Ceeeeee

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

JUDUL PENELITIAN : PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGAWASAN

TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA KARYAWAN PADA PT. RIAU CRUMB
RUBBER FACTORY PEKANBARU

PENULIS : SUMIATI SIREGAR

PEMBIMBING I : Dr. Susi Hendriani, SE., M.Si

PEMBIMBING II : Rio J. M. Marpaung, SE., MM

EMAIL : Siregar_sumiati@yahoo.co.id

ABSTRACT
EFFECT OF DISCIPLINE WORK AND OBSERVATION OF SAFETY AND HEALTH
EMPLOYEE PART PRODUCTION OF PT. RIAU CRUMB RUBBER FACTORY IN
PEKANBARU

BY
SUMIATI SIREGAR

The research was conducted at PT. Riau Crumb Rubber Factory in Pekanbaru No.63
at Kampung Suka Ramai street road. That aims to determine how Effect of Discipline work
and Observation either simultaneously or partially on Safety and Health of Employee Part of
Production at PT. Riau Crumb Rubber Factory in Pekanbaru.
The population in this research is employee of PT. Riau Crumb Rubber Factory Part
of Production in Pekanbaru, which amounts to 153 employee, and the sample is 60 employee.
The Analytics Method is Descriptif of Quantitative Method with SPSS 18.00 version.
Simultaneous regression test (F test) showed that the independent variables
simultaneously disciplines work and observation has a significant influence on safety and
health of employee. The magnitude of the effect that the coefficient of determination (R2) by
the two variables simultaneously on the dependent variable while the remaining 69%, 31%
influenced by other variables not examined. Partial regression results (t test) showed that the
dependent variable has an safety and health employee a significant effect on each of the
independent variables studied were disciplines work and observation.

Keywords: Discipline Work, Observation, and Safety adn Helth Of Employee

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 1


PENDAHULUAN Klasifikasi Kecelakaan
Jumlah
Karyawan sebagai salah satu faktor Tahun
Karyawan
Meninggal
Berat Ringan
Total
Dunia
penentu keberhasilan suatu perusahaan dan 2008 157 - 23 30 53
sebagai unsur terpenting penyelenggara 2009 155 - 15 42 57
perusahaan sering pula menimbulkan masalah. 2010 152 1 19 44 64
2011 152 - 20 35 55
Hal ini disebabkan setiap manusia mempunyai 2012 153 - 25 43 68
tingkat kebutuhan, harapan, latar belakang Sumber : PT. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru 2013
sosial dan masalah yang berbeda. Salah satu
masalah yang sering dihadapi perusahaan Berdasarkan Tabel diatas, dapat dilihat
adalah tingginya angka kecelakaan kerja yang pada tahun 2010 terjadinya kecelakaan yang
dikarenakan kurangnya kesadaran karyawan mengakibatkan karyawan tersebut meninggal
akan pentingnya keselamatan dan kesehatan dunia. Hal ini di karenakan karyawan tersebut
kerja. tidak memakai alat pelindung diri pada saat
PT. Riau Crumb Rubber Factory proses produksi dan kurangnya pengawasan
Pekanbaru merupakan salah satu perusahaan pada saat itu. Pada tahun 2012, tingkat
yang bergerak dalam proses pengolahan karet kecelakaan kerja mengalami kenaikan dari
alam hasil kebun rakyat, dengan hasil produksi tahun-tahun sebelumnya.
akhir berupa karet setengah jadi (crumb Dengan tingginya angka kecelakaan,
rubber) dengan bahan baku menggunakan pihak perusahaan seharusnya lebih mencari
karet mentah yang diperoleh dari supplier yang tahu apa sebenarnya penyebab dari terjadinya
langsung datang ke pabrik dan umumnya kecelakaan tersebut dan juga menjadi
merupakan langganan dari perusahaan. perhatian serius bagi pihak perusahaan dalam
Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencegah dan mencari solusi agar kecelakaan
(K3) adalah salah satu faktor yang menjadi kerja tidak terjadi lagi, salah satunya dengan
suatu dasar terciptanya suatu lingkungan kerja lebih meningkatkan disiplin kerja, pengawasan
yang kondusif dan sehat. Instruksi yang tepat pada bagian produksi dan memberikan
dan program latihan keselamatan dan pelatihan mengenai pentingnya keselamatan
kesehatan kerja perorangan sangat menolong dan kesehatan kerja dalam melaksanakan
dalam membangkitkan rasa aman dalam pekerjaan mereka.
lingkungan kerja industri. Hal ini menyangkut Kedisiplinan merupakan kesadaran
perlengkapan, mesin-mesin, alat-alat dan kesediaan seseorang menaati semua
hubungan antara pekerja dan pengawas di peraturan perusahaan dan norma-norma sosial
tempat kerja. Dalam menciptakan sistem yang berlaku. Kesadaran adalah sikap sesorang
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang secara sukarela menaati semua peraturan
yang fungsional, perlu kerja sama yang baik dan kesadaran tugas dan tanggung jawab.
dan meningkatkan rasa kehati-hatian untuk Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku
mencegah timbulnya kecelakaan kerja. dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan
Dalam melaksanakan proses peraturan perusahaan baik yang tertulis
pengolahan kemungkinan terjadinya maupun tidak tertilis.
kecelakaan kerja cukup tinggi. Berikut data Karyawan yang melakukan
jumlah tingkat kecelakaan kerja yang terjadi pelanggaran pada saat bekerja masih terlihat
pada karyawan bagian produksi pada PT. Riau banyak karyawan yang tidak menggunakan
Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada tahun alat perlindungan kerja yang telah ditetapkan
2008-2012. oleh perusahaan untuk menghindari terjadinya
Tabel 1 : Data Tingkat Kecelakaan Kerja kecelakaan kerja. Dalam hal penggunaan
Karyawan Bagian Produksi mesin-mesin masih ada karyawan yang
Pada PT. Riau Crumb Rubber menggunakannya tidak sesuai dengan prosedur
Factory Pekanbaru Pada Tahun yang telah ditetapkan. Pihak perusahaan telah
2008-2009 memberikan arahan tentang penggunaan
mesin-mesin tersebut.
Berikut ini daftar pelanggaran yang
dilakukan karyawan bagian produksi sebagai
berikut :

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 2


Tabel 2 : Pelanggaran Yang Dilakukan yang dapat merugikan karyawan dan pihak
Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Riau perusahaan.
Crumb Rubber Factory Pekanbaru Pada Berdasarkan uraian-uraian diatas maka
Tahun 2008-2012 penulis merasa tertarik mengadakan penelitian
pada PT. Riau Crumb Rubber Factory
Klasifikasi Pelanggaran
Pekanbaru yang berjudul “Pengaruh
Jumlah karyawan
Tahun
Jumlah
Karyawan
Jumlah karyawan
yang tidak
yang tidak Total Disiplin Kerja dan Pengawasan terhadap
menggunakan
menggunakan alat
pelindung diri
mesin produksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sesuai prosedur
2008 157 40 17 57 Karyawan Bagian Produksi pada PT.
2009 155 33 26 59
2010 152 52 12 64 Riau Crumb Rubber Factory
2011
2012
152
153
46
57
11
17
57
74
Pekanbaru”.
Sumber : PT. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru 2013
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Tabel diatas, dapat kita Berdasarkan latar belakang yang telah
lihat tingkat pelanggaran kerja yang paling dikemukakan diatas, maka penulis
banyak terjadi adalah pada tahun 2012 yaitu mengidentifikasi dan merumuskan masalah
sebanyak 74 orang. Hal ini terjadi karena dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
kurangnya disiplin dari para karyawan yang 1. Apakah Disiplin Kerja dan
tidak mematuhi peraturan tentang Pengawasan secara simultan
menggunakan alat pelindung diri dan berpengaruh signifikan terhadap
menggunakan mesin produksi sesuai prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
ketika sedang bekerja. Sehingga dalam karyawan bagian produksi pada PT.
melaksanakan pekerjaan menjadi tidak efektif Riau Crumb Rubber Factory
dan efesien. Sebaiknya pihak perusahaan lebih Pekanbaru?
memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan 2. Apakah Disiplin Kerja dan
dan keinginan karyawan karena setiap Pengawasan secara parsial
karyawan mempunyai kebutuhan serta berpengaruh signifikan terhadap
keinginan yang berbeda-beda. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Selain disiplin kerja pengawasan juga karyawan bagian produksi pada PT.
mempunyai peran penting dalam mengurangi Riau Crumb Rubber Factory
tingkat kecelakaan kerja. Dengan adanya Pekanbaru?
pengawasan yang tepat akan dapat 3. Variabel manakah yang paling
meningkatkan semangat kerja karyawan dan berpengaruh signifikan terhadap
menekan lajunya angka kecelakaan kerja jika Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pengawasan dilakukan sesuai dengan prosedur karyawan bagian produksi pada PT.
yang telah ditetapkan perusahaan. Riau Crumb Rubber Factory
Berdasarkan hasil prasurvey yang saya Pekanbaru?
lakukan tentang pengawasan pada PT. Riau
Crumb Rubber Factory Pekanbaru terdapat TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
beberapa masalah dimana pengawasan pada 1. Tujuan Penelitian
bagian produksi belum efektif. Misalnya pada a. Mengetahui pengaruh Disiplin Kerja
saat karyawan bekerja mandor tidak terjun dan Pengawasan secara simultan
langsung melihat proses produksi dan tidak terhadap Keselamatan dan Kesehatan
menegur karyawan yang tidak menggunakan Kerja karyawan bagian produksi pada
alat pelindung diri. Pada saat terjadinya PT. Riau Crumb Rubber Factory
kecelakaan kerja barulah mandor tersebut Pekanbaru?
datang untuk melihat kondisi yang terjadi di b. Mengetahui pengaruh Disiplin Kerja
lapangan. dan Pengawasan secara parsial
Hal ini sebaiknya harus menjadi terhadap Keselamatan dan Kesehatan
perhatian yang serius oleh pihak perusahaan Kerja karyawan bagian produksi pada
dalam mengevaluasi kinerja para mandor yang PT. Riau Crumb Rubber Factory
telah ditetapkan, untuk mengawasi karyawan Pekanbaru?
pada bagian produksi, agar tidak terjadi hal-hal c. Mengetahui variabel mana yang paling
berpengaruh terhadap Keselamatan

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 3


dan Kesehatan Kerja karyawan bagian
produksi pada PT. Riau Crumb
Rubber Factory Pekanbaru?
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi organisasi, dapat digunakan
sebagai sarana informasi dan bahan
pertimbangan pengambilan keputusan
dalam upaya meningkatkan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
karyawan bagian produksi pada PT.
Riau Crumb Rubber Factory
Pekanbaru.
b. Bagi penulis, penelitian ini berguna
dalam penerapan ilmu yang telah
diperoleh selama perkuliahan dan
mengaplikasikan di lapangan.
Bagi pihak lain diharapkan penelitian ini dapat
dipergunakan sebagai sumber informasi dan
bahan masukan bagi yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut pada masa yang akan
datang.

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 4


TELAAH PUSTAKA dan kemampuan, 2) Teladan pimpinan, 3)
Waskat, 4) Sanksi hukuman, 5) Ketegasan.
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan (Mangkunegara, 2011 : 134-139)
Kerja menyebutkan bahwa ada beberapa teknik
(D.Koeshartono dan M.F Shellyana didalam melaksanakan disiplin kerja yaitu
Junaedi, 2002 : 121) keselamatan dan teknik pertimbangan sedini mungkin, teknik
kesehatan kerja adalah suatu perlindungan atau mendisiplinkan diri, teknik kesediaan penyelia
sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, berdisiplin, teknik menegur pegawai
cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan primadona, teknik menimbulkan kesadaran
kerja yang bertujuan agar tenaga kerja diri dan teknik sandwich.
memperoleh kesehatan yang sempurna baik Pengertian Pengawasan
fisik, mental, maupun sosial sehingga Menurut (Manullang, 2008 : 172)
memungkinkan untuk dapat bekerja secara Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu
optimal. proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang
Faktor-faktor penyebab kecelakaan sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu
kerja menurut (D. Koeshartono dan M.F mengoreksi dengan maksud supaya
Shellyana Junaedi, 2002 121-122) adalah pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana
sebagai berikut : Faktor manusianya, faktor semula.
material atau bahan dan peralatannya, faktor Menurut (Handoko, 2000 : 16) yang
bahaya atau sumber bahaya dan faktor yang menjadi indikator dari pengawasan adalah
dihadapi. sebagai berikut: Akurat, Tepat waktu, Objektif
(D. Koeshartono dan M.F Shellyana dan menyeluruh, Fleksibel, Terpusat pada
Junaedi, 2002 : 121-122) menjelaskan hal-hal titik-titik pengawasan stratejik.
yang dapat dilakukan untuk mencegah Menurut (Odgers dalam Sukoco, 2007
kecelakaan kerja adalah Peraturan : 162) menyatakan tujuan pengawasan adalah
perundangan, Standarisasi, Pengawasan, Meningkatkan kinerja organisasi secara
Penelitian bersifat teknis yang meliputi sifat continue, karena kondisi persaingan usaha
dan ciri-ciri bahan-bahan berbahaya, yang semakin tinggi menuntut organisasi
Penelitian medis terutama penelitian tentang untuk setiap saat mengawasi kinerjanya,
dampak-dampak fisiologis, Penelitian Meningkatkan efisiensi dan keuntungan bagi
psikologis, Penelitian secara statistik untuk organisasi dengan menghilangkan pekerjaan
menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang yang tidak perlu atau mengurangi
terjadi, frekuensinya, Pendidikan yang penyalahgunaan alat atau bahan, Menilai
menyangkut pendidikan keselamatan dan derajat pencapaian rencana kerja dengan hasil
kurikulum teknik, Latihan-latihan, aktual yang dicapai dan dapat dipakai sebagai
Penggairahan dan Asuransi, dasar pemberian kompensasi bagi seorang
Pengertian Disiplin pegawai, Mengkoordinasikan beberapa elemen
Menurut (Sinungan, 2008 :146-147) atau program yang di jalankan, Meningkatkan
disiplin adalah sikap mental yang tercermin keterkaitan terhadap tujuan organisasi agar
dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, tercapai.
kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan
atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan dan KERANGKA PEMIKIRAN
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan baik oleh Kerangka pemikiran menggambarkan
pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang hubungan variabel independen yang dalam
berlaku dalam masyarakat untuk tujuan penelitian ini meliputi Disiplin Kerja (X1),
tertentu. Pengawasan (X2), terhadap dependen yaitu
Faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Y)
disiplin menurut (Martoyo dalam buku Marnis, Gambar 1: Kerangka Pemikiran
2011 : 12) adalah Motivasi, kesejahteraan,
kepemimpinan, pendidikan, latihan dan
penegakan disiplin lewat hukum.
(Hasibuan, 2012: 194) menjelaskan
bahwa pada dasarnya banyak indikator yang
mempengaruhi tingkat disiplin karyawan pada
suatu organisasi, diantaranya adalah 1) Tujuan

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 5


Disiplin Kerja
e = Tingkat Keyakinan yang
(X1) digunakan 10%

Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Jenis dan Sumber Data
(Y) Adapun jenis data dan sumber data
dari penelitian ini terdiri dari : Data primer
Pengawasan
(X2)
yaitu data yang dikumpulkan secara langsung
dari hasil wawancara atau interview dengan
responden serta data-data lainnya yang
Sumber : (Herzberg dalam Anoraga, 2006), (Malthis dan Jackson, 2002 : 217), diperoleh dari objek penelitian dan data
(Argama, 2006 : 48). sekunder yaitu data yang dimiliki oleh
perusahaan meliputi: sejarah singkat
HIPOTESIS perusahaan, struktur organisasi perusahaan,
Berdasarkan perumusan masalah, jumlah karyawan dan jumlah kecelakaan.
tujuan penelitian dan tinjauan pustaka, maka
penulis membuat hipotesis sebagai berikut : ANALISIS DATA
1. Disiplin kerja dan pengawasan secara Untuk mengetahui Pengaruh Disiplin
simultan berpengaruh signifikan Kerja dan Pengawasan terhadap Keselamatan
terhadap Keselamatan dan Kesehatan dan Kesehatan Kerja Karyawan Bagian
Kerja Karyawan bagian Produksi pada Produksi pada PT. Riau Crumb Rubber
PT. Riau Crumb Rubber Factory Factory Pekanbaru digunakan analisis regresi
Pekanbaru. berganda sebagai berikut : (Umar, 2011 : 126).
2. Disiplin kerja dan pengawasan secara Y= a+b1X1+b2X2+e
parsial berpengaruh signifikan dimana : Y = Keselamatan dan Kesehatan
terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kerja Karyawan bagian Produksi pada X1 = DisiplinKerja
PT. Riau Crumb Rubber Factory X2 = Pengawasan
Pekanbaru. a = Konstanta
3. Diduga variabel mana yang paling b1 , b2 = KoefisienRegresi
berpengaruh terhadap Keselamatan e = Standar Error
dan Kesehatan Kerja Karyawan bagian
Produksi pada PT. Riau Crumb PENGUJIAN HIPOTESIS
Rubber Factory Pekanbaru. Uji Validitas
(Umar, 2011: 59) menyebutkan
METODOLOGI PENELITIAN validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai
Objek Penelitian suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur.
Riau Crumb Rubber Factory yang Paling tidak yang dapat kita lakukan dalam
beralamat di Jalan Kampung Sukaramai No.63 menetapkan validitas suatu instrumen
Pekanbaru. pengukuran adalah menghasilkan derajat yang
Populasi dan Sampel tinggi dari kedekatan data yang diperoleh
Dalam penelitian ini, yang menjadi dengan apa yang kita yakini dalam
populasi adalah karyawan PT. Riau Crumb pengukuran. Uji validitas bertujuan untuk
Rubber Factory Pekanbaru.yang berjumlah mengukur valid tidaknya suatu sistem
153 orang. Untuk menentukan sampel yang pernyataan.
dibutuhkan dalam penelitian ini, digunakan Bila r hitung > r tabel, berarti item
rumus slovin sebagai berikut: pernyataan valid.
Bila r hitung < r tabel, berarti item
pernyataan tidak valid.
Uji Reliabilitas
n = 60,47
(Umar, 2011: 58) mengemukakan
= 60 orang ( dibulatkan) reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian
Dimana : n = Ukuran sampel atau keakuratan yang ditunjukkan oleh
N = Jumlah Populasi instrumen pengukuran. Uji reliabilitas
bertujuan untuk mengukur konsisten tidaknya

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 6


jawaban seseorang terhadap item-item tidak berpengaruh secara signifikan
pertanyaan didalam kuisioner. terhadap variabel dependen
UJI ASUMSI KLASIK (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Uji Normalitas
(Sarjono dan Winda, 2011: 53) Uji t
menyebutkan uji normalitas bertujuan untuk Untuk menguji signifikansi Pengaruh
mengetahui normal atau tidaknya suatu Disiplin Kerja dan Pengawasan terhadap
distribusi data. Pada dasarnya, uji normalitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan
adalah membandingkan antara data yang kita secara parsial digunakan uji t. Kriteria
miliki dan data berdistribusi normal yang pengujiannya yaitu :
memiliki mean dan standar deviasi yang sama a. Jika nilai t hitung lebih besar dari pada
dengan data kita. Uji normalitas menjadi hal t tabel (thitung > ttabel), hal ini
penting karena salah satu syarat pengujian menunjukkan bahwa variabel
parametric-test (uji parametrik) adalah data independen (Disiplin Kerja dan
harus memiliki distribusi normal. Pengawasan) secara bersama-sama
Uji Multikolinieritas berpengaruh secara signifikan
(Sarjono dan Winda, 2011: 70) terhadap variabel dependen
menyebutkan uji multikolinieritas bertujuan (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
untuk mengetahui apakah hubungan diantara b. Jika nilai t hitung lebih kecil dari pada
variabel independent memiliki masalah t tabel (thitung < ttabel), hal ini
multikorelasi (gejala multikolinieritas) atau menunjukkan bahwa variabel
tidak. Multikorelasi adalah korelasi yang independen (Disiplin Kerja dan
sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi Pengawasan) secara bersama-sama
pada hubungan diantara variabel independen. tidak berpengaruh secara signifikan
Uji multikorelasi perlu dilakukan jika jumlah terhadap variabel dependen
variabel independen lebih dari satu. (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Uji Heteroskedastisitas untuk pengolahan data hasil kuisioner
(Sarjono dan Winda, 2011: 66) penulis menggunakan program SPSS
menyebutkan heteroskedasitas menunjukkan (Statistical Package For Social
bahwa varians variabel tidak sama untuk Science) Versi 18.00.
semua pengamatan atau observasi. Ada
beberapa cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan
melihat scatterplot serta melalui uji gletjer, uji
park, uji white. Uji heteroskedastisitas yang
paling sering digunakan adalah uji scatterplot.
Uji F
Untuk menguji signifikansi Pengaruh
Disiplin Kerja dan Pengawasan terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan
secara simultan digunakan uji F. Kriteria
pengujiannya yaitu :
a. Jika nilai F hitung lebih besar dari
pada F tabel (Fhitung > Ftabel), hal ini
menunjukkan bahwa variabel
independen (Disiplin Kerja dan
Pengawasan) secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
b. Jika nilai F hitung lebih kecil dari
pada F tabel (Fhitung < Ftabel), hal ini
menunjukkan bahwa variabel
independen (Disiplin Kerja dan
Pengawasan) secara bersama-sama

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 7


HASIL DAN PEMBAHASAN variabel independen. Semakin besar
Uji regresi berganda koefisien determinasinya, maka semakin
Alat uji hipotesis dalam penelitian ini baik variabel independen dalam
adalah regresi berganda. Regresi berganda menjelaskan variabel dependen. Dengan
adalah regresi yang memiliki satu variabel demikian regresi yang dihasilkan baik
dependen dan lebih dari satu variabel
untuk mengistemasi nilai variabel
independen. Model persamaan regresi
berganda adalah sebagai berikut: dependen.
Y= a+b1X1+b2X2+e Tabel 4: Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
dimana : Y = Keselamatan dan Kesehatan
Model R R Square Adjusted R Square
Kerja a
1 .833 .694 .685
X1 = DisiplinKerja
a. Predictors: (Constant), Disiplin dan Pengawasan
X2 = Pengawasan b. Dependent Variable: Keselamatan dan Kesehatan
a = Konstanta Kerja
b1 , b2 = KoefisienRegresi Sumber : Data Olahan SPSS Penelitian 2013
e = Standar Error
Tabel 3: Hasil Uji Regresi Berganda Berdasarkan perhitungan nilai
Coefficients a koefesien determinasi R square diperoleh
nilai sebesar .694. Hal ini menunjukkan
Unstandardized Standardized bahwa variabel independen memberikan
Coefficients Coefficients pengaruh sebesar .69% terhadap dependen
Model B Std. Error Beta t Sig.
dan sisanya sebesar 31% dipengaruhi oleh
1 (Constant) 3.010 1.653 1.387 .000
variabel-variabel lain yang tidak termasuk
Disiplin 1.687 .822 .394 2.051 .045 kedalam penelitian ini.
Pengawasan 4.474 .822 .496 5.441 .000
a. Dependent Variable: Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Uji Hipotesis
Sumber: Data Olahan SPSS Hasil Penelitian 2013 Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk
Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh mengetahui apakah variabel independen
persamaan regresi yang dihasilkan adalah : secara bersama-sama menjelaskan variabel
Y = 3.010 + 1.687X1 + 4.474X2 dependen seperti pada hipotesis pertama.
Keterangan : Pengujian secara bersama-sama ini dengan
1. Nilai konstan adalah sebesar 3,010, menggunakan uji F. Analisa uji F ini
mengindikasikan bahwa jika dilakukan dengan membandingkan F hitung
variabel independen yaitu disiplin dan F tabel. Namun sebelum
dan pengawasan adalah nol maka membandingkan niali F tersebut harus
keselamatan dan kesehatan kerja ditentukan tingkat kepercayaan (1- ) dan
adalah sebebesar konstanta 3,010. derajat kebebasan (degree of freedom) = n-
2. Nilai beta X1 bernilai positif 1,687 ( k + 1 ) agar dapat ditentukan nilai
artinya apabila terjadi kenaikan kritisnya. Alpha ( ) yang digunakan
disiplin 1% maka akan dalam penelitian ini adalah 0,05 dengan
meningkatkan keselamatan dan hipotesis dua sisi ( 2 tail ).
kesehatan kerja sebesar 1,687. Apabila F hitung< F tabel atau p value
Nilai beta X2 bernilai positif 4,474 artinya > dikatakan tidak signifikan. Dan
apabila terjadi kenaikan pengawasan 1% sebaliknya jika F hitung> F tabel atau p value
maka akan meningkatkan keselamtan dan < , dikatakan signifikan. Hal ini berarti
kesehatan kerja sebesar 4,474. variabel independen secara bersama-sama
mempunyai pengaruh dengan variabel
Koefisien Determinasi dependen. Hasil analisis pertama dari
Koefisien determinan (R2) adalah penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.15
sebuah koefisien yang menunjukkan dibawah ini:
seberapa besar persentase variabel–

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 8


Tabel 5: Hasil Uji Regresi Simultan bahwa disiplin mempunyai nilai koefieisen
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
beta sebesar 0,531 yang lebih besar jika
1 Regression 1064,419 2 532,210 64,670 .000a dibandingkan dengan variabel lingkungan
Residual 469,092 57 8,230 kerja yaitu sebesar 0,344. Hal ini
Total 1533,511 59
a. Predictors: (Constant), Pengawasan, Disiplin
menunjukkan bahwa disiplin lebih
b. Dependent Variable: Keselamatan dan Kesehatan Kerja dominan berpengaruh terhadap
Sumber :Data Olahan SPSS Versi 18. keselamatan dan kesehatan kerja
Karyawan Pada CV Indonesia Jersey,
Dari hasil di atas dapat diperoleh Ftest Malang.
64,670 > Ftabel 3,159 dan P Value sebesar 0,000
< 0,05 yang berarti Fhitung > Ftabel. Hal ini berarti Uji t Kedua
variabel independen secara bersama-sama Hipotesis kedua yang diajukan
mempunyai hubungan dengan variabel
adalah menguji apakah Pengawasan
dependen. Artinya variabel Disiplin dan
Pengawasan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Keselamatan dan
berpengaruh dan signifikan terhadap Kesehatan Kerja. Dengan kata lain, apakah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. semakin meningkatnya partipasi anggaran
maka Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Uji t Pertama semakin meningkat pula. Untuk lebih
Hasil uji t yang pertama diajukan jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini
adalah untuk menguji apakah Disiplin :
Kerja berpengaruh terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja. Dengan kata lain, Tabel 7: Hasil Uji t Kedua
Variabel Independen thitung ttabel Sig Keterangan
apakah semakin meningkatnya Disiplin
Pengawasan 5,441 2,002 0.000 H2 diterima
Kerja maka Keselamatan dan Kesehatan
Kerja akan semakin meningkat pula. Sumber : Data Olahan SPSS Penelitian 2013
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini : Jika nilai t hitung > t tabel dan p-
Tabel 6: Hasil Uji t Pertama value (sign) < dari 0,05 maka H2 diterima,
Variabel Independen thitung ttabel Sig Keterangan
sebaliknya apabila t hitung < t tabel p
Disiplin 2,051 2,002 0.045 H1 diterima value (sign) > 0,05 maka H2 ditolak.
Dalam penelitian ini, nilai t hitung sebesar
Sumber : Data Olahan SPSS Penelitian 2013
5,441 dan t table sebesar 2,002 dan p value
Jika nilai t hitung > t tabel dan p- (sign) 0,000 yang artinya lebih kecil dari
value (sign) < dari 0,05 maka H1 diterima, 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini
sebaliknya apabila t hitung < t tabel p berhasil menerima hipotesis kedua yang
value (sign) > 0,05 maka H1 ditolak. menyatakan bahwa pengawasan
Dalam penelitian ini, nilai t hitung sebesar berpengaruh terhadap Keselamatan dan
2.051 dan t table sebesar 2.002 dan p value Kesehatan Kerja.
(sign) 0,045 yang artinya lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini PEMBAHASAN
1. Pengaruh Disiplin Kerja dan
berhasil menerima hipotesis pertama yang
Pengawasan secara simultan terhadap
menyatakan bahwa Disiplin berpengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap Keselamatan dan Kesehatan Karyawan pada PT. Riau Crumb
Kerja. Rubber Factory Pekanbaru
Hasil penelitian ini sesuai dengan Berdasarkan hasil kuesioner,
penelitian Putro Danu Handono (2009), tanggapan responden atau karyawan pada PT.
Pengaruh Lingkungan Kerja Dan disiplin Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru
Terhadap keselamatan dan kesehatan kerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Karyawan Pada CV Indonesia Jersey, mendapat rata – rata keseluruhan sebesar 3,34
Malang. Hasil perhitungan menunjukkan yang termasuk kategori kurang baik, yang

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 9


menandakan bahwa perusahaan harus lebih variabel Pengawasan secara parsial
memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja karyawannya agar tidak terjadi hal-hal Kerja Karyawan pada PT. Riau Crumb
yang tidak diinginkan. Rubber Factory Pekanbaru”. Dimana
Dari analisis yang telah dikemukakan pengawasan memiliki t hitung (5,441) > t
sebelumnya, dapat dilihat bahwa hipotesis
tabel (2,002) dan Sig. (0,000) < 0,05 yang
yang menyatakan “Disiplin dan Pengawasan
secara simultan berpengaruh terhadap bermakna bahwa Pengawasan berpengaruh
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagian signifikan terhadap Keselamatan dan
Produksi dapat diterima. Diketahui F hitung Kesehatan Kerja Karyawan pada PT. Riau
(64,670) > F tabel (3,159) dengan Sig. (0,000) Crumb Rubber Factory Pekanbaru
< 0,05. Artinya adalah bahwa variabel
independen (Disiplin dan Pengawasan) secara
bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja). Maka H0 ditolak dan H1
diterima.
2. Pengaruh Disiplin Secara Parsial
terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Karyawan pada PT. Riau Crumb
Rubber Factory Pekanbaru
Berdasarkan hasil kuesioner,
tanggapan karyawan terhadap Disiplin
mendapat rata-rata keseluruhan sebesar 3,38
yang tergolong kategori kurang baik. Hal ini
menandakan bahwa Disiplin kerja karyawan
pada PT. Riau Crumb Rubber Factory
Pekanbaru harus lebih ditingkatkan.
Hipotesis yang menyatakan “terdapat
pengaruh yang signifikan dari variabel disiplin
kerja secara parsial terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja karyawan pada PT. Riau
Crumb Rubber Factory Pekanbaru”, dapat
diterima. Dimana Disiplin kerja memiliki t
hitung (2,051) > t tabel ((2,002) yang artinya
Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan
pada PT. Riau Crumb Rubber Factory
Pekanbaru.
3. Pengaruh Pengawasan secara parsial
terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Karyawan Pada PT. Riau
Crumb Rubber Factory Pekanbaru
Berdasarkan hasil kuesioner,
tanggapan karyawan terhadap pengawasan
mendapat nilai rata – rata keseluruhan
sebesar 3,27 yang tergolong kategori
kurang baik. Hal ini menandakan bahwa
pengawasan pada PT. Riau Crumb Rubber
Factory Pekanbaru belum terlaksanaa
secara optimal.
Hipotesis yang menyatakan
“terdapat pengaruh yang signifikan dari

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 10


KESIMPULAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan Berdasarkan pada beberapa
pembahasan maka dikemukakan kesimpulan, maka dapat diberikan saran
kesimpulan penelitian sebagai berikut: sebagai berikut :
1. Diketahui bahwa keselamatan dan 1. Manajemen perusahaan sebaiknya
kesehatan kerja karyawan pada PT. mengadakan sosialisasi kepada
Riau Crumb Rubber Factory karyawan tentang pentingnya
Pekanbaru termasuk kategori kurang keselamatan dan kesehatan kerja dalam
baik, karena dari jawaban responden melakukan pekerjaan. Selain itu,
terhadap keselamatan dan kesehatan perusahaan harus lebih memberikan
kerja karyawan berada pada rentang tempat yang nyaman bagi para
skor 2,60-3,39, yang mana jika karyawan, menyediakan alat-alat
keselamatan dan kesehatan kerja pelindung diri yang lengkap dan layak
karyawan tinggi maka skor yang untuk digunakan, siklus udara di
diharapkan adalah 4,20-5,00. Untuk tempat kerja hendaknya dikondisikan
mendapatkan skor tersebut maka pihak lebih baik dengan membuat ventilasi
perusahaan lebih meningkatkan lagi yang cukup.
keselamatan dan kesehatan kerja 2. Perusahaan lebih memperhatikan
karyawan agar tercapainya tujuan disiplin kerja karyawan agar
perusahaan. keselamatan dan kesehatan kerja
2. Diketahui bahwa disiplin kerja karyawan lebih dapat ditingkatkan lagi.
karyawan pada PT. Riau Crumb Dalam hal ini dibutuhkan kesadaran
Rubber Factory Pekanbaru termasuk diri karyawan untuk menggunakan alt-
kategori kurang baik, karena dari alat pelindung diri, menggunakan alat-
jawaban responden terhadap disiplin alat produksi serta memberikan
kerja berada pada rentang skor 2,60- motivasi agar karyawan mampu
3,39, yang mana jika disiplin kerja bekerja dengan lebih baik dan hati-hati.
karyawan tinggi maka skor yang Apabila masih ada karyawan yang
diharapkan adalah 4,20-5,00. Untuk tidak mengikuti peraturan yang telah
mendapatkan skor tersebut maka pihak ditetapkan maka pihak perusahaan
perusahaan lebih meningkatkan lagi hendaknya memberikan sanksi tegas
disiplin kerja karyawan, agar karyawan terhadap karyawan. Sanksi disini bisa
dapat bekerja leih hati-hati. berupa skorsing atau pemecatan
3. Diketahui bahwa pengawasan pada PT. karyawan apabila karyawan tidak lagi
Riau Crumb Rubber Factory memikirkan keselamatan dalam
Pekanbaru termasuk kategori kurang bekerja.
baik, karena dari jawaban responden 3. Pengawasan yang diberikan kepada
terhadap pengawasan berada pada karyawan harus bersifat kontinue dan
rentang skor 2,60-3,39, yang mana jika informasi keselamatan dan kesehatan
pengawasan tinggi maka skor yang kerja yang diberikan harus dapat
diharapkan adalah 4,20-5,00. Untuk dipahami dan dimengerti oleh
mendapatkan skor tersebut maka pihak karyawan.
perusahaan lebih loyal memerikan
pengawasan terhadap karyawan
sehingga dapat memberikan tanggapan
atau reaksi terhadap ancaman yang
akan terjadi pada karyawan yang
sedang bekerja.

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 11


DAFTAR PUSTAKA Mondy, Wayne. 2009. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Erlangga. Jakarta

Nitisemito, Alex S, 2005. Manajemen


Anizar. 2012. Teknik Keselamatan dan
Personalia. Penerbit Ghalia Indonesia.
Kesehatan Kerja di Industri. PT. Graha Jakarta.
Ilmu. Jakarta.
Notoadmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Rineka
Penelitian. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Cipta. Jakarta.

Dessler, Gary. 2009. Manajemen Sumber Nurmansyah. 2011. Manajemen Sumber Daya
Daya Manusia. PT. Macanan Jaya Manusia. Unilak Press. Pekanbaru.
Cemerlang.
Rivai,Veithzal. 2006. Manajemen Sumber
Fathoni, abdurrahmat H. 2009. Manajemen Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT
sumber daya manusia. Penerbit Rineka Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Cipta. Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2009. Kiat Meningkatkan
Hasibuan, SP Malayu. 2012 Manajemen Produktivitas Kerja. Rineka Cipta.
Sumber Daya Manusia. PT Bumi Asih. Jakarta.
Jakarta.
Sinungan, Muchdarsyah. 2009. Produktivitas.
Handoko T. Hani. 2006. Manajemen PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2009.
Cetakan ke-9, BPFE. Yogyakarta.
Mananjemen Sumber Daya Manusia
Himpunan Peraturan Perundang-undangan Konsep, Teori dan Pengembangan
Republik Indonesia. 2008. Keselamatan Dalam Konteks Organisasi Publik. PT.
dan Kesehatan Kerja. Nuansa Aulia. Graha Ilmu. Jakarta.
Bandung.
Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber
Koeshartono, Dkk. 2011. Hubungan Daya Manusia. PT. Buku Seru.
Industrial. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
Yogyakarta.
Tisnawati Ernie dan Saefullah Kurniawan.
Mangkunegara Prabu Anwar A.A. 2004. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta
Manajemen Sumber Daya Manusia
Karya Ilmiah :
Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung. Alifiyaumi (2007). Pengaruh Pengawasan
terhadap Keselamtan dan Kesehatan
Mathis, Robert L dan John H Jackson. 2006. Kerja (Studi pada Karyawan bagian
Manajemen Sumber Daya Manusia Produksi PT. Perkebunan Nusantara X
Perusahaan. PT Salemba Empat. Pabrik Gula Gempol Kerep Mojokerto).
Bandung. http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/manajemen/
Marnis. 2011. Manajemen Sumber Daya
article/view/2007
Manusia II, Fakultas Ekonomi
Universitas Riau. Pekanbaru. Handono, Danu, Putro. (2009). Pengaruh
Lingkungan Kerja dan Disiplin terhadap
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Perilaku
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dan Budaya Organisasi. Refika Aditama.
Karyawan pada CV. Indonesia
Bandung.
Jersey.Malang.
Manullang, M. 2004. Dasar-Dasar http://www.gunadarma.ac.id/library/articl
Manajemen. Rineka Cipta. Jakarta es/graduate/economy/2009/Artikel.pdf

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 12


Karno (2001). Pengaruh Kompensasi dan
Pengawasan terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Karyawan pada PT.
Yudistira Bumi Bhakti Halmahera Timur.
http://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/ar
ticle/view.

Victoria, Lia (2008). Pengaruh Pengawasan


dan Motivasi terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Karyawan pada CV.
Karuni Jati. Karang Anyer.
http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/ma
najemen/article/view.

Jurnal Internasional :

Gerard I.J.M. Zwetsloot, Arjella R. van


Scheppingen, Anja J. Dijkman, Judith
Heinrich, dan Heleen den Besten
(2010)."The organizational benefits of
investing in workplace health",
International Journal of Workplace
Health
Management,http://www.emeraldinsight.
com/journals.htm?issn=&volume=&issue
=&article=&show=abstract. Tanggal 22
April 2013.

Wolf Kristen (2008). "Health and productivity


management in Europe", International
Journal of Workplace Health
Management, Vol. 1 Iss: 2,
pp.136,144.http://www.emeraldinsight.co
m/journals.htm?issn=&volume=1&issue=
&article=&show=abstract. Tanggal 22
April 2013

JOM Fekon Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 13

You might also like