Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN

AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM) BANK MANDIRI


Lenny Setiawati 1
Toto Sugiharto 2
1
Bank Mandiri
2
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

ABSTRACT

The study was aimed at analyzing the importance and service performance of
Automated Teller Machine (ATM) of Mandiri Bank. Servqual Analysis consisting of
tangible, realibility, responsiveness, assurance, and empathy dimensions, was applied
to analyze ATM performance quality. Meanwhile, Customer Satisfaction Index and
Importance Performance Analysis which consists of quadrant analysis and gap
analysis were used respectively to analyze overall customer satisfaction and to
identify performance of dimensions needing improvement. Data were gathered using
questionnaires from 100 respondents who were randomly selected. Results of the study
showed that customers were satisfied by the bank ATM overall service quality and
performances. This was indicated by customer satisfaction index of 80.93. It was also
found that assurance was identified as the most important dimension of service quality
which needs improvement due to its performance which was below customers’
expectation. Reliability, on the other hand, was found as dimension of service quality
whose performance was also below customers’ expectation. Since it was regarded as
less important than assurance, its improvement priority was lower than that of
assurance. Other dimensions of service quality, according to their improvement
priorities, were emphaty, responsiveness, and tangible, respectively.

Key words: Automated Teller Machine (ATM); customer satisfaction; tangible;


reliability; responsiveness; assurance; emphaty; Servqual; Importance
Performance Analysis; Customer Satisfaction Index.

ABSTRAK

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja layanan
ATM Bank Mandiri. Analisis Servqual yang terdiri atas dimensi tangible, realibility,
responsiveness, assurance,dan empathy digunakan untuk menganalisis kinerja
layanan ATM. Sementara itu, Customer Satisfaction Index dan Importance
Performance Analysis yang terdiri atas analisis kuadran dan analisis kesenjangan
digunakan untuk menginvestigasi kepuasan pelanggan dan untuk mengidentifikasikan
dimensi layanan yang kinerjanya memerlukan perbaikan. Data dikumpulkan dengan
menggunakan kuesener dari 100 responden yang dipilih secara acak. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pelanggan puas atas kinerja dan kualitas layanan ATM. Hal
tersebut diindikasikan dengan nilai indeks kepuasan pelanggan sebesar 80,93. Dapat
disimpulkan juga bahwa assurance merupakan dimensi layanan yang paling penting
yang memerlukan peningkatan karena kinerjanya yang relatif masih rendah. Dimensi
layanan reliability kinerjanya juga masih rendah. Namun, karena tingkat
kepentingannya lebih rendah daripada dimensi assurance upaya peningkatannya
menempati skala prioritas lebih rendah daripada dimensi assurance. Dimensi layanan
lainnya, berdasarkan prioritas perbaikannya adalah, berturut-turut, emphaty,
responsiveness, dan tangible.

232 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 3 Vol. 13, Desember 2008


Kata kunci: ATM; kepuasan pelanggan; dimensi layanan tangible, reliability,
responsiveness, assurance, dan emphaty; Servqual; Importance
Performance Analysis; Customer Satisfaction Index.

PENDAHULUAN pengambilan sampel atau responden adalah


probability sampling dalam hal ini simple
Di tengah fluktuasi suku bunga, random sampling. Kuesener dikembangkan
ketidakpastian iklim usaha, serta persaingan berdasarkan pada pelbagai teori yang ada dan
antarbank yang begitu ketat, satu-satunya dikombinasikan dengan observasi dan
cara mempertahankan nasabah adalah dengan wawancara terhadap 20 nasabah pengguna
memberikan segala kemudahan bertransaksi ATM Bank Mandiri. Selanjutnya
bagi mereka serta memberikan kualitas merumuskan faktor-faktor dan indikator-
layanan yang baik. Kemudahan yang indikator dari variabel yang akan diteliti dan,
diberikan melalui layanan ATM menjadi berdasarkan indikator–indikator tersebut,
daya tarik tersendiri bagi nasabah. Bahkan, diwujudkan sejumlah pertanyaan yang
saat ini ATM telah menjadi kebutuhan vital relevan. Kuesener dirancang untuk
masyarakat dalam bertransaksi. Layanan mengumpulkan data harapan nasabah
ATM yang unggul akan sangat membantu terhadap kualitas layanan ATM dan data
perusahaan untuk memberikan pelayanan kinerja layanan ATM yang dipersepsikan
yang superior kepada nasabah. Untuk dapat oleh nasabah berdasarkan lima dimensi utama
menciptakan layanan yang unggul dimata service quality yakni, tangible (bukti fisik),
nasabah, pemimpin bank perlu memantau reliability (keandalan), assurance (jaminan),
secara berkala perubahan-perubahan yang responsiveness (daya tanggap), dan empathy
terjadi atas persepsi dan harapan nasabah. (empati).
Penelitian ini bertujuan (1)
menganalisis tingkat kepuasan nasabah atas Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
layanan ATM Bank Mandiri; (2)
mengidentifikasi dimensi layanan ATM yang Validitas kuesener diukur dengan
memiliki penting bagi kepuasan Nasabah menggunakan validitas butir yaitu dengan
ATM Mandiri; (3) mengidentifikasi atribut mencari korelasi nilai butir dengan nilai total,
layanan yang perlu diprioritaskan untuk adapun teknik korelasi yang dipakai adalah
meningkatkan kepuasan Nasabah layanan Product Moment dari Pearson. Pengujian
ATM atas layanan ATM Bank Mandiri. reliabilitas alat ukur dalan penelitian ini
menggunakan teknik analisis α (alpha)
METODE PENELITIAN koefisien. Kedua uji alat ukur dalam
penelitian ini dilakukan dengan
Populasi dan Sampel menggunakan program komputer SPSS 11.5.
program.
Populasi dalam penelitian ini adalah
nasabah pengguna jasa layanan ATM Customer Satisfaction Index
(automatic teller machine) Bank Mandiri di
Jakarta dengan sampel sebanyak 100 Customer Satisfaction Index (CSI)
nasabah. digunakan untuk menganalisis tingkat
kepuasan nasabah secara menyeluruh dengan
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data melihat tingkat harapan dari atribut-atribut
produk/jasa. Nilai CSI dalam penelitian ini
Jenis data yang digunakan dalam dibagi ke dalam lima kriteria, mulai dari tidak
penelitian ini adalah data primer. Data puas sampai dengan sangat puas (lihat Tabel
penelitian dikumpulkan dari responden 1).
dengan menggunakan kuesener. Teknik

Setiawati, Sugiharto, Analisis Tingkat… 233


Tabel 1 Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index (IKP)
Nilai CSI Kriteria CSI
0,81 – 1,00 Sangat Puas
0,66 – 0,80 Puas
0,51 – 0,65 Cukup Puas
0,35 – 0,50 Kurang Puas
0,00 – 0,34 Tidak Puas
Sumber : Ihsani (2005)
Importance Performance Analysis analisis kesenjangan (gap). Dengan analisis
kuadran dapat diketahui respon nasabah
Dengan Importance Performance terhadap atribut yang diplotkan berdasarkan
Analysis (IPA) dapat diidentifikasi dimensi- tingkat harapan dan kinerja dari atribut
dimensi apa saja yang harus diperhatikan tersebut. Sedangkan analisis kesenjangan
dalam upaya meningkatkan kualitas layanan (gap) digunakan untuk melihat kesenjangan
ATM. Dalam penelitian ini digunakan dua antara kinerja suatu atribut dengan harapan
komponen, yaitu: analisis kuadran dan konsumen terhadap atribut tersebut.

Gambar 1 Kuadran Importance Performance Analysis

HASIL DAN PEMBAHASAN valid, karena setiap nilai korelasi bernilai


positif dengan nilai probabilitas ≤ taraf
Karakteristik Responden signifikansi sebesar 0,05.

Kuesener penelitian yang disebarkan Uji Reliabilitas


kepada 100 responden terbagi atas empat
bagian, yakni profil responden, kuesener Hasil uji reliabilitas dari kuesener yang
ukuran harapan, kuesener ukuran kinerja, dan digunakan dalam pengumpulan data
informasi tambahan. Responden penelitian berdasarkan ke 5 (lima) dimensi mengenai
54% adalah pria dan sisanya (46%) adalah ukuran harapan dan mengenai ukuran kinerja
wanita. Usia responden berkisar antara 25 persepsi terhadap kinerja layanan ATM
dan 55 tahun, dengan persentase terbesar dinyatakan handal (reliable). Karena setiap
adalah umur 25 tahun dan 30 tahun. dimensi memiliki nilai Cronbach’s alpha
lebih besar daripada 0,60.
Uji Validitas
Customer Satisfaction Indeks (CSI)
Hasil uji validitas atas setiap butir
pernyataan untuk ukuran harapan dan untuk Berdasarkan hasil perhitungan,
ukuran kinerja terhadap kinerja layanan ATM diperoleh nilai indeks kepuasan nasabah
berdasarkan ke 5 (lima) dimensi dinyatakan sebesar 0,8093 atau 80,93 Persen. Nilai ini

234 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 3 Vol. 13, Desember 2008


terdapat pada kisaran 0,66-0,80 berdasarkan penelitiannya, yaitu bahwa penggunaan
indeks kepuasan nasabah. Hal ini CSI cukup akurat dalam mengungkap
menunjukkan bahwa indeks kepuasan tingkat kepuasan nasabah atas kinerja
nasabah berada pada kriteria puas. Secara layanan ATM.
keseluruhan nasabah puas terhadap kinerja
pada setiap dimensi layanan ATM Bank Analisis Kepentingan Kinerja (Importance
Mandiri. Sampai saat ini layanan ATM Bank Performance Analysis)
Mandiri telah berhasil memuaskan
nasabahnya sebesar 80,93 persen. Akan tetapi Analisis Kuadran (Diagram Kartesius)
pihak Manajemen Bank mandiri harus terus
berusaha mempertahankan serta Berdasarkan hasil analisis kuadran,
meningkatkan kinerjanya sehingga nasabah diketahui atribut-atribut yang terdapat dalam
merasa lebih puas dan nilai indeks kepuasan kuadran I, II, III dan IV serta implikasinya
nasabah dapat mendekati 100 persen. Hasil terhadap hasil tersebut. Atribut-atribut yang
penelitian ini sejalan hasil penelitian Rafiqul terdapat pada seiap kuadran dapat dilihat
dkk. (2005), meski menggunakan ATM dalam Gambar 2.
bank yang berbeda sebagai objek

Gambar 2. Diagram Kartesius Service Quality

Kuadran I (Prioritas Utama) atribut-atribut tersebut serta dijaga


kualitasnya. Atribut yang terdapat dalam
Atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini adalah atribut-atribut yang
kuadran ini memiliki tingkat kepentingan berasal dari dimensi Emphaty dan dimensi
yang tinggi menurut responden namun Responsiveness.
kinerjanya masih rendah. Implikasinya
atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran Kuadran III (Prioritas Rendah)
ini harus diprioritaskan untuk dperbaiki.
Atribut yang terdapat dalam kuadran ini Atribut-atribut yang terdapat dalam
adalah atribut-atribut yang berasal dari kuadran ini memiliki tingkat kepentingan
dimensi Assurance. yang rendah dan kinerjanya juga dinilai
kurang baik oleh responden. Perlu dilakukan
Kuadran II (Pertahankan Prestasi) perbaikan kinerja terhadap atribut-atribut
tersebut untuk mencegah atribut tersebut
Atribut-atribut yang terdapat dalam bergeser ke kuadran I. Atribut yang terdapat
kuadran ini memiliki tingkat kepentingan dalam kuadran ini adalah atribut-atribut yang
yang tinggi dan kinerjanya juga dinilai baik berasal dari dimensi Reliability.
oleh responden. Atribut-atribut yang terdapat
dalam kuadran ini merupakan kekuatan atau
keunggulan perusahaan di mata responden
sehingga perlu dipertahankan kinerja atas

Setiawati, Sugiharto, Analisis Tingkat… 235


Analisis Kesenjangan (Gap)
Kuadran IV (Berlebihan)
Berdasarkan hasil analisis kesenjangan,
Atribut-atribut yang terdapat dalam maka dapat diketahui bahwa kinerja seluruh
kuadran ini memiliki tingkat kepentingan atribut masih berada dibawah harapan
yang rendah menurut responden namun responden. Beberapa atribut yang terdapat
memiliki kinerja yang baik sehingga dibawah nilai rata-rata selisih bobot
dianggap berlebihan oleh responden. merupakan atribut yang perlu diprioritaskan
Peningkatan kinerja pada atribut-atribut ini untuk diperbaiki (Gambar 4.2). Atribut-
hanya akan menyebabkan terjadinya atribut tersebut antara lain atribut yang
pemborosan sumber daya. Atribut yang berasal dari Dimensi Reliability dan Dimensi
terdapat dalam kuadran ini adalah atribut- Assurance. Semakin besar skor kesenjangan
atribut yang berada didalam dimensi maka atribut tersebut semakin diprioritaskan
Tangible. untuk diperbaiki.

Gambar 3. Plot Selisih Bobot Kinerja dengan Harapan

Penerapan Importance Performance Analysis persen, di mana nilai ini berada dalam
dengan analisis kuadran dan analisis kriteria puas (0,66 - 0,80).
kesenjangannya, terbukti sangat membantu 2. Dalam diagram kartesius terlihat bahwa
dalam mengidentifikasi atribut dan dimensi dimensi assurance merupakan dimensi
yang memiliki kinerja baik dan menempati yang dinilai penting oleh para nasabah
posisi penting di hadapan nasabah atau pengguna ATM Bank Mandiri, tetapi
pelanggan. Hasil penelitian ini menambah kinerja yang diberikan oleh dimensi
bukti tersebut di samping hasil penelitian lain tersebut kepada para nasabah belum
yang juga menggunakan metode yang sama, sesuai dengan yang diharapkan.
seperti Riandina dan Rita (2006) dan Roland Dimensi lain yang dinilai rendah
dan Hotniar (2007). kinerjanya oleh nasabah adalah dimensi
reliability namun tingkat kepentingan
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI dinilai rendah. Dimensi emphaty dan
responsiveness merupakan dimensi
Kesimpulan yang dinilai memiliki tingkat
kepentingan yang tinggi dan kinerjanya
Berdasarkan hasil penelitian dan dinilai baik oleh nasabah. Sedangkan
pembahasannya dapat ditarik kesimpulan kinerja dimensi tangible dinilai baik di
sebagai berikut. atas harapan nasabah namun tingkat
1. Secara keseluruhan nasabah puas atas kepentingannya rendah.
kinerja layanan ATM Bank Mandiri. 3. Berdasarkan analisis kesenjangan
Hal ini dapat diketahui dari nilai indeks beberapa atribut yang terdapat di
kepuasan (Customer Satisfaction Index) bawah nilai rata-rata selisih bobot
nasabah sebesar 0,8093 atau 80,93 merupakan atribut yang perlu

236 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 3 Vol. 13, Desember 2008


diprioritaskan untuk diperbaiki, yaitu Gregorius Chandra. 2002. Strategi dan
atribut yang berasal dari dimensi Program Pemasaran.
reliability dan dimensi assurance. Gronroos, C. 1990. Service Management
and Marketing : Managing the
Implikasi Moment of Truth in Service
Competition. Lexington Books.
Nasabah Bank Mandiri telah merasa New York
puas atas layanan ATM Bank Mandiri, Hawkins, D.I., R.J. Best and K.A.Coney.
namun demikian untuk mempertahankan dan 1992. Consumer Behaviour :
meningkatkan layanan, Bank Mandiri harus Implications for Marketing
lebih memperhatikan dimensi layanan ATM Strategy, 5th ed. Richard D. Irwin,
yang berada dalam dimensi assurance karena Inc. Homewood, Il.
dimensi ini dinilai penting, namun kinerjanya Hawkins, Del I., Roger J. Best, dan
belum sesuai dengan yang diharapkan oleh Kenneth A. Coney. (2001).
para nasabah sehingga dimensi ini merupakan Consumer Behavior: Building
prioritas utama yang perlu diperbaiki oleh Marketing Strategy. McGraw-Hill.
Bank Mandiri. Dimensi lain yang dinilai USA.
kurang baik kinerjanya adalah dimensi Ihsani, D.W. 2005. Analisis Kepuasan
reliability, namun prioritas perbaikannya Konsumen Terhadap Atribut
lebih rendah daripada dimensi assurance Wisata Cangkuang Garut, Jawa
karena dinilai kurang penting oleh nasabah. Barat. Skripsi. Departemen Ilmu-
Prioritas perbaikan selanjutnya adalah ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,
dimensi empathy, responsiveness dan Fakultas Pertanian, IPB. Bogor.
tangible. Irawan, Faried Wijaya, dan M.N. Sudjoni.
2001. Pemasaran Prinsip dan
DAFTAR PUSTAKA Kasus. BPFE. Yogyakarta.
Jerome, E. McCarthy, dan William, D. P.
Agus, M. dan Intan, W.WD. 2005. Jr. 1996. Dasar-dasar Pemasaran.
Analisis Kualitas Pelayanan Erlangga. Jakarta.
Dengan Menggunakan Metode Kotler, P dan P. Armstrong. Terjemahan
Servqual Sebagai Dasar Alexander Sindoro (2000). Dasar-
Peningkatan Kepuasan Pelanggan. dasar Pemasaran. bagian 1 dan 2
Tesis. Universitas Islam Indonesia. Prenhallindo. Jakarta.
Yogyakarta. Kotler, Philip. 1995. Manajemen
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Pemasaran; Analisis Perencanaan,
Penelitian Suatu Pendekatan. Implementasi dan Pengendalian.
Rhineka Cipta. Jakarta. Edisi ke tujuh. Volume 2. Lembaga
Chandra, G. 2002. Strategi dan Program Penerbit Fakultas Ekonomi
Pemasaran. Andi. Yogyakarta. Universitas Indonesia. Jakarta.
Craig-Lees, M., S. Joy and B. Browne. Kottler, P. 2000. Marketing Management
1995. Consumer Behaviour. John Millenium Edition. Prentice Hall
Wiley & Sons. Brisbane. Inc. New Jersey.
Cronin, J.J. and S.A. Taylor. 1992. Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen
Measuring Service Quality : Pemasaran Jasa Teori dan Praktik.
A Reexamination and Extension. Salemba Empat. Jakarta.
Journal of Marketing. Vol.56 Parasuraman, Leonard L. Berry. 1990.
(July), pp. 55-68. Delivering Quality. The Free Press.
Djunaedy, Achmad. 2000. Metodologi New York
Penelitian. Program Pascasarjana Rafiqul, I., Samir, K.S, Pallab, K.B. 2005.
Teknik Arsitektur Jurusan Teknik Customer Satisfaction of ATM
Arsitektur Fakultas Teknik Service : A Case Study of HSBC
Universitas Gadjah Mada. ATM. ssrn.
Yogyakarta .

Setiawati, Sugiharto, Analisis Tingkat… 237


Riandina, W. O. dan Rita, N.S. 2006. Schnaars, S.P. 1998. Marketing Strategi :
Analisis Kepuasan Pengunjung dan Customer and Competition, 2nd ed.
Pengembangan Fasilitas Wisata The Free Press. New york
Agro (studi kasus di Kebun Wisata Solomon, M.R. (1999). Consumer
pasirmukti, Bogor). Jurnal Agro Behavior: Buying, Having, Being.
Ekonomi. Vol 24. 41-48. 4th Ed. Prentice Hall, New Jersey.
Roland, T.N. dan Hotniar, S. 2007. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian
Analisis Kepuasan Mahasiswa Bisnis. Alfabeta. Bandung.
Terhadap Pelayanan PSMA On- Sukandarrumidi. 2002. Metodologi
Line Pada Universitas Gunadarma. Penelitian. Petunjuk Praktis bagi
Proceeding PESAT, Vol. 2. Peneliti Pemula. Gadjah Mada
Universitas Gunadarma. Jakarta. University Press. Yogyakarta.
Rustika, A. dan M. Wahyudin. 2004. Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat
Analisis Pengaruh Kualitas Kepuasan Pelanggan Untuk
Pelayanan Terhadap Kepuasan Meningkatkan Pangsa Pasar. PT.
Konsumen Pada Matahari Rineta Cipta. Jakarta.
Departement Store Di Solo Grand Tjiptono, Fandy. 1999. Manajemen Jasa.
Mall. Tesis. Universitas Cetakan Kedua. Andi Offset.
Muhammadiyah. Surakarta. Yogyakarta.
Sekaran, Uma. 2000. Research Method Wilkie, W.L. 1994. Consumer Behaviour.
For Business. Third Edition. John John Wiley & Sons. New York.
Wiley and Sons Inch. New York Zeithaml, V.A. and M.J. Bitner.1996.
Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Services Marketing. The McGraw-
Kanuk. (2000). Consumer Hill Companies, Inc. New York.
Behavior. 7th ed. Prentice Hall. Zeithaml, V.A., A. Parasuraman and L.L.
New Jersey: Upper Saddle River. Berry. 1990. Delivering Quality
Service. The Free Press. New York.

238 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 3 Vol. 13, Desember 2008

You might also like