Analisis Proyeksi Arus Kas Untuk Menentukan Hasil Dalam Penilaian Keputusan Kelayakan Investasi

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326677956

ANALISIS PROYEKSI ARUS KAS UNTUK MENENTUKAN HASIL DALAM


PENILAIAN KEPUTUSAN KELAYAKAN INVESTASI

Conference Paper · December 2014

CITATIONS READS

0 2,280

2 authors, including:

Lukman Hidayat
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Indonesia, Bogor
41 PUBLICATIONS   145 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Student's Intention To Invest in Capital Market View project

Management Research View project

All content following this page was uploaded by Lukman Hidayat on 29 July 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS PROYEKSI ARUS KAS UNTUK MENENTUKAN
HASIL DALAM PENILAIAN KEPUTUSAN KELAYAKAN
INVESTASI
Dirga Orismawanti dan Lukman Hidayat

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

ABSTRACT
The cash flow analysis is important in observing the activities of the company to better
manage the company's financial operations, financing activities and investing activities that
must be accounted for and controlled with the use of either a cash outflow of funds or cash
flow and cash inflow discharge or entry of cash flows in order to maintain credibility and a
good value for the company.

The purpose of this study was to determine the feasibility of adding capacity expansion
projects of 400 MW of electrical power into 520MW at. Krakatau Power of calculating cash
flow projections for the next 11 years in order to get an overview about the activities of the
cash inflows and outflows activities of the company, see how the movement of all company
activities starting from the initial investment, operating costs, variable costs, taxes, interest ,
and the net cash flow last analyzing the feasibility of the investment company's cash flow
projections to assess the accuracy and feasibility of investment projects can be executed or
not the author of the research conducted at PT. Krakatoa Power.

The results showed that PT . Krakatau Daya Listrik in its power capacity addition
projects of 400 MW to 520 MW projecting cash flows with different assumptions that produce
good enough accuracy to be run investment feasibility may be feasible , consideration of the
feasibility of the project decision can be seen from the eligibility criteria resulting from each
method derived from cash flow projections is the method of payback period of 7.00 which
means investment payback period is shorter than the period of time that signaled the
company that for 11 years , the discounted payback period of 7.89 which means investment
payback period is shorter than the required age companies with more accurate results and
realistic because its cash flow more accurately , resulting in a ratio of net present value
greater than zero > 0 and the result is positive , the resulting profitability index is 1.39
meaning that PI > 1 and the internal rate of return earned more results 9 % larger than that
implied the company RRR

The evaluation results in this study demonstrate that the analysis of corporate cash
flow projections are well prepared for information and help in estimating the company's
internal management of the funds of cash inflows and cash outflows for investments,
estimate and see the movement of sales and see the risk factors of the elements-elements
related to cash flow activities of the company, assess the funding needs for the future and
anticipate and take into account the risks that may occur in the future planning of investment
projects related to electric power capacity additions PT. Krakatau Daya Listrik, then the
accuracy of the calculation of the investment analysis deserves but management must also
consider every element of cost which will affect cash flow and investment planning this
project so that the accuracy of the calculations and projections can be presented properly.

Keywords: Analysis of cash flow projections, feasibility assessment of investment.

PENDAHULUAN

Dalam menghadapi perkembangan dunia di masa era globalisasi dimana


perekonomianpun terus berkembang dan maju, tentu saja ini akan mempengaruhi
dunia usaha yang semakin pesat persaingannya,maka untuk menghadapi masalah
ini perusahaan harus memiliki suatu tujuan agar perusahaan dapat bertahan dalam
tenggang waktu yang panjang, artinya perusahaan harus mempertahankan
kelangsungan hidupnya melalui pencapaian tujuan. Suatu tujuan perusahaan akan
tercapai apabila perusahaan dikelola dengan baik sehingga sesuai dengan harapan
yang telah ditetapkan, hal ini menuntut pihak manajemen perusahaan untuk dapat
mengelola dan mengatur dengan baik segala kegiatan operasional perusahaan,
memanfaatkan sumber daya yang ada, mengelola struktur modal dan keuangan
perusahaan untuk bisa beroperasi lebih baik agar tujuan perusahaan dapat
tercapai.
Manajemen keuangan merupakan pusat atau sentral dari berbagai
manajemen yang ada di perusahaan, karena manajemen keuangan berfungsi
sebagai pengelola dan pengendali kegiatan keuangan perusahaan tersebut selain
itu juga manajemen keuangan berperan penting dalam perencanaan strategi dan
pengambilan keputusan keuangan dalam rangka mencapai tujuan utama
perusahaan.
Tujuan suatu perusahaan adalah memperoleh laba yang optimal
(memaksimalkan laba), maka perlu adanya pengelolaan keuangan dalam
perusahaan yang juga merupakan kunci utama kegiatan operasional perusahaan,
bila pemakaian dana tidak terkontrol akan menyebabkan terganggunya semua
kegiatan operasional perusahaan maka sebaik-baiknya perusahaan harus dapat
terus mengontrol atas arus keluar-masuknya dana perusahaan agar dapat
menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik dalam dunia bisnis maka sudah
pasti perusahaan akan mempunyai nilai atau value yang tinggi dimata investor atau
perusahaan lain sehingga perusahaan memiliki potensi yang baik, menciptakan laba
yang maksimal dan hal ini pastinya akan menjadi tolak ukur terhadap nilai
perusahaan dengan dibantu juga oleh perencanaan yang baik, pengendalian yang
terkontrol , pengelolaan sumber daya yang dimiliki, pengambilan keputusan yang
tepat dll.
Perusahaan harus mampu memproyeksikan arus kas agar kelangsungan
bisnis perusahaan dapat terjaga, kiatnya adalah mengetahui dengan baik dan yang
masuk dan dana yang keluar serta darimana uang akan masuk, kemana uang akan
keluar dan bagaimana mengatur keluar masuknya uang sehingga perusahaan
dapat menyediakan uang tersebut tepat pada saatnya jika dibutuhkan. Proyeksi
arus kas dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya pada pihak lain dan tetapmendapatkan keuntungan
(proyeksi arus kas masuk dan keluar), pada proyeksi arus kas dihitung berapa pos-
pos biaya yang merupakan arus kas keluar yaitu biaya-biaya (investasi,
operasional, pembiayaan, pajak penghasilan) sementara untuk arus kas masuk
merupakan nilai dari hasil penjualan. Membuat proyeksi arus kas minimal dapat
dilakukan satu minggu kedepan kemudian meningkat menjadi proyeksi arus kas
bulanan dan akhirnya tahunan.
Proyeksi arus kas yang disiapkan dengan baik memungkinkan perusahaan
memplotkan posisi arus kas yang diantisipasi dari waktu ke waktu serta dapat
memperkirakan pengelolaan keuangan, artinya arus kas masuk dan arus kas keluar
harus diupayakan seimbang sehingga tidak terjadi saldo kas yang berlebihan
ataupun kekurangan, sehingga proyeksi arus kas juga membantu perusahaan
mengantisipasi kekurangan dana dengan segera sehingga dapat cepat diatasi yang
akan dapat mencegah perusahaan dari krisis atau defisit arus kas, dapat membantu
perusahaan juga dalam melihat trend penjualan (peramalan penjualan pada masa
akan datang), sehingga proyeksi tersebut dapat melihat pergerakan penjualan dan
apa yang mempengaruhi terhadap pergeraka perubahan-perubahan tersebut,
perencanaan pembelian asset dan juga jika suatu waktu perusahaan memutuskan
mencari pinjaman bank, pihak bank atau kreditur pasti akan meminta proyeksi arus
kas yang dibuat perusahaan dalam kurun waktu yang ditentukan oleh pihak bank
atau kreditur.
Dalam studi kasus ini PT. Krakatau Daya Listrik (KDL) yang merupakan anak
perusahaan dari PT. Krakatau Steel akan melakukan suatu perencanaan proyek
untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan (demand) dari penggunaan listrik
perusahaan, hal ini juga sejalan dengan adanya rencana PT. Krakatau Steel untuk
menambah kapasitas produksinya yang membutuhkan daya tambahan sekitar 120
Mega Watt (MW) di tahun 2012. Jenis pembangkit yang akan digunakan oleh PT.
Krakatau Daya Listrik dalam rencananya melakukan ekspansi ini adalah jenis
Combined Cycle Power Plant (Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap/PLTGU) jenis
pembangkit ini mampu menghasilkan kapasitas sekitar 120 MW yang semuanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik PT. Krakatau Steel.
Penambahan kapasitas listrik yang direncanakan adalah sebesar 120 Mega
Watt (MW), kapasitas listrik sebesar ini diharapkan mampu menekan biaya listrik
yang mempunyai presentase sebesar 90% produksi listriknya dinikmati oleh PT.
Krakatau Steel dan presentase sebesar 20% meliputi produksi baja, maka dengan
diadakannya rencana ekspansi kapasitas listrik dari 400 MW menjadi 520 MW cost
atau biaya listrik menjadi lebih efisien sehingga gabungan total biaya listrik Krakatau
Daya Listrik akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang sudah ada atau
sebelumnya.
Dalam merencanakan proyek tersebut PT. Krakatau Daya Listrik memerlukan
dana yang diperkirakan US$ 120 juta, dengan kebijakan dana tersebut tentu saja
perlu dilakukan analisis yang baik dan akurat agar tidak menimbulkan kesalahan dan
kekeliruan dalam perencanaan proyek tersebut maka analisis yang terbaiklah yang
amat dibutuhkan untuk mencermati analisis proyek tersebut maka sebaiknya analisis
tersebut dilakukan dengan independent, hal ini akan mempermudah dalam
mengambil keputusan oleh manajemen PT. Krakatau Daya Listrik, pemegang
saham PT. Krakatau Daya Listrik atau nantinya untuk melakukan pinjaman terhadap
kreditur atau pihak bank yang diharapkan dengan keputusan yang diambil akan lebih
efisien dan terbaik.
Studi yang pertama dilakukan adalah studi pasar yang mengamati dan
menganalisis berapa jumlah tingkat permintaan (demand) dari penggunaan listrik
yang ada sekarang dengan jumlah kapasitas (supply) listriknya, perusahaan harus
mampu melihat peluang pasar di masa depan terutama setelah akan dilakukannya
ekspansi perusahaan Krakatau Daya Listrik ini. Dilihat dari peluang pasar yang ada
menunjukkan tingkat permintaan (demand) yang sangat tinggi dari jumlah pasokan
yang dimiliki oleh perusahaan Krakatau Daya Listrik maka ini semua dapat menjadi
bahan pertimbangan dan meyakini untuk menjalankan proyek tersebut. Studi pasar
ini jika dijalankan dengan baik dan benar maka akan membantu dan meningkatkan
penjualan perusahaan.
Ekspansi yang akan dilakukan PT. Krakatau Daya Listrik dalam penambahan
kapasitasnya tentu saja harus memperhatikan jumlah biaya yang akan dikeluarkan,
dalam permasalahan ini bahan baku serta bahan pembantu lainnya yang
diproyeksikan akan menjadi hal yang utama karena kuantitas bahan bakar dan
bahan pembantu lainnya yang akan digunakan akan terlihat untuk setiap satuan
listriknya (Kwh). Biaya proyeksi bahan baku dan bahan pembantu lainnya akan
mudah dihitung setelah mempertimbangkan berapa rupiah yang akan dikeluarkan
dengan penambahan tekhnologi tersebut untuk dapat menghasilkan berapa berapa
jumlah listrik per Kwh dan dengan mempertimbangkan aspek tekhnologi ini
perusahaan juga harus dapat mengantisipasi kendala dan resiko yang akan terjadi.
Setelah dilakukannya pertimbangan dengan menghitung asumsi-asumsi biaya
tetap dan biaya variabel dilakukan juga perhitungan terhadap proyeksi laba rugi
untuk mengetahui hasil dari arus kas yang diproyeksikan dari tahun ke tahun,
proyeksi arus kas yang digunakan disini untuk 10 tahun yang akan datang. Arus kas
yang diperoleh dari laporan laba rugi dapat digunakan untuk menentukan kelayakan
dari suatu usulan atau rencana PT. Krakatau daya Listrik dalam rangka
penambahan kapasitas daya listriknya, hal tersebut dapat dilakukan analisis dengan
menggunakan beberapa metode diantaranya adalah Payback Periode (PP), Net
Present Value (NPV), Profitability Indeks (PI), Internal Rate Of Return (IRR) yang
menyimpulkan bahwa suatu proyek dapat dikatakan layak dijalankan apabila 4
indikator tersebut menunjukkan nilai yang positive, dalam hal ini dapat dilihat
Payback Periode (PP) yang dihasilkan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan
(umur masa pengembalian kredit atau pengembalian modalnya lebih cepat), Net
Present Value (NPV) lebih besar (>) dari nol (0), Profitability Indeks (PI) lebih dari (>)
1 (satu) dan Internal Rate Of Return (IRR) lebih tinggi dari tingkat suku bunga RRR
(Discount rate).
Permasalahan yang mungkin timbul dalam penggunaan 4 metode kelayakan
investasi tersebut adalah perlu dilakukannya asumsi-asumsi dalam
mempertimbangkan suatu usulan proyek atau investasi agar metode ini dapat
memberikan hasil yang seakurat mungkin, asumsi-asumsi yang digunakan disini
diantaranya asumsi arus kas, asumsi tingkat suku bunga atau inflasi, asumsi nilai
tukar rupiah terhadap nilai mata uang asing, asumsi umur ekonomis dari sebuah
proyek atau aktiva yang digunakan perusahaan dan asumsi biaya-biaya. Asumsi-
asumsi tersebut harus dilakukan secara rasional agar hasil yang didapat akan
memudahkan perusahaan dalam melakukan analisisnya.
Dengan adanya salah satu asumsi yang dibahas sebelumnya yaitu asumsi
atau proyeksi arus kas dalam perusahaan yang bertujuan untuk membantu dan
menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang, memberikan seluruh
rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan
dan transaksi-transaksi yang menyebabkan perubahan kas, untuk kreditur dapat
melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya
maka dari itu perusahaan tersebut akan lebih semangat melangkah kedepan dengan
pasti dan atas dasar proyeksi yang disusun perusahaan akan memperoleh
gambaran tentang keadaan masa depan perusahaan. Gambaran waktu yang akan
datang ini sangat penting bagi manajemen perusahaan yang akan memperhitungkan
resiko yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dan juga menggambarkan
potensi perusahaan untuk lebih dapat berkembang dan lebih baik lagi dari tahun ke
tahunnya.

Identifikasi Masalah
Dari uraian diatas maka permasalahan yang akan penulis bahas dalam
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana arus kas pada PT. Krakatau Daya Listrik ?
2. Bagaimana analisis proyeksi arus kas pada PT. Krakatau Daya Listrik ?
3. Bagaimana analisis kelayakan investasi pada PT. Krakatau Daya Listrik jika
dilihat dari proyeksi arus kas ?

Tujuan Penelitian
tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui arus kas dan memproyeksikan arus kas dalam proyek
penambahan kapasitas listrik pada PT. Krakatau Daya Listrik
2. Untuk melakukan analisis uji kelayakan investasi penambahan kapasitas listrik
pada PT. Krakatau Daya Listrik

Hipotesis
1. Layak atau tidaknya investasi tersebut yang akan dijalankan dapat dilihat dari
faktor arus kas dan investasi awalnya. Jika investasi awal yang ditanamkan
lebih besar daripada arus kas awalnya (lebih kecil) maka dapat diduga proyek
ini tidak dapat dijalankan dan sebaliknya jika arus kas yang dihasilkan tahun
ke tahun lebih besar dari investasi awal dapat diduga proyek ini akan layak
dijalankan.
2. Diduga investasi yang dilaksanakan layak untuk diterima.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif komparatif, Metode


penelitian ini adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara mengolah data yang
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kinerja perusahaan dalam
mengelola kas nya dengan baik dan menguraikan dengan jelas mengenai
perusahaan yang diteliti, mengantisipasi kemungkinan masa depan dengan
memproyeksikan arus kasnya dan kemudian penulis membandingkan hasil yang
telah diteliti dengan perkembangan kinerja perusahaan tersebut.

OPERASIONALISASI VARIABEL
Untuk memudahkan proses analisis, penulis akan terlebih dahulu membagi
variable-variabel penelitian kedalam dua kelompok, yaitu :
1. Variabel Independen (variabel tidak terikat atau bebas)
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel
dependent. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi variabel independent
adalah Proyeksi arus kas
2. Variabel Dependen (variabel terikat atau tidak bebas)
Variabel dependen adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel
independen. Dalam makalah proposal skripsi ini yang menjadi variabel
dependen adalah kelayakan investasi.

Berikut ini merupakan tabel operasionalisasi variabel “Analisis Proyeksi Arus Kas
Untuk Menentukan Hasil Dalam Penilaian Keputusan Kelayakan Investasi”

Tabel 3.2.
Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala atau ukuran

Initial cashflow,
operational cashflow, Rasio
Arus Kas
Terminal cashflow atau
proyeksi arus kas
Payback Periode
Discounted PaybackPeriode
Net Present Value
Kelayakan Investasi Rasio
Profitability Indeks
Internal Rate Of Return

JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis dan sumber data yang penulis gunakan merupakan jenis data sekunder
atau data eksternal yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain, dapat juga data yang diperoleh
dari literatur yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi seperti buku-buku,
study kepustakaan, majalah, surat kabar serta data sampel yang diperoleh dari
perusahaan misalnya dari data laporan keuangan perusahaan atau proposal
pengajuan investasi, dalam penelitian ini penulis memperoleh sumber data dari PT.
Krakatau Daya Listrik antara lain :
a) Prospek perusahaan
b) Laporan Keuangan perusahaan dimulai dari tahun 2010 sampai dengan 2020,
dalam laporan keuangan tersebut terdiri dari :
1. Proyeksi Laba Rugi
2. Neraca
3. Prakiraan Biaya Investasi
Proyeksi arus kas perusahaan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2022

METODE ANALISIS
Untuk manaksir arus kas yang relevan dapat diperhitungkan dengan
menghitung dengan metode cash flow dan juga menggunakan metode analisis untuk
membuktikan kelayakan investasi.

1. Analisis Payback Periode (PP)

Adalah analisis kelayakan investasi untuk menilai kelayakan investasi


menurut jangka waktu pemulihan atau pengembalian modal yang diinvestasikan,
jangka waktu yang diperlukan yang dinyatakan dalam satuan tahun, maka dengan
perhitungan berdasarkan payback period dapat membantu suatu kelayakan
investasi dapat dengan cepat terealisasi hal ini dikarenakan perhitungan dengan
metode payback period dapat membantu kapan hasil akan didapat dalam jangka
waktu yang lebih cepat.

a. Payback Periode dengan menggunakan arus kas kumulatif , formulanya


adalah :
A B
Payback Period = n +
C B
b. Payback Periode dengan menggunakan arus kas rata-rata atau sama tiap
tahunnya, formulanya adalah :

Investasi Awal (oi)


Payback Period =
X 1 Tahun
Arus Kas (At)

2. Analisis Discounted Payback periode (DPP)

Merupakan metode analisis kelayakan investasi untuk menilai kelayakan


investasi menurut jangka waktu pemulihan atau pengembalian modal yang
diinvestasikan dengan memperhatikan nilai waktu dari uang atau time value of
money, maka metode inilebih realistis dibandingkan dengan payback periode ,
Rumusnya :

1. Present Value Anuitas Tetap Tiap Akhir Periode


Untuk menghitung nilai sekarang dari penerimaan yang jumlahnya tetap setiap
akhir periode :
(1+r)t-1 (1+r)t-1
PVt = At DF =
r(1+r)t r(1+r)t
PVt = At x DF

2. Present Value Anuitas Tetap Tiap Awal Periode

Untuk menghitung nilai sekarang dari penerimaan yang jumlahnya tetap setip
awal periode :
(1+r)t-1 r(1+r)t
PVt = A DF =1+r
r(1+r)t (1+r)t-1
PV = A x DF x (1+r)

3. Analisis Net Present Value (NPV)

Metode kelayakan investasi ini dihitung untuk menyelaraskan nilai akan


datang arus kas menjadi nilai sekarang melalui pemotongan arus kas dengan
memakai faktor pengurang (discounted factor) pada tingkat biaya modal.

NPV = TPV Io

4. Analisis Profitability Indeks (PI)

Adalah kelayakan investasi untuk menilai kelayakan investasi yang mengukur


tingkat kelayakan investasi berdasarkan rasio antara nilai sekarang arus kas masuk
total (TPV) dengan nilai sekarang investasi awal.

NPV + Io NPV
PI = = +1
Io Io

5. Analisis Internal Rate of Return (IRR)

Adalah sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang
dari proceeds yang diharapkan akan diterima sama dengan jumlah nilai sekarang
dari pengeluaran modal.

IRR = r1 + NPV1
[ NPV 1 NPV2 ] x ( r2 r1)

HASIL DAN PEMBAHASAN

[
KRITERIA HASIL
NO HASIL
METODE KELAYAKAN PENILAIAN REKOMENDASI
ANALISIS
INVESTASI KELAYAKAN

1 PAYBACK PP < 11 PP < 11


7,00 LAYAK
PERIODE TAHUN TAHUN
DISCOUNTED
PAYBACK
2 DPP < 11 DPP < 11
PERIODE 7,89 LAYAK
gTAHUN TAHUN
3 NET PRESENT US$
NPV > 0 NPV > 0 (+) LAYAK
VALUE 55.556.274,33

4 PROFITABILITY
1,39 PI > 0 PI > 1 LAYAK
INDEKS

5 INTERNAL RATE 9% IRR > RRR IRR 9% > LAYAK


OF RETURN RRR 3,05%

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan penulis dalam
skripsi yang membahas dan berjudul Analisis Proyeksi Arus Kas Untuk Menentukan
Hasil Dalam Penilaian Keputusan Kelayakan Investasi studi kasus pada PT.
Krakatau Daya Listrik., Tbk dan dari pengamatan yang dianalisis memperoleh
kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam perencanaan proyek penambahan atau ekspansi kapasitas daya listrik


tambahan sebesar 120MW PT. Krakatau Daya Listrik menganalisis arus kasnya
atau cashflow perusahaan dari tahun 2012-2022 dan dengan data perusahaan
yang diolah kembali arus kasnya oleh penulis. Analisis yang pertama dilakukan
pada variabel x yaitu arus kas atau cahsflow perusahaan yang memproyeksikan
semua prakiraan penjualan , laba kotor , pajak, bunga, penyusutan, sampai arus
kas bersih atau earning after tax (EAT) , elemen-elemen dasar tersebut
bersumber dari neraca keuangan perusahaan.
2. Analisis kelayakan investasi dalam proyek penambahan kapasitas listrik 120MW
pada PT. Krakatau Daya Listrik tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana
hasil dari kriteria kelayakan investasi dari masing-masing metode yang digunakan
perusahaan, dalam analisis ini menggunakan 5 metode yaitu payback periode
(PP) , discounted payback periode (DPP), profitability indeks (PI), net present
value (NPV) dan internal rate of return (IRR). Analisis yang dilakukan
menggunakan 5 metode diatas merupakan variabel Y yaitu metode kelayakan
investasi yang perhitungannya dari tahun ke tahun menggunakan arus kas bersih
atau earning after tax (EAT) yang dijumlahkan dengan penyusutan dengan
metode saldo menurun ganda yang dilakukan perusahaan yang bersumber dari
data keuangan perusahaan yang diolah kembali perhitungan arus kasnya.
Analisis keputusan kelayakan investasi yang dilakukan dalam pembahasan serta
analisis yang dilakukan oleh perusahaan dapat disimpulkan dan menghasilkan
ketentuan sebagai berikut :
a. Payback periode (PP) = 7,00 tahun yang artinya jangka waktu pengembalian
investasi yang ditanamkan serta pinjaman yang direncanakan
pengembaliannya dapat lebih cepat dan lebih pendek dari jangka waktu 11
tahun yang direncanakan perusahaan.
b. Discounted Payback Periode = 7,89 tahun yang artinya jangka wakt
pengembalian investasi dan pinjaman yang direncanakan oleh perusahaan
lebih cepat dari yang disyaratkan 11 tahun , dan hasil dari perhitungan ini lebih
akurat karena memakai perhitungan time value of money atau nilai uang yang
akan datang
c. Net Present Value (NPV) = 55.556.274,33 USD yang berarti nilainya lebih
besar dari (>) 0 USD dan NPV bertanda positive yang dapat diartikan dana
investasi awal yang diinvestasikan untuk penambahan kapasitas daya
listriknya dapat menghasilkan keuntungan.
d. Profitability Indeks (PI) = 1,39 artinya rasio yang dihasilkan dari perhitungan
arus kas bersih lebih besar (>) 1
e. Internal Rate of Return (IRR) = 9% menggunakan financial function (fx) dan
9,3% perhitungan perusahaan mengunakan manual yang dapat diartikan hasil
tersebut lebih besar dari suku bunga yang direncanakan oleh PT. Krakatau
Daya Listrik sebesar 3,05% IRR>RRR (9%>3,05%) dan dapat diartikan juga
dana investasi sebesar 141.143.738,00 USD yang diinvestasikan pada proyek
penambahan kapasitas daya listrik dapat menghasilkan IRR yang lebih tinggi
daripada RRR

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Penerbit BPFE-


Yogyakarta, Yogyakarta.

Budi Djatmiko. 2010. Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit STEMBI-Bandung Business


School, Bandung.

Baridwan Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi kedelapan. Yogyakarta:


BPFE.

Budu Hardjo. 2005. Manajemen Keuangan Lanjutan. STIE Bina Niaga Bogor.

Darmawan Syahrial. 2007. Manajemen Keuangan Lanjutan. Penerbit Mitra


Wacana Media. Jakarta.

Farah Margaretha, 2005. Teori Dan Aplikasi Manajemen Keuangan, Penerbit


Grasindo, Jakarta.

Harnanto Akutansi. 2005. Akutansi Keuangan Menengah. Cetakan Pertama, buku


satu. Yogyakarta : BPFE

Hendriksen, Eldon S, dan Michail F. Van Breda. Di alih bahasakan oleh Wibowo H.
Teori Akutansi. Edisi keempat, jilid dua, Batam : interaksa

Houston, Joel F. 2001 : 38. Manajemen Keuangan (terjemahan dalam bahasa


Indonesia). Jakarta : Salemba Empat.
Ikatan Akutansi Indonesia. 2004. Standar Akutansi Keuangan (SAK), Jakarta :
Salemba empat

Katsmir dan Jakfar. 2003:65. Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta : Salemba Empat

Kieso, Donald E. Jery J. Weygant dan Terry D. Warfield. 2005. Intermediate


Acoounting. 10th edition. New York : John Wiley and sons, inc.

Lukman Hakim, 2009. Manajemen Investasi Asset Riil, STIE Kesatuan, Bogor
(Diktat Kuliah).

Mulyana, M., 2012. Consumer Behaviour: Sukses Dengan Memahami Konsumen.


ISBN 978-979-18531-6-3, Bogor: Kesatuan Press.

R. Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. BPFE.
Yogyakarta.

Sofyan Syahri harahap. 2004. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta :
Bumi Aksara.

Suad Husnan. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Buku 1 Edisi
keempat. BPFE. Yogyakarta.

Sutojo, Siswanto. 2002. “Studi Kelayakan Proyek, konsep, tekhnik dan kasus”
Cetakan 2 PT. Damar Mulia Pustaka : Jakarta.

S, Munawir. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.

Van Horne, James C & Wachowoch, Jhon M, 2005. Financial Management (Prinsip-
prinsip manajemen Keuangan). Jakarta : Salemba Empat.

Zaenal Arifin, 2005. Teori Keuangan Dan Pasar Modal. Penerbit EKONISIA.
Yogyakarta.

http/;www.keuanganlsm.com

http/;www.pajakonline.com

http/;www.google.com

View publication stats

You might also like