Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 2 Th.

2017

FORMULASI BUBUK BUMBU ARSIK MENGGUNAKAN ANDALIMAN DENGAN


ASAM GELUGUR DAN PERBANDINGAN BAHAN PENSTABIL

(The Formulation of Instant Arsik Powder using Andaliman with Asam Gelugor and Ratio of
Stabilizer)

Adelia Utari Siregar1,2), Herla Rusmarilin2), Mimi Nurminah2)


1)Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian USU Medan
Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan
2)e-mail : adeliaus2995@gmail.com

Diterima tanggal : 10 Oktober 2016 / Disetujui tanggal 29 Januari 2017

ABSTRACT
This research was conducted to find the right formulation of instant arsik powder by using andaliman and asam gelugor,
and ratio of stabilizer. This research was conducted at Laboratory of Food Technology, Faculty of Agriculture, University
of Sumatera Utara, Medan, using completely randomized design with two factors, i.e ratio of andaliman and asam
gelugor (A) : (70%:30% ; 60%: 40% ; 50%:50%) and ratio of arabic gum and gelatine (E) : (100%:0% ; 75%:25% ;
50%:50% ; 25%:75% ; 0%:100%). The results showed instant arsik powder that had the best quality was at ratio of
andaliman and asam gelugor of (70% : 30%) and ratio of arabic gum and gelatine of (0% : 100%), with water content
7,3236%, ash content 7,3164%, protein content 1,0469%, fat content 6,4834%, fiber content 3,2019%, value of pH
3,9430, total acid 0,5796, solubility 69,7804%, value of colour 71,1659, total microbial 3,2 x 105, the hedonic value of
taste 4,3, the hedonic value of colour 3,9, the score value of colour 4,2, and the hedonic value of aroma 3,9. Antioxidant
activity 52,69 µg/ml and VRS (volatile reducing substance) 75 mgrek/g.

Keyword : andaliman, asam gelugor, arabic gum, gelatine, instant arsik powder

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui formulasi bubuk bumbu arsik yang tepat dengan menggunakan andaliman dan
asam gelugur, dan perbandingan bahan penstabil. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 2 faktor, yaitu perbandingan
andaliman dan asam gelugur (A) (70%:30% ; 60%: 40% ; 50%:50%) dan perbandingan gum arab dan gelatin (E)
(100%:0% ; 75%:25% ; 50%:50% ; 25%:75% ; 0%:100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan andaliman
dan asam gelugur (70% : 30%) dan perbandingan gum arab dan gelatin (0% : 100%) menghasilkan bubuk bumbu arsik
dengan mutu terbaik, dengan kadar air 7,3236%, kadar abu 7,3164%, kadar protein 1,0469%, kadar lemak 6,4834%,
kadar serat 3,2019%, nilai pH 3,9430, total asam 0,5796, daya larut 69,7804%, nilai warna 71,1659, total mikroba 3,2 x
105, nilai hedonik rasa 4,3, nilai hedonik warna 3,9, nilai skor warna 4,2, nilai hedonik aroma 3,9667, aktivitas antioksidan
52,69 µg/ml, dan kadar VRS (Volatil Reducing Substance) 75 mgrek/g.

Kata Kunci : andaliman, asam gelugur, bubuk bumbu arsik, gum arab, gelatin

PENDAHULUAN Bumbu arsik biasanya dikonsumsi dalam


bentuk berkuah dengan menggunakan beberapa
Indonesia merupakan salah satu negara jenis ikan, seperti ikan mas atau ikan nila. Bumbu
penghasil rempah-rempah di dunia. Pemanfaatan arsik terbuat dari berbagai jenis rempah yang
rempah-rempah sudah banyak dilakukan, baik digabungkan menjadi satu bagian yang kompleks
dalam bidang industri makanan maupun sehingga menghasilkan rasa yang khas, segar,
kesehatan. Di bidang industri makanan misalnya gurih dan sedap. Adapun komposisi bahan yang
berbagai jenis makanan tradisional di Indonesia digunakan dalam pembuatan bumbu arsik adalah
sudah banyak memanfaatkan rempah-rempah andaliman, asam gelugur, bawang merah,
sebagai bumbu, salah satunya adalah makanan bawang putih, cabai merah, cabai rawit, serai,
khas tradisional daerah Sumatera Utara yang lengkuas, kunyit, jahe, kemiri, lokio (bawang
dikenal dengan bumbu arsik. batak), kecombrang, air jeruk nipis, daun jeruk,
gula, dan garam. Selain rempah juga

220
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 2 Th. 2017

ditambahkan air dan minyak untuk membantu jenis penstabil yaitu gum arab dan gelatin halal
pencampuran bahan. Bahan-bahan tersebut (gelatin yang berasal dari tulang sapi).
dicampurkan sesuai dengan takarannya (sudah Gum arab merupakan polisakarida hidrofilik
teruji di masyarakat). Menurut Asriyanti (2013), yang larut dalam air. Menurut deMan (1997), gum
bumbu merupakan satu atau beberapa jenis arab berasal dari ekstrudat kering pohon akasia.
bahan yang digunakan sebagai penyedap Gum arab merupakan golongan garam netral.
makanan. Bumbu yang ditambahkan akan Gum arab berfungsi sebagai pengental,
mempengaruhi warna, rasa, aroma serta pengemulsi, menghambat pengkristalan, serta
kelezatan suatu makanan. bereaksi membentuk konservat dengan gelatin
Ciri khas dari bumbu arsik adalah rasa getir dan protein. Selain gum arab juga ditambahkan
diperoleh dari biji andaliman dan rasa asam gelatin untuk meningkatkan konsistensi dan mutu
diperoleh dari asam gelugur. Andaliman dari produk bubuk yang dihasilkan.
(Zanthoxylum acanthopodium DC) merupakan Menurut Gomez dan Montero (2001),
salah satu tanaman khas yang ditemukan di gelatin merupakan polipeptida yang berasal dari
daerah Sumatera Utara. Biji dari tanaman ini kolagen, yang termasuk bagian utama dari kulit,
yang sering dimanfaatkan sebagai bumbu masak tulang, dan jaringan ikat binatang. Gelatin banyak
terutama masakan khas batak (Sabri, 2007). digunakan pada pengolahan pangan karena sifat
Penambahan andaliman pada bumbu masakan fisik dan kimianya yang khas. Menurut Raharja
akan menghasilkan rasa yang keluh (mati rasa) (2004), gelatin dapat mengembang dan
pada lidah. Asam gelugur (Garcinia atroviridis menyerap air 5-10 kali bobot asalnya. Penelitian
Griff.) adalah pohon penghasil asam potong atau ini bertujuan untuk mengetahui formulasi bubuk
asam keping. Bentuk asam potong adalah irisan bumbu arsik yang terbaik dengan perbandingan
buah asam gelugur yang sudah dikeringkan andaliman dan asam gelugur serta perbandingan
sehingga berwarna coklat kehitaman. Selama ini bahan penstabil.
asam gelugur dimanfaatkan untuk meningkatkan
citarasa, menghasilkan aroma yang khas, dan
diduga dapat mengawetkan bahan makanan.
BAHAN DAN METODA
Selain andaliman dan asam gelugur, Bahan penelitian yang digunakan yaitu
bahan-bahan lain juga sama pentingnya dalam andaliman, asam gelugur, bawang merah,
pembuatan bumbu arsik, dimana rata-rata bahan bawang putih, cabai merah, cabai rawit, serai,
yang digunakan dalam pembuatan bumbu arsik lengkuas, jahe, kunyit, kecombrang, lokio, kemiri,
adalah bahan segar sehingga umur simpannya garam, gula, daun jeruk, air jeruk nipis, dan
pendek. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi minyak yang diperoleh dari pasar tradisional
agar umur simpan bumbu arsik bertahan lama. Djamin Ginting, Medan. Bahan penstabil yang
Mengingat bumbu arsik merupakan penyedap digunakan yaitu gum arab (gum arabic) dan
yang khas dan sangat digemari masyarakat di gelatin halal (gelita).
Sumatera Utara diharapkan bumbu arsik dapat
Tahap I. Pembuatan komposisi bumbu arsik
dikembangkan menjadi bubuk bumbu arsik,
(bumbu induk)
sehingga umur simpan bumbu akan bertahan
Komposisi bubuk bumbu arsik yaitu
lama, formulasinya menjadi tepat, serta proses
andaliman, asam gelugur, bahan penstabil (gum
pembuatannya juga lebih ringkas. Jadi, memasak
arab dan gelatin), serta beberapa rempah yang
ikan dengan bumbu arsik dapat dibayangkan
dicampurkan menjadi satu bagian yang disebut
seolah-olah seperti memasak nasi goreng
dengan bumbu induk. Bumbu induk yang
dengan menggunakan bumbu nasi goreng instan.
ditentukan pada tahap ini digunakan sebagai
Menurut Hambali, dkk., (2005), bumbu
faktor tetap pada penelitian, artinya bobot setiap
dalam bentuk bubuk dianggap memiliki nilai
bahan yang digunakan sudah ditetapkan sesuai
ekonomis, lebih praktis, serta memudahkan
dengan persenannya. Bahan yang digunakan
pengemasan dan pengangkutan, tetapi
untuk membuat bumbu induk yaitu sebesar 52%
penyimpanan bumbu yang terlalu lama dapat
dari berat total bahan (260 g dari 500 g bahan).
menyebabkan kerusakan pada bumbu misalnya
Adapun bahan yang digunakan, yaitu: bawang
penggumpalan. Apabila produk bubuk sudah
merah 6%; bawang putih 4%; cabai merah 7,2%;
mengalami kerusakan artinya tidak menutup
cabai rawit 2,4%; serai 4%; lengkuas 2,4%; jahe
kemungkinan bahwa konsistensi produk juga
2%; kunyit 2%; kecombrang 2,4%; lokio 2,4%;
akan berkurang atau bahkan rusak. Oleh karena
kemiri 2,8%; daun jeruk 0,4%; garam 4%; gula
itu, dibutuhkan bahan penstabil untuk mencegah
3,2%; dan air jeruk nipis sebanyak 2,8%. Serta
terjadinya kerusakan dan menjaga konsistensi
penambahan air sebesar 40% dari berat total
pada produk bubuk yang dihasilkan. Bubuk
bahan (200 g dari 500 g).
bumbu arsik menggunakan perbandingan dua

221
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 2 Th. 2017

Tahap II. Pencampuran bumbu arsik sampel. Data yang dihasilkan dianalisis dengan
Bumbu induk kemudian ditambahkan analisis ragam (ANOVA), dan hasil yang
dengan andaliman dan asam gelugur. memberikan pengaruh bersifat nyata atau sangat
Perbandingan andaliman dan asam gelugur nyata dilampirkan dengan uji LSR.
merupakan faktor I pada penelitian. Total
penambahan andaliman dan asam gelugur yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebesar 6% dari berat total bahan (30 g dari 500
g). Kemudian dicuci. Setelah itu, ditambahkan air Hasil penelitian dan analisis yang dilakukan
sedikit demi sedikit (total 200 g) sambil menunjukkan, perbandingan andaliman dan
dihomogenkan dengan menggunakan blender. asam gelugur dan perbandingan bahan penstabil
Kemudian ditambahkan bahan penstabil (gum serta interaksi perbandingan andaliman dengan
arab dan gelatin). Perbandingan bahan penstabil asam gelugur dan perbandingan bahan penstabil
(gum arab dan gelatin) merupakan faktor II pada memberikan pengaruh terhadap kadar air (%),
penelitian. Total penambahan zat penstabil (gum kadar abu (%), kadar protein (%), kadar lemak
arab dan gelatin) yaitu sebesar 2% dari total (%), kadar serat (%), nilai pH, total asam (%),
bahan (10 g dari 500 g). Kemudian dilakukan daya larut (%), nilai warna (oHue), total mikroba
penumisan dengan minyak sebesar 4% dari berat (log CFU/g), nilai hedonik rasa bubuk bumbu
total bahan (20 g dari 500 g) selama 5 menit. arsik, nilai hedonik warna bubuk bumbu arsik,
Kemudian dikeringkan menggunakan oven nilai skor warna bubuk bumbu arsik, nilai hedonik
dengan suhu 50 oC selama 24 jam. aroma bubuk bumbu arsik dapat dilihat pada
Tahap III. Pembuatan bubuk bumbu arsik Tabel 1 dan Tabel 2.
Bumbu arsik dari tahap 2 kemudian digiling,
Kadar air (% b.k)
setelah itu diayak dengan menggunakan ayakan
Perbandingan andaliman dan asam gelugur
40 mesh. Hasil ayakan akan menghasilkan
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
bumbu instan arsik (bubuk).
(P<0,01) terhadap kadar air bubuk bumbu arsik
Dilakukan analisis proximat meliputi kadar
yang dihasilkan (Tabel 1). Semakin banyak
air (AOAC, 1995), kadar abu (Sudarmadji, dkk.,
konsentrasi andaliman yang ditambahkan maka
1997), kadar protein (AOAC, 1995), kadar lemak
semakin tinggi kadar air bubuk bumbu arsik yang
(Sudarmadji, dkk., 1997), kadar serat kasar
dihasilkan. Hal ini dikarenakan selisih kandungan
(AOAC, 1995), uji organoleptik skor dan hedonik
air pada buah asam gelugur dan biji andaliman
(warna, aroma dan rasa) (Soekarto, 1985), uji
tidak berbeda jauh, selain itu persentase biji
warna (metode Hunter), uji total asam (Raganna,
andaliman lebih tinggi dibandingkan buah asam
1997), uji total mikroba (Fardiaz yang
gelugur. Berdasarkan hasil analisa bahan baku,
dimodifikasi, 1992), uji pH (Apriyantono, dkk.,
kandungan air pada asam gelugur yaitu 26,7%
yang dimodifikasi, 1989), uji daya larut (SNI
dan kandungan air pada andaliman yaitu 25%.
7612, 2011), uji VRS (Volatile Reducing
Perbandingan konsentrasi gum arab dan gelatin
Subtance) (Dirjen Perikanan, 1981), dan uji
terhadap kadar air bubuk bumbu arsik
aktivitas antioksidan (Kuncahyo dan Sunardi,
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata
2007).
(P>0,05) terhadap kadar air (Tabel 2).
Analisis Data Kadar abu (% b.k)
Penelitian ini dilakukan dengan Perbandingan andaliman dan asam gelugur
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) memberikan pengaruh yang berbeda sangat
yang terdiri dari dua faktor, yaitu: Faktor I : nyata (P<0,01) terhadap kadar abu yang
Perbandingan antara andaliman dan asam dihasilkan (Tabel 1). Semakin banyak kandungan
gelugur (A) sebesar 6% dari berat total bahan andaliman maka semakin tinggi kadar abu yang
(sebesar 30 g dari 500 g) yang terdiri dari 3 taraf, dihasilkan. Hal ini dikarenakan kadar abu pada
yaitu: A1 = 70% : 30% ; A2 = 60% : 40% ; A3 = andaliman lebih tinggi daripada asam gelugur.
50% : 50% Faktor II : Perbandingan antara gum Berdasarkan hasil analisa bahan baku, kadar abu
arab : gelatin (E) sebesar 2% dari berat total pada andaliman yaitu 4,6485% dan asam gelugur
bahan (sebesar 10 g dari 500 g) yang terdiri dari sebesar 1,8163%. Hasil ini menunjukkan kadar
5 taraf, yaitu: E1 = 100% : 0% ; E2 = 75% : 25% ; abu tertinggi masih memenuhi standar SNI.
E3 = 50% : 50% ; E4 = 25% : 75% ; E5 = 0% : Menurut Hasrayanti (2013), mutu bumbu atau
100%. Banyaknya kombinasi perlakuan atau bubuk rempah menurut SNI 01-3709-1995
Treatment Combination (Tc) adalah 3x5 = 15. ditentukan oleh kadar abu, kadar air, cemaran
Setiap perlakuan dibuat dalam 2 kali ulangan logam dan lainnya. SNI kadar abu bumbu
sehingga jumlah sampel keseluruhan adalah 30 rempah yaitu sebesar 7%, dimana bubuk bumbu

222
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 2 Th. 2017

arsik termasuk dalam kategori bumbu rempah- kadar abu pada gelatin lebih tinggi dibandingkan
rempah. Perbandingan konsentrasi gum arab dan pada gum arab. Menurut Rabah dan abdalla,
gelatin terhadap kadar abu bubuk bumbu arsik (2011) kadar abu pada gum arab sebesar 3,4 g
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata per 100 g bahan. Sementara itu, menurut SNI no.
(P<0,01) terhadap kadar air (Tabel 2). Semakin 063735 tahun 1995 kadar abu pada gelatin
banyak gelatin yang ditambahkan maka kadar maksimum 16%.
abu akan semakin tinggi. Hal inii dikarenakan

Tabel 1. Perbandingan andaliman dan asam gelugur terhadap mutu bubuk bumbu arsik
Perbandingan andaliman dan asam gelugur
Parameter yang diuji
A1 = 70 : 30 A2 = 60 :40 A3 = 50 : 50
Kadar air (%) 7,3422a,A 6,7004b,A 5,9793c,B
Kadar abu (%) 6,0577a,A 5,2691b,B 4,3670c,C
Kadar protein (%) 0,8930a,A 0,8171b,B 0,7394c,C
Kadar lemak (%) 7,0615 6,9858 7,0077
Kadar serat (%) 3,9048a,A 3,3770b,B 2,7077c,C
Nilai pH 3,8796a,A 3,7031b,B 3,4604c,C
Total asam (%) 0,6400c,C 1,0776b,B 1,4423a,A
Daya Larut (%) 68,2129b,B 69,2492a,A 69,9215a,A
Nilai warna (oHue) 70,2913a,A 69,3824b,B 67,4913c,C
Total mikroba (log CFU/g) 5,5973b,B 5,7412a,A 5,7555a,A
Nilai hedonik rasa bubuk bumbu arsik (numerik) 4,0467a,A 3,6467b,AB 3,3133b,B
Nilai hedonik warrna bubuk bumbu arsik (numerik) 3,6133 3,6133 3,5267
Nilai skor warrna bubuk bumbu arsik (numerik) 3,8133 3,6533 3,6600
Nilai hedonik aroma bubuk bumbu arsik (numerik) 3,8000a,A 3,6067b,B 3,5267b,B
Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf kecil yang berbeda dalam satu baris menunjukkan berbeda nyata
(P<0,05) (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata (P<0,01) (huruf besar) dengan uji LSR.

Tabel 2. Perbandingan gum arab dan gelatin terhadap mutu bubuk bumbu arsik
Perbandingan gum arab dan gelatin
Parameter yang diuji
E1 = 100 : 0 E2 = 75 : 25 E3 = 50 : 50 E4 = 25 : 75 E5 = 0 : 100
Kadar air (%) 6,7197 6,7091 6,6648 6,6405 6,6358
Kadar abu (%) 4,1237d,C 4,6546c,C 5,4923b,B 5,6672b,AB 6,2186a,A
Kadar protein (%) 0,6565e,D 0,7395d,C 0,7792c,C 0,9048b,B 1,0024a,A
Kadar lemak (%) 6,9776 6,9658 7,1864 7,0956 6,8663
Kadar serat (%) 3,9605a,A 3,6881ab,AB 3,4771b,B 3,2151b,B 2,3083c,C
Nilai pH 3,6518 3,6578 3,6690 3,6828 3,7437
Total asam (%) 1,0944 1,0668 1,0655 1,0442 0,9956
Daya Larut (%) 67,6155c,C 68,3855bc,BC 68,6848b,B 70,0838a,A 70,8340a,A
Nilai warna (oHue) 67,5734b,B 67,9370b.B 69,6029a,A 70,0327a,A 70,0327a,A
Total mikroba (log CFU/g) 5,7564a,A 5,7274ab,A 5,6951b,AB 5,6563b,B 5,6548b,B
Nilai hedonik rasa bubuk
3,4778 3,5444 3,6333 3,8000 3,8889
bumbu arsik (numerik)
Nilai hedonik warrna bubuk
3,4000 3,4111 3,6444 3,7000 3,7667
bumbu arsik (numerik)
Nilai skor warna bubuk
3,4667 3,5111 3,7667 3,8000 4,0000
bumbu arsik (numerik)
Nilai hedonik aroma bubuk
3,5111b,B 3,6111ab,AB 3,6444ab,AB 3,6778ab,AB 3,7778a,A
bumbu arsik (numerik)
Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf kecil yang berbeda dalam satu baris menunjukkan berbeda nyata
(P<0,05) (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata (P<0,01) (huruf besar) dengan uji LSR.

Kadar Protein (%) Semakin banyak konsentrasi andaliman yang


Perbandingan andaliman dan asam gelugur ditambahkan maka semakin tinggi kadar protein
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata bubuk bumbu arsik yang dihasilkan. Berdasarkan
(P<0,01) terhadap kadar protein (Tabel 1). hasil analisa bahan baku kandungan protein

223
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 2 Th. 2017

pada andaliman yaitu sebesar 2,8392% dan gelatin adalah turunan protein yang berasal dari
kandungan protein pada asam gelugur yaitu serat kolagen yang terdapat pada tulang, tulang
sebesar 1,1138%. Perbandingan konsentrasi rawan dan kulit sehingga penambahan gelatin
gum arab dan gelatin terhadap kadar protein pada produk pangan akan mempengaruhi
bubuk bumbu arsik memberikan pengaruh kandungan proteinnya. Interaksi perbandingan
berbeda sangat nyata (P<0,01) (Tabel 2). andaliman dan asam gelugur dengan
Semakin banyak konsentrasi gelatin yang perbandingan konsentrasi gum arab dan gelatin
ditambahkan maka semakin tinggi kadar protein terhadap kadar protein bubuk bumbu arsik
bubuk bumbu arsik yang dihasilkan. Hal ini memberikan pengaruh yang berbeda nyata
dikarenakan gelatin merupakan penstabil yang (P<0,05) terhadap kadar protein yang dihasilkan
tersusun atas protein. Menurut Chaplin (2005), dapat dilihat pada Gambar 1.

1.20

1.00
Kadar protein (%)

0.80

0.60

0.40

0.20

0.00
E1 = 100% : 0% E2 = 75% : 25% E3 = 50% : 50% E4 = 25% : 75% E5 = 100 : 0%

Perbandingan konsentrasi gum arab dan gelatin


A1 = 70% : 30% A2 = 60% : 40% A3 = 50% : 50%
Gambar 1. Hubungan interaksi perbandingan andaliman dan asam gelugur dengan perbandingan
konsentrasi gum arab dan gelatin dengan kadar protein bubuk bumbu arsik

Kadar Lemak nyata (P<0,01) terhadap kadar serat yang


Perbandingan andaliman dengan asam dihasilkan (Tabel 2). Semakin tinggi kandungan
gelugur (Tabel 1), perbandingan konsentrasi gum gum arab maka kandungan seratnya juga akan
arab dengan gelatin (Tabel 2), dan interaksi meningkat. Hal ini dikarenakan gum arab berasal
perbandingan andaliman dan asam gelugur dan dari serat tumbuhan sehingga penambahan gum
perbandingan konsentrasi gum arab dan gelatin arab pada produk pangan dapat meningkatkan
memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata kandungan serat pada bahan pangan. Menurut
(P>0,05) terhadap kadar lemak bubuk bumbu deMan (1997), gum arab berasal dari ekstrudat
arsik yang dihasilkan sehingga uji LSR tidak kering dari pohon akasia.
dilanjutkan.
Nilai pH
Kadar Serat Perbandingan andaliman dan asam gelugur
Perbandingan andaliman dan asam gelugur memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
memberikan pengaruh yang berbeda sangat (P<0,01) terhadap nilai pH yang dihasilkan
nyata (P>0,01) terhadap kadar serat yang (Tabel 1). Semakin banyak asam gelugur yang
dihasilkan (Tabel 1). Semakin banyak ditambahkan maka akan menghasilkan nilai pH
konsentrasi andaliman yang ditambahkan maka yang semakin rendah. Ini menunjukkan semakin
semakin tinggi kadar serat bubuk bumbu arsik banyak asam gelugur maka bubuk bumbu arsik
yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan kandungan akan semakin asam. Hal ini dikarenakan asam
serat yang terkandung didalam andaliman cukup gelugur mengandung asam-asam organik yang
tinggi. Berdasarkan hasil analisa bahan baku, dapat menurunkan pH cenderung asam. Hal ini
Kadar serat pada biji andaliman yaitu sebesar didukung oleh literatur Dweck (1999), bahwa
4,1442% dan kadar serat pada buah asam buah asam gelugur mengandung asam sitrat,
gelugur sebesar 2,9051%. Menurut Organisasi asam malat, dan asam askorbat. Perbandingan
(2015), bahwa kandungan serat pada andaliman konsentrasi gum arab dan gelatin memberikan
sekitar 4%. Perbandingan gum arab dan gelatin pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05)
memberikan pengaruh yang berbeda sangat terhadap nilai pH bubuk bumbu arsik (Tabel 2).

224
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 2 Th. 2017

Total Asam mengandung pigmen karotenoid yang


Perbandingan andaliman dan asam gelugur menghasilkan warna merah (Dutta, dkk., 2005)
memberikan pengaruh yang berbeda sangat dan kunyit mengandung pigmen kurkumin yang
nyata (P<0,01) terhadap total asam (%) yang menghasilkan warna kuning, namun kenaikan
dihasilkan (Tabel 1). Semakin banyak nilai oHue sebanding dengan bertambahnya
konsentrasi asam gelugur yang ditambahkan jumlah andaliman. Hal ini menunjukkan bahwa
maka semakin tinggi kadar total asam pada semakin banyak andaliman yang ditambahkan
bubuk bumbu arsik yang dihasilkan. Hal ini maka warna semakin gelap, ini sesuai dengan
dikarenakan kandungan asam-asam organik literatur Siregar (2002), bahwa biji andaliman
yang dominan yang terdapat didalam asam memiliki warna yang gelap, yaitu: hijau muda,
gelugur sehingga secara alamiah asam gelugur merah tua, dan hitam. Perbandingan gum arab
akan meningkatkan kandungan asam pada dan gelatin memberikan pengaruh berbeda
produk pangan. Menurut Dweck (1999), asam- sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai pH yang
asam organik yang terdapat didalam buah asam dihasilkan (Tabel 2). Semakin banyak gelatin
gelugur yaitu asam sitrat, asam malat, dan asam yang digunakan akan menghasilkan nilai warna
askorbat sehingga ketika ditambahkan pada semakin tinggi. Hal ini dikarenakan gelatin
produk pangan akan mempengaruhi total asam berfungsi untuk mempertahankan atau
produk yang dihasilkan. Perbandingan mencegah penurunan mutu pada produk dengan
konsentrasi gum arab dan gelatin memberikan cara melindungi sifat koloid pada bahan pangan,
pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) sifat koloid yang terlindungi juga akan
terhadap kadar total asam bubuk bumbu arsik mempengaruhi sifat fisik produk yaitu warna.
(Tabel 2). Menurut Parker (1982), gelatin dapat membentuk
film dan melindungi sistem koloid.
Daya Larut
Perbandingan andaliman dan asam gelugur Total Mikroba
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata Perbandingan andaliman dan asam gelugur
(P<0,01) terhadap nilai daya larut yang dihasilkan memberikan pengaruh yang berbeda sangat
(Tabel 1). Semakin banyak asam gelugur yang nyata (P<0,01) terhadap total mikroba yang
ditambahkan maka semakin tinggi daya larut dihasilkan (Tabel 1). Semakin banyak
bubuk bumbu arsik yang dihasilkan. Hal ini konsentrasi andaliman yang ditambahkan maka
dikarenakan kandungan asam gelugur semakin rendah total mikroba bubuk bumbu arsik
merupakan asam-asam organik yang mudah yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan andaliman
larut didalam air. Hal ini sesuai dengan Dweck memiliki kandungan anti mikroba. Menurut
(1999), kandungan yang terdapat didalam asam Muzafri (2016), andaliman memiliki kandungan
gelugur adalah asam malat, asam sitrat, dan senyawa flavonoid yang dapat berfungsi sebagai
asam askorbat dimana ketiga asam tersebut antibakteri dan antioksidan. Ekstrak andaliman
mudah larut dalam air sehingga akan dengan menggunakan etil asetat dapat
mempengaruhi daya larut produk yang menghambat pertumbuhan Staphylococus
dihasilkan. Perbandingan gum arab dan gelatin aureus, Escherichia coli, dan Salmonella.
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata Menurut Parhusip, dkk., (2005), sifat antibakteri
(P<0,01) terhadap nilai daya larut yang dihasilkan pada andaliman mampu menghambat
(Tabel 2). Semakin banyak gelatin yang pertumbuhan S. aureus, S. typhimurium, V.
ditambahkan maka nilai daya larut semakin cholerae, dan B. Subtitis. Perbandingan gum
tinggi. Hal ini dikarenakan pengujian daya larut arab dan gelatin memberikan pengaruh yang
menggunakan suhu tinggi. Menurut Poppe berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total
(1992), gelatin mudah larut pada suhu 71,1 oC mikroba yang dihasilkan (Tabel 2). Semakin
dan cenderung membentuk gel pada suhu 48,9 banyak konsentrasi gum arab yang ditambahkan
oC. maka total mikroba bubuk bumbu arsik yang
dihasilkan akan semakin tinggi. Hal ini
Nilai warna dikarenakan kemampuan gum arab dalam
Perbandingan andaliman dan asam gelugur mengikat air dan protein sehingga dapat menjadi
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata media pertumbuhan mikroba. Menurut deMan
(P<0,01) terhadap nilai warna yang dihasilkan (1997), gum arab dapat mengikat air dari bahan
(Tabel 1). Apabila nilai oHue berada dalam pangan dengan baik sehingga dapat digunakan
rentang 54o - 90o maka warna yang dihasilkan sebagai bahan pengikat.
adalah merah kekuningan. Warna merah
kekuningan berasal dari cabai dan kunyit yang
terdapat didalam bumbu arsik. Cabai

225
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 2 Th. 2017

Nilai hedonik rasa yaitu 75 mgrek/g. Hal ini disebabkan karena


Perbandingan andaliman dan asam gelugur secara alamiah beberapa bahan yang digunakan
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata dalam pembuatan bubuk bumbu arsik sudah
(P<0,01) terhadap nilai hedonik rasa yang memiliki kandungan senyawa minyak atsiri yang
dihasilkan (Tabel 1). Semakin banyak andaliman cukup tinggi sehingga dapat menghasilkan aroma
yang ditambahkan maka akan menghasilkan nilai yang khas dan kuat, seperti: andaliman, bawang
hedonik rasa yang semakin tinggi. Hal ini putih, serai, lengkuas, jahe, kecombrang, dan
dikarenakan andaliman memiliki citarasa yang daun jeruk (Parhusip, dkk., 2005; Handjani dan
khas, yaitu rasa getir. Menurut Sabri (2007), Purwoko, 2008; Ayyusuk, dkk., 2009; Soetjipto,
citarasa yang khas pada andaliman adalah rasa dkk., 2009; Hapsoh dan Hasanah, 2011;
getir yang kuat. Perbandingan konsentrasi gum Feriyanto, 2013; Hernani dan Winarti, 2013).
arab dan gelatin memberikan pengaruh yang Andaliman mengandung minyak atsiri dalam
berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai bentuk limonene pada bagian kulit dan daun
hedonik rasa bubuk bumbu arsik (Tabel 2). Zanthoxylum piperitum DC (Kim, dkk., 1989).
Bawang putih mengandung senyawa alisin yang
Nilai hedonik warna dan skor warna menghasilkan aroma yang khas. Serai
Perbandingan andaliman dan asam mengandung minyak atsiri 0,4% yang terdiri dari
gelugur, perbandingan konsentrasi gum arab dan sitral, sitronelol (66-85%), α-pinen, kamfen,
gelatin, dan interaksi keduanya memberikan sabinen, mirsen, β-felanderan, p-simen, limonen,
pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) cis-osimen, terppinol, sitronelal, borneol,
terhadap nilai hedonik warna dan skor warna terpinen-4-ol, α-terpineol, geraniol, farnesol, metil
bubuk bumbu arsik yang dihasilkan sehingga uji heptenon. Kecombrang mengandung minyak
LSR tidak dilanjutkan (Tabel 1 dan 2). atsiri dalam bentuk fenolik dan terpenoid. Daun
jeruk mengandung minyak atsiri dalam bentuk
Nilai hedonik aroma sitronellal. VRS (Volatile Reducing Substance)
Perbandingan andaliman dan asam gelugur merupakan kumpulan zat-zat yang mudah
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata tereduksi dalam suatu bahan atau produk, seperti
(P<0,01) terhadap nilai hedonik aroma yang
rempah-rempah. Zat yang tereduksi
dihasilkan (Tabel 1). Semakin banyak kandungan menunjukkan kadar zat yang mudah menguap
andaliman maka nilai hedonik aroma juga akan pada bahan. Semakin tinggi kadar VRS
semakin tinggi. Hal ini dikarenakan andaliman
menunjukkan mutu produk yang dihasilkan
memiliki kandungan senyawa aromatik yang semakin baik. Tingginya kadar VRS juga
merupakan ciri khas buah andaliman. Menurut sebanding dengan antivitas antioksidan pada
Siregar, (2002), selain memiliki rasa yang khas produk. Semakin tinggi kadar VRS maka aktivitas
andaliman juga memiliki aroma yang khas antioksidan juga semakin tinggi, karena
bahkan perkembangan andaliman saat ini sudah
perhitungan kadar VRS dan aktivitas antioksidan
diperhitungkan menjadi sumber senyawa dirujuk berdasarkan banyaknya senyawa yang
aromatik. Perbandingan andaliman dan asam tereduksi pada bahan, hal ini dibuktikan dari hasil
gelugur memberikan pengaruh berbeda sangat pengujian kadar VRS dan aktivitas antioksidan
nyata (P<0,01) terhadap nilai pH yang dihasilkan pada bubuk bumbu arsik.
(Tabel 2). Semakin banyak kandungan gelatin
menghasilkan nilai hedonik aroma yang paling Aktivitas Antioksidan
disukai panelis. Hal ini dikarenakan beberapa Aktivitas antioksidan pada produk bubuk
fungsi gelatin yaitu mempertahankan dan bumbu arsik perlakuan terbaik adalah A1E5
mencegah kerusakan mutu produk pangan dengan IC50 52,69 µg/ml. Hal ini menunjukkan
dengan cara membentuk lapisan film, salah tingginya kandungan antioksidan didalam bubuk
satunya untuk mempertahankan flavor pada bumbu arsik. Hal ini dikarenakan banyaknya
produk pangan. Menurut Parker (1982), gelatin andaliman dan gelatin yang digunakan. Menurut
dapat membentuk film dan melindungi flavor Ephmara (2014), andaliman memiliki kandungan
suatau produk pangan dengan membentuk senyawa antioksidan yang diuji dari kandungan
sistem koloid yang stabil. fenolnya. Andaliman dengan konsentrasi 5%,
memiliki total fenol sebesar 19,82 mg/g. Semakin
Kandungan VRS dan Aktivitas Antioksidan
banyak kandungan andaliman maka total
Perlakuan Terbaik
fenolnya juga akan semakin meningkat. Menurut
Kandungan VRS (Volatile Reducing
Parker, (1982) gelatin memiliki sifat yang larut
Substance)
didalam air, tidak larut dalam alkohol, dapat
Kadar VRS (Volatile Reducing Substance)
membentuk film, dan melindungi sistem koloid.
pada bubuk bumbu arsik perlakuan terbaik A1E5
Oleh karena itu, produk dengan persentase

226
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 2 Th. 2017

andaliman dan gelatin yang tinggi akan Apriyantono, A., Fardiaz, S., Puspitasari, N. L.,
menghasilkan antioksidan yang tinggi pula Sedamawati, dan Budiyanto, S., 1989.
karena kandungan antioksidan pada andaliman Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi.
akan dilindungi oleh gelatin yang memiliki sifat IPB Press, Bogor.
dapat membentuk film dan melindungi sistem
koloid suatu produk pangan. AOAC, 1995. Official Methods of Analysis of The
Association of Official Analytical Chemist.
Washington : AOAC.
KESIMPULAN
Asriyanti. 2013. Mempelajari Pembuatan Bumbu
1. Perbandingan andaliman dan asam gelugur Inti Kunyit (Curcuma domestica Val) Bubuk.
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar.
(P<0,01) terhadap kadar air, kadar abu,
kadar protein, kadar serat, nilai pH, total Ayusuk, S., Sunisa, S., Paiboon, T., dan
asam, daya larut, nilai warna, total mikroba, Worapong, U. 2009. Effect of heat
nilai hedonik rasa, dan nilai hedonik aroma. treatment on antioxidant properties of tom-
Namun, memberikan pengaruh berbeda tidak kha paste and herbs/spicesn used in tom-
nyata (P>0,05) terhadap kadar lemak, nilai kha paste. Kasetsart J. Nat. Sci. 43 : 305-
hedonik warna, dan skor warna. 312.
2. Perbandingan konsentrasi gum arab dan
gelatin memberikan pengaruh berbeda Chaplin, M. 2005. Gelatin.
sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar abu, http://www.Isbuc.ac.uk.html. [17 Februari
kadar protein, kadar serat, daya larut, nilai 2016]
warna, dan total mikroba. Namun
DeMan, J. M. 1997. Kimia Makanan.
memberikan pengaruh berbeda nyata
Penerjemah: K. Padmawinata. ITB-Press,
(P<0,05) terhadap nilai hedonik aroma.
Bandung.
Perbandingan konsentrasi gum arab dan
gelatin juga memberikan pengaruh berbeda Direktorat Jenderal Perikanan. 1981. Statistik
tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air, perikanan indonesia 1979. Departemen
kadar lemak, nilai pH, total asam, nilai Pertanian, Jakarta.
hedonik rasa, nilai hedonik warna, dan nilai
skor warna. Dutta, D., Chaudhuri, U. R., Chakraborty, R.
3. Interaksi antara perbandingan andaliman dan 2004. Retentition of β-carotene in frozen
asam gelugur dan perbandingan gum arab carrots under frying of temperature and
dan gelatin memberikan pengaruh berbeda time of storage. Jadavpur University,
nyata (P<0,05) terhadap kadar protein. Kolkata-700032, India.
Namun memberikan pengaruh berbeda tidak
nyata (P>0,05) terhadap parameter lainnya. Dweck, A. C. 1999. A Review of Asam Gelugur
4. Dari hasil penelitian yang dilakukan, (Garcinia atroviridis Griff. ex. T. Anders).
pembuatan formulasi bubuk bumbu arsik http://www. pdf.co.id [16 Juli 2016]
yang bermutu baik disarankan menggunakan
perbandingan andaliman dan asam gelugur Ephmara, F. J. 2014. Formulasi dan proses
sebesar 70% : 30% serta perbandingan gum produksi produk sambal andaliman dalam
arab dan gelatin 0% : 100% ditinjau dari kemasan. Skripsi. IPB, Bogor.
nilai hedonik rasa, kadar protein, dan nilai Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I.
warna. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
5. Dari hasil penelitian bubuk bumbu arsik
dengan perlakuan terbaik, diperoleh kadar Feriyanto, Y. E., Sipahutar, P. J., Mahfud, dan
VRS yaitu 75 mgrek/g, dan aktivitas Prihatini, P. 2013. Pengambilan minyak
antioksidan sebesar 52,69 µg/ml. atsiri dari daun dan batang serai wangi
(Cymbopogon witerianus) menggunakan
DAFTAR PUSTAKA metode distilasi uap dan air dengan
pemanasan microwave. Jurnal Teknik
Anonimus. 2015. Isi kandungan gizi andaliman Pomits. 2 (1) : 2337-3539.
komposisi nutrisi bahan makanan.
Gomez-Guillen, M. C. dan Montero, P. 2001.
http://www.organisasi.org [18 Juli 2016
Extraction of gelatin from megrim
(Lepidorhombus boscii) skins with several

227
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 2 Th. 2017

organic acids. Journal of Food Science. 66 andaliman (Zanthoxyllum acanthopodium


(2) : 213-216. DC) terhadap permeabilitas dan
hidrofobisitas bacillus cereus. Jurnal
Hambali, E., Fatmawati, dan Permanik, R. 2005. Teknol. dan Industri Pangan. 17(1) : 28-32.
Membuat Aneka Bumbu Instan Kering.
Penebar Swadaya, Depok. Parker, A. L. 1982. Principles of Biochemistry.
Worth Publisher Inc, Sparkas Maryland.
Handajani, N. S. dan Purwoko, T. 2008. Aktivitas
ekstrak rimpang lengkuas (Alpinia galanga) Poppe, J. 1992. Gelatin. Di dalam A. Imeson
terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus (ed). Thickening and Gelling Agent for
spp. Penghasil aflatoksin dan Fusarium Food. Academic Press, New York.
moniliforme. J. Biodeversitas. 9(3) : 161-
164. Raganna, S. 1997. Manual of Analys of Fruit and
Vegetable Products. Tata Mc Graw Hill
Hapsoh dan Hasanah, Y. 2011. Budidaya Publishing Company, New Delhi.
Tanaman Obat dan Rempah.
USU-Press, Medan. Raharja, K. 2004. Manfaat Gelatin Tulang Pari
(1). Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta
Hernani dan Winarti, C. 2013. Kandungan Bahan
Aktif Jahe dan Pemanfaatannya dalam Sabri, E. 2007. Efek perlakuan ekstrak andaliman
Bidang Kesehatan. Status Teknologi Hasil (Zanthoxyllum acanthopodium) pada tahap
Penelitian Jahe. Balai Besar Penelitian dan praimplantasi terhadap fertilitas dan
Pengembangan Pasca Panen Pertanian. perkembangan embrio mencit (Mus
musculus). Jurnal Biologi Sumatera. 2(2) :
Hunter, J. 2002. Clinical Dermatology. 24-30.
Massachustts: Blackwell Publishing
Company, USA. Siregar, B. L. 2002. Determinasi Tanaman
Andaliman. Jurnal Visi. 10(1) : 52-62
Kim, J. H., Lee, K. S., Oh, W. T., dan Kim, R. R.
1989. Flavour components of the peel and SNI 7612. 2011. Standar Mutu Minuman Instan
leaf oil from ripe Zanthoxylum pipertum DC Susu Kedelai. Badan Standarisasi
fruit. Korean J. food Sci. And Technol. 21 Nasional, Jakarta.
(4) : 562-568.
Soekarto, S. T. 1985. Penilaian Organoleptik
Kuncahyo, I. dan Sunardi. 2007. Uji Aktivitas untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh Pusbang-Tepa. IPB. Bogor.
(Averrhoa blimbi, L.) terhadap 1,1-
Soetjipto, H., Hastuti, S. P., dan Kristianto, O.
Diphenyl-2-Picrylhidrazyl (DPPH). Seminar
Nasional Teknologi, Yogyakarta. 2009. Identifikasi Senyawa Antibakteri
Minyak Atsiri Bunga Kecombrang (Nicolaia
Muzafri, A. 2016. Ekstraksi komponen Speciosa Horan). Prosiding Seminar
antimikroba andaliman (Zanthoxylum Nasional Sains dan Pendidikan Sains IV.
acanthopodium DC.) dan aplikasinya pada UKSW, Salatiga. 3 : 640-655. Soekarto, S.
fillet ikan patin (Pangaslus sutchi). Tesis. T. 1992. Metode Penelitian Indrawi. IPB,
USU, Medan. Bogor.

Parhusip, A. J. N., Jenie, B. S. L., Rahayu, W. Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi, 1997.
P., dan Yasni, S. 2005. Pengaruh ekstran Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan
dan Pertanian. UGM-Press, Yogyakarta..

228

You might also like