Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 12
PENYUSUNAN PEDOMAN TEKNIK REKLAMASI DAN PEMBUATAN MODEL REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN DILINTAS BATAS. Olen Widiyanto, Suratman Woro, Stiyono, Jamulya, Mun. Ans Marta'i ABSTRAK Penyusunan pedoman toknik reklamasi dan pembuatan model reklamasi pada lahan bekas penambangan bertujuan untuk - 2) mengelahui kenisakan lahat akibat penambangan, b) menyusun pedoman teknik reklemasi “dan model 1eknik reklamasi lanan bekas penambangan , dan menyusun rencana pemanfaatan lahan setelah cilakukan reklarasi. Model yang digunakan daizm penyusunan in: adglah : purposive sampling, didasarkan pada : kondisi fisik” dan scsialisasi-ekonomi pendududk. Hasil yang Gidapat adalah Pedoman Teknik Reklemasi dan Model Reklamas! pada bekas penambangaa balan lembarg yang berwawasan Tingkungan 1. Pendahuluan 4.1. Latar Belakang Salah satu suber daya alam yang terdapat di DI Yogyakarta edelah bahan galian golongan C. yang potensinya cukup besar. Dalam otonomi daerah, pengelolaan pertambangan menjadi kewajiban dan kewenangsn pemerintah daerah. Oleh karena itu kebijakan penambanga dan pelaksanaannya diatur secaa otonomi dan mandir oleh pemerintah daerah. Kagiatan penambangan banyak menimbulkan dampak, baik negatf maupun positf, sehingga peru diiakukan pengendalian. Salah satu cara mengendalikan dampak adalah melakukan ¢ekiamasi , dengan pedoman yang telan dipersiapkan. yatu Fedoman Teknik Rekiamas! dan Pembuatan Model ReWamasi Lahan Bekas Perambangan Penyusunan Pedoman Tetnik Reklamasi dan Pembuatan Model Rekiamasi Lahan Bekas Penambangan menjadi sangat penting, karena banyak kegiatan penambangan d: Di Yogyakarta yang menimbulkan berbagai kerisakan lahan Kerusakan int antara lain » erosi tebing sungai, erosi parit, gerak massa batuan dan pendangkalan sungai, yang sangat mengganggu axtivites masyarakat bak yang beraca di sekitar penambangan maupun di luar area penambangan 1.2, Perumusan Masala Kegiatan Penambangan akan menimbulkan cempak yang cukup beser terhadap area penambangan dan sekitamya. Kerusakan ini selanjuinya akan pevekibat terhadap aktivitas manusia, balk secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karona iu pertu dilakukan usaha mengurangi kerusakan lahan tersebut. 4.3. Masalah Masalah pada lahan penambangan dan sekitamya adalah sebagai berikut a. Kerusakan apakah yang ditimbulkan oleh kegiaten penambangan ? b. Daoatkan latan bekas penambangan yang rusak di fungsikan kembali ? ©. Bagaimanakah cara melakukan reklamast ? Presiding Seminar Hasit-hasit Penelition Fokuites Gengraft UCM Toiun 2081 ‘syarypA9od Td SuqwR sUzuTT |p UR UEqUBLAd BEAT “T we Keocmendina mio wedi « ruvnveva | Y d / . = VY abe . nat wat o ° . Le . : nd ‘ooo bes! FIVE: f BNYTEOVAU'SV ? YQUVAVADOA YASHILLST IYREVC GSNIMOUA NVE NELVANGVR SVLVaSVINID | VED a NYLITTANGA WVHA ISVIOTVLIE r ea nau-| ead he ne 1.4, Tujuan a, Mengetafui kerusakan lahan akibat penambengan, b. Menyusun pedorren teknik reklamasi dan model rekiamasi, para penambang dapat molakuken roklamasi secara benar, dan ¢. Monyusun rencana pemanfaatan lahan satelah dilakukan raklamasi 1.5. Mantaat a. Mengetahui jenis kerusakan pada setiap lokasi dan jenis penambangan bahan gatian, >. Adanya pedoman tesnik reklamasi dan model reklamasi para penambang dapat melakukan reklamasi secara benar, dan c. _Lahan bekas penambangan segera dapat dimanfaatkan. IL Metode Penelitian Penentuan lokasi pengamatan penambangan cliakukan dengan purposive sampling didasarkan pada : bahan yang di tambang, topograli, morfologi ewal dan cara penambangan. Data yang diperlukan antara lain; a} Korisi f'sik wilayah, melipufi jenis bahan tambang, topograti, hidroiogi, dan penggunaan tahan, ») Kordisi scsial ekonomi : kepencuciukan, sarana dan prasarana transportasi I, Hasil Penel in Dalam penyusunan pedoman taknik reklamas! dan model reklamasi in: ada tiga agian yaltu : rencana teknik penambangan, teknik reklamasi dan mecel pemanfaatan setelah reklamasi A. Rencana Teknik Penambangan Penambangen direncanaken agar moctologi akhir setelch penambangan tidak banyak menimbulkan kerusakan, mudah dilakukan rekiamasi, dan segera dapat dimanfastkan Kembali, Reneana teknik ponambangan ini berdasarkan jenis bahan tambang dan lokesi penambangan 1. Penambangan Batu Gamping di Kecamatan Ponjong dan Kecamantan Tepus. Penambangan batu gamping di Kecamatan Ponjong pada lereng perbukitan dan pada dataran. Lahan yang ditambang sebagien besar digunakan untuk ‘egal. Penambengan dilakukan dengan memenggat lereng, membuat terowongan dan ada pula yang menggali secara vertical. Penambangen pada lereng perbukiten, sebaknya difskukan mulai dari bogien ates kemudian baru lereng di bawahnya, ‘Sebelum penambangan dilakukan, tanah atas dikupas, ditempatkan pada lokasi yang aman arena akan digunakan pada wakiu reklamasi Pada wakty penambangan dijaga agar tidak terjadi kerusakan di Sekitamya Limbam.bahan gatlan perk dikumpuikan pada lokasi yang aman dari erost dan longsoran. karena akact digunakan untuk penimbunan bekas penambangan. (Gambar 2 dan 3) Penambambangan pada dataran dilakuken mirip dengan penambangan pada lereng perbukitan, bedanya penembangan pada lereng perbukitan nasi aknir kemungkinan besar berupa teras-teras, sedangkan pada dataran hasit akhimya berupa akungan, sehingga cara reklamasi dan penggunaan setolah rekiamas! berbeda. Penambangan pada lereng perbukitan yang di‘akukan dengan membuat terowongan perlu juga dilakukan pengupasan tanah pada lokasi penimbunan bahar tambang 4371 Prosicing Seminar Hasiichas! Penelitian Pakutas Gecgrafi CCM Tahun 2001 33 ‘Lubang bekes penambargan — Serplhanbslu dan tanait : . 5 permmukaan hasll penggalian LLubang bekar penambangan. yang dirsklamael g Gambar 2. Kondlsi setelah penambangan batugamping (Ates) dan sotelgh dilakuken reklamas! digtnakan wetnk tegal (Bawah), dl Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul. Gamnbat 3, Kondisi setelah penambangan batugamping berbentuk eekungan (Atas), dan setelah dllakukan reklamati digunakan untuk penampungan elr hujan, dengan vegetas! di sekltarnya (Bawah), di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul. tempat penimbunan limbah bahan gelian. Reklamasi selanjutiya adalah mengusahakan agat tata air tetap terjaga yatu dengan penghijavan. 2. Penambangan batu Gamping Tufaan di Kecamatan Semin Penambangan batu gamping tufzan oi Kecamatan Semin dilakukan pada lereng bawab perbukitan dan pada dataran. Lahan yang oitambang sebagian besar bemupa tegal. Penambangan dilakuken dengan menggal dan mengergail. menghasiikan bentuk balok atau lembaran, Sebelum penambangan dilakukan tanah atas dikupas, ditempatken pada (okasi yang aman, karena akan diguanakan wakiu reklamasi. Pada waktu penambangen djage agar tak terjadi kerusakan di sekitemnya. Limbah bahan galian, sangat sedikit berupa sisa-sisa bata gamping tufesn yang kualitasnya fendah dan rusak (Gambar 4) Penambangan pada dataran oilakukan minp dengan penambangan pada lereng perbukitan, Dedanya terdapat sedikit perbedaan kemiringan lereng sebelum ditambang, namun setelan penambangan ada kemurgkinan terbentuk bekas penambangan berupa cekungan. Reklamasi dilakukan dengan mengembalikan limban yang berupa sisa batuan dan mengembalikan tanah. Penggunaan setelah reklamasi untuk fahan pertanian, namun pada Musim Penghuan dapat terendam air. 3. Penambangan Zeolit di Kecamatan Gadangsan. Penambangan zeolit di Kecamatan Gedangsari dilakukan dengan memotong lereng atau membuat terowangan pada lereng perbukitan, Lahan yang ditembang sepgaian besar berupa tegal. Penambangan dilakukan dengan menggal., menghasikan bongkah zeolit, Sebelum diakukan penambangan lanah ates dkupas, ditempatkan pada jokasi yang aman agar terhindar dari erosi, karena akan digunakan pada waktu reklamasi Pada penambangen perlu dijaga agar tidak terjadi kerusakan Jahan di sekitamya. Limban bahan galian cukup banyak, berupa sisa-sisa zeolit yang rendah kualitasnya tau batuan penutup zeclit. Bekes penambangan berupa cakungan. Rexlamasi diiakukan dengan mengembalikan limbah yang berupa sisa batuan, kemudian ditutup tanah asl. Penggunaan setelan rekiamast untuk lahan pertanian (Gambar 5 dan 6). 4. Penambangan pasir Kali Krasak di Kecamatan Tempel, Kali Progo di Kecarnatan Galurdan dan Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Pasir dan batu banyak ditambang di Kali Krasak Kecamatan Tempel ‘Sebenamys penambangan buken hanya di kali namun sering juga dilakukan pada lahan pertanian atau hutan. Penambangan pada sungai dilakukan pada alur, maupun pada tebing sungai, Penambangan pada alur meninggalkan bekas berupa cekungan- cekungan dengan ukuran cengan ukuran berveniasi dari beberapa meter hingga puluhan meter. sedangkan penambangan pada tebing sungal mengakibatkan rusaknya tebing sungai lerseul, Agar tidak teriaci kerusakan akibat penambangan di suncei, penambangan hanya diperboichkan di tengah sungai dengan kedalaman tertentu, sehingga ttdak terjadi pembelokan amis yang berakibat paca emsi tebing Penambangan pada tobing sungai porlu ditenskan kerona akan mengakibatkan Jongsomya Iehan di sekitasnya Penamoangan pasir banyak dilaxukan dl Kali Progo, Kecamatan galur can Srandaken, dilaxukan pada alur sungai, dengan pola tidak teratur, Akibat penambengan ini dasar sungei semakin dalam, sehingga mengganggu kestabilan pondasi jembetan dan tebing sungai, Olen karena itu perlu dipertimbangkan apakah penambangan tersebut porlu diteruskan dengan rosike kerusekan jembatan dan erosi tebing semakin parsh (Gambar 7 dan 8} Prosiding Seminar Fiasit-hasit Penettion Wakultas Geearefi CGM Tahun 2001 34 0 Gambar 4, Kondisi tetelah pentambangan batugamping (Atas) membentik toblng terjal (Atas), daa setelah dUakukan reklamas| digunakan untuk kebua Bawah), 4! Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul Gambar 5. Kondis! setelah penambangan Zaollt membentuk Voreng teerJal (Atas), dan setelah ditakukan roklomas! diguaakan untuk kobun (Bawah), dl Kecamaan Gedangsarl. Kabupaten Gunung Kisul. + wamto}s uayedagey, ‘jedus, Nowsy NOX wep “MUTE UspedngeH “YepUO"T ‘o8o.g (189 IP s1vad WsBUBquEUad YL]OIa5 |F]PUOy{ “L JUquies) Inpry Bunting, uapeting ey YasMiepaD aepuTsay (DP waeg) pT YMbun uexoUNAIp [seLtNL Ya [F198 up Xsvty) aoHUOMade aMwequem y1o07, UNBuEquBLEd YEIaIeF IMpUOYTY sHqQUED 61 5. Penambangan emas pada lereng perbulitan di Kecamatan Kokap Penambargan emas dilakukan pada lereng perbukitan dan antar bukit, yang ‘sebagian basar morupakan lahan pertanian. Cara menambang dengan membuat lubang-lubang vertical untuk mendapatkan urat byl emas, kemudian mengikuti aran urat fersebut, Baxas penambangan berupa lubang-lubang dengan berbagal arah dan kedalaman. Adanya lubang-lubang tersebut mengakibatkan rusakrya lata air, terjadi erosi, dan gerak massa batuan (Gambar 9 dan 10) B Rengana Tel Reklamasi 4, Reklamasi bekas penambangan batu gamping dengan menggali atau memenggal lerong di Ponjong, Semin, can Penambangan Zeolit di Gedangsani Wonosan. Lapisan tanah di kupas, dan citempatkan pada lokasi yang aman dari erosi dan tercampumya dengan bahan galian. Penambangan bahan galian cilakukan secara bertahap, agar tidak terjaci kerusakan lahan oi sekitarnya dan mengumpulkan limban bahan galian pada tokasi yang tidak terlalu jauh, Karena akan digunakan untuk urugent bekas penambangan. Sete‘ah penambangan, dilakukan reklamasi secara bertahap, yaitu memasukken limbah bahan galian, kemudian taneh dikembaikan. Dalam penambangan yang menghasilkan lubang yang cukup iuas dan dapat digunakan untuk Penampungen air hujan, perlu diiskukan pencagahan gerak massa batuan dengan tetas dan atau vegetasi, Penambangan dengan cara pomenggalan iereng, dilakukan mulai dari puncak bukit ke arah lereng yang lebih rendah. Reklamasi dengan cara kombinasi, yaitu pembuztan tetas dan secara vegetatit, Secara vegetatf_ agunakan kombinasi poiowjo dengan penanaman pohon pada pinggitan teras, dengan memperhatikan konaist tanah dan batuan 2. Reklamasi bekas perembangan bats gamping dengan membuat terowongen atau gua Bekas penambangan yang berbentuk gua sulit dilakukan reklamasi. Untuk menjaga tata air peru difakukan penghijauan dengan tanaman yang sesuai dengan kondlsi setempat. Bekas penambangan yang berbentuk gua ini dapat digunakan untuk budidaya sriti atau wallet. 3. Reklamasi penambangan pasit dan bay Kali Krasak oi Kecamatan Tempel, Kali Progo Srandakan dan Galur Penambangan pasit cilakukan pada beberapa alur sungai yaitu Kali Progo, Kali ‘Opak den pada endapan lahar di hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. Penambengan pada alur sungai dengan membuat jubang pada alur dan sering ditemukan terlalu dekat dengan tebing sungai, dam pengendall, bankan bagian hilir pondasi jenbetan Penambangan pada lokasi torsobut sangat mengganggu aliran sungai, bahkan dapat membelokkan aliran yang berakibat terjadinya pengikisan tabing sungal, Reklamasi dilakukan dengan menutup lubang bekas penambangan dan mengarankan arah aliran sungal. Bekas penambangan yang berdekatan dengan jembatan dan dam pengencalt capat ditakukan dengan memasang bronjong agar perggerusan casar sungal dapat cihentkan, tenjadi sedimentasi, sehingga bangunan tersebut meniadi stabi 4, Penambangan emas pada lereng perbukitan di Kecamatan Kokap Penambengan emas ditakukan dengan dua cara yaitu menggali lubang secara vertikal dengan diamoter 1 meter pada kedalaman 8 — 10 m dani membuat terowongan. varak jubang atau teroworgan bervariasi karena meongikuti bijh emas yang keberadaanya sebagai urat batuan vuikanis. Rexlamasi penambangan pada cakungan Sulit cilakukan karena jarak tedalu dekat dan kesulitan mencani material urug. Cara paling mudah adatan mengisolir areal penambangan dan penanaman pohon di Prosiding Seminar Hasitshast Penettion Rakultas Geografi UGM Tabar 200 eo eForg WON usyednqEy ‘deyoy usyeuEITy, Jp eAuyrewepies uep TesnMUNS ongIHOW unfuop somo weSuequaued yoioiss js1pUoH “6 aqui aust vebuae sear urea ueudios TI varueaveuctos ete FFE ‘musg uaredngex ‘qupue] umurejs vopedugey eduroy Urey [psy] Up syed Tapuoy “9 Jequie) UnBuequieuad seyaq \sma sper WBE 63 voor uolay, uoyeduquy ‘doyoyy unnsuresyy pp py-8 nope yofaas weyuundyp “(yeang) psumeptes DUO TEP (seTY) UBBGOMOIAD Undu equrstod qa|ar9* [RPUOY “QT Ist aT ‘unin qes0oaeg wage HET srretuedyenqureoe ‘eure op mag uma wag uvduep dey? cea gamed egog Bach wey eBued ppery urea ‘amy wap rg sI4g i quntued eyo SONG 64 sekitamya, Diharapkan lubang bekas penambangan dapat tertimbun seresan secara alarm, Reklamasi Dekas penambangan emas yang berbentuk terowongan dilekukan dengan menutup dasar seliap lerowongan, Penanaman vegetasi pohon sangat dianjurkan untuk menjaga tala gir dan pengendalian erosi. Bekas penambangan diharapkan dapat tertutup secara alami C, Medel Rekiamasi Model reklamasi diakukan oi Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul pada penambangan batugamping yang cilakukan oleh masyarakat secala tradisiona| Femitihan lokasi tersebut karen penambangan tidak dilakukan secara kontinyy namun tergantung dari pesanan sehingga pengawasan dan pengarahan sult dilakukan. Lahan bekas penambangan menjadi rusak tidak cilakukan 9embenahan sebingga tidak dapat dimanfaatkan lagi. Kesimpulan dan Saran Lahan bekas penambangan sebagian besar tidak dilakukan rekiamasi, seningga tidak dapat dimanfaatkan kembali olen masyarakat, padahal lanan bekas penambangan ini semakin Iwas. Kebutunan lahan pertanian maupun non pertanian hingga sekardng terus meningkat. Olen karena itu mutlak fahan bekas penambengan harus dilakukaa rekiamasi, agar dapat dimanfaatkan kembali sesuai dengan fungsinya, Teknik dan model reNamasi disusun berdasarkan morfolog’ awal, mortologi setelah perambangan dan rencana penggunaannya seteiah feklamasi. Disarankan agar iahan bekas p3nambangan tidak menjadi lahan rusak dan tidak dapat dimanfaatkan lagi, Daik untuk peranian maupun non pertanian maka perlu peningkatan wawasan penamibang dan pemantau penambargan. Daftar Pustaka Adjat Sudradjat (tanpa tahun). Seputar Gunungapi dan Gemoa Buri, Adjat Sucradja. Bandung, Bemmelen RW van. 1849. Tho Goology of indonesia. V ol IA. The Hague. Marangin Simatpang dan Sotaryo Sigit. 1999. Pengantar Pertambangan Indonesia. Pusat Dokumentasi dan Informasi ilmiah — LIP Dinas Pertambangan Propinsi Daerah |stimewa Yogyakarta, 1997. Penyusunan tata Wiayah Perlambangan di kecamatan Rongkop, Semanu, Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Propins; Daerah Istimewa Yogyakarta, Laporan Penefitian, Kejasama antara Fakulias Geografi UGM dengan Pemesintan Daerah Kabupaten Gunung kid Dinas Pertambangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 1997. Pemetaan Semi Mikro banan Galian Golongan C, Kabupaten Gunung Kidul bagan Timur (Kec. Semin. Ngawen, Wonosan, Karangmojo, Nglipar dan Ponjong) Kabupaten Gunung Kidui, Propins: Daerah istimewa Yogyakarta. Laporan Peneitian. Kerjasama entara Fakuitas Geograf! UGM dengan Pemerintan Daerah Kabupaten Gunung kidul Presiding Seourar Hasit-hasil Penelitian Pakuites Geografi UGM Tahan 2001 65 Dinas Pertambangan Propinst Daerah Istimewa Yogyakarta, 1998. Penyusunan Tata Wilayan Periambangan di Kabupaten Gunung Kidul bagian timur-Utara Leporan Peneitian. Keriasama aniara Fakulas Geografi UGM dengan Pemerintan Daerah Kebupaten Gunung kidul Sitanala Arsyad, 1989. Konservasi Tanah dan Air. (PB. Bogor Supnatna Suhala dan M. Arifin, 1997. Bahan Gatian fndusts, Pusat Peneittian dan Pengembangan Teknelogi Mineral. Bandung Prosiding Seminar Hasit-hesit Penctitien Fokultes Ceugrafi GCM Tahun 2001 «6

You might also like