Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Agroknow Vol 1 No 1 Tahun 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK HAYATI TERHADAP SIFAT


FISIKA TANAH DI KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI
Gatot Sargiman & Tiurma Wiliana Susanti Panjaitan
UNTAG Surabaya
gatot.sargiman@yahoo.com

ABSTRACT

This research aims to return soil fertility level passes soil quality repair process
with biological organic fertilizer (POH) use, so that increase result and agro product
quality. Watchfulness activity about biological organic fertilizer is done at village Pelem,
Pare (Kediri) with location without use POH and use POH between 1 up to 7 year. soil
sample taking appointeds at random and done several analysis, that is soil physics,
pregnancy pOh both for still new (4 day) and that sufficiently long days (1 month). Data is
analyzed with analysis of variance and to detect difference between treatments is done
test LSD in standard 5%. .
The research got several conclusions, that is (1) biological organic fertilizer (POH)
that stills new (fermentation during 4 days) not yet give stable organic ingredient result.
But such biological organic fertilizer can direct be used for organic ingredient increase in
soil although the result less optimal. biological organic fertilizer best memfermentasikan
during around 1 month; (2) biological organic fertilizer increasing into soil as much as 2
ton/ha to every planting will give optimal organic ingredient pregnancy since gift during 7
year; (3) biological organic fertilizer use consequence soil physics character repair in
general influential manifestly since use in the year second. Maximum wide capacity
magnitude that reachable around 44%.

Kata Kunci : Pupuk Organik Hayati (POH), Sifat Fisik Tanah.

PENDAHULUAN dimungkinkan menyebabkan kegagalan


tanam.
Laju perombakan bahan organik di Pembangunan pertanian melalui
daerah beriklim tropis jauh lebih besar eksploitasi sumberdaya dengan sistem
dibanding daerah subtropis, yang budidaya tanaman berbasis anorganik
membawa konsekuensi ketersediaan (kimia), memang memiliki keunggulan.
bahan organik dilahan pertanian Namun hal tersebut juga harus ditebus
Indonesia, khususnya Jawa Timur semakin dengan mahal, antara lain kondisi lahan
hari semakin berkurang. Berdasarkan yang semakin marginal, yang ditandai
hasil penelitian pada tahun 1990, 65% dengan kandungan bahan organik rendah,
tanah di Indonesia khususnya tanah sawah drainase lambat, aerasi jelek,
di Jawa memiliki kandungan bahan Tujuan dari kegiatan penelitian ini
organik kurang dari 2%. Tahun 1999 makin adalah (a). Untuk mengetahui manfaat
parah, lebih dari 80% tanah sawah bahan organik hayati dalam memperbaiki
mempunyai kandungan bahan organik beberapa sifat fisik tanah sehingga dapat
sekitar 1,5%, yang berarti hal tersebut mempengaruhi kemampuan masing-
jauh dibawah angka kewajaran (2-5%). masing tanah dan jenis tanaman yang
Sedangkan kandungan bahan organik akan dibudidayakan, (b) Untuk
dalam tanah, berpengaruh pada budidaya mengembalikan tingkat kesuburan tanah
tanaman, sehingga dengan menurunnya melalui proses perbaikan sifat fisik tanah
kandungan bahan organik berakibat dengan penggunaan pupuk organik hayati,
menurunnya daya dukung dan untuk meningkatkan hasil dan kualitas
produktivitas lahan, bahkan sangat produksi pertanian.

ISSN 2302-2612 7
Jurnal Agroknow Vol 1 No 1 Tahun 2013

Sargiman (2003) telah meneliti Tabel 1. Kandungan Unsur Hara Kompos


tentang penggunaan Azolla sp sebagai Kotoran Sapi
pupuk organik untuk memperbaiki Nama Unsur Kandungan Keterangan
C-organik (%) 3,04 Warna coklat
lingkungan tanah pertanian. Dari hitam, struktur
penelitiannya pada berbagai tingkat usia N-total (%) 0,41
gembur, tekstur
P-tersedia 20,56
penggunaan Azolla sp sebanyak 1 ton /Ha (ppm)
halus dan
menunjukkan bahwa semakin lama usia berbutir halus
K- tersedia 842,31
pemakaian Azolla sp mengakibatkan (ppm)
tingkat jumlah dan variasi organisme C/N ratio 7,41
tanah semakin meningkat, hal ini berarti Sumber: Mega et al (2008)
nilai kesehatan tanah tersebut (Health
Soil) semakin baik pada umur penggunaan Tabel 2. Pokok-pokok Pikiran Tentang Pupuk
pupuk Azolla sp yang semakin meningkat Organik Hayati
lama. Kadar Karbon a. Nilai C/N < 20
b. Carbon (C) > 7 %
Pupuk organik seperti namanya c. Bahan Organik > 25%
pupuk yang dibuat dari bahan-bahan Kandungan a. Makro Primer : N, P, K
organik atau alami (Murbandono, 2002). Hara b. Makro Sekunder : Ca, Mg, S
Bahan-bahan yang termasuk pupuk c. Mikro : Cu, Zn, Mo, Si, B
organik antara lain adalah pupuk Bahan Ikutan a. Tidak mengandung senyawa
Alelopat
kandang, kompos, kascing, gambut,
b. Tidak mengandung unsur
rumput laut dan guano. Berdasarkan logam berat
bentuknya pupuk organik dapat Mikrobial a. Mikroba Zimogenik
dikelompokkan menjadi pupuk organik Probiotik b. Mikroba Fermentatif
padat dan pupuk organik cair. Beberapa Kadar Air Sekitar (23 – 25)%
orang juga mengkelompokkan pupuk- Ukuran Cukup lembut (bukan
bongkahan/lembaran)
pupuk yang ditambang seperti dolomit,
Bahan Baku Segar dan kering (lebih
fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang diutamakan)
kaya K) ke dalam golongan pupuk organik.
Beberapa pupuk organik yang diolah Pupuk hayati adalah mikrobia ke
dipabrik misalnya adalah tepung darah, dalam tanah untuk meningkatkan
tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk pengambilan hara oleh tanaman dari
organik cair antara lain adalah compost dalam tanah atau udara. Umumnya
tea, ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan digunakan mikrobia yang mampu hidup
fermentasi limbah cair peternakan, bersama (simbiosis) dengan tanaman
fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan inangnya. Keuntungan diperoleh oleh
lain-lain. Pupuk organik memiliki kedua pihak, tanaman inang
kandungan hara yang lengkap. Bahkan di mendapatkan tambahan unsur hara yang
dalam pupuk organik juga terdapat diperlukan, sedangkan mikrobia
senyawa-senyawa organik lain yang mendapatkan bahan organik untuk
bermanfaat bagi tanaman, seperti asam aktivitas dan pertumbuhannya. Mikrobia
humik, asam fulvat, dan senyawa- yang digunakan sebagai pupuk hayati
senyawa organik lain. Namun, kandungan (biofertilizer) dapat diberikan langsung
hara tersebut rendah. ke dalam tanah, disertakan dalam pupuk
organik atau disalutkan pada benih yang
akan ditanam. Penggunaan yang menonjol
dewasa ini adalah mikrobia penambat N
dan mikrobia untuk meningkatkan
ketersedian P dalam tanah.
(nasih@ugm.ac.id).
Pupuk hayati merupakan
mikroorganisme hidup yang diberikan
kedalam tanah sebagai inokulan untuk
membantu menfasilitasi atau
menyediaakan unsur hara tertentu bagi

ISSN 2302-2612 8
Jurnal Agroknow Vol 1 No 1 Tahun 2013

tanaman. Ada beberapa faktor pendorong organik padat dan pupuk organik cair.
pemakaian pupuk hayati, yaitu : (a) Beberapa orang juga mengelompokkan
Akibat krisis ekonomi 1997, pemerintah pupuk-pupuk yang ditambang seperti
pada tahun 1998 mencabut subsidi pupuk dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga
kimia sehingga harga pupuk kimia abu (yang kaya K) ke dalam golongan
menjadi langka dan mahal tidak pupuk organik. Beberapa pupuk organik
terjangkau petani, (b) Timbul kesadaran yang diolah dipabrik misalnya adalah
terhadap potensi pencemaran lingkungan tepung darah, tepung tulang, dan tepung
melalui penggunaan pupuk kimia yang ikan. Pupuk organik cair antara lain
berlebihan dan tidak efisien, (c). adalah compost tea, ekstrak tumbuh-
Pemakaian pupuk kompos/pupuk kandang tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair
kurang diminati dikarenakan volume yang peternakan, fermentasi tumbuhan-
besar dan (4) Kemampuan mikroba tumbuhan, dan lain-lain.
penyubur tanah.
Pertanian organik merupakan sis- MATERI DAN METODA
tem pertanian yang bertujuan untuk: (1)
menciptakan keterpaduan antara Pengambilan sampel penelitian
manusia sebagai pecinta lingkungan dan dilakukan dengan cara mengambil sampel
sistem produksi pertanian berkelanjutan tanah pada lokasi/areal pertanaman Desa
yang dapat memenuhi kebutuhan pasar, Pelem Kecamatan Pare, dengan kriteria
serta meningkatkan kepercayaan dalam lokasi yaitu area yg belum menggunakan
hubungannya dengan sumber daya yang pupuk (O) dan yang telah menggunakan
dapat diperbarui, (2) mengelola proses pupuk organik selama 1 tahun (1), 2
ekologi, biologi, dan interaksinya tahun (2), tiga tahun (3), empat tahun (4)
sehingga menghasilkan tanaman dengan dan tujuh tahun (7). Untuk masing-masing
mutu yang dapat diterima manusia clan lokasi, sampel tanah diambil dari 5 titik
ternak, babas hama-penyakit, dan mem- secara acak yang menggambarkan
berikan keuntungan layak untuk ulangan.
manusia dan sumber daya lainnya. Hasil analisis sampel ini kemudian
Ciri-ciri pertanian organik adalah: dianalisa secara statitik dengan Anova
(1) melindungi kesuburan tanah dangan dan untuk mengetahui perbedaan antar
mempertahankan kadar bahan organik, perlakuan dilakukan uji LSD pada taraf
dan tidak menggunakan alat-alat 5%.
mekanisasi secara sembarangan; (2)
menyediakan sendiri unsure nitrogen HASIL DAN PEMBAHASAN
melalui peng-ikatan nitrogen secara
biologis dengan tanaman leguminosa; (3) 1. Sifat Kimia
mendaur ulang secara efektif bahan Hasil analisa pada tabel 3
organic dari sisa tanaman dan limbah menunjukkan bahwa kandungan bahan
ternak; (4) membantu perkembangan organik dari POH mengalami penurunan
aktivitas biologi tanah, dan (5) secara nyata selama penyimpanan
mengendalikan gulma dan hama penyakit selama 1 bulan, yaitu dari 13,81%
dengan rotasi tanaman, predator, dan menjadi 10, 45%. Hal ini dapat dipahami
varietas tanaman yang tahan (Pusat karena selama penyimpanan Pupuk
Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Organik Hayati tersebut belum dalam
Agroklimat, Bogor) keadaan stabil. Hal ini didukung oleh
Pupuk organik seperti namanya nilai C/N yang meningkat akibat
pupuk yang dibuat dari bahan-bahan penurunan kandungan nitrogen secara
organik atau alami. Bahan-bahan yang tajam selama fermentasi POH.
termasuk pupuk organik antara lain Kandungan unsur-unsur lain relatif tidak
adalah pupuk kandang, kompos, kascing, berubah (seperti fosfat, kalium,
gambut, rumput laut dan guano. kalsium, magnesium dan sulfat), kecuali
Berdasarkan bentuknya pupuk organik pada KTK dan pH yang mengalami
dapat dikelompokkan menjadi pupuk kenaikan selama penyimpanan.

ISSN 2302-2612 9
Jurnal Agroknow Vol 1 No 1 Tahun 2013

Tabel 3. Hasil Analisis Kimia Pupuk Organik Peranan bahan organik secara
Hayati (POH). fisika dapat diketahui sebagai (a)
POH Dinamisasi air , yaitu meningkatkan
POH Lama infiltrasi air, menurunkan laju evaporasi,
N0 Pengamatan
Baru (1
meningkat kapasitas pengikatan air,
bulan)
terutama di dalam tanah berpasir. (b)
1 Bahan 13,81a 10,45b
Organik Struktur tanah, meliputi mengurangi
2 C/N ratio 6,65a 8,63b crusting, terutama di dalam tanah tekstur
3 N total 1,20a 0,70b liat, memudahkan penetrasi akar,
3 Fosfat 1,22a 1,25a meningkatkan agregasi tanah dan
4 Kalium 0,68a 0,66a mencegah erosi dan mencegah
5 Kalsium 1,94a 2,07a pengerasan tanah. (Eddy Funderberg.
6 Magnesium 0,41a 0,38a 2001) , (Anonim, 2002).
7 KTK 29,1a 37,06b Hasil analisis sifat fisika tanah
8 pH 7,68a 7,76b akibat penggunaan POH pada Tabel 4,
9 Sulfat 0,18a 0,15a menunjukkan bahwa nilai Berat Volume
Keterangan : Angka pada baris yang sama (BV) tanah mulai menunjukkan perubahan
dengan notasi yang sama menunjukkan tidak secara nyata sejak penggunaan POH
berbeda nyata dengan uji LSD pada taraf 5% selama 3 tahun dan baru mengalami
peningkatan secara signifikan lagi sejak
Peningkatan KTK ini tampaknya penggunaan POH selama 7 tahun. Namun
berkaitan dengan semakin meningkatnya demikian tingkat porositas tanah sudah
nilai kestabilan Pupuk Organik Hayati mulai menunjukkan perubahan sejak
yang terbentuk. Hal ini berarti bahwa tahun pertama penggunaan POH. Hal ini
pada awal pembuatan Pupuk Organik menunjukkan bahwa proses perbaikan
Hayati yang terbentuk masih tergolong sifat fisika tanah tidak langsung berubah
belum stabil, namun berdasarkan nilai akibat penggunaan bahan organik namun
C/N ratio yang lebih rendah dari 10 ternyata membutuhkan waktu hingga
menunjukkan bahwa Pupuk Organik sekitar 3 tahun sejak penggunaan POH.
Hayati tersebut dapat digunakan Proses agregasi tanah untuk membentuk
langsung untuk budidaya tanaman tanpa struktur tanah yang baik memang
mempengaruhi ketersediaan Nitrogen di memerlukan waktu agar terbentuk ruang
dalam tanah.. POH tersebut dapat aerasi tanah yang baik.
dikatakan mulai stabil bilamana telah
disimpan selama 1 bulan. Tabel 4. Hasil Analisis Fisika Tanah pada
berbagai taraf penggunaan
2. Sifat Fisika Tanah Pupuk Organik Hayati (POH)
Penggunaan pupuk kimia dan No Pengamatan
Penggunaan POH selama
0 th 1 th 2 th 3 th 4 th 7 th
pestisida kimia yang berlebihan dapat 1 BV (gram/cm3) 2,30a 2,29a 2,31a 2,36b 2,37b 2,44
mengakibatkan struktur tanah dan c
2 Porositas (%) 6,00a 47,29b 47,80b 48,60c 49,27c 50,6
lingkungan menjadi berubah, yaitu tanah 0d
menjadi tandus dan pertumbuhan hama 3 Kapasitas 22,00a 23,33ab 25,00b 30,67c 34,33d 39,3
Lapang (%) 3e
dan penyakit yang sulit dikendalikan. 4 Kemantapan 0,35a 0,54b 0,58c 0,62d 0,68e 0,74f
Banyak usaha dilakukan untuk Agregat (mm)
5 Kekerasan ( 0,074a0,069b 0,064c 0,063c 0,059d 0,05
mengembalikan kesuburan tanah yaitu gr.mm/detik) 5d
dengan menerapkan pertanian organik Keterangan: Angka pada baris yang sama
yaitu menghindari pemakaian pupuk dengan notasi yang sama menunjukkan tidak
kimia dan pestisida kimia. Oleh karena berbeda nyata dengan uji LSD pada taraf 5%
itu perlu diupayakan pembuatan pupuk
organik yang diperkaya dengan kandungan Kemampuan POH untuk
unsur-unsur baik N, P dan K, Ca dan Mg memperbaiki dinamisasi air melalui
namun tidak mengurangi kemampuan peningkatan kapasitas lapang baru
pupuk organik dalam memperbaiki sifat terlihat signifikan sejak tahun ke dua
fisika tanah. akibat pemberian POH. Selanjutnya terus

ISSN 2302-2612 10
Jurnal Agroknow Vol 1 No 1 Tahun 2013

mengalami peningkatan sejalan dengan


lamanya pemakaian POH. KESIMPULAN

Kap lapang 1. Pupuk organik Hayati (POH) yang


masih baru (fermentasi selama 4
0.40 Observed hari) belum memberikan hasil bahan
Linear
Quadratic
organik yang stabil. Namun demikian
Exponential
POH tersebut sudah dapat langsung
0.35 digunakan untuk menambah bahan
organik di dalam tanah walaupun
hasilnya kurang optimal. POH
0.30
tersebut sebaiknya difermentasikan
selama sekitar 1 bulan.
0.25
2. Penambahan POH ke dalam tanah
sebanyak 2 ton/Ha untuk setiap
penanaman akan memberikan
0.20 kandungan bahan organik yang
0 1 2 3 4 5 6 7
optimal sejak pemberian selama 7
Tahun tahun.
3. Perbaikan sifat fisika tanah akibat
Gambar 1. Grafik Hubungan antara Periode penggunaan POH secara umum
Penggunaan Pupuk Organik Hayati dengan berpengaruh secara nyata sejak
Kapasitas Lapang (Kap Lapang) pemakaian pada tahun ke-2.
Besarnya kapasitas lapang
Keterangan : maksimum yang dapat dicapai
R2 linear : 0,94, R2 kuadrat : 0,96, R2 sekitar 44%.
eksponensial : 0,94, Persamaan kuadratik y =
- 0,0013x2 + 0,035 x + 0,208, y maksimum bila
x = 13,5 dengan y = 0,44

Dari hasil perhitungan yang DAFTAR PUSTAKA


diperoleh, diperkirakan besarnya
kapasitas lapang maksimum yang dapat Anonim , 2002. Organic Matter
dicapai adalah sebesar 44% dengan Management. Regents of the
penggunaan POH selama 13,5 tahun. University of Minnesota. Minnesota
Kemantapan agregat tanah maupun Budi Santoso, H., 1998. Pupuk Kompos,
penurunan tingkat kekerasan tanah Penerbit Kanisius Jakarta
tampaknya sudah mulai berpengaruh Eddy Funderberg. (2001). What does
secara nyata sejak tahun pertama organic matter do in soil. The
penggunaan POH dan akan terus Samuel Roberts Noble Foundation,
mengalami perbaikan seiring dengan Inc.
lamanya penggunaan POH. Hal ini berarti Isroi, 2008. Kompos, Makalah: Balai
perbaikan tingkat agregasi tanah untuk Penelitian Bioteknologi
mencegah erosi tanah dapat membantu Perkebunan Indonesia, Bogor
mempermudah dalam pengolahan tanah Mega, I M, I W Dana Atmaja, ID Oka
sudah terlihat sejak awal pemakaian POH Widyaarshana, I A Suty Adnyani, I
ke dalam tanah. N Dibia, Dwi Putra Darmawan
(2008). Pelatihan Pembuatan
Pupuk Organik yang Berkualitas
dari Limbah Peternakan Sapi dab
Babi di Desa Marga Dauhpuri,
Kecamatan Marga, Kabupaten
Tabanan, Fakultas Pertanian
Universitas Udayana Bali.

ISSN 2302-2612 11
Jurnal Agroknow Vol 1 No 1 Tahun 2013

Murbandono, HS. L, 2004. Membuat


Kompos, Penerbit Penebar
Swadaya, Jakarta.
Prihandarini, Ririen, 2004. Manajemen
Sampah, Daur Ulang Sampah
Menjadi Pupuk Organik, Penerbit
Perpod, Jakarta
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanah dan Agroklimat, Bogor, E-
mail: csar@indosat.net.id
Sargiman, Gatot. 2003. Peranan pupuk
organik Azolla dalam
memperbaiki ekosistem Lahan
Persawahan. Saintek. Untag
Surabaya.

ISSN 2302-2612 12

You might also like