591 1276 1 PB PDF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Volume 1 No 1 – 2015

Lppm3.bsi.ac.id/jurnal  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering


 
Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Program Studi Sistem Informasi Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (STMIK) Lombok Menggunakan
Framework Cobit
Ahmad Susan Pardiansyah
STMIK Lombok
fer_dian2000@yahoo.com

Abstract - This audit of information technology governance aimed at mapping the level of Information
Technology maturity process implemented in Information System Study Program in the School of
Information Management and Computer (STMIK) Lombok in order to measure the position process. This
audit used Cobit Framework to formulate relevant IT Governance recommendations for the study program
in order to attain the expected Maturity Level based on the formulated IT Governance recommendations
for the System Information Study Program.
Based on the Maturity Level, the result showed that the score reached the average score 2, which
is Repeatable, meaning that the Information Technology Study Program has pattern in governing the
process based on repeated experience which had been conducted previously. Information System Study
Program has applied procedures that were followed by the staffs, but there were no trainings and formal
communications according to the standard procedures for the staffs therefore full responsibility and trust
were given to each of the individuals which may have led to misconduct. Meanwhile, the result of Maturity
Level identification shows that 16 domains were on Repeatable Level, 2 domains were on Initial/Ad Hoc
level, and 2 domains were on Defined Level. Based on the mapping utilising Business Golas of the School
of Information Management and Computer (STMIK) Lombok and COBIT 4.1, it was shown that there were
9 Business Goals, 8 Information Technology (IT) Goals, 31 Information Technology (IT) Process of each
Business Goals, and 125 Control Objectives which were needed to be considered.
Key Word: cobit 4.1, Maturity level, Business goals, IT Goals, IT Process, Control Objectives

Abstrak – Audit tata kelola teknologi informasi ini bertujuan untuk memetakan tingkat maturity proses TI
pada Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)
Lombok sehingga dapat diukur posisi proses. Audit ini menggunakan Framework Cobit untuk
merumuskan rekomendasi IT Governance apa saja yang bisa diberikan kepada Program Studi, sehingga
dapat tercapai Maturity Level yang diharapkan berdasarkan rumusan rekomendasi IT Governance pada
Program Studi Sistem Informasi.
Berdasarkan Level Kematangan (Maturity Level) didapatkan level yang dicapai rata-rata memiliki
nilai 2 yaitu Repeatable yang artinya adalah Prodi SI memiliki pola untuk mengelola proses berdasarkan
pengalaman yang berulang-ulang yang pernah dilakukan sebelumnya. Prodi SI telah menerapkan
prosedur untuk dipatuhi oleh karyawan, namun belum ada pelatihan dan komunikasi formal dari prosedur
standar kepada setiap karyawan sehingga tanggung jawab dan kepercayaan penuh diberikan kepada
individu yang memungkinkan terjadinya penyimpangan. Sedangkan Hasil identifikasi Maturity Level
penulis mendapatkan 16 domain berada pada Level Repeatable, 2 domain pada level Initial/Ad Hoc, dan
2 domain pada level Defined. Berdasarkan hasil mapping penulis antara business goals Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Lombok dan COBIT 4.1, terdapat 9 Business Goals, 8
Information Technology (IT) Goals, 31 Information Technology (IT) Process dari masing-masing Business
Goals, dan 125 Control Objectives yang harus diperhatikan.
Kata Kunci: cobit 4.1, Maturity level, Business goals, IT Goals, IT Process, Control Objectives
 
1.1. Pendahuluan membantu pengambilan keputusan. (Safrianti,
Pada era informasi sekarang ini pemanfaatan Ery, and Irsan Taufik Ali. "Evaluasi Penerapan
teknologi informasi merupakan strategi yang Teknologi Informasi Menggunakan COBIT
sangat jitu untuk keunggulan bersaing. Framework" Jurnal Compile 3.1 (2010)).
Perguruan Tinggi dapat memanfaatkan teknologi Teknologi informasi (TI) saat ini
informasi dalam tiga tingkatan yaitu memberikan sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting
dukungan untuk pelayanan administrasi, sebagai bagi hampir semua organisasi perusahaan
alat bantu pengajaran dan sarana komunikasi karena dipercaya dapat membantu
serta pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses

ISSN : 2461‐0690  17 
 
Volume 1 No 1 – 2015
Lppm3.bsi.ac.id/jurnal  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
 
bisnis perusahaan, tak terkecuali perguruan Lombok. Metode penelitian yang digunakan
tinggi khususnya Program Studi Sistem adalah dengan menggunakan Studi Pustaka
Informasi STMIK Lombok. Untuk mencapai hal dengan mengumpulkan beberapa teori, metode,
efektifitas dan efisiensi proses diperlukan ataupun model pada bidang manajemen sistem
suatu pengelolaan TI yang baik dan benar agar informasi atau teknologi informasi pada
keberadaan TI mampu untuk umumnya dan juga Information Technology (IT)
menunjang kesuksesan organisasi dalam Governance. Selanjutnya metode pengumpulan
pencapaian tujuannya. Kesuksesan tata kelola data yang digunakan adalah data hasil
perusahaan (enterprise governance) saat ini wawancara dengan responden.
mempunyai ketergantungan terhadap sejauh
mana tata kelola TI (IT Governance) dilakukan. 2.1. Tinjauan Pustaka
(Utomo Agus Prasetyo dan Novita Mariana, Penelitian tentang perencanaan tata kelola
2011). COBIT yaitu Control Objectives for sistem informasi pernah dilakukan oleh
Information and Related Technology yang Alexander Setiawan 2008, dengan judul
merupakan audit sistem informasi dan dasar Evaluasi Penerapan Teknologi Informasi di
pengendalian yang dibuat oleh Information Perguruan Tinggi Swasta Yogyakarta Dengan
Systems Audit and Control Association (ISACA), Menggunakan Model Cobit Framework
dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun menghasilkan Hasil pemetaan maturity proses
1992, meliputi (Johnson dkk, 2007 dalam teknologi informasi Perguruan Tinggi Swasta di
Alexander Setiawan, 2008) : Yogyakarta menunjukkan berada diatas skala 3
1. Business information requirements, terdiri (defined), sehingga dapat melakukan
dari : Information : effectiveness (efektif), pengendalian secara intern dan terstruktur,
efficiency (efisien), (keyakinan), integrity Penerapan tekonologi informasi dengan
(integritas), availability (tersedia), menggunakan COBIT Framework dapat
(pemenuhan), reliability (dipercaya). memberikan manfaat dalam arsitektur bisnis,
2. Confidentiality compliance arsitektur informasi, arsitektur teknologi dan
3. Information Technology Resource, terdiri dari arsitektur solusi sebagai pedoman untuk
: People, applications, technology, facilities, pengembangan sistem teknologi informasi di
data. Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta.
4. High - Level IT Processes. Menurut Utomo Agus Prasetyo dan Novita
STMIK LOMBOK merupakan sebuah Mariana, 2011, Dari hasil penelitian didapatkan
perguruan tinggi swasta yang berada di bahwa Lembaga UNISBANK memiliki
tengah kota tepatnya di Kabupaten Lombok pengelolaan TI dalam mendukung
Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. layanan akademik dan dirasakan perlu
STMIK Lombok memiliki 2 Program Studi dilakukan perbaikan terhadap beberapa control
(Prodi) Prodi Sistem Informasi dan Prodi process yang dirasakan sangat penting
Teknik Informatika. STMIK Lombok saat ini menurut Lembaga yang terkait saat ini.
terus meningkatkan pelayanan kepada Penentuan control process melatih
mahasiswa, untuk mendukung pelayanan dan mendidik users, mengelola data dari
penulis mengevaluasi sampai sejauh mana domain delivery and support, memonitor
pelayanan yang sudah diberikan kepada dan evaluasi kinerja TI dari domain monitor
mahasiswa dan dosen dengan and evaluate merupakan control process yang
menggunakan framework cobit. penting untuk diperbaiki. Dalam pembuatan
rekomendasi IT Governance dilakukan
Masalah yang didapat pada penelitian adalah berdasarkan posisi maturity masingmasing
bagaimana memetakan tingkat maturity proses control process tersebut. Untuk menentukan
TI Prodi saat ini sehingga dapat diukur posisi maturity tersebut menggunakan model maturity
proses saat ini, apakah rekomendasi IT yang merupakan pemetaan yang
Governance yang bisa diberikan kepada Prodi. menggambarkan kondisi control process
Tujuan dari penelitian ini dapat memetakan tersebut pada saat ini dan dilakukan
Maturity Level pada Program Studi Sistem perbandingan antara keadaan saat ini dan
Informasi, dan membuat sebuah rekomendasi IT hasil pemetaan. Dari model maturity
Governance Program Studi Sistem Informasi. tersebut didapatkan bahwa control process
Penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana melatih dan mendidik users berada pada posisi
penerapan teknologi informasi pada STMIK dapat diulang, mengelola data berada pada
ISSN : 2461‐0690  18 
 
Volume 1 No 1 – 2015
Lppm3.bsi.ac.id/jurnal  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
 
posisi dapat diulang, memonitor dan evaluasi teknologi informasi, meningkatkan tingkatan
kinerja TI berada pada posisi inisialisasi. kemapanan proses dalam teknologi informasi
Rekomendasi pengelolaan TI yang dibuat dan memenuhi ekspektasi bisnis dari teknologi
selaras dengan visi, misi dan tujuan Lembaga informasi (Sutabri. 2012).
untuk masing-masing control process, maka Framework COBIT 4.1 didefinisikan
pelatihan yang diberikan bagi karyawan baik dalam 4 domain, yaitu:
yang non IT maupun karyawan IT dapat a) Plan and Organise (PO) atau
dilakukan sesuai dengan kebutuhan di unit Perencanaan dan Pengorganisasian
kerjanya dan pengaturan kembali manajemen b) Acquire and Implement (AI) atau
data yang berhubungan dengan proses layanan Pengadaan dan Implementasi
akademik dimana antara BAAK dan layanan c) Delivery and Support (DS) atau
akademik di Program Studi yang ada di Penyampaian Layanan dan
UNISBANK maupun unit kerja lain terintegrasi Dukungan
dalam satu jaringan, dimana pengawasan data d) Monitor and Evaluate (ME) / Monitor
terpusat di data center yaitu server di P2ICT. dan Evaluasi.
Menurut Budi Widjajanto, 2012, Tingkat
kematangan (maturity level) proses TI Domain Untuk dapat memahami COBIT Framework,
DS pada Universitas XYZ berada pada level 1 perlu diketahui bahwa COBIT mempunyai
(awal atau adhoc). Untuk dapat mencapai karakteristik utama yaitu fokus pada bisnis,
tingkat kematangan yang diinginkan (expected orientasi pada proses, berbasis kontrol dan
maturity level) di level 3 (defined process) maka dikendalika oleh pengukuran. Kerangka kerja
semua prosedur yang disyaratkan di tiap proses COBIT dapat dilihat pada gambar 1 (Siraji. 2011)
harus dipenuhi. Untuk mencapai level 3 (defined
process), mengacu pada standarisasi COBIT
maka setiap unit atau bagian harus memiliki
mekanisme dan prosedur yang jelas mengenai
tata cara dan manajemen proses investasi
teknologi informasi, dan mengkomunikasikan
serta mensosialisasikan dengan baik di seluruh
jajaran manajemen organisasi.

2.2. Daftar Pustaka


Control Objectives for Information and Related
Technology (COBIT) dapat didefinisikan sebagai
alat pengendalian untuk informasi dan teknologi
terkait dan merupakan standar terbuka untuk
pengendalian terhadap teknologi informasi yang
Gambar 1 Framework Cobit
dikembangkan oleh Information Audit and
Control Association (ISACA) melalui lembaga
Information technology (IT) Governance
yang dibentuknya yaitu Information technology
merupakan tanggung jawab dari pimpinan
Governance Institute (ITGI) pada tahun
puncak dan eksekutif manajemen dari suatu
1992.Tujuan diluncurkan COBIT adalah untuk
perusahaan. Information technology (IT)
mengembangkan, melakukan riset dan
Governance merupakan bagian integral dari
mempublikasikan suatu standar teknologi
pengelolaan perusahaan secara keseluruhan
informasi yang diterima umum dan selalu up to
yang terdiri dari kepemimpinan dan struktur
date untuk digunakan dalam kegiatan bisnis
organisasi dan proses yang ada untuk
sehari-hari. Dengan bahasa lain, COBIT dapat
memastikan kelanjutan teknologi informasi
pula dikatakan sebagai sekumpulan
organisasi dan pengembangan strategi dan
dokumentasi Best Practices untuk Information
tujuan dari organisasi (Lulu dan Dewi. 2009).
technology (IT) Governance yang dapat
membantu auditor, manajemen dan pengguna 3.1. Hasil Dan Pembahasan
(user) untuk menjembatani gap antara resiko Pada tahap pertama akan dilakukan identifikasi
bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan- tujuan bisnis dan sasaran Program Studi Sistem
permasalahan teknis melalui pengendalian Informasi STMIK Lombok yang akan dipadankan
terhadap masing-masing dari 34 proses dengan Business Goals berdasarkan COBIT 4.1.
ISSN : 2461‐0690  19 
 
Volume 1 No 1 – 2015
Lppm3.bsi.ac.id/jurnal  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
 
Pertama akan dilakukan identifikasi tujuan dan Table 2 Identifikasi information technology (IT)
sasaran Program Studi Sistem Informasi STMIK Goals dengan IT Proses
Lombok berdasarkan visi adalah :

Table 1 Penentuan IT Goals atau Business


Goals

Dari setiap Information Technology (IT) Process


yang ada pada COBIT, terdapat perincian
Control Objective yang merupakan alat kontrol
dari Information Technology (IT) Process itu
sendiri. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan terdapat 165 perincian Control
Dari hasil penjabaran atau pemetaan Business Objective sebagai berikut:
Goal dapat diketahui bahwa Business Goals
organisasi hanya mencakup 2 Perspective yang Table 3 Control Objective
ada dalam COBIT. Dari 2 Perspective yang Plan and Organise (PO2)
berkenaan dapat dilihat bahwa mayoritas berada 2.1 Membangun dan memelihara model
pada Perspektif Pelanggan, penjelasannya arsitektur informasi perusahaan
adalah sebagai berikut : 2.2 Merawat kamus data dan data aturan
a. Menjadi Program Studi yang sintaks perusahaan
menyelenggarakan pendidikan tinggi Sistem 2.3 Membentuk skema klasifikasi yang
berlaku di seluruh perusahaan
Informasi yang berguna atau bermanfaat
2.4 Mendefinisikan dan menerapkan
sesuai dengan kebutuhan dalam dunia kerja prosedur untuk memastikan integritas dan
b. Menjalankan penelitian-penelitian yang konsistensi dari semua data yang
strategis bidang Sistem Informasi yang dapat tersimpan dalam bentuk elektronik,
bermanfaat bagi pembangunan daerah dan seperti database, gudang data dan data
pembangunan nasional arsip
c. Melaksanakan program pengabdian pada Plan and Organise (PO3)
masyarakat yang bermanfaat untuk 3.1 Analisis teknologi yang sudah ada dan
masyarakat dimasyarakat yang sesuai muncul, dan rencana arah teknologi yang
dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan tepat untuk mewujudkan strategi TI dan
arsitektur sistem bisnis.
Sistem Informasi
3.2 Menciptakan dan mempertahankan
rencana infrastruktur teknologi yang
Menghasilkan seorang lulusan yang kompeten di sesuai dengan rencana strategis dan
bidang Sistem Informasi dan memiliki jiwa taktis TI.
kewirausahaan. 3.3 Menetapkan proses untuk memantau
sektor bisnis, industri, teknologi,
infrastruktur, tren lingkungan hukum dan
peraturan
3.4 Memberikan solusi teknologi yang
konsisten, efektif dan aman dan
membentuk forum teknologi

ISSN : 2461‐0690  20 
 
Volume 1 No 1 – 2015
Lppm3.bsi.ac.id/jurnal  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
 
3.5 Membangun sebuah papan arsitektur TI kontrak.
Plan and Organise (PO4) 4.15 Membangun dan memelihara koordinasi,
4.1 Mendefinisikan kerangka proses TI untuk komunikasi dan penghubung struktur
melaksanakan rencana strategis TI. yang optimal antara fungsi TI dan
4.2 Membentuk komite strategi IT di tingkat berbagai kepentingan lainnya dalam dan
dewan di luar fungsi IT,
4.3 Membentuk komite pengarah TI yang Plan and Organise (PO5)
terdiri dari eksekutif, bisnis dan 5.1 Membangun dan mempertahankan
manajemen TI kerangka kerja keuangan untuk
4.4 Menempatkan fungsi TI dalam struktur mengelola investasi dan biaya aset TI
organisasi secara keseluruhan dan jasa
4.5 Membentuk struktur organisasi TI internal 5.2 Melaksanakan proses pengambilan
dan eksternal keputusan untuk memprioritaskan alokasi
4.6 Membangun dan Mengkomunikasikan sumber daya TI untuk operasi, dan
peran dan tanggung jawab untuk personil pemeliharaan proyek-proyek untuk
IT dan End User memaksimalkan TI kontribusi untuk
4.7 Menetapkan tanggung jawab untuk mengoptimalkan return portofolio
kinerja Quality Assurance (QA) fungsi dan perusahaan
memberikan kelompok QA dengan sistem 5.3 Teknologi informasi penganggaran
QA sesuai 5.4 Melaksanakan proses manajemen biaya
4.8 Menanamkan kepemilikan dan tanggung membandingkan biaya aktual dengan
jawab untuk risiko dalam bisnis yang anggaran.
berkaitan dengan IT pada tingkat senior 5.5 Manajemen manfaat
yang sesuai. Mendefinisikan dan Plan and Organise (PO6)
menetapkan peran penting untuk 6.1 Menentukan unsur-unsur lingkungan
mengelola risiko TI, termasuk tanggung pengendalian untuk IT, selaras dengan
jawab khusus untuk keamanan informasi, filosofi manajemen perusahaan dan gaya
keamanan fisik dan kepatuhan operasi.
4.9 Menyediakan bisnis dengan prosedur dan 6.2 Risiko teknologi informasi perusahaan
alat-alat, memungkinkan untuk mengatasi dan kerangka control
tanggung jawabnya untuk kepemilikan 6.3 Mengembangkan dan mempertahankan
data dan sistem informasi. serangkaian kebijakan untuk mendukung
4.10 Menerapkan praktek pengawasan yang strategi TI.
memadai dalam fungsi TI untuk 6.4 Kebijakan, standar dan prosedur
memastikan bahwa peran dan tanggung peluncuran
jawab itu dilakukan dengan benar, untuk 6.5 Komunikasi tujuan dan arah teknologi
menilai apakah semua personil memiliki informasi
kewenangan yang cukup dan sumber Plan and Organise (PO7)
daya untuk melaksanakan peran dan 7.1 Perekrutan dan retensi personil
tanggung jawab mereka, dan untuk 7.2 Kompetensi personil
umum meninjau KPI. 7.3 Peran staf
4.11 Menerapkan pembagian peran dan 7.4 Pelatihan pribadi
tanggung jawab yang mengurangi 7.5 Ketergantungan pada individu
kemungkinan untuk satu individu untuk 7.6 Izin prosedur personil
kompromi proses kritis.
7.7 Evaluasi kinerja kerja karyawan
4.12 Mengevaluasi kebutuhan kepegawaian 7.8 Perubahan pekerjaan dan pemutusan
secara teratur atau pada perubahan
Plan and Organise (PO8)
besar untuk bisnis, operasional atau
8.1 Sistem manajemen mutu
lingkungan TI untuk memastikan bahwa
fungsi IT memiliki sumber daya yang 8.2 Standar teknologi informasi dan praktek
cukup untuk secara memadai dan tepat kualitas
mendukung tujuan bisnis dan tujuan. 8.3 Pengembangan dan akuisisi standar
4.13 Mendefinisikan dan mengidentifikasi 8.4 Fokus pelanggan
personil IT kunci 8.5 Perbaikan terus-menerus
4.14 Pastikan bahwa konsultan dan tenaga 8.6 Pengukuran kualitas, pemantauan dan
kontrak yang mendukung fungsi TI ulasan
mengetahui dan mematuhi kebijakan Acquire and Implement (AI2)
organisasi untuk perlindungan aset 2.1 Desain tingkat tinggi
informasi organisasi sehingga mereka 2.2 Desain rinci
memenuhi disepakati persyaratan 2.3 Kontrol aplikasi dan auditability
2.4 Keamanan aplikasi dan ketersediaan
ISSN : 2461‐0690  21 
 
Volume 1 No 1 – 2015
Lppm3.bsi.ac.id/jurnal  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
 
2.5 Konfigurasi dan implementasi aplikasi informasi
perangkat lunak yang diperoleh 4.2 Rencana kesinambungan teknologi
2.6 Upgrade besar dari sistem yang ada informasi
2.7 Pengembangan perangkat lunak aplikasi 4.3 Pentingnya sumber daya teknologi
2.8 Jaminan kualitas perangkat lunak informasi
2.9 Aplikasi manajemen persyaratan 4.4 Pemeliharaan rencana kesinambungan
2.10 Pemeliharaan perangkat lunak aplikasi teknologi informasi
Acquire and Implement (AI3) 4.5 Pengujian rencana kesinambungan
3.1 Rencana akuisisi infrastruktur teknologi teknologi informasi
3.2 Perlindungan sumber daya infrastruktur 4.6 Rencana kesinambungan pelatihan
dan ketersediaan teknologi informasi
3.3 Pemeliharaan infrastruktur 4.7 Distribusi rencana kesinambungan
3.4 Lingkungan pengujian kelayakan teknologi informasi
Acquire and Implement (AI4) 4.8 Pemulihan layanan teknologi informasi
4.1 Perencanaan untuk solusi operasional dan kembalinya
4.2 Transfer pengetahuan untuk manajemen 4.9 Penyimpanan cadangan offsite
bisnis 4.10 Pasca kembalinya ulasan
4.3 Transfer pengetahuan kepada pengguna Delivery and Support (DS6)
akhir 6.1 Definisi layanan
4.4 Transfer pengetahuan pada operasi dan 6.2 Akuntansi teknologi informasi
staf pendukung 6.3 Biaya pemodelan dan pengisian
Acquire and Implement (AI5) 6.4 Pemeliharaan model biaya
5.1 Kontrol pengadaan Delivery and Support (DS7)
5.2 Kontrak manajemen pemasok 7.1 Identifikasi kebutuhan pendidikan dan
5.3 Pemilihan supplier pelatihan
5.4 Akuisisi sumber daya 7.2 Penyampaian pelatihan dan pendidikan
Acquire and Implement (AI7) 7.3 Evaluasi pelatihan yang diterima
7.1 Pelatihan Delivery and Support (DS8)
7.2 Rencana uji 8.1 Meja layanan
7.3 Rencana pelaksanaan 8.2 Pendaftaran permintaan pelanggan
7.4 Lingkungan pengujian 8.3 Insiden eskalasi
7.5 Sistem dan data konversi 8.4 Penutupan insiden
7.6 Pengujian perubahan 8.5 Pelaporan dan analisis trend
7.7 Tes penerimaan akhir Delivery and Support (DS10)
7.8 Promosi produksi 10.1 Identifikasi dan klasifikasi masalah
7.9 Pasca pelaksanaan ulasan 10.2 Pelacakan masalah dan resolusi
Delivery and Support (DS1) 10.3 Penutupan Program
1.1 Kerangka kerja manajemen tingkat 10.4 Integrasi konfigurasi, insiden dan
layanan manajemen masalah
1.2 Definisi layanan Delivery and Support (DS13)
1.3 Perjanjian tingkat layanan 13.1 Pendekatan monitoring
1.4 Perjanjian tingkat operasi 13.2 Definisi dan pengumpulan data
1.5 Pemantauan dan pelaporan pencapaian monitoring
tingkat pelayanan 13.3 Metode pemantauan
1.6 Ulasan perjanjian dan kontrak service 13.4 Penilaian kinerja
level 13.5 Papan dan pelaporan eksekutif
Delivery and Support (DS2) 13.6 Tindakan perbaikan
2.1 Identifikasi semua hubungan pemasok
2.2 Manajemen hubungan pemasok Penentuan tingkat kematangan (Maturity Level)
2.3 Manajemen risiko pemasok pada Program Studi Sistem Informasi STMIK
2.4 Pemantauan kinerja pemasok Lombok didapatkan dari hasil wawancara
Delivery and Support (DS3) langsung kepada Ketua Program Studi Sistem
3.1 Kinerja dan kapasitas perencanaan Informasi STMIK Lombok maka ukuran tingkat
3.2 Kinerja saat ini dan kapasitas kematangan dari penerapan Information
3.3 Kinerja masa depan dan kapasitas Technology (IT) Goverrnance berdasarkan
3.4 Ketersediaan sumber daya
framework COBIT 4.1 adalah sebagai berikut :
3.5 Pemantauan dan pelaporan
Delivery and Support (DS4)
4.1 Kerangka kelangsungan teknologi Table 4 Identifikasi Maturity Level

ISSN : 2461‐0690  22 
 
Volume 1 No 1 – 2015
Lppm3.bsi.ac.id/jurnal  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
 
PROCESS FINAL SCORE kesadaran, kegiatan pendidikan dan pelatihan.
Melakukan evaluasi pelatihan. Mengidentifikasi
PO2 2.9 dan mengevaluasi metode prenyampaian
PO3 2.8 pelatihan dan peralatan terbaik.
PO4 2.8 Rekomendasi II, adapun Input dan output yang
PO5 2.7 harus dihasilkan pada proses ini yaitu:
PO6 2.4 Input
PO7 2.6 a. Keterampilan dan kompetensi pengguna,
PO8 2.7 termasuk pelatihan individu; kebutuhan
AI2 2.9 pelatihan khusus
AI3 2.8 b. Materi pelatihan, persyaratan transfer
AI4 3.4 pengetahuan untuk implementasi solusi
AI5 3.0 c. OLA
AI7 1.9 d. Kebutuhan pelatihan khusus tentang
DS1 3.3 kesadaran keamanan
DS2 3.0 e. Laporan kepuasan pengguna
DS3 2.8
DS4 2.6 Output :
DS6 3.1 a. Laporan kinerja proses.
DS7 1.3 b. Update dokumentasi yang diperlukan.
DS8 2.2 Rekomendasi III, entitas pengendali yang harus
DS10 2.5 dipahami dan dimiliki oleh organisasi adalah :
DS13 2.4 c. Identifikasi Kebutuhan Pendidikan dan
Pelatihan
Dari hasil identifikasi Maturity Level dapat di d. Pengiriman Pelatihan dan Pendidikan
gambarkan jaring laba-laba pada gambar 1. Berdasarkan kebutuhan pendidikan dan
pelatihan yang teridentifikasi,
mengidentifikasi group sasaran dan
anggotanya, mekanisme pengiriman yang
efisien, guru, pelatih, dan mentor
e. Evaluasi Pelatihan yang Diterima

B. AI7 – Menginstal dan Mengakreditasi


Solusi dan Perubahan
Berdasarkan perhitungan maturity level, AI7 –
Menginstal dan Mengakreditasi Solusi dan
Perubahan berada pada tingkat repeatable.
Sehingga berikut adalah rekomendasi yang
dibutuhkan agar dapat meningkatkan kualitas
dari IT Process (AI7).
Rekomendasi I, ada 6 rangkaian aktivitas yang
harus dilaksanakan pada proses ini, yaitu
membangun dan meninjau rencana
Gambar 1 jaring laba-laba hasil identifikasi implementasi, mendefinisikan dan meninjau
maturity level strategi tes (kriteria masuk dan keluar) dan
metodologi rencana uji operasional, membangun
3.2. Rekomendasi dan mempertahankan repositori bisnis dan
A. DS7 – Mendidik dan Melatih Pengguna persyaratan teknis dan uji kasus untuk sistem
Berdasarkan hasil perhitungan pada Maturity yang terakreditasi, melakukan konversi sistem
Level proses DS7 merupakan proses yang dan tes integrasi di lingkungan pengujian,
memiliki nilai terendah. Rekomendasi I, ada lima mengerahkan lingkungan pengujian dan
rangkaian aktivitas yang harus dilaksanakan melakukan tes penerimaan akhir,
yaitu Mengidentifikasi dan mengkarakterisasi merekomendasikan promosi ke produksi
pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan oleh user. berdasarkan kriteria akreditasi yang telah
Membangun program pelatihan. Membangun disepakati,
ISSN : 2461‐0690  23 
 
Volume 1 No 1 – 2015
Lppm3.bsi.ac.id/jurnal  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
 
Rekomendasi II, input dan output yang harus Berdasarkan hasil mapping penulis antara
dihasilkan dari proses ini adalah : business goals Sekolah Tinggi Manajemen
Input : Informatika dan Komputer (STMIK) Lombok dan
COBIT 4.1, terdapat 9 Business Goals, 8
Information Technology (IT) Goals, 31
a. Standar teknologi Information Technology (IT) Process dari
b. Pemilik-pemilik sistem yang masing-masing Business Goals, dan 125 Control
terdokumentasi Objectives yang harus diperhatikan.
c. Standar pengembangan Rekomendasi yang harus diberikan kepada
d. Pedoman manajemen proyek dan rincian Program Studi Sistem Informasi adalah
rencana proyek seharusnya diperbanyak pelatihan dan
e. Sistem terkonfigurasi untuk diuji / diinstal pendidikan kepada staf Prodi SI,
f. petunjuk user, operasional, dukungan, mengidentifikasi kebutuhan pendidikan dan
teknis dan administrasi pelatihan bagi staf, dan mengevaluasi hasil
g. Procured items pendidikan pelatihan bagi staf Prodi SI.
h. Perubahan otorisasi
Saran
Output : Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi
a. Item konfigurasi dirilis Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)
b. Kesalahan dikenal dan diterima Lombok sebaiknya mulai menggunakan
c. Promotion to production Pedoman Information Technology (IT)
d. Software rilis dan rencana distribusi Governancebest practices yang baik seperti
e. Ulasan pasca-pelaksanaan COBIT (Control ObjectiveFor
f. Pemantauan kontrol internal InformationandRelated Technology) untuk
dijadikan acuan tetap dan untuk dapat
Rekomendasi III, entitas pengendalian yang melakukan pengukuran kinerja teknologi
harus dipahami dan dimiliki oleh Ketua STMIK informasinya sendiri.
Lombok dan pihak eksekutif lainnya adalah: Tidak semua proses audit IT
a. Pelatihan Governance dapat diuraikan secara detail
b. Rencana Pengujian sehingga hanya berupa aktivitas inti, perlu kajian
c. Rencana implementasi lebih lanjut secara detail, lebih lengkap dan
d. Pengujian Lingkungan komprehensif.
e. Konversi Sistem dan Data
f. Pengujian Perubahan Daftar Pustaka
g. Pengujian Penerimaan Akhir
h. Promosi ke Produksi [1]. Setiawan, Alexander. "Evaluasi
i. Ulasan Pasca-pelaksanaan Penerapan Teknologi Informasi di
Perguruan Tinggi Swasta Yogyakarta
4.1. Kesimpulan Dengan Menggunakan Model COBIT
Dari kematangan level yang sudah dibuat Framework." Prosiding SNATI, Hal. A
didapatkan level yang dicapai rata-rata memiliki (2008).
nilai 2 yaitu Repeatable yang artinya adalah [2]. Utomo, Agus Prasetyo, and Novita
Prodi SI memiliki pola untuk mengelola proses Mariana. "Analisis Tata Kelola Teknologi
berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang Informasi (It Governance) pada Bidang
yang pernah dilakukan sebelumnya. Prodi SI Akademik dengan Cobit Frame Work
telah menerapkan prosedur untuk dipatuhi oleh Studi Kasus pada Universitas Stikubank
karyawan, namun belum ada pelatihan dan Semarang." Dinamik-Jurnal Teknologi
komunikasi formal dari prosedur standar kepada Informasi 16.2 (2011).
setiap karyawan sehingga tanggung jawab dan [3]. Widjajanto, Budi, dkk. "Strategi
kepercayaan penuh diberikan kepada individu Peningkatan Proses Tata Kelola
yang memungkinkan terjadinya penyimpangan. Teknologi Informasi Universitas Xyz
Sedangkan Hasil identifikasi Maturity Level Domain Deliver And Support (Ds)
penulis mendapatkan 16 domain berada pada Framework Cobit 4.0." Semantik 2.1
Level Repeatable, 2 domain pada level Initial/Ad (2012).
Hoc, dan 2 domain pada level Defined.
ISSN : 2461‐0690  24 
 
Volume 1 No 1 – 2015
Lppm3.bsi.ac.id/jurnal  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
 
[4]. Wardani, Setia, and Mita Puspitasari.
"Audit Tata Kelola Teknologi Informasi
Mengunakan Framework Cobit Dengan
Model Maturity Level (Studi Kasus
Fakultas Abc." Jurnal Teknologi 7.1
(2014).
[5]. Barkah, Azhari Shouni. "Evaluasi
Penerapan Sistem Informasi Dan
Teknologi Informasi Menggunakan Cobit
Framework Di Stmik Amikom
Purwokerto." Pro Bisnis 8.1 (2015).
[6]. Setiawan, Herri. "IT Governance &
Penggunaan COBIT Framework." Jurnal
Sistem Informasi 2.2 (2014)
[7]. Arliyana, Audit Tata Kelola Sistem
Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Perguruan Tinggi (Studi Kasus: STMIK
PALANGKARAYA), Jurnal Speed Vol 7,
No 4 (2015): Speed 28 – 2015
[8]. Suryadi Syamsu, Evaluasi Tata Kelola
Teknologi Informasi Dengan Model
Maturity Level Menggunakan Framework
COBIT 4.1 (Studi Kasus: PT. Suracojaya
Abadi Motor), Jurnal Speed Vol 7, No 4
(2015): Speed 28 – 2015

ISSN : 2461‐0690  25 
 

You might also like