Professional Documents
Culture Documents
109-Article Text-297-1-10-20190430
109-Article Text-297-1-10-20190430
ABSTRACT
Marine area surrounding the islands in Gili Matra Marine Park provides a space for
marine transportation, fishing and tourism activities. An increase in number of visitors
implies more intensive use of the marine areas that can promote potential conflicts among the
users. This study provides an analysis to asses the carrying capacity of several zones
dedicated for marine transportation, i.e. ports and their adjacent waters, in 2019 and 2013.
The ports support local people and visitors mobility around the islands and connection
between the islands and the mainlands, such as Lombok and Bali islands. Field activities was
carried out to directly observe Gili Indah village from September 2013 to January 2015,
including collection of data on local population and visitors. This study applied a
geographical analysis on satellite historical images published by Google Earth (August 2009
and September 2013) to obtain data on the number, distribution and size of transportation
vessels, and usage of the zones. Significant increase in number of visitors was observed while
local population has been leveling off since 2012. The port zones were intensively utilized
during the observed peak season; the boat density reached 3, 1, 2 boats per 10 meters
shorelines in Gili Air, Meno and Trawangan, respectively. It is recommended that each boat
should be provided at least 5 meters of shoreline. Hence, the maximum number of boats that
can be accommodated at one time in the port zones at Gili Air, Meno (3 ports) and
Trawangan (2 ports) are 48, 25 and 38 units, respectively.Limit on accommodation facilities
and number of boats in each zone can be used to control potential conflict in among marine
users and threats to coral reefs or other marine attractions andsafety of visitors.
Tabel 1 Jumlah penduduk Desa Gili Indah dari Tahun 2009 sampai 2013
GILI
Tahun Total
Air Meno Trawangan
2009 1.550 573 1.495 3.618
2010 1.540 534 1.487 3.561
2011 1.551 538 1.497 3.586
2012 1.598 554 1.542 3.694
2013 1.598 554 1.542 3.694
Sumber: Desa Gili Indah (2014)
Jumlah kunjungan wisatawan yang Gili Meno. Jumlah kunjungan dari tahun
menginap di ketiga gili menunjukkan tren 2009 sampai dengan tahun 2013 ke Gili
yang meningkat dengan laju pertumbuhan Trawangan berkisar antara 40.124 sampai
sebesar9,89% per tahun (Tabel 2). Jumlah 293.510 orang, kemudian diikuti oleh Gili
kunjungan ke Gili Trawangan dari tahun Air sekitar 10.938 sampai 76.293 orang
2009 sampai 2013 merupakan yang dan Gili Meno sekitar 3.895 sampai 27.559
tertinggi dibandingkan dengan Gili Air dan orang.
Proporsi wisman dan wisnus pada wisman dan wisnus masing-masing adalah
tahun 2009 masing-masing adalah 0,97 dan 4 dan 2 hari. Hasil perhitungan lama
0,03, sedangkan pada tahun 2013 masing- menginap rata-rata yang dihasilkan dalam
masing adalah 0,94 dan 0,06. Menurut penelitian ini adalah 4 hari (Tabel 3).
Amir (2011) lama waktu menginap
55
Virgota & Farista: Intensitas Pemanfaatan zona Pelabuhan di TWP Gili Matra
Perkiraan jumlah wisatawan kondisi sosial ekonomi dan sumberdaya
maksimum dalam satu hari pada tahun perairan yang berbeda(Tabel 4 dan Gambar
2009 diGili Air, Trawangan dan Meno 2). Zona inti, zona rehabilitasi, zona
masing-masing adalah 16, 8 dan 45 orang, pemanfaatan, zona perikanan karang
sedangkan pada tahun 2013 masing- berkelanjutan terdapat di setiap gili,
masing adalah 99, 27, dan 371 orang. masing-masing dengan proporsi luasan
Dengan demikian, jumlah populasi yang bervariasi. Zona perlindungan hanya
maksimum pada tahun 2009 di Gili Air, terdapat di Gili Trawangan, yaitu seluas
Meno dan Trawangan adalah 1.566, 581 7,03 ha. Di setiap gili terdapat zona
dan 1.540 orang, sedangkan pada tahun pelabuhan namun dengan luasan yang
2013 masing-masing adalah 1.649, 581 dan berbeda. Kawasan pelabuhan Gili Air
1.913 orang. seluas 3.680 ha sedangkan di Gili Meno
seluas 1.807 dan di Gili Trawangan seluas
Zonasi Kawasan Taman Wisata 708 ha. Luas zona perikanan berkelanjutan
Perairan (TWP) Gili Matra karang di Gili Air mencapai 73%, di Gili
Pengelolaan kawasan perairan di Meno mencapai 74% dari total luas zonasi
Desa Gili Indah dilakukan dengan di setiap gili, sedangkan luas zona ini di
menetapkan peruntukan kawasan atau Gili Trawangan mencapai 3,2%. Kawasan
zoning system yang dicantumkan dalam umum tidak memiliki zona kecuali zona
Rencana Zonasi TWP Gili Matra.Luas perikanan berkelanjutan non-karang
setiap zonasi pada masing-masing gili 1.331,06 ha (Tabel 4).
tidak sama karena setiap gili memiliki
Tabel 4 Luas masing-masing zona pada kawasan TWP Gili Matra (ha)
Jenis zona Gili Air Gili Meno Gili Trawangan Umum Total
A Inti 17,41 11,72 69,93 0,00 99,06
B Perikanan Berkelanjutan Non Karang 0,00 0,00 0,00 1.331,06 1.331,06
C Rehabilitasi 5,94 8,46 22,42 0,00 36,81
D Pemanfaatan 19,32 26,42 151,59 0,00 197,33
E Perlindungan 36,80 18,07 7,08 0,00 61,94
F Perikanan Berkelanjutan Karang 0,00 0,00 7,03 0,00 7,03
G Pelabuhan 215,67 193,61 123,85 0,00 533,13
Total 295,13 258,28 381,89 1331,06 2.266,37
56
BioWallacea Vol. 5 No. 1 Januari 2019
Gambar 2 Peta rencana pengelolaan dan zonasi Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra.
Huruf pada setiap zona menunjukkan nama zona seperti pada Tabel 4.
Tabel 5 Jumlah dan distribusi unit transportasi di dalam kawasan TWP Gili
Matra berdasarkan zonasi pada bulan Agustus tahun 2009
Kawasan dalam TWP Gili Matra
Zona Gili Gili Gili Total
Umum
Air Meno Trawangan
A Inti 1 0 0 0 1
B Perikanan berkelanjutan non karang 0 0 0 14 14
C Rehabilitasi 0 2 22 0 24
D Pemanfaatan 11 2 30 0 43
E Perlindungan 0 0 0 0 0
F Perikanan berkelanjutan karang 18 15 8 0 41
G Pelabuhan 46 17 21 0 84
Total 76 36 81 14 207
Tabel 6 Jumlahdan distribusi unit transportasi didalam kawasan TWP Gili Matra
berdasarkan zonasi pada bulan September tahun 2013
Kawasan dalam TWP Gili Matra
Zona Gili Gili Gili Total
Umum
Air Meno Trawangan
A Inti 2 0 0 0 2
B Perikanan berkelanjutan non karang 0 0 0 12 12
C Rehabilitasi 0 3 32 0 35
D Pemanfaatan 17 3 47 0 67
E Perlindungan 0 0 0 0 0
F Perikanan berkelanjutan karang 46 39 3 0 88
G Pelabuhan 65 12 47 0 124
Total 130 57 129 12 328
57
Virgota & Farista: Intensitas Pemanfaatan zona Pelabuhan di TWP Gili Matra
Intensitas pemanfaatan zona dimanfaatkan (25 unit/100 m). Rata-rata
pelabuhan dapat dihitung dengan ruang berupa panjang garis pantai yang
menghitung jumlah sarana transportasi masih dapat ditolerir oleh nakhoda sarana
yang berlabuh pada panjang garis pantai transportasi adalah 5,24 meter per unit.
tertentu atau menghitung kepadatan per Nilai 5,24 meter tersebut dapat dijadikan
panjang pantai (Tabel 7). Dibandingkan sebagai kebutuhan panjang garis pantai
dengan dua zona pelabuhan di dua gili lain minimal agar sarana transportasi bisa
dan pelabuhan Bangsal, Zona Pelabuhan di berlabuh dengan baik.
Gili Air tergolong paling intensif
Tabel 7 Kepadatan dan rata-rata panjang garis pantai yang digunakan per unit sarana
transportasi untuk berlabuh di area padat parkir pada Zona Pelabuhan TWP
Gili Matra dan Bangsal.
Kawasan Panjang Garis Jumlah Sarana Kepadatan Rata-rata yang
Pantai (m) Transportasi (unit/100 m) digunakan (m/unit)
(unit)
Gili Air 47,30 12 25 3,90
Gili Meno 121,07 17 14 7,10
Gili Trawangan 77,36 14 18 5,50
Bangsal 43,53 10 23 4,40
Rata-rata 72,32 13,25 20 5,24
58
BioWallacea Vol. 5 No. 1 Januari 2019
Tabel 9 Hasil perhitungan panjang garis pantai yang digunakan di Zona Pelabuhan
pada masing-masing gili berdasarkan kebutuhan ruang yang layak untuk
berlabuh.
Gili
Komponen Air Meno Trawangan
2009 2013 2009 2013 2009 2013
Panjang garis pantai (m) 814 814 432 432 646 646
Jumlah sarana transportasi ideal (unit) 48 48 25 25 38 38
Jumlah sarana transportasi eksisting (unit) 46 65 17 12 21 47
Panjang garis pantai yang diperlukan (m) 782 1105 289 204 357 779
Proporsi pantai yang digunakan (%) 97 [136] 67 47 55 [124]
61