THE CHEMISTRY OF SUPERGLUE

INTRODUCTION

Super glue is a glue that sets very quickly, and forms a strong bond.

Super glue is made of repeating monomers of Cyanoacrylate. Cyanoacrylate is made of carbon,

oxygen, hydrogen, and nitrogen. Before superglue is polymerised, it has double bonds that can be
stolen if exposed to anions, this initiates the chain reaction that bonds super glue. Superglue is a
great tool to bind something together.

BACKGROUND RESEARCH

Superglue was initially discovered by accident from Dr Harry Coover, a researcher at Kodak
laboratories. When he trying to develop plastics for use as gunsights during the Second World War
he stumbled across cyanoacrylates, the ingredient of superglue.

Superglue awalnya ditemukan secara tidak sengaja oleh Dr Harry Coover, seorang peneliti di
laboratorium Kodak. Ketika dia mencoba mengembangkan plastik untuk digunakan sebagai
senjata selama Perang Dunia Kedua, dia menemukan cyanoacrylates, bahan superglue.

Superglue was initially discovered by accident. Dr Harry Coover, a researcher at Kodak

laboratories, was trying to develop clearer plastics for use as gunsights during the Second World
War when he stumbled across cyanoacrylates, the class of chemicals used in superglue. However,
due to their tendency to stick to absolutely anything, they were discarded as useless.

Superglue awalnya ditemukan secara tidak sengaja. Dr Harry Coover, seorang peneliti di
laboratorium Kodak, sedang mencoba mengembangkan plastik yang lebih jelas untuk digunakan
sebagai senapan ketika Perang Dunia Kedua ketika ia menemukan cyanoacrylates, kelas bahan
kimia yang digunakan dalam superglue. Namun, karena kecenderungan mereka untuk tetap pada
apa pun, mereka dibuang sebagai tidak berguna.

The story of superglue might have ended there, but Coover was also involved in the rediscovery
of cyanoacrylates several years later. This time, it was during research in the early 1950s into
flame-resistant polymers for use in jet canopies. A research student working under Coover
synthesised ethyl cyanoacrylate, and, in trying to measure the compound’s refractive index,
accidentally stuck two glass prisms together. This time around, Coover realised the potential of
the cyanoacrylates, and they were eventually developed into a super-adhesive glue that was made
available commercially in 1958.

Kisah superglue mungkin telah berakhir di sana, tetapi Coover juga terlibat dalam penemuan
kembali cyanoacrylates beberapa tahun kemudian. Kali ini, selama penelitian di awal 1950-an
menjadi polimer tahan api untuk digunakan dalam kanopi jet. Seorang siswa penelitian yang
bekerja di bawah Coover mensintesis etil sianoakrilat, dan, dalam mencoba mengukur indeks bias
senyawa, secara tidak sengaja menempel dua prisma kaca bersama. Kali ini, Coover menyadari
potensi cyanoacrylates, dan mereka akhirnya berkembang menjadi lem super-perekat yang dibuat
tersedia secara komersial pada tahun 1958.

So, how do the cyanoacrylates lend superglue its stickiness? Simply put, these compounds can
react with small amounts of water – even the amount of water present as water vapour in the air is
enough to initiate a reaction. The reaction between a cyanoacrylate and water produces an
intermediate ion which can go on to react with more cyanoacrylate molecules, eventually created
a long chain of them all connected together – a polymer. This is different from many other glues,
which form a bond as the solvent they are carried in evaporates.

Jadi, bagaimana cyanoacrylates memungkinkan superglue lengketnya? Sederhananya, senyawa

ini dapat bereaksi dengan sejumlah kecil air - bahkan jumlah air yang hadir sebagai uap air di
udara sudah cukup untuk memulai suatu reaksi. Reaksi antara cyanoacrylate dan air
menghasilkan ion perantara yang dapat bereaksi dengan lebih banyak molekul cyanoacrylate,
akhirnya menciptakan rantai panjang yang semuanya terhubung bersama - polimer. Ini berbeda
dari banyak lem lainnya, yang membentuk ikatan sebagai pelarut mereka terbawa dalam
evaporasi.

The reaction with water is also the reason that getting superglue onto your skin can easily end
badly. As your skin contains moisture, it too can set off the polymerisation reaction. There’s a very
good reason why superglue packets warn you not to get it anywhere near your eyes or mouth!

Reaksi dengan air juga merupakan alasan bahwa membuat superglue ke kulit Anda dapat dengan
mudah berakhir dengan buruk. Karena kulit Anda mengandung uap air, itu juga dapat memicu
reaksi polimerisasi. Ada alasan yang sangat bagus mengapa paket superglue memperingatkan
Anda agar tidak sampai di dekat mata atau mulut Anda!

The polymer superglue forms is very strong, making the glue very difficult to tear apart once it has
set. Intermolecular forces (such as Van der Waals forces) between the glue and the surfaces you’re
attempting to stick together help hold it in place. Mechanical binding also plays a part: the glue
can seep into small cracks and pores on the surfaces being stuck together, and when it solidifies
this too becomes very difficult to pull apart. In truth, we still don’t know all of the details when it
comes to understanding how glues stick surfaces together; though we have a general idea of the
forces involved, the nature of these forces for particular glues still isn’t fully understood.

Bentuk-bentuk superglue polimer sangat kuat, membuat lem sangat sulit robek begitu sudah
diatur. Gaya antarmolekul (seperti gaya Van der Waals) antara lem dan permukaan yang Anda
coba untuk tetap bersama membantu menahannya di tempat. Teknik mengikat juga memainkan
bagian: lem dapat meresap ke dalam retakan kecil dan pori-pori pada permukaan yang saling
menempel, dan ketika memadatkan ini juga menjadi sangat sulit untuk dipisahkan. Sebenarnya,
kami masih tidak tahu semua detail ketika harus memahami bagaimana lem menempelkan
permukaan bersama-sama; meskipun kami memiliki gagasan umum tentang kekuatan yang
terlibat, sifat kekuatan ini untuk perekat tertentu masih belum sepenuhnya dipahami.
The cyanoacrylates actually have more uses that just in superglue. Some of them can also be used
to help stick wounds together, particularly in combat situations where temporary fixes for
lacerations until stitches can be put in are often necessary. Different members of the compound
class which are less irritating to the skin are used for this, such as 2-octyl cyanoacrylate.
Cyanoacrylates can also be used in dentistry, to create some types of fillings.

The cyanoacrylates sebenarnya memiliki lebih banyak menggunakan yang hanya di superglue.
Beberapa dari mereka juga dapat digunakan untuk membantu menempelkan luka bersama-sama,
terutama dalam situasi pertempuran di mana perbaikan sementara untuk laserasi sampai jahitan
dapat dimasukkan sering diperlukan. Anggota yang berbeda dari kelas senyawa yang kurang
mengiritasi kulit digunakan untuk ini, seperti 2-oktil cyanoacrylate. Cyanoacrylates juga dapat
digunakan dalam kedokteran gigi, untuk membuat beberapa jenis tambalan.

Super glue is a glue that sets very quickly, and forms a strong bond.

Super glue is made of repeating monomers of Cyanoacrylate. Cyanoacrylate is made of carbon,

oxygen, hydrogen, and nitrogen. Before superglue is polymerised, it has double bonds that can be
stolen if exposed to anions, this initiates the chain reaction that bonds super glue. Superglue is a
great tool to bind something together. I chose Superglue because I thought it would be interesting
to see how it works. I have used superglue to fix many things, from coffee cups to lamps. Although
it is an easy tool to use, most people never think about what makes it work.

Lem super adalah lem yang sangat cepat, dan membentuk ikatan yang kuat.
Lem super terbuat dari mengulangi monomer Cyanoacrylate. Cyanoacrylate terbuat dari karbon,
oksigen, hidrogen, dan nitrogen. Sebelum superglue dipolimerisasi, ia memiliki ikatan ganda yang
dapat dicuri jika terkena anion, ini memulai reaksi berantai yang mengikat lem super. Superglue
adalah alat yang hebat untuk mengikat sesuatu bersama. Saya memilih Superglue karena saya
pikir akan menarik untuk melihat cara kerjanya. Saya telah menggunakan superglue untuk
memperbaiki banyak hal, mulai dari cangkir kopi hingga lampu. Meskipun ini adalah alat yang
mudah digunakan, kebanyakan orang tidak pernah memikirkan apa yang membuatnya bekerja.

The only ingredient in super glue is cyanoacrylate. The container can be made from different
plastics, as long as it is airtight.

Satu-satunya bahan dalam lem super adalah cyanoacrylate. Wadah dapat dibuat dari plastik yang
berbeda, asalkan kedap udara.

Cyanoacrylate, or C5H5NO2 is the main chemical in superglue. Cyanoacetate, formaldehyde, and

nitrogen are all used to manufacture super glue. Cyanoacrylate is superglue. It is liquid until it is
exposed to moisture, then it becomes solid.

Cyanoacrylate, atau C5H5NO2 adalah bahan kimia utama dalam superglue. Cyanoacetate,
formaldehyde, dan nitrogen semuanya digunakan untuk memproduksi lem super. Cyanoacrylate
adalah superglue. Ini cair sampai terkena kelembaban, kemudian menjadi padat.

The Chemistry of how superglue works is interesting. Super Glue cures quickly and strongly
because even trace amounts of hydroxyl ions (OH-) in water can start a chain polymerization
reaction. This means that all the separated molecules of cyanoacrylate called monomers link
together into long chains, called polymers. This causes the cyanoacrylate to solidify, because the
monomers can’t slide past each other. This polymerization is possible because the anion’s (usually
hydroxyl’s) electronegativity breaks a double bond in cyanoacrylates monomer structure.
Hydroxyl (OH-) is found in the humidity in the air, so once cyanoacrylate is exposed to air,
superglue immediately begins to cure. Once one cyanoacrylate monomer’s double bond is broken,
it causes each monomer of cyanoacrylate to want to form a bond with the cyanoacrylate polymer
structure. When cyanoacrylate polymerizes, the cyanoacrylate sticks together on an atomic level,
and it becomes solid. Super Glue solidifies in all the microscopic crevices of an object that it
moved into when it was a liquid, and it can form chemical bonds with any anions in the object.
That is why superglue sticks things together so quickly.

Kimia tentang cara kerja superglue menarik. Super Glue menyembuhkan dengan cepat dan kuat
karena bahkan melacak sejumlah ion hidroksil (OH-) dalam air dapat memulai reaksi polimerisasi
rantai. Ini berarti bahwa semua molekul yang dipisahkan dari cyanoacrylate yang disebut
monomer terhubung bersama menjadi rantai panjang, yang disebut polimer. Ini menyebabkan
cyanoacrylate memadat, karena monomer tidak dapat meluncur melewati satu sama lain.
Polimerisasi ini dimungkinkan karena elektronegatifitas anion (biasanya hidroksil) memecah
ikatan ganda dalam struktur monomer sianoakrilat. Hidroksil (OH-) ditemukan pada kelembaban
di udara, jadi begitu cyanoacrylate terkena udara, superglue segera mulai menyembuhkan.
Setelah satu ikatan ganda monomer cyanoacrylate rusak, itu menyebabkan setiap monomer dari
cyanoacrylate ingin membentuk ikatan dengan struktur polimer cyanoacrylate. Ketika
cyanoacrylate berpolimerisasi, cyanoacrylate saling menempel pada tingkat atom, dan menjadi
padat. Super Lem memadat di semua celah mikroskopis dari sebuah objek yang dipindahkan
ketika itu adalah cairan, dan itu dapat membentuk ikatan kimia dengan setiap anion dalam objek.
Itu sebabnya superglue menempel semuanya dengan cepat.

Dr. Harry Coover invented superglue in 1949. He was trying to make a plastic to form gun sights.
He gave up on cyanoacrylate because it was too sticky. In 1951, he realized cyanoacrylates
potential as a commercial adhesive. Super Glue, or cyanoacrylate is manufactured in factories. To
make superglue, cyanoacetate is put in an airtight kettle and mixed with formaldehyde. Water is
given off when the cyanoacetate and formaldehyde react, and the kettle is heated to evaporate this
water. After the water is evaporated, cyanoacetate remains, but it is solid (in polymer form.) Any
air in the kettle is replaced with nitrogen because nitrogen will not polymerize the cyanoacrylate.
Then, the mixture is heated to over 300 degrees fahrenheit, it becomes liquid (polymers split into
monomers) and any remaining water is evaporated and separated, leaving liquid cyanoacetate, also
known as superglue. Chemistry was used in the invention of superglue, and it is necessary in all
parts of manufacturing superglue.

Dr Harry Coover menemukan superglue pada tahun 1949. Dia mencoba membuat plastik untuk
membentuk pemandangan senjata. Dia menyerah pada cyanoacrylate karena terlalu lengket.
Pada tahun 1951, ia menyadari potensi sianoakrilat sebagai perekat komersial. Super Glue, atau
cyanoacrylate diproduksi di pabrik. Untuk membuat superglue, cyanoacetate dimasukkan ke
dalam ketel kedap udara dan dicampur dengan formaldehyde. Air dilepaskan ketika sianoasetat
dan formaldehida bereaksi, dan ketel dipanaskan untuk menguapkan air ini. Setelah air diuapkan,
sisa sianoasetat, tetapi padat (dalam bentuk polimer). Setiap udara dalam ketel diganti dengan
nitrogen karena nitrogen tidak akan mempolimerisasi sianoakrilat. Kemudian, campuran
dipanaskan hingga lebih dari 300 derajat fahrenheit, ia menjadi cair (polimer dipecah menjadi
monomer) dan air yang tersisa diuapkan dan dipisahkan, meninggalkan cyanoacetate cair, juga
dikenal sebagai superglue. Kimia digunakan dalam penemuan superglue, dan itu perlu di semua
bagian superglue manufaktur.