Penelitian

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.

3, Nov 2016, hal 122-131

PENELITIAN
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT
JANTUNG KORONER PADA PASIEN DI RUANG
INTENSIVE CARDIAC CARE UNIT (ICCU)
RSUD A. WAHAB SJAHRANIE
SAMARINDA

Arsyawina1), Sutrisno2)
1),2)Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Email: winarispi@gmail.com

ABSTRACT

Background: Increasing Of cardiovascular diseases is caused by


coronary plaque increases in adult population. This problem is caused by
change of our life style. Globally cardiovascular diseases are the most
cause of death in the world with more than 31%. On the other side,
Coronary Heart Diseases as the second diseases that causes the most of
death in Indonesia after stroke diseases.
Purpose: This study analized risk factors of coronary heart diseases
of patient in Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) RSUD. A.W. Sjahranie
Samarinda
Method: The analytic with cross sectional design was chosen for this
quantitave study with 50 samples that was chosen with non random
sampling method, that is convenience sampling. Bivariate analized with
chi square and multivariate analized with simple logistic regression.
Result: This study showed that the age of respondent is less than 60
years (60,7%), presence of hypertension history (78,6%), non smokers
(53,6%), presence of dislipidemia (60,7%), normaly of body mass index
(75%) and presence of coronary heart diseases history (78,6%).
Multivariate analize showed that there are only three factors that
correlated with coronary a diseases .There are age (P Value : 0,041) with
OR (13,16), dislipidemia (P Value : 0,017) with OR (0,055), and presence
of coronary heart diseases history (P Value : 0,001) with OR (0,08)
Conclusion: This study showed, the risk factors that contributed
toward coronary heart diseases are age, dislipidemia and presence of
coronary heart diseases history.

Keywords : Risk Factors, Coronary Heart Diseases

ABSTRAK

Peningkatan Jumlah penyakit kardiovaskuler yang disebabkan oleh


sumbatan koroner meningkat secara bertahap di seluruh dunia pada populasi
dewasa disebabkan karena terjadinya perubahan pada pola hidup. Secara global
penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian di dunia yaitu

122
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 122-131

sebesar 31% sebagai penyebab kematian, sedangkan di Indonesia penyakit


jantung koroner merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit stroke.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko kejadian PJK pada
pasien yang dirawat di Ruang ICCU RSUD. A.W. Sjahranie Samarinda.
Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian analitik
menggunakan pendekatan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel
manggunakan non random sampling dengan convenience sampling. Analisis
data yang digunakan adalah chi square untuk analisis bivariat dan regresi logistik
untuk analisis multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang
mengalami PJK berusia < 60 tahun (60,7%), memiliki riwayat hipertensi (78,6%),
tidak merokok (53,6%), memiliki dislipidemia (60,7%), tidak obesitas (75%) dan
memiliki riwayat keluarga PJK (78,6%). Dari hasil uji multivariat menunjukkan
bahwa terdapat tiga faktor yang berhubungan signifikan dengan kejadian PJK
yaitu usia (P Value : 0,041) dengan OR (13,16), dislipidemia (P Value : 0,017)
dengan OR (0,055), dan riwayat keluarga dengan PJK (P Value : 0,001) dengan
OR (0,08)
Kesimpulan penelitian ini bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan
kejadian Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah usia, dislipidemia dan riwayat
keluarga dengan PJK.

Kata Kunci : Faktor Risiko, Penyakit Jantung Koroner

Pendahuluan penyakit jantung dan stroke pada


Dengan meningkatnya tahun 2030 (WHO, 2010).
teknologi dan industri serta Belum diketahui secara
perubahan pola hidup pasti tentang penyebab terjadinya
menyebabkan terjadinya PJK, namun dalam selama ini
perubahan pola penyakit dari dikenal beberapa faktor sebagai
penyakit infeksi ke penyakit penyebab timbulnya PJK . Faktor
degeneratif yang salah satunya risiko PJK terbagi menjadi
adalah penyakit jantung dan menjadi dua , yaitu faktor yang
pembuluh darah. Hasil tidak dapat diubah dan faktor
pencatatan dan pelaporan rumah yang dapat di ubah. Adapun
sakit (SIRS/ Sistem Informasi faktor risiko yang dapat di ubah
Rumah Sakit) di Indonesia, yaitu kebiasaan merokok,
menunjukkan total kasus rawat dislipidemia, hipertensi, diabetes
jalan PJK sebanyak 78.330 kasus mellitus dan obesitas sedangkan
dan total kasus rawat inap faktor risiko yang tidak dapat
sebanyak 31.853 kasus (Depkes, diubah yaitu jenis kelamin, umur
2008) dan keturunan.
WHO memperkirakan
hampir 23,6 juta orang akan Metode Penelitian
meninggal akibat penyakit Penelitian ini merupakan
kardiovaskuler, terutama akibat penelitian kuantitatif dengan
rancangan penelitian analitik

123
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 122-131

menggunakan pendekatan cross Waktu penilaian adalah


sectional . hanya satu kali wawancara.
Populasi penelitian ini Penelitian ini melibatkan 1 orang
adalah pasien yang dirawat di di enumerator yaitu perawat yang
Ruang ICCU RSUD Abdul bertugas di Ruang ICCU dan
Wahab Sjahranie Samarinda. telah telah dijelaskan sebelumnya
Sampel penelitian ini adalah tentang cara menggunakan
responden terjangkau dan format isian wawancara.
memenuhi kriteria inklusi: pasien Penelitian ini telah melalui
yang dirawat di Ruang ICCU dan tahap uji etik oleh komite etik di
memiliki hemodinamik stabil. Poltikenik Kesehatan
Adapun kriteria ekslusi: pasien Kementerian Kesehatan
yang mengalami syok Semarang dan telah dinyatakan
kardiogenik dan dalam bebas masalah etik.
pemberian terapi resusitasi. Analisis data penelitian
Teknik sampling yang digunakan dilakukan dengan analisis
yaitu non probability sampling univariat, bivariat dan multivariat.
dengan convenience sampling. Pada analisis univariat, karena
Jumlah sampel penelitian ini semua data merupakan data
adalah 50 orang dengan kategorik maka data disajikan
memperhitungkan kemungkinan dalam bentuk persentase (%).
drop out sebesar 10%. Analisis bivariat yang digunakan
Bentuk instrumen dalam adalah untuk mengetahui
penelitian ini berupa format yang hubungan antara masing-masing
berisi pertanyan-pertanyan faktor risiko dengan kejadian
tentang faktor risiko Penyakit penyakit jantung koroner
Jantung Koroner (PJK) yang menggunakan chi square .
menjadi panduan bagi peneliti Analisis multivariat menggunakan
saat melakukan wawancara pada regresi logistic.
responden.

Hasil Penelitian
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Hipertensi,
Merokok, Dislipidemia, Obesitas dan Riwayat PJK di Ruang ICCU
RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2016
PJK NON PJK
TOTAL
KARAKTERISTIK (n=28) (n=22)
n % n % n %
Umur
< 60 17 60,7 17 77,3 34 68
≥ 60 11 39,3 5 22,7 16 32
Total 28 100 22 100 50 100
Hipertensi

124
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 122-131

PJK NON PJK


TOTAL
KARAKTERISTIK (n=28) (n=22)
n % n % n %
Ya 22 78,6 13 59,1 35 70
Tidak 6 21,4 9 40,9 15 30
Total 28 100 22 100 50 100
Merokok
Ya 13 46,4 10 45,5 23 46
Tidak 15 53,6 12 54,5 27 54
Total 28 100 22 100 50 100
Dislipidemia
Ya 17 60,7 4 18,2 21 42
Tidak 11 39,3 28 81,8 29 58
Total 28 100 22 100 50 100
Obesitas
Ya 7 25 3 13,6 10 20
Tidak 21 75 19 86,4 40 32
Total 28 100 22 100 50 100
Riwayat PJK
Ya 22 78,6 2 9,1 24 48
Tidak 6 21,4 20 90,9 26 52
Total 28 100 22 100 50 100

Tabel 1. menunjukkan bahwa kelompok PJK maupun Non PJK,


karakteristik responden sebagian besar memiliki riwayat
berdasarkan usia menunjukkan penyakit hipertensi.
bahwa sebagian besar Karakteristik responden
responden berusia < 60 tahun. berdasarkan riwayat merokok
Karakteristiik usia ini memiliki menunjukkan bahwa sebagian
penyebaran yang sama antara besar responden tidak merokok
kelompok PJK dan Non PJK yaitu baik pada kelompok PJK maupun
masing-masing 17 responden, Non PJK.
yang menunjukkan bahwa trend Karakteristik responden
usia penderita penyakit jantung berdasarkan dislipidemia
saat ini sudah tidak lagi berada menunjukkan bahwa sebagian
pada rentang umur diatas 60 besar kelompok PJK mengalami
tahun tetapi bisa saja terjadi pada dislipidemi dan pada kelompok
usia yang lebih muda . Non PJK sebagian responden
Karakteristik responden tidak mengalami dislipidemia.
berdasarkan riwayat hipertensi Karakteristik responden
menunjukkan bahwa baik pada berdasarkan Body Mass Indeks

125
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 122-131

(BMI) atau obesitas, bahwa sebagian besar


menunjukkan bahwa sebagian responden yang terdiagnosis PJK
besar responden baik pada memiliki riwayat PJK dan
kelompok PJK maupun Non PJK sebagian besar responden Non
tidak mengalami obesitas. PJK tidak memiliki riwayat
Karakteristik responden keluarga PJK.
berdasarkan riwayat keluarga
dengan PJK, menunjukkan
Tabel 2. Analisis Bivariat Hubungan Usia, Hipertensi, Merokok,
Obesitas, Dislipidemia dan Riwayat Keluarga dengan Kejadian PJK
di Ruang ICCU RSUD. A. Wahab Sjahranie Samarinda 2016

PJK NON PJK


TOTAL OR P*
VARIABEL (n=28) (n=22)
95% CI Value
n % n % n %
Umur
< 60 17 60,7 17 77,3 34 68 0,45
0,21
≥ 60 11 39,3 5 22,7 16 32 (0,13-1,59)
Total 28 100 22 100 50 100
Hipertensi
Ya 22 78,6 13 59,1 35 70 2,54
0,13
Tidak 6 21,4 9 40,9 15 30 (0,73-8,77)
Total 28 100 22 100 50 100
Merokok
Ya 13 46,4 10 45,5 23 46 1,04
0,94
Tidak 15 53,6 12 54,5 27 54 (0,34-3,19)
Total 28 100 22 100 50 100
Dislipidemi
a
17 60,7 4 18,2 21 42 6.95
Ya 0,002
11 39,3 28 81,8 29 58 (1,85-26,01)
Tidak
Total 28 100 22 100 50 100
Obesitas
Ya 7 25 3 13,6 10 20 0,45
0,319
Tidak 21 75 19 86,4 40 32 (0,48-9,35)
Total 28 100 22 100 50 100
Riwayat
PJK
22 78,6 2 9,1 24 48 36,67
Ya 0,001
6 21,4 20 90,9 26 52 (6,62-202,9)
Tidak
Total 28 100 22 100 50 100
* Tes Chi Square

126
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 122-131

Dari hasil analisis bivariat bahwa terdapat hubungan yang


diperoleh hasil bahwa tidak signifikan antara dislipidemia
terdapat hubungan yang dengan kejadian PJK dimana
signifikan antara usia dengan nilai P value = 0,002. Pada
kajadian PJK dimana nilai P variabel obesitas diperoleh hasil
value = 0,21. Pada variabel bahwa tidak terdapat hubungan
hipertensi diperoleh hasil bahwa yang signifikan antara variabel
tidak terdapat hubungan yang obesitas dengan kejadian PJK
signifikan antara hipertensi dimana nilai P value = 0,319.
dengan kejadian PJK dimana Pada variabel riwayat keluarga
nilai P value =0,13. Pada variabel dengan PJK diperoleh hasil
merokok diperoleh hasil bahwa bahwa terdapat hubungan yang
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat keluarga
signifikan antara merokok dengan PJK dengan kejadian PJK
kejadian PJK dimana nilai P dimana nilai P value = 0,001.
value = 0,94. Pada variabel
dislipidemia diperoleh hasil

Tabel 3. Analisis Multivariat Hubungan Usia, Hipertensi, Merokok,


Obesitas, Dislipidemia dan Riwayat Keluarga Secara
Bersama-sama dengan Kejadian PJK di Ruang ICCU RSUD.
A. Wahab Sjahranie Samarinda 2016

OR 95% CI
VARIABEL Β P* Value Exp β
Lower Upper
Umur 1,109
2,577 0,041 13,16 156,109
Dislipidemia 0,005
-2,903 0,017 0,055 0,592
Riwayat PJK 0,001
-4,778 0,001 0,008 0,117
* Tes Regresi Logistik
secara bersama-sama sebagai
Hasil analisis multivariat faktor risiko kejadian PJK pada
menunjukkan hasil bahwa setelah pasien yang dirawat di Ruang
dilakukan pengujian hubungan 6 ICCU RSUD. A.W. Sjahranie
faktor risiko dengan kejadian PJK Samarinda, yaitu faktor usia,
secara bersama-sama, diperoleh dislipidemia dan riwayat PJK.
hasil bahwa hanya terdapat 3 Dimana diperoleh hasil bahwa
faktor yang masuk dalam untuk faktor usia memiliki nilai P
pemodelan regresi logistik yang value=0,041 dan OR=13,16,
artinya hanya 3 faktor ini yang faktor dislipidemia memiliki nilai

127
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 122-131

P value= 0,017 dan OR= 0,055 sejalan dengan penelitian


serta faktor riwayat PJK memiliki sebelumnya yang menyimpulkan
nilai P value = 0,001 dan OR= bahwa hipertensi tidak memiliki
0,08. hubungan yang signifikan dengan
kejadian PJK (Rosmiatin,2012).
Pembahasan Namun terdapat beberapa
Usia penelitian yang berbeda diamna
Hasil penelitian ini hasil penelitian menunjukkan
menunjukkan bahwa terdapat bahwa hipertensi akan
hubungan yang signifikan antara memberikan gejala lebih lanjut
usia dengan kejadian PJK pada beberapa organ yang akan
dengan nilai odd ratio 13,16 yang mengakibatkan stroke dan
artinya seseorang dengan usia penyakit jantung koroner
≥60 tahun akan berisiko (Suhartono, 2001). Hasil
mengalami PJK 13,16 kali lebih penelitian berbeda lainnya juga
besar dibandingkan seseorang menyimpulkan bahwa ada
yang berusia <60 tahun, hasil ini hubungan yang signifikan antara
sejalan dengan penelitian faktor hipertensi dengan kejadian
sebelumnya yang menunjukkan penyakit jantung koroner dengan
bahwa usia merupakan salah P value= 0,004 dan OR= 3,5.
satu faktor risiko yang sangat Terjadinya perbedaan pada hasil
berkontribusi terhadap terjadinya penelitian ini mungkin disebabkan
PJK dengan tingkat kemaknaan adanya perbedaan grade/derajat
P < 0,0001. Hasil penelitian ini dan jangka waktu penyakit
juga sejalan dengan teori yang hipertensi yang diderita oleh
menyatakan bahwa kerentanan masing-masing responden.
terhadap penyakit jantung
koroner akan mengalami Merokok
peningkatan seiring Hasil penelitian ini
bertambahnya usia, kejadian PJK menunjukkan bahwa tidak
akan meningkat 5 kali lipat pada terdapat hubungan yang
usia 40-60 tahun (Price & Wilson, signifikan antara merokok dengan
2005). kejadian PJK. Hasil ini sejalan
dengan penelitian sebelumnya
Hipertensi yang menyatakan bahwa
Hasil penelitian ini merokok tidak memiliki hubungan
menunjukkan bahwa tidak yang signifikan dengan penyakit
terdapat hubungan yang jantung koroner (Rosmiatin,
signifikan antara hipertensi 2012) dan penelitian lainnya
dengan kejadian PJK. Hasil ini menyatakan bahwa tidak terdapat

128
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 122-131

hubungan yang signifikan antara dengan proteoglikan atau


kebiasaan merokok dengan menyatu dengan kompleks imun
penyakit jantung koroner (Tsani, (Ross, 1999)
2013). Menurut teori yang telah
dikemukakan oleh Doll dan Peto Obesitas
(2004) bahwa bagi seseorang Hasil penelitian ini
yang berhenti merokok pada menunjukkan bahwa tidak
tahun pertama akan mengurangi terdapat hubungan yang
risiko penyakit jantung koroner signifikan antara faktor obesitas
sampai dengan 50% dan akan dengan kejadian penyakit jantung
kembali seperti tidak merokok koroner. Penelitian ini tidak
setelah 10 tahun berhenti sejalan dengan beberapa
merokok. penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa terdapat
Dislipidemia hubungan yang bermakna antara
Hasil penelitian ini obesitas dengan penyakit jantung
menunjukkan bahwa terdapat koroner dengan P value = 0,039
hubungan yang signifikan antara dan OR=0,455 (Susanti,2010)
faktor dislipidemia dengan dan penelitian yang dilakukan
kejadian penyakit jantung koroner oleh soegih (2009) yang
dengan nilai odd ratio = 0,055 menyatakan bahwa obesitas
yang artinya seseorang dengan akan menambah beban kerja
dislipidemia akan berisiko jantung terutama seseorang yang
menderita penyakit jantung mengalami penumpukan lemak
koroner 0,055 kali lebih besar pada bagian sentral tubuh sangat
dibandingkan seseorang yang berisiko memgalami PJK.
tidak mengalami dislipidemia. Perbedaan hasil penelitian ini
Penelitian ini diperkuat oleh mungkin disebabkan sebagian
peneliti sebelumnya yang besar responden dalam
menyatakan bahwa terdapat penelitian ini mengalami
hubungan yang bermakna antara dislipidemia namun hanya
dislipidemia dengan kejadian sebagian kecil yang mengalami
penyakit jantung koroner dengan nilai BMI yang tergolong obesitas,
P value =0,006 dan OR=2,8 sehingga masih terdapat faktor
Supriyono (2008). lain diluar faktor obesitas yang
Kadar kolesterol LDL yang lebih berkontribusi terhadap
tinggi menjadi penjejas utama kejadian PJK.
bagi sel-sel endotel dan miosit.
Kolesterol LDL dapat mengalami
oksidasi , agregasi dan berikatan

129
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 122-131

Riwayat Keluarga PJK endotel dalam arteria koronaria


Hasil penelitian ini (Brown C.T, 2003).
menunjukkan bahwa terdapat Simpulan
hubungan yang signifikan antara Berdasarkan hasil
faktor riwayat keluarga PJK penelitian dapat disimpulkan
dengan kejadian penyakit jantung bahwa terdapat tiga faktor risiko
koroner dengan nilai odd ratio = yang berkontribusi terhadap
0,008 yang artinya seseorang kejadian Penyakit Jantung
dengan riwayat keluarga PJK Koroner (PJK) yaitu faktor usia,
akan berisiko mengalami PJK dislipidemia dan riwayat keluarga
0,008 kali lebih besar dengan PJK.
dibandingkan dengan seseorang Saran
yang tidak mengalami riwayat Bagi rumah sakit dan
keluarga PJK. Hasil penelitian ini puskesmas sebagai pusat
sejalan dengan hasil penelitian pelayanan masyarakat
Kaplan dan Stamler (2000) yang diharapkan lebih rutin
menyatakan bahwa faktor memberikan edukasi kepada
keluarga dan genetika memiliki masyarakat melalui penyuluhan
peran yang sangat penting dalam tentang faktor risiko penyakit
terjadinya penyakit jantung jantung koroner dan cara
koroner. Teori lain juga pencegahannya.
menyatakan bahwa keturunan Kepada peneliti selanjutnya
dari seorang penderita penyakit diharapkan dapat
jantung koroner prematur mengembangkan penelitian ini
diketahui menyebabkan dengan melakukan penelitian
perubahan dalam penanda pada faktor-faktor risiko Penyakit
aterosklerosis awal, misal Jantung Koroner yang lainnya
reaktivitas arteria brakialis dan dan dapat melakukan control
peningkatan tunika intima arteria terhadap varibel-variabel perancu
karotis dan penebalan tunika serta dapat menjadikan hasil
media. Adanya hipertensi, seperti penelitian ini sebagai sumber
peningkatan hemosistein dan referensi.
peningkatan lipid, ditemukan Bagi masyarakat
pada individu tersebut. Penelitian diharapkan penelitian ini dapat
yang telah dilakukan menambah wawasan dan
mengesankan bahwa adanya pengetahuan sehingga dapat
riwayat dalam keluarga melakukan deteksi dan
mencerminkan suatu predisposisi pencegahan sedini mungkin pada
genetik terhadap disfungsi Penyakit Jantung Koroner.

130
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 122-131

Daftar Pustaka Ross Russel. (1999)


Brown CT.(2003) Penyakit Atherosclerosis An
atherosklerotik koroner. Inflamatory Disease.
Dalam: Hartanto H, Susi N, Available from :
Wulansari P, Mahanani DA http://content.nejm.org/cgi/c
editor. Patofisiologi konsep ontent/full/340/2/115
klinis proses-proses Soegih,Rachmad; Wiramiharja
penyakit. Edisi 6. Jakarta: Kuknkun. (2009). Obesitas
Penerbit Buku Kedokteran Permasalahan dan Terapi
EGC; 576-612 Praktis. Jakrta : Sagung
Departemen Kesehatan Republik Seto.
Indonesia. (2008). Profil Soeharto, I. (2001). Pencegahan
Kesehatan Indonesia. dan Penyembuhan
Jakarta : Pusat Data dan Penyakit Jantung Koroner.
Informasi; 2009. PT Gramedia Pustaka
Doll, R., Peto, R., Boreham, J., & Utama : Jakarta
Sutherland, I. (2004). Supriyono, Mamat. (2008).
Mortality In Relation To Faktor-Faktor Risiko yang
Smoking: 50 Years' Berpengaruh Terhadap
Observations On Male Kejadian Penyakit Jantung
British Doctors. Bmj, Koroner Pada Kelompok
328(7455),1519. Usia
Price & Wilson. (2006) <45tahun.http://eprints.undi
Patofisiologi Konsep Klinis p.ac.id/18090/1/MAMAT_S
Proses-proses Penyakit UPRIYONO.pdf. Diakses
(vol. 2). Jakarta : EGC tanggal 25 Juli 2016.
Rosmiatin, Mira. (2008). Analisis Tsani, FR. (2013) Hubungan
Faktor-faktor Risiko Antara Faktor Lingkungan
Terhadap Kejadian dan Perilaku dengan
Penyakit Jantung Koroner Kejadian Penyakit Jantung
Pada Wanita Lanjut Usia di Koroner (Studi Kasus di
RSUPN Dr.Cipto Rumah Sakit X Kota
Mangunkusumo Semarang), Unnes Journal
Jakarta.http://lib.ui.ac.id/file of Public Health
?file=digital/20308012- WHO. (2010). Epidemiology and
T31036- Prevention of
Analisis%20faktor.pdf.Diaks Cardiovascular Disease in
es tanggal 14 Maret 2016. Elderly. 853. Geneva

131

You might also like