5

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 15
Jurnal Fisika Indonesia, No: 24, vol. IX. Edisi Agustus 2004 ISSN: 1410-2994 hal. 53 - 67 ESTIMASI PERMEABILITAS RESERVOAR BATUGAMPING DARI DATA SEISMIK VSP SINTETIK DAN RIL Heri Gunawan, dan Sismanto Lab. Geofsika, Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Gadjch Mada, ‘Yogyakarta 55281, Fax: (0274)$45185, Telp: (0274)S22214 ABSTRAK Telah dilakukan estimasi permeabilitas reservoar batugamping dari data seismogram sintetik konfigurasi VSP (vertical seismic profiling) sintetik yang melibatkan efek absorpsi dan dispersi pada model tiga lapis reservoar yang berupa batupasir, batugamping, dan. dolomit. Data riil VSP digunakan sebagai contoh aplikasi untuk mengetahui nilai permeabilites reservoar tersebut. Estimasi permeabilitas dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode finier Alpha, dan metode linier Rasio ‘Amplitudo (RA) yang dikerjakan dalam kawasan frekuensi. Nilai permeabilitas model dihitung pada berbagai veriasi kecepatan dan frekuensi gelombang seismik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengaruh permeabilitas Kurang signifikan terhadap perubahan frekuensi dan Kecepatan gelombang seismik, Namun demikian, kedua metode fersebut mampu mengestimasi nilai permeabilitas reservoar melalui is atenvasi gelombang seismik. Uji numerik memberikan nilai kesalahan estimasi untuk metode linier Alpha dan RA sekitar 5 %, Estimasi permeabilitas di sumur Nira pada sistem lapisan dua (batugamping) berkisar antara (1047-1166) mD. Sedangkan_estimasi permeabilitas pada sistem lapisan tiga (batugamping) memberikan nilai (317-329) mb. Metode linier Alpha memberikan tingkat kepercayaan lebih baik dalam mengestimasi nifai permeabilitas. Kata Kunci : Estimasi Permeabilitas, Batugamping, VSP. PERMEABILITY ESTIMATION OF THE LIMESTONE RESERVOAR, FROM SYNTHETIC AND REAL SEISMIC VSP DATA ABSTRACT. ‘A permeability estimation of limestone reservoir from synthetic seismogram data of VSP (vertical seismic profiling) configuration that includes the absorption and dispersion effect at three-layer model reservoir that is in the form of sandstone, limestone, and dolomite have been performed. The VSP real data used as an example of application to know the reservoir permeability value. The permeability estimation conducted by using ‘two method, that is linear Alpha method, and linear Amplitude Ratio (RA) method, which done in frequency domain. Assessing the permeability model is calculated at various speed and frequency of seismic wave. The result indicates that the permeability less influence to frequency and wave seismic velocity significantly. Nevertheless, the both methods are able to estimate the value of permeability reservoir through the attenuation analysis of seismic wave. The numerical test assigns the estimation error for the method of linear Aipha and RA is about 5 %. Permeability estimation in well Nira at limestone layer system two is (1047-1166) mD, While the permeability estimation of limestone layer system three is (317-329) mD. The linear Alpha method gives the better confidence in estimating permeability value. Keywords : Permeability estimation, Limestone, VSP 54 H.Gunawan, Sismanto / Estimasi permeabilitas I. PENDAHULUAN Teknologi seismik akhir-akhir ini telah berkembang pesat dengan dilakukannya penelitian baik di laboratorium maupun di lapangan. Perilaku gelombang diteiti terhadap hubungannya dengan sifat batuan. Salah satunya adalah hubungen antara atenuasi gelombang seismik terhadap sifat reservoar batuan sedimen (Klimentos dan McCann, 1990; Martin dan Brown, 1995; Sismanto, 2003). Salah satu sifat reservoar yang penting dalam batuan sedimen adalah permeabilitas. Nilai ini biasariya dihitung berdasarkan data log sumur dari cuiting maupun coring. Berdasarkan kaitan antara atenuasi gelombang seismik dengan sifat reservoar dapat dihubungkan antara perilaku gelombang terhadap permeabilitas (Biot, 1956; Sismanto, 2003). Kajian dalam penelitian ini adalah penentuan permeabilitas dari atenuasi gelombang seismik pada data Vertical Seismic Profiling (VSP). Il, SEISMOGRAM SINTETIK DAN PERHITUNGAN PERMEABILITAS, Seismogram sintetik dibuat berdasarkan Ganley (1981) dan dikombinasikan dengan model atenuasi dari Turgut dan Yamamoto (1988), sehingga diperoleh suatu seismogram sintetik yang telah melibatkan parameter-parameter elastik, dan reservoar (Sismanto, 2003), dengan menggunakan solusi kecepatan persamaan gelombang Biot yang merambat dalam medium poroelastik. Hasil pemodelan ini akan dijadikan sebagai data uji dalam perhitungan balik dalam memperoleh permeabilitas (Gambar 1). Nilai permeabilitas model dihitung berdasarkan persamaan dari Geertsma dan ‘Smit (1961) yang memberikan hubungan nilaé permeabilitas tethadap frekuensi dan kecepatan gelombang P sebagai 7 @ dimana 1 adalah viskositas fuida, adalah densitas Bulk, Vp merupakan kecepatan gelombang P, V. adalah kecepatan gelombang P pada frekuensi H.Gunawan, Sismanto / Estimasi permeabilitas ... takhingga (tinggi), Yo adalah kecepatan gelombang P pada frekuensj nol, & adalah porositas, dan fadalah frekuensi. Gambar 1. Cantoh seismogram sintetik VSP dari batupasir dengan Vp= 2000 ms, batugamping V,~ 3500 m/s, dolomit V,= 4500 mvs pada frekuensi wavelet 50 Hz dan telah diisolasi first breaknya. IL, TEORI ESTIMASI PERMEABILITAS Biot (1956) memberikan konsep mekanisme persamaan perambatan gelombang di dalam batuan elastik, berpori dan tersaturasi fluida. Batuan tersebut diasumsikan bersifat homogen isotrop, Turgut dan Yamamoto (1990) menyelesaikan persamaan tersebut dengan membatasi pada batuan tektermampatkan (unconsolidated) sebagai sedimen taut seperti batupasir, batugamping, dan batuan derpori pada umumnya yang memiliki faktor kualitas tinggi. Dari persamaan tersebut diperoleh hubungan atenuasi terhadap frekuensi gelombang. Pada kurva atenuasi versus frekuensi, Turgut dan Yamamoto memperkirakan permeabilitas batuan melalui’ frekuensj relaksasi dari nilai_maksimum kurva, Pada percobaannya, Turgut dan Yamamoto menggunakan sumber gelombang ultra sontk sehingga sulit untuk diterapkan dalam data seismik yang mempunyai frekuensi di bawah 200 Hz. Untuk keperluan praktis, Sismanto (2003) melakukan modifikasi dan pengembangan terhadap persamaan tersebut untuk diubah ke dalam bentuk linier yang lebih operasional mudah dalam penyiapan data, Hasilnya berupa metode estimasi permeabilitas dari analisis linier koefisien atenuasi yang 56 H.Gunawan, Sismanto / Estimasi permeabilitas disebut sebagai metode linier Alpha, dan metode aralisis linier dari perbandingan spektrum atau metode linier Rasio Amplitudo (RA). 1, Metode linier Alpha Sismanto (2003) memberikan persamaan linier antara seper koefisien atenuasi tethadap seper frekuensi kuadrat atau perioda kuadrat, berdasarkan persamaan faktor kualitas dari Turgut-Yamamoto (1990) untuk batuan sedimen laut takterkompakkan sebagai, Q) dengan py adalah densitas fluida, k, adalah koefisien permeabilitas, « adalah frekuensi, m adalah massa virtual yang dinyatakan sebagai m=a'aP, dengan 1,25 (Turgut dan Yamamoto, 1990). Sedangkan a/a) adalah koefisien atenuasi, Dari hubungan finier persamaan (2) antara (i/o*)-[1/e(e)] diperoleh kemiringan y sebagai, 2, 1 oe AE) @ ve schingga nilai kocfisicn permeabilitas dapat diperoleh sebesar 2 ne 1 Tom) tt % penggunaan persamaan (4) disebut sebagai metode linier Alpha. 2. Metode linier RA Sismanto (2003) memberikan persamaan linier dalam bentuk lain dari metode perbandingan spektrum yang berdasarkan persamaan (2) dengan mensubstitusi (0) =tn(4,(0)/ 4(a))/ x ke persamaan tersebut sehingga diperoleh, w, {ila | 6 A) Cl" apeeay) (98) dimana 4, dan A; adalah amplit ido spektrum geofon di dalam kawasan frekuensi pada posisi m dan J yang terpisah sejauh Ax. Daci hubungan tinier antara (9+) Al terhadap uf sie) ddidapatkan persamaan slope © sebesar 0) i 2eaP. © a penggunaan persamaan (6) disebut sebagai metode linier RA. IV. METODE EKSPERIMEN Untuk memperoleh model gelombang dengan kondisi fisis medium elastik, bempori, dan tersarurasi Sluida make diperlukan persamaan yang mengkaitkan antara parameter reservoar, parameter clastik, dan parameter gelombang. Hubungan antara sifat fisis batuan dan persamaan gelombang yang melibatkan parameter clastisitas diterjemahkan dalam bahasa pemrograman yang dilukiskan dalam permodelan, Pembuatan model dan perhitungan permeabilitas dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Matlab pada Personal Computer. Perbitungen balik permeabilitas dari data sefsmik VSP, menggunakan dua tmetode, yaitu metode linier Alpha dan metode linier Rasio Amplitudo. Hasit estimasi_permeat tas dari kedua metode ini dibandingkan dengan nilai permeabilitas model. Ketidakcocokkan harga permeabilitas estimasi dan model diakomodsikan ke slat faker penyctara? penghalibtasi, Model batuan divariasi Cothaclap Grekuens), hecepton. done nfleé permreabititas modet sehingga estimasi $8 H.Gunawan, Sismanto / Estimasi permeabilitas .. nilai permeabilitas yang diperoleh merupakan variasi parameter tersebut. Krosplot antara permeabilitas model dan permeabilitas estimasi dilakukan untuk memperoleh sifat ketidakcocokan antara keduanya, karena ketidakcocokkan tersebut bersifat sistematis dan ternyata berupe persamaan linier, maka hal ini merupakan faktor penyetara antara nilai perme fas hasil estimasi terhadap nilai permeabilitas model tersebut. Data riil yang berupa data VSP pada sumur Nira telah diproses oleh Sismanto, (1995) (Gambar 2) digunakan sebagai contoh aplikasi pada metode perhitungan di atas setelah dilakukan kalibrasi untuk menghitung permeabilitas medium. Sumur Nira terletak di daerah lapangan minyak di Pulau Jawa yang secara umum pada sumut Nira dapat dibagi menjadi tiga sistem lapisan. Lapisan kesatu didominasi ‘oleh batulempung yang berada pada formasi Cisubuh dan betindak sebagai seal (Bishop, 2000) dan stratigrafi daerah tersebut dilukiskan oleh Gambar 3. Pada data VSP lapisan kesatu diambil 13 trace atau geofon dengan spasi 15 m, waktu cuplik 2 ms dan data diambit mulai pada kedalaman 650 m. Lapisan kedua didominasi oleh batugamping yang berada pada formasi Parigi, Cibulakan-atas, dan sebagian Zona-16. Data VSP lapisan kedua diambil 13 trace, spasi 45 m, waktu cuplik 2 ms, dan diambil mulai pada kedalaman 965 m. Sedangkan lapisan ketis Baturaja, Talangaker, dan Jatibarang. Data VSP lapisan ketiga diambil 9 trace, didominasi oleh batugamping yang berada pada formasi sebagian Zona-16, dengan spasi 30 m, waktu cuplik 2ms, dan data diambil mulai pada kedalaman 1685 m. transmis Gambar 2. Rekeman VSP yang. (first break) pada sumur Nira yang terdiri dari lapisan 1, lapisan H.Gunawan, Sismanto / Estimasi permeabilitas .. 2, dan lapisan 3 (Sismanto, 1995). Gambar 3. semana deistthacec Kolom stratigrafi daerah penelitian (Bishop, 2000) Y. HASIL DAN PEMBAHASAN Krosplot antara permeabilitas model dan permeabilitas hasil estimasi pada batugamping dari dua metode estimasi terlihat pada Gambar 4 dan 6. Nilai permeabilitas dipengaruhi oleh frekuensi dan kecepatan gelombang seismik. Distribusi data permeabilitas tidak membentuk sebaran linier yang baik melainkan 60 H.Gunawan, Sismanto / Estimasi permeabilitas melebar tethadap Kecepatan dan frekuensi, Schingga untuk memperoleh persamaan linier penyetaraan diperlukan pembagian data dalam empat kelompok kecepatan seperti yang tunjukan pada Gambar 5 untuk mengurangi kesalahan faktor penyetara, Nampak bahwa pada metode linier Alpha, nilai permeabilitas dapat diestimasi baik pada kecepatan (3500-4600) m/s dan pada frekuensi (40- 100) Hz (Gambar 4). Fungsi penyetaranya dibagi dalam empat kelompok kecepatan seperti pada Gambar 5, Sedangkan pada metode linier RA, nilai permeabilitas dapat diestimasi baik pada kecepatan (3500-4800) m/s dalam frekuensi (50-100) Hz (Gambar 6). Distribusi data pada frekuensi (30-40) Hz terlihat terpisah dengan distribusi frekuensi (50-100) Hz sehingga data pada frekuensi (30-40) Hz tidak digunakan dalam pembuatan faktor penyetara untuk ‘mengurangi kesalahan dengan asumsi faktor penyetara ini hanya baik untuk model dengan frekuensi (50-100) Hz (Gambar 7). Nilai permeabilitas model dari dolomit terhadap nilai permeabilitas estimasi juga mempunyai Korelasi yang baik pada kecepatan (4500-4900) m/s pada metode linier Alpha di frekuensi (20-100) Hz. (Gambar 8), sedangkan pada metode linier RA di frekuensi (30-100) Hz (Gambar 9). eng geen Linen ade ph made de re cae a a a a ce cr Gambar 4, Grafik hubungan perme Allpha terhadap permeabilitas model. litas estimasi batugamping metode linier H.Gunawan, Sismanto / Estimasi permeabilitas if i a Som } 3 I. Be ! ' ee am tad 0 vee Gambar 5. Pengelompokkan data dalam empat daerah kecepatan pada estimasi permeabilitas. batugamy metode linier Alpha seperti tertera di atas grafik. ‘Sedangkan nilai pada kiri atas adalah harga gradien dan konstanta garis lurusnya. estimasi batugamping metode linier RA terhadap permeabilitas model. Gambar 7, Data dalam dacrah kecepatan (3500-4800) m/s pada estimasi permeabili-tas batugamping metode linier RA. 62 H.Gunawan, Sismanto / Estimasi permeabilitas . ‘Gambar 8. Grafik hubungan permeabilitas. estimasi dolomit metode linier Alpha tethadap permeabilitas model. Gambar 9. Hubungan permeabilitas esti-masi dolomit metode linier RA tethadap permeabilitas model. Gambar 10. Data dalam daerah kecepatan (4500-4900) mm/s pada estimasi permeabi- litas dolomit metode tinier Alpha, Gambar 11. Data dalam daerah ‘kecepatan (4500-4900) m/s pada cestimasi permeabilitas dolomit metode linier RA. Gambar 10 dan Gambar 11 adalah fungsi faktor penyetara antara nilai estimasi permeabititas terhadap permeabilitas model yang menunjukkan distribusi data linier tanpa diperlukan pengelompokkan kecepatan untuk kedua metode tersebut, Dari krosplot grafik tersebut, terlihat bahwa dis si permeabilitas dari pengaruh parameter kecepatan gelombang seismik dan frekuensi dapat terbedakan pada frekuensi rendah, sedangkan pada frekuensi tinggi didapatkan distribusi nilai yang rapat sehingga nilai permeabilitas model batuan tertentu dapat, H.Gunawan, Sismanto / Estimasi permeabilitas 1.63 dihasilkan dari frekuensi dan kecepatan gelombang seismik yang berbeda. Dengan kata Tain bahwa, frekuensi dan kecepatan gelombang seismik memberikan pengaruh semu terhadap permeabilitas batuan, namun demikian nilai permeabilitas tersebut masih dapat ditentukan melalui mekanisme atenuasi pada metode estimasi permeabilitas tersebut. Faktor penyetara yang telah diperoteh di atas digunakan untuk uji estimasi balik ‘mode! batuan dengan parameter dan frekuensi berbeda. Hasil uji estimasi balik mode! batuan dipilih pada frekuensi tetap 55 Hz dengan kecepatan gelombang seismik model divariasi, hasilnya memberikan kisaran nilai_penyimpangan terbesar sckitar 5 % (Tabel 1) baik metode linier Alpha maupun tinier RA, sedangkan contoh gambar pemilihan slopenya disajikan pada Gambar 12 dan Gambar 13, Untuk uji estimasi balik model dengan kecepatan gelombang seismik tetap dengan memvariasi frekuensi model_memberikan kisaran lai penyimpangan sekitar 5% pula (Tabel 2). Nilai penyimpangan rerata yang sckitar 5% mengindikasikan metode tersebut cukup baik dalam menghitung nilai permeabilitas Tabet Tabet Kesalahian pada ujiestimasi permenbiltas _Kesalahan pada ujiestimasi permenbilitas pada frekuensi 55 Hz pada kecepatan konstan. Error rata-rata (%) Moder [FOr rata-rata (%) [Model batuan] Met. li. | Met. fin, batuan | Met.lin, [Met. lin Alpha _|_RA Alpha | RA [Batugamping| 2,93 | 5.24 Batugamping| 2.89 {2,40 [Dotomit 3.10 5.41 Dolomit | 4,89 [3,61 Data VSP sumur Nira yang terindikasikan terdspat tiga sistem perlapisan digunakan sebagai contoh aplikasi data riil (Gambar 2). Lapisan pertama dari sumur Nira yang didominasi sebagai batulempung bertindak sebagai seal, sehingga tidak diperlukan perhitungan nilai permeabilitas. Sedangkan lapisan kedua dan ketiga dianggap sebagai litologi batugamping karena didominasi oleh batugamping. Hasil estimasinya masing-masing fapisan kedua dan ketiga 64 H.Gunawan, Sismanto / Estimasi permeabilitas .. diberikan pada Tabel 3 dan Tabet 4 untuk metode Alpha dan metode RA. Penggunaan metode estimasi permeabilitas di atas menunjukkan bahwa metode Alpha lebih baik daiam mengestimasi petmesbilitas, Karena metode ini menganalisis atenuasi gelombang seismik untuk semua rekaman yang ada, sehingga faktor heterogenitas fitologi pada lapisan kedua tidak mendominasi atenuasi, Sedangkan pada metode linier RA, yang menganalisis atenuasi pada dua rekaman trace akan memberikan kesalahan estimasi yang lebih besor jika asumsi ‘batugamping yang berada pada dua rekaman bukan faktor dominan lagi terhadap fitofog’ fain yang berada pada lokasi tersebut. Hal yang sama juga terjadi pada lapisan ketiga, dimana metode linier Alpha memberikan hasil pethitungan lebih baik daripada metode linier RA jika asumsi homogenitas dari lapisan sama, contoh pemilihan slope untuk estimasi sumur Nira diberikan pada Gambar 14 ‘abel 3. Hasi simasi permesbiits pada abel 4. Hail estimasipermeabilitas pada uma Nica lnpisan 2. sumar Nira lapisan 3. Permeabilitas estimast Permesbilitas estima mide | patugamping tapian piesode | patugamping apisan 2 kp (mD) Jp (mb). ‘Alpha 1047 [Alpha 317 RAG-5)| 1078 fRag-2) [352 | Rata RAGS-7) | _1048 eae IRAQ-3) 321 rata RA (6) __1377 IRA (45) | 315 | 329 VI. KESIMPULAN 1. Kecepatan gelombang kompresi (V,) dan frekuensi berbanding terbalik dengan nilai permeabilitas. Keduanya memberikan pengaruh semu dan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap permeabilitas 2. Nilai permeabi fas yang terkandung di dalam data seismik masik dapat ditentukan melalui analisis atenuasi gelombang seismik. H.Gunawan, Sismanto / Estimasi permeabilitas .. 3. Estimasi permeabilitas di sumur “Nira” pada lapisan batugamping. 1 sebesar 1047 mD untuk mefode tinier Alpha, dan 1166 mD untuk metode linier RA. 4. Sedangkan pada lapisan batugamping 2 memberikan nilai 317 mD untuk metode Linier Afpha, dan 329 mD untuk metode linier RA. 5. Metode linier Alpha memberikan tingkat Kepercayaan yang lebih baik dalam mengestimasi permebilitas dalam kasus sumur “Nira”. DAFTAR PUSTAKA Biot, M.A., 1956, Theory of elastic waves in s luid-saturated porous solid, part I: Low-frequence range, J. Acoust. Soc, Am, 28, 168-178. Bishop M.G., 2000, Petroleum system of Northwest Java province, Java and offshore Southeast Sumatra, Indonesia, Center Region Energy Resources ‘Team, USGS, USA, Ganley, D.C., 1981, A method for catcufating synthetic seismogram which include the effect of absorption and dispersion, Geophysics, 46, 1100- 1107. Geerstma, I., and D.C. Smit, 1961, Some aspects of elastic wave propagation in fluid-saturated porous solids, Geophysics, 26, 169-181 Klimentos, T., and C. McCann, 1990, Relationships among compressional wave attenuation, porosity, clay content, and permeability in sandstone, Geophysics, 58, 998-1014. Martin, N.W., and Brown, R.J., 1995, Estimating anisotropic permeability from attenuation anisotropy using 3C-2D data, Crewes Res. Report, 7, 1-7. Sismanto, 1995, Studi redaman gelombang seismik pada data VSP, Thesis, ITB, Bandung. Sismanto, 2003, Estimas? permeabilitas reservoar betupasir tebal dan homogen dengan menggunakan analisis atenuasi inelastic dan seismik, Desertasi, JTB, Bandung. Turgut, A., and T. Yamamoto, 1988, Synthetic seismograms for marine sediments and determination of porosity and permeability, Geophysics, 53, 1056- 1067. 66 H.Gunawan, Sismanto / Estimast permeabilitas .. Turgut, A., and T. Yamamoto, 1990, Measurements of acoustic wave velocities and attenuation in marine sediments, J. Acoust. Soc. Am., 81, 2376-2383. envent waath eet Gambar 12. Contoh perhitungan slope metode estimasi permeabilitas dengan ‘menggunakan metode linier Alpha pada batupasit dengan ¥, = 2000 m/s pada frekuensi wavelet 20 Hz. Gambar-atas dalam skala log-log untuk semua data, sedangkan gambar bawah adalah daerah linier dalam frekuensi sinyal, begitu pula untuk Gambar 13 dan 14. Gambar 13. Contoh perhitungan siope metode estimasi permeabilitas dengan menggunakan metode finier RA pada batugemping dengan y, = 4500 m/s pada Srekuensi wavelet 50 Hz. Metode ini membandingkan amplitudo spektrum trace 6, 6, dan 7) terhadap trace referensi (trace 1), Dari masing-masing perbendingan trace didapatkan nilai permeabilits, permeabilitas medium dapat dihitung dari rata-rata permeabilitas tersebut. H.Gunawan, Sismanto / Estimasi permeabilitas ........67 Uitrekwenst! (Ue) Gambar 14. Contoh pethitungan estimasi permeabilitas sumur Nira pada fapisan ketiga batugamping dengan metode linier RA (dengan membandingkan trace 2 dan 3) dimana lapisan diasumsikan sebagai batugamping. Dari hasil perhitungan didapatkan permeabilitas estimasi scbesar 321 mD.

You might also like