Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Antara Ukuran Maksimum Pada Kuat Tekan Beton
Pengaruh Antara Ukuran Maksimum Pada Kuat Tekan Beton
Pengaruh Antara Ukuran Maksimum Pada Kuat Tekan Beton
Abstract : Concrete is a construction material which is composed of a mixture of cement, aggregate (coarse and
fine), water and with or without additives (admixture) if needed. Coarse aggregate (gravel or split) and fine
aggregate (sand) serve as the main filler of concrete as well as reinforcement, while cement mixture with water
serves as a binder between materials. The purpose of this study was to determine the effect of the maximum size
of aggregate on compressive strength and bending strength of concrete. The specimen will be made into 3
variations that have a maximum size of 31.5 mm, 19.1 mm, and 9.52 mm with a constant mixture composition of
each variation. From the results of the tests that have been carried out, the maximum size of the aggregate has
an effect on compressive strength and flexure. The use of smaller or finer aggregate sizes will produce concrete
with better quality in terms of compressive strength and bending strength. Slump values for maximum sizes 31.5
mm, 19.1 mm, 9.52 mm respectively are 8 cm, 10 cm, 11 cm. The compressive strength of concrete for a
maximum size of 31.5 mm, 19.1 mm, 9.52 mm was 36.6756 MPa, 40.7916 MPa, 48.1216 MPa, respectively. The
average flexural tensile strength of concrete for aggregate maximum size of 31.5 mm, 19.1 mm, 9.52 mm
respectively was 2.7763 MPa, 3.4667 MPa, 4.1185 MPa.
Keywords : compressive strength, maximum size of aggregate, slump, flexural tensile strength
Abstrak : Beton merupakan suatu material bahan konstruksi yang tesusun atas campuran semen, agregat (kasar
dan halus), air dan dengan atau tanpa bahan tambah (admixture) bila diperlukan. Agregat kasar (kerikil atau batu
pecah) dan agregat halus (pasir) berfungsi sebagai bahan pengisi utama beton sekaligus sebagai penguat,
sedangkan campuran semen dengan air berfungsi sebagai pengikat antar material. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh ukuran maksimum agregat terhadap kuat tekan dan tarik lentur beton. Benda uji
akan dibuat menjadi 3 variasi yang memiliki ukuran maksimum 31,5 mm, 19,1 mm, dan 9,52 mm dengan
komposisi campuran konstan setiap variasi.. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, ukuran maksimum
agregat memberikan pengaruh terhadap kuat tekan dan tarik lentur. Pemakaian ukuran agregat yang lebih kecil
atau halus akan menghasilkan beton dengan mutu yang lebih baik dalam segi kuat tekan dan tarik lentur. Nilai
slump untuk ukuran maksimum 31,5 mm, 19,1 mm, 9,52 mm berturut-turut adalah 8 cm, 10 cm, 11 cm. Kuat
tekan beton untuk ukuran maksimum 31,5 mm, 19,1 mm, 9,52 mm berturut-turut adalah sebesar 36,6756 MPa,
40,7916 MPa, 48,1216 MPa. Kuat tarik lentur rata rata beton untuk ukuran maksimum agregat 31,5 mm, 19,1
mm, 9,52 mm berturut-turut adalah sebesar 2,7763 MPa, 3,4667 MPa, 4,1185 MPa.
Kata kunci : kuat tekan, ukuran maksimum agregat, slump, kuat tarik lentur
Mulai
Persiapan Alat
dan Bahan
Diagram Momen (M) dan Gaya Lintang (Q)
Menurut SNI 03-4431-2011, untuk Pengujian
Karakteristik
pengujian dimana patahnya benda uji ada didaerah Material
Selesai
σ adalah kuat lentur benda uji (MPa)
METODE PENELITIAN Gambar 4.1. Grafik Analisa Saringan Agregat
Ukuran Maksimum 9,52 mm
Analisa Saringan
12
10
Slump (cm)
8
6
4
2
0
31.5 19.1 9.52
Ukuran Maksimum Agregat Kasar
30.4408
30
25 Hasil Pengujian Kuat Tarik Lentur Benda Uji
20
15 6
10 4.8593
5 4.563
Kuat Tarik Lentur (MPa)
5
0 3.9704
4
31.5 19.1 9.52
Ukuran Maksimum Agregat
3
Gambar 4.5. Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan
2
Dari hasil pengujian yang dilakukan, terlihat
adanya peningkatan kuat tekan beton pada variasi 1
yang menggunakan ukuran butir maksimum
0
agregat yang lebih kecil. Bila dibandingkan kuat 31.5 19.1 9.52
tekan rata-rata beton yang menggunakan diameter Rata Rata Kuat Tarik Lentur
25 Saran
Beton yang digunakan untuk menahan
20 tegangan lentur baiknya dibuat menggunakan
agregat yang lebih halus.
15
Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut
10 dengan memperbanyak variasi diameter
3.9704 4.563 4.8593 agregat maksimum untuk mengetahui lebih
5 detail pengaruhnya terhadap kuat tekan dan
lentur beton.
0
31.5 19.1 9.52
Kuat Tekan Kuat Tarik Lentur Daftar Pustaka
Alluhri, Sentosa Budi dan Mulyati. 2016. Pengaruh
Agregat Kasar Batu Pecah Bergradasi
Gambar 4.7. Grafik Hasil Rata Rata Pengujian SeragamTerhadap Kuat Tekan Beton
Kuat Tarik Lentur Normal. ISSN: 2354-8452, Volume 3,
Januari 2016.
Badan Standardisasi Nasional.. 1990. Metode
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa dengan Pengujian Kuat Tekan Beton. Jakarta:
BSN
semakin kecilnya ukuran maksimum agregat dalam Badan Standardisasi Nasional.. 1996. Metode Uji
campuran beton, kekuatan tekan dan tarik lenturnya Kekuatan Lentur Beton. Jakarta:
BSN
pun meningkat. Hal ini dikarenakan agregat yang Badan Standardisasi Nasional.. 2002. Tata Cara
lebih kecil membuat beton lebih padat. Pembuatan Rencana Campuran Beton
Normal. Jakarta: BSN
Badan Standardisasi Nasional.. 2002. Tata Cara
Kesimpulan Perhitungan Struktur Beton Untuk
Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan Bangunan Gedung. Jakarta: BSN
sebagai berikut : Badan Standardisasi Nasional.. 2011. Cara Uji
Terdapat pengaruh antara ukuran maksimum Kuat Lentur Beton Normal Dengan
agregat kasar terhadap nilai kuat tekan beton, Dua Titik Pembebanan. Jakarta: BSN
yaitu semakin kecil penggunaan ukuran Humaidi, Muhammad dan muhammad Hafizh.
maksimum agregat kasar beton, maka kuat 2011. Pengaruh Nilai Slump Terhadap
Kuat Tekan. Banjarmasin:Politeknik
Negeri Banjarmasin
Irianti, Laksmi dkk. 2015. Pengaruh Agregat
Kasar Bergradasi Celah Terhadap
Kuat Tekan Beton. Jurnal Rekayasa,
Volume 19, Agustus 2015
Kardiyono, Tjokrodimulyo. 1992. Buku Teknologi
Beton. Yogyakarta : Gramedia
Meddah, Mohammed Seddik, dkk. 2010. Effect of
Content and Particle Size Distribution
of Coarse Aggregate on the
Compressive Strength of Concrete.
Construction and Building Materials
24 (2010) 505-512
Mulyono, T. 2005. Teknologi Beton. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Nugraha, Paul dan Antoni. 2007. Teknologi Beton
dari Material , pembuatan, beton
kinerja tingi. Yogyakarta : Andi
Pane, Fanto Pardomuan. 2015. Pengujian Kuat
Tarik Lentur Beton Dengan Variasi
Kuat Tekan Beton. ISSN: 2337-6732,
Volume 3, Mei 2015
Vilane, Bruce Roy Thulane dan Ndlangamandla
Sabelo. 2016. The Effect of aggregate
Size on the Compressive Strength of
Concrete. AIS, Volume 2, 2016
Zain, Helwiyah. 2017. Pengaruh Variasi Diameter
Maksimum Agregat Dalam Campuran Terhadap
Kekuatan Tekan Beton. ISSN: 2407- 733X,
Volume 3, pp 11-24, Januari 2017.