Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PENGARUH STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN MAGNESIUM

KARBONAT (MgCO3) DAN SEMEN PORTLAND TERHADAP PARAMETER KUAT


GESER TANAH DAN INDEKS PLASTISITAS TANAH

Anggit Prima Yuda1 dan Akhmad Marzuko2

1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia
Email: yudaprimaanggit@gmail.com
2
Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia
Email: 885110107@staf.uii.ac.id

Abstract : Clay is one of soil that has characteristics hard in dry condition and soft in wet
condition, cohesive, and has a high shrinkage. One of the ways that can be done to make
improvements of clay soil is soil stabilization. Soil stabilization is an effort to increase the soil
bearing capacity and make the soil always stable. The purpose of this research is determine the
physic and mechanic properties of clay soil and the effect of clay soil stabilization using
magnesium carbonate (MgCO3) and portland cement for parameter of shear strength and
plasticity index of soil from Gunungcondong, Bruno, Purworejo, Central Java. The stabilization
of this research uses a constant percentage of magnesium carbonate (MgCO3) which is 1,5% and
the varying percentage of portland cement which is 3%, 5%, and 7% then tested by direct shear
test and triaxial UU test with 1, 3, and 7 day of curing time and plasticity index test with 1 and 3
day of curing time. Based on direct shear test the highest cohesion value obtained was 1,729
kg/cm2 on the original soil sample variation with 1,5% magnesium carbonate (MgCO3) and 7%
portland cement with 7 day of curing time while the highest shear angle value obtained was
51.485° at variation of original soil sample with 1,5% magnesium carbonate (MgCO 3) and 7%
cement portland with 7 day of curing time. Based on the plasticity index test the lowest plasticity
index value is 24,540% in variation original soil samples with 1,5% magnesium carbonate
(MgCO3) and 7% portland cement with 3 day of curing time. The result of this research shows
that the addition of portland cement is getting bigger can increase parameter of shear strength
soil value and decrease the plasticity index value significantly.

Keywords : Stabilization, MgCO3, Portland Cement, Parameter of Shear Strength Soil, Plasticity
Index.

1. PENDAHULUAN dikatakan sebagai tanah yang kurang baik


untuk dijadikan sebagai dasar sebuah
Tanah lempung merupakan salah satu konstruksi. Permasalahan yang sering
contoh tanah yang mempunyai karakteristik
dihadapi dalam konstruksi adalah cara untuk
akan cenderung keras dalam kondisi kering menangani tanah yang kurang baik seperti
dan cenderung lunak dalam kondisi basah, tanah lempung tersebut untuk dapat
kohesif, serta mempunyai sifat kembang- digunakan sebagai dasar dari sebuah
susut yang tinggi sehingga dapat konstruksi. Salah satu cara yang dapat
membahayakan konstruksi. Berdasarkan dilakukan adalah melakukan perbaikan
karakteristik tersebut tanah lempung dapat

Prosiding Kolokium FTSP UII - ........


tanah dengan cara melakukan stabilisasi Contoh-contoh penelitian terdahulu yang
tanah. Stabilisasi tanah merupakan usaha dijadikan sebagai acuan dalam penelitian
untuk meningkatkan kapasitas dukung tanah Tugas Akhir adalah sebagai berikut.
dan membuat tanah menjadi stabil. 1. Jurnal Ilmiah “Pengaruh Aditif Alkalin
Parameter untuk mengetahui kapasitas Pada Tanah Stabilisasi Semen Terhadap
dukung tanah yang baik adalah mengetahui Nilai CBR” oleh Muhiddin dkk (2014).
nilai kekuatan geser tanah dan indeks Penelitian tentang pengaruh zat aditif
plastisitasnya. Kekuatan geser tanah berupa alkalin pada tanah stabilisasi semen
nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam (φ). terhadap nilai CBR. Penelitian tersebut
Stabilisasi yang diterapkan pada penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Tugas Akhir adalah stabilisasi tanah variasi campuran aditif alkalin terhadap
lempung dengan menambahkan magnesium tanah stabilisasi semen terhadap nilai
karbonat (MgCO3) sebagai variabel terikat CBR serta mengetahui pengaruh waktu
dan semen portland sebagai variabel bebas. pemeraman aditif alkalin tanah stabilisasi
Penelitian Tugas Akhir menggunakan semen terhadap nilai CBR.
sampel tanah dari Desa Gunungcondong, 2. Jurnal Ilmiah “Korelasi Antara Tegangan
Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Geser Dan Nilai CBR Pada Tanah
Provinsi Jawa Tengah. Lempung Dengan Bahan Campuran
Semen” oleh Eman dkk (2017).
Penelitian Tugas Akhir mempunyai tujuan
Penelitian tentang korelasi antara
untuk mengetahui sifat fisik dan sifat
tegangan geser dan nilai CBR pada tanah
mekanik sampel tanah Desa
lempung dengan bahan campuran semen.
Gunungcondong, Kecamatan Bruno,
Penelitian tersebut bertujuan untuk
Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa
mengetahui seberapa besar pengaruh
Tengah dan mengetahui pengaruh
perubahan kuat geser dan nilai CBR pada
penambahan magnesium karbonat (MgCO3)
tanah lempung yang ada di area Desa
dan semen portland dengan variasi tertentu
Kalawat setelah distabilisasi dengan
pada stabilisasi sampel tanah terhadap
semen.
parameter kuat geser tanah dan indeks
3. Tugas Akhir “Pengaruh Penambahan
plastisitas.
Tanah Gadong Pada Stabilisasi Tanah
2. TINJAUAN PUSTAKA Lempung Tanon Dengan Semen (Studi
Stabilisasi tanah merupakan proses Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono,
pencampuran tanah dengan bahan tambahan Tanon, Sragen)” oleh Setyadi (2010).
tertentu ataupun mengerjakan tanah dengan Penelitian tentang pengaruh penambahan
alat bantu tertentu. Stabilisasi tanah pada tanah Gadong pada stabilisasi tanah
umumnya bertujuan untuk memperbaiki lempung Tanon dengan semen (studi
tanah yang mempunyai daya dukung rendah kasus kerusakan jalan Desa Jono, Tanon,
untuk dapat digunakan sebagai dasar suatu Sragen). Penelitian tersebut bertujuan
konstruksi. Stabilisasi tanah terbagi menjadi untuk mengetahui perubahan sifat fisis
dua jenis yaitu stabilisasi tanah mekanik dan tanah lempung Tanon setelah dicampur
stabilisasi tanah kimiawi. Stabilisasi tanah dengan tanah Gadong dan semen serta
mekanik merupakan stabilisasi tanah yang mengetahui perubahan nilai kuat dukung
bertujuan untuk mengatur gradasi butiran tanah dan nilai kuat geser tanah lempung
tanah secara proporsional yang kemudian Tanon setelah dicampur dengan tanah
dilakukan pemadatan menggunakan mesin Gadong dan semen.
pemadat untuk mendapatkan kepadatan 4. Jurnal Ilmiah “Stabilisasi Tanah
yang maksimal. Stabilisasi tanah kimiawi Plastisitas Rendah Dengan Semen” oleh
merupakan stabilisasi tanah dengan Pirmadona dkk (2015). Penelitian
melakukan pencampuran tanah dengan tentang stabilisasi tanah plastisitas
bahan tambah (additive). rendah dengan semen. Penelitian tersebut

Prosiding Kolokium FTSP UII - ........


bertujuan untuk mengetahui pengaruh Batas susut (SL) merupakan kadar air tanah
penambahan semen OPC dan semen PPC pada batas antara keadaan semi padat
terhadap nilai CBR, nilai UCS, dan nilai dengan keadaan padat. Batas susut pada uji
IP. laboratorium dilakukan dengan
menggunakan cawan susut. Tanah
3. LANDASAN TEORI
dimasukkan ke dalam cawan susut kemudian
3.1 Tanah dikeringkan dengan oven.
Tanah merupakan material yang terdiri dari Indeks plastisitas (PI) merupakan interval
agregat mineral padat yang tidak kadar air dimana tanah masih bersifat plastis.
tersedimentasi satu sama lain dan bahan Nilai indeks plastisitas (PI) menunjukkan
organik yang telah dengan zat cair dan gas sifat keplastisan tanah. Indeks plastisitas
yang mengisi rongga di antara partikel (PI) dapat dinyatakan dalam Persamaan 1.
penyusun tersebut (Das, 1985).
𝑃𝐼 = 𝐿𝐿 − 𝑃𝐿 (1)
3.2 Sifat-Sifat Tanah
dengan:
Sifat fisik tanah merupakan sifat yang PI = indeks plastisitas (%),
berhubungan dengan komponen penyusunan LL = batas cair (%), dan
massa tanah yang ada. Sifat fisik tanah dapat PL = batas plastis (%).
diketahui dengan melakukan pengujian sifat
fisik tanah yang meliputi kadar air, berat 3.4 Tanah Lempung
volume, berat jenis, batas-batas konsistensi, Lempung adalah tanah yang berbutir halus
analisis saringan, analisis hidrometer, dan yang memiliki sifat kohesi, plastisitas, dan
kepadatan tanah (proctor standart). tidak mengandung jumlah bahan kasar yang
Sifat mekanik tanah merupakan sifat relatif besar (Wesley, 1977).
perilaku dari suatu struktur tanah yang 3.5 Sifat Pengembangan Tanah
dikenakan suatu gaya ataupun tekanan. Sifat Lempung (Swelling)
mekanik tanah berhubungan dengan
Identifikasi tanah lempung dapat dilakukan
kemampuan suatu struktur tanah dalam
dengan beberapa metode, salah satunya
menerima suatu beban. Sifat mekanik tanah
adalah metode indeks tunggal. Metode
dapat diketahui dengan beberapa pengujian
indeks tunggal merupakan metode untuk
seperti pengujian geser langsung, pengujian
mengetahui potensi pengembangan tanah
triaksial, pengujian tekan bebas, pengujian
lempung dengan menggunakan nilai indeks
konsolidasi, pengujian CBR, dll.
dasar tanah. Cara untuk menilai potensi
3.3 Batas Konsistensi pengembangan tanah dengan parameter nilai
indeks plastisitas. Hubungan indeks
Batas cair (LL) merupakan kadar air tanah
pada batas antara keadaan cair dengan plastisitas dengan potensi pengembangan
tanah dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
keadaan plastis yang merupakan batas atas
daerah plastis. Batas cair dalam uji Tabel 1 Hubungan Indeks Plastisitas
laboratorium merupakan kadar air pada 25 Dengan Potensi Pengembangan Kriteria
kali pukulan yang dibutuhkan untuk Chen
menutup celah sepanjang 12,7 mm.
Potensi
Indeks Platisitas (%)
Batas plastis (PL) merupakan kadar air tanah Pengembangan
pada batas antara keadaan plastis dengan 0 – 15 Rendah
keadaan semi padat. Batas plastis dalam uji 10 – 35 Sedang
laboratorium merupakan percobaan pada 20 – 55 Tinggi
saat tanah digulung hingga diameter 3 mm > 35 Sangat Tinggi
Sumber: Chen (1988)
mulai tampak retak-retak rambut.

Prosiding Kolokium FTSP UII - ........


Tabel 2 Hubungan Indeks Plastisitas terhadap desakan atau tarikan yang terjadi.
Dengan Potensi Pengembangan Kriteria Kuat geser tanah terdiri dari kohesi dan
Raman sudut geser dalam. Kohesi merupakan daya
Indeks Batas Potensi
ikat antar butiran tanah yang besarnya
Platisitas (%) Susust (%) Pengembangan bergantung pada jenis tanah dan kepadatan
< 12 < 15 Rendah tetapi tidak bergantung pada tegangan
12 – 23 15 – 30 Sedang normal yang terjadi pada bidang geser.
23 – 30 30 – 40 Tinggi Sudut geser dalam merupakan gesekan
> 30 > 40 Sangat Tinggi antara butir-butir tanah yang besarnya
Sumber: Raman (1967) dalam Das (1985) berbanding lurus dengan tegangan normal
3.6 Stabilitas Tanah yang terjadi pada bidang geser (Hardiyatmo,
2010). Menurut Coulomb tahun 1776
Stabilisasi tanah merupakan proses kekuatan geser tanah dapat dinyatakan
pencampuran tanah dengan bahan tambahan dalam Persamaan 2.
tertentu ataupun mengerjakan tanah dengan
alat bantu tertentu. Stabilisasi tanah pada 𝜏 = 𝑐 + 𝜎 𝑡𝑔 𝜑 (2)
umumnya bertujuan untuk memperbaiki dengan:
tanah yang mempunyai daya dukung rendah τ = kuat geser tanah (kN/m2),
untuk dapat digunakan sebagai dasar suatu c = kohesi tanah (kN/m2),
konstruksi. φ = sudut geser dalam tanah (°), dan
3.7 Magnesium Karbonat (MgCO3) σ = tegangan normal pada (kN/m2).

Magnesium karbonat (MgCO3) adalah 3.10 Pengujian Geser Langsung (Direct


garam anorganik yang merupakan padatan Shear Test)
putih. Bentuk magnesium karbonat yang Pengujian geser langsung merupakan salah
paling umum adalah garam anhidrat yang satu pengujian untuk menentukan kuat geser
disebut magnesit (MgCO3). Magnesium tanah yang berupa nilai kohesi dan sudut
karbonat tersusun atas unsur utama geser. Peralatan pengujian geser langsung
magnesium (Mg). Unsur magnesium berupa kotak geser sebagai wadah benda uji
tersebut jika tercampur dengan air yang terbagi menjadi dua bagian yang sama.
membentuk kation-kation yang dapat Tegangan normal pada benda uji diberikan
mengikat partikel tanah, sehingga dari atas kotak geser. Gaya geser diterapkan
memberikan pengaruh yang menguntungkan pada setengah bagian atau dari bagian kotak
terutama peningkatan sifat fisik dan sifat geser untuk memberikan geseran pada
mekanis tanah. bagian tengah benda uji (Hardiyatmo, 2010).
3.8 Semen Portland 3.11 Pengujian Triaksial UU (Triaxial
Semen portland merupakan komponen yang Unconsolidated Undrained)
dipakai sebagai bahan ikat hidrolis dimana Pengujian triaksial UU (Unconsolidated
jika ditambah air akan menjadi pasta semen Undrained) merupakan salah satu contoh
yang kemudian mengeras. Semen portland pengujian triaksial untuk menentukan kuat
mempunyai sifat fisik yaitu berbentuk bubuk geser tanah yang berupa nilai kohesi dan
halus serta bersifat kohesif dan adesif. sudut geser. Pengujian ini merupakan
Semen portland juga mempunyai sifat kimia pengujian untuk tanah lempung yang mula-
yaitu bereaksi jika dicampur dengan air dan mula dibebani dengan penerapan tekanan sel
terdiri dari senyawa utama silika dan yang kemudian dibebani dengan beban
alumina. normal melalui penerapan tegangan deviator
3.9 Kuat Geser Tanah hingga mencapai keruntuhan. Air tidak
diizinkan keluar dari benda uji selama
Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan penerapan tegangan deviator sehingga
yang dilakukan oleh butir-butir tanah

Prosiding Kolokium FTSP UII - ........


selama pengujian katup drainase ditutup.
(Hardiyatmo, 2010).
4. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Pengujian Penelitian
Pengujian penelitian Tugas Akhir dilakukan
di Laboratorium Mekanika Tanah, Program
Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia. Pengujian pada penelitian Tugas
Akhir adalah pengujian kadar air, berat jenis,
berat volume, analisis saringan, analisis
hidrometer, batas cair, batas plastis, batas
susut, pemadatan tanah (proctor standard),
geser langsung, triaksial, indeks plastisitas.
4.2 Variasi Penelitian
Variasi sampel tanah yang digunakan dalam
penelitian Tugas Akhir adalah sebagai
berikut:
1. tanah asli (disturbed),
2. tanah asli + 1,5% magnesium karbonat Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
(MgCO3), (Lanjutan)
3. tanah asli + 3% semen portland,
5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4. tanah asli + 1,5% magnesium karbonat
(MgCO3) + 3% semen portland, 5.1 Sifat Fisik dan Mekanik Tanah Asli
5. tanah asli + 1,5% magnesium karbonat Rekapitulasi hasil pengujian sifat fisik dan
(MgCO3) + 5% semen portland, dan sifat mekanik tanah asli dapat dilihat pada
6. tanah asli + 1,5% magnesium karbonat Tabel 3.
(MgCO3) + 7% semen portland.
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Pengujian
4.3 Diagram Alir Penelitian Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Tanah Asli
Diagram alir (flow chart) pada penelitian Aspek Tinjau Hasil Satuan
Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 1. Pengujian Kadar Air
Kadar Air (w) 63,222 %
Pengujian Berat Volume
Berat Volume (γ) 1,573 gram/cm3
Pengujian Berat Jenis
Berat Jenis 2,492
Pengujian Distribusi Butiran Tanah
Kerikil 0,014 %
Pasir 22,382 %
Lanau 32,404 %
Lempung 45,200 %
Pengujian Batas Konsistensi
Batas Cair (LL) 82,875 %
Batas Plastis (PL) 51,735 %
Batas Susut (SL) 23,882 %
Indeks Plastisitas (PI) 31,140 %
Pengujian Proctor Standart
Kadar Air Optimum (wopt) 44,20 %
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian Berat Volume Kering
1,104 gram/cm3
Maksimum (γdmask)

Prosiding Kolokium FTSP UII - ........


Lanjutan Tabel 3. Rekapitulasi Hasil 2.0
Pengujian Sifat Fisik dan Sifat Mekanik 1.8
1.6
Tanah Asli

Kohesi (kg/cm2)
1.4
1.2
Pengujian Geser Langsung
1.0
Kohesi 0,743 kg/cm2 0.8
Sudut Geser Dalam 36,107 ° 0.6
Pengujian Triaksial UU 0.4
Kohesi 2,608 kg/cm2 0.2
Sudut Geser Dalam 31,860 ° 0.0
1 3 7
Pemeraman (Hari)
5.2 Klasifikasi Tanah Asli Tanah Asli
TA + 1.5% MgCO3
Berdasarkan hasil pengujian sifak fisik tanah TA + 3% PC
TA + 1.5% MgCO3 + 3% PC
asli maka dapat ditentukan klasifikasi tanah TA + 1.5% MgCO3 + 5% PC
TA + 1.5% MgCO3 + 7% PC
asli yang dapat dilihat pada Tabel 4.
Gambar 2 Grafik Pengaruh Variasi
Tabel 4 Klasifikasi Tanah Asli Bahan Stabilisasi dan Pemeraman
Jenis
Terhadap Nilai Kohesi Pada Pengujian
Metode Kriteria Geser Langsung
Tanah
Lempung Organik
USCS OH dengan Plastisitas
Berdasarkan grafik tersebut, semakin besar
Sedang sampai Tinggi penambahan semen portland dapat
AASHTO A-7-5 Tanah Berlempung meningkatkan nilai kohesi pada sampel
tanah asli yang mengandung 1,5% MgCO3
5.3 Kohesi (c)
seiring dengan lamanya waktu pemeraman.
Hasil pengujian geser langsung dengan
Hasil pengujian triaksial UU dengan
penambahan bahan stabilisasi berupa
penambahan bahan stabilisasi berupa
magnesium karbonat (MgCO3) dan semen
magnesium karbonat (MgCO3) dan semen
portland terhadap nilai kohesi dapat dilihat
portland terhadap nilai kohesi dapat dilihat
pada Tabel 5 dan Gambar 2.
pada Tabel 6 dan Gambar 3.
Tabel 5 Hasil Pengujian Geser Langsung
Tabel 6 Hasil Pengujian Triaksial UU
Terhadap Kohesi
Terhadap Kohesi
Kohesi (c)
Kohesi (c)
kg/cm2
Variasi kg/cm2
Pemeraman (Hari) Variasi
Pemeraman (Hari)
1 3 7
1 3 7
TA 0,743 0,743 0,743
TA 2,608 2,608 2,608
TA+1,5% MgCO3 0,972 1,211 1,333
TA+3% PC 1,121 1,324 1,412 TA+1,5% MgCO3 2,775 2,857 2,884
TA+1,5% TA+3% PC 2,848 2,980 2,830
1,257 1,468 1,541
MgCO3+3% PC TA+1,5%
2,980 2,925 2,878
TA+1,5% MgCO3+3% PC
1,322 1,523 1,635
MgCO3+5% PC TA+1,5%
2,747 2,652 2,587
TA+1,5% MgCO3+5% PC
1,398 1,584 1,729
MgCO3+7% PC TA+1,5%
2,794 2,604 2,576
MgCO3+7% PC

Prosiding Kolokium FTSP UII - ........


3.1
55
3.0
50
Kohesi (kg/cm2)

Sudut Geser Dalam (°)


2.9
45
2.8
40
2.7
35
2.6
30
2.5
1 3 7 25
Pemeraman (Hari) 1 3 7
Tanah Asli Pemeraman (Hari)
TA + 1.5% MgCO3 Tanah Asli
TA + 3% PC TA + 1.5% MgCO3
TA + 1.5% MgCO3 + 3% PC TA + 3% PC
TA + 1.5% MgCO3 + 5% PC TA + 1.5% MgCO3 + 3% PC
TA + 1.5% MgCO3 + 7% PC TA + 1.5% MgCO3 + 5% PC
TA + 1.5% MgCO3 + 7% PC
Gambar 3 Grafik Pengaruh Variasi
Bahan Stabilisasi dan Pemeraman Gambar 4 Grafik Pengaruh Variasi
Terhadap Nilai Kohesi Pada Pengujian Bahan Stabilisasi dan Pemeraman
Triaksial UU Terhadap Nilai Sudut Geser Dalam Pada
Pengujian Geser Langsung
Berdasarkan grafik tersebut, semakin
penambahan persentase semen portland Berdasarkan grafik tersebut, semakin besar
dapat meningkatkan nilai kohesi pada penambahan persentase semen portland
sampel tanah asli yang mengandung 1,5% dapat meningkatkan nilai sudut geser dalam
MgCO3 pada kadar semen portland dan pada sampel tanah asli yang mengandung
waktu pemeraman tertentu. 1,5% MgCO3 seiring dengan lamanya waktu
pemeraman.
5.4 Sudut Geser Dalam (φ)
Hasil pengujian triaksial UU dengan
Hasil pengujian geser langsung dengan penambahan bahan stabilisasi berupa
penambahan bahan stabilisasi berupa magnesium karbonat (MgCO3) dan semen
magnesium karbonat (MgCO3) dan semen portland terhadap nilai sudut geser dalam
portland terhadap nilai sudut geser dalam dapat dilihat pada Tabel 8 dan Gambar 5.
dapat dilihat pada Tabel 7 dan Gambar 4.
Tabel 8 Hasil Pengujian Triaksial UU
Tabel 7 Hasil Pengujian Geser Langsung Terhadap Sudut Geser Dalam
Terhadap Sudut Geser Dalam
Sudut Geser Dalam (φ)
Sudut Geser Dalam (φ) °
° Variasi
Variasi Pemeraman (Hari)
Pemeraman (Hari) 1 3 7
1 3 7
TA 31,860 31,860 31,860
TA 36,107 36,107 36,107
TA+1,5%
TA+1,5% 34,337 36,081 38,511
37,903 39,258 42,240 MgCO3
MgCO3
TA+3% PC 40,303 42,254 45,912 TA+3% PC 36,633 37,420 40,902
TA+1,5% TA+1,5%
42,012 43,553 47,285 37,440 39,840 42,702
MgCO3+3% PC MgCO3+3% PC
TA+1,5% TA+1,5%
45,928 47,568 50,266 41,665 44,140 47,185
MgCO3+5% PC MgCO3+5% PC
TA+1,5% TA+1,5%
47,998 48,857 51,485 43,640 45,623 48,488
MgCO3+7% PC MgCO3+7% PC

Prosiding Kolokium FTSP UII - ........


50 32
31
Sudut Geser Dalam (°)

45 30 Tinggi

Indeks Plastisitas (%)


29
40 28
27
35
26
30 25 Sedang
24
25 23
1 3 7 22
Pemeraman (Hari) 1 3
Tanah Asli Variasi Sampel
TA + 1.5% MgCO3
TA + 3% PC Tanah Asli
TA + 1.5% MgCO3 + 3% PC TA + 1.5% MgCO3
TA + 1.5% MgCO3 + 5% PC TA + 3% PC
TA + 1.5% MgCO3 + 7% PC TA + 1.5% MgCO3 + 3% PC
TA + 1.5% MgCO3 + 5% PC
TA + 1.5% MgCO3 + 7% PC
Gambar 5 Grafik Pengaruh Variasi
Bahan Stabilisasi dan Pemeraman Gambar 6 Grafik Pengaruh Variasi
Terhadap Nilai Sudut Geser Dalam Pada Bahan Stabilisasi dan Pemeraman
Pengujian Triaksial UU Terhadap Nilai Indeks Plastisitas dengan
Potensi Pengembangan Kriteria Chen
Berdasarkan grafik tersebut, semakin besar
penambahan persentase semen portland 32
dapat meningkatkan nilai sudut geser dalam 31 Sangat Tinggi
30
pada sampel tanah asli yang mengandung
Indeks Plastisitas (%)

29
1,5% MgCO3 seiring dengan lamanya waktu 28
pemeraman. 27
Tinggi
26
5.5 Indeks Plastisitas 25
24

Hasil pengujian geser langsung dengan 23


Sedang
22
penambahan bahan stabilisasi berupa 1 3

magnesium karbonat (MgCO3) dan semen Variasi Sampel


Tanah Asli
portland terhadap hubungan indeks TA + 1.5% MgCO3
TA + 3% PC
plastisitas dengan potensi pengembangan TA + 1.5% MgCO3 + 3% PC
TA + 1.5% MgCO3 + 5% PC
berdasarkan Tabel 1 oleh Chen (1988) dan TA + 1.5% MgCO3 + 7% PC

Tabel 2 oleh Raman (1967) dalam Das


Gambar 7 Grafik Pengaruh Variasi
(1985) dapat dilihat pada Tabel 9, Gambar 6,
Bahan Stabilisasi dan Pemeraman
dan Gambar 7.
Terhadap Nilai Indeks Plastisitas dengan
Tabel 9 Hasil Pengujian Indeks Potensi Pengembangan Kriteria Raman
Plastisitas
Berdasarkan grafik tersebut, semakin besar
Indeks Plastisitas penambahan persentase semen portland
% dapat menurunkan nilai indeks plastisitas
Variasi
Pemeraman (Hari)
dan mengurangi potensi pengembangan
1 3
TA 31,140 31,140 pada sampel tanah asli yang mengandung
TA+1,5% MgCO3 30,469 29,923 1,5% MgCO3 seiring dengan lama waktu
TA+3% PC 29,704 28,881 pemeraman.
TA+1,5% MgCO3+3% PC 28,621 27,706
TA+1,5% MgCO3+5% PC 27,436 26,835
6. SIMPULAN DAN SARAN
TA+1,5% MgCO3+7% PC 26,349 24,540 6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Sampel tanah Desa Gunungcondong,
Kecamatan Bruno, Kabupaten

Prosiding Kolokium FTSP UII - ........


Purworejo, Provinsi Jawa Tengah 3. Penelitian selanjutnya perlu melakukan
berdasarkan klasifikasi tanah metode variasi waktu pemeraman yang lebih
USCS termasuk dalam kelompok OH lama agar reaksi kimia antara bahan
yaitu lempung organik dengan plastisitas stabilisasi dan tanah lebih efektif.
sedang sampai tinggi dan berdasarkan 4. Penelitian selanjutnya dapat mencoba
klasifikasi tanah metode AASHTO meneliti dengan jenis tanah dan bahan
termasuk dalam kelompok A-7-5 yaitu stabilisasi yang sama dengan aspek tinjau
tanah berlempung. atau pengujian yang berbeda.
2. Nilai kohesi mengalami peningkatan
DAFTAR PUSTAKA
sebesar 132,598% dari kohesi tanah asli
sebesar 0,743 kg/cm2 menjadi 1,729 Chen, F.H. (1988). “Foundation of
kg/cm2 pada variasi tanah asli dengan Expansive Soils”, 2nd Edition,
1,5% MgCO3 dan 7% semen portland Development in Geotechnocal Eng,
dengan pemeraman 7 hari. Nilai sudut Vol. 54, Elsevier, Amsterdam.
geser dalam mengalami peningkatan Das, B.M. (1985). “Mekanika Tanah
sebesar 42,590% dari sudut geser dalam (Prinsip-Prinsip Rekayasa
tanah asli sebesar 36,107° menjadi Geoteknis)”, Terjemahan oleh Noor
51,485° pada variasi tanah asli dengan Endah dan Indrasurya B. Mochtar,
1,5% MgCO3 dan 7% semen portland 1988, Erlangga, Jakarta.
dengan pemeraman 7 hari. Nilai indeks Eman, J.G., Sumampouw, J.R., dan E.
plastisitas mengalami penurunan sebesar Arens, T. (2017). “Korelasi Antara
26,892% dari indeks plastisitas tanah asli Tegangan Geser Dan Nilai CBR Pada
sebesar 31,140% menjadi 24,540% dan Tanah Lempung Dengan Bahan
mengurangi potensi pengembangan Campuran Semen”, Jurnal Sipil
tinggi menjadi potensi pengembangan Statik, Vol. 5, No. 5, Juli 2017, 263-
sedang pada variasi tanah asli dengan 271, ISSN: 2337-6732.
1,5% MgCO3 dan 7% semen portland Hardiyatmo, H.C. (2010). “Mekanika Tanah
dengan pemeraman 3 hari. Semakin besar 1”, Gadjah Mada University Press,
penambahan persentase semen portland Yogyakarta.
dapat meningkatkan nilai kohesi dan Muhiddin, A.B., Nur, S.H., dan Munadrah.
sudut geser dalam serta menurunkan (2014). “Pengaruh Aditif Alkalin
indeks plastisitas dan mengurangi potensi Pada Tanah Stabilisasi Semen
pengembangan pada sampel tanah asli Terhadap Nilai CBR”.
yang mengandung 1,5% MgCO3 seiring Pirmadona, Muhardi, dan Kurniawandy, A.
dengan lamanya waktu pemeraman. (2015). “Stabilisasi Tanah Plastisitas
Rendah Dengan Semen”, Jom
6.2 Saran
FTEKNIK, Vol. 2, No. 2, Oktober
Saran yang dapat diberikan berdasarkan 2015.
hasil penelitian Tugas Akhir adalah sebagai Setyadi, D. (2010). “Pengaruh Penambahan
berikut. Tanah Gadong Pada Stabilisasi Tanah
1. Penelitian selanjutnya dapat mencoba Lempung Tanon Dengan Semen
meneliti dengan jenis tanah yang sama (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa
dan dengan persentase magnesium Jono, Tanon, Sragen)”, Tugas Akhir,
karbonat (MgCO3) dan semen portland (Tidak Diterbitkan).
yang lebih besar. Wesley, L.D. (1977). “Mekanika Tanah”,
2. Penelitian selanjutnya dapat menjadikan Badan Penerbit Pekerjaan Umum,
magnesium karbonat (MgCO3) sebagai Jakarta.
variabel bebas.

Prosiding Kolokium FTSP UII - ........

You might also like