Professional Documents
Culture Documents
Gambaran Pasien Osteomielitis Kronis DI Bagian Bedah Ortopedi Rsup Dr. Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2011 - Desember 2016
Gambaran Pasien Osteomielitis Kronis DI Bagian Bedah Ortopedi Rsup Dr. Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2011 - Desember 2016
ABSTRACT
ABSTRAK
Osteomielitis adalah proses inflamasi yang menyertai proses destruksi tulang yang
disebabkan oleh bakteri piogenik. Insiden osteomielitis kronis di Indonesia adalah
0,5-2,4/100.000 penduduk dan meningkat dengan bertambahnya usia. Osteomielitis
kronis lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran pasien osteomielitis kronis berdasarkan
jumlah kasus, usia, jenis kelamin, manifestasi klinis, gambaran radiologi, tatalaksana
bedah dan jenis antibiotik yang diberikan di Bagian Bedah Ortopedi RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011 – Desember 2016. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari rekam
medik yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini menemukan 151 kasus
osteomielitis kronis di Bagian Bedah Ortopedi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
1
2
dengan 62 kasus yang memenuhi kriteria inklusi dengan usia terbanyak terjadi pada
rentang usia 17 – 25 tahun sebanyak 22 kasus (35,5%) dan terdiri dari 51 kasus
(82,3%) terjadi pada laki-laki dan 11 kasus (17,7%) terjadi pada perempuan.
Manifestasi klinis yang paling sering dikeluhkan oleh pasien adalah nyeri, yaitu
sebesar 50 kasus (32,3%). Gambaran radiologi terbanyak yang ditemukan pada
pasien dengan diagnosis osteomielitis kronis yaitu sequester sebanyak 29 (46,8%).
Tatalaksana bedah yang paling sering dilakukan pada pasien osteomielitis kronis
adalah debridement sebesar 60 kasus, dan jenis antibiotik yang paling sering
diberikan adalah cefazolin sebesar 26 kasus (41,93%).
PENDAHULUAN
Osteomielitis adalah proses inflamasi yang menyertai proses destruksi tulang
yang disebabkan oleh bakteri piogenik.1 Osteomielitis dapat mengenai semua umur,
menginfeksi semua tulang terutama tulang panjang (femur, tibia, radius ulna).2
Osteomielitis dapat terjadi pada bagian epifisis dan metafisis. Bakteri yang menjadi
penyebab tersering osteomielitis adalah Staphylococcus aureus (89-90%),
Streptococcus (4-7%), Haemophillus influenza (2-4%), Salmonella typhi, dan
Escherichia coli (1-2%).3
Osteomielitis dibedakan menjadi tiga berdasarkan lama infeksi yaitu
osteomielitis akut, subakut, dan kronis. Kejadian osteomielitis kronis di Amerika
Serikat adalah 5 – 25% setelah episode osteomielitis akut. Angka kejadian
osteomielitis kronis di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan di negara maju.
Insiden osteomielitis kronis di Indonesia adalah 0,5-2,4/100.000 penduduk dan
meningkat dengan bertambahnya usia.1,3,4
Osteomielitis kronis masih merupakan masalah di bidang ortopedi, terutama di
negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini terutama disebabkan oleh masih
tingginya kasus-kasus “neglected”. Diagnosa yang sering terlambat, penanganan
yang cukup sulit, membutuhkan biaya yang besar, waktu yang cukup lama, seringnya
terjadi komplikasi terutama pada kasus osteomielitis kronis, dan banyaknya penderita
fraktur terbuka yang tidak ditangani dengan cepat merupakan penyebab masih
tingginya angka kejadian osteomielitis kronis di Indonesia.4,5
3
Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung adalah Rumah Sakit Type A
yang merupakan Rumah Sakit Rujukan Provinsi Jawa Barat dan Rumah Sakit
Rujukan Nasional dengan berbagai kalangan dan masyarakat dari berbagai daerah
yang banyak melakukan rujukan ke RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Rumah Sakit
ini pun merupakan Rumah Sakit pendidikan sehingga dapat mempermudah dalam
pengumpulan data. Berdasarkan uraian keseluruhan diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “Gambaran Pasien Osteomielitis Kronis di Bagian
Bedah Ortopedi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2011 –
Desember 2016”.
Tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa osteomielitis kronis paling banyak terjadi pada
masa remaja akhir yaitu rentang usia 17 sampai 25 tahun sebanyak 22 kasus dengan
persentase (35,5%), dan paling sedikit terjadi pada masa remaja awal yaitu rentang
usia 14 sampai 16 tahun sebanyak 4 kasus dengan persentase (6,5%).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Muhammad Shoaib Khan di Rumah Sakit Pendidikan Abbottabad
Fakultas Kedokteran Ayub Pakistan bulan April – Oktober 2007 yang menyebutkan
bahwa kasus osteomielitis kronis yang dilakukan tindakan operasi sebanyak 104
kasus dengan usia terbanyak terjadi pada dekade I dan II yaitu rentang usia 18 – 25
tahun, kasus paling sedikit terjadi pada usia lebih dari 60 tahun sebanyak 3 orang,
dan pada usia 30 tahun sebanyak 2 kasus.7 Hasil penelitian diatas sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa osteomielitis banyak terjadi pada usia remaja yaitu dekade I
dan II.3,5
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa 51 kasus (82,3%) terjadi pada laki-laki
dan 11 kasus (17,7%) terjadi pada perempuan dengan perbandingan 4 : 1. Hasil
diatas sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Roy M, Somerson JS et al pada
tahun 2012 yang menjelaskan bahwa kasus osteomielitis lebih banyak terjadi pada
laki-laki, dengan perbandingan dua kali lebih banyak dibanding perempuan. 6 Hal
serupa diungkapkan oleh Adiwenanto AW dan Sutejo B tahun 2001 – 2005 yang
dilakukan di Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang ditemukan 78,8% pasien
7
berat.12 Demam umumnya jarang terjadi pada osteomielitis kronis kecuali terdapat
obstruksi pada sinus yang mengakibatkan timbulnya infeksi pada jaringan.11
Banyaknya keluhan utama nyeri yang dirasakan oleh pasien disebabkan karena
tulang bukan merupakan jaringan yang dapat berekspansi, sehingga jika terjadi
peningkatan tekanan dalam tulang akan mengakibatkan nyeri lokal yang hebat.3
dilakukan pada pasien yang tercatat dalam rekam medik dilakukan atas indikasi
terjadinya gangguan vaskularisasi dan tindakan re-debridement.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian gambaran pasien osteomielitis kronis di Bagian
Bedah Ortopedi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011 –
Desember 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut:
11
1. Jumlah kasus osteomielitis kronis adalah 151 kasus dari 3364 kasus yang
ditangani di Bagian Bedah Ortopedi.
2. Gambaran pasien osteomielitis kronis berdasarkan usia paling banyak
ditemukan pada rentang usia 17 – 25 tahun.
3. Gambaran pasien osteomielitis kronis berdasarkan jenis kelamin paling
banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan.
4. Gambaran pasien osteomielitis kronis berdasarkan manifestasi klinis yang
paling sering dikeluhkan oleh pasien adalah nyeri.
5. Gambaran pasien osteomielitis kronis berdasarkan pemeriksaan radiologi
yang paling banyak ditemukan adalah sequester.
6. Gambaran pasien osteomielitis kronis berdasarkan tatalaksana bedah yang
paling sering dilakukan adalah debridement, dan jenis antibiotik yang paling
banyak diberikan adalah cefazolin.