As-Syifaa Vol 10 (02) : Hal. 213-220, Desember 2018 ISSN: 2085-4714

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

As-Syifaa Vol 10 (02) : Hal.

213-220, Desember 2018


ISSN : 2085-4714

EFEK ANALGETIK KOMBINASI EKSTRAK BUAH BELIMBING


WULUH (Averrhoa bilimbi L) DAN EKSTRAK DAUN PEPAYA
(Carica Papaya L.) PADA MENCIT (Mus musculus)

Amran Nur

Bagian Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pelamonia Makassar


Email : amrannur70@gmail.com

ABSTRACT

Starfruit fruit (Averrhoa bilimbi L.) and papaya (Carica papaya L.) containing
the same are flavonoids which have activity as an analgesic. Flavonoids in both
plants are thought to function as analgesics because they can inhibit prostrglandin
synthesis which results in no release of pain meditors. The purpose of this study was
to determine the analgesic effect on extract of starfruit fruit, papaya leaf extract , and
a combination of both. starfruit fruit and papaya leaves macerated using 70%
ethanol. Examining the analgesic activity of both extracts and combinations using a
dose of 500 mg / kg BB. If the weight of the mice is 20 g/BB then the dose variation
is 1 mg / 20 g BB. For the combination of the two extracts, it was made a
comparison of extracts of starfruit fruit : papaya leaf extract 1: 3, 2: 2, and 1: 3. The
first group was given CMC N a 0.5% as a negative control, the second group was
given mefenamic acid as a positive control, the group was then given extract test
solution as an extract control. After 30 minutes, 1 % acetic acid-inducing induction
was given then observed mice stretching. The results showed that the fruit extract
inasi komb starfruit: papaya leaf extract 1: 3 has the most excellent analgesic activity
diba nding extract activity alone or in combination other.

Key words: Wuluh starfruit extract (Averrhoa blimbi L), papaya leaf extract (Carica
papaya L.), analgesic effect.

PENDAHULUAN ke generasi berikutnya. Meskipun


Bangsa Indonesia telah lama sistem pengobatan di Indonesia sudah
mengenal dan menggunakan tanaman berkembang, pemanfaatan tanaman
yang dapat berkhasiat sebagai obat obat untuk pengobatan dan perawatan
untuk menanggulangi masalah masih cukup tinggi. Berdasarkan
kesehatan, dan lebih dikenal dengan Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun
pengobatan tradisional. Pengetahuan 2001, tercatat 57,7% penduduk
tentang tanaman obat telah diterapkan Indonesia melakukan pengobatan
berdasarkan pengalaman dan sendiri tanpa bantuan medis, 31,7%
keterampilan yang secara turun diantaranya menggunakan tumbuhan
temurun diwariskan dari satu generasi obat tradisional, dan 9,8% memilih

213
Efek analgetik kombinasi ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan ekstrak
daun pepaya (Carica papaya L.) pada mencit (Mus musculus)

cara pengobatan tradisional lainnya.1,5 tanaman berkhasiat yang mudah


Pengobatan herbal masih digunakan ditemui di Indonesia. Banyak tanaman
sebagai pengobatan utama di negara obat yang sudah dilaporkan
berkembang, yaitu sekitar 75-80% dari mempunyai efek terapi untuk
total jumLah penduduk, hal ini karena beberapa penyakit, namun
obat herbal lebih diterima dalam hal pengetahuan tentang khasiat dan
kebudayaan, lebih terjangkau, lebih keamanan obat alami ini kebanyakan
sesuai didalam tubuh dan memiliki hanya bersifat empiris dan belum diuji
efek samping yang ringan. Beberapa secara ilmiah, salah satunya adalah
tahun terakhir, pengobatan herbal di tanaman pepaya (Carica papaya L.).3
negara maju mulai meningkat. Salah Pada penelitian terdahulu
satunya adalah sebagai obat menyebutkan bahwa infusa daun
penghilang rasa sakit.3,4 pepaya segar dapat memberikan efek
Analgetika atau obat penghilang analgetik pada mencit betina,
nyeri adalah zat-zat yang mengurangi Penelitian Sebelumnya melaporkan
atau menghalau rasa nyeri tanpa bahwa buah belimbing wuluh
menghilangkan kesadaran (perbedaan (Averrhoa bilimbi L) mengandung
dengan anestetika umum). Asetosal golongan senyawa oksalat, minyak
merupakan salah satu analgetika menguap, fenol, flavonoid dan pektin.
perifer yang mampu meringankan atau Susunan kimia terkandung dalam
menghilangkan rasa nyeri dengan cara belimbing wuluh yaitu asam amino,
merintangi terbentuknya rangsangan asam sitrat, fenolat, ion kalium, gula
pada reseptor nyeri perifer.7,8 serta vitamin dan mineral, juga terdiri
Buah belimbing wuluh dari serat, abu dan air.3 Sedangkan
(Averrhoa bilimbi L) selama ini Daun pepaya (Carica papaya L.)
dimanfaatkan sebagai bumbu diketahui mengandung flavonoid.
masakan atau sayur, membersihkan Flavonoid berperan sebagai analgetik
noda pakaian, mengkilatkan barang- yang mekanisme kerjanya
barang dari kuningan, dan sebagai menghambat kerja enzim
bahan obat tradisional karena siklooksigenase.6 Dengan demikian
berkhasiat sebagai analgesik dan akan mengurangi produksi
diuretik.1 prostaglandin oleh asam arakidonat
Tanaman pepaya (Carica sehingga mengurangi rasa nyeri.2
papaya L.) merupakan salah satu
214
Efek analgetik kombinasi ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan ekstrak
daun pepaya (Carica papaya L.) pada mencit (Mus musculus)

Alasan di kombinasikan ekstrak (Carica papaya L.) diambil di Desa


buah belimbing wuluh (Averrhoa Bontobiraeng Selatan, Kecamatan
bilimbi L) dengan ekstrak daun pepaya Bontonompo, Kabupaten Gowa,
(Carica papaya L.) karena daun Sulawesi Selatan. Bahan uji kemudian
pepaya memiliki rasa yang pahit dibersihkan dari kotoran yang melekat
sedangkan buah belimbing wuluh dengan menggunakan air mengalir,
rasanya asam, maka dari itu buah lalu dirajang, kemudian dilakukan
belimbing wuluh bisa menutupi rasa pengeringan buah belimbing wuluh
pahit dari daun pepaya. Dari hal dengan di oven drying pada suhu ±
tersebut, maka akan dilakukan 70ºC sedangkan daun pepaya yaitu
penelitian pengujian efek analgetik dari dengan cara diangin-angin,
kombinasi tumbuhan buah belimbing selanjutnya diblender dan serbuk
wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan daun tersebut siap untuk diekstraksi dengan
pepaya (Carica papaya L.) sebagai metode maserasi.
alternatif tumbuhan yang berkhasiat Ekstraksi
sebagai obat. Serbuk buah belimbing wuluh (
METODE PENELITIAN Averrhoa bilimbi L ) dan daun pepaya
Peralatan yang digunakan (Carica papaya L.) masing-masing 900
dalam penelitian ini adalah timbangan g, direndam dengan etanol 70%
analitik (ACIS), blender, seperangkat sebanyak 1-2 cm di atas permukaan
alat maserasi / maserator, batang ekstrak selama 6 jam pertama sambil
pengaduk, beacker glass, pipet tetes, sesekali diaduk, kemudian diamkan
cawan porselin, sendok tanduk, spuit 1 selama 18 jam, maserasi di ulangi tiga
mL dan stopwatch. Bahan yang kali, hasil maserat yang didapat
digunakan dalam penelitian ini adalah kemudian dipisahkan dengan disaring,
ekstrak buah belimbing wuluh, ekstrak kumpulkan semua maserat, kemudian
daun pepaya, etanol 70%, larutan stok uapkan dengan penguap vakum atau
(Na-CMC 0,5%, Asam Asetat 1%, penguap tekanan rendah hingga
Asam Mefenamat), 21 ekor mencit diperoleh ekstrak kental dengan
putih jantan. rotavapor pada suhu 40ºC, ekstrak
Prosedur Kerja kental yang dihasilkan selanjutnya
Persiapan Sampel disimpan dan digunakan untuk
Bahan uji buah belimbing wuluh perlakuan.
( Averrhoa bilimbi L ) dan daun pepaya
215
Efek analgetik kombinasi ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan ekstrak
daun pepaya (Carica papaya L.) pada mencit (Mus musculus)

Pembuatan Larutan Uji untuk dosis kombinasinya dibuat


Pembuatan larutan kontrol negatif dosisnya 500 mg/kg BB. Jika berat
Na-CMC 0,5 % mencit rata-rata 20 g BB maka variasi
Larutan Na-CMC sebagai dosisnya 10 mg/20 g BB. Volume
kontrol (-) diberikan secara oral. Na- maksimum permberian per oral pada
CMC 0,5% dibuat larutan sebanyak 20 mencit adalah 1 mL, dibuat stok
mL. Menimbang serbuk Na-CMC 0,1 g sebanyak 20 mL (dalam 20 mL
dan dilarutkan aquades panas sedikit terkandung 200 mg ekstrak.
demi sedikit dan diaduk hingga
homogen. Kemudian dituangkan ke
labu tentukan 20 mL dan ditambahkan
aquades hangat sampai tanda batas.
Pembuatan larutan kontrol positif
sirup Asam Mefenamat
Sirup Asam Mefenamat yang
digunakan adalah sirup Pondex® yang Pengujian aktifitas analgetik
mengandung Asam Mefenamat 50 Pemberian ekstrak buah
mg/5 mL, setelah dikonversikan belimbing wuluh dan ekstrak daun
digunakan sebanyak 0,13 mL/20 g BB pepaya, pertama-tama menyiapkan 21
mencit. ekor mencit putih jantan sehat yang
Pembuatan larutan penginduksi berumur 2-3 bulan dengan berat
Asam asetat 1% badan 20 – 30 g yang sebelumnya
Larutan asam asetat glasial dipuasakan terlebih dahulu, lalu
100% dipipet sebanyak 1 mL lalu membagi menjadi 7 kelompok,
diencerkan dengan aqua untuk injeksi kelompok 1 sebagai kontrol negatif di
hingga 100 mL. beri suspensi Na- CMC 0,5% dengan
Penetapan dosis ekstrak dan dosis 1 mL BB per oral, kelompok 2
Pembuatan larutan ekstrak sebagai kontrol positif diberi sirup
Berdasarkan penelitian asam mefenamat per oral tiap 1 mL,
sebelumnya, dosis ekstrak etanol setelah itu pada kelompok 3, kelompok
belimbing wuluh sebagai analgetik 500 4, kelompok 5, kelompok 6 dan
mg/kg BB. Sedang untuk ekstrak daun kelompok 7 masing-masing sebanyak
pepaya sebagai analgetik yaitu 1 mL secara oral larutan stok ekstrak
dengan dosis 600 mg. Begitu juga buah belimbing wuluh dan daun
216
Efek analgetik kombinasi ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan ekstrak
daun pepaya (Carica papaya L.) pada mencit (Mus musculus)

pepaya, setelah 30 menit seluruh menggeliat (kedua pasang kaki ke


kelompok hewan uji mendapat depan dan ke belakang, serta perut
perlakuan disuntikkan intraperitonial menekan lantai kandang), kemudian
dengan larutan asam asetat 1% v/v menghitung jumlah geliat selama 45
dengan pelarut aqua untuk injeksi, menit pengamatan dengan selang
beberapa menit kemudian mencit akan waktu 15 menit.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Persentase daya analgetik ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi
L), ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) dan kombinasi

Jumlah geliat rata-rata


Perlakuan Daya analgetik (%)
kelompok
Ekstrak tunggal BW 0,2 g 2,11 86,03
Ekstrak kombinasi BW & DP 3:1 6,33 58,1
Ekstrak kombinasi BW & DP 2:2 1,55 89,71
Ekstrak kombinasi BW & DP 1:3 0,33 97,71
Ekstrak tunggal DP 0,2 g 4,44 70,62
Asam Mefenamat 4,88 67,71
Keterangan: (BW): Belimbing wuluh; (DP): Daun pepaya

PEMBAHASAN yang digunakan dalam penelitian ini


Penelitian ini bertujuan menguji adalah mencit (Mus musculus) yang
efek analgetik ekstrak buah belimbing berjenis kelamin jantan, dalam kondisi
wuluh dan ekstrak daun pepaya pada sehat. Tujuan pemelihan jenis kelamin
hewan coba. Obat analgetik adalah jantan adalah untuk menghindari
obat yang digunakan untuk menekan adanya interaksi obat dengan
atau mengurangi rasa nyeri terhadap perubahan hormon yang terjadi pada
rangsangan nyeri mekanik, termik, mencit betina. Selain itu mencit putih
listrik atau kimiawi di sistem syaraf jantan digunakan dengan alasan
pusat dan perifer. Metode yang kondisi biologisnya stabil bila
digunakan pada penelitian kali ini yaitu dibandingkan dengan mencit betina
metode Witkin (writhing test). Metode yang kondisi biologisnya dipengaruhi
ini memiliki keuntungan yaitu jumlah masa siklus estrus.
geliat yang terjadi dapat terlihat secara Disamping keseragaman
nyata pada hewan coba. Hewan coba jenis kelamin, hewan uji digunakan

217
Efek analgetik kombinasi ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan ekstrak
daun pepaya (Carica papaya L.) pada mencit (Mus musculus)

juga mempunyai keseragaman berat terhadap hewan coba akan


badan (antara 20-30 g), dan umur (3-4 merangsang prostaglandin untuk
bulan). Hal ini bertujuan untuk menimbulkan rasa nyeri karena
memperkecil variabilitas biologis antar adanya kerusakan jaringan. Kemudian
hewan uji yang digunakan, sehingga diamatilah jumlah geliat yang terjadi
dapat memberikan respon yang relatif pada hewan coba. Adanya aktifitas
lebih seragam terhadap rangsang analgetik dalam bahan uji ditunjukkan
kimia yang digunakan dalam penelitian dengan jumlah geliat yang lebih sedikit
ini. sampai lebih dari 50% dibandingkan
Pada penelitian ini hewan coba dengan kelompok kontrol.
dibagi menjadi tujuh kelompok dimana Ekstrak etanol buah belimbing
kelompok I diberikan Na.CMC sebagai wuluh dan daun ekstrak etanol daun
kontrol negatif, kelompok II diberikan pepaya serta kombinasi keduanya
sirup asam mefenamat sebagai kontrol menunjukkan adanya jumlah geliat
positif , kelompok III diberikan ekstrak yang lebih sedikit sampai lebih dari
tunggal buah belimbing wuluh 0,2 g, 50% dibanding kelompok kontrol.
kelompok IV, V, VI diberikan ekstrak Persentase daya analgetik dapat
kombinasi ekstrak buah belimbing dilihat pada tabel 1.
wuluh dan ekstrak daun pepaya Presentase daya analgetik
dengan perbandingan 3:1, 2:2, 1:3, untuk mengetahui besarnya
kemudian pada kelompok VII diberikan kemampuan dari ekstrak buah
ekstrak tunggal daun pepaya 0,2 g. belimbing wuluh dan ekstrak daun
Pemberian obatnya dilakukan pepaya serta kombinasi keduanya
secara oral dan diinduksi dengan dalam mengurangi rasa nyeri
asam asetat 1% secara intraperitional. Persentase daya analgetik yang
Pemberian asam asetat yaitu 30 menit dibandingkan dengan kontrol terlihat
setelah pemberian obat karena bahwa pada dosis kombinasi ekstrak
diharapkan dalam waktu tersebut telah buah belimbing wuluh dan daun
terjadi absorbsi obat dalam tubuh pepaya 1:3 dengan rata-rata
hewan coba. persentase 97,82 menunjukkan daya
Asam asetat digunakan sebagai analgetik yang besar. Presentase daya
penginduksi karena merupakan asam analgetik kelompok perlakukan
lemah yang tidak terkonjugasi dalam berbanding terbalik dengan jumlah
tubuh, pemberian asam asetat kumulatif geliat, berarti jika jumlah
218
Efek analgetik kombinasi ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan ekstrak
daun pepaya (Carica papaya L.) pada mencit (Mus musculus)

geliat besar akan memberikan daun pepaya dan perlu dilakukan


presentasi daya analgetik yang kecil, penelitian efek analgetik ekstrak buah
begitu pula sebaliknya. belimbing wuluh dan daun pepaya
Data yang terdistribusi normal dengan menggunakan dosis yang
kemudian dilanjutkan dengan uji SPSS berbeda dan metode yang berbeda
(Statistical Product and Service pula serta pelu dilakukan penelitian
Solution) for window versi 23. Data dengan menggunakan hewan uji yang
tersebut dianalisis menggunakan lebih banyak dan waktu yang lebih
ANOVA untuk menentukan perbedaan lama.
antar kelompok, dari pengamatan data KESIMPULAN
tersebut diperoleh nilai yang signifikan Hasil penelitian menyimpulkan
yaitu 0,000 (p<0,05), artinya terdapat semua kombinasi ekstrak buah
perbedaan yang nyata antara tiap belimbing wuluh dan daun pepaya
kelompok. Karena hasil yang diperoleh memiliki aktivitas yang lebih baik
signifikan, maka analisis dilanjutkan sebagai analgetik dibandingkan
pada Post Hoc Tests dengan uji LSD dengan ekstrak tunggal, kombinasi
untuk melihat perbedaan antar yang paling optimum adalah ekstrak
kelompok. Kelompok Na.CMC buah belimbing wuluh dan daun
menunjukkan nilai yang signifikan pepaya dengan perbandingan 1:3.
(p<0,05) terhadap Asam Mefenamat DAFTAR PUSTAKA
dan ekstrak buah belimbing wuluh, 1. Alamendah. Belimbing Wuluh
(Averrhoa bilimbi L) Kaya Khasiat.
ekstrak daun pepaya serta kombinasi
Alamendah.wordpress.com/2010/0
keduanya dengan dosis 0,2 g, 3:1, 2:2, 8/15/belimbing-wuluh-Averrhoa-
bilimbi-kaya-khasiat/. 29 Desember
1:3, 0,2 g. Hal ini berarti Na.CMC
2018.
memiliki efek yang berbeda dengan
2. Gunawan SG. Farmakologi dan
efek Asam mefenamat dan ekstrak
Terapi ed 5, Jakarta: Balai Penerbit
buah belimbing wuluh, ekstrak daun FKUI, 2008.
pepaya serta kombinasi keduanya.
3. Ikram EHK Eng KH, Jalil AMM,
Sedangkan data yang tidak homogen Ismail A, Idris S, Azlan A, Nazri
HSM, Diton NAM, Mokhtar RAM.
di uji statiskit dengan cara di trans.
Antioxidant capacity and total
Perlu dilakukan penelitian lebih phenolic content of Malaysian
underutilized fruits. J Food Comp
lanjut untuk identifikasi senyawa yang
Anal.2009;22:388-393.
berkhasiat analgetik pada kombinasi
ekstrak buah belimbing wuluh dan
219
Efek analgetik kombinasi ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan ekstrak
daun pepaya (Carica papaya L.) pada mencit (Mus musculus)

4. Parekh JD, Jadeja, Chanda S. dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi


Efficacy of Aqueous and Methanol Keenam, Jakarta: PT.Elex Media
Extracts of Some Medicinal Plants Komputindo, 2007.
for Potential Antibacterial Activity.
Turkish Biology Journal.2005;29: 8. Zakaria Z. A., Mohd N. A., Hazalin
203-210. N., et al, (2007). Antinociceptive,
anti-inflammatory and antipyretic
5. Santhyami and Endah E. effects of Muntingia calabura
Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh aqueous extract in animal models.
Masyarakat Adat Kampung Dukuh, J. Nat. Med.
Garut, Jawa Barat. Bandung:
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati. 9. Zakaria ZA, Mohd Nor Hazalin NA,
ITB, 2006. Mohd Zaid SNH, Abdul Ghani M,
Hassan MH, Gopalan HK,
6. Suryanto E. Fitokimia Antioksidan. Sulaiman MR. Antinociceptive, anti-
Surabaya: Putra Media Nusantara, inflammatory and antipyretic effects
2012. of Muntingia calabura aqueous
extract in animal models. Journal of
7. Tjay TH and Rahardja K. Obat- Natural Medicines.2007;61(4): 443-
Obat Penting Khasiat, Penggunaan 448.

220

You might also like