Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA

DENGAN HIPERTENSI

Novia Ervadanti1, Arneliwati2, Erika3


Fakultas Keperawatan
Universitas Riau
Email: novia.ervadanti@gmail.com

Abstract

Increasing the elderly population every year raises a variety of health problems, one of the most trending case in
elderly is hypertension. Non-pharmacology treatment chosen as an independent nursing intervention that can be done
by the elderly is Benson relaxation. The aim of this study was to determine the influence of Benson relaxation on blood
pressure in elderly with hypertension. The research used quasy experiment design with nonequivalent control group.
The study was conducted on elderly people with hypertension in the work area of Posyandu Rintis, Fifty City Pekanbaru
Health Center. The sample was chosen using a purposive sampling method that met the inclusion criteria. The amount
of respondents was 30 people that divided into two groups, 15 people in the experimental group and 15 people in the
group. The data analysis used was univariate analysis and bivariate analysis using the dependent t test and independent
t test. The instrument of this study using digital tensimeter. The statistical test results obtained p value posttest of
systolic blood pressure on experimental group was (0,000) < α (0,05) and diastolic blood pressure on experimental
group was (0,000) < α (0,05), so it was found that there was a decrease in blood pressure in elderly with hypertension
in the work area of the Posyandu Rintis. This Benson relaxation therapy can be applied as one of the non-
pharmacological independent nursing interventions to overcome hypertension problems in the elderly .

Keywords: Benson relaxation, elderly, hypertension

PENDAHULUAN bervariasi karena adanya perubahan fisiologis,


Keberhasilan pembangunan suatu negara perubahan kumulatif dan penurunan daya
ditandai dengan peningkatan taraf hidup dan tahan tubuh pada lansia (Dewi,2014).
angka harapan hidup. Angka harapan hidup Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
menimbulkan peningkatan angka morbiditas, (Riskesdas) tahun 2018, salah satu masalah
penurunan angka kelahiran dan angka kesehatan yang menjadi trend pada lansia
kematian. Perubahan epidemiologi kesehatan adalah hipertensi (Kemenkes RI, 2018).
ini berdampak pada peningkatan populasi Prevalensi hipertensi pada lansia usia 55-64
lansia. Angka peningkatan populasi lansia tahun yaitu 45,9%, 65-74 tahun yaitu 57% dan
meningkat setiap tahunnya (Kemenkes RI, lansia diatas 75 tahun yaitu 63,8% (Kemenkes
2013). Berdasarkan Kemenkes RI (2015), RI, 2016). Hipertensi sebagai silent killer
Indonesia termasuk dalam lima besar negara di dapat menimbulkan tanda dan gejala yang
dunia dengan jumlah lansia terbesar bervariasi. Apabila tekanan darah tidak
diantaranya adalah Amerika Serikat, Cina, dikontrol dalam jangka waktu yang lama maka
India, Indonesia dan Rusia. Berdasarkan data akan menimbulkan berbagai macam
proyeksi penduduk, jumlah penduduk lansia komplikasi seperti stroke, gagal ginjal,
tahun 2020 diprediksi mencapai 27,08 juta retinopati dan masalah lainnya serta dapat
lansia, tahun 2025 mencapai 33,69 juta lansia, menimbulkan kematian (Kemenkes RI, 2019).
tahun 2030 mencapai 40,95 juta lansia, dan Menurut World Health Organization
tahun 2035 mencapai 48,19 juta lansia (WHO) tahun 2018, penyakit kardiovaskular
(Kemenkes RI, 2017). Prevalensi lansia di merupakan pembunuh terbesar di dunia yang
Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat menyebabkan kematian hingga 15,2 juta jiwa
selama lima dekade (1971-2017), yakni pada tahun 2016. Hasil Riskesdas (2018)
menjadi 8,37% (23,4 juta lansia) dimana lansia menunjukkan bahwa penderita hipertensi
perempuan sekitar 1% lebih banyak mengalami peningkatan dari tahun 2013 yaitu
dibandingkan lansia laki-laki (9,47% banding 25,8% menjadi 34,1% pada tahun 2018
8,48%) (Badan Pusat Statistik, 2017). (Kemenkes RI, 2018). Provinsi Riau
Peningkatan populasi lansia merupakan 20 besar provinsi penderita
menimbulkan masalah dan kebutuhan yang hipertensi terbanyak di Indonesia dimana

JOM FKp,Vol.6 No.1 (Januari-Juni) 2019 182


persentasenya mencapai 8,4%. Kota Saat ini penelitian terkait dengan
Pekanbaru menjadi kota dengan urutan ke-2 relaksasi Benson dan hipertensi sudah banyak
dengan jumlah penderita hipertensi terbanyak dilakukan. Ada beberapa penelitian yang
di Provinsi Riau setelah Kabupaten Kampar mengkhususkan relaksasi Benson ini
yaitu sebanyak 35.681 jiwa (13,23%) (Dinas dilakukan pada lansia dengan hipertensi.
Kesahatan Provinsi Riau, 2016). Berdasarkan Beberapa penelitian juga mengkhususkan
data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru pada relaksasi Benson yang dilakukan pada
tahun 2017, penyakit hipertensi termasuk penderita hipertensi primer dan hipertensi
kedalam sepuluh kasus penyakit terbesar, yaitu stadium I. Namun, hasil penelitian tersebut
berada pada urutan ke-2 penyakit terbesar di tidak sepenuhnya menunjukkan perubahan
kota Pekanbaru dengan total kasus sebanyak derajat hipertensi lansia, dan hanya
35.090 kasus. Berdasarkan data Dinas menunjukkan perubahan pada rata-rata
Kesehatan Kota Pekanbaru pada tahun 2018 tekanan darah lansia. Selain itu, kelemahan
menunjukkan bahwa Puskesmas Lima Puluh pada desain penelitian yang digunakan
Kota Pekanbaru merupakan puskesmas dengan menjadi faktor yang dapat dikembangkan pada
penelitian serta saran dari penelitian terdahulu
jumlah penderita hipertensi terbanyak pada
untuk menggunakan kelompok kontrol sebagai
tahun 2018 yaitu 1.890 jiwa (31,9%).
pembanding dalam penelitian.
Kejadian hipertensi yang meningkat
Hasil studi pendahuluan yang
setiap tahunnya mengindikasikan bahwa
dilakukan pada tanggal 27 Februari 2019
hipertensi perlu dan segera diatasi. didapatkan bahwa di Puskesmas Lima Puluh
Penatalaksanaan pada hipertensi dapat Kota Pekanbaru terdapat 1.531 lansia dan
dilakukan secara farmakologi berupa obat terdata 1.890 penderita hipertensi. Berdasarkan
antihipertensi dan secara nonfarmakologi. wawancara yang dilakukan dengan
Secara non farmakologi, terapi relaksasi penanggung jawab pelayanan lansia di
benson merupakan salah satu intervensi Puskesmas Lima Puluh Kota Pekanbaru bahwa
keperawatan mandiri yang dapat dilakukan penderita lansia dengan hipertensi selalu ada
pada lansia dengan hipertensi. setiap harinya dan terapi relaksasi Benson
Relaksasi Benson merupakan suatu belum pernah dilakukan di wilayah kerja
respon terhadap kemampuan tubuh untuk Puskesmas Lima Puluh Kota Pekanbaru.
melepaskan zat kimia dan sinyal ke otak yang Selain itu, pelayanan lansia di Puskesmas
membuat otot dan organ menjadi rileks dan Lima Puluh Kota Pekanbaru juga dilakukan di
meningkatkan aliran darah ke otak. Masa empat posyandu lansia diantaranya Tanjung
lansia cenderung mendekatkan diri kepada Rhu, Pesisir, Sakip dan Rintis. Berdasarkan
Tuhan dan spiritualitasnya sehingga teknik wawancara dengan 5 lansia di ruang lingkup
relaksasi Benson ini tepat dilakukan pada posyandu Pesisir bahwa lansia tersebut hanya
lansia (Mitchell, 2013). Teknik ini merupakan pernah mencoba pengobatan dengan rebusan
teknik sederhana yang dapat dilakukan oleh daun salam, namun lansia jarang meminum
lansia tanpa efek samping, tanpa rebusan daun salam dengan alasan proses
mengeluarkan biaya, dan sangat bermanfaat pembuatan yang rumit dan sulit mendapatkan
untuk menciptakan relaksasi dan membantu daun salam didaerah perkotaan. Lansia
menurunkan tekanan darah pada lansia tersebut juga belum mengetahui tentang
(Aemilianus, 2012). relaksasi Benson.
Hasil penelitian Tahmasbi dan Hasani Berdasarkan fenomena dan studi
(2016) tentang effect of Benson’s relaxation pendahuluan yang telah dilakukan, peneliti
technique on the anxiety of patients melakukan penelitian tentang “Pengaruh terapi
undergoing coronary angiography bahwa relaksasi Benson terhadap tekanan darah lansia
terapi relaksasi Benson ini dapat mengurangi dengan hipertensi”.
tingkat kecemasan pada kelompok intervensi
sebelum dilakukan angiography. Pada TUJUAN PENELITIAN
penelitian ini, ditemukan bahwa teknik ini Penelitian ini bertujuan untuk
memiliki dampak positif pada tanda-tanda mengetahui pengaruh relaksasi Benson
vital pada responden seperti penurunan pada terhadap tekanan darah pada lansia dengan
nadi, tekanan darah dan pernafasan. hipertensi.

JOM FKp,Vol.6 No.1 (Januari-Juni) 2019 183


MANFAAT PENELITIAN perlakuan terapi. Setelah itu, akan dilakukan
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat post test pengukuran tekanan darah pada
bagi ilmu keperawatan sebagai pilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
intervensi keperawatan mandiri untuk Penelitian ini dilakukan selama 7 hari.
mengontrol tekanan darah lansia dengan Instrumen penelitian yang digunakan
hipertensi. adalah tensimeter digitar dengan nama HL-88
yang sudah dikalibrasi. Selain itu, peneliti juga
METODOLOGI PENELITIAN menggunakan lembar observasi yang berisi
Desain penelitian ini adalah quasy data demografi responden dan hasil observasi
experiment dengan rancangan penelitian tekanan darah selama 7 hari.
nonequivalent control group design. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh lansia HASIL PENELITIAN
dengan hipertensi dii wilayah kerja Posyandu 1. Analisa Univariat
Rintis. Teknik pengambilan sampel dilakukan Karakteristik responden pada penelitian
secara purposive sampling yaitu teknik ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:
pengambilan sampel yang dilakukan Tabel 1
berdasarkan pertimbangan tertentu Distribusi Karakteristik Responden
(Notoadmojo, 2010). Sampel memenuhi kriteri Karakteris Kontrol Ekspe Jumlah p value
inklusi yaitu lansia (individu dengan usia 60 tik (n=15) rimen
n %
(n=15)
tahun ke atas), mempunyai riwayat hipertensi, Usia
tidak memiliki gangguan pendengaran, dan lansia:
bersedia menjadi responden. Kriteria eklusi  Muda 8 9 17 56,7 0,999
pada penelitian ini adalah lansia yang sakit  Madya 7 4 11 36,7
(bedrest) dan lansia yang tidak bersedia  Tua - 2 2 6,7
menjadi responden. Jenis
Semua responden menyetujui sebagai Kelamin:
 Laki- 3 2
responden dengan menandatangani informed laki
5 16,7 1,000
consent dan dijamin kerahasiaan identitas  Peremp 12 13
25 83,3
responden dengan membuat hanya kode uan
responden tanpa mencantumkan nama pada Riwayat
instrument. Jumlah responden sebanyak 30 Obat:
0,272
orang terdiri dari 15 orang kelompok kontrol  Ada 6 10 16 53,3

dan 15 orang kelompok eksperimen.  Tidak 9 5 14 46,7


Status
Responden didapatkan dari data posyandu perkawina
lansia yang berada di wilayah Rintis. n:
Responden yang didapatkan pertama kali  Duda 1 - 1 3,3
1,000
sampai 15 orang merupakan kelompok  Janda 8 8 16 53,3
kontrol, sedangkan responden ke-16 sampai 30  Menika 6 7
13 43,3
merupakan kelompok kontrol. Pertemuan h
dengan responden dilakukan di rumah (ruang Ekonomi:
tamu) responden.  Anak 7 6 13 43,3
 Usaha 2 3 5 16,7 1,000
Pada saat pertemuan pertama akan diberi
 Dana 6 6
penjelasan tentang penelitian meliputi tujuan, Pensiun
12 40

manfaat penelitian, dan kesediaan menjadi Agama:


1,000
responden yang ditandatangan dalam bentuk  Islam 15 15 30 100
informed consent. Selanjutnya dilakukan pre Total 15 15 30 100
test pengukuran tekanan darah pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah Tabel 1 menunjukkan dari 30
dilakukan pengukuran tekanan darah, responden pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen akan mendapatkan eksperimen sebagian besar rentang usia lansia
perlakuan berupa relaksasi Benson. Sedangkan muda (60-69 tahun) sebanyak 17 orang
kelompok kontrol tidak mendapatkan (56,7%) dengan mayoritas jenis kelamin

JOM FKp,Vol.6 No.1 (Januari-Juni) 2019 184


perempuan sebanyak 25 orang (83,3%). sebelum relaksasi Benson adalah 89,73 mmHg
Sebagian besar responden yang memiliki mengalami peningkatan menjadi 90,13 mmHg.
riwayat penggunaan obat sebanyak 16 orang
(53,3%). Status perkawinan responden 2. Analisa Bivariat
sebagian besar adalah janda yaitu sebanyak 16 Perbedaan tekananan darah pretest dan
orang (53,3%) dengan keadaan ekonomi posttest intervesi pada kelompok eksperimen
sebagian besar berasal dari anak sebanyak 13 dan kontrol dapat dilihat pada tabel 3 berikut
orang (43,4%) dan sebanyak 30 responden ini:
(100%) agama responden adalah islam. Tabel 3
Hasil karakteristik responden Perbedaan tekanan darah pretest dan posttest
didapatkan karakteristik umur p value (0,999), pada kelompok eksperimen dan kontrol
jenis kelamin p value (1,000), riwayat obat p
value (0,272), status perkawinan p value Pretest Posttest Seli
(1,000), keadaan ekonomi dengan p value sih p
TD
Mean Mean mea value
(1,000) dan agama p value (1,000). Seluruh n
karakteristik responden homogen karena p
value > (α = 0,05). Eksperimen
Distribusi tekanan darah sebelum dan
Sistol 156,80 143,2 13,6 0,000
sesudah intervensi dapat dilihat pada tabel 2
berikut ini: Diastol 90,67 83,8 6,87 0,000
Tabel 2
Distribusi Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Kontrol
Intervensi
Variabel n Mean SD Min Max Sistol 162 162,8 -0,8 0,017
Eksperim
en Diastol 89,73 90,13 -0,4 0,212
Pre test 156,80 5,158 148 167
sistol
Pre test 90,67 3,976 85 100 Berdasarkan tabel 8, kelompok
15
diastol eksperimen yang dilakukan uji dependent t test
Posttest 143,20 4,021 137 150 didapatkan selisih mean tekanan darah sistol
sistol pretest dan posttest pada kelompok
Posttest 83,80 2,833 81 91
diastol
eksperimen adalah 13,6 dan selisih mean
Kontrol tekanan darah diastol pretest dan posttest pada
Pre test 162,00 8,452 151 175 kelompok eksperimen adalah 6,87. Hasil
sistol analisa data diperoleh p value (0,000) < α
Pre test 89,73 3,693 84 97 (0,05) pada sistol dan p value (0,000) < α
diastol 15
Posttest 162,80 8,817 151 177
(0,05) diastol, maka dapat disimpulkan ada
sistol perbedaan mean tekanan darah sistol dan
Posttest 90,13 3,292 85 97 diastol yang signifikan sebelum dan sesudah
diastol diberikan terapi relaksasi Benson pada
kelompok eksperimen.
Tabel 2 menunjukkan bahwa mean Uji statistik untuk kelompok kontrol
tekanan darah sistol sebelum diberikan terapi yaitu uji dependent t test didapatkan selisih
relaksasi Benson pada kelompok eksperimen mean tekanan darah sistol dan diastol pretest
adalah 156,80 mmHg mengalami penurunan dan posttest adalah -0,8 pada sistol dan -0,4
menjadi 143,20 mmHg, dan mean tekanan pada diastol. Hasil analisa data diperoleh p
darah diastol sebelum relaksasi Benson adalah value sistol (0,017) dan p value diastol
90,67 mmHg mengalami penuruanan menjadi (0,212), dimana p value diastol lebih besar dari
83,80 mmHg. Sementara mean tekanan darah α (0,05) yang berarti tidak ada perbedaan
sistol sebelum diberikan relaksasi Benson pada antara tekanan darah diastol pretest dan
kelompok kontrol adalah 162 mmHg posttest pada kelompok kontrol, dan p value
mengalami sedikit peningkatan menjadi sistol lebih kecil dari α (0,05) yang berarti ada
162,80 mmHg, dan mean tekanan darah diastol perbedaan yang antara tekanan darah sistol
JOM FKp,Vol.6 No.1 (Januari-Juni) 2019 185
pretest dan posttest, namun selisih mean pada Kalesaran dan Aliki (2016) juga
kelompok kontrol tidak sesignifikan pada mengemukakan bahwa terdapat hubungan
kelompok eksperimen. yang bermakna antara usia dengan hipertensi
Perbedaan nilai posttest tekanan darah dengan p value 0,000 < α (0,05).
sistol dan diastol pada kelompok eksperimen Hal ini sejalan dengan teori yang
dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini: mengatakan bahwa tekanan darah pada orang
Tabel 4 dewasa akan meningkat sesuai dengan usia,
Perbedaan Nilai Posttest Tekanan Darah dan pada lansia tekanan darah sistoliknya akan
Sistol dan Diastol pada Kelompok Eksperimen meningkat berhubungan dengan penurunan
yang diberikan Terapi dengan Kelompok elastisitas pembuluh darah (Potter & Perry,
Kontrol tanpa Pemberian Terapi 2010). Penurunan elastisitas pembuluh darah
ini merupakan perubahan pada kardiovaskular
Variabel Eksperimen Kontrol dimana dapat terjadi ketika memasuki usia
P lansia (Ratnawati, 2018). Perubahan fisiologis
tekanan
Mean SD Mean SD value
darah lainnya yang terjadi di usia lansia adalah
Sistol 143,2 4,021 162,8 8,817 0,000 meningkatnya resistensi pembuluh darah
Diastol 83,8 2,833 90,13 3,292 0,000 perifer sehingga pada usia ini tekanan darah
lansia akan meningkat (Muhith & Siyoto,
Berdasarkan tabel 9, dari uji 2016).
independent t test didapatkan nilai rata-rata Mayoritas jenis kelamin lansia dengan
tekanan darah sistolik posttest pada kelompok hipertensi pada penelitian ini adalah
eksperimen adalah 143,2 dengan standar perempuan dengan jumlah 25 orang (83,3%).
deviasi 4,021 dan rata-rata tekanan darah Hal ini didukung oleh penelitian Kusumawaty,
diastol posttest pada kelompok eksperimen Hidayat dan Ginanjar (2016) bahwa ada
adalah 83,8 dengan standar deviasi 2,833. hubungan antara jenis kelamin dengan
Nilai rata-rata tekanan darah sistolik posttest kejadian hipertensi pada lansia di wilayah
pada kelompok kontrol adalah 162,8 dengan kerja Puskesmas Lakbok Kabupaten Ciamis
standar deviasi 8,817 dan rata-rata tekanan karena nilai p value 0,01 < α (0,05). Hal ini
darah diastolik pada kelompok kontrol adalah sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa
90,13 dengan standar deviasi 3,292. Hasil laki-laki memiliki resiko menderita hipertensi
analisa diperoleh p value tekanan sistolik lebih tinggi dibandingkan perempuan, namun
(0,000) dan diastolik (0,000) dimana keduanya pada usia 50 tahun keatas hipertensi lebih
lebih kecil dari nilai α 5% (0,05), maka dapat banyak terjadi pada perempuan karena
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang menopause. Perempuan yang belum
signifikan antara mean tekanan darah sistol mengalami menopause dilindungi oleh hormon
dan diastol antara kelompok eksperimen yang estrogen yang dapat meningkatkan kadar high
mendapatkan relaksasi Benson dengan density lipoprotein (HDL). Pada saat
kelompok kontrol yang tidak mendapatkan menopause hormon estrogen mulai menurun
relaksasi Benson, maka terdapat pengaruh dan juga terjadi penurunan kadar HDL dan
relaksasi Benson terhadap tekanan darah lansia peningkatan kolesterol LDL (Low Density
dengan hipertensi. Lipoprotein) yang dapat mempengaruhi
terjadinya proses ateroskelrosis (Potter &
PEMBAHASAN Perry, 2010; Singalingging, 2011;
Hasil penelitian yang telah dilakukan Anggraini,dkk, 2009).
pada 30 responden menemukan bahwa Distribusi riwayat obat pada lansia
sebagian besar responden berada pada rentang dengan hipertensi di wilayah kerja Posyandu
usia 60-69 tahun yang berjumlah 17 orang Rintis sebagian besar adalah 16 orang (53,3%)
(56,7%). Hal ini didukung oleh penelitian dan sebanyak 46,7% tidak memiliki riwayat
Penelitian oleh Agustina, Sari dan Savita obat. Penggunaan obat tertentu dapat
(2014) menunjukkan bahwa usia penderita mempengaruhi tekanan darah seperti
hipertensi mayoritas berada di usia 60-74 vasodilator dan vasokonstriksor (Potter &
tahun sebanyak 73 orang (83,9%). Hasil Perry, 2010). Gaili (2016) dalam penelitiannya
penelitian yang dilakukan oleh Gerungan, menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

JOM FKp,Vol.6 No.1 (Januari-Juni) 2019 186


bermakna antara riwayat obat dengan akan mengalami kehilangan finansial,
hipertensi. kehilangan status atau jabatan pada saat
Karakteristik riwayat obat menjadi bekerja dulu dan kehilangan kegiatan.
kelemahan peneliti karena peneliti tidak Perubahan lainnya adalah perubahan
membuat daftar obat apa yang digunakan oleh fisiologis, keterbatasan produktivitas kerja
responden, dan apakah digunakan setiap hari terhambat karena adanya perubahan pada otot,
pada saat penelitian. Sehingga, tekanan darah perubahan pada kardiovaskular, perubahan
yang diperoleh peneliti pada kelompok pada mata dan organ lainnya (Muhith &
eksperimen dan kelompok kontrol terlihat Siyoto, 2016).
tidak memiliki pengaruh terhadap riwayat Berdasarkan data Survei Penduduk Antar
obat. Walaupun demikian, relaksasi Benson Sensus (SUPAS) tahun 2015 bahwa sumber
terbukti dapat menurunkan tekanan darah dana lansia sebagian besar berasal dari
lansia dengan hipertensi pada kelompok anak/menantu (32,1%) (Kemenkes RI, 2016).
eksperimen yang kinerjanya mirip dengan obat Sumber dana lansia yang berasal dari
simpatolitik yang bekerja di pusat dan dapat anak/menantu merupakan salah satu bentuk
dukungan keluarga. Dukungan keluarga sangat
menurunkan respons simpatetik dari batang
dibutuhkan oleh penderita hipertensi agar
otak ke pembuluh darah perifer. Obat keadaan yang dialami tidak semakin
simpatolitik ini memiliki efek samping berupa memburuk dan terhindar dari komplikasi
munculnya rasa mengantuk, mulut kering, akibat hipertensi. Keluarga dapat membantu
pusing, dan bradikardi (Muttaqin, 2009). pasien hipertensi dalam mengatur pola makan
Sedangkan, relaksasi Benson tidak memiliki yang sehat, mengajak olahraga bersama,
efek samping pada responden. menemani dan mengingatkan untuk rutin
Distribusi status perkawinan pada lansia dalam memeriksa tekanan darah (Bisnu, Kepel
dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas & Mulyadi, 2017).
Lima Puluh Kota Pekanbaru sebagian besar Distribusi agama pada lansia dengan
adalah janda sebanyak 16 orang (53,3%) dari hipertensi di wilayah kerja Posyandu Rintis
30 responden. Usia harapan hidup perempuan seluruhnya adalah islam sebanyak 30 orang
yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki (100%), karena peneliti menemukan lebih
menyebabkan persentase lansia perempuan banyak responden yang beragama Islam.
yang berstatus cerai mati (janda) lebih banyak Agama digunakan untuk mengatur pendekatan
dengan Tuhan (Fajar, Saputra & Jarwadi,
dibandingkan dengan lansia laki-laki
2015). Menurut Dewi (2015) manusia yang
(Ratnawati, 2018). melakukan pendekatan dengan Tuhannya
Status perkawinan merupakan mampu mengaktifkan God Spot di lobus
karakteristik sosial yang penting untuk frontal, dan mengaktivasi sistem limbik yang
memprediksi berbagai masalah kesehatan selanjutnya akan mestimulasi HPA axis dan
termasuk hipertensi. Penelitian oleh sistem saraf simpatis. Aktivasi tersebut akan
Artyaningrum (2015) menyatakan bahwa menyebabkan peningkatan pelepasan serotonin
status pasangan merupakan salah satu faktor dan penurunan kortisol. Hal ini akan
terjadinya hipertensi. Menurut Ramezankhani, menimbukan efek relaksasi. Aktivasi sistem
Azizi dan Hadaegh (2019), bahwa resiko saraf simpatis juga menstimulasi penurunan
terjadinya hipertensi lebih tinggi pada vasopresin dan epinefrin yang menyebabkan
perempuan janda dibandingkan perempuan vasodilatasi pembuluh darah. Aktivasi kedua
yang masih memiliki pasangan (menikah) sistem ini akan menyebabkan penurunan
dengan p value < 0,001. tekanan darah pada lansia.
Distribusi keadaan ekonomi pada lansia Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan pada 30 responden dibagi menjadi
dengan hipertensi di wilayah kerja Posyandu
dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen
Rintis sebagian besar berasal dari anak dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen
sebanyak 13 orang (43,3%). Hal ini sejalan diberikan terapi relaksasi Benson selama 7 hari
dengan teori bahwa pada usia lansia cenderung berturut-turut pada pagi hari, sedangkan
akan mengalami beberapa perubahan. Salah kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan
satu perubahan pada lansia adalah perubahan oleh peneliti.
psikososial. Perubahan ini erat kaitannya Hasil uji t dependen mean tekanan
dengan keterbatasan produktivitas kerja dan darah sistol dan diastol pretest dan posttest
JOM FKp,Vol.6 No.1 (Januari-Juni) 2019 187
intervensi pada kelompok eksperimen Corticotropin Releasing Factor (CRF).
menunjukkan nilai p value sebesar 0,000, Selanjutnya, CRF merangsang kelenjar di
berarti nilai p value < α (0,05), artinya Ha bawah otak untuk meningkatkan produksi
diterima, berarti ada pengaruh terapi relaksasi Proopioidmelanocortin (POMC) sehingga
produksi enkephalin oleh medulla adrenal
Benson terhadap tekanan darah lansia dengan meningkat. Kelenjar di bawah otak juga
hipertensi. Jika dilihat pada mean kelompok menghasilkan β endorphin sebagai
kontrol didapatkan tidak adanya penurunan neurotransmitter yang mempengaruhi suasana
tekanan darah, namun ditemukan peningkatan hati menjadi rileks. Meningkatnya enkephalin
tekanan darah. Sedangkan hasil uji t dan β endorphin dan lansia akan merasa lebih
independen mean tekanan darah sistol sesudah rileks dan nyaman, Juwita 2016 (dalam Taylor,
(posttest) intervensi pada kelompok 2001).
eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak Berdasarkan hasil uraian diatas dapat
dilakukan intervensi menunjukkan nilai p disimpulkan bahwa terapi relaksasi Benson
value 0,000 dan mean tekanan darah diastol dapat memberikan efek ketenangan dan
sesudah (posttest) intervensi pada kelompok memiliki respon relaksasi untuk melawan
eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak respon “fight or flight” terhadap reaksi
dilakukan intervensi menunjukkan nilai p berlebihan yang ditimbulkan didalam tubuh
value 0,000, berarti nilai p value < α (0,05), yang dapat merangsang saraf simpatis yang
artinya ada perbedaan yang signifikan mean bekerja merespon perubahan fisiolgis dan
tekanan darah sistol diastol sesudah (posttest) merangsang hipotalamus untuk mengeluarkan
intervensi pada kelompok eksperimen dan hormon endorfin yang membuat tubuh
kelompok kontrol. menjadi tenang sehingga dapat menurunkan
Hasil uji statistik yang didapatkan pada tekanan darah seseorang. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu adanya perbedaan yang penelitian ini adalah terapi relaksasi Benson
siginifikan pada kelompok eksperimen dan efektif untuk menurunkan tekanan darah lansia
kelompok kontrol, sehingga dapat disimpulkan dengan hipertensi.
bahwa terapi relaksasi Benson dapat
menurunkan tekanan darah pada lansia dengan SIMPULAN
hipertensi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Penelitian yang dilakukan pada 30
Mitchell (2013) bahwa relaksasi Benson responden dengan kelompok eksperimen 15
memiliki respon relaksasi yang melawan
orang dan kelompok kontrol 15 orang,
respon “fight or flight”. Respon fight or flight
timbul ketika tubuh menerima tekanan didapatkan sebagian besar responden memiliki
berlebihan dan tubuh berusaha untuk rentang usia lansia muda (60-69 tahun)
melindunginya. Sistem saraf simpatis akan sebanyak 17 orang (56,7%) dengan mayoritas
bekerja merespon perubahan fisiologis seperti jenis kelamin perempuan sebanyak 25 orang
tekanan darah, nadi, pernafasan, dilatasi pupil, (83,3%). Sebagian besar responden yang
konstriksi pembuluh darah. Ketika hal ini memiliki riwayat penggunaan obat sebanyak
terjadi, maka respon relaksasi akan meredakan 16 orang (53,3%). Status perkawinan
respon fight or flight dan membawa tubuh ke responden sebagian besar adalah janda yaitu
keadaan normal. Hasil penelitian ini didukung
sebanyak 16 orang (53,3%) dengan keadaan
oleh Tahmasbi dan Hasani (2016), bahwa
terapi relaksasi benson memiliki dampak ekonomi sebagian besar berasal dari anak
positif pada tanda-tanda vital pada responden sebanyak 13 orang (43,4%) dan sebanyak 30
seperti penurunan pada nadi, tekanan darah responden (100%) agama responden adalah
dan pernafasan. islam. Selain itu, terapi relaksasi Benson
Proses pernafasan pada relaksasi dilakukan setiap hari selama 7 hari pada
benson merupakan proses masuknya O2 kelompok eksperimen.
melalui saluran pernafasan kemudian masuk Hasil uji statistik dengan uji t dependen
ke paru-paru dan diproses ke dalam tubuh dan tekanan darah sistol dan diastol pada
diedarkan kembali keseluruh tubuh. Apabila
kelompok eksperimen didapatkan nilai
O2 dalam kondisi tercukupi maka manusia
berada dalam kondisi seimbang. Kondisi ini significancy (p value) 0,000 < α (0,05), maka
akan menimbulkan keadaan rileks secara dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Hal ini
umum pada manusia. Perasaan rileks akan berarti ada perbedaan antara pretest dan
diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan posttest dan hasil analisis data didapatkan hasil

JOM FKp,Vol.6 No.1 (Januari-Juni) 2019 188


mean tekanan darah sistol pretest kelompok Budi Agung Kupang. Jurnal Ilmiah
eksperimen adalah 156,80 mmHg dan tekanan Keperawatan, 1(1), 1-5.
darah sistol posttest adalah 143,20 mmHg. Agustina, S., Sari, S. M., & Savita, R. (2014).
Mean tekanan darah diastol pretest kelompok Faktor-Faktor yang Berhubungan
eksperimen adalah 90,67 mmHg dan tekanan dengan Hipertensi Pada Lansia di
darah diastol posttest adalah 89,73 mmHg. Atas Umur 65 Tahun. Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat Kesehatan Komunitas, 2(4), 180–186.
disimpulkan bahwa terapi relaksasi Benson Doi:10.25311/jkk.Vol2.Iss4.70
berpengaruh terhadap tekanan darah lansia Anggraini. D.A., Waren, A. Situmorang., & E.
dengan hipertensi di wilayah kerja Posyandu Asputra, H. Siahaan, S.S. (2009).
lansia Rintis Pekanbaru. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian hipertensi pada
SARAN pasien yang berobat di poliklinik
Bagi ilmu keperawatan, penelitian ini dewasa Puskesmas Bangkinang
diharapkan bisa menjadi salah satu pilihan Periode Januari sampai Juni 2008.
dalam penatalaksanaan terapi nonfarmakologis Diakses pada tanggal 10 Mei 2019
terhadap pasien lansia dengan hipertensi dalam melalui www.scribd.com
mengontrol tekanan darah pasien. Badan Pusat Statistik (BPS). (2017). Statistik
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini penduduk lanjut usia. Diakses pada
diharapkan dapat menjadi sumber informasi tanggal 30 Desember 2018 melalui
dan bahan rujukan bagi peneliti berikutnya https://www.bps.go.id/publication/20
untuk melakukan penelitian yang berkaitan 18/04/13/7a130a22aa29cc8219c5d15
dengan permasalahan hipertensi pada lansia 3/statistik-penduduk-lanjut-usia-
dan terapi yang bisa diberikan pada lansia 2017.html
dengan hipertensi terutama terapi yang bersifat Benson, H., & Klipper, M,Z. (2000). Respon
religius. Peneliti selanjutnya bisa Relaksasi: Teknik meditasi sederhana
membandingkan pelaksanaan terapi relaksasi untuk mengatasi tekanan hidup.
Benson terhadap lansia yang mengkonsumsi Bandung: Penerbit Kaifa.
obat antihipertensi dan lansia yang tidak Bisni, M, I, K, H., Kepel., B,J., & Mulyadi.
mengonsumsi obat antihipertensi terhadap (2017). Hubungan dukungan keluarga
tekanan darah lansia dengan hipertensi. dengan derajat Hipertensi pada pasien
hipertensi di puskesmas Ranomuut
UCAPAN TERIMAKASIH Kota Manado. E-Journal
Terimakasih peneliti ucapkan atas bimbingan Keperawatan, 5(1). Diakses melalui
dan bantuan dari berbagai pihak dalam https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php
penyelesaian penelitian ini. /jkp/article/view/14947
BPS. (2015). Jumlah pemeluk agama
1
Novia Ervadanti: Mahasiswa Fakultas kabupaten/kota di Provinsi Riau.
Keperawatan Universitas Riau, Indonesia. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019
2
Ns. Arneliwati, M.Kep: Dosen Bidang melalui
Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas https://riau.bps.go.id/statictable/2015/
Keperawatan Universitas Riau, Indonesia. 03/24/121/jumlah-pemeluk-agama-
3
Erika, M.Kep., Sp.Mat., PhD: Dosen menurut-kabupaten-kota-dan-jenis-
Bidang Keilmuan Keperawatan Maternitas 2013.html
Fakultas Keperawatan Universitas Riau, Dewi, S,R. (2014). Buku Ajar Keperawatan
Indonesia. Gerontik. Yogjakarta: deepublish
Dewi, S, R. (2015). Perawatan Spiritual
Transenden Terhadap Status
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Lansia Dengan Hipertensi
Aemilianus, M. (2012). Pengaruh teknik Di Kabupaten Jember. Diakses
relaksasi benson terhadap gangguan melalui
tidur (insomnia) pada lansia di UPT http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index
Panti Sosial Penyantunan Lanjut Usia .php/TIJHS/article/viewFile/142/76

JOM FKp,Vol.6 No.1 (Januari-Juni) 2019 189


Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2018). 15052700010/pelayanan-dan-
Daftar Penderita Hipertensi tahun peningkatan-kesehatan-usia-
2018. Pekanbaru: Dinas Kesehatan lanjut.html
Kota Pekanbaru Kemenkes RI. (2015b). Infodatin Hipertensi.
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2017). Diakses melalui
Daftar Sepuluh Penyakit Terbesar di http://www.depkes.go.id/download.ph
Kota Pekanbaru tahun 2017. p?file=download/pusdatin/infodatin/i
Pekanbaru: Dinas Kesehatan Kota nfodatin-hipertensi.pdf
Pekanbaru Kemenkes RI. (2016). Situasi Lanjut Usia Di
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2016). Profil Indonesia. Diakses melalui
Kesehatan Provinsi Riau diakses http://www.depkes.go.id/resources/do
melalui wnload/pusdatin/infodatin/infodatin%
http://www.depkes.go.id/resources/do 20lansia%202016.pdf
wnload/profil/PROFIL_KES_PROVI Kemenkes RI. (2017). Analisis Lansia di
NSI_2016/04_Riau_2016.pdf Indonesia. Diakses melalui
Fajar, J., Saputra, T., & Jarwadi, A. (2015). http://www.depkes.go.id/download.ph
Informasi Kapuas: jilid 11. Diakses p?file=download/pusdatin/lain-
pada tanggal 13 Mei 2019 melalui lain/Analisis%20Lansia%20Indonesia
https://books.google.co.id/books?id= %202017.pdf
VwsIBgAAQBAJ&pg=PA369&dq= Kemenkes RI. (2018). Laporan Riskesdas
Agama+adalah&hl=jv&sa=X&ved=0 2018. Diakses melalui
ahUKEwi5mNK8lZriAhXWdn0KHf- http://www.depkes.go.id/resources/do
vDfEQ6wEIRTAE#v=onepage&q=A wnload/infoterkini/materi_rakorpop_
gama%20adalah&f=false 2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pd
Gaili, A. A. M., Al-Ebraheem, S. Q., Metwali, f
Z. M., & Al, S. (2016). The Kusumawati, J., Hidayat, N., & Ginanjar, E.
Relationship Between Knowledge (2016). Hubungan jenis kelamin
and Drug Adherence in Hypertensive dengan intensitas hipertnsi pada
Patients: A Cross Sectional Study in lansia di wilayah kerja puskesmas
UAE. American Journal of Advanced Lakbok Kabupaten Ciamis. Jurnal
Drug Delivery, 4(1). Diakses pada Kedokteran dan Kesehatan Mutiara
tanggal 10 Mei 2019 melalui Merdeka, 16(2), 46-51.
http://www.imedpub.com/articles/the- Mitchell, M. (2013). Dr. Herbert Benson
relationship-between-knowledge-and- relaxation response. Diakses melalui
drug-adherence-in-hypertensive- https://www.psychologytoday.com/us
patients-a-cross-sectional-study-in- /blog/heart-and-soul-
uae.pdf healing/201303/dr-herbert-benson-s-
Gerungan, A,M,T., Kalesaran, A., & Akili, R. relaxation-response
(2016). Hubungan antara umur, Muhith, A., & Siyoto, S. (2016). Pendidikan
aktivitas fisik dan stress dengan Keperawatan Gerontik. Yogjakarta:
kejadian hipertensi di Puskesmas Penerbit Andi
Kawangkoan. Diakses melalui Muttaqin, A. (2009). Asuhan keperawatan
http://medkesfkm.unsrat.ac.id/wp- klien dengan gangguan sistem
content/uploads/2016/10/JURNAL- kardiovaskular dan hematologi.
Aprillya-M.T.-Gerungan.pdf Jakarta: Salemba Medika
Juwita, L. (2016). Pengaruh terapi relaksasi Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian
benson terhadap kadar gula darah kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
pada lansia dengan diabetes. Jurnal Novitaningtyas, T. (2014). Hubungan
ners lentera, 4(1), 6-14. karakteristik (umur, jenis kelamin,
Kemenkes RI. (2015a). Pelayanan dan tingkat pendidikan) dan aktivitas fisik
Peningkatan Kesehatan Usia Lanjut. dengan tekanan darah pada lansia di
Diakses melalui kelurahan Makamhaji Kecamatan
http://www.depkes.go.id/article/view/ Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

JOM FKp,Vol.6 No.1 (Januari-Juni) 2019 190


Diakses pada tanggal 11 Mei 2019 Potter,P.A, & Perry, A.G. (2010).
melalui Fundamental Keperawatan (ed.7).
http://eprints.ums.ac.id/29084/9/02._ Jakarta: Salemba Medika
Naskah_Publikasi.pdf Ratnawati, E. (2018). Asuhan Keperawatan
Pratiwi, L., Hasneli, Y., & Ernawaty, J. Gerontik. Yogjakarta: Pustaka Baru
(2015). Pengaruh teknik relaksasi Press
benson dan murottal Al-Qur’an Singalingging, G. 2011. Karakteristik
terhadap tekanan darah pada Penderita Hipertensi Di Rumah Sakit
penderita hipertensi primer. Jurnal Umum Herna Medan 2011. Diakses
online mahasiswa, 2(2), 1212-1220. melalui
Priatmojo, P, A., Anita, R., & Rizki, M. https://id.scribd.com/document/33798
(2014).Gambaran pemberian obat
antihipertensi pada lansia dengan 5084/Ganda-Sigalingging3
dan tanpa komplikasi di RS Dustira Tahmasbi,H., & Hasani, S. (2016). Effect of
Cimahi tahun 2014. Diakses pada Benson’s relaxation technique on the
tanggal 11 Mei 2019 melalui anxiety of patients undergoing
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index. coronary angiography: A randomized
php/dokter/article/download/1433/pdf control trial. Journal of Nursing and
Potter,P.A, & Perry, A.G. (2009). Midwifery Sciences, 3(1), 8–14. DOI:
Fundamental of nursing (7nd ed.). 10.18869/acadpub.jnms.3.1.8
Singapore: elsevier WHO (2015). Q&As on hypertension. Diakses
Ramenzakhani, A., Azizi, F., &v Hadaegh, F. pada 28 Februari 2019 melalui
(2019). Associations of marital status https://www.who.int/features/qa/82/e
with diabetes, hypertension, n/
cardiovascular disease and all cause WHO. (2018). The top 10 causes of death.
mortality: A long term follow-up
study. Plos One, 14(4), 1-15. Diakses pada tanggal 26 Februari
DOI:10.1371/journal.pone.0215593 2019 melalui https://www.who

JOM FKp,Vol.6 No.1 (Januari-Juni) 2019 191

You might also like