Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

JURNAL PENJAMINAN MUTU Volume 4 Nomor 2 Agustus 2018

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU ISSN : 2407-912X (Cetak)


INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI ISSN : 2548-3110 (Online)
DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/JPM

PENGARUH PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP


MUTU LAYANAN AKADEMIK PROGRAM STUDI DI SEKOLAH
PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh
Khairul Azan
STAIN Bengkalis
khairulazan18@gmail.com

Diterima 25 Juli 2018, direvisi 26 Juli 2018, diterbitkan 31 Agustus 2018

Abstract

One of the efforts to improve the quality of higher education is to provide


excellent service on the academic needs of each student as a user (customer) of
service college. Several factor which effect the quality of academic services
include adequate learning facilities in terms of services that fit the student needs.
This research is motivated by the gap between empirical phenomena and t he
prevailing theory, where student often do not feel satisfied with the quality of
academic services provided, such as facilities are not in accordance with the
expectations of students as cutomers. This study aims to describe and analyze
the effect of learning facilities utilization towards quality of academic services
for study program at the School of Postgraduate Studies Indonesia University of
Education. The methode used in this study is a survey methode with a
quantitative approach. The data collection technique used is a questionnaire.
The sampled-subject are students from 36 existing courses at the School of
Postgraduate Studies Indonesia University of Education amounting to 352
student. The result show that the general picture of the quality of academic
services for study program at School of Postgraduate Studies Indonesia
University of Education are in the category. As for the use of learning facilities
in the fairly well category. Utilization of the facilities have a significant influence
on the quality of academic services for study program.

Keywords: Pemanfaatan Fasilitas Belajar, Mutu Layanan Akademik


Program Studi

Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Mutu Layanan Akademik Program Studi Di Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Khairul Azan 193
I. PENDAHULUAN Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas layanan pendidikan
Perguruan tinggi sebagai salah satu (akdemik) yang diberikan pihak perguruan
bagian dari sistem pendidikan nasional yang tinggi kepada mahasiswa. Hasil penelitian
bergerak dibidang penyedia jasa pendidikan Astuti (2009, hlm. 11) menyebutkan tiga
harus mampu merespon perubahan dimensi yang berhubungan dengan kualitas
lingkungan yang disebabkan antara lain layanan dalam bentuk jasa pendidikan yaitu:
karena meningkatnya pengetahuan (1) Respect for students (respek terhadap
masyarakat sebagai customer (pelanggan) mahasiswa). Hal ini bisa berupa respon dalam
yang ditunjukkan dengan perubahan sikap bentuk layanan yang diberikan baik dari staf
yang semakin kritis, meningkatnya kompetisi, prodi maupun dosen kepada mahasiswa.
tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi dan Adapun layanan yang diberikan tersebut
perubahan teknologi yang begitu pesat. merupakan gambaran kinerja setiap individu.
(2) Professor’s knowledge (pengetahuan
Perubahan ini membuat persaingan yang
dosen), yang merupakan gambaran segala hal
semakin tinggi diantara perguruan tinggi.
yang berkaitan dengan pengetahuan yang
Agar mampu bersaing dan tetap bertahan
dipahami oleh dosen yang akan disampaikan
maka pengelolaan berbasis mutu merupakan
kepada mahasiswa, dan (3) University
faktor penentu. Beberapa komponen yang
physical environment (lingkungan fisik
bisa mempengaruhi mutu sebuah perguruan
universitas atau perguruan tinggi), yang
tinggi. Salah satu diantaranya ialah mutu
mencerminkan fasilitas-fasilitas yang tersedia
layanan pendidikan yang diberikan institusi
baik di dalam ruang kuliah maupun di
kepada pelanggan (mahasiswa). Sebagaimana
lingkungan kampus. Fasilitas yang ada di
yang dijelaskan dalam Undang-Undang
perguruan tinggi merupakan alat penunjang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi No. 12
agar terciptanya proses pebelajaran yang
tahun 2012 Pasal 6 yang menyebutkan salah
efektif. Adapun yang tergolong fasilitas
satu prinsip penyelenggaraan pendidikan
perguruan tingi diantaranya lahan kampus,
tinggi yaitu “pemberdayaan semua komponen
parkir, bangunan, perpustakaan, toilet, ruang
masyarakat melalui peran serta dalam
kelas, tempat ibadah, laboratorium, media
penyelenggaraan dan pengendalian mutu
pembelajaran dan lain-lain yang dianggap
layanan Pendidikan Tinggi”.
sebagai fasilitas di perguruan tinggi.
Layanan adalah sebuah proses pemberian
Dari penjelasan di atas jelaslah secara
jasa (service delivery) dari pemberi layanan
teoritis bahwa keberadaan fasilitas belajar
kepada pelanggan (customer). Kualitas
berpengaruh terhadap kualitas dari layanan
layanan tidak bisa dinilai dari perspektif
pendidikan (akademik) yang diterima
produsen tetapi harus beranjak dari perspektif
mahasiswa. Namun, meskipun demikian
customer yaitu kepuasan pelanggan.
fenomena yang terjadi dari gejala yang
Kepuasan pelanggan merupakan cerminan
ditemukan terlihat adanya kesenjangan antara
dari layanan yang bermutu. Menurut Kotler
teoritis dan praktis. Meskipun telah
(2000, hlm. 45), kepuasan dari sisi konsumen
mendapatkan setifikat mutu, mahasiswa
dipandang baik apabila memenuhi apa yang
seringkali merasa tidak puas dengan layanan
mereka harapkan, sebaliknya pelayanan akan
akademik yang diberikan oleh perguruan
dipersepsikan buruk apabila tidak memenuhi
tinggi diantaranya fasilitas yang masih belum
apa yang mereka harapkan. Penjelasan
sesuai dengan harapan dari para mahasiswa.
tersebut mengandung makna bahwa
mahasiswa dalam hal ini sebagai pelanggan di II. METODE
perguruan tinggi akan mamadang mutu
layanan sebagai perbandingan antara persepsi Penelitian ini menggunakan metode
mereka tentang apa yang mereka terima survei dengan pendekatan kuantitatif, dengan
dengan apa yang mereka harapkan. mengembangkan satu variabel independen

194 JURNAL PENJAMINAN MUTU


(Pemanfaatan Fasilitas Belajar), dan satu 3.58
variabel dependen (Mutu Layanan Akademik 3.6
Prodi).
3.5
Penelitian ini dilakukan di SPs UPI 3.4 3.36
dengan unit analisisnya semua Prodi yang ada
di SPs UPI. Adapun subyek penelitiannya 3.3
adalah mahasiswa dengan populasi semua
3.2
mahasiswa yang masih aktif dari 36 prodi Y x
dengan jumlah 4.285 mahasiswa.
Untuk menentukan jumlah sampel Gambar 2.
penulis menggunakan dua tahapan yaitu : 1) Rata-rata Setiap Variabel
mencari sampel dari total populasi dengan
menggunakan teknik random sampling. 2) Selanjutnya, hasil analisis koefisien
mencari jumlah sampel untuk masing-masing korelasi ditemukan bahwa pengaruh variabel
prodi dengan menggunakan teknik pemanfaatan fasilitas belajar terhadap mutu
proporsional random sampling sehingga layanan akademik Program Studi sebesar
diperoleh 352 sampel sebagai responden. 0,466 dengan koefisien determinasi 21,7%.
Konstanta untuk masing-masing
Pengumpulan data primer dalam koefisien determinasi tersebut selanjutnya
penelitian ini menggunakan angket yang ditransformasi ke dalam persamaan regresi
berisikan pernyataan-pernyataan dengan lima yaitu: Y = 36,136 + 0,170X1
alternatif jawaban (skala likert).
Untuk menganalisis pengaruh kausalitas
antara variabel independen terhadap variabel
dependen, dalam penelitian ini penulis
membedakan dua kategori yaitu analisis
deskriptif dan analisis hipotesis. Analisis
deskriptif menggunakan rumus rata-rata
(Weighted Means Scored) dari Furqon (2011,
hlm. 42). Sedangkan analisis hipotesis
menggunakan rumus regresi (Hartono, 2008,
hlm. 178), dengan uji t untuk hipotesis parsial,
dan uji F untuk hipotesis parsial. Gambar 3.
III. HASIL PENELITIAN DAN Struktur Pengaruh X Terhadap Y
PEMBAHASAN
Pembahasan
Hasil Penelitian
Gambaran Mutu Layanan Akademik
Hasil analisis deskriptif menunjukkan Program Studi (Y) di Sekolah
bahwa secara umum variabel Y (Mutu Pascasarjana Universitas Pendidikan
Layanan Akademik Program Studi) di Indonesia
kategorikan tinggi, dengan skor rata-rata
sebesar 3,58. Untuk variabel X (Pemanfaatan Mutu layanan merupakan elemen penting
Fasilitas Belajar) di kategorikan cukup, dalam tercapainya pengelolaan pendidikan
dengan skor rata-rata sebesar 3,36. yang bermutu. Sebagai penyedia jasa, institusi
perguruan tinggi dihadapkan dengan tuntutan
harus mampu memberikan pelayanan prima
kepada setiap pengguna (customer) jasa
Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Mutu Layanan Akademik Program Studi Di Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Khairul Azan 195
pendidikan. Sehingga dengan layanan prima memungkinkan guru untuk
(bermutu) tersebut diharapkan pelanggan melakukan/pekerjaannya dengan sangat baik
akan merasa puas. Layanan prima yang dan membantu peserta didik untuk belajar
diberikan tersebut tentunya dalam bentuk secara efektif).
layanan kebutuhan akademik yang sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa sebagai Penelitian tentang pemanfaatan fasilitas
pelanggan internal di perguruan tinggi. belajar ini dilakukan di Sekolah Pascasarjana
Sebagaimana yang dijelaskan Oldfield & Universitas Pendidikan Indonesia dengan
Baron (Shah, 2013, hlm. 76), “service quality jumlah responden 352 mahasiswa dari 36
in higher education from an organizational program studi yang ada di SPs Universitas
perspective and suggest that instead of Pendidikan Indonesia. Dari hasil penelitian
focusing on what is important for students yang dilakukan diperoleh informasi yang
institutions should pay attention to what their menunjukan bahwa fasilitas belajar yang bisa
students want”. (kualitas layanan di dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai
pendidikan tinggi dari perspektif organisasi customer di Sekolah Pascasarjana Universitas
dan menyarankan bahwa alih-alih berfokus Pendidikan Indonesia sudah bisa
pada apa yang penting bagi lembaga demanfaatkan dengan cukup baik. Hal ini
mahasiswa harus memperhatikan apa yang didasarkan pada hasil perhitungan rata-rata
siswa mereka inginkan). sebesar 3,36.

Penelitian tentang mutu layanan Analisis Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas


akademik prodi ini dilakukan di Sekolah Belajar (X) terhadap Mutu Layanan
Pascasarjana Universitas Pendidikan Akademik Program Studi (Y) Pada
Indonesia dengan jumlah responden 352 Sekolah Pascasarjana Universitas
mahasiswa dari 37 program studi yang ada di Pendidikan Indonesia
SPs UPI. Dari hasil penelitian yang dilakukan
Hasil pegolahan data terkait pengaruh
diperoleh informasi yang menunjukan bahwa
antara pemanfaatan fasilitas belajar terhadap
mutu layanan akademik Program Studi yang
mutu layanan akademik prodi diperoleh
diberikan kepada mahasiswa di Sekolah
koefisen korelasi sebesar 0,466 di taraf
Pascasarjana Universitas Pendidikan
signifikansi thitung (9,853) ˃ ttabel (1,9). Hal ini
Indonesia sudah tinggi. Hal ini didasarkan
menandakan bahwa terdapat pengaruh yang
pada hasil perhitungan rata-rata sebesar 3,58.
signifikan antara variabel X1 (pemafatatan
fasilitas belajar) terhadap Y (mutu layanan
Gambaran Pemanfaatan Fasilitas Belajar akademik prodi) dan berada pada kategori
(X) di Sekolah Pascasarjana Universitas cukup kuat. Pendapat tersebut didasarkan
Pendidikan Indonesia pada kategori yang berlaku dengan perolehan
nilai rhitung sebesar 0,466 yang terletak pada
Fasilitas belajar merupakan unsur interval 0,400 - 0,599.
penting dalam proses pendidikan. Meskipun
bukan menjadi hal utama namun tanpa Adapun koefisien determinasi yang
fasilitas yang memadai proses belajar- diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar
mengajar juga tidak akan terlaksana dengan 21,7%, sedangkan 78,3% dipengaruhi oleh
baik. Hal ini sejalan dengan pendapat faktor lain (epsilon). Hal ini sejalan dengan
Lawanson et al. (2011, hlm. 47), yang pendapat Sallis (2006, hlm. 192) yang
mendefisikan fasilitas belajar sebagi “school mengemukakan beberapa faktor yang dapat
facilities can be defined as those things that mempengaruhi mutu layanan akademik yang
enable the teacher to do his/her work very tidak diteliti dalam penelitian ini, diantaranya
well and helping the learners to learn faktor kepemimpinan, strategi, sistem,
effectively”. (fasilitas sekolah dapat evaluasi, motivasi staf.
didefinisikan sebagai hal-hal yang
196 JURNAL PENJAMINAN MUTU
Berdasarkan hasil analisis data tersebut fasilitas sekolah berhubungan terhadap
maka hipotesis yang diajukan dalam lingkungan belajar. Disamping itu hasil
penelitian ini yaitu “terdapat pengaruh antara penelitian Uline dan Moran (2008, hlm. 55)
pemanfaatan fasilitas belajar terhadap mutu juga mengungkapkan bahwa kualitas fasilitas
layanan akademik” diterima. Hal ini juga memiliki hubungan terhadap prestasi
didukung dengan beberapa hasil penelitian mahasiswa. Lebih jauh lagi Mahajan, et al
terdahulu diantaranya; yang dilakukan (2014, hlm. 392), dalam hasil penelitiannya
Saginova & Belyansky (2008, hlm. 350), juga mengutarakan hal yang sama yang
yang mengatakan bahwa upaya peningkatan menunjukkan bahwa beberapa faktor yang
layanan pendidikan harus didukung oleh dapat mempengaruhi mutu pendidikan
inovasi dan pengembangan fasilitas diantaranya adalah infrastruktur. Tentunya
pendidikan. Hal serupa diungkapkan Yeo infrastruktur yang dimaksud ialah tersedianya
(2008, hlm. 159), bahwa ia mengatakan upaya fasilitas belajar yang memadai. Hal ini sejalan
peningkatan mutu layanan harus didukung dengan pendapat Nadiri (Fernandes, et al.,
dengan tersedianya fasilitas yang dapat hlm. 618) mengungkapkan bahwa ketersedian
mendukung proses pembelajaran. Selanjutnya fasilitas fisik seperti ruang kelas dan
hasil penelitian Fernandes, et al (2013, hlm. bangunan memberikan pengaruh positif
624) menjelasan bahwa fasilitas dan layanan terhadap kepuasan dari mahasiswa.
yang diberikan merupakan komponen yang
dapat menentukan loyalitas pelanggan. Lebih
lanjut hasil penelitian Roberts (2006, hlm.
378) 5) juga menemukan bahwa ketersediaan
Arum, A. S.W. (2007). Manajemen Sarana
dan Prasarana Pendidikan. Jakarta:
IV. SIMPULAN
MKM.
1. Mutu layanan akademik Program Studi
Balakrishnan, S. M. W. S. (2013). Assessing
yang meliputi indikator tangibles,
Student Satisfaction in Transnational
emphaty, reliability, responsivenes, dan
Higher Education. International
assurance berada pada kategori tinggi. Ini
Journal of Educational Management.
menggambarkan bahwa layanan yang
Vol. 27. (2), 143-156.
diberikan kepada mahasiswa sudah
Barnawi & Arifin, M. (2012). Manajemen
bermutu.
Sarana dan Prasarana Sekolah.
2. Pemanfaataan fasilitas belajar yang
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
meliputi indikator efektivitas dan efisiensi
Blandford, Sonia. (2000). Managing
berada pada kategori cukup. Ini dapat
Chong, S.Y & Ahmed, P. (2014). A
dipahami bahwa pemanfaatan fasilitas
Phenomenology of University Sercive
belajar sudah berjalan dengan cukup baik.
Quality Experience. International
3. Pemanfaatan fasilitas belajar berpengaruh
Journal of Educational Management.
signifikan terhadap mutu layanan
Vol. 28. (1), 36-52.
akademik Program Studi di Sekolah
Daryanto & Farid, M. (2013). Konsep Dasar
Pascasarjana Universitas Pendidikan
Manajemen Pendidikan di Sekolah.
Indonesia.
Yogyakarta: Gava Media.
Fernandes, C., et al. (2013). “Understanding
DAFTAR PUSTAKA
Student Satisfaction and Loyalty in
Ahmed, R, & Ali, I. S. (2012). “Implementing
the UAE HE Sector”. International
TQM Practices in Pakistan Higher
Journal of Educational Management.
Education Institutions”. Pak. j. eng.
Vol. 27. (6), 613-630.
technol. sci. Vol. 2. (1), 1-26.
Furqon. (2011). Statistik Terapan untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Mutu Layanan Akademik Program Studi Di Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Khairul Azan 197
Hartono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. the Importance of Purpose”. Jurnal
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Educational Administration. Vol. 47.
Hoy, Charles., et al. (2000). Improving (3), 368-380.
Quality in Education. London: Falmer Rohiat. (2010). Manajemen Sekolah.
Press. Bandung: PT. Refika Aditama.
Kotler, P. (2008). Marketing Management. Saginova, O & Belyansky, V. (2008).
New Jersey: Prentice Hall Inc. “Facilitating Innovations in Higher
Lawanson, et al. (2011). “Provision and education In Transition Economies”.
Management of School Facilities for International Journal of Educational
the Implementation of UBE Management. Vol. 22. (4), 341-351.
Programme”. Journal of Educational Sallis, Edward. (2006). Total Quality
and Social Research. Vol. 1. (4), 47- Management in Education
55. (Manajemen Mutu Pendidikan).
Lovelock, C & Wright, L. (2002). Principle of Jogjakarta: IRCiSoD.
service marketing and management. Shah, T. F. (2013). “Service Qualtiy and
New Jersey: Prentice Hall Inc. Customer Satisfaction in Higher
Mahajan, R., et al. (2014). “Factors Affecting Education in Pakistan”. Journal of
Quality of Management Education in Qulity and Technology Management.
India”. International Journal of Vol. IX. (IX), 73-89.
Educational Management. Vol. 28. Tjiptono, F. (2004). Manajemen Jasa.
(4), 379-399 Yogyakarta: ANDI.
Min, Sein & Khoon, C.C. (2013). Undang-Undang Pendidikan Tinggi No. 12
“Demographic Factors in the tahun 2012.
Evaluation of Service Quality in Uline, C & Moran, T.M. (2008). “The Walls
Higher Education: International Speak: the Interplay of Quality
Students’ Perspective”. international Facilities, School Climate, and
Review of Management and Business Student Achievement”. Jurnal of
Research. Vol. 2. (4), 994-1010. Educational Administration. Vol. 46.
Minarti, Sri. (2011). Manajemen Sekolah (1), 55-73.
(Mengelola Lembaga Pendidikan Wang, M. I & Shieh, J. C. (2006). “The
Secara Mandiri). Jogjakarta: Ar-ruzz relationship between service quality
Media. and customer satisfaction : The
Mosahab, R., et al. (2010). “Service Quality, Example of CJCU Library”. Journal
Customer Satisfaction and Loyalty: A of Information & Optimization
Test of Mediation”. International Sciences. Vol. 27. (1), 193-203.
Business Research. Vol. 3. (4), 72-80. Wilkins, S dan Balakrishnan, S.M. (2013).
Naik, K. N. C., et al. (2010) “Service Quality “Assessing Student Satisfaction in
(Servqual) and its Effect on Customer Transnational Higher Education”.
Satisfaction in Retailing”. European International Journal of Educational
Journal of Social Sciences. Vol. 16. Management. Vol. 27. (2), 143-156.
(2), 231-243. Wulandari, D. A., & Juliawan, I. N. (2018).
Rasli, et al. (2012). “Perception of Service Peningkatan Mutu Pembelajaran
Quality in Higher Education: Agama Hindu Dalam Mewujudkan
Perspective of Iranian Students in Perubahan Mental Siswa. Jurnal
Malaysian Universities “. Penjaminan Mutu, 4(1), 7-19.
International Journal of Academic Yeo, R. K. (2008). “Servicing Service Quality
Research in Management (IJARM). in Higher Education: Quest for
Vol. 1. (1), 10-25. Excellence”. On the Horizon. Vol. 16.
Roberts, W.L. (2009). “Measuring School (3), 152 – 161
Facility Conditions: an illustration of

198 JURNAL PENJAMINAN MUTU

You might also like