Professional Documents
Culture Documents
(Capsicum Annuum L.) DENGAN PERBEDAAN: Nicko Agustianto 05011381419112
(Capsicum Annuum L.) DENGAN PERBEDAAN: Nicko Agustianto 05011381419112
(Capsicum Annuum L.) DENGAN PERBEDAAN: Nicko Agustianto 05011381419112
NICKO AGUSTIANTO
05011381419112
NICKO AGUSTIANTO
05011381419112
Oleh :
NICKO AGUSTIANTO
05011381419112
[Nicko Agustianto]
RIWAYAT HIDUP
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Lapangan ini dengan
judul “Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) dengan
Perbedaan Perlakuan Jarak Tanam di Lahan Praktik Klinik Agribisnis,
Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya”. Laporan Praktik
Lapangan ini ditujukan sebagai syarat untuk melaksanakan kegiatan Praktik
Lapangan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Ibu Dr. Ir. Laila Husin, M.Sc. , selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
masukan dan arahan dalam penyusunan Laporan Praktik Lapangan ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua, teman-teman, dan semua pihak
yang telah membantu selama penulisan Laporan Praktik Lapangan ini.
Dalam penulisan Laporan Praktik Lapangan ini, penulis menyadari masih
banyak kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata semoga Laporan Praktik
Lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
BAB1. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................. 3
1.3. Kegunaan............................................................................................. 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 4
2.1. Tinjauan Umum dan Botani Tanaman Cabai Merah .......................... 4
2.2. Manfaat Dan Kandungan Cabai Merah............................................... 7
2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Merah .............................................. 9
2.4. Budidaya Cabai Merah dengan Perlakuan Jarak Tanam..................... 9
2.5. Usahatani Cabai Merah ........................................................................ 10
2.5.1. Produksi...................................................................................... 10
2.5.2. Produktifitas ............................................................................... 11
2.5.3. Pemasaran .................................................................................. 11
2.5.4. Penerimaan ................................................................................. 12
2.5.5. Pendapatan ................................................................................. 13
BAB 3. PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN ................................ 14
3.1. Tempat dan Waktu .............................................................................. 15
3.2. Bahan dan Alat Praktik Lapangan....................................................... 15
3.2.1. Bahan......................................................................................... 15
3.2.2. Alat ............................................................................................ 16
3.3. Metode Praktik Lapangan ................................................................... 15
BAB 4. GAMBARAN UMUM LOKASI
4.1. Letak dan Batas Wilayah Administrasi ................................................ 19
4.2. Geografi dan Topografi ........................................................................ 19
4.3. Lahan Praktik Klinik Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya Indralaya .............................................................................. 20
vii
Universitas Sriwijaya
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Budidaya Cabai Merah (Capsicum annuum L.) ................................... 21
5.2. Pertumbuhan Cabai Merah ................................................................... 24
5.3. Pengaruh Jarak Tanam dalam Budidaya Cabai Merah ........................ 25
5.4. Usahatani Cabai Merah ........................................................................ 26
5.5. Pemasaran Cabai Merah ....................................................................... 28
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan .......................................................................................... 30
6.2. Saran..................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 31
LAMPIRAN ................................................................................................ 32
viii
Universitas Sriwijaya
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kandungan Zat Nutrisi Pada Tanaman Cabai Merah ............... 8
Tabel 2.2. Kandungan Mineral dan Vitamin Pada Tanaman Cabai ........... 8
Tabel 2.3. Biaya Tetap Yang Digunakan Dalam Praktek Lapangan ......... 10
Tabel 2.4. Biaya Variabel yang Digunakan Dalam Praktek Lapangan...... 11
Tabel 2.5. Jumlah Biaya dan Penerimaan Praktek Lapangan ..................... 13
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Praktek Lapangan ........................................... 14
Tabel 5.1. Biaya Tetap yang Digunakan dalam Praktek Lapangan ............ 26
Tabel 5.2. Biaya Variabel yang Digunakan dalam Praktek Lapangan ....... 26
viii
Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR
viii
Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN
Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk salah satu jenis sayuran
tanaman sayuran yang mempunyai arti penting bagi perkembangan ekonomi rumah
tangga maupun negara. Beberapa tahun ini cabai menempati urutan paling atas
diantara 18 jenis sayuran komersil yang dibudidayakan di Indonesia.
1
Universitas Sriwijaya
2
Universitas Sriwijaya
3
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktik lapangan ini yaitu:
1. Mengetahui pengaruh dari perbedaan perlakuan jarak tanam terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah .
2. Untuk memperoleh pengalaman, keterampilan dan pengetahuan secara
langsung dilapangan mengenai cara budidaya cabai merah mengunakan
perbedaan perlakuan jarak tanam.
1.3. Kegunaan
Melalui kegiatan praktik lapangan ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman tentang budidaya tanaman cabai merah (Capsicum
annuum L.) dengan perbedaan perlakuan jarak tanam serta diharapkan berguna
sebagai tambahan pustaka.
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas tanaman
sayuran yang sangat prospektif dan handal, karena tanaman cabai mempunyai nilai
ekonomi tinggi. Selain itu cabai mempunyai kegunaan sangat beragam, yaitu
digunakan sebagai bumbu dapur, bahan baku industri makanan, obat-obatan, zat
pewarna, bahan campuran minuman. Disamping itu cabai mengandung gizi yang
sangat tinggi, terutama vitamin A dan vitamin C. Nilai gizi vitamin A pada cabai
merah segar sebanyak (470 SI), pada cabai merah keriting (576 SI), sedangkan nilai
gizi vitamin C pada cabai merah segar sebanyak (18 mg) dan pada cabai merah
keriting sebanyak (50 mg). Selain kaya vitamin A dan vitamin C, cabai juga
mengandung atsiri yang sangat bermanfaat sebagai bahan baku obat-obatan yang
dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti sesak napas, pegal-pegal, rematik
dan gatal-gatal. Zat capsaicin (C18H27NO3) yang terdapat dalam buah cabai dapat
merangsang burung untuk mengoceh dan lebih menarik. Dengan demikian, buah
cabai juga dimanfaatkan sebagai campuran bahan makanan ternak dan juga
dimanfaatkan industri makanan dan minuman untuk menggantikan fungsi lada dan
untuk memancing selera (Soedarya, 2009).
Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk salah satu jenis sayuran tanaman
sayuran yang mempunyai arti penting bagi perkembangan ekonomi rumah tangga
maupun negara. Beberapa tahun ini cabai menempati urutan paling atas diantara 18
jenis sayuran komersil yang dibudidayakan di Indonesia. Pembudidayaan
4
Universitas Sriwijaya
5
Universitas Sriwijaya
6
perakaran tanaman cabai rawit tergolong akar tunggang yang terdiri atas akar utama
(primer) dan akar lateral (sekunder). Akar lateral mengeluarkan serabut‐serabut
akar (akar tersier). Panjang akar primer berkisar 35‐50cm dan akar lateral menyebar
dengan panjang sekitar 35 ‐ 45 cm.
b. Batang
Pertumbuhan batang utama cabai keriting yaitu tegak lurus dan kokoh
mencapai tinggi sekitar 30 ‐ 37,5 cm dengan diameter batang antara 1,5 ‐ 3 cm.
Batang utama tanaman cabai keriting berkayu dan berwarna coklat kehijauan serta
pembentukan kayu pada batang utama mulai terjadi mulai umur 30 hari setelah
tanam (HST). Pada setiap ketiak daun akan tumbuh tunas baru yang dimulai pada
umur 10 hari setelah tanam, namun tunas‐tunas ini sebaiknya dihilangkan sampai
batang utama menghasilkan bunga pertama tepat diantara cabang primer. Cabang
primer ini yang terus dipelihara dan tidak dihilangkan sehingga bentuk
percabangan dari batang utama ke cabang primer berbentuk huruf Y dan cabang
primer akan menghasilkan cabang sekunder (Prajnanta, 2007 dalam Arifin, 2010).
Pertambahan panjang cabang menurut Prajnanta (2007) dalam Arifin
(2010) diakibatkan oleh pertumbuhan kuncup ketiak daun secara terus‐menerus
dan pertumbuhan ini disebut pertumbuhansimpodial. Dari cabang sekunder akan
membentuk percabangan tersier dan seterusnya. Pada akhirnya terdapat kira‐kira
7 ‐ 15 cabang per tanaman (tergantung varietas). Jika tanaman masih sehat maka
pembungaan pertama dapat dilanjutkan ke tahap pembungaan kedua, sehingga
jumlah cabang mencapai 21 – 23.
c. Daun
Daun cabai keriting berwarna hijau muda sampai hijau gelap (tergantung
varietasnya) dengan panjang 4 – 10 cm dan lebar 1,5 – 4 cm . Daun ditopang oleh
tangkai daun dan tulang daun berbentuk menyirip. Secara keseluruhan bentuk daun
cabai adalah lonjong dengan ujung daun yang meruncing (Hadiyanto, 2005).
d. Bunga
Posisi bunga cabai keriting biasanya menggantung dengan warna mahkota
bunga putih dan memiliki 5 – 6 kelopak bunga dengan panjang bunga 1 – 1,5 cm,
lebar 0,5 cm dan panjang tangkainya 1 - 2 cm. Tangkai putik berwarna putih,
panjangnya sekitar 0,5 cm. Warna kepala putik kuning kehijauan, tangkai sari
Universitas Sriwijaya
7
berwarna putih, tetapi yang dekat dengan warna kepala sari ada bercak kecoklatan.
Panjang tangkai sari 0,5cm dengan warna kepala sari berwarna biru atau ungu
(Hadiyanto, 2005).
e. Buah
Posisi bunga cabai keriting biasanya menggantung dengan warna mahkota
bunga putih dan memiliki 5 – 6 kelopak bunga dengan panjang bunga 1 – 1,5 cm,
lebar 0,5 cm dan panjang tangkainya 1 – 2 cm. Tangkai putik berwarna putih,
panjangnya sekitar 0,5 cm. Warna kepala putik kuning kehijauan, tangkai sari
berwarna putih, tetapi yang dekat dengan warna kepala sari ada bercak kecoklatan.
Panjang tangkai sari 0,5 cm dengan warna kepala sari berwarna biru atau ungu
(Hadiyanto, 2005).
Universitas Sriwijaya
8
Tabel 2.1. Kandungan zat nutrisi pada tanaman cabai merah dalam per 100 gram
cabai merah adalah :
No Kandungan Cabai merah Berat
1 Air 8.05 g
2 Kalori 33 kal
3 Protein 12.1 g
4 Lemak 0.1 g
5 Karbohidrat 5.6 g
Tabel 2.2. Kandungan mineral dan vitamin pada tanaman cabai merah:
No Mineral Berat
Universitas Sriwijaya
9
Universitas Sriwijaya
10
yang optimal. Adapun sketsa lahan dalam budidaya cabai merah yang
menggunakan dua perlakuan jarak tanam.
Usahatani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja dan modal
yang ditujukan pada produksi pertanian di lapangan (Bahua, 2016). Menurut
Mosher (Bahua, 2016) mendefinisikan usahatani adalah himpunan sumber-sumber
alam yang terdapat di permukaan bumi tempat pertanian diselenggarakan oleh
petani. Dalam usahatani terdapat beberapa hal yang sering dibahas seperti produksi,
biaya produksi, produktivitas, pemasaran, penerimaan, dan pendapatan dari suatu
usahatani yang akan dijelaskan sebagai berikut
2.5.1. Produksi
Produksi adalah banyaknya produk usaha tani yang diperoleh dalam rentang
waktu tertentu. Satuan yang banyak digunakan adalah ton per tahun atau kg per
tahun, tergantung dari potensi hasil setiap jenis komoditi (Wikipedia, 2014). Dalam
suatu produksi memerlukan biaya, biaya dalam suatu produksi disebut biaya
produksi. Biaya produksi merupakan semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah
yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi
(Mubyarto, 1989). Biaya produksi terbagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah semua jenis biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada
besar kecilnya produksi. Yang termasuk dalam kelompok biaya tetap, misalnya
sewa tanah yang berupa uang atau pajak, yang penentuannya berdasarkan luas
lahan. Jumlah biaya tetap adalah konstan. Selain biaya tersebut, hampir semua
biaya termasuk dalam kelompok biaya tidak tetap karena besar – kecilnya
berhubungan langsung dengan besar – kecilnya produksi. Yang termasuk dalam
kelompok biaya variabel, misalnya biaya – biaya untuk bibit, persiapan, serta
pengolahan lahan dan lain – lain. Jumlah biaya variabel sama dengan jumlah faktor
produksi variabel dikalikan dengan biaya faktor produksi. Pajak pun kadang dapat
dikelompokkan dalam biaya variabel ketika besar – kecilnya ditentukan
Universitas Sriwijaya
11
2.5.2. Produktivitas
2.5.3. Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan , menawarkan, dan secara bebas mepertukarkan produk dan jasa yang
bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2003). Di dalam pemasaran terdapat sebuah
bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah serangkaian variabel yang dapat
dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran. Keempat unsur atau variabel bauran
pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's, adalah 1.Produk
(Product); 2.Harga (Price); 3.Tempat (Place); 4.Promosi (Promotion),
(Rachmawati, 2011) yang akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Produk (Product)
Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk
mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan (Sumarni dan Soeprihanto, 2010).
Produk tidak hanya selalu berupa barang tetapi bisa juga berupa jasa
ataupun gabungan dari keduanya (barang dan jasa).
Universitas Sriwijaya
12
2. Harga (Price)
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya (Sumarni dan Soeprihanto, 2010). Setelah
produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan akan
menentukan harga dari produk tersebut.
3. Tempat (Place)
Tempat dalam bauran pemasaran biasa disebut dengan saluran
distribusi, saluran dimana produk tersebut sampai kepada konsumen.
Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau
industri pemakai (Sumarni dan Soeprihanto, 2010).
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud
komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli,
dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan
(Tjipton, 2008).
2.5.4. Penerimaan
Universitas Sriwijaya
13
2.5.5. Pendapatan
Universitas Sriwijaya
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN
14
Universitas Sriwijaya
2. Pupuk
Pupuk dalam budidaya cabe merah ini menggunakan pupuk organik yang
terbuat dari kotoran sapi.
3.2.2. Alat
Alat yang digunakan dalam praktek lapangan budidaya cabe merah ini yaitu
:
1. Cangkul. Fungsi dari cangkul untuk membuat bendengan dan membersihkan
lahan praktik.
Universitas Sriwijaya
16
2. Meteran. Fungsinya untuk mengukur jarak tanam pada saat menanam benih ke
tanah.
Universitas Sriwijaya
8. Spray Air. Untuk menyemprotkan air ke tanaman Cabai merah
Universitas Sriwijaya
16
Universitas Sriwijaya
19
Universitas Sriwijaya
BAB 4
GAMBARAN UMUM LOKASI
Keadaan alam Klinik Agribisnis sama dengan keadaan alam Kota Indralaya,
Kabupaten Ogan Ilir yang secara geografis terletak diantara 20 55' sampai 30 15' LS
dan diantara 1040 20' BT sampai 1040 48' BT.
Kota Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir mempunyai ketinggian tempat dari
permukaan laut setinggi 10-11 meter. Kota Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir
merupakan daerah beriklim Tropis Basah (Type B) dengan musim kemarau
berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim hujan
berkisar antara bulan November sampai dengan April. Pada tahun 2015, iklim di
Kabupaten Ogan Ilir berlangsung normal dengan musim hujan terjadi diatas normal
17
Universitas Sriwijaya
18
pada bulan Januari 2015, serta puncak hujan terjadi pada bulan Januari 2015.
Musim kemarau tahun 2015 terjadi sangat kering dan panjang yakni mulai bulan
Mei sampai Nopember 2015. Curah hujan rata-rata berkisar antara 2.600 mm
hingga 3.500 mm, dan jumlah hari hujan 112 hari per tahun.
Suhu udara harian berkisar antara 220 C sampai 340 Celcius. Rata-rata
Kelembaban udara harian berkisar antara 61 % sampai 97 %. Wilayah daratan
Kabupaten Ogan Ilir mencapai 65 % serta wilayah berair dan rawa-rawa sekitar 35
%. Derajat keasaman tanah berkisar antara pH 4,0 sampai pH 6,0.
Universitas Sriwijaya
21
Universitas Sriwijaya
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
21
Universitas Sriwijaya
22
5.1.2. Penanaman
Universitas Sriwijaya
23
Universitas Sriwijaya
24
5.1.4. Panen
Universitas Sriwijaya
25
50x20 cm. Jarak tanam 75x40 cm memiliki hasil produksi sebesar 17 kg sedangkan
jarak tanam 50x20 cm memiliki hasil produksi sebesar 12 kg.
Dilihat dari keadaan fisik Cabai Merah, Cabai Merah yang memiliki jarak
tanam 75x40 cm dan jarak tanam 50x20 cm memiliki keadaan fisik yang berbeda.
Cabai Merah yang memiliki jarak tanam 75x40 cm mempunyai daun yang hijau
sedangkan Cabai Merah yang memiliki jarak tanam 50x20 cm sebagiannya
memiliki daun yang kuning pada umur ± 40 hari. Cabai Merah yang memiliki jarak
tanam 75x40 cm memiliki batang yang kuat dibandingkan jarak tanam 50x20 cm,
di lapangan ditemukan Cabai Merah yang memiliki jarak tanam 50x20 cm
batangnya rubuh pada saat hujan lebat yang disertai angin.
Dari hasil yang diamati selama praktek lapangan ini, jarak tanam 75x40 cm
lebih efisien untuk digunakan dalam budidaya Cabai Merah dibandingkan dengan
jarak tanam 50x20 cm.
Universitas Sriwijaya
26
Universitas Sriwijaya
27
Jadi biaya total keseluruhan yang dikeluarkan selama praktik lapangan ini
dihitung menggunakan rumus biaya total, yaitu :
TC = TFC + TVC
= Rp 402.000 + Rp 1.290.000
= Rp 1.692.000
Keseluruhan biaya total produksi yang dikeluarkan selama praktik lapangan
ini Rp 1.692.000 dengan luas lahan 300 m2
5.4.2. Produktivitas
Produksiper1kalimasatanam
Produktivitas =
Luaspanen1kalimasatanam
29 kg
Produktivitas =
0,03 ha
5.4.3. Penerimaan
Universitas Sriwijaya
28
5.4.4. Pendapatan
Pd = TR – TC
Pd = Rp. 2.465.000 – Rp 1.692.000
Pd = Rp. 773.000
Jadi, pendapatan yang didapat selama praktik lapangan ini adalah sebesar Rp.
773.000
Analisis titik impas modal kembali atau Break Event Point(BEP) adalah
kondii yang menggambarkan hasil usahatani yang diperoleh sama dengan modal
yang dikeluarkan. Dalam kondisi ini, usahatani yang dilakukan tidak
menghasilkan keuntungan dan kerugian.
= 341,72 kg
Universitas Sriwijaya
29
= Rp. 2.445,64 / kg
Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat harga timun suri di tingkat
petani sebesar Rp. 2.445,64/kg, usahatani timun suri tidak memperoleh
kuntungan dan
Universitas Sriwijaya
30
Saluran Pemasaran 1
Produsen Konsumen
Saluran Pemasaran 2
Universitas Sriwijaya
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan Praktik Lapangan yang dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Didalam budidaya Cabai Merah/ Capsicum annuum L. terdapat beberapa tahap
budidaya dari persiapan lahan, penanaman, pemelihara, hingga panen.
2. Jarak tanam memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan Cabai Merah, hasil
produksi Cabai Merah, dan keadaan fisik Cabai Merah tersebut. Dari hasil yang
diamati selama praktek lapangan ini, jarak tanam 75x40 cm lebih efisien untuk
digunakan dalam budidaya Cabai Merah dibandingkan dengan jarak tanam
50x20 cm.
3. Dilihat dari produksi, produktivitas, penerimaan, pendapatan, dan pemasaran
nya, Cabai Merah memberikan keuntungan untuk dibudidayakan.
6.2. Saran
Saran yang dapat diberikan setelah melaksanakan praktik lapangan ini
adalah sebagai berikut :
1. Jarak tanam yang efisien untuk diterapkan petani dalam budidaya Cabai
Merah/Capsicum annuum L. adalah 75x40 cm karena dilihat dari
pertumbuhannya yang cukup baik dan hasil produksi yang lebih besar
dibandingkan dengan jarak tanam 50x20 cm. Sehingga penulis menyarankan
jarak tanam yang efisien dan baik untuk budidaya Cabai Merah/Capsicum
annuum L. adalah 75x40 cm.
2. Jarak tanam 50x20 cm tidak dianjurkan karena produksinya lebih sedikit dan
jarak tanam 50x20 cm mengalami sedikit kesulitan pada saat pembubunan.
31
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, S. 2010. Meraup Untung Bertanam Cabai Rawit dengan Polybag. Lily
Publisher : Yogyakarta.
Setiadi, 2006. Jenis dan Budidaya Cabai Keriting. Penebar Swadaya : Jakarta.
31
Universitas Sriwijaya
,
LAMPIRAN
Lampiran 1. Denah Peta Lahan Praktik Klinik Agribisnis dan sekitarnya
Lampiran 2. Denah Lahan Lokasi Praktik Lapangan
Universitas Sriwijaya
Lampiran 3. Penentuan sampel dengan pola diagonal
50 cm
6 1
50 cm
7 2
4 9
5 10
Ket :
Sampel 1
Minggu Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
Sampel 2
Minggu Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
Tinggi Tanaman 1 2 4 6 8 11 12 15
(cm)
Jumlah Daun 2 4 8 9 10 13 18 24
(Helai)
Jumlah Tangkai - - - - 1 2 4 6
(Tangkai)
Sampel 3
Tanggal 20 Mei 27 Mei 3 Juni 5 Juni 10 Juni 17 Juni 24 Juni 1 Juli
Pengamtan 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017
Minggu Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
Sampel 4
Tanggal 20 Mei 27 Mei 3 Juni 5 Juni 10 Juni 17 Juni 24 Juni 1 Juli
Pengamtan 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017
Minggu Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
Minggu Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
Tinggi Tanaman 1 3 4 6 9 10 12 15
(cm)
Jumlah Daun 2 5 7 9 10 13 18 24
(Helai)
Jumlah Tangkai - - - 1 2 2 4 7
(Tangkai)
Sampel 6
Tanggal 20 Mei 27 Mei 3 Juni 5 Juni 10 Juni 17 Juni 24 Juni 1 Juli
Pengamtan 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017
Minggu Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
Tinggi Tanaman 1 3 4 6 9 10 12 15
(cm)
Jumlah Daun 2 5 7 9 10 13 18 23
(Helai)
Jumlah Tangkai - - - - 2 2 4 7
(Tangkai)
Sampel 7
Tanggal 20 Mei 27 Mei 3 Juni 5 Juni 10 Juni 17 Juni 24 Juni 1 Juli
Pengamtan 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017
Minggu Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
Sampel 8
Tanggal 20 Mei 27 Mei 3 Juni 5 Juni 10 Juni 17 Juni 24 Juni 1 Juli
Pengamtan 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017
Minggu Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
Tinggi Tanaman 1 3 5 6 9 10 12 15
(cm)
Jumlah Daun 2 5 7 9 10 13 18 29
(Helai)
Jumlah Tangkai - - - 1 2 2 4 7
(Tangkai)
Sampel 9
Tanggal 20 Mei 27 Mei 3 Juni 5 Juni 10 Juni 17 Juni 24 Juni 1 Juli
Pengamtan 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017
Minggu Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
Sampel 10
Tanggal 20 Mei 27 Mei 3 Juni 5 Juni 10 Juni 17 Juni 24 Juni 1 Juli
Pengamtan 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017
Minggu Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
Tinggi Tanaman 1 3 4 6 8 10 12 15
(cm)
Jumlah Daun 2 5 7 9 10 13 19 32
(Helai)
Jumlah Tangkai - - - 1 2 2 4 7
(Tangkai)