Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

IDENTIFIKASI KEBERADAAN KANKER

PADA CITRA MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN


METODE WAVELET HAAR

Dane Kurnia Putra, Imam Santoso*, Ajub Ajulian Zahra


Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, S.H., Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
E-mail: *immstso@gmail.com

Abstract. Breast cancer is the most common kind of cancer suffered by women.
Mammography has been a common method for early detection of breast cancer. Recently
mammograms are examined manually, so it demands good knowledge, intuition, and
experience in this particular field. In many cases the breast normal tissue can hide malignant so
that it can’t b seen on the mammogram.
With image processing tissue into mammogram image can be effored to know location. Much
methode are used in digital image processing. Methode is used in this final task is texture
analysis. Based on that methode, this simulation program is made for identification tissue into
mammogram image using wavelet Haar methode. Data about mammogram image any 42
image are get from Telogorejo Hospital Semarang. This program simulation is started with
reading image processing and then continued to ROI (region of interest) process, in image from
ROI used image enhancement quality with median filter to strech the contrast, after that
texture analysis is used to get coefficient from that image. The classification is started with the
decomposition process to obtain the wavelet coefficients which then counted the energy and
entropy values of each images and then incorporated to database. The next process is
comparing the energy and entropy between images which will be classified with the images on
the database. The final step is to find Euclidean distance to show that the tested images is one
of the class on the database.
From the 42 sample observed, the testing result image after ROI and enhancement show that it
has recognition rate 86% and testing result without image enhancement show recognition rate
at 50%. The observed with using image enhancement ang wavelet Haar from 14 normally
image, 13 image can identified, from 20 masses image, 15 can identified, from 8
microclasification image, 7 can identified. The observed without image enhancement and
wavelet Haar is using 10 image analyzed by doctor. from 2 normally image, 1 image can
identified, from 6 masses image, 2 can identified, from 2 microclasification image, 2 can be
identified as microclassification.

Keywords: breast cancer, wavelet Haar, decomposition, energy, Euclidean.

Pencitraan medis berhubungan dengan Analisis terhadap citra hasil sinar-X ini masih
teknik dan proses untuk membuat citra dari dilakukan secara manual oleh dokter atau
tubuh manusia untuk keperluan medis radiologis, sehingga membutuhkan keahlian dan
menemukan, memeriksa atau mendiagnosis pengalaman. Dengan demikian metode diagnosis
penyakit. Dalam konteks yang sempit, yang cepat diperlukan dengan tujuan
pencitraan medis sering kali disamakan dengan meningkatkan kehandalan dalam mengenali area
radiologi. Salah satu bagian dari radiologi citra yang dicurigai berpotensi kanker. Berbagai
adalah mammografi, yang mempelajari metode berbasis komputer telah diperkenalkan
mengenai proses pencitraan payudara secara untuk membantu kinerja radiologis. Berdasarkan
radiologi (radiasi sinar X), serta pemeriksaan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan yaitu
citra tersebut (mammogram) oleh ahli kanker dengan membuat suatu program aplikasi yang
untuk diagnosis kanker payudara. mampu melakukan klasifikasi potongan citra

100
Putra, Identifikasi Keberadaan Kanker pada Citra Mammografi Menggunakan Metode Wavelet Haar 101

mammogram yang dalam kategori berpotensi Dengan kata lain dilakukan pengukuran tekstur
kanker dengan indikasi terdapat massa tumor untuk memperoleh ciri suatu tekstur.
atau terdapat mikrokalsifikasi, serta kategori
normal, hal lain yang diamati adalah meneliti Kanker Payudara
tingkat pengenalan perangkat lunak terhadap Kanker payudara merupakan jenis kanker
citra potongan mammogram dengan cara yang paling umum diderita oleh wanita saat ini.
melakukan pengujian dan analisis terhadap Penyakit ini terjadi dimana sel-sel tidak normal
wavelet Haar. (kanker) terbentuk pada jaringan payudara. Sekitar
1 dari 9 wanita bisa diperkirakan mengidap kanker
ANALISIS TEKSTUR payudara dimasa hidupnya. Terdapat sekitar
Salah satu teknik dalam pengolahan citra 41.000 kasus kanker payudara yang terdiagnosa
digital adalah analisis tekstur. Teknik ini pada wanita setiap tahunnya.
berkaitan dengan pengolahan parameter tekstur Dengan mammografi, kanker payudara
pada citra digital. Meskipun tidak ada definisi dikenali dengan keberadaan lesi massa atau biasa
tekstur secara matematis yang dapat diterima, disebut massa, atau keberadaan mikrokalsifikasi.
dapat dikatakan tekstur merupakan pola 1) Massa. Sebuah ‘massa’ adalah area
berulang dari hubungan (distribusi) spasial dari terdapatnya pola tekstur dengan bentuk serta
derajat keabuan pada piksel-piksel yang batas area tertentu pada proyeksi foto
bertetangga[8]. Pola yang dimaksud seperti mammografi. Biasanya massa tampak dari dua
bentuk, kedalaman, warna, kecerahan dan proyeksi foto mammografi yang berbeda.
sebagainya. Tekstur dapat diamati dalam bentuk Pada sebuah proyeksi mammogram saja,
pola terstruktur pada permukaan suatu benda massa sering kali sulit dibedakan dari jaringan
seperti kayu, kain, tanah, pasir, padang rumput, padat (fibroglandular) jika bentuk dan batas
hutan, air, dan lain-lain. Tekstur alami umumnya areanya tidak tampak jelas.
mempunyai pola acak, sedangkan tekstur buatan 2) Mikrokalsifikasi. Ciri lainnya dari kanker
seringkali berpola deterministik atau periodik, adalah keberadaan mikrokalsifikasi.
seperti kertas, logam, kaca, plastik. Mikrokalsifikasi berbentuk seperti noda
Dalam medis sendiri dikenal istilah berukuran kecil dan terkadang berupa titik-
mammografi. Mammografi merupakan salah titik, terdapat di dalam lobula atau ductal.
satu cara pemeriksaan payudara dengan Bentuknya terkadang lingkaran maupun titik-
menggunakan sinar-x. Melalui mammografi, titik yang seragam.
jaringan payudara terlihat putih dan jaringan
lemak tampak hitam. Penampakan kanker
payudara yang paling lazim pada mammografi
yakni adanya bagian yang berbentuk bintang
(spikulata) yang bisa jadi memiliki beberapa
kepingan (mikroklasifikasi, proses pengerasan
menjadi kapur-kapur kecil) sehingga tampak
seperti bintik-bintik putih. Melalui citra
mammografi inilah nantinya akan di analisis (a) (b)
teksturnya apakah tergolong kedalam massa atau Gambar 1. (a) potongan citra massa. (b) potongan
mikroklasifikasi. citra mikrokalsifikasi (citra reproduksi atas izin Unit
Manusia memandang tekstur herdasarkan Radiologi R.S. Telogorejo, Semarang)
deskripsi yang bersifat abstrak,seperti halus,
teratur, tidak teratur, berurat, berbintik, kasar, dan Mammografi
sebagainya. Hal ini merupakan deskripsi yang Mammografi adalah pemeriksaan radiologi
tidak tepat dan non-kuantitatif, sehingga khusus menggunakan sinar-X dosis rendah untuk
diupayakan pendekatan deskripsi suatu tekstur mendeteksi kelainan pada payudara, bahkan
yang lebih kuantitatif (matematis) untuk sebelum adanya gejala yang terlihat pada
memudahkan analisis tekstur suatu citra. payudara seperti benjolan yang dapat dirasakan.
102 TRANSMISI, Jurnal Teknik Elektro, Volume11, Nomor 2, Juni 2009, hlm. 100-106

kontras (contrast stretching) dan perataan his-


togram (histogram equalization).

WAVELET
Wavelet adalah salah satu fungsi yang
memenuhi persyaratan matematika tertentu yang
mampu melakukan dekomposisi terhadap sebuah
fungsi. Wavelet dapat digunakan untuk
(a) (b) menggambarkan sebuah model atau gambar asli
Gambar 2. Citra Mammogram (a) posisi cranio- berupa citra, kurva atau sebuah bidang ke dalam
caudal, (b) posisi medio-lateral oblique (citra repro- fungsi matematis. Wavelet telah banyak
duksi atas izin Unit Radiologi R.S. Telogorejo, Sema diterapkan dalam berbagai macam bidang, salah
rang) satunya adalah pengolahan citra. Transformasi
wavelet merupakan sebuah fungsi konversi yang
dapat membagi fungsi atau sinyal ke dalam
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Citra digital merupakan suatu matriks yang komponen frekuensi atau skala yang berbeda dan
elemen-elemennya menyatakan tingkat keabuan selanjutnya dapat dipelajari setiap komponen
dari elemen gambar. Pengolahan citra adalah tersebut dengan resolusi tertentu sesuai dengan
pemrosesan citra, khususnya dengan skalanya.
menggunakan komputer, menjadi citra yang Wavelet merupakan sebuah basis. Basis
kualitasnya lebih baik. Pengolahan citra wavelet berasal dari sebuah fungsi penskalaan atau
merupakan proses pengolahan dan analisis citra dikatakan juga sebuah scaling function. Scaling
yang banyak melibatkan persepsi visual function memiliki sifat yaitu dapat disusun dari
(intuitif). sejumlah salinan yang telah didilasi, ditranslasi
dan diskala. Fungsi ini diturunkan dari persamaan
dilasi (dilation equation), yang dianggap sebagai
dasar dari teori wavelet.
Persamaan dilasi sebagai berikut.
φ ( x) = ∑ c k φ (2 x − k ) (1)

dari persamaan scaling function ini dapat dibentuk


Gambar 3. Diagram pengolahan citra digital persamaan wavelet yang pertama (atau disebut
juga mother wavelet), dengan bentuk sebagai
Perbaikan Kualitas Citra berikut.
Perbaikan kualitas citra adalah proses
mendapatkan citra yang lebih mudah
ψ 0 ( x) = (−1) k c1−k φ (2 x − k )
∑ (2)
k
diinterpretasikan oleh mata manusia. Pada Dari mother wavelet ini kemudian dapat
proses ini, ciri-ciri tertentu yang terdapat di dibentuk wavelet-wavelet berikutnya (ψ1, ψ2 dan
dalam citra diperjelas kemunculannya. seterusnya) dengan cara mendilasikan
(memampatkan atau meregangkan) dan
Pengurangan Derau menggeser mother wavelet.
Pada citra pengolahan citra digital
mammografi sering dijumpai derau berupa salt Dekomposisi Citra
and pepper, untuk mengurangi derau pada citra Alihragam wavelet terhadap citra adalah
jenis ini sering digunakan tapis median. menapis citra dengan tapis wavelet. Hasil dari
penapisan ini adalah 4 subbidang citra dari citra
Perbaikan Kontras asal, keempat subbidang citra ini berada dalam
Citra radiografi biasanya memiliki kontras kawasan wavelet. Keempat subbidang citra ini
rendah sehingga menyebabkan kesulitan pada adalah pelewat rendah-pelewat rendah (LL),
proses pengolahannya. Pengelompokkan citra ke pelewat rendah-pelewat tinggi (LH), pelewat
dalam kategori kontras tinggi, kontras bagus dan tinggi-pelewat rendah (HL), dan pelewat tinggi-
kontras rendah bersifat intuitif. Teknik yang pelewat tinggi (HH). Proses ini disebut
sering digunakan untuk memperbaiki kontras dekomposisi, dekomposisi dapat dilanjutkan
pada citra radiografi diantaranya peregangan kembali dengan citra pelewat rendah-pelewat
Putra, Identifikasi Keberadaan Kanker pada Citra Mammografi Menggunakan Metode Wavelet Haar 103

rendah (LL) sebagai masukannya untuk PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK


mendapatkan tahap dekomposisi selanjutnya. Proses dimulai dengan pembacaan citra,
penentuan ROI, Proses perbaikan citra ROI,
dekomposisi wavelet, perhitungan energi
LL2 LH2
kemudian mengambil data energi yang ada
LH1 didalam basisdata. Selanjutnya dilakukan
HL2 HH2 perhitungan jarak menggunakan rumus jarak
euclidean yang merupakan selisih antara energi
HL1 HH1 data uji dengan energi pada basis data. Langkah
selanjutnya adalah proses identifikasi.

Gambar 4. Subcitra pada dekomposisi 2 kali. Pembacaan Citra Yang Akan Diolah
Citra digital diperoleh dari mammogram hasil
Energi foto sinar-X perangkat mammografi di RS
Ciri-ciri citra hasil dekomposisi citra dapat Telogorejo, Semarang. Citra analog yang
diperoleh dengan menghitung energi yang dihasilkan kemudian di-scan dan disimpan dalam
terkandung pada setiap subband. Pada setiap format DICOM yang kemudian diubah ke format
skala, suatu citra dibagi menjadi 4 subband. . *.jpg tanpa pemampatan. Dengan demikian citra
yang didapat sudah dalam bentuk berkas tanpa
perlu dilakukan pemayaran (scanning) lebih
lanjut, dengan ukuran citra yang relatif besar.

Gambar 5. Citra Subband

Energi setiap subband dapat dihitung dengan


rumus berikut.
M N
1
e(x)=
MN
∑ ∑ x(m, n)
i −1 j =1
(3) (a) (b) (c)
Gambar 6. Citra-citra mammogram asli ukuran
dengan 1 ≤ m ≤ M dan 1 ≤ n ≤ N, maka energi e 3584x4784 (a) mammogram terdiagnosis terdapat
adalah rata-rata (mean) dari x. massa tumor (b) mammogram terdiagnosis terdapat
massa tumor (c) mammogram terdiagnosis terdapat
mikrokalsifikasi (Citra pemberian Unit Radiologi RS
Jarak Euclidean Telogorejo Semarang)
Euclidean merupakan metode statistika yang
digunakan untuk mencari jarak terendah antara
beberapa nilai pada kelas parameter. Penentuan Region of Interest (ROI)
N −1 Penentuan ROI dilakukan untuk mengurangi
Di = ∑ (x j − zi, j ) 2 (4) ukuran citra yang akan diproses sehingga waktu
j =0 perhitungan menjadi lebih cepat. Penentuan ROI
Dengan Di = jarak terhadap tekstur i yang dilakukan dengan memilih serta mencuplik
terkecil pada basis-data, x1= energi dari tekstur (cropping) area yang diinginkan atau dicurigai
yang diklasifikasikan, dan x2= energi dari tekstur terdapat massa atau mikrokalsifikasi. Pada
yang terdapat pada basis- data. program ini area cropping 400x400 piksel.
104 TRANSMISI, Jurnal Teknik Elektro, Volume11, Nomor 2, Juni 2009, hlm. 100-106

Perhitungan Energi
Perhitungan energi berfungsi untuk
menghitung energi yang dihasilkan setiap node
dari wavelet yang merupakan koefisien masukan
perhitungan jarak.

(a) (b) (c) Perhitungan Jarak


Nilai energi pada rentang jarak yang terkecil
Gambar 7. ROI berukuran 400x400 piksel (a)
antara basis-data dengan data uji akan dikenali
ROI terdapatnya massa tumor (b) ROI terdapat
mikrokalsifikasi (c) ROI normal (Citra reproduksi atau cocok dengan citra yang dimaksud.
atas izin Unit Radiologi RS Telogorejo, Semarang) Sedangkan jarak nilai energi yang terlampau jauh
antara data uji dan basis-data membuat citra
tersebut susah dikenali sebagai citra yang
Proses Perbaikan Citra ROI
dimaksud. Sehingga citra tersebut akan dikenali
Suatu objek dapat dengan mudah dideteksi
pada suatu citra jika objek cukup kontras dari sebagai citra lain yang memiliki nilai jarak energi
latar belakangnya. Citra mammogram memiliki yang terkecil.
kontras yang rendah sehingga cukup sulit
dianalisis. Citra yang sulit untuk dianalisis perlu PENGUJIAN DAN ANALISIS
diubah menjadi citra baru yang lebih mudah Pada bab ini dibahas pengujian dan analisis
diproses, hal ini dilakukan dengan proses algoritma dari identifikasi keberadaan kanker pada
perbaikan citra. citra mammografi dengan menggunakan metode
wavelet Haar. Citra latih yang digunakan pada
klasifikasi tekstur ini terdiri dari potongan bagian
dari citra mammogram digital asli yang diperoleh
dari Unit Radiologi RS Telogorejo Semarang,
serta potongan bagian mammogram yang diambil
dari ACR-BIRADS database[2]. Citra latih
berjumlah keseluruhan sebanyak 105 citra yang
terbagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok massa,
(a) (b)
mikrokalsifikasi, dan normal, masing-masing
berjumlah 35 citra berukuran 400x400 dengan
format file .*bmp.

Pengujian Data Latih


Dari Pengujian, didapatkan nilai rata-rata
untuk setiap energi dari citra latih.
Tabel 1. Nilai rata-rata energi data latih
(c) (d)
Nilai energi rata-rata
Gambar 8. Pra-pengolahan (a) ROI terdapat Kelompok Citra
basis data
massa tumor (b) ROI terdapat massa tumor massa 4.058
setelah pra-pengolahan (c) ROI terdapat mikro
mikroklasifikasi 4.308
kalsifikasi (d) ROI terdapat mikro kalsifikasi
setelah pra-pengolahan (Citra reproduksi atas izin normal 3.580
Unit Radiologi RS Telogorejo Semarang)
Nilai energi rerata tertinggi yaitu 4308.2647,
sedangkan energi rata-rata terkecil yaitu
Dekomposisi Wavelet 3580.5374. nilai energi tertinggi menunjukkan
Proses ini berfungsi untuk mende citra dengan variasi (texel) berwarna putih lebih
komposisi citra basis data dan citra uji untuk dominan, sedangkan nilai energi terkecil
mencari koefisien dari setiap node. mempunyai warna hitam lebih dominan.
Putra, Identifikasi Keberadaan Kanker pada Citra Mammografi Menggunakan Metode Wavelet Haar 105

Pengujian Data Uji 2) Proses cropping sangat mempengaruhi hasil


Klasifikasi dilakukan terhadap citra uji dan identifikasi mammogram. Hal ini dikarenakan
didapatkan hasil. jaringan otot payudara memiliki perbedaannya
Tabel 2. Hasil klasifikasi citra uji dengan
yang sangat tipis antara jaringan normal
perbaikan kualitas citra dengan jaringan sel kanker. Oleh sebab itu,
jumlah jumlah sampel
cropping mempengaruhi nilai energi yang
kelompok citra dihasilkan. Apabila tidak tepat dalam
kesalahan uji
massa 5 20 melalukan cropping maka akan menghasilkan
mikroklasifikasi 1 8 kesalahan diagnosis, sehingga dibutuhkan
normal 1 14 ketepatan dan ketelitian dalam melakukan
jumlah 7 42 cropping.
3) Nilai energi pada rentang jarak yang terkecil
Berdasarkan tabel 3.2 maka dapat dianalisis antara basis-data dengan data uji akan dikenali
sebagai berikut, Percobaan dengan perbaikan atau cocok dengan citra yang dimaksud.
kualitas dilakukan dengan menggunakan 42 citra Sedangkan jarak nilai energi yang terlampau
uji. Dari 42 citra uji yang diujikan mampu jauh antara data uji dan basis-data membuat
mengenali 35 citra. citra tersebut susah dikenali sebagai citra yang
dimaksud. Sehingga citra tersebut akan
Tabel 3. Hasil klasifikasi citra uji tanpa dikenali sebagai citra lain yang memiliki nilai
perbaikan kualitas citra jarak energi yang terkecil.
jumlah jumlah sampel 4) Pada umumnya dengan semakin besarnya
kelompok citra kesalahan uji
daerah pencarian ciri citra latih yang terdekat
massa 4 6 dengan sampel uji, maka tingkat kesalahan
mikroklasifikasi 0 2 akan meningkat. Hal ini tidak muncul pada
normal 1 2 hasil pengujian disebabkan untuk menekan
jumlah 5 10 tingkat kesalahan saat semakin besarnya
daerah pencarian, variasi nilai energi sebagai
Berdasarkan tabel 3.3 maka dapat dianalisis acuan klasifikasi untuk tiap kategori
sebagai berikut, Percobaan tanpa perbaikan diperbanyak jumlahnya yaitu dengan
kualitas dilakukan dengan menggunakan 10 citra menggunakan jumlah citra latih yang besar.
uji. Dari 10 citra uji yang diujikan mengenali 5 Citra latih berjumlah 105 citra masing-masing
citra 35 ROI terdapat massa tumor, 35 ROI terdapat
Rasio pengenalan untuk hasil klasifikasi mikrokalsifikasi dan 35 ROI normal.
citra uji dengan menggunakan perbaikan Klasifikasi akan semakin baik dengan jumlah
kualitas citra adalah 86%, dengan rasio data latih yang semakin besar.
kesalahan 14%. Rasio pengenalan untuk hasil
klasifikasi citra uji tanpa menggunakan PENUTUP
perbaikan kualitas citra adalah 50%, dengan Dari hasil pengujian dan analisis maka dapat
rasio kesalahan 50%. disimpulkan hal-hal sebagai berikut : Nilai rata-
Berdasarkan hasil percobaan yang ditabel- rata ekstraksi ciri menggunakan wavelet Haar
kan pada tabel 1,2, dan 3, maka dapat dibuat untuk citra massa adalah 4058.8325. untuk citra
analisis. mikroklasifikasi adalah 4308.2647. untuk citra
1) Mammogram dapat dikategorikan citra normal adalah 3580.5374.
dengan kontras rendah, karena perbedaan Percobaan dengan perbaikan kualitas
intensitas antar piksel-piksel yang dilakukan dengan menggunakan 42 citra uji. Dari
bertetangga relatif kecil. Faktor ini 42 citra uji yang diujikan mampu mengenali 35
merupakan penyebab cukup tingginya citra. Percobaan tanpa perbaikan kualitas
tingkat kesalahan pada pengolahan citra dilakukan dengan menggunakan 10 citra uji. Dari
mammogram baik identifikasi maupun 10 citra uji yang diujikan mengenali 5 citra.
klasifikasi. Sering kali cukup sulit untuk Dari gambar citra mammografi yang telah
mendeteksi terdapatnya massa tumor melalui proses ROI dan perbaikan kualitas dengan
maupun mikrokalsifikasi karena menggunakan wavelet Haar mampu mengenali
kekontrasan yang sering kali serupa dengan sebesar 86%, dengan rasio kesalahan 14%. Dari
jaringan normal. gambar citra mammografi yang telah melalui
106 TRANSMISI, Jurnal Teknik Elektro, Volume11, Nomor 2, Juni 2009, hlm. 100-106

proses ROI tanpa perbaikan kualitas dengan Healthwise–National Cancer Institute, Breast
menggunakan wavelet Haar mampu mengenali cancer: Treatment-Patient Information [NCI
sebesar 50%. PDQ], http://health.yahoo.com/breastcancer-
Perlu dilakukan penelitian terhadap jenis treatment/breast-cancer-treatment-patient-in-
wavelet yang lain selain dari wavelet yang telah formation-nci-pdq/healthwise--
diujikan dengan menambah ciri tekstur ncicdr0000062955.html
kemudian dibandingkan untuk memperoleh jenis The MathWorks. Inc , Image Processing Toolbox
wavelet yang paling optimal. 5.1, Matlab 7.1 SP3
Selain itu penelitian terhadap topik yang McGill., Molson., Interactive Mammography Ana-
sama, tetapi dengan metode analisis tekstur yang lysis Web Tutorial,
lain seperti metode fractal, metode autokorelasi http://sprojects.mmi.mcgill.ca/Mammography/
dan metode Law, kemudian dibandingkan untuk Munir, R., Pengolahan Citra Digital dengan Pen-
memperoleh keberhasilan proses klasifikasi dekatan Algoritmik, Informatika, Bandung,
yang terbaik. 2004.
R. Listyaningrum, Analisis Tekstur Menggunakan
DAFTAR RUJUKAN Metode Transformasi Paket Wavelet, Skripsi
Timp, Sheila., Analysis of Temporal Mammo S1, Teknik Elektro, Universitas Diponegoro,
gram Pairs to Detect and Characterize Semarang, 2007.
Mass Lessions, Groningen, 2006. J. Lincoln–Wilensky, Kanker Payudara Diagnosis
http://webdoc.ubn.ru.nl/mono/t/timp_s dan Solusinya, Prestasi Pustaka vol 1, 2007.
Members of various committees of the Anonim, Wavelet decomposition,
American College of Radiology with coop. http://www.cs.ui.ac.id, November 2008.
from the National Cancer Institute, The Anonim, Features Based Image Processing,
American College of Radiology (ACR) http://www.google.com, Maret 2009.
Breast Imaging Reporting and Data System Anonim, Kanker Payudara,
(BI-RADS®) Tutorial, http://www.birads.at http://id.wikipedia.org, November 2008.
Breastcancer.org Team, Topic: Breast Cancer A. Eko Putra, Analisis Sinyal Non-Stasioner Meng
and Mammography , 2008. gunakan Wavelet dan Metode Dekorlet,
www.breastcancer.org Thesis, Univ. Gadjahmada, Yogyakarta, 2006.

You might also like