Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

KARAKTERISTIK DIODA

Rafi Kurniatama Ramadhani1, Cindy Arifadea Hamidah2, dan Armansa Dito Pratama3

DIII TEKNIK ELEKTRO-STT PLN (201871142)

DIII TEKNIK ELEKTRO-STT PLN (201871143)

DIII TEKNIK ELEKTRO-STT PLN (201871144)

E-mail: rafikr66@gmail.com

ABSTRACT
This practicum examines the characteristics of the diode. The purpose of this study is
the first, namely students are expected to be able to study the voltage and current
characteristics of the diode. The second objective is that students are expected to know the
working principle of the diode. And the last goal students are expected to be able to learn the
output characteristics of the Zener diode. The process of collecting data is done by making
observations. Observations were made on September 19, 2019 in the basic electrical
engineering laboratory.
The research found that the silicon diode when mounted forward can work when the
voltage is 0.7 volts. And the diode voltage and current characteristics are directly
proportional. After that it was also found that when the diode is installed in reverse bias, the
current cannot flow. But there are electrons that reach the anode called a leakage current.
While the Zener diode can work when the voltage reaches the voltage breakdown of 12 volts.
When the source voltage is given more than 12 volts, the diode voltage will remain 12 volts
because the function of the Zener diode is a voltage stabilizer, so that regardless of the voltage
applied to the source, the zener diode will still read 12 volts.

Keywords: diode, Zener diode.

ABSTRAK
Praktikum ini mengkaji tentang karakteristik dioda Tujuan penelitian ini adalah yang
pertama yaitu mahasiswa diharapkan mampu mempelajari karakteristik tegangan dan arus
pad diode. Tujuan yang kedua yaitu mahasiswa diharapkan mengetahui prinsip kerja dari
diode. Dan tujuan yang terakhi mahasiswa diharapkan mampu mempelajari karakteristik
keluaran pada diode Zener. Proses pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan
observasi. Observasi dilakukan pada tanggal 19 September 2019 di laboratorium dasar
Teknik elektro.
Pada penelitian didapatkan bahwa diode silikon saat dipasang forward bias dapat
bekerja saat tegangannya 0,7 volt. Dan karakteristik tegangan dan arus diode adalah
berbanding lurus. Setelah itu didapatkan juga bahwa saat diode dipasang secara reverse bias,
arus tidak dapat mengalir. Namun terdapat electron yang sampai pada anoda yang disebut
arus bocor. Sedangkan diode Zener dapat bekerja saat tegangan sampai pada breakdown
voltagenya yaitu 12 volt. Saat tegangan sumbernya diberi lebih dari 12 volt, tegangan
diodanya akan tetap 12 volt karena fungsi dari diode Zener yaitu penstabil tegangan, sehingga
berapapun tegangan yang diberikan sumber, pada diode zenernya akan tetap terbaca 12 volt.

Kata kunci : diode, diode Zener.

1. PENDAHULUAN

Dioda adalah sebuah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor
yang digunakan untuk menyalurkan arus ke satu arah dan menghambat arus dari arah
sebaliknya[3][1]. Cara kerja dioda ada dua, yaitu forward bias dan reverse bias[4][5]. Secara
forward bias artinya dioda diberi tegangan maju yang mengakibatkan timbul medan listrik
yang arahnya menarik electron sehingga dioda menghantarkan electron dari katoda ke anoda.
Sedangkan bila secara reverse bias, artinya dioda diberi tegangan mundur yang mengakibatkan
timbul medan listrik yang arahnya menolak elektron, dengan demikian pada reverse bias arus
tidak dapat mengalir[2].

Hubungan Tegangan dan arus pada dioda adalah berbanding lurus. Dimana jika tegangan
dioda bertambah, maka arusnya juga semakin besar. Pada dioda silicon, dioda dapat bekerja
jika tegangan diodanya telah mencapai 0,7 volt. Sedangkan pada dioda germanium, dioda akan
bekerja saat tegangan diodanya telah mencapai 0,3 volt.

Berbeda dengan dioda rectifier, dioda Zener adalah dioda yang dirancang khusus agar
dapat bekerja secara reverse bias. Dioda Zener ini dapat bekerja jika tegangan yang diberikan
telah mencapai breakdown voltagenya. Pada praktikum kali ini dioda Zener yang digunakan
breakdown voltagenya sebesar 12 volt.

Dari beberapa tinjauan di atas merupakan teori-teori dasar pada praktikum kali ini.
Banyak permasalahan mengenai dioda yang perlu diperlajari. Oleh karena itu perlunya
mempraktekan atau menguji cobakan berdasarkan tinjauan-tinjauan di atas. Berdasarkan
tinjauan di atas, maka dibuatlah jurnal dengan judul “Karakteristik Dioda” yang bertujuan
untuk memahami karakteristik tegangan dan arus pada dioda, mengetahui prinsip kerja dioda,
dan mempelajari karakteristik keluaran rangkaian dioda zener.

2. METODE/PERANCANGAN PENELITIAN

Metode yang dilakukan adalah observasi. Observasi adalah suatu aktivitas pengamatan
terhadap suatu objek secara cermat dan langsung di lokasi penelitian, serta mencatat secara
sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini dilakukan di laboratorium dasar
Teknik elektro. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah dioda rectifier, dioda Zener,
potensiometer, sumber tegangan, voltmeter, amperemeter, resistor, dan kabel-kabel
penghubung.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 HASIL PENGAMATAN
Terdapat empat data pengamatan dengan percobaan yang berbeda. Pertama,
menentukan tegangan catu arah maju yang dapat diperoleh jenis bahan dioda. Kedua, tegangan
catu arah mundur dioda. Ketiga, karakteristik tegangan terhadap arus pada dioda zener.
Keempat, keluaran pembebanan dioda zener.

3.1.2 DATA PENGAMATAN


a. Tegangan Catu Arah Maju
VS (Volt) I(µA) Vdioda(Volt)
3 0,1
5,5 0,2
10 0,3
6 150 0,4
1600 0,5
1400 0,6
50.000 0,7

b. Tegangan Catu Arah Mundur


VS (Volt) I(µA) Vdioda(Volt)
3 0,1
5 0,2
7 0,3
6 9 0,4
11 0,5
13 0,6
15 0,7

c. Karakteristik V-I
VS (Volt) V2 (Volt) I(mA)
2 2 0,01
4 4 0,02
6 6 0,03
8 8 0,04
10 9,8 0,05
12 11 0,25
14 12 14,5

d. Pembebanan Dioda Zener

VS (Volt) A1 (mA) A2 (mA)

1 9 8,5
2 17,5 17
3 30 30
4 40 40
5 50 50

3.1.2 KURVA HASIL PENGAMATAN

KURVA KARAKTERISTIK V-I DIODA


PERCOBAAN 7.1
0.06 0.05
0.05
0.04
I (AMPERE)

0.03
0.02 0.014
0.01 0.0000030.0000550.00001 0.00015 0.0016
0
-0.01 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
VDIODA (VOLT)

KURVA KARAKTERISTIK V-I DIODA


PERCOBAAN 7.2
0.000015
0.000016
0.000013
0.000014
0.000011
0.000012
I (AMPERE)

0.000009
0.00001
0.000007
0.000008
0.000005
0.000006
0.000003
0.000004
0.000002
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
VDIODA (VOLT)
KURVA KARAKTERISTIK V-I DIODA ZENER
PERCOBAAN 7.3
16 14.5
14
12
I (AMPERE)

10
8
6
4
2 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.25
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
VS (VOLT)

KURVA KARAKTERISTIK V-I DIODA ZENER


PERCOBAAN 7.3
0.016 0.0145
0.014
0.012
I (AMPERE)

0.01
0.008
0.006
0.004
0.002 0.00001 0.00002 0.00003 0.00025
0.00004 0.00005
0
0 2 4 6 8 10 12 14
V2 (VOLT)

3.2 PEMBAHASAN
Pada percobaan 7.1 dilakukan untuk mengetahui karakteristik diode saat dipasang pada
rangkaian arus bias maju. Arus sumber sebesar 6 volt. Berdasarkan pada data pengamatan
didapatkan bahwa saat tegangan diode sebesar 0,1 volt hingga 0,6 volt, arus yang melewati
diode sangat kecil yaitu sebesar 3µA-14mA. Arus ini disebut arus bocor. Saat tegangan diode
sebesar 0,7 volt, arus yang mengalir meningkat drastis menjadi sebesar 50 mA . Ini
menunjukkan jika dioda aktif saat mencapai tegangan cut-in. Tegangan cut-in pada diode ini
adalah 0,7 volt dimana arus yang mengalir sangat besar saat tegangan tersebut.
Pada percobaan 7.2 dilakukan untuk karakteristik diode saat dipasang pada rangkaian
bias mundur. Arus sumber sebesar 6 volt. Berdasarkan data pengamatan didapatkan bahwa
ketika tegangan yang diberikan dari 0,1 volt hingga 0,7 volt terdapat arus yang mengalir
melewati diode namun nilainya sangat kecil. Hal ini menunjukkan bahwa diode tidak dapat
mengalirkan arus jika dipasang pada rangkaian arus bias mundur.
Percobaan 7.3 dilakukan untuk mengetahui karakteristik diode Zener. Diode disusun
pada rangkaian arus bias balik. Diode Zener diberi tegangan sumber sebesar 2 volt yang
kemudian dinaikkan setiap 2 volt hingga mencapai 14 volt. Ketika tegangan pada diode Zener
bernilai kurang dari 12 volt, arus yang mengalir secara bias balik bernilai sangat kecil dan
cenderung meningkat saat tegangan mencapai 12 volt. Saat tegangan mencapai tegangan 14
volt, arus yang mengalir sangat besar. Besar tegangan yang terukur pada diode Zener terukur
12 volt. Hal tersebut karena kapasitas diode Zener yang digunakan adalah sebesar 12 volt,
sehingga sisa dari tegangan sumber tersebut disebar ke seluruh rangkaian. Ini membuktikan
bahwa dioda zener dapat menstabilkan tegangan. Berdasarkan hasil percobaan yang ketiga
yaitu karakteristik tegangan dan arus pada dioda zener dapat dianalisa bahwa tegangan yang
dibutuhkan untuk mengaktifkan dioda zener besarnya tergantung pada batas nilai dioda zener.
Percobaan 7.4 dilakukan untuk mengetahui karakteristik keluaran pada rangkaian diode
Zener. Percobaan dilakukan menggunakan rangkaian parallel dengan 2 buah amperemeter.
Tegangan sumber diberikan nilai 1 volt hingga 5 volt. Karena tegangan sumber tidak mencapai
tegangan breakdown diode Zener maka diode Zener menahan arus sehingga rangkaian akan
berubah menjadi rangkaian seri. Pada rangkaian seri, besarnya arus pada semua titik rangkaian
adalah sama sehingga seharusnya nilai arus yang diukur pada dua amperemeter bernilai sama.
Namun pada percobaan kami nilai arus pada kedua amperemeter tidak sama. Hal itu mungkin
disebakan oleh arus bocor saat diode Zener menahan arus. Harmonisa alat juga mungkin
menjadi penyebab penghitungan nilai ini tidak sama. Berdasarkan percobaan ini maka dapat
disimpulkan bahwa diode Zener dapat aktif pada arus bias balik jika mencapai tegangan
breakdown.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah kita lakukan dapat disimpulkan bahwa dioda
penyearah bekerja dalam kondisi forward bias dan jika dipasang dalam reverse bias
terdapat arus bocor yang nilainya sangat kecil namun arus ini dapat diasumsikan tidak
ada sebab besarnya yang sangat kecil. Dioda zener digunakan untuk menstabilkan
tegangan dan bekerja dalam kondisi reverse bias. Jika tegangan masukan melampaui
tegangan breakdownnya, maka dioda zener akan berfungsi seperti dioda rectifier, namun
apabila tegangan masukan tidak melampaui tegangan breakdown, maka dioda zener tidak
bisa mengalirkan arus

4.2 Saran
Didalam praktikum ini tentunya tidak jauh dari kesalahan. Adapun kesalahan
kesalahan yang terjadi pada saat praktikum antara lain pada saat merangkai rangkaian
listrik ada beberapa alat yang kondisinya tidak baik sehingga memakan waktu lama
dalam perangkaiannya. Saran kami kedepannya agar alat alat tersebut dapat
diperbaharui atau digantikan dengan alat yang kondisinya baik atau standard.

UCAPAN TERIMA KASIH


Kami dari kelompok 6 mengucapkan banyak banyak terima kasih kepada asisten
laboratorium khususnya abang Muhammad Dafid Yulian yang sudah mendampingi kami
selama praktikum serta memberikan bimbingan dalam pelaksanaan praktikum. Semoga
dengan pendampingan dan bimbingan abang Muhammad Dafid Yulian, kami dari
kelompok 6 bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari abang yang bisa kami terapkan
dikemudian hari nanti.

DAFTAR PUSTAKA
[1] ____https://rumus.co.id/dioda/
[2] ____https://informazone.com/jenis-jenis-dioda/
[3] ____https://teknikelektronika.com/fungsi-dioda-cara-mengukur-dioda/
[4] ____https://www.studiobelajar.com/dioda/
[5] ____https://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-dioda/

You might also like