Laprak Ekoum Estimasi Populasi Why Final Revisi Fix Remastered

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 18

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM

ESTIMASI UKURAN POPULASI

DISUSUN OLEH :
OLEH KELOMPOK ...
1. Febriani Sukma M. C. 081811433054
2. Wahyu Adriansyah 081811434062

DOSEN ASISTENSI : Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Sc.

Intan Ayu Pratiwi, S.Si., M.Si.

ASISTEN DOSEN : Eka Narendra (081611433046)

PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI


DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
TAHUN AJARAN 2019/2020
ESTIMASI UKURAN POPULASI

Febriani Sukma Maghfirotul Chasanah dan Wahyu Adriansyah


Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Kampus C
Universitas Airlangga, Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur 60115
admin@fst.unair.ac.id

ABSTRACT

The practicum of population size estimation aims to simulate the population size
estimation of the Capture Mark Release Recapture (CMRR) method which is done with a
model in the form of 2 jars of different colored beads and compare the accuracy of the
estimated values between the Peterson-Lincoln index, the Schnabel index, and the
Schumacher-Eschmeyer index. The simulation was held in the laboratory room 227 of the
Faculty of Science and Technology, Airlangga University. Estimation of the number of
beads was done 2 times for each population of white flower beads jar with a factual
number of 1854 pieces and brown beads jar with factual number of 1357 where the
sampling technique was standardized beforehand. The Peterson-Lincoln index (bias)
estimates 1155 white flower beads with error percentage of 37.70% and brown beads is
666 pieces with error percentage of 50.92%, the Peterson-Lincoln index (unbias) estimates
611 pieces of white flower beads with percentage error of 67.04% while brown beads is
468 pieces with error percentage of 12.34%, the Schnabel index estimates 1556 pieces of
white flower beads with error percentage of 16.06% while brown beads is 1190 pieces with
error percentage of 12.34 %, the Schumacher-Eschmeyer index estimate 1511 white flower
beads with error percentage of 18.49% while brown beads is 1260 pieces with error
percentage of 7.13%. Henceforth it could be seen that the estimated value of the Schnabel
index and the Schumacher-Eschmeyer index are the most accurate and much closer
estimation to the number of factual beads values.

Key words : Beads, CMRR, estimation, index, method, population

1
PENGANTAR ataupun pola distribusi internal terlebih
dahulu perlu diketahui data mengenai
Populasi dapat didefinisikan
jumlah absolut atau ukuran populasi serta
sebagai kumpulan atau sekelompok
kerapatan (densitas) dari suatu populasi
individu sejenis dan dapat saling
tersebut. Densitas atau kerapatan populasi
mengawini serta bertukar informasi
sendiri merupakan jumlah individu yang
genetik antara satu sama lain
menyusun suatu populasi per satuan luas
(interbreeding) yang menempati suatu
atau volume tertentu misalkan meter
area tertentu pada waktu tertentu (Stiling,
persegi (m2) sedangkan jumlah atau
2012). Tentunya dalam lingkup studi
ukuran populasi merujuk pada jumlah
ekologi yang mempelajari populasi, suatu
individu total yang menyusun suatu
populasi memiliki karakteristik yang
populasi (Soegianto, 1994).
dapat dijabarkan dalam parameter-
parameter tertentu Menurut definisi tersebut dapat
diasumsikan 2 jenis populasi yakni
Lain halnya dengan individu yang
populasi tertutup dan populasi terbuka
hanya memiliki satu nilai untuk setiap
dimana populasi tertutup tidak
parameternya (seperti tinggi, berat, umur,
mengalami perubahan ukuran populasi
warna), populasi terdiri atas akumulasi
secara signifikan dan rutin akibat 4 faktor
nilai-nilai parameter dari tiap individu
utama ukuran populasi (natalitas,
yang menyusunnya sehingga populasi
mortalitas, imigrasi, emigrasi) lain halnya
juga memiliki parameter statistik berupa
dengan populasi terbuka dimana sering
nilai rata-rata (mean) dan varian. Adapun
terjadi perubahan ukuran populasi secara
parameter-parameter populasi antara lain
signifikan akibat 4 faktor tersebut
densitas atau kerapatan populasi, tingkat
(Southwood, 1971).
natalitas (kelahiran) dan mortalitas
(kematian), tingkat fertilitas (jumlah Oleh karena itu perlu dilakukan
individu fertil), pola distribusi, potensi penghitungan ukuran populasi atau
biotik, laju imigrasi dan emigrasi, jumlah absolut suatu populasi yang
kelimpahan relatif, dan frekuensi gen. tentunya akan sulit dilakukan relatif
terhadap mobilitas dan ukuran individu
Tentunya dalam menentukan
populasi yang dicari jumlah absolutnya
parameter-parameter ekologis suatu
sehingga diperlukan suatu metode yang
populasi seperti kelimpahan relatifnya

2
efektif, efisien, dan reliable dalam kuadran konstan dan pasti, serta kuadran
menduga atau memperkirakan jumlah harus dapat mewakili daerah yang
total individu suatu populasi di alam yang dihitung ukuran dan kerapatan
juga disebut sebagai estimasi ukuran populasinya.
populasi menggunakan teknik sampling.
Untuk tumbuhan herba berukuran
Dari hasil estimasi ukuran kecil hingga sedang, alga, serta
populasi yang didapatkan dapat organisme sesil seperti hewan-hewan
digunakan untuk menentukan zona intertidal pantai dihitung
kerapatan/kepadatan suatu populasi yang menggunakan suatu kuadran persegi yang
dapat pula dinyatakan sebagai jumlah umumnya berukuran 0,25 m2 pada jarak
biomassa per unit/individu selain jumlah antar plot tertentu. Sedangkan untuk
individu per satuan luas atau volume. organisme yang lebih besar seperti
Kepadatan/kerapatan relatif dapat pepohonan dihitung dengan metode line
dihitung dengan membandingkan transect dan belt transect dimana tiap
kepadatan suatu jenis dengan kepadatan individu dalam satu garis lurus sejauh
semua jenis yang terdapat dalam unit umumnya 100 m dan lebar 1 m dihitung
tersebut per satuan waktu dan umumnya sehingga didapatkan total jumlah individu
dinyatakan dalam bentuk persentase per area persegi panjang 100 m2 yang
(Suin, 1989). terbentuk dari line transect (Stiling,
2012).
Estimasi ukuran populasi dengan
teknik sampling secara garis besar dibagi Adapun untuk serangga
menjadi 2 metode yakni menggunakan menggunakan sweep net ataupun alat
kuadran (dengan bermacam variasi), dan vacuum suction yang menghisap udara
Mark and Recapture (CMRR). sekaligus serangga dalam volume
Penggunaan kuadran pada umumnya tertentu. Beberapa metode sampling
untuk organisme yang mobilitasnya kuadran lainnya juga dapat bersifat pasif
sangat lambat ataupun sesil (diam di dengan menggunakan berbagai jenis trap
tempat) dan pada umumnya berukuran (jebakan) pada plot area tertentu yang
kecil meskipun terkadang dapat biasanya digunakan untuk menjebak
berukuran sedang ataupun besar seperti mamalia rodensia kecil (pengerat)
pepohonan. Ketepatan metode ataupun serangga terestrial (Molles,
bergantung pada tiga hal yakni jumlah 2019).
tiap kuadran diketahui pasti, luas tiap

3
dengan asumsi akan bercampur baur
dengan anggota populasi yang lain secara
random dan rasio antara individu yang
ditandai terhadap jumlah seluruh individu
di alam sama dengan rasio jumlah
individu yang berhasil ditangkap kembali
Metode kedua Capture-Mark-
(memiliki tanda) terhadap jumlah seluruh
Release and Recapture (CMRR)
individu yang berhasil ditangkap pada
digunakan apabila organisme cukup besar
tangkapan kedua.
dan aktif bergerak dimana sampel
beberapa individu dari suatu populasi Waktu interval sebelum

ditangkap dan ditandai dengan suatu penangkapan kembali bergantung pada

penanda lalu dilepas kemudian ditangkap ukuran populasi, luas area habitat

kembali setelah interval waktu tertentu. populasi, dan mobilitasnya dimana

Penanda yang digunakan bergantung idealnya juga diasumsikan selama waktu

pada jenis organisme yang ditandai interval bagi individu sampel

misalkan pada burung menggunakan penangkapan pertama untuk kembali dan

gelang aluminium kecil pada kakinya, bercampur-baur dengan anggota populasi

pada keong dan siput ditandai dengan cat lainnya, ukuran populasi relatif konstan

waterproof pada cangkangnya, pada (tetap) sehingga dalam keadaan populasi

kupu-kupu ditempelkan label kecil pada yang tertutup. Alat penangkapan juga

sayapnya ataupun ditaburi serbuk diusahakan sama untuk mengurangi bias

fluorescent, pada penyu, ikan dan akibat jumlah sampel yang tertangkap

crustacea diberi tagging ataupun tidak konstan (Molles, 2019).

notching (pemotongan sebagian kecil) Secara matematis dapat dituliskan


pada flipper, ekor, maupun siripnya. sebagai berikut :
Idealnya pemberian penanda sebaiknya
M R
tidak bersifat mengganggu pergerakan =
N C
serta tidak mengancam kehidupan
Dimana N menyatakan jumlah
individu yang ditandai, namun penanda
total individu pada populasi, M
juga harus dapat mudah dikenali dan
menyatakan jumlah individu yang
tidak mudah hilang (Brown, 2013).
ditangkap dan ditandai, R menyatakan
Sampel individu yang telah
jumlah individu dengan tanda yang
ditandai kemudian dilepas kembali

4
tertangkap kembali, dan C menyatakan Tiap individu punya kesempatan
total jumlah individu yang tertangkap atau probabilitas yang sama untuk
pada penangkapan selanjutnya. tertangkap pada penangkapan
Persamaan tersebut kemudian dapat selanjutnya
5. Penanda pada individu tidak
dirubah menjadi
mudah lepas ataupun hilang serta
M
N=C R
mudah dikenali
6. Tingkat penangkapan kembali

Dimana persamaan tersebut individu yang telah tertandai pada

merupakan indeks estimasi ukuran penangkapan selanjutnya

populasi Lincoln-Peterson dengan (recapture rates) cukup tinggi

penangkapan hanya dua kali, dimana untuk memberikan estimasi yang

perhitungan menggunakan indeks akurat.

Lincoln-Peterson ini cukup sederhana dan Penggunaan indeks Lincoln-


mampu memberikan gambaran kasar Peterson seringkali melanggar asumsi ke-
ukuran populasi berdasarkan beberapa 6 dimana terkadang recapture rates untuk
asumsi antara lain : hanya dua kali penangkapan terlalu

1. Individu yang ditandai memiliki rendah sehingga hasil estimasi indeks

tingkat kesintasan (survival rate) Lincoln-Peterson cenderung overestimate

yang sama dengan individu- (berlebih) sehingga dikembangkan

individu anggota populasi metode CMRR dengan penangkapan

lainnya. berulang untuk mengurangi bias yang


2. Faktor natalitas, mortalitas, serta menggunakan indeks Estimator Chapman
imigrasi dan emigrasi tidak terlalu atau juga disebut indeks Peterson-Lincoln
berperan aktif dalam masa waktu unbias, indeks Schnabel, serta indeks
interval antar penangkapan Schumacher-Eschmeyer.
sehingga ukuran populasi relatif
Pada praktikum melakukan
konstan.
3. Individu yang ditandai mampu percobaan simulasi estimasi ukuran

kembali dan membaur dengan populasi menggunakan model dua jenis

acak dalam populasi manik-manik dengan analisis data


4. Individu yang ditandai tidak menggunakan indeks estimasi ukuran
menjadi lebih mudah ditangkap populasi Lincoln-Peterson, Schnabel, dan
ataupun lebih susah ditangkap Schumacher-Eschmeyer yang bertujuan
pada penangkapan selanjutnya. mengestimasi jumlah manik-manik pada
5
tiap toples serta membandingkan maksimum, minimum, serta rata-rata
keakuratan dari ketiga indeks estimasi manik-manik yang terambil dari 10 kali
ukuran populasi tersebut. pengambilan lalu dicari nilai standar
deviasinya untuk menentukan nilai
ALAT DAN BAHAN
koefisien variasi (didapat dari nilai
Pada praktikum simulasi estimasi standar deviasi dibagi nilai rata-rata
ukuran populasi digunakan 2 toples berisi manik-manik yang terambil) dari teknik
manik-manik dengan karakteristik yang sampling. Nilai persentase koefisien
berbeda dimana yang satu merupakan variasi tidak boleh melebihi 10 % yang
manik-manik putih bermotif bunga dan mana jika melebihi maka standarisasi
lainnya merupakan manik-manik coklat harus diulang kembali hingga didapat
polos, baki, lembar data kerja, serta alat pengambilan sampel yang cukup konstan
tulis seperlunya. jumlahnya.

Lalu estimasi jumlah manik-

TEMPAT DAN WAKTU manik dilakukan dengan salah satu


praktikan mengambil manik-manik dari
Praktikum dilakukan di
salah satu toples yang diestimasi dan
Laboratorium ruang 227 Fakultas Sains
dihitung jumlah manik-manik yang
dan Teknologi, Universitas Airlangga,
didapat (diasumsikan individu
Surabaya.
tertangkap). Kemudian ditandai dengan
mengganti manik-manik tersebut dengan
manik-manik yang berbeda dari toples
CARA KERJA
lain dengan jumlah yang sama lalu
Kegiatan simulasi estimasi ukuran
dicampur (dihomogenkan) pada toples
populasi dilakukan secara berpasangan
manik-manik yang diestimasi yang
dimana terlebih dahulu dilakukan
merepresentasikan individu yang dilepas
standarisasi teknik sampling
dan berbaur kembali dalam populasinya.
(pengambilan atau “penangkapan”
Toples yang diestimasi dihomogenkan 10
sampel manik-manik dengan tangan)
kali kemudian dilakukan pengambilan
yang bertujuan melatih pengambilan
(“penangkapan”) selanjutnya yang
sampel yang relatif konstan untuk
apabila terdapat manik-manik yang
mengurangi bias. Standarisasi dilakukan
berbeda (telah ditandai) langsung
dengan pengambilan berulang hingga 10
dikembalikan pada tople yang diestimasi.
kali kemudian dicatat data hasil jumlah
6
ditandai

Pengambilan data dilakukan Indeks Estimator Chapman / Lincoln-


untuk 11 kali total dilakukannya Peterson (Unbias-Seber)
pengambilan manik-manik lalu
( M +1 ) (C +1)
dimasukkan pada rumus indeks estimasi N= ( R+1)
–1
ukuran populasi. Estimasi dilakukan
untuk tiap toples populasi manik-manik N : Besarnya Populasi (Jumlah

sehingga ada dua kali pengulangan individu dalam populasi yang

estimasi. diobservasi

METODE ANALISIS DATA C : Jumlah seluruh individu pada


tangkapan kedua telah dilepas
Pada praktikum ini dilakukan
kembali
metode capture and recapture dengan
tiga indeks estimasi ukuran populasi, R : Jumlah individu yang berhasil

yaitu indeks Peterson-Lincoln, indeks ditangkap kembali, yaitu individu

Schnabel, dan indeks Schumacher- yang sudah

Eschmeyer. ditandai

Indeks Lincoln-Peterson (Bias)

M Indeks Schnabel
N=C R
∑ ( Ct M t )
N : Besarnya Populasi (Jumlah N=
t

individu dalam populasi yang


∑ Rt
t

diobservasi
Ct : Jumlah individu yang tertangkap
C : Jumlah seluruh individu pada pada sampel ke t
tangkapan kedua
Mt : Jumlah individu yang ditandai
M : Jumlah individu yang ditandai dalam populasi sampai sebelum
dan telah dilepas kembali sampel ke t diambil

R : Jumlah individu yang berhasil Rt : Jumlah individu tertandai pada


ditangkap kembali, yaitu individu sampel t
yang sudah

7
Wt : Jumlah individu yang baru Hasil : hasil perhitungan manik-
ditandai dan dilepas pada sampel manik menggunakan
ke t metode yang
digunakan

M : Jumlah individu yang


Indeks Schumacher-Eschmeyer
ditandai dan
S

∑ (C t M 2t )
t =1
N= S

∑ Rt M t
t=1

N : Estimasi (dengan) jumlah


individu (ukuran populasi)

Ct : Jumlah total yang tertangkap


dalam setiap tangkapan

Mt2 : Jumlah individu yang telah


ditandai sebelum penangkapan ke
t

Rt : Jumlah individu yang tertangkap


kembali ada penangkapan ke t

S : Jumlah penangkapan (sampel)

Mt : Jumlah individu yang ditandai


dalam populasi sampai sebelum
sampel ke t

Dihitung persentase kesalahan melalui


persen beda dengan nilai faktual hasil
cacah

|faktual−hasil
faktual |
× 100%

Faktual : hasil perhitungan


langsung manik-manik

8
HASIL DATA PRAKTIKUM

Sampel 1 : Manik Putih Motif Bunga

Tabel 1. Hasil simulasi & standarisasi teknik sampling manik putih

Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukuran sampel 28 31 30 33 34 30 32 26 29 31
Max = 34 Min = 26 Rata-rata = 30,4 Sd = 2,37 D/C = 7,78

Tabel 2. Hasil sampling 11 kali untuk estimasi ukuran populasi

Jumlah Individu (monte)


Sampel
Ct Rt Wt Mt Mt2 CtMt2 RtMt CtMt
1 33 0 33 0 0 0 0 0
2 35 1 34 33 1089 38115 33 1155
3 33 3 30 67 4489 148137 201 2211
4 42 1 41 97 9409 395178 97 4074
5 37 2 35 138 19044 704628 276 5106
6 38 4 34 173 29929 1137302 692 6574
7 42 4 38 207 42849 1799658 828 8694
8 39 3 36 245 60025 2340975 735 9555
9 44 11 33 281 78961 3474284 3091 12364
10 42 14 28 314 98596 4141032 4396 13188
11 39 6 33 342 116964 4561596 2052 13338
Jumlah 424 49 375 1897 461355 18740905 12401 76259

Tabel 3. Jumlah manik putih sebenarnya

Jumlah Monte Faktual A (Hasil


Cacah)
A (Putih) 1854
B (Coklat) 1357

Tabel 4. Hasil estimasi ukuran populasi manik putih

Indeks Estimasi Petersen Petersen Schumacher-


Schnabel
Ukuran (bias) (unbias/Seber) Eschmeyer
Nilai Estimasi Ukuran 1155 611 1556 1511
% beda dengan nilai A 37,70 67,04 16,06 18,49

9
Analisis perhitungan manik-manik putih
M
 Lincoln-Peterson (bias) :N=C
R
33
N = 35 = 1155 buah
1
( M +1 ) (C +1)
 Lincoln-Peterson (unbias) :N= –1
( R+1)
(35+ 1 ) (33+1)
N= – 1 = 611 buah
(1+1)
∑ ( Ct M t )
t
 Schnabel :N=
∑ Rt
t

∑ ( 76259 )
t
N= = 1556 buah
∑ 49
t

∑ (C t M 2t )

t =1
Schumacher-Eschmeyer :N= S

∑ Rt M t
t=1

∑ (18740905)
t =1
N= S = 1511 buah
∑ (12401)
t =1

 Faktual cacah : N = 1854 buah

Perhitungan persentase kesalahan (% beda dengan faktual)

 Peterson-Lincoln (bias) : |faktual−hasil


faktual |
100%

|1854−1155
1854 |
100% = 37,70 %

: |
1854 |
1854−611
 Peterson-Lincoln (unbias) 100% = 67,04 %

10
 Schnabel : |1854−1556
1854 | 100% = 16,06 %

: |
1854 |
1854−1511
 Schumacher-Eschmeyer 100% = 18,49 %

Sampel 2 : Manik Coklat Polos

Tabel 5. Hasil simulasi & standarisasi teknik sampling manik coklat

Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukuran sampel 38 39 38 37 38 39 40 42 39 40
Max = 42 Min = 37 Rata-rata = 39 Sd = 1,41 D/C = 3,63

Tabel 6. Hasil sampling 11 kali untuk estimasi ukuran populasi

Jumlah Individu (monte)


Sampel
Ct Rt Wt Mt Mt^2 CtMt^2 RtMt CtMt
1 37 0 37 0 0 0 0 0
2 36 2 34 37 1369 49284 74 1332
3 34 3 31 71 5041 171394 213 2414
4 40 5 35 102 10404 416160 510 4080
5 35 5 30 137 18769 656915 685 4795
6 37 4 33 167 27889 1031893 668 6179
7 27 2 25 200 40000 1080000 400 5400
8 44 10 34 225 50625 2227500 2250 9900
9 35 9 26 259 67081 2347835 2331 9065
10 35 8 27 285 81225 2842875 2280 9975
11 47 9 38 312 97344 4575168 2808 14664
Jumlah 407 57 350 1795 399747 15399024 12219 67804

11
Tabel 7. Jumlah manik coklat sebenarnya

Jumlah Monte Faktual (Hasil


Cacah)
A (Coklat) 1357
B (Putih) 1854

Tabel 8. Hasil estimasi ukuran populasi manik coklat

Indeks Estimasi Petersen Petersen Schumacher-


Schnabel
Ukuran (bias) (unbias/Seber) Eschmeyer
Nilai Estimasi
666 468 1190 1260
Ukuran
% beda dengan
50,92 65,54 12,34 7,13
nilai A

Analisis perhitungan manik-manik coklat


M
 Lincoln-Peterson (bias) :N=C
R
37
N = 36 = 666 buah
2
( M +1 ) (C +1)
 Lincoln-Peterson (unbias) :N= –1
( R+1)
(36 +1 ) (37+1)
N= – 1 = 468 buah
(2+ 1)
∑ ( Ct M t )
t
 Schnabel :N=
∑ Rt
t

∑ ( 67804 )
t
N= = 1190 buah
∑ 57
t

∑ (C t M 2t )

t =1
Schumacher-Eschmeyer :N= S

∑ Rt M t
t=1

12
S

∑ (15399024)
t =1
N= S = 1260 buah
∑ (12219)
t =1

 Faktual cacah : N = 1357 buah

Perhitungan persentase kesalahan (% beda dengan faktual)

 Peterson-Lincoln (bias) : |faktual−hasil


faktual |
100%

|1357−1155
1357 |
100% = 50,92 %

: |
1357 |
1357−611
 Peterson-Lincoln (unbias) 100% = 65,54 %

: | | 100% = 12,34 %
1357−1556
 Schnabel
1357

: |
1357 |
1357−1511
 Schumacher-Eschmeyer 100% = 7,13 %

PEMBAHASAN menggunakan indeks estimasi ukuran


populasi Lincoln-Peterson, Schnabel, dan
Pada praktikum kali ini
Schumacher-Eschmeyer. Metode simulasi
membahas mengenai estimasi besarnya
menggunakan maink – manik dengan dua
populasi secara simulasi dengan model
warna berbeda yaitu putih bunga dan
dua toples manik – manik yang memiliki
cokelat dilakukan untuk menghemat
warna berbeda dengan metode CMRR
waktu dan mengurangi resiko kesalahan.
13
Adapun tujuan diadakannya praktikum Setelah menentukan presentase
ini yaitu untuk melakukan simulasi standar deviasi, praktikan mengambil
estimasi populasi jumlah manik – manik satu genggam manik – manik putih bunga
dan membandingkan keakuratan ketiga dan menghitung jumlah hasil
indeks estimasi populasi antara lain pengambilan pertama tersebut, lalu
Lincoln-Peterson, Schnabel, dan mengganti maik - manik warna putih
Schumacher-Eschmeyer. bunga dengan manik -
manik warna cokelat dengan jumlah yang
Dalam pelaksanaan praktikum ini,
sama dan dimasukkan ke dalam toples.
digunakan dua warna manik - manik yang
berbeda, yaitu putih bunga dan cokelat. Cara ini bertujuan untuk
Penggunaan manik – manik yang berbeda menandai individu. Langkah selanjutnya
warna berfungsi sebagai penanda, manik yaitu menghomogenkan toples dengan
- manik putih bunga sebagai individu mengocok sebanyak 10 kali agar manik –
yang ada di populasi, sedangkan manik - manik (putih bunga dan
manik warna cokelat sebagai individu cokelat) tercampur. Setelah itu
yang tertangkap dan ditandai untuk mengambil genggaman yang kedua
dilepas kembali dengan asumsi dengan cara yang sama, lalu dihitung
bahwa manik – manik tersebut mampu jumlah keseluruhan terambil dan dicatat
membaur kembali secara homogen di sebagai Ct dan manik – manik yan
dalam populasi. Praktikum dilakukan dua ditangkap kembali dicatat sebagai Rt, dan
kali dengan warna manik tertanda Wt merupakan jumlah pengurangan Ct
berbeda sesuai dengan praktikan, hal ini dan Rt.
dilakukan sebagai pembanding.
Kemudian melakukan genggaman
Adapun cara kerja yang dilakukan berikutnya dengan cara yang sama
dalam praktikum kali ini yaitu pertama sampai 11 kali dan setiap praktikan
ialah mencari standar deviasi dari setiap melakukan dengan penanda mani –
praktikan dengan melakukan manik yang berbeda. Dari hasil tersebut
pengambilan manik – manik dalam maka estimasi populasi manik - manik
genggaman yang diulang sebanyak 10 putih bunga dan cokelat dapat dihitung
kali, dimana jika nilai presentase standar dengan ketiga rumus indeks estimasi
deviasi tidak melebihi 10% maka ukuran populasi yaitu: Lincoln-Peterson,
dianggap pengambilan sampel tidak Schnabel, dan Shumacher-Eschmeyer,
memiliki bias yang besar.

14
selanjutnya populasi manik – manik Praktikum simulasi estimasi
dihitung keseluruhan (jumlah faktual). populasi yang telah dilakukan dapat
diketahui jumlah manik – manik putih
Menurut Southwood, model
bunga sebanyak 1854 dan manik – manik
dengan indeks Lincoln-Peterson adalah
cokelat sebanyak 1357. Pada manik –
menangkap sejumlah individu dari
manik putih bunga sebagai penanda
sejumlah populasi hewan yang akan
dengan presentase standar deviasi sebesar
diamati. Individu yang ditangkap itu
3,5% didapatkan hasil berdasarkan
diberi tanda kemudian dilepaskan
metode Peterson bias sebesar 666 dengan
kembali dalam beberapa waktu yang
presentase beda 50,92% dan hasil unbias/
singkat. Setelah itu dilakukan
seber sebesar 468 dengan presentase beda
penangkapan kembali terhadap sejumlah
65,54%, metode Schnabel sebesar 1190
individu dari populasi yang sama. Dari
dengan presentase beda 12,34%, metode
penangkapan kedua diidentifikasi
Shumacher-Eschmeyer sebesar 1260
individu yang bertanda yang berasal dari
dengan presentase 7,13%. Pada manik –
penangkapan pertama dan individu yang
manik cokelat sebagai penanda dengan
tidak bertanda merupakan dari hasil
presentase standar deviasi sebesar 7,78%
penangkapan ke dua.
didapatkan hasil berdasarkan metode
Indeks Schnabel ini dapat Peterson bias sebesar 1155 dengan
digunakan untuk mengurangi presentase beda 37,70% dan hasil unbias/
ketidakvalidan dalam indeks Lincoln- seber sebesar 611 dengan presentase beda
Peterson. Metode ini membutuhkan 67,04%, metode Schnabel sebesar 1556
asumsi yang sama dengan indeks dengan presentase beda 16,06%, metode
Lincoln-Peterson yang ditambahkan Shumacher-Eschmeyer sebesar 1511
dengan asumsi bahwa ukuran populasi dengan presentase beda 18,49%.
harus konstan dari suatu periode
Dari ketiga metode yang
sampling dengan periode berikutnya.
digunakan yaitu metode Peterson,
Pada metode ini penangkapan penandaan
Schnabel dan juga Schumayer-
dan pelepasan hewan dilakukan lebih dari
Eschmeyer dapat diketahui
2 kali. Untuk setiap periode sampling
perbedaannya. Jika menggunakan metode
semua hewan yang belum bertanda diberi
Peterson pada dasarnya menangkap
tanda dan dilepaskan kembali
sejumlah individu dari suatu populasi
(Southwood, 1971).
individu yang akan dipelajari. Individu

15
yang ditangkap kemudian diberi tanda kelahiran dapat diketahui serta hasilnya
yang mudah dibaca, kemudian dilepaskan dapat dipakai untuk memfasilitasi
kembali dalam periode waktu yang perbandingan antar bentuk populasi di
pendek. Setelah beberapa hari ditangkap bawah kondisi lingkungan yang berbeda.
kembali dan dihitung yang bertanda yang Jadi metode menurut ketiga ahli tersebut
tertangkap. Dari dua kali hasil berbeda dan semakin menyempurnakan
penangkapan dapat diduga ukuran atau teori – teori sebelumnya sehingga
besarnya populasi. menjadi lebih akurat digunakan untuk
mengestimasikan suatu populasi.
Sedangkan jika menggunakan
metode Schnabel yang sedikit lebih
akurat dibandingkan dengan metode
DAFTAR PUSTAKA
Peterson, dimana Schnabel ini
memperbaiki keakuratan dari metode Brown, Chris. 2013. General Ecology

Peterson. Pada metode Schnabel selain Labs. Tennessee : Tennessee

membutuhkan asumsi yang sama dengan Technological University Press

metode Peterson, juga membutuhkan Molles, Manuel C. 2019. Ecology


asumsi bahwa ukuran populasi harus Concepts & Applications 8th Edition.
konstan dari periode sampling dengan New York : McGraw-Hill Education
periode yang berikutnya. Pada metode ini
Soegianto, Agus. 1994. Ekologi
penangkapan dan pelepasan individu
Kwantitatif. Surabaya : Usaha
lebih dari 2 kali, dan untuk setiap
Nasional.
sampling, semua individu yang belum
bertanda diberi tanda dan dilepaskan Soetjipta. 1992. Simulasi Estimasi
kembali. Kemudian pada metode menurut Populasi Hewan. Jember : Universitas
Schumayer-Eschmeyer berbeda dengan Negeri Jember.
metode menurut Peterson dan Schnabel. Southwood, T.R.E. Henderson, P.A.
Schumayer-Eschmeyer menggunakan 1971.
metode tangkap lepas (capture and Ecological Method. Bandung :
recapture methode) yang lebih akurat Angkasa.
karena selain dapat mengestimasi
Stiling, Peter. 2012. Ecology Global
populasi, juga dapat mengetahui panjang
Insights & Investigations. New York :
suatu umur (longevity), dan sebarannya.
McGraw-Hill Education
Disamping itu angka kematian dan
Sudarsono. 198. Analisa Statistika.
16
Jakarta : Aneka Cipta.

Suin, Nurdin Muhammad. 1989. Estimasi


Besarnya Populasi Serangga.
Makassar : Universitas
Negeri Hasanudin.

17

You might also like