatakan bahwa
lebih mau menerima suatu produk yang dalam tingkat persaingan yang sangat tinggi,
benar-benar baru yang didasarkan dari maka perusahaan harus memiliki keunggulan
kebutuhan pelanggan. bersaing dalam pasar global, hal ini berarti
Kewirausahaan merupakan suatu bahwa kemampuan pengambilan risiko
kemampuan kreatif dan inovatif yang mampu meningkatkan keunggulan bersaing
dijadikan dasar, kiat, dan dijadikan sumber sacara langsung. Covin dkk (2012:48)
daya untuk mencari peluang menuju sukses menyatakan orientasi kewirausahaan dari
(Suryanita, 2006:2). Beberapa literatur seorang pelaku wirausaha dapat menimbul-
manajemen memberikan landasan dimensi- kan peningkatan kinerja.
dimensi dari kecenderungan organisasional Kinerja pemasaran merupakan
untuk proses manajemen kewirausahaan, konstruk yang sering digunakan untuk
yakni kemampuan inovasi, kemampuan mengukur dampak strategi-strategi dan
mengambil resiko, dan sikap proaktif. orientasi yang diterapkan perusahaan dari
Kemampuan berinovasi berhubungan segi pemasaran (Ferdinand, 2011:116).
dengan persepsi dan aktifitas terhadap Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk
aktivitas-aktivitas bisnis yang baru dan unik menghasilkan kinerja pemasaran yang baik
(Schumpeter, 2006). Kemampuan berinovasi dan juga kinerja keuangan yang baik.
adalah titik penting dari kewirausahaan. Selanjutnya Ferdinand (2011:116) juga
Beberapa hasil penelitian dan literatur menyatakan bahwa kinerja pemasaran yang
kewirausahaan menunjukkan bahwa orientasi baik dinyatakan dalam tiga besaran nilai
kewirausahaan lebih signifikan mempunyai utama, yaitu pertumbuhan pelanggan,
kemampuan inovasi daripada yang tidak pertumbuhan penjualan, dan keberhasilan
memiliki kemampuan dalam kewirausahaan produk, yang akhirnya bermuara pada
(Koh, 2006:12). keuntungan perusahaan.
Proaktifitas seseorang untuk berusaha Secara tradisional pasar adalah tempat
berprestasi merupakan petunjuk lain dari fisik dimana para pembeli dan penjual
aplikasi atas orientasi kewirausahaan secara berkumpul untuk membeli dan menjual
pribadi. Demikian pula bila suatu perusahaan barang (Kotler, 2011:12). Pada waktu penjual
menekankan proaktivitas dalam kegiatan dan pembeli masih saling bertemu untuk
bisnisnya, maka perusahaan tersebut telah melakukan kegiatan tawar menawar barang
Yahya Reka Wirawan, Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan | 59

yang diperjualbelikan. kinerja sebaiknya diukur dengan mengguna-


Loyalitas merek (brand loyalty) kan berbagai kriteria pengukuran sekaligus
merupakan suatu konsep yang sangat penting (multiple measurement). Jika menggunakan
dalam strategi pemasaran. Keberadaan pengukuran dengan kriteria tunggal (single
konsumen yang loyal pada merek sangat measurement) maka tidak akan mampu
diperlukan agar perusahaan dapat bertahan memberikan pemahaman yang komprehensif
hidup. Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu tentang bagaimana kinerja suatu perusahaan
komitmen yang mendalam untuk melakukan itu sesungguhnya (Prasetya, 2002: 227).
pembelian ulang produk atau jasa yang Kinerja pemasaran juga dikatakan
menjadi preferensinya secara konsisten pada sebagai kemampuan organisasi untuk
masa yang akan datang dengan cara membeli mentransformasikan diri dalam menghadapi
ulang merek yang sama meskipun ada tantangan dari lingkungan dengan perspektif
pengaruh situasional dan usaha pemasaran jangka panjang (Keats et.al, 2011). Dalam
yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. menghadapi perubahan lingkungan yang
terus menerus kinerja pemasaran menjadi
Kerangka Teoritis dan Hipotesis salah satu kemampuan perusahaan. Men-
Kinerja Pemasaran jadikan kinerja sebagai bagian dari upaya
Ferdinand (2011:23) menyatakan perusahaan dalam melihat kesesuaian strategi
bahwa kinerja pemasaran merupakan faktor yang diterapkannya dalam menghadapi
yang seringkali digunakan untuk mengukur perubahan-perubahan lingkungan.
dampak dari strategi yang diterapkan Lingkungan memang telah menjadi bagian
perusahaan. Kinerja pemasaran merupakan penting dari perusahaan dan merupakan hal
elemen penting dari kinerja perusahaan yang sulit untuk dirubah oleh perusahaan
secara umum karena kinerja suatu perusahaan tersebut. Perusahaan hanya dapat mengenali-
dapat dilihat dari kinerja pemasarannya nya untuk kemudian mengelola dengan baik
selama ini. Kinerja pemasaran merupakan sehingga dapat memberi manfaat bagi
konsep untuk mengukur prestasi pemasaran perusahaan. Pengenalan lingkungan yang
suatu perusahaan. Setiap perusahaan ber- baik akan memberi dampak pada mutu
kepentingan untuk mengetahui prestasinya strategi yang dihasilkan yang selanjutnya
sebagai cermin dari keberhasilan usahanya akan berdampak pada kinerja pemasaran.
dalam persaingan pasar. Kinerja pemasaran sering digunakan
Ferdinand (2011:23) menggambarkan untuk mengukur dampak strategi-strategi dan
hasil dari penerapan strategi perusahaan orientasi yang diterapkan perusahaan.
diantaranya berupa pertumbuhan penjualan, Strategi pemasaran selalu diarahkan untuk
pertumbuhan pelanggan, dan keberhasilan menghasilkan kinerja pemasaran (seperti
produk. volume penjualan dan tingkat pertumbuhan
Kinerja pemasaran merupakan penjualan) yang baik dan juga kinerja
konstruk yang umum digunakan untuk keuangan yang baik.
mengukur dampak penerapan strategi perusa-
haan. Namun demikian, masalah pengukuran Pengukuran Kinerja Pemasaran
kinerja menjadi permasalahan dan perdebatan Skala pengukuran kinerja pemasaran
klasik karena sebagai sebuah konstruk, dalam penelitian ini menggunakan
kinerja pemasaran bersifat multidimensional pendekatan sebagaimana diajukan oleh
yang mana di dalamnya termuat beragam (Ferdinand, 2011:153) yang menggunakan
tujuan dan tipe organisasi. Oleh karena itu tiga indikator diantaranya :
60 | EQUILIBRIUM, VOLUME 5, NOMOR 1, JANUARI 2017

1. Pertumbuhan Penjualan dan profitabilitas perusahaan akan mening-


Pertumbuhan penjualan adalah suatu kat. Pertumbuhan penjualan menunjukkan
peningkatan yang terjadi akibat banyaknya berapa besar kenaikan penjualan produk yang
pembelian oleh konsumen pada suatu produk sama dibandingkan satuan waktu tertentu.
yang dihasilkan pada suatu perusahaan.
Pertumbuhan penjualan menunjukkan 3. Keberhasilan Produk
seberapa besar kenaikan penjualan produk Selain pertumbuhan penjualan dan
yang sama dibandingkan setahun waktu pertumbuhan pelanggan ukuran keberhasilan
tertentu tingkat penjualan produk akan selalu pemasaran juga dapat dilihat dari tingkat
ditingkatkan untuk bisa mencapai target yang keberhasilan produk yang menunjukkan
telah ditingkatkan untuk bisa mencapai target bahwa perusahaan tersebut mempunyai
yang ditetapkan. Membaiknya kinerja pema- kinerja yang baik. Dengan demikian apabila
saran ditandai pula dengan pertumbuhan keberhasilan produk suatu perusahaan itu
penjualan yang baik dari tahun ke tahun dan baik maka kinerja pemasaran juga bisa
pertumbuhan yang lebih tinggi dari pesaing dikatakan baik.
sejenis serta memiliki pelanggan yang luas
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Orientasi Pasar
Dalam usaha meningkatkan pertum- Orientasi pasar merupakan sesuatu
buhan penjualan, perusahaan harus melaku- yang penting bagi perusahaan sejalan dengan
kan usaha penjulan secara agresif agar bisa meningkatnya persaingan global dan peru-
mempengaruhi konsumen untuk melakukan bahan dalam kebutuhan pelanggan dimana
untuk melakukan pembelian produk tersebut perusahaan menyadari bahwa mereka harus
dengan cara berkelanjutan, sehingga pen- selalu dekat dengan pasarnya. Orientasi pasar
jualan meningkat begitu pula dengan merupakan budaya bisnis dimana organisasi
keuntungan yang diperoleh. Laju pertum- mempunyai komitmen untuk terus berkreasi
buhan suatu perusahaan akan mempengaruhi dalam menciptakan nilai unggul bagi
kemampuan mempertahankan keuntungan pelanggan. Nerver dkk (2011:475) men-
dalam mendanai kesempatan-kesempatan definisikan orientasi pasar sebagai budaya
pada masa yang akan datang. organisasi yang paling efektif dalam men-
ciptakan perilaku penting untuk penciptaan
2. Pertumbuhan Pelanggan nilai unggul bagi pembeli serta kinerja dalam
Pertumbuhan pelanggan akan tergan- bisnis. Sedangkan Uncles (2000:1) meng-
tung kepada berapa jumlah pelanggan yang artikan orientasi pasar sebagai suatu proses
telah diketahui tingkat komsumsi rata-rata dan aktivitas yang berhubungan dengan
yang tetap, besaran volume penjualan dapat penciptaan dan pemuasan pelanggan dengan
ditingkatkan. Bagi manajemen pemasaran, cara terus menilai kebutuhan dan keinginan
tingkat pertumbuhan pelanggan lebih penting pelanggan. Penerapan orientasi pasar akan
dari pada sekedar jumlah pelanggan yang membawa peningkatan kinerja bagi peru-
dimiliki untuk meningkatkan pertumbuhan sahaan tersebut.
pelanggan maka perusahaan berusaha untuk Narver dkk (1990:21) menyatakan
melayani pasar dengan baik dan melayani bahwa orientasi pasar terdiri dari tiga
kebutuhan konsumen. Dalam memasarkan komponen yaitu orientasi pelanggan,
produknya perusahaan juga harus melakukan orientasi pesaing, dan koordinasi inter-
pemasaran secara terkoordinasi, tepat sasaran fungsional. Orientasi pelanggan dan orientasi
dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan pesaing termasuk semua aktivitasnya
Yahya Reka Wirawan, Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan | 61

dilibatkan dalam memperoleh informasi kepada fungsi-fungsi lain dalam perusahaan


tentang pembeli dan pesaing pada pasar yang misalnya kepada divisi riset dan pengem-
dituju dan menyebarkan melalui bisnis, bangan produk atau mendiskusikan dengan
sedangkan koordinasi interfungsional pimpinan perusahaan bagaimana kekuatan
didasarkan pada informasi pelanggan serta pesaing dan strategi-strategi yang dikem-
pesaing dan terdiri dari usaha bisnis yang bangkan (Ferdinand, 2011:18).
terkoordinasi. Narver dan Slater (1990:22) menyata-
Konsep orientasi pelanggan juga dapat kan bahwa koordinasi interfungsional
diartikan sebagai pemahaman yang memadai merupakan kegunaan dari sumber daya
tentang target beli pelanggan dengan tujuan perusahaan yang terkoordinasi dalam men-
agar dapat menciptakan nilai unggul bagi ciptakan nilai unggul bagi pelanggan yang
pembeli secara terus menerus. Pemahaman di ditargetkan. Koordinasi interfungsional
sini mencakup pemahaman terhadap seluruh menunjuk pada aspek khusus dari struktur
rantai nilai pembeli, baik pada saat terkini organisasi yang mempermudah komunikasi
maupun pada saat perkembangannya di masa antar fungsi organisasi yang berbeda.
yang akan datang. Upaya ini dapat dicapai Hasil penelitian yang dilakukan oleh
melalui proses pencarian informasi tentang Ellis (2006:7) membuktikan bahwa orientasi
pelanggan (Uncles, 2000:1). Dengan adanya pasar memiliki pengaruh positif terhadap
informasi tersebut maka perusahaan penjual kinerja. Perusahaan yang menerapkan
akan memahami siapa saja pelanggan orientasi pasar memiliki kelebihan dalam hal
potensialnya, baik pada saat ini maupun pada pengetahuan pelanggan dan kelebihan ini
masa yang akan datang dan apa yang mereka dapat dijadikan sebagai sumber untuk
inginkan untuk saat ini dan saat mendatang. menciptakan produk yang sesuai dengan
Dari penjelasan ini maka dapat dipahami keinginan dan kebutuhan pelanggan.
bahwa penerapan orientasi pasar memerlukan Orientasi pasar sangat efektif dalam
kemampuan perusahaan dalam mencari mendapatkan dan mempertahankan
berbagai informasi pasar sehingga dapat keunggulan kompetitif, yang dimulai dengan
dijadikan dasar bagi perusahaan untuk perencanaan dan koordinasi dengan semua
melakukan langkah atau strategi selanjutnya. bagian yang ada dalam organisasi untuk
Sedangkan orientasi pesaing berarti memuaskan kebutuhan dan keinginan
bahwa perusahaan memahami kekuatan konsumen Narver dkk (2009:11). Oleh karena
jangka pendek, kelemahan, kemampuan itu orientasi pasar harus menekankan
jangka panjang dan strategi dari para pesaing pentingnya analisis kebutuhan dan keinginan
potensialnya (Narver dkk, 1990:22). Peru- target pasar secara lebih efisien dan efektif
sahaan yang berorientasi pesaing sering dibandingkan dengan pesaingnya dalam
dilihat sebagai perusahaan yang mempunyai usaha untuk mencapai keunggulan bersaing.
strategi dan memahami bagaimana cara Penekanan orientasi pasar terhadap daya
memperoleh dan membagikan informasi saing berdasarkan pada pengidentifikasian
mengenai pesaing bagaimana merespon kebutuhan pelanggan sehingga setiap
tindakan pesaing dan juga bagaimana perusahaan dituntut untuk dapat menjawab
manajemen puncak menanggapi strategi kebutuhan yang diinginkan konsumen baik
pesaing. Orientasi pada pesaing dapat itu melalui penciptaan produk yang baru atau
dimisalkan bahwa tenaga penjualan akan pengembangan dari produk yang sudah ada,
berupaya untuk mengumpulkan informasi agar dapat menciptakan superior value bagi
mengenai pesaing dan membagi informasi itu konsumennya secara berkelanjutan dan dapat
62 | EQUILIBRIUM, VOLUME 5, NOMOR 1, JANUARI 2017

menjadi modal utama bagi perusahaan untuk (Jaworski dkk, 2009:24)


dapat memenangkan persaingan (Kohli dkk, Orientasi pesaing mempunyai keter-
2009:14). ikatan yang kuat dengan orientasi pelanggan
Berdasarkan devisi di atas maka bisa dalam hal pengumpulan informasi dan
disimpulkan bahwa orientasi pasar adalah mencakup analisis menyeluruh terhadap
suatu pengetahuan tentang pelanggan dan kapabilitas teknologi pesaing sebagai usaha
pesaing untuk menciptakan nilai, mengatasi untuk mengukur kemampuan para pesaing
permasalahan yang ada serta meningkatkan dalam memuaskan pembeli sasaran yang
pemasaran. sama (Naver dan Slater, 2005:41). Pada
dasarnya orientasi pesaing memusatkan pada
Pengukuran Orientasi Pasar 3 pernyataan berikut: (1) siapa saja pesaing
Narver dkk (1990:22) menyatakan kita? (2) teknologi apa yang mereka tawar-
bahwa orientasi pasar terdiri dari tiga kan? (3) apakah mereka menawarkan alter-
komponen yaitu : natif yang menarik di mata pelanggan?
1. Orientasi Pelanggan 3. Koordinasi Antarfungsi
Konsep orientasi pelanggan juga dapat Narver dkk (2009:24) menyatakan
diartikan sebagai pemahaman yang menandai bahwa koordinasi antar fungsi merupakan
pelanggan yang ditargetkan oleh seorang kegunaan dari sumber daya perusahaan yang
penjual yang mampu menciptakan nilai terkoordinasi dalam menciptakan nilai
kemanfaatan terbaik terus-menerus untuk unggul bagi pelanggan yang ditargetkan.
barang yang dibeli pembeli tersebut atau, Koordinasi antar fungsi menunjuk pada aspek
menurut (Narver 1990:22), untuk mencipta- khusus dari struktur organisasi yang mem-
kan ”produk yang disukai pembeli” terus- permudah komunikasi antar fungsi organisasi
menerus. Pemahaman di sini mencakup yang berbeda.
pemahaman terhadap seluruh rantai nilai Koordinasi antar fungsi didasarkan
pembeli baik pada saat terkini maupun pada pada informasi pelanggan dan pesaing serta
saat perkembangannya di masa yang akan terdiri dari upaya penyelarasan bisnis, untuk
datang. Upaya ini dapat dicapai melalui menciptakan nilai unggul bagi pelanggan
proses pencarian informasi tentang pelanggan (Narver dan Slater, 1990:22). Koordinasi
(Uncles, 2000:1). Dengan adanya informasi antar fungsi dapat mempertinggi komunikasi
tersebut maka perusahaan penjual akan dan pertukaran antara semua fungsi organi-
memahami siapa saja pelanggan potensial- sasi yang mempersatukan pelanggan dan
nya, baik pada saat ini maupun pada masa pesaing. Serta menginformasikan trend pasar
yang akan datang. yang terkini. Hal ini membantu perkem-
2. Orientasi Pesaing bangan baik kepercayaan maupun keman-
Orientasi Pesaing berarti bahwa perusa- dirian diantara unit fungsional yang terpisah,
haan memahami kekuatan jangka pendek, yang pada akhirnya menimbulkan lingkungan
kelemahan, kemampuan jangka panjang, dan perusahaan yang lebih mau menerima suatu
strategi dari para pesaing potensialnya produk yang benar-benar baru yang didasar-
(Naever dkk dalam Supranoto, 2009:24). kan dari kebutuhan pelanggan.
Perusahaan yang berorientasi pesaing sering
dilihat sebagai perusahaan yang mempunyai Orientasi Kewirausahaan
strategi dan memahami bagaimana merespon Kewirausahaan adalah kemampuan
tindakan pesaing dan juga bagaimana mana- kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, dan
jemen puncak menanggapi strategi pesaing sumber daya untuk mencari peluang menuju
Yahya Reka Wirawan, Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan | 63

kesuksesan. Beberapa literatur manajemen aplikasi atas orientasi kewirausahaan secara


memberikan tiga landasan dimensi-dimensi pribadi. Demikian pula bila suatu perusahaan
dari kecenderungan organisasional untuk menekankan proaktifitas dalam kegiatan
proses manajemen kewirausahaan, yakni bisnisnya, maka perusahaan tersebut telah
kemampuan inovasi, kemampuan mengambil melakukan aktivitas kewirausahaan yang
risiko, dan sifat proaktif (Weerawardena, akan secara otomatis mendorong tingginya
2003:411). kinerja (Weerawardena, 2003:424). Perusa-
Menurut Baker dan Sinkula (2009:30), haan dengan aktivitas kewirausahaan yang
kompetensi kewirausahaan dibutuhkan di tinggi berarti tampak dari tingginya semangat
dalam implementasi strategi pemasaran agar yang tidak pernah padam karena hambatan,
diperoleh keunggulan bersaing yang mantap rintangan, dan tantangan. Sikap aktif dan
melalui nilai responsivitas atas kebutuhan dinamis adalah kata kuncinya.
pelanggan. Sedangkan jiwa kewirausahaan Seseorang berani mengambil risiko
sendiri meliputi 5 hal, yakni: otonomi, dapat didefinisikan sebagai seseorang yang
keinovatifan, pengambilan risiko, proakti- berorientasi pada peluang dalam ketidak-
vitas, dan agresifitas kompetitif. pastian konteks pengambilan keputusan
Menurut Kotler (2011:46), pemasaran (Suryanita, 2006:41). Hambatan risiko
entrepreneurial merupakan sebuah konsep merupakan faktor kunci yang membedakan
yang terpadu di era penuh perubahan seperti perusahaan dengan jiwa wirausaha dan tidak.
sekarang ini. Pemasaran entrepreneurial Fungsi utama dari tingginya orientasi
sendiri sebagai sebuah aktifitas mengiden- kewirausahaan adalah bagaimana melibatkan
tifikasi secara proaktif upaya mencapai dan pengukuran risiko dan pengambilan risiko
mempertahankan pelanggan yang memberi- secara optimal.
kan keuntungan melalui pendekatan yang
Peranan berusaha juga sangat meme-
inovatif terhadap manajemen risiko, efekti-
gang peranan penting dalam kemampuan
fitas sumber daya, dan pengembangan nilai.
pimpinan, selain tingkat pendidikan dan
Orang yang melakukan wirausaha
kemampuan pengambilan risiko, karena
dinamakan wirausahawan. Bentuk dari
dengan pengalaman berusaha yang tinggi
aplikasi atas sikap-sikap kewirausahaan dapat
maka kemampuan pimpinan untuk melihat
diindikasikan dengan orientasi kewira-
usahaan dengan indikasi kemampuan inovasi, keinginan konsumen pada suatu produk juga
proaktif, dan kemampuan mengambil risiko. sangat tinggi. Sikap berwirausaha dan
Kemampuan inovasi berhubungan dengan konsekuensi dari perilaku kepada inovasi
persepsi dan aktivitas terhadap aktivitas- sangat dipengaruhi oleh latar belakang
aktivitas bisnis yang baru dan unik. Kemam- pimpinannya yang menyangkut pengalaman
puan berinovasi adalah titik penting kewira- berusaha pimpinannya.
usahaan dan esensi dari karakteristik kewira-
usahaan. Beberapa hasil penelitian dan Pengukuran Orientasi Kewirausahaan
literatur kewirausahaan menunjukkan bahwa Orientasi wirausaha adalah kemam-
orientasi kewirausahaan lebih signifikan puan kreatif dan inovatif yang dijadikan
mempunyai kemampuan inovasi daripada dasar, dan sumber daya untuk mencari
yang tidak memiliki kemampuan dalam peluang menuju kesuksesan (Suryanita,
kewirausahaan (Koh,1997:9). 2006:2). Ada tiga indikator untuk mengukur
Proaktifitas seseorang untuk berusaha orientasi kewirausahaan, yaitu : (Miller,
berprestasi merupakan petunjuk lain dari dalam Afiff dkk, 2010:143)
64 | EQUILIBRIUM, VOLUME 5, NOMOR 1, JANUARI 2017

1. Kemampuan Berinovasi mencari dan menemukan peluang baru dari


Kemampuan berinovasi berhubungan perubahan lingkungan pasar.
dengan persepsi dan aktifitas-aktifitas bisnis Berdasarkan landasan teori yang
yang baru dan unik. Kemampuan berinovasi dikemukakan, berikut disajikan kerangka
adalah titik penting dari kewirausahaan. pemikiran teoritis yang dituangkan dalam
Beberapa hasil penelitian dan literatur model penelitian seperti yang ditunjukkan
kewirausahaan menunjukkan bahwa orientasi pada gambar berikut ini:
kewirausahaan berpengaruh signifikan
apabila mempunyai kemampuan berinovasi Orientasi Pasar
daripada tidak mempunyai kemampuan (X1)
Kinerja Pemasaran
berinovasi dalam kewirausahaan. (Y)
Orientasi Kewirausahaan
2. Berani Mengambil Resiko (X3)
Seseorang yang berani mengambil
risiko sebagai seseorang yang berorientasi Gambar 1. Kerangka Pemikiran
pada peluang dengan ketidakpastian dalam
pengambilan keputusan. Hambatan risiko Dalam penelitian ini, hipotesis yang
merupakan faktor kunci yang membedakan hendak diuji oleh peneliti sebagai berikut :
perusahaan dengan jiwa wirausahawan 1. Orientasi pasar berpengaruh positif ter-
dengan tidak berjiwa wirausaha. Fungsi hadap kinerja pemasaran UMKM Batik di
utama dari tingginya orientasi kewirausahaan Kabupaten JOMBANG.
adalah bagaimana melibatkan pengukuran 2. Orientasi kewirausahaan berpengaruh
risiko dan pengambilan risiko secara optimal. positif terhadap kinerja pemasaran
Pengambilan risiko merupakan kemampuan UMKM Batik di Kabupaten JOMBANG.
mengambil tindakan pada kondisi ketidak
pastian pasar yang tinggi. METODE PENELITIAN
3. Proaktif Klasifikasi Sampel
Proaktifitas seseorang untuk berusaha Populasi adalah sekelompok elemen
berprestasi merupakan petunjuk lain dari yang lengkap, yang biasanya berupa orang,
aplikasi atas orientasi kewirausahaan secara objek atau kejadian dimana kita tertarik untuk
pribadi. Demikian apabila suatu perusahaan mempelajari suatu objek penelitian
menekankan proaktifitas dalam kegiatan (Kuncoro, 2009:103). Populasi dalam
bisnisnya maka perusahaan tersebut telah penelitian ini adalah pedagang UMKM Batik
melakukan aktifitas kewirausahaan yang di Kabupaten JOMBANG.
akan secara otomatis mendorong tingginya Sampel menurut Sugiyono (2010:62)
kinerja. Perusahaan dengan aktifitas kewira- adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
usahaan yang tinggi berarti tampak dari yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik
tingginya semangat yang tidak pernah padam pengambilan sampel yang digunakan adalah
karena hambatan, rintangan, dan tantangan. non probabilitas. Ferdinand (2011:220) men-
Proaktif merupakan perilaku individu atau jelaskan, dalam sampel non probabilitas
organisasi dalam bertindak untuk mengatasi elemen populasi dipilih atas dasar avaibi-
dan mengantisipasi berbagai persoalan yang litasnya (misalnya mereka memang dengan
berpeluang muncul di masa yang akan datang, sukarela mau menjadi responden) atau karena
tindakan antisipatif menghadapi masa depan pertimbangan pribadi peneliti bahwa mereka
dengan menemukan peluang baru yang dapat dapat mewakili populasi.
meningkatkan kualitas usaha atau aktif Metode pemilihan sampel dalam
Yahya Reka Wirawan, Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan | 65

penelitian ini adalah purposive random (dalam Situmorang et al, 2008:44)


sampling. Purposive random sampling a. Jika nilai rhitung > rtabel maka pernyataan
adalah teknik pengambilan sampel sumber dinyatakan valid.
data dengan penentuan berdasarkan pertim- b. Jika nilai rhitung < rtabel maka pernyataan
bangan tertentu (Sugiyono, 2010:68). Artinya dinyatakan tidak valid.
digunakannya Purposive random sampling Uji Reliabilitas
karena dalam pengambilan sampel dilakukan Uji reliabilitas digunakan untuk melihat
secara acak namun tetap mempertimbangkan apakah alat ukur yang digunakan menunjuk-
kriteria tertentu yang berkaitan dengan tujuan kan konsistensi di dalam mengukur gejala
penelitian. yang sama. Pengujian reliabilitas dalam
Dalam hal ini objek penelitian adalah penelitian ini menggunakan bantuan software
pedagang UMKM Batik di Kabupaten SPSS (Statistic Package and Social Science)
JOMBANG yang memiliki populasi versi 21.0 for windows. Pertanyaan yang telah
sebanyak 234, sedangkan jumlah sampel dinyatakan valid dalam uji validitas, maka
yang dipilih sebanyak 94 responden. akan ditentukan reliabilitasnya dengan
kriteria sebagai berikut: Ghozali (dalam
Definisi Operasional Variabel Situmorang et al, 2008:46)
Orientasi Pasar a. Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,60 maka
Budaya organisasi yang paling efektif pernyataan reliabel.
dalam menciptakan perilaku penting untuk b. Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,60 maka
penciptaan nilai unggul bagi pembeli serta pernyataan tidak reliabel
kinerja dalam bisnis. Uji Regresi Liner Berganda
Orientasi Kewirausahaan Untuk mengetahui ada tidaknya
Kemampuan kreatif dan inovatif yang pengaruh variabel komitmen (X1), empati
dijadikan dasar, dan sumber daya untuk (X2), timbal balik (X3) dan kepercayaan (X4)
mencari peluang menuju kesuksesan. terhadap variabel kepuasan konsumen (Y),
Kinerja Pemasaran maka penelitian ini menggunakan analisis
Merupakan faktor yang seringkali statistik regresi linier berganda. Persamaan
digunakan untuk mengukur dampak dari yang digunakan adalah :
strategi yang diterapkan perusahaan. Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Teknik Analisis
Y = kinerja pemasaran
Uji Validitas
a = konstanta
Uji validitas dilakukan untuk mengukur
b1, …, bn = koefisien regresi
apakah data yang didapat setelah penelitian
X1 = orientasi pasar
merupakan data yang valid dengan alat ukur
X2 = orientasi kewirausahaan
yang digunakan (kuesioner). Metode yang
e = standar error
digunakan adalah dengan membandingkan
antara nilai korelasi atau rhitung dari variabel
Pengujian Hipotesis
penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian Selanjutnya sebagai langkah untuk
validitas dalam penelitian ini menggunakan melakukan pengujian hipotesis maka perlu
bantuan software SPSS (Statistic Package menggunakan uji F dan uji t.
and Social Science) versi 21.0 for windows. 1. Uji F, yaitu pengujian yang dilakukan
Kriteria dalam menentukan validitas suatu untuk mengetahui pengaruh dari variabel
kuesioner adalah sebagai berikut : Ghozali bebas (independent) secara simultan atau
66 | EQUILIBRIUM, VOLUME 5, NOMOR 1, JANUARI 2017

serempak terhadap variabel terikat validitas dan reliabilitas diberikan kepada 50


(dependent). responden awal di luar daripada responden
Kaidah pengujiannya : penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan
a. Apabila Fhitung > Ftabel atau nilai signifikan jumlah responden 50 dan tingkat signifikansi
< 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, sebesar 5%, maka angka yang diperoleh
artinya secara simultan atau serempak adalah 0,361.
variabel bebas mempengaruhi secara Berdasarkan data dapat dilihat bahwa
signifikan variabel terikat. seluruh butir pertanyaan telah valid karena
b. Sebaliknya jika Fhitung < Ftabel atau nilai nilai rhitung lebih besar daripada nilai rtabel
signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan (0,361). Diperoleh juga data yang menyata-
Hi ditolak, berarti secara simultan atau kan bahwa semua item pertanyaan nilai Alpha
serempak variabel bebas tidak mem- Cronbach's lebih besar dari 0.60 yang berarti
pengaruhi secara signifikan variabel semua item pertanyaan dinyatakan reliabel.
terikat. Uji Regresi Linier Berganda
2. Uji t, yaitu pengujian yang dilakukan Hasil pengolahan SPSS untuk analisis
untuk mengetahui pengaruh dari masing- regresi linier berganda adalah berdasarkan
masing variabel secara parsial (inde- hasil pengolahan pada dapat dirumuskan
pendent) atau individu atau secara terpisah model persamaan regresi linier berganda
terhadap variabel terikat (dependent). sebagai berikut :
Kaidah pengujiannya : Y = 0,131 + 0,436X1 + 0,510X2 + e
a. Apabila thitung > ttabel atau nilai signifikan < Model persamaan regresi linier
0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, berganda di atas dapat dijelaskan sebagai
berarti ada pengaruh secara signifikan berikut :
antara variabel bebas dan variabel 1. Konstanta (a) = 0,131. Ini menunjukkan
terikat. nilai constant. Dimana jika variabel bebas
b. Apabila thitung < ttabel atau nilai signifikan > yang terdiri dari orientasi pasar (X1) dan
0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak, orientasi kewirausahaan (X2) = 0, maka
berarti tidak ada pengaruh secara variabel terikat yaitu kinerja pemasaran
signifikan antara variabel bebas dan (Y) adalah 0,131.
variabel terikat. 2. Koefisien X1 (b1) = 0,436, ini berarti bahwa
3. Uji dominan (Beta Standardized variabel orientasi pasar (X1) berpengaruh
Coefficients), yaitu untuk mengetahui positif terhadap kinerja pemasaran (Y),
sejauhmana sumbangan variabel bebas atau dengan kata lain jika orientasi pasar
terhadap variabel terikat. Semakin besar (X1) ditingkatkan sebesar satu-satuan,
nilai Beta Standardized Coefficients suatu maka kinerja pemasaran (Y) akan
variabel bebas menunjukkan semakin meningkat sebesar 0,436, dengan asumsi
dominan variabel bebas tersebut. Jadi variabel lain tetap.
variabel bebas yang memiliki nilai Beta 3. Koefisien X2 (b2) = 0,510, ini berarti bahwa
Standardized Coefficients paling besar variabel orientasi kewirausahaan (X2)
memiliki pengaruh dominan terhadap berpengaruh positif terhadap kinerja
variabel terikat. pemasaran (Y), atau dengan kata lain jika
orientasi kewirausahaan (X2) ditingkatkan
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN sebesar satu-satuan, maka kinerja pema-
Uji Validitas dan Reliabilitas saran (Y) akan meningkat sebesar 0,510,
Penyebaran kuesioner dalam uji dengan asumsi variabel lain tetap.
Yahya Reka Wirawan, Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan | 67

Pengujian Hipotesis 1. Orientasi pasar berpengaruh positif


Berdasarkan hasil perhitungan dapat signifikan terhadap kinerja pemasaran.
dilihat bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05, Artinya, semakin tinggi orientasi pasar,
maka kesimpulannya adalah variabel semakin tinggi pula kinerja pemasaran
orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan pedagang UMKM Batik di Kabupaten
secara bersama-sama atau simultan JOMBANG.
berpengaruh signifikan terhadap variabel 2. Orientasi kewirausahan berpengaruh
kinerja pemasaran. positif signifikan terhadap kinerja pema-
Uji t (Pengaruh Parsial) saran. Artinya, semakin tinggi orientasi
Pada Tabel 4 menunjukkan bahwa : kewirausahaan, semakin tinggi pula
1. Nilai signifikan variabel orientasi pasar kinerja pemasaran pedagang UMKM
adalah 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa Batik di Kabupaten JOMBANG.
variabel orientasi pasar berpengaruh 3. Orientasi pasar dan orientasi kewira-
positif dan signifikan terhadap variabel usahaan berpengaruh positif signifikan
kinerja pemasaran dimana jika diting- secara simultan terhadap kinerja pema-
katkan variabel orientasi pasar sebesar satu saran. Artinya, semakin tinggi orientasi
satuan maka variabel kinerja pemasaran pasar dan orientasi kewirausahaan,
akan meningkat sebesar 0,436 satuan semakin tinggi pula kinerja pemasaran
(unit). pedagang UMKM Batik di Kabupaten
2. Nilai signifikan variabel orientasi JOMBANG.
kewirausahaan adalah 0,000 < 0,05. Hal ini
berarti bahwa variabel orientasi kewira- Saran
usahaan berpengaruh positif dan signi- Berdasarkan hasil penelitian dan
fikan terhadap variabel kinerja pemasaran kesimpulan, peneliti memberikan saran atas
dimana jika ditingkatkan variabel orientasi masukan sebagai berikut :
kewirausahaan sebesar satu satuan maka 1. Hendaknya para pedagang agar lebih
variabel kinerja pemasaran akan berani untuk mengambil risiko. Dengan
meningkat sebesar 0,510 satuan (unit). membeli lebih banyak baju batik dengan
Uji Dominan (Beta Standardized mode yang diminati para konsumen dan
Coefficients) juga memberikan pelayanan yang lebih
Hasil SPSS menunjukkan bahwa nilai baik terhadap pelanggan sehingga
Beta Standardized Coefficients tertinggi pelanggan memiliki pilihan lebih sehingga
adalah variabel orientasi kewirausahaan pelanggan menjadi lebih suka belanja di
sebesar 0,495, sehingga dapat disimpulkan UMKM Batik di Kabupaten JOMBANG.
bahwa variabel orientasi kewirausahaan 2. Hendaknya lebih banyak berkoordinasi
berpengaruh dominan terhadap kinerja dengan pemerintah pusat agar lebih baik
pemasaran. dalam mengamati selera pasar yang
sedang diminati konsumen serta kesediaan
PENUTUP barang yang mereka miliki guna meme-
Simpulan nuhi kebutuhan konsumen baik model
Berdasarkan hasil analisis data dan maupun corak. Sehingga menemukan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab strategi yang baik serta penerapannya
sebelumnya, maka peneliti mengambil menjadi lebih efektif lagi.
kesimpulan sebagai berikut :
68 | EQUILIBRIUM, VOLUME 5, NOMOR 1, JANUARI 2017

DAFTAR PUSTAKA Koh, H.C. 1997. “Testing Hypotheses of


Entrepreneurial Characteristics”.
Afiff, Adi Zakaria & Halim, Rizal Edy. 2010. Journal of Managerial Psychology,
“Analisis Keterkaitan Profil dan Vol. 11. Hal. 12-25.
Kinerja Partitel di Pasar Tradisional”
Dalam Jurnal Manajemen Teori dan Kohli, Ajay K. 1990. “Market Orientation:
Terapan, Volume 3 No. 2. Hal. 143-159. The Construct, Research Proportion,
and Managerial Implication”. Journal
Arif, Ahmad Lukman & Widodo. 2011. of Marketing, Vol. 54 Hal. 1-18.
“Model Peningkatan Kinerja Pema-
saran Dalam Konteks Adaptabiliti Kotler, Philip, 2011, Manajemen Pemasaran:
Lingkungan”. Dalam Analisis Mana- Analisis, Perencanaan, Implementasi,
jemen, Volume 5 No. 1. Hal. 24-38. dan Pengendalian, Edisi Delapan,
Jakarta: Salemba Empat.
Baker, William E. & Sinkula, Jammes M.
2009. “The Complementary Effects of Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset
Market Orientation and Entreprenual Untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagai-
Orientation on Profitability in Small mana Meneliti dan Menulis Tesis?,
Business”. Dalam Jurnal of Small Erlangga, Jakarta.
Business Management, Vol. 46, No. 4
Hal. 443-464. Narver, J.C., & Slater, S.F. 1990. “The Effect
of Market Orientation on Product
Ellis, P.D. 2006. ”Market Orientation an Innovation”. Journal of Marketing.
Performance: A Meta-analysis and Hal. 20-35.
Cross-National Comparisons”.
Journal of Management Studies. Vol. Prakosa, Bagas. 2005.” Pengaruh Orientasi
43 No. 5 Hal. 1-18. Pasar, Inovasi dan Orientasi Pembe-
lajaran Terhadap Kinerja Perusahaan
Ferdinand, Augusty. 2011. “Manajemen Untuk Mencapai Keunggulan Ber-
Pemasaran: Sebuah Pendekatan saing”. Dalam Jurnal Studi Manajemen
Strategi”, BP Undip, Semarang. & Organisasi, Vol. 2 No. 1 Hal. 35-57.

Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Prasetya, Dicky Imam. 2002. “Lingkungan
Multivariate Dengan Program SPSS, Eksternal, Faktor Internal dan Orien-
Edisi II, Penerbit Badan Penerbit tasi Pasar Pengaruhnya Terhadap
Universitas Diponegoro, Semarang. Kinerja Pemasaran”. Dalam Jurnal
Sains Pemasaran Indonesia. Vol. 1 No.
Halim. 2011. “Kapabilitas Pemasaran 3 Hal. 219-240.
sebagai Mediasi Pengaruh Orientasi
Pasar Orientasi Pembelajaran dan Situmorang, et al, 2008. Analisis Data
Orientasi Kewirausahaan Terhadap Penelitian (Menggunakan Program
Kinerja Pemasaran (Studi pada Usaha SPSS), USU Press, Medan.
Menengah di Sulawesi Tenggara)”.
Dalam Jurnal Aplikasi Manajemen, Suci, Rahayu Pusji, 2012. “Peningkatan
Vol. 10 No. 3 Hal. 472-484. Kinerja Melalui Orientasi Kewira-
Yahya Reka Wirawan, Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan | 69

usahaan, Kemampuan Manajemen dan Inovasi, dan Orientasi Kewirausahaan


Strategi Bisnis (Studi Pada Industri Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja
Kecil Menengah Bordir di Jawa Pemasaran”. Tesis. Semarang:
Timur)”. Dalam Jurnal Manajemen dan Universitas Diponegoro.
Kewirausahaan, Vol. 2 No. 1 Hal. 46-
59. Suryanita. Andriyani. 2006. ”Analisis
Pengaruh Orientasi Kewirausahaan
Sugiyono. 2010. “Statistika Untuk dan Kompetensi Pengetahuan
Penelitian”. Bandung: Alfabeta. Terhadap Kapabilitas Untuk Mening-
katkan Kinerja Pemasaran”. Tesis.
Sunarki, Ni Nyoman. 2009. ”Analisis Tentang Semarang: Universitas Diponegoro.
Tantangan Globalisasi dan Orientasi
Pemasaran”. Dalam Ekonomi Bisnis, Uncles, Mark. 2000. ”Market Orientation”.
Vol. 14 No. 1 Hal. 12-19. Dalam Australian Journal
Management. Vol. 25 No. 2 Hal. 1-29.
Sugiyono. 2010. “Statistika Untuk
Penelitian”. Bandung: Alfabeta. Weerawardena, Jay. 2003. “Exploring The
Role of Market Leader Capability in
Supranoto, Mieke. 2009. ”Strategi Competitive Strategi”. Dalam
Menciptakan Keunggulan Bersaing European Journal Marketing. Vol. 37
Produk Melalui Orientasi Pasar, Hal. 407-429.

You might also like