Professional Documents
Culture Documents
SM Yg
SM Yg
Abstract: Madrasah Aliyah (MA) is an educational institution under the ministry of religion
affair that have special features to deliver next-generation learners become knowledgeable,
proficient in science and morality. MA Taḥfīẓ Nurul Iman Karanganyar and MA al-Kahfi
Surakarta, both these madrassas have a role in educating students, families and the nation by
organizing educational programs with the national curiiculum, ministry of religion affairs
and the flagship program in the form of taḥfīẓ al-Qur’an. This study was a qualitative research
to describe the data collected as the scope of its research and field as a place of research (field
research). The nature of this research more towards research comparative studies, since the
object of research comparing the learning method taḥfīẓ al-Qur’an in MA Taḥfīẓ Nurul Iman
Karanganyar and MA al-Kahfi Surakarta. Analyzed is done by way of organizing data. The
data collected by using documentation, observation and interviews. All data that has been
collected by a variety of techniques organized, sorted, grouped and categorized so you can
find an appropriate theme taḥfīẓ method of learning the al-Qur’an at MA Taḥfīẓ Nurul Iman
Karanganyar and MA al-Kahfi Surakarta. Researchers concluded that the method applied
in teaching taḥfīẓ al-Qur’an in MA Taḥfīẓ Nurul Iman there are seven methods, namely:
juz’i, simā’i, tasmī’, murāja’ah, jama’, linking verses with meaning and kitābah, and its
implementation has been effective and efficient. Whereas in MA al-Kahfi Surakarta there
are five methods, namely: juz’i, jama’, simā’i, tasmī’, and muraja’ah. The operation has been
effective but not efficient. Then bring up a comparison that in target taḥfīẓ al-Qur’an in MA
Taḥfīẓ Nurul Iman are more than the target MA al-Kahfi, MA Taḥfīẓ Nurul Iman methods
applied more than in MA al-Kahfi and the views of the value produced both have been equally
effective, MA Nurul Iman has been efficient while MA al-Kahfi has not been efficient.
29
PROFETIKA, Jurnal Studi Islam, Vol. 17, No. 2, Desember 2016: 29-35
30
Metode Pembelajaran Tahfiz ... (Muthoifin et al.)
Taḥfīẓ Nurul Iman Karanganyar dan MA al- tahun, suatu usaha untuk mencapai sasaran
Kahfi Surakarta. yang telah ditentukan dalam menghafal al-
Penelitian ini diharapkan bisa Qur’an di dalamnya.
mendatangkan manfaat secara teoritis Ketiga penelitian di atas berfokus
yaitu bisa dijadikan informasi untuk masing-masing pada satu metode,
pengembangan keilmuan berkaitan dengan sedangkan penelitian ini melihat beberapa
macam-macam metode untuk menghafal al- metode yang diterapkan dalam studi
Qur’an, serta manfaat secara praktis dapat komparasi metode pembelajaran taḥfīẓ
menjadi bahan perbandingan dari metode al-Qur’an di MA Taḥfīẓ Nurul Iman
pembelajaran al-Qur’an bagi para santri dan Karanganyar dan MA al-Kahfi Surakarta.
santriwati dalam menghafalkan al-Qur’an Penulisan penelitian ini menggunakan
sehingga dapat ditemukan metode yang berbagai buku yang dijadikan sebagai
efektif dan efisien khususnya di MA Taḥfīẓ teori yang semuanya memiliki relevansi
Nurul Iman Karanganyar dan MA al-Kahfi dengan penelitian yang dilakukan, yaitu:
Surakarta. Hafal al-Qur’an tanpa Nyantri karya
Kajian pustakanya meliputi: 1). Abdud Daim al-Kahil, Metode Cepat dan
Penelitian Siti Suryani (IAIN Walisongo, Efektif Menghafal al-Qur’an al-Karim karya
2011),” Studi Komparasi Tentang Muhammad Ahmad Abdullah, Cepat dan
Kemampuan Membaca al-Qur’an Siswa Kuat Hafal Juz ‘Amma Metode al-Qosimi
Menggunakan Metode al-Ma’arif di TPQ karya Abu Hurri al-Qosimi al-Hafizh. Arti
NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu efektif adalah ada efeknya, manjur dapat
Dengan Siswa Yang Menggunakan Metode membawa hasil, sedangkan efisien berarti
Qiroati Di TPQ Mustabanul Khairat tepat atau sesuai untuk mengerjakan
Saribaru Kaliwungu Kendal.” Peneliti sesuatu dengan tidak membuang waktu,
menyimpulkan, ari analisis uji hipotesis tenaga dan biaya.2 Pembelajaran yang
ditemukan adanya perbedaan kemampuan efektif merupakan pembelajaran yang
membaca al-Qur’an antara siswa yang menyediakan kesempatan belajar sendiri
menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ atau melakukan aktivitas sendiri.3
NU 13 al-Ma’arif kembangan Kaliwungu
dengan siswa yang menggunakan metode METODE PENELITIAN
Qiroati di TPQ Mustabanul Khairat Saribaru
Kaliwungu. Melalui metode al-Ma’arif Jenis penelitian. Penelitian ini termasuk
kualifikasi “Baik”. Melaui metode Qiroati jenis penelitian (field research) dengan
kualifikasi “Cukup. 2). Ahmad Subkhan pendekatan yang bersifat kualitatif, yakni
(UMS, 2012), “ Studi Penerapan Metode al- prosedur penelitian yang menghasilkan
Mahir dalam Pembelajaran al-Qur’an di PPQ data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
al-Mahir Gawanan, Colo Madu Karanganyar lisan dari orang-orang dan perilaku yang
2012”. Peneliti menyimpulkan, penerapan dapat diamati.4 Sifat dari penelitian ini lebih
metode al-Mahir dalam pembelajaran al- ke arah pada penelitian studi komparasi,
Qur’an dipandang sudah efektif, dirancang karena objek penelitian membandingkan
dengan program pemula, pra tahsin, tahsin metode pembelajaran \taḥfīẓ al-Qur’an di
dan taḥfīẓ dan terdapat faktor pendukung MA Taḥfīẓ Nurul Iman Karanganyar dan
berupa SDM baik dan sarana prasarana yang MA al-Kahfi Surakarta.
lengkap. 3). Muhammad Qasim (UMS, 2010),
“Implementasi Metode al-Qosimi dalam
2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Pembelajaran Taḥfīẓ di SMP Muhammadiyah Bahasa Indonesia, (Jakarta: Kompas Gramedia, 2013),
8 Surakarta, dia menyimpulkan, metode hlm. 352.
al-Qosimi digunakan dalam pembelajaran 3 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta:
taḥfīẓ di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Bumi Aksara, 2005), hlm. 171.
4 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ,
karena sesuai dengan usia yaitu usia 12-15 (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 4.
31
PROFETIKA, Jurnal Studi Islam, Vol. 17, No. 2, Desember 2016: 29-35
32
Metode Pembelajaran Tahfiz ... (Muthoifin et al.)
sampai dengan lima baris ayat yang dipimpin oleh seorang instruktur.13
dihafalkan, kemudian ketika sudah Mengaitkan ayat-ayat yang akan
dapat satu setengah atau satu dihafal dengan maknanya Ustāżah
lembar disetorkan kepada ustāżah ‘Aisyah menuturkan,”dengan tahu
pengampu. arti ayat santriwati gampang dalam
b. Metode simā’i. MA Taḥfīẓ Nurul menghafal, misalnya: .َع َّم يـَتَ َساءَلُْو َن
Iman menerapkan metode ini
karena dirasakan oleh santriwati
الْ َع ِظْي ِم ع ِن النـَّبَِأ,
artinya tentang apa
َ
mereka bertanya-tanya. Tentang berita
metode ini dapat menghafal
yang besar (kiamat). (An-Naba’:1-2),
dengan senang hati dan santai
ketika santriwati makna tersebut
misalnya dengan mendengarkan
akan mudah di ingat.”
qāri’ kesayangannya. Hal ini sudah
f. Metode kitābah. Metode kitābah
sesuai dengan pemaparan Khalid
diterapkan di MA Taḥfīẓ Nurul Iman
Abu Wafa dan Ahsin Wijaya yaitu:
akan tetapi tidak seluruh santriwati
Cara menghafal dengan mendengar
diwajibkan dikarenakan beberapa
dari tape recorder (simā’i).11
alasan: ada sebagian santriwati
c. Metode tasmī”. Metode ini
yang kurang telaten dan sabar dalam
dilakukan dengan cara ustāżah
menulis, membutuhkan waktu
membacakan beberapa dari baris
yang cukup banyak. Menurut
al-Qur’an kemudian para santriwati
Khalid Abu Wafa metode kitābah
mengikutinya dan diulang beberapa
ini merupakan cara yang bagus,
waktu kemudian para santriwati
apalagi jika diiringi dengan melihat
diberi waktu untuk menghafalkan
dan mendengar.14
secara mandiri dan di akhir sesi
ḥalāqah disetorkan kepada ustāżah
2. Metode pembelajaran taḥfīẓ al-Qur’an.
pengampu.
Berkaitan dengan metode yang
d. Metode murāja’ah. Ahsin Wijaya
digunakan di MA al-Kahfi untuk
telah menyebutkan teknik untuk
menghafal al-Qur’an terdapat berbagai
memurāja’ah yaitu: dalam jangka
lima metode yaitu:
waktu yang pendek, salat dengan
a. Metode juz’i. Metode juz’i ini
membaca ayat-ayat yang akan
diterapkan di seluruh ḥalāqah
dimurāja’ah, mengetiknya lalu
al-Qur’an yang ada yaitu
dicetak dan digantung di tempat-
menghafalkan dengan cara baris ke
tempat penting, mendengarkan
baris, ayat ke ayat dan seterusnya.
ayat-ayat dari suara qāri’ yang
Metode di atas ini sangat baik dan
disukainya dan merekam suara
relevan dengan teori yang telah
sendiri dan didengarkan untuk
dijelaskan oleh Khalid Abu Wafa
murāja’ah.12
dengan metode juz’i yaitu dengan
e. Metode jama’. Penerapan metode
cara membagi ayat-ayat yang ingin
jama’ di MA Taḥfīẓ Nurul Iman sudah
dihafal menjadi lima baris, atau
sesuai dengan teori yang sudah
tujuh, atau sepuluh baris, atau
dipaparkan oleh Ahsin Wijaya
satu halaman, atau satu hizb dan
yaitu menghafal yang dilakukan
seterusnya untuk dihafalkan.15
dengan cara kolektif, yakni ayat-
b. Metode jama’. Metode jama’ yang
ayat yang (akan) dihafal dibaca
diterapkan di MA al-Kahfi yaitu
secara kolektif, atau bersama-sama
metode menghafal al-Qur’an
11 Khalid Abu Wafa, Cepat dan Kuat… hal. 76.
12 Ahsin Wijaya Al-Hafidz, Bimbingan Praktis 13 Ahsin Wijaya Al-Hafidz, Bimbingan Praktis …hal. 66.
Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah, 2009), hal. 14 Khalid Abu Wafa, Cepat dan Kuat… hal. 74.
82. 15 Khalid Abu Wafa, Cepat dan Kuat… hal. 73.
33
PROFETIKA, Jurnal Studi Islam, Vol. 17, No. 2, Desember 2016: 29-35
34
Metode Pembelajaran Tahfiz ... (Muthoifin et al.)
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Muhammad Ahmad. 2009. Metode Cepat dan Efektif Menghafal al-Qur’an al-Karim.
Jogjakarta: Garailmu.
Al-Kahil, Abdud Daim. 2010. Hafal Al-Qur’an Tanpa Nyantri. Solo : Arafah.
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shaleh. 2008. Kaedah Menafsirkan al-Qur’an. Solo: Pustaka
Ar-Rayan.
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Kompas
Gramedia.
Fattah, Yahya Abdul. 2013. Revolusi Menghafal Al-Qur’an. Surakarta: Insan Kamil.
Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Margono, S. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Qosim, Muhammad. 2010. Implementasi Metode al-Qosimi Dalam Pembelajaran Tahfidz di SMP
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Subhan, Ahmad. 2012. Studi Penerapan Metode al-Mahir dalam Pembelajaran al-Qur’an di PPQ
al-Mahir Gawanan, Colomadu Karanganyar. Karanganyar.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.
Wafa, Abu Khalid. 2013. Cepat dan Kuat Menghafal al-Qur’an. Sukoharjo: Aslama Publising.
Wijaya, Ahsin Al-Hafidz. 2009. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Amzah.
35