Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

POLA ASUH PENGASUH ANAK (BABY SITTER)

PADA ANAK BALITA


(Studi Kasus di Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara Kota
Padang)

ARTIKEL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan (Strata 1)

HILLERY BOSFONOVIE
NPM : 12070233

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2017
1

POLA ASUH PENGASUH ANAK (BABY SITTER) PADA ANAK BALITA


(Studi Kasus Di Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara Kota Padang)

oleh

Hillery Bosfonovie¹, Maihasni², Yenita Yatim³


Email: Hillerybosfonovie@yahoo.com

ABSTRACT

Hillery Bosfonovie (12070233). Baby sitter parenting on toddler in Kelurahan Lolong


Belanti, Kecamatan Padang Utara Padang City. Thesis. Sociology Education Program.
College of Teacher Training and Education (STKIP) PGRI Sumatera Barat. Padang. 2017

This essay explain about how baby sitter parenting on toddler. Parenting it’s not only treat
or atching, but also more than that. Like attitude education, responsibility, knowledge. Which is
based on parent knowledge or nany knowledge. What happens to children in the parenting, process
will determine the character and social character this research aims to describe how baby sitter
parenting on toddler in Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara Padang City. In this
research, Max Weber theory about social action be used. It use front qualitative approach, type od
descriptive analityc. The technique of choosing informant is purposive sampling. It takes 16
people and the informant is baby sitter and parent who deposite their child types of data is
secondary and primary data. Collecting data used observation method, deep interview, analysis
unit in this research is the baby sitter and the collected data analyzes with data analysis model
based in Miles and Huberman.We can take the conclusion from the research that nanny apply 2
type of parenting, Permissive, and Democratic. From the 2 type of parenting, permissive is the
most dominant applied to the toddler. The nanny behave by let or allow every toddler behavior. It
signs with the baby sitter let the toddler it imitate and find by their self the procedures who let the
instrict from their behavior.

Keyword: Parenting, Toddler, Baby Sitter

¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat


²Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
³Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
2

PENDAHULUAN

Keluarga adalah kesatuan Orangtua berkewajiban


masyarakat terkecil yang ada dalam memberikan pengasuhan kepada anak balita
lingkungan masyarakat. Keluarga batih 0-5 tahun, karena pada usia ini merupakan
terdiri dari ayah/ ibu, istri/ suami dan anak- masa keemasan anak (golden age). Masa
anak yang belum menikah (Soekanto, keemasan (golden age) merupakan waktu
2009:22). Semua aspek kepribadian dapat ideal pada pertumbuhan anak untuk
dibentuk di lingkungan keluarga ini dan mempelajari keterampilan dasar, membentuk
selain itu keluarga juga akses yang paling kebiasaan-kebiasaan, dan kepribadian, serta
utama untuk membentuk kepribadian anak memperoleh konsep dasar yang berpengaruh
dengan baik. pada masa kehidupan anak selanjutnya.
Keluarga adalah struktur yang Agar masa keemasan (golden age)
memiliki bagian yang saling berhubungan. ini termanfaatkan secara optimal, maka
Struktur berarti suatu perangkat yang orangtua dapat melakukan proses
berhubungan antara unit-unit yang menjadi pengasuhan dan pendidikan dengan cara
bagian dari tubuh yang berhubungan. yang optimal pula sehingga anak dapat
Apabila hubungan antara suatu struktur tumbuh secara sehat jasmani dan rohani
dengan struktur itu terganggu, sehingga pada serta memiliki kepribadian yang baik.
bagian yang lain terganggu pula (Suhendi, Karena kepribadian (karakter) seorang anak
2001:161). Orangtua seperti ayah dan ibu tergantung pada proses pengasuhan yang
merupakan salah satu stuktur, apabila dilakukan oleh orangtua atau pengasuh.
orangtua tidak menjalankan fungsinya maka Dalam keluarga, upaya peningkatan
sistem tersebut tidak dapat menjalankan kualitas anak terkait erat dengan masalah
perannya dengan baik sehingga pengasuhan anak. Perkembangan anak pada
mempengaruhi pada struktur yang lain tahap awal kehidupan merupakan masa kritis
dalam keluarga terutama anak. Suatu sehingga peran pengasuhan anak sebagai
pekerjaan yang harus dilakukan dalam sarana perkembangan fisik, mental dan
kehidupan keluarga inilah yang disebut intekektual anak sangat penting dalam
fungsi. menggali tumbuh kembang dan
Dalam setiap masyarakat, keluarga kecerdasannya. Mengasuh anak bukan hanya
adalah suatu struktur kelembagaan yang merawat, atau mengawasi anak, melainkan
berkembang melalui upaya masyarakat lebih dari itu seperti menanamkan sikap
untuk menyelesaikan fungsi-fungsi sopan-santun dan disiplin apa yang
tertentu.Adapun fungsi-fungsi tersebut diperoleh anak akan menentukan sikap anak.
adalah fungsi pengaturan seksual, fungsi Demi memenuhi kebutuhan
reproduksi, fungsi afeksi, fungsi penantuan keluarganya, orangtua berupaya untuk
status, fungsi perlindungan, fungsi bekerja siang dan malam tanpa mengenal
ekonomis, dan fungsi sosialisasi (Horton and waktu. Suami yang bekerja mencari nafkah
Hunt, 1980:221-224). sekaligus menjadi seorang ayah bagi
Berdasarkan Undang-Undang dapat anaknya mempunyai pekerjaan yang sulit
disimpulkan bahwa orangtua mempunyai untuk ditinggalkan demi memenuhi
tanggung jawab yang berat dalam kebutuhan keluarganya. Tidak hanya suami
memberikan bimbingan kepada anak- yang bekerja mencari nafkah bahkan istri
anaknya, tokoh ayah dan ibu sebagai pengisi juga bekerja diluar rumah sebagai wanita
hati nurani yang pertama, harus melakukan karir. Berdasarkan data dari Kantor Badan
tugas yang pertama adalah membentuk Pusat Statistik Kota Padang pada tahun 2016
kepribadian anak dengan penuh tanggung jumlah wanita yang bekerja diluar rumah
jawab dan sejak dini dapat menanamkan sebanyak 48,23%
nilai keagamaan dan spiritual agar anak (www.BadanPusatStatistik.go.id). Oleh
dapat membedakan mana yang baik dan kerena itu dapat dilihat jumlah wanita yang
buruk, serta orangtua berperan aktif dalam berkerja diluar rumah memiliki angka yang
melindungi anak agar terhindar dari perilaku relatif tinggi karena wanita tersebut bekerja
yang menyimpang. dari pagi hingga sore hari, sehingga waktu
3

untuk mengasuh anak sangatlah terbatas. intelektual anak sangat penting dalam
Fungsi orangtua yang seharusnya mengasuh potensi anak. Mengasuh anak bukan hanya
anak tersebut teralihkan oleh pengasuh anak merawat atau mengawasi anak melainkan
(baby sitter). lebih dari itu, seperti pendidikan sopan
Berdasarkan dari data Kantor santun, tanggung jawab, pengetahuan yang
Kelurahan Lolong Belanti pada tanggal 25 bersumber pada pengetahuan orangtua atau
Juli 2016, ibu rumah tangga yang pengasuhnya. Apa yang dialami oleh anak
menggunakan jasa pengasuh anak (baby dalam proses pengasuhan akan menentukan
sitter) sebanyak 30%, karena mayoritas sifat dan sikap individu dalam masyarakat.
orangtua di Kelurahan tersebut bekerja Pola pengasuhan yang baik menjadikan anak
disector public dan memiliki kesibukan yang bertingkah laku baik dan berkepribadian
padat. Aktivitas yang dijalankan oleh baik. Sedangkan pola asuh yang salah
orangtua menyebabkan mulai bergesernya menjadikan anak tidak taat pada peraturan
peran-peran orangtua salah satunya peran yang berlaku dalam masyarakat dan tidak
ibu yaitu mengurus dan mendidik anak. memiliki kepribadian yang baik.
Pekerjaan yang dilakukan oleh ibu di luar Pengasuh anak (baby sitter) yang
rumah menyebabkan ia lebih jarang bertemu berperan sebagai pengganti ibu kandung
dengan anaknya, misalnya seorang ibu yang dapat membentuk sifat dan sikap anak yang
bekerja dalam sector public seperti bekerja ia asuh karena waktu intensitas anak lebih
di kantor menjadi pegawai bank, pegawai di banyak dengan pengasuh (baby sitter)
pemerintahan atau di perusahaan-perusahaan dibanding dengan ibu kandung anak itu
yang memiliki jam kerja padat. Begitu juga sendiri. Anak akan lebih banyak melakukan
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh ayah interaksi dan komunikasi dengan pengasuh
dari si anak, ia memiliki pekerjaan yang (baby sitter). Waktu kebersamaan antara
sangat sulit untuk ditinggalkan. Tidak hanya pengasuh (baby sitter) dengan anak akan
pada sector public suami juga memiliki menimbulkan hubungan ketergantungan
pekerjaan seperti menjadi TNI, Polisi, serta membuat anak akan lebih dekat dengan
Pengusaha, Pegawai di Pemerintahan. Dan si pengasuh (baby sitter) dibandingkan
Pegawai Bank. Oleh sebab itu suami juga dengan ibu kandungnya sendiri. Penggunaan
tidak sempat untuk menjaga anaknnya jasa pengasuh anak (baby sitter) merupakan
dirumah karena memiliki pekerjaan yang alternatif bagi pasangan suami-istri bekerja.
sulit untuk ditinggalkan. Fenomena penggunaan pengasuh anak (baby
Untuk itu struktur masyarakat sitter) dapat dilihat di kota Jakarta, Bandung,
terkecil ini tidak bisa kita abaikan begitu Lampung, Padang serta kota-kota besar
saja. Pada dasarnya orang tua mempunyai lainnya. Karena mayoritas ibu rumah tangga
fungsi-fungsi pokok yang sulit diubah dan merupakan wanita karir yang dituntut untuk
digantikan oleh orang atau lembaga lain cepat dan professional dalam bekerja. Akan
akan tetapi pada kenyataannya fungsi sosial tetapi di dalam penggunaan pengasuh anak
pengasuhan atau perawatan kepada anak (baby sitter) itu sendiri terdapat dampak-
secara optimal pada saat ini peranan tersebut dampak yang akan ditimbulkan baik itu
digantikan oleh orang lain yaitu pengasuh dampak positif maupun dampak negatif.
anak (baby sitter). Adapun alasan pasangan Adapun dampak positif salah
suami istri menggunakan jasa pengasuh anak satunya peran orang tua untuk mengasuh
(baby sitter) yaitu karena si ibu merupakan anak diambil alih oleh pengasuh anak (baby
wanita karir, sehingga waktu untuk sitter) sehingga orang tua tidak perlu
mengasuh anak terbagi oleh urusan khawatir untuk meninggalkan anak di rumah
pekerjaan apalagi keluarga tersebut memiliki serta dapat lebih fokus dalam urusan
kelebihan dalam segi ekonomi sehingga pekerjaan. Sedangkan dampak negatif
dapat membayar jasa pengasuh anak (baby diantaranya anak akan cenderung lebih dekat
sitter) untuk membantu dalam proses dengan pengasuh (baby sitter) dibanding
pengasuhan anak. dengan orang tuanya sendiri.
Perkembangan anak pada tahap Berdasarkan observasi awal tanggal
awal kehidupan merupakan masa kritis, 25 Juli 2016 yang penulis lakukan di
sehingga peran pengasuhan sebagai sarana Kelurahan Lolong Belanti Kecamatan
pengekembangan fisik, mental dan Padang Utara, penulis mendapatkan data
4

jumlah pengasuh anak (baby sitter) yang ada ditinggalkan, dan tidak ada waktu untuk
di Kelurahan Lolong Belanti Kecamatan mengasuh anak di rumah, pekerjaan yang
Padang Utara. Hal ini dapat diketahui dilakukan tidak lain untuk memenuhi
dengan tabel berikut: kebutuhan keluarga terutama kebutuhan si
Tabel 1.1 anak.
Data Pengasuh Anak (Baby Sitter) di Kelurahan Dari hasil observasi yang peneliti
Lolong Belanti Kecamatan Padang Utara Kota
Padang lakukan di Kelurahan Lolong Belanti, anak
yang dititipkan oleh orangtua ke jasa
Umur
Umur pengasuh anak (baby sitter) di rumah
N Nama Anak sebagai pengganti orangtua khususnya ibu
o Pengasu Pengasu
Pend Yang
h Anak
h
Diasuh
selain memberikan dampak positif, dan
(Tahun) negatif yang timbul yaitu anak cenderung
(Tahun)
1 Era 32 SMA 3 lebih dekat dengan pengasuh anak (baby
2 Ar 35 SMP 2 sitter) dibanding dengan ibu kandungnya.
3 Upik 45 SMP 2 Pendidikan, pembinaan serta pola
4 Arni 30 SMA 3 asuh yang diterapkan oleh pengasuh anak
5 Epa 32 SMA 2,5 (baby sitter) dapat dilihat dari sifat dan
6 Hasna 40 SMP 3
tingkah laku yang dimiliki oleh anak yang
7 Ayang 33 SMA 3
8 Tati 51 SMP 2,5 diasuhnya. Berdasarkan uraian latar
Sumber: Data Kelurahan Lolong Belanti 2016 belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
Dari tabel 1.1 dapat diketahui melakukan penelitian dengan judul “Pola
bahwa jumlah pengasuh anak (baby sitter) di asuh pengasuh anak (baby sitter) pada anak
Kelurahan Lolong Belanti sebanyak 8 orang. balita di Kelurahan Lolong Belanti,
Alasan orangtua menintipkan anak ke baby Kecamatan Padang Utara, Kota Padang”.
sitter yaitu karena pekerjaan yang sulit untuk

METODOLOGI
asuh pengasuh anak (baby sitter) terhadap
Penelitian ini menggunakan anak balita di Kelurahan Lolong belanti,
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif Kecamatan Padang Utara Kota Padang.
sering disebut naturalistik. Karena Pada penelitian ini, teknik
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang pengumpulan data yang dipakai adalah
alamiah, disebut metode kualitatif karena dengan menggunakan metode:
data yang terkumpul dan analisisnya lebih a. Observasi
bersifat kualitatif (Sugiyono, 2013:8). Dari Observasi merupakan kegiatan
pengertian di atas maka penelitian yang keseharian manusia dengan menggunakan
peneliti lakukan memang bersifat alamiah, panca indera mata sebagai alat bantu
benar-benar terjadi di daerah tersebut. utamanya selain itu panca indera lainnya
Tipe penelitian ini bersifat seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit
deskriptif yaitu data yang dikumpulkan (Bungin, 2007: 115).
dalam penelitian adalah berupa kata-kata, a. Wawancara
gambar dan bukan angka-angka. Hal ini Wawancara adalah merupakan
disebabkan adanya penerapan metode pertemuan dua orang untuk bertukar
kualitatif. Selain itu, semua yang informasi dan ide-ide melalui tanya jawab,
dikumpulkan berkemungkinan menjadi sehingga dapat dikonstruksikan makna
kunci terhadap apa yang sudah diteliti. dalam suatu topik tertentu (Moleong,
Dengan demikian, laporan penelitian akan 2010:186). Wawancara ini dilakukan ketika
berisi kutipan-kutipan data untuk memberi ingin melakukan studi pendahuluan untuk
gambaran penyajian laporan (Moleong, menemukan permasalahan yang harus
2010:11). diteliti dan ingin mengetahui hal-hal dari
Dalam hal ini yang menjadi alasan responden lebih mendalam (Sugiyono,
menggunakan tipe deskriptif adalah agar apa 2012:72).
yang didapatkan selama melakukuan
penelitian dapat dijelaskan secara detail dan b. Studi Dokumen
dijabarkan secara mendalam mengenai pola
5

Menurut Sugiyono (2012:82-83) lalu jika si anak tidak mau disuapkan maka
dokumen merupakan catatan peristiwa yang anak dibiarkan makan sendiri sambil
sudag berlalu yang berbentuk tulisan, menonton. Setelah makan, lalu anak
gambar, atau karya dari seseorang. dimandikan. Setelah ia mandi, anak lalu
Dokumen-dokumen tersebut adalah arsip- bermain didalam rumah ia berlari kesana
arsip yang mengenai letak geografis, peta kemari, mengeluarkan semua mainannya
wilayah, jumlah penduduk, dan dokumen- sambil bernyanyi-nyanyi dan menonton.
dokumen yag terkait dengan lokasi Terkadang si anak diam-diam keluar rumah
penelitian. ingin bermain tanpa sepengetahuan
pengasuhnya, karena pengasuh sibuk dengan
TEMUAN DAN PEMBAHASAN pekerjaan lainnya. Kurangnya kontrol dari
pengasuh menyebabkan anak tidak mau
Pola Asuh pengasuh Anak (Baby Sitter) diatur, yang menyebabkan pengasuh lupa
yang Permisif Pada Anak Balita memandikan anak sore hari karena
Pola asuh adalah keseluruhan membiarkan anak asik bermain dengan
interaksi antara orangtua dengan anak, teman-temannya. Kegiatan yang dilakukan
dimana orangtua bermaksud untuk pengasuh jika anak sibuk bermain, pengasuh
membimbing, menjaga anaknya agar anak- juga mempunyai peran lain selain mengasuh
anaknya berkembang secara sehat dan baik. anak, ia juga menyetrika pakaian anak, dan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pola menyuci piring. Pengasuh membiarkan anak
asuh yang diterapkan oleh pengasuh anak terus-menerus menonton TV dengan
(baby sitter) pada anak balita terdiri dari tayangan televisi yang digemarinya anak
beberapa indikator yaitu: a) kontrol seperti film kartun. Pengasuh lebih
pengasuh terhadap anak sangat lemah, b) menyenangi anak menonton TV dirumah
membiarkan anak bermain sepuasnya, c) dari pada anak bermain diluar rumah.
mengikuti setiap kehendak anak dan d) Dari penjelasan di atas dapat
menasehati dan memberikan pengarahan dijelaskan bahwa pengasuh anak sibuk
setiap tindakan yang dilkukan oleh anak e) dengan pekerjaan sehingga kurang
menanamkan kedisiplinan sejak balita mengontrol setiap kegiatan yang dilakukan
1. Kontrol Pengasuh Terhadap Anak oleh anak. Pengasuh membiarkan saja anak
Sangat Lemah untuk melakukan aktivitasnya sendiri tanpa
Pengasuh anak (baby sitter) mendampinginya. Sikap pengasuh yang
bersikap atau membiarkan setiap tingkah lengah kepada anak ini dapat menyebabkan
laku anak, dan tidak pernah memberikan anak melakukan hal-hal yang dapat
hukuman kepada anak. Pola ini ditandai membahayakan diri si anak. Kurang
dengan sikap pengasuh anak (baby sitter) fokusnya pengasuh dalam menjaga anak
yang membiarkan anak meniru dan juga dikarenakan pengasuh memiliki tugas
menemukan sendiri tata cara yang lain, yaitu menyetrika baju si anak dan
membiarkan batasan-batasan dari tingkah mencuci piring kotor bekas makan anak.
lakunya. Pada pola asuh ini pengawasan 2. Membiarkan Anak Bermain
pengasuh anak (baby sitter) terhadap anak Sepuasnya
sangat lemah, biasanya cara ini dilakukan Membiarkan anak bermain
dengan diikuti kata “hati-hati”, hal ini sepuasnya tanpa adanya batasan-batasan
disebabkan karena kasihan kepada anak yang diterapkan oleh pengasuh anak dapat
yang ditinggalkan oleh orang tuanya. menyebabkan anak tidak memiliki waktu
Berdasarkan wawancara yang tidur yang maksimal dan tidak baik untuk
dilakukan tanggal 16 September 2016 kesehatannya. Dibandingkan dengan waktu
dengan pengasuh anak yaitu Ibu Upik, tidur anak, seharusnya waktu tidur anak
peneliti melihat bahwa pola asuh permisif harus banyak dari pada waktu bermainnya.
banyak diterapkan oleh pengasuh anak (baby Pengelolaan jadwal dan aktivitas anak
sitter) terhadap anak yang diasuhnya. Seperti seharusnya pengasuh anak (baby sitter)
anak diasuh oleh pengasuh anak sebelum harus ada, tugas pengasuh tidak hanya
orangtuanya bekerja pukul 06.30 Wib. memberikan makan, menidurkan dan
Kegiatan yang dilakukan pada pagi hari memandikan anak, pengasuh juga harus
yaitu anak diberi makan oleh pengasuhnya,
6

mampu membagi waktu anak kapan saat dia kesehatan anak, dan dengan siapa anak
bermain, tidur dan makan. bermain dan memberikan nasehat jika anak
Seperti halnya anak yang dititipkan berbuat salah. Pengasuh tidak hanya
kepada pengasuh anak, anak tidak hanya memperhatikan aktivitas sehari-hari anak,
dibiarkan terus bermain hingga dia tidak tetapi juga mendidik anak dan memberikan
ingin makan, dan mandi bahkan disuruh pengarahan setiap tindakan yang dilakukan
tidurpun susah. Kurangnya perhatian oleh anak. Pola asuh demokratis yang
pengasuh anak terhadap anak asuhnya dapat diterapkan oleh pengasuh anak (baby sitter),
menyebabkan si anak menjadi anak yang seperti saat anak suka berbicara keras-keras
pembangkang, yang menyebabkan karena dan berteriak lalu pengasuh menasehati si
dia terbiasanya dimanjakan oleh anak dan mengatakan, “tidak boleh
pengasuhnya. Dari penjelasan di atas dapat berteriak-teriak nak, nanti suaranya habis
dijelaskan bahwa anak yang diasuh oleh bicara tu pelan-pelan saja” dan menjelaskan
pengasuh anak (baby sitter) kurang memiliki pelan-pelan bahwa berbicara keras itu tidak
perhatian dalam membagi waktu si anak, baik, nanti telinga bisa sakit. Berdasarkan
anak dibiarkan saja bermain sepuasnya, hasil wawancara diatas dapat dijelaskan
tanpa menyuruh si anak untuk anak yang diasuh oleh pengasuh anak (baby
tidur.Waktunya hanya habis untuk bermain sitter) mudah dikontrol dan diatur, selain itu
saja, ini menyebabkan anak menjadi pola asuh yang digunakan juga disesuaikan
kelelahan, biasa jadi sakit karena telat untuk dengan kondisi yang terjadi pada kehidupan
makan. Anak juga menjadi manja karena ia sehari-hari anak. Dengan adanya kontrol
terbiasa dibiarkan dan dibebaskan untuk yang dilakukan oleh pengasuh anak (baby
bermain, jika sekali dilarang dia tidak akan sitter) akan berdampak positif bagi anak
mau menuruti, karena sudah terbiasa seperti anak menjadi patuh dan menaati
dibiarkan bermain dan membebaskannya. aturan dan memiliki sosialisasi yang
Hal ini terlihat dari adanya anak yang sempurna dengan orangtua maupun teman-
menjadi penangis, dan jadi egois karena temannya.
semua kehendaknya harus dituruti dan dia Pola asuh yang diterapkan
tidak pernah dimarahi akan membuat dia pengasuh anak (baby sitter) terhadap anak
akan menjadi anak yang manja. Hal ini yang diasuhnya selalu memberikan perhatian
terjadi karena pengasuh anak terlalu terhadap anak yang diasuhnya, seperti pola
memanjakan anak dan mengikuti semua makan, pakaian, kesehatan jam tidurnya
kehendaknya. ketika menentukan menu makan. Pola asuh
3. Mengikuti Setiap Kehendak Anak demokratis yang diterapkan pengasuh anak
Berdasarkan wawancara dengan saat menentukan makanan, apa yang baik
informan dalam mengasuh anak pengasuh untuk si anak mana yang tidak. Begitu juga
mengikuti setiap kehendak anak, misalnya jika membeli mainan ditanya dulu kepada
mengenai apa yang diminta oleh anak, anak, hal ini dilakukan agar si anak tidak
pengasuh akan memberikannya misalnya kecewa pada mainan yang sudah dibelikan.
anak ingin bermain sepeda diluar rumah,
pengasuh membiarkan saja tetapi tidak boleh Pola Asuh pengasuh Anak (Baby Sitter)
jauh-jauh. Pengasuh juga memberikan yang Demokratis Pada Anak Balita
kebebasan kepada anak dalam bermain, anak
yang diasuh oleh pengasuh anak (baby 1. Menasehati dan Memberikan
sitter) biasanya cenderung lebih aktif, Pengarahan Setiap Tindakan yang
pengasuh tidak bisa melarang-larang anak Dilakukan Oleh Anak
untuk melakukan semua aktivitasnya karena Dalam menanamkan disiplin
jika pengasuh membatasi setiap gerak-gerik kepada anak cara ini bisa diperoleh dengan
anak maka si anak akan menangis dan menasehati dan memberikan pengarahan
terkadang marah. Oleh sebab itu pengasuh kepada anak. Seperti, membiasakan anak
mau tidak mau harus mengikuti semua ketika makan tidak berbicara. Berdasarkan
kehendak si anak. informasi yang diapat dari informan bahwa
Memberikan pengarahan kepada dalam mendidik anak untuk mau makan
anak yang diasuhnya, seperti pola makan pengasuh berusaha untuk membujuk,
anak, pakaian yang digunakan anak, memarahi, dan menasehati anak ketika tidak
mau makan. Pengasuh juga memberikan
7

pengarahan dan gambaran kepada anak bangun tidur sampai tidur lagi. Anak yang
apabila anak tidak mau makan. Dalam diasuh oleh pengasuh anak (baby sitter)
mengeksplorasi anak pengasuh diasuh pada pagi hari pukul 07.00 Wib, lalu
membebaskan anak mengeluarkan ide- pada pukul 08.00 Wib pengasuh memberi
idenya dimana pengasuh memberi batasan makan anak dan lanjut memandikannya.
yang tinggi namun juga memberi penjelasan Setelah mandi anak dibiarkan untuk
sesuai pola pikir anak (toleren kepada anak). bermain-main di dalam rumah atau
Pengasuh tipe ini memberikan konsekuensi menonton film yang disukainya seperti film
yang bersifat naluriah kepada anak apabila kartun. Setelah dibiarkan bermain, anak
mereka melakukan kesalahan kepada anak. harus tidur pukul 10.00 Wib. Jika anak tidak
Dilokasi penelitian cara mengasuh anak mau tidur, maka pengasuh mencari cara agar
paling baik untuk mendidik anak yaitu si anak mau tidur, misalnya dengan cara
dengan menasehati dan memberikan membacakan ia buku cerita, agar akhirnya si
pengarahan setiap tindakan anak. Dalam anak tertidur dengan sendirinya. Anak
mengasuh anak pengasuhan tidak dilakukan biasanya bangun pada siang hari pukul
dengan pemaksaan yang begitu keras kepada 13.30-14.30 Wib. Selanjutnya, pengasuh
anak-anak. Anak-anak dibiarkan bermain menyiapkan makan siang untuk si anak,
dengan teman-temannya yang seumuran pengasuh biasanya menyiapkan makanan
seperti bermain dengan anak tetangga tetapi yang sudah ditentukan oleh orangtua. Anak
dibawah kontrol oleh pengasuh anak (baby harus makan tepat waktu, jika anak tidak
sitter). mau makan maka pengasuh mau tidak mau
Memberikan pengarahan kepada harus memaksa si anak agar mau makan,
anak yang diasuhnya, seperti pola makan dengan terus menyuapi makanananya
anak, pakaian yang digunakan anak, walaupun anak lagi asik bermain. Setelah
kesehatan anak, dan dengan siapa anak makan pengasuh membersihkan kembali
bermain dan memberikan nasehat jika anak pakaian anak jika kotor terkena noda dan
berbuat salah. Pengasuh tidak hanya bekas makanan yang tumpah, selain itu
memperhatikan aktivitas sehari-hari anak, waktu bermain si anak juga ditentukan oleh
tetapi juga mendidik anak dan memberikan pengasuhnya anak diperbolehkan bermain
pengarahan setiap tindakan yang dilakukan hanya di dalam rumah atau ditempat ruang
oleh anak. Pola asuh demokratis yang khusus bermainnya. Demi kenyamanan
diterapkan oleh pengasuh anak (baby sitter), anaknya orangtua juga memberikan fasilitas
seperti saat anak suka berbicara keras-keras khusus agar si anak betah bermain didalam
dan berteriak lalu pengasuh menasehati si rumah seperti, menyediakan tempat/ruangan
anak dan mengatakan, “tidak boleh khusus untuk bermain anak yang berisi
berteriak-teriak nak, nanti suaranya habis permainan yang disukainya. Pada pukul
bicara tu pelan-pelan saja” dan menjelaskan 16.00 Wib anak dimandikan menggunakan
pelan-pelan bahwa berbicara keras itu tidak air panas/ ngilu kuku agar ia tidak
baik, nanti telinga bisa sakit. kedinginan. Kegiatan sore hari setelah mandi
2. Menanamkan Kedisiplinan Sejak biasanya anak mulai lapar, dan pengasuh
Balita pun memberikan makanan ringan kepada
Menanamkan Kedisplinan sejak anak seperti biscuit, roti dll.
balita oleh pengasuh anak, merupakan salah Pola asuh yang diterapkan oleh
satu cara pengasuh dalam mengasuh anak. pengasuh anak (baby sitter) dengan adanya
Aturan yang dibuat oleh pengasuh tidak batasan-batasan terhadap anak, dan kemana
lepas dari sepengetahuan orangtua anak, saja anak yang diasuh oleh pengasuh ini
didalam aturan yang telah dibuat tidak lain selalu dibawah kontrol orangtua. Dalam
agar anak dapat patuh dan dapat disiplin menerapkan peraturan kepada anak
serta mempunyai rasa tanggung jawab jika ia pengasuh menggunakan berbagai cara yang
besar nanti. dilakukannya agar anak mau mengikuti dan
Berdasarkan wawancara tanggal 10 menuruti perintahnya. Peraturan-peraturan
September 2016 dengan pengasuh anak yang diterapkan pengasuh kepada anak
yaitu Ibu Ar bentuk pola asuh yang kadang-kadang anak mau mengikutinya dan
diterapkan oleh pengasuh yaitu menanamkan kadang-kadang tidak. Dalam menerapkan
kedisiplinan sejak balita mulai dari anak peraturan makan pengasuh akan memaksa
8

anak ketika anak susah diajak makan, kalau siang tergantung bagaimana pengasuh
perlu pengasuh menyuapi anak secara paksa. membujuk anak yaitu dengan cara seperti,
Pengasuh juga memaksa anak ketika anak menghidupkan film yang disukai anak,
susah diajak mandi, yaitu dengan cara terus- kadang-kadang pengasuh juga membacakan
menerus menyuruh anak, kadang dengan buku cerita dan akhirnya si anak tertidur
cara menggendong anak ke kamar mandi. dengan sendirinya.
Dalam menerapkan tidur siang, anak tidur

KESIMPULAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka
disimpulkan bahwa cara mengasuh pengasuh penulis memberikan saran-saran sebagai
anak dan pola asuh yang diterapkan oleh berikut:
pengasuh anak di Kelurahan Lolong Belanti, 1. Sebagai baby sitter yang baik
Kecamatan Padang Utara sebagai berikut: seharusnya pengasuh memberikan
1. Pola asuh permisif, dimana pengasuh perhatian, pengertian, dan sabar dalam
anak (baby sitter) bersikap atau mengasuh anak. Lalu mengajarkan hal-
membiarkan setiap tingkah laku anak, hal yang positif dan menanamkan sikap
dan tidak pernah memberikan hukuman sopan-santun dan disiplin karena ini
kepada anak. Pola ini ditandai dengan akan menentukan sikap anak.
sikap pengasuh anak (baby sitter) yang 2. Sebagai orangtua sebaiknya juga
membiarkan anak meniru dan untuk mengontrol anak yang ditinggalkan
melakukan semaunya, agar si anak tidak kepada pengasuh anak. Seperti, jika
rewel. Mengikuti setiap kehendak anak, orangtua ada waktu luang, sebaiknya
misalnya mengenai apa yang diminta orangtua pulang kerumah untuk
oleh anak, pengasuh akan mengecek keadaan anak. Anak tidak
memberikannya misalnya anak ingin hanya diasuh sepenuhnya oleh baby
bermain sepeda diluar rumah, pengasuh sitter, diharapkan juga orangtua tetap
membiarkan saja tetapi tidak boleh jauh- memperhatikan dan mengontrol setiap
jauh. tingkah-laku anak serta mendidik
2. Pola asuh demokratis yaitu menanamkan pribadi anak sesuai yang diharapkan
disiplin kepada anak cara ini bisa oleh keluarga.
diperoleh dengan menasehati dan
memberikan pengarahan kepada anak.
Dapat menjadikan anak kelak menjadi
anak yang bertanggung jawab dan
disiplin serta dapat mentaati aturan yang
telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Bungin,Burhan. M. 2011. Penelitian Suhendi, Hendi dan Rahmadani Wahyu.
Kualitatif. Jakarta: Kencana. 2001. Pengantar Studi Sosiologi
Keluarga. Bandung: Cv. Pustaka
Moleong, J Lexy. 2010. Metode Penelitian Setia.
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Sugiyono,2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Morissan, 2012. Metode Penelitian Survei. Bandung: Alfabeta.
Jakarta: Kencana. Ganda.Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada. Internet
Soekanto, Soerjono 2009, Sosiologi Suatu Bapedda.padang.go.id/up
Pengantar, Edisi Baru, Rajawali Pers http://padangkot.bps.go.id
Jakarta. Badan Pusat Statistik Kota Padang
9

You might also like