Professional Documents
Culture Documents
Tugas Bahasa Inggris Grup 4
Tugas Bahasa Inggris Grup 4
Tugas Bahasa Inggris Grup 4
INTRODUCTION
1.1 BACKGROUND
Usually pure substances have been contaminated with other substances which can form
homogeneous and heterogeneous mixtures that depend on the type of components that
depend on them.
There are two pure substances, namely elements and compounds, while the mixture is a
combination of two pure substances with indiscriminate composition. Contaminated pure
substances contain other substances in the form of gas, liquid, or solids.
On earth there is rarely material in a pure state, but in mixed form. For example, sea water
consists of iar and various substances mixed in it, for example salt. Soil consists of various
compounds and elements in the form of solid, liquid, or gas. The air we breathe every day
contains a variety of elements and compounds, such as oxygen, nitrogen, water vapor,
carbon monoxide, and so on.
To obtain pure substances we must separate them from pollutants or other mixtures in a
mixture with a separation and purification system.
Many methods or techniques are used in separating the mixture. This depends on the type,
form, and nature of the components contained therein, such as separation of solids from
suspensions, separation of solids from solutions, separation of liquid mixtures, separation
of mixtures of two types of solids.
In principle, separation is carried out to separate two or more substances that are
intermingled and purification is carried out to obtain pure substances from a substance that
has been contaminated by other substances.
GOALS
- To get pure substances from substances that have been contaminated or mixed.
QUESTIONS
1. What is the process of getting pure substances from substances that
have been contaminated or mixed?
2. Does distillation include the separation and purification of
substances?
3. What steps can we take to purify a mixture?
Chapter 2
DISCUSSIONS
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling
bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau
tercampur. Campuran adalah setia contoh materi yang tidak murni, yaitu bukan sebuah
unsur atau sebuah senyawa. Susunan suatu campuran tidak sama dengan sebuah zat, dapat
bervariasi, campuran dapat berupa homogen dan heterogen.
(Ralph H Ptrucci-Seminar, 1996, Kimia Dasar Jilid 1)
Campuran merupakan suatu materi yang dibuat dari penggabungan dua zat
berlainan atau lebih menjadi satu zat fisik. Tiap zat dalam campuran ini tetap
mempertahakan sifat-sifat aslinya. Sifat-sifat asli campuran :
- Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
- mempunyai sifat zat asalnya
- Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih.
- Komposisinya tidak tetap.
Campuran terbagi menjadi dua (2) bagian, yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen.
Campuran homogen (larutan) adalah campuran unsur-unsur dan atau senyawa
yang mempunyai susunan seragam dalam contoh itu tetapi berbeda susunan dari contoh
lain, selain itu juga merupakan penggabungan zat tunggal atau lebih yang semua
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fase. Yang disebut satu fase adalah
zat dan sifat komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain didekatnya dan juga
campuran dapat dikatakan campuran homogen jika antara komponennya tidak terdapat
bidang batas sehingga tidak terbedakan lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra.
Selain itu campuran homogen mempunyai komposisi yang sama pada setiap bagiannya dan
juga memiliki sifat-sifat yang sama diseluruh cairan.
3.1.2 Bahan-bahan
- Garam
- Norit
- Kapur tulis
- Sirup
- Naftalena
- Pasir
- Minyak goreng
- Aquades
- Kertas saring
3.2.2 Filtrasi
- Dimasukkan kapur tulis kedalam gelas kimia yang telah diisi air, diaduk, disaring dengan
menggunakan kertas saring.
3.2.3 Kristalisasi
- Dilarutkan 5 gram norit kedalam 10 ml aquades ditabung reaksi kemudian uapkan larutan
hingga volumenya menjadi setengahnya, lalu dinginkan.
3.2.4 Sublimasi
- Dimasukkan 2 gram naftalena yang tercemar dalam cawan penguap. Tutup cawan penguap
dengan kertas saring yang telah dilubangi kecil-kecil dan tutup lagi dengan corong kaca
dengan posisi terbalik dan lehernya disumbat kertas.
3.2.5 Ekstraksi
- Dimasukkan air dan minyak goreng kedalam corong pisah, kocok dan biarkan hingga kedua
cairan tersebut memisah.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kristalisasi
2.- 2 gram NaCl ditambah 10 ml H2O, lalu di
aduk. Terjadinya kristalisasi
- Kemudian dipanaskan hingga terbentuk yang baru pada NaCl.
kristal-kristal.
Filtrasi
3.- Dimasukkan 1 sendok bubuk kapur tulis.
- Masukkan H2O sebanyak 25 ml, lalu di Adanya residu didalam
aduk kemudian disaring. kertas saring dan filtrat
- Amati hasilnya. pada hasil saringan (H2O).
Sublimasi
- Dimasukkan 25 gram naftalena ditambah
4. NaCl pada cawan penguap.
Dibalik kertas saring
- Letakkan kertas saring diatas corong terdapat kristal-kristal
kaca, lalu corong kaca dibalik untuk dari naftalena karena titik
menutup cawan penguap. uap naftalena lebih rendah
- Dipanaskan dan di amati hasilnya. dari NaCl, sehingga
naftalena lebih dulu
Absorpsi menguap dibanding NaCl.
- Dimasukkan sirup kedalam Baker gelas.
- Disaring dengan kertas saring yang telah
diberi norit di atas corong kaca.
5.- Di amati hasilnya.
Sirup yang telah disaring
Ekstraksi menghasilkan warna yang
- Dimasukkan minyak kedalam corong lebih muda dari sirup yang
pisah. belum disaring, karena zat
- Kemudian dokocok dan di amati hasilnya. warna diserap oleh norit
yang berperan sebagai
absorben.
6.
Larutan keruh, terjadi dua
fase pada larutan, larutan
bagian atas minyak dan
bagian bawah air. Karena
massa jenis air lebih besar
daripada massa jenis
minyak. Air bersifat polar
dan minyak bersifat non
polar.
4.2 Pembahasan
Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih yang
saling bercampur dan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat
yang telah tercemar oleh zat lain.
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling
bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telag tercemar atau
tercampur.
Ternik pemisahan atau pemurnian dari suatu zat yang telah tercemar atau
mengalami percampuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :
- Penyaringan adalah proses pemisahan yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel.
Contohnya penyaringan suspensi kapur dalam air
- Rekristalisasi adalah proses keseluruhan melarutkan zat terlarut dan mengkristalkannya
kembali. Contohnya adalah pemurnian garam dapur.
- Dekantasi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan mengendapkan
zat lain, didasarkan pada massa jenis yang lebih besar akan berada pada lapisan bagian
bawah. Contohnya campuran pasir dan air.
- Absorpsi adalah proses pemisahan suatu zat dengan menggunakan teknik penyerapan.
Contohnya sirup yang disaring dengan menggunakan norit.
- Sublimasi adalah proses pemisahan dan pemurnian zat yang dapat menyublim dari suatu
partikel atau zat yang bercampur. Contohnya adalah pemisahan naftalena dari
campurannya dengan garam.
- Ekstraksi adalah proses pemurnian zat bercampur dengan menggunakan sifat kepolaran
suatu zat yang menggunakan corong pisah. Contohnya adalah pemisahan minyak goreng
dari campurannya.
Proses pemisahan campuran pasir dan air dilakukan dengan dekantasi. Pasir
dilarutkan kedalam air kemudian dibiarkan hingga pasir mengendap karena massa jenis
pasir lebih besar daripada massa jenis air.
Proses filtrasi pemisahan suspensi kapur tulis dalam air dilakukan dengan filtrasi
(penyaringan), kapur tulis yang dihaluskan dilarutkan dalam air dan campuran tampak
keruh. Kemudian campuran disaring dengan kertas saring, kapur tulis tertahan pada kertas
saring karena kapur memiliki ukuran partikel yang lebih besar daripada ukuran pori-pori
kertas saring.
Proses pemurnian naftalena dilakukan dengan sublimasi. Naftalena yang tercemar
oleh garam pada cawan penguap ditutup oleh oleh kertas saring yang telah dilubangi kecil-
kecil, kemudian ditutup lagi dengan corong kaca dengan posisi terbalik dan lehernya
disumbat oleh tissue. Kemudian diuapkan hingga naftalena berubah menjadi gas dan dari
wujud gas langsung kepadat pada pendinginan tidak menjadi cairan dahulu.
Proses penyaringan sirup dengan kertas saring yang telah diberi norit diatasnya
corong kaca dengan menggunakan teknik absorpsi (penyerapan) menghasilkan warna yang
lebih muda dari sirup sebelumnya, karena zat warna diserap oleh norit yang berperan
sebagai absorben.
Proses pemurnian minyak goreng dilakukan dengan teknik ekstraksi, air dan
minyak goreng dimasukkan kedalam corong pisah dan terbentuk dua fase karena air dan
minyak goreng merupakan larutan yang tidak saling melarutkan. Air bersifat polar,
sedangkan minyak goreng merupakan zat cair non polar. Setelah itu dikocok hingga minyak
goreng larut dalam air dalam bentuk gelembung-gelembung kecil. Kemudian kran corong
pisah dibuka untuk mengeluarkan air yang mengandung zat pengotor air dan minyak
goreng dapat tercampur dengan mencampurkan sabuntertentu yang mengandung
surfaktan.
Minyak dan air tidak bercampur karena massa jenisnya dan sifat kepolarannya
berbeda. Air bersifat polar dan minyak bersifat non polar, dan massa jenis air lrbih besar
daripada massa jenis minyak. Massa jenis air adalah 1 gr/cm3 dan massa jenis minyak 0,8
gr/cm3. Sehingga keduanya tidak bercampur.
Struktur Naftalena ( C10H8)
C
C
C
H C
H
atau
C C
H
H
Minyak Nabati
Referensi : Struktur Minyak : Kimia Organik Jilid 2
CONCLUSIONS
5.1 Kesimpulan
- Zat-zat yang telah tercampur dan tercemar dapat dipisahkan dengan menggunakan metode
pemisahan dan pemurnian. Pemisahan dilakukan untuk memisahkan campuran, sedangkan
pemurnian dilakukan untuk pemurnian suatu campuran.
- Ada bermacam-macam jenis pemisahan dan pemurnian. Misalkan dekantasi, kristalisasi,
filtrasi, sublimasi, ekstraksi dan absorpsi.
- Pemisahan dan pemurnian campuran dilakukan berdasarkan pada zat-zat yang tercampur
tersebut. Misalnya campuran air dan pasir dipisahkan dengan menggunakan pengendapan
atau dekantasi. Campuran air dan garam dipisahkan dengan menggunakan metode
kristalisasi. Campuran air dan kapur dipisahkan dengan menggunakan metode penyaringan
atau filtrasi, dan sebagainya.
5.2 Saran
Agar pada saat praktikum menggunakan teknik yang lain selain yang
dipercobakan, seperti teknik pemusingan (sentrifugal) dan distilasi.
DAFTAR PUSTAKA
Petrucci, Ralph H dan seminar. 1987. Kimia Dasar. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Petrucci. 1996. Kimia Dasar. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sudjadi. 1988. Metode Pemisahan. Fakultas Farmasi UGM: Yogyakarta.
S, Syukri. 1991. Kimia dasar 1. ITB: Bandung.
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. ITB: Bandung