Maj Ked Gi; Juni 2011; 18(1): 113-116 ISSN: 1978-0208
PENGARUH PENAMBAHAN FLUOR PADA RESIN AKRILIK
TERHADAP KEKERASAN BASIS GIGI TIRUAN SEBAGIAN
‘Titik lsmiyati & Suparyono Saloh
‘Bagjan Prostodonsia, Fakuitas Kedokteran Gigi, Universitas Gacjah Mada
ABSTRAK
LLatar Betakang. Peneltian ini adalah salan satu efek pemakalan gigi truan gebagian adalah muah teradiaya karies|
ada gig! yang masin tinggal. Hal ini karena kecenderungan terbentukye plak pada permukaan gigi dan abrasi Karena klamer
pada gig peryangga. Usaha untuk mencegah Kates gil adalah melakukan tindakan fluorides. Macam fluor yang sering cbgun
kan adalah sodium fluorida 2.27% (NaF,) Bahan yang soring digunakan untuk membuat plat dasar gig tiruan sebagian adalah
resin akrlik yang komponennya mengandung polimeti metakriat
“Tujuan. Penulsan in untuk mengetanui fuoridasi melalui gil truan yaitu dengan menetti penambahan fur pada resin
akrlicterhadap sfatkekerasan bass gigi truan sebagian
Metods. Subyek peneltian berupa 40 plat resin akrik kuring panas dan kuring dingin yang dicampur dengan sodium
fluorda (NaF.), ukuran 20 x 15 x2.5 mm, Pencampuran sodum florida dan resin akriik dengan perbandingan 1:3. Pada kelom-
okt resin atk Kuring panas dicampur dengan sodium flurida,Kelompok I rik resin Kuning Singin dicampur dengan sodium
fiuorda, kelompok 3 resin akiik kuring panas tanpa penambahan sodium fuorda, dan kelompok 4 resin akiik kuring dingin
tanpa penambafan fluor. Uj kekerasan diakukan dengan menggunakan alat Micro Vickers Hardness Tester Data yang diperoleh
sdanalsis dengan menggunakan staistk anava 2 jalur.
'Hasil penelitian. Menunjuskan bahwa tercapat perbedaan yang bermakna kekerasan resin aki uring panas dan resin
akrik kung dingin (p<0.05), dan tidak terdapat perbedaan yang bermmakna kekerasan resin akilkkuring panas dan kung dingin
yang ditambah sodium florida dan tanpa penambahan sodium fluorida(p > 0,05).
Kesimputan. Peneltan ini adlan penambahan sodium fluorda pada resin aki kuring panas dan pada resin akilk
kunng dingin icak mempengarun kekerasan basis gigi truan sebagian. Maj Ked Gi: Juni 2011; 18(1): 113-116
Kata kunci: Fluor, Resin akiik, Kekerasan, Basis gigi truan sebagian
ABSTRACT
Background. One effect ofthe partial denture wearing i of dental caries easy in remains teeth. Mis caused the tendency
(ofthe formation of plaque on tooth surface and abrasion due tothe clap. tempts fo prevent it uordation is apped. Fluor can
bbe used as agnets of dental caries prevention forthe partial denture wearer. namely 227% sodium florde (NaF). Polymethy
‘methacrylate iS the material which used in making partial denture base.
‘The purpose if the study isto determine the elfect of fluor action on acrylic resin removable partial denture base tothe
hardness.
‘Methods. The research materials are 40 heat cured and cold cured acrylic resin plates in 60 x 10 x2.5 mm dimension
‘wore added with Sodium fluoride in 1.3 ratio. Group 1: heat cured acrylic resin added with NaF... group Il: cold cured acrylic resin
‘added with NaF. and group Il and group IV - heat cured and cold cured acrylic resin without aded with NaF. All ofthe subjects
‘were tested by Using Vickers Micro Harciness Tester. Data oblaned were analyzed using 2 ways of Anova.
The result showed that here were signicanty hardness diferent Between heat and cold acrylic resi (p<0.05).there
‘were no signiicanty hardness diferent between heat and cold acrylic resin with and witout mxed with NaF. (p>0.05).
The conclusion is there is no hardness effect ofthe aditional NaF, in heat and cols cured acryhe resin. Maj Kec Gi Juni
2011; 18(1): 119-116
‘Key words: Fluor, Resin acrylic, Hardness, Paral denture base
PENDAHULUAN
Gigitiruan sebagian lepasan merupakan salah
‘salu pelayanan rehabiltasi gigi pada kehilangan se-
bbagian gigi. Komponen alat tersebut terdiri dari basis.
‘dengan atau tanpa perluasan sampai ke sayap bukal
atau labial, atfsial gigi dan klamer sebagai retensi
Bahan yang sering digunakan pada pembuatan gigi
tiruan sebagian lepasan adalah polimetil metakriat
‘kuring panas dan kuring dingin. Resin akrilik kuring
ppanas sering digunakan sebagai basis gigi tiruan,
‘sedang pada kuring dingin digunaan untuk reparasi,
rebasing dan relining gigi tian, selain itu juga dapat
ipakal sebagai bahan plat alat ortodonsi
‘Sebagai alat rehabilasi, gig iruan berfungs!
untuk estetis, mengembalikan fungs! pengunyahan,
bicara, oklusi dan mempertahankan gigi yang masin
tinggal. Namun pada pemaksiannya ternyata gigi tru-
fan sebagian lepasan sering mengakibatkan terjaci-
‘ya karies gig, hal ini disebabkan karena kebersinan
yang kurang terjaga sehingga terjadi akumulasi plak
yang mengubah hubungan bakteri terhadap permu-
aan gigi, disamping itu adanya perlakuan melepas
ddan memasang gigi truan menimbulkan trauma pada.
13Thik |. dk: Pengarun Penambahan Fluor
{igi sehingga gigi mengalami abrasi atau pengura-
fngan lapisan email yang menjurus kearah terjadinya
aries. Gigi tiruan sebagian telah diteliti sebagai pe-
‘nyebab tingginya prevalensi karies dan gingivitis yang
dihubungkan dengan kenaikan pembentukan plak
pada permukaan gig." Pada perakai gigitruan satu
ahang maka akan terjadi karies satu gigi atau lebih
sobesar 60,5 %, sedang pada pemakai gig tran 2
rahang mempunyai satu gigi atau lebih gigi yang kari-
‘8s sebanyak 62.5%, oleh karena itu diperlukan cara
untuk mencegah terjadinya karies pada pemakai gigi
tiruan,
Konsep tentang etlogi karies dapat disebab-
kan Karena adanya faktor- faktor yang saling terkalt
vit: ost ( gigi), saliva, mikroorganisme, diet ma-
kanan dan waktu. Usaha tindakan untuk pencega-
han karies gigi di Kedokteran gigi dipandang masih
bbelum optimal’ walaupun sudah sejak tahun 1890
pendekatan dalam pencegahan karies gigi dengan
‘menggunakan bahan khemoterapi khususnya senya-
wa fluor telah dilakukan, perlakuan tersebut disebut
‘luoridasi, Manfaat fluor pada proses pencegahan
karies, fluor dapat menambah daya tahan email kare-
ra temineralisasi yaitu adanya interaksi antara fluor
‘dengan hidroksi apatit email, maka terjadi pertukaran
reaksi antara fluor dengan gugus hidroksi (OH) mem-
bbentuk fluor apatit yang lebih tahan terhadap asam.
ada igi yang baru erupsi, permukaan email masih
porus, bila gigi tersebut diolesi dengan fluor maka.
{igi akan mengabsorbsi fluor, sedang pada gigi de-
wasa, dengan adanya proses abrasi mengakibatkan
banyak fluor yang hilang sehingga mudah terjadi ka-
ries.*
Fluor adalah senyawa halogen, berupa zat
yang sangat reaktif dan tidak ditemukan dalam ele-
‘men bebas, tetapi diteriukan dalam bentuk senyawa,
fluor, misalnya calsium flouride, natrium flouride, so-
dium fluoride atau sebagai sebagian mineral fluora-
palil* Fluor yang terdapat di dalam gigi dalam bentuk
fluorapatit, dapat memperkuat email dari kelarutan
oleh sam Selain itu fluor dapat bertindak seba-
gai enolase yaitu salah satu enzim yang bekeria
pada proses glkolisis. Pada kadar yang tinggi flour
‘mempunyai daya baklerisid bila diberikan dengan
konsentrasi tinggi secara lokal dan topikal,” Fluor
‘meningkatkan daya tahan enamel Karena adanya
remineralisasi, bersifat bakterisid dan menurunkan
kemampuan bakteri untuk memproduksi asam.
Sodium fluorida (NaF) adalah salah satu ba-
hhan yang digunakan untuk pencegahan karies gigi
Sodium fluorida ditemukan dalam jumlah Kecil diu-
dara, air dan tumbuhan atau sebagai partkel proses
industri Fluorida ini berbentuk serbuk putih, tidak
mudah terbakar, sukar larut dalam pelarut organik
‘etapi larut dalam air. Sodium fluorida mempunyai
tik lebur 993°C, titk didin 1740°C. Untuk mencegah
karies pada gigi penggunaan NaF, dapat dilaku-
kan dengan berbagal cara yaitu : 1. Tehnik aplikasi
114
ISSN: 1978-0208
Jangsung atau pengolesan fluor pada emai, 2. Ku-
‘mur dengan larutan yang mengandung fluor, 3. Me-
‘yikat gigi dongan pasta gigi yang mengandung tur,
‘menurut standar Nasional Indonesia kadar fluor yang