Professional Documents
Culture Documents
Road Map Reformasi Birokrasi Pelayanan P
Road Map Reformasi Birokrasi Pelayanan P
Road Map Reformasi Birokrasi Pelayanan P
Provinsi Riau
Trio Saputra1,
Bunga Chintia Utami2
Abstract
Purpose of this research is to describe the direction of bureaucracy reform road map policy in the field
of public service with the focus of service standard in riau provincial government. This research uses
qualitative analysis, field data obtained in Riau Province is set in description or report in the form of
table, so it can get a clear picture about what is going on about the direction of bureaucratic reform
policy of Riau Province public service. government. Data analysis through continuous verification
process, then got the conclusion grounding. Results of the research indicates that the road map of
bureaucratic reform of the provincial government in the field of public service already has the
standard of service but has not provided the form of legality and seriousness in the form of promise of
giving the right of society in service. In SOP subindicators for the implementation of service
standards already exist in most types of services, but improvements to service standards do not
involve stakeholders and improvements to SOP have not been done regularly. Therefore, the direction
and policy of bureaucratic reform especially in the field of public services must be prepared in
accordance with the action plan because this stage is important to describe the activities and
techniques in more detail in a short period of one year.
Keywords:
Bureaucratic Reform, Public Service, Government, Road Map
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan arah kebijakan road map reformasi
birokrasi bidang pelayanan publik dengan fokus standar pelayanan di pemerintah provinsi
riau. Metode penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, data lapangan yang diperoleh
pada pemerintah Provinsi Riau dituangkan dalam suatu uraian atau laporan dalam bentuk
tabel, dengan demikian dapat memperoleh gambaran yang jelas apa yang sedang terjadi
mengenai arah kebijakan reformasi birokrasi pelayanan publik pemerintah Provinsi Riau.
analisis data melalui proses verifikasi secara terus menerus, maka diperoleh kesimpulan
bersifat grounded.Hasil penelitian menunjukkan road map reformasi birokrasi pemerintah
Provinsi Riau di bidang pelayanan publik sudah memiliki standar pelayanan tetapi belum
memberikan bentuk legalitas dan kesungguhan dalam bentuk janji yang memberikan hak
masyarakat dalam pelayanan.Subindikator SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan sudah
ada pada sebagian besar jenis pelayanan, tetapi perbaikan atas standar pelayanan tidak
melibatkan stakeholder dan perbaikan atas SOP belum berkala. Untuk itu sebaiknya arah
1
Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning
Trio_saputra@unilak.ac.id
2
Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning
dan kebijakan reformasi birokrasi khususnya dibidang pelayanan publik disusun sesesuai
rencana aksi karena tahap ini penting menggambarkan kegiatan yang lebih detail dan
teknik dalam waktu singkat yaitu satu tahun.
Kata Kunci :
Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik, Pemerintah, Road Map
Pendahuluan
tata kelola pemerintahan yang baik, maka perlu melakukan reformasi birokrasi
arah yang lebih baik. Dampak perubahannya adalah kepada struktur dan sistem
yang ada di dalam birokrasi tersebut. Sistem adalah kaitan antar unsur atau elemen
birokrasi mengikat terhadap sistem dan struktur yang ada dalam birokrasi untuk
peningkatan semua unsur reformasi birokrasi. Hasil yang diharapkan dari reformasi
mudah melalui sistem secara online dan pembuatan sistem agar pengelolaan data
berimplikasi pada buruknya kinerja birokrasi. Namun masih ada sedikit birokrasi
pemerintah daerah dengan kinerja yang cukup baik, sebagai solusi terbaik bagi
daerah menjadi sangat penting untuk dibenahi. Hal ini selaras pula dengan
salah satu area reformasi akan memberikan perspektifrancangan besar yang akan
kaitannya dengan bidang yang lain. Apalagi dengan menganut sistem pemerintahan
kebutuhan rakyat.
Kinerja pelayanan publik yang buruk dapat disebabkan oleh beberapa hal,
sehat dan baik, akan memberikan dampak pelayanan yang baik bagi aparatur
bekerja secara baik dan profesional. Selain itu sistem dan tatanan organisasi sangat
yang cukup besar bagi perbaikan terhadap sistem birokrasi pada pemerintahan saat
ini. Aspek penilaian kinerja pelayanan publik menjadi indikator penting dalam
2013). Road Map Reformasi Pemerintah Provinsi dalam konteks tersebut, pada
2009). Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi Riau adalah pedoman
pelaksanaan proses tiada henti reformasi birokrasi di Provinsi Riau dalam jangka
pelayanan publik.
sebagai berikut: (1) Manajemen Perubahan memperoleh nilai 0,82 dari nilai
undangan memperoleh nilai 2,09 dari nilai maksimal 5 dengan persentase capaian
sebesar 41,75% , (3) Penataan dan penguatan organisasi memperoleh nilai 1,17 dari nilai
maksimal 6 dengan persentase capaian sebesar 19,44% , (4) Penataan tata laksana
memperoleh nilai 1,71 dari nilai maksimal 5 dengan persentase capaian sebesar
34,13%, (5) Penataan sistem manajemen SDM memperoleh nilai 8,68 dari nilai
memperoleh nilai 1,88 dari nilai maksimal 6 dengan persentase capaian sebesar
31,27%, (7) Penguatan pengawasan memperoleh nilai 3,61 dari nilai maksimal12
dengan persentase capaian sebesar 30,12%, (8) Peningkatan kualitas pelayanan publik
memperoleh nilai 2,64 dari nilai maksimal 6 dengan persentase capaian sebesar
31,27%. Sehingga total nilai omponen pengungkit sebesar 22,59 dengan persentase
Secara umum Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi Riau berisi
gambaran kondisi Pemerintah Provinsi Riau saat ini, kondisi yang diharapkan
tanggap bencana yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 61 Tahun
2015 tentang prosedur tetap pengendalian bencana kebakaran hutan dan lahan di
Provinsi Riau(Gubernur Riau, 2015); (2) Zona integritas bebas dari korupsi RSUD
Arifin Achmad provinsi riau pada tahun 2015; (3) Penetapan standar pelayanan
publik dan pelaksanaan evaluasi pada seluruh SKPD pada tahun 2015; (4) Rumah
sakit jiwa daerah Provinsi Riau telah mencanangkan wilayah bebas korupsi dan
menuju wilayah birokrasi bersih dan melayani pada tahun 2015; (5) Penghargaan
dari KEMPAN-RB kepada RSUD Arifin Achmad untuk kategori pelayanan terbaik
pada pasien; (6) Penghargaan KEMPAN-RB kepada BP2T Provinsi Riau untuk
pelayanan terbaik dalam perizinan; (7) Nominasi PTSP terbaik, Citra pelayanan
capaian tersebut menjadi beberapa hasil positif yang telah dihasilkan pemerintah
Pelayanan Publik seperti kulit pada reformasi birokrasi. Sehingga mudah bagi
masyarakat untuk mengetahui apakah kulit tersebut kasar atau halus atau apakah
pelayanan publik baik yang dilakukan oleh penyelenggara layanan maupun yang
Kinerja pelayanan publik yang buruk dapat disebabkan oleh beberapa hal
antara lain lingkungan, sistem dan kepemimpinan (Hayat, 2016) menjelaskan bahwa
Ombudsman.
Pemerintah Provinsi Riau sebagai institusi pelayanan publik mengemban salah satu
tugas sebagai pelaksana pelayanan publik. Mengacu pada latar belakang tersebut
Metode Penelitian
Fokus penelitian adalah arah kebijakan reformasi birokrasi pelayanan publik dengan
aspek lainnya akan dibahas pada jurnal berikutnya. Hasil penelitian yang baik
tentunya harus ditunjang oleh data yang akurat sesuai dengan apa yang
dikehendaki, data tersebut harus digali dari sumber-sumber yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data
dapat diperoleh. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah
data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jabawan tertulis dan berupa data
aktual yang didapat dari penelitian lapangan, yang diperoleh peneliti langsung dari
Riau dan Ketua Ombusman Provinsi Riau.Data skunder yang diperoleh dari
sumber lain yang berhubungan dengan obyek yang diteliti. Hal ini diperlukan
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif
berikut:“Data yang muncul berupa kata-kata dan bukan merupakan angka. Data itu
menganalisa dan mencari makna dari data yang telah dikumpulkan melalui
pencarian pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul dan
sebagainya, yang dituangkan dalam kesimpulan yang masih bersifat tentatif, akan
tetapi dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus menerus,
secara induktif, yaitu dengan penarikan kesimpulan yang dimulai dari hal-hal yang
Pemerintah Provinsi Riau dalam menuju tata kelola pemerintahan yang baik
Riau, 2016). Semua instansi atau organisasi pemerintahan wajib untuk membenahi
Karena pelayanan publik merupakan salah satu indikator penting dari 8 area
menciptakan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (good governance),
pemerintah yang bersih (clean government), dan bebas(Haribowo & Wijaya, 2012)
Reformasi Birokrasi telah membuat standarisasi bagi pelayanan publik dalam suatu
instansi yang ditetapkan melalui keputusan Menteri PAN RB Nomor 63 Tahun 2003.
keamanan pelayanan
Riau tahun 2015-2019 maka telah dibuat sesuai dengan prioritas program reformasi
birokrasi setiap tahunnya. Prioritas yang terkait dibidang pelayanan publik dengan
prioritas program Reformasi Birokrasi tahun 2015 adalah fasilitas pembinaan unit
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berzona integritas, wilayah bebas
Sejalan dengan hal tersebut ada beberapa faktor penting yang perlu perhatikan
pada dalam menyusun road map reformasi birokrasi adalah penilaian kinerja
sumber daya aparatur pelayanan publik adanya reward dan punishment bagi pegawai
yang mempunyai prestasi kinerja. Prestasi kinerja dibuktikan oleh sasaran kerja
pegawai yang dinilai oleh atasan dengan menunjukkan nilai yang diperoleh, target
yang telah dilakukan dan waktu penyelesaian. Semangat dan motivasi pegawai
untuk mengetahui kecocokan dengan kondisi dan bukti lapangan. Proses verifikasi
tetapi hanya 3 SKPD sampel yang diajukan saja dan setiap tahunnya sampel tidak
pada area Pelayanan Publik menunjukkan hasil sebagaimana tertera dalam tabel
dibawah ini.
Tabel 3. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Area Pelayanan Publik
Setiap aspek dalam area pelayanan tersebut memiliki capaian indikator masing-
Sedangkan aspek standar pelayanan berada pada posisi cukup baik yaitu tercapaia
sebesar 60%.
meliputi beberapa indikator yaitu: (1) Terdapat kebijakan standar pelayanan; (2)
standar pelayanan; (4) Dilakukan review dan perbaikan atas standar pelayanan; (5)
Dilakukan review dan perbaikan atas SOP. Setiap indikator tersebut memiliki tolak
ukur yang jelas dan harus diikuti dengan bukti pelaksanaannya. Standar pelayanan
meliputi beberapa indikator yaitu: (1) Terdapat kebijakan standar pelayanan; (2)
Standar pelayanan telah dimaklumatkan; (3) Terdapat SOP bagi pelaksanaan
standar pelayanan; (4) Dilakukan review dan perbaikan atas standar pelayanan; (5)
Dilakukan review dan perbaikan atas SOP. Setiap indikator tersebut memiliki tolak
ukur yang jelas dan harus diikuti dengan bukti pelaksanaannya (Suryanto, 2014).
dijelaskan bahwa standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai
Provinsi Riau telah memiliki Standar Pelayanan tetapi subindikator lainnya masih
mendapatkan pelayanan yang lebih transparan dan efisien. Standar pelayanan akan
waktu pelayanan yang tidak bisa diprediksi biasanya cenderung sangat lama karena
tidak ada batasan waktu, masyarakat yang boros waktu karena kelengkapan
persyaratan kurang karena tidak ada panduan yang jelas dan sebagainya.
Beberapa hal yang telah diatur terkait standar pelayanan yaitu pelaksanaan
wajib mengikut sertakan masyarakat dan pihak terkait, dan standar pelayanan harus
pelayanan setidaknya harus meliputi: (1) dasar hukum; (2) persyaratan; (3) sistem,
mekanisme, dan prosedur; (4) jangka waktu penyelesaian; (5) biaya/tarif; (6) produk
pelayanan; (7) sarana, prasarana, dan/atau fasilitas; (8) kompetensi pelaksana; (9)
pengawasan internal; (10) penanganan pengaduan, saran, dan masukan; (11) jumlah
bebas dari bahaya, dan risiko keraguraguan; dan (14) evaluasi kinerja pelaksana.
legalitas dan kesungguhan dalam bentuk ikrar yang memberikan hak masyarakat
dalam pelayanan. Maklumat standar pelayanan harus diletakkan pada tempat yang
mudah diakses publik. Hal ini bertujuan agar informasi yang terdapat dalam
Selain itu, ada juga maklumat pelayanan yang merupakan janji penyelenggara
pelayanan yang telah ditetapkan dan apabila tidak menepati janji ini maka kami siap
untuk memberikan rasa aman dan nyaman akan dilayani dengan baik oleh
penyelenggara layanan.
pelayanan sudah ada pada sebagian besar jenis pelayanan, review dan perbaikan
atas standar pelayanan tidak melibatkan stakeholder dan review dan perbaikan atas
SOP belum berkala. Pemerintah Provinsi Riau telah memiliki payung hukum terkait
adalah Sekretariat Daerah(Setda) Provinsi Riau pada Tahun 2015. Setda telah
memiliki sekitar 198 jenis SOP Pelayanan yang ada Dilingkungan Sekretariat Daerah
Provinsi Riau.
pelaksana, dan Biro Organisasi dalam melakukan riview dan perbaikan Padahal
stakeholder adalah semua elemen/pihak terkait dalam sebuah kebijakan baik itu
LSM/Komunitas, pengusaha dan sebagainya. Sehingga wajar jika belum ada jenis
layanan yang review dan perbaiakn SOP melibatkan stakeholder (Josef Kurniawan
Kairupan, 2014).
yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan atau lebih baik
dari standar pelayanan minimal (Saputra, 2016). Untuk itu evaluasi pegawai sebagai
ditentukan oleh keberadaan Standar Minimal Pelayanan (SPM). Hal itu juga
Riau dilakukan secara tidak berkala. Padahal dalam Peraturan Gubernur Riau
dijelaskan dengan tegas bahwa pengkajian ulang SOP dilakukan minimal sekali
dalam dua tahun. Hal ini perlu mendapat perhatian lebih karena sudah ada
peraturan yang mengikat. Namun kelemahan dari peraturan ini belum menjelaskan
sanksi jika tidak mematuhi pelaksanaan review berkala dan sanksi jika tidak
melaksanakan Peraturan Gubernur tersebut. Hal yang sama juga terjadi pada review
dan perbaikan standar pelayanan yag tidak dilakukan secara berkala dan tidak
melibatkan stakeholder.
Keterlibatan masyarakat dan pihak terkait lainnya sangat penting baik dalam
dalam penyusunan standar pelayanan dan SOP bertujuan agar mendapat tanggapan
dan respon masyarakat atas standar pelayanan dan SOP yang disusun. Sehingga
pelayanan yang diberikan menjadi lebih berkualitas dan sesuai dengan harapan
masyarakat.
ditingkatkan hasilnya karena semua subindikator yang ada bersifat teknis. Sehingga
lebih mudah untuk diperbaiki dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Hal-hal
yang perlu diperhatikan yaitu : pertama, Sumber Daya Aparatur yang memahami
menuangkan proses kerja ke dalam bagan alur SOP jika Sumber Daya Aparatur
tidak paham apa, yang dikerjakan, bagaimana proses layanan dan siapa pihak yang
teknologi informasi.
tetapi sebuah komitmen. Oleh karena itu budaya birokrasi harus berubah dengan
adalah salah satu faktor penting untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
pada pemerintah. pemangku kepentingan harus melihat ini dengan baik agar
pelayanan prima tidak hanya untuk pejabat tetapi juga kepada publik.
2015). (miftha thoha, 2000) Hal penting tersebut meliputi keterlibatan Stake holder
baik dalam penyusunan maupun review SOP dan penambahan pasal sanksi jika
Pemerintah Provinsi Riau bisa lebih mudah memetakan penjabaran arah dan
Roadmap adalah dengan cara menyusun rencana aksi sesuai. Rencana aksi harus
dibuat berdasarkan arah kebijakan yang sudah ditetapkan. Rencana aksi menjadi
penting karena menggambarkan tahapan kegiatan yang lebih detail dan teknis
dalam kurun waktu lebih singkat, yaitu 1 (satu) tahun. Rencana aksi disusun dengan
tahun sebelumnya. (2) Rencana aksi menyesuaikan dengan arah dan kebijakan
Roadmap reformasi Birokrasi yang telah ditetapkan pada tahun yang berlaku. (3)
Rencana aksi dibuat kedalam sebuah format tabel yang memudahkan setiap
stakeholder memahaminya. Contoh format Rencana Aksi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4. Rencana Aksi Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2016
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Waktu Penang
No Rencana Aksi Indikator Target Anggaran Kegiatan Output
Penyelesaian GungJawab
1 Penyusunan Standar Minggu ke-II Standar - Bagian Menetapkan Maklumat
Standar pelayanan September Pelayanan Organisasi maklumat Pelayanan
Pelayanan yang beserta SOP 2016 dan SOP pelayanan
Optimal telah disusun untuk setiap
jenis layanan
Review dan Perbaikan
perbaikan atas Standar
standar Pelayanan dan
pelayanan dan SOP
SOP yang ada
2 Penyusunan Terdapat Minggu ke-IV Budaya - Bagian Menyusun Kebijakan
Kebijakan reward/punish September Pelayanan Hukum kebijakan
tentang Sistem ment terkait 2016 Prima tentang sistem
Pemberian pemberian reward/punishme
Layanan yang layanan n pemberian
mencakup layanan
reward/punishment
3 Tranparansi Hasil Survey Minggu ke-I Survey - Bagian Menyediakan Akses atas
Penilaian Kepuasan September Kepuasan Organisasi akses kepada Hasil Survei
Kepuasan Masyarakat 2016 Masyarak masyarakat
Terhadap dapat diakses at untuk melihat
Pelayanan oleh hasil survey
masyarakat atas kepuasan
layanan
Melakukan Laporan
tindak lakjut Tindak Lanjut
atas hasil
survey
kepuasan
masyarakat
terhadap
pelayanan
Melakukan Aplikasi
pembenahan pengaduan
terhadap
pengaduan
melalui
teknologi
informasi secara
berkala.
Rencana aksi pelayanan publik juga harus menyesuaikan dengan arah dan
kebijakan Roadmap reformasi Birokrasi yang telah ditetapkan pada tahun yang
berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa rencana aksi menjadi konsep turunan dari
sebuah garis besar target reformasi birokrasi. Jika diumpakan target Reformasi
Birokrasi adalah seluruh layanan memiliki standar pelayanan maka rencana aksi
tahun berjalan harus mendukung pencapaian target tersebut, misalnya rencana aksi
standar pelayanan. Selain itu rencana aksi tersebut harus menunjukkan pencacahan
untuk mencapai target lima tahunan roadmap reformasi birokrasi. Jika akhir tahun
Selain itu, rencana aksi harus dibuat dalam sebuah format tabel yang
pelayanan publik di Provinsi Riau. Rencana aksi harus merupakan langkah konkret
Kesimpulan
provinsi riau sudah memiliki standar pelayanan tetapi belum memberikan bentuk
legalitas dan kesungguhan dalam bentuk janji yang memberikan hak masyarakat
dalam pelayanan. (2) Subindikator SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan sudah
ada pada sebagian besar jenis pelayanan, tetapi perbaikan atas standar pelayanan
tidak melibatkan stakeholder dan perbaikan atas SOP belum berkala (3) Peraturan
dalam melakukan riview dan perbaikan Padahal stakeholder adalah semua elemen
atau pihak terkait dalam sebuah kebijakan baik itu pemberi/pelaksana layanan
sebagainya.
menuangkan proses kerja ke dalam bagan alur SOP karena Sumber Daya Aparatur
tidak paham apa yang dikerjakan, oleh karena itu perlunya bimbingan teknis
aturan dan reward kepada pegawai yang berprestasi. secara tidak langsung hal ini
Saran penulis dalam penelitian ini tentang road map reformasi birokrasi
pelayanan publik sesuai dengan road map dengan cara menyusun rencana aksi
sesuai, karena tahap ini penting menggambarkan kegiatan yang lebih detail dan
teknik dalam waktu singkat yaitu satu tahun. selanjutnya meningkatkan partisipasi
dalam perbaikan pelayanan publik dengan memberi saran dan masukan terhadap
Daftar Pustaka