Professional Documents
Culture Documents
1 SM
1 SM
Hal. 62-69
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang
50275 Telepon (024) 7474754; Fax. (024) 76480690
email: nanasalimna@yahoo.co.id
Abstract
Artificial rice is rice made from non-carbohydrate rice approached or exceeded conventional
rice. Making artificial rice from cassava flour and kidney bean flour is solution for the needs of
healthy food society . This experiment aims to analyze and assess the nutritional value of artificial
rice made from cassava flour and kidney bean by means of proximate analysis and to analyze and
assess the preference level for artificial rice. Experimental studies using a Completely Randomized
Design (CRD) with one factor, namely the number of comparisons cassava flour to kidney bean
flour, consisted of 3 standard formula is F1 with comparison between cassava and kidney bean
flour as much 2:1, F2 with comparison between cassava and kidney bean flour as much 1:1 and F3
with comparison between cassava and kidney bean flour as much 1:2. The methods of this
experiment were proximate analysis and test preferences value. The results show that the formula
of artifisial rice that the best nutrition has formula with a ratio of cassava flour and kidney bean
was F3 with comparison between cassava and kidney bean flour as much 1:2. Formula F3 has ash
content of 3,8%; water content 9,2%; crude fiber content of 7,4%; 8% protein; carbohydrate
content 78,5% and antioxidant levels 21,6%. Test the preferences value show that the artificial rice
made from cassava and kidney bean flour formula is F1 with comparison between cassava and
kidney bean flour as much 2:1, followed of F3 with comparison between cassava and kidney bean
flour as much 1:2 and F2 with comparison between cassava and kidney bean flour as much 1:1.
Abstrak
Beras artifisial adalah beras yang dibuat dari non padi dengan kandungan karbohidrat
mendekati atau melebihi beras. Beras artifisial berbahan dasar tepung singkong dan kacang merah
merupakan solusi untuk kebutuhan masyarakat akan pangan yang sehat. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis dan mengkaji kandungan gizi beras artifisial berbahan dasar tepung singkong
dan kacang merah ditinjau dari analisis proksimat dan mengkaji tingkat kesukaan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yaitu jumlah
perbandingan tepung singkong dan tepung kacang merah yang terdiri dari 3 taraf yaitu formula F1
dengan perbandingan tepung singkong dengan tepung kacang merah sebesar 2:1, F2 dengan
perbandingan tepung singkong dengan tepung kacang merah sebesar 1:1 dan F3 dengan
perbandingan tepung singkong dengan tepung kacang merah sebesar 1:2. Metode dari penelitian
ini meliputi analisis proksimat dan uji nilai kesukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula
beras artifisial berbahan dasar tepung singkong dan kacang merah yang memiliki kualitas gizi
terbaik yaitu formula F3 dengan perbandingan tepung singkong dengan tepung kacang merah
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 62-69
sebesar 1:2 dengan kadar abu sebesar 3,8%; kadar air 18%; kadar serat kasar 7,4%; kadar protein
21,6% dan kadar karbohidrat 55,5%. Uji nilai kesukaan menunjukan bahwa beras artifisial
berbahan dasar tepung singkong dan kacang merah adalah F1 dengan perbandingan tepung
singkong dengan tepung kacang merah sebanyak 2:1 diikuti F3 dengan perbandingan tepung
singkong dengan tepung kacang merah sebanyak 2:1 dan F2 dengan perbandingan tepung singkong
dengan tepung kacang merah sebanyak 1:1.
Kadar air(%)
16.730b
1996). 17
16 15.645c
5 15
3.890a
4 3.291b 14
kadar abu(%)
3.0228b
3 F1(2:1) F2(1:1) F3(1:2)
Perbandingan Tepung Ubi Kayu dan
2
Kacang Merah
1
Gambar 2. Kadar Air Beras Artifisial
0
F1(2:1) F2(1:1) F3(1:2) Gambar 2. menunjukan bahwa
Perbandingan Tepung Ubi Kayu dan kadar air dari ketiga formula beras
Kacang Merah
berkisar 15,6-18%. Ketiga formula beras
Gambar 1. Kadar Abu Beras Artifisial artifisial memiliki kadar air yang berbeda
jauh karena proses pengeringan yang
dilakukan menggunakan sinar matahari
Hasil penelitian menunjukan bahwa sehingga tidak diketahui suhunya,
terjadi peningkatan kadar abu seiring akibatnya proses pengeringannya tidak
penambahan tepung kacang merah yaitu merata dan hanya bagian luar saja yang
3,0-3,8%. Kadar abu beras artifisial kering tetapi bagian dalam belum kering.
semakin tinggi seiring peningkatan jumlah Kadar air yang tinggi pada produk beras
tepung kacang merah. Hal ini sesuai artifisial tidak sesuai yang diinginkan
dengan pernyataan Nurfi (2010), kacang karena tidak bisa menjaga daya tahan
merah mengandung kalsium 65 mg, produk beras artifisial tersebut. Jumlah
fosfor 44 mg dan besi 1,1 g per 100 g kandungan air pada bahan akan
bahan. Beras artifisial yang dihasilkan mempengaruhi daya tahan bahan
masih dikatakan layak untuk dijadikan tersebut terhadap serangan mikroba.
bahan makanan karena sesuai dengan Kadar air beras artifisial berbahan dasar
standar Badan Pengawasan Obat dan tepung singkong dan kacang merah hasil
Makanan yaitu kadar abu tidak boleh penelitian ini berada diatas 12%,
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 62-69
sehingga berada diatas kadar air yang mendapatkan kadar air beras artifisial
ditetapkan, maka dari itu pertumbuhan dibawah 12% harus dilakukan
kapang bisa terjadi pada beras artifisial pengeringan lanjutan.
setelah disimpan beberapa saat, sangat
berbeda dengan kandungan beras murni,
yaitu sebesar 11,62% sehingga untuk
Tabel 1. Hasil Pengamatan terhadap Analisis Proksimat Beras Artifisial Berbahan Tepung Ubi Kayu dan Tepung Kacang
Merah
Proksimat Perbandingan Tepung Singkong dan Tepung Kacang Merah
Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan nilai yang tidak
berbeda nyata (P>0.05)
Kadar Serat Kasar Beras Artifisial memiliki kadar serat kasar berkisar 7,1-
Menurut Siregar (2003), serat 9,2%. Hasil analisis sidik ragam dan uji
kasar adalah senyawa yang tidak dapat Duncan kadar serat kasar (Gambar 3)
dicerna dalam organ pencernaan manusia menunjukkan tidak adanya perbedaan
maupun hewan. Serat kasar tersusun atas yang nyata antara ketiga formula beras
selulosa, gum, hemiselulosa, pektin dan artifisial berbahan dasar tepung singkong
lignin. dan kacang merah. Hal ini disebabkan
karena kadar serat kasar singkong dan
10 9.207a kacang merah hampir sama. Kadar serat
kasar beras artifisial berbahan dasar
kadar serat kasar(%)
7.118b 7.435b
8
tepung singkong dan kacang merah masih
6 layak untuk dikonsumsi, karena
4 jumlahnya berada jauh dibawah standar
2 yang ditentukan oleh Badan Pengawas
0 Obat dan Makanan yaitu sebesar 36%.
F1(2:1) F2(1:1) F3(1:2)
Kadar Protein Beras artifisial
Perbandingan Tepung Ubi Kayu dan
Kacang Merah Protein merupakan zat makanan
yang penting bagi tubuh karena zat ini
Gambar 3. Kadar Serat Kasar Beras Artifisial berfungsi sebagai bahan bakar dalam
tubuh, zat pembangun dan pengatur
Gambar 3. menunjukan bahwa (Winarno, 2008). Hasil analisis sidik
ketiga formula beras artifisial berbahan ragam dan uji Duncan kadar protein
dasar tepung singkong dan kacang merah (Gambar 4) menunjukkan adanya
perbedaan yang nyata antara ketiga
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 62-69
produk formula beras artifisial berbahan Karbohidrat adalah zat gizi penting
dasar tepung singkong dan kacang dalam kehidupan manusia karena
merah. Hal ini disebabkan karena berfungsi sebagai sumber energi utama
perbedaan jumlah tepung yang digunakan manusia. Karbohidrat dapat memenuhi
sehingga mengakibatkan perbedaan 60-70% kebutuhan energi tubuh
jumlah protein pada bahan baku dan juga (Winarno, 2008).
pada produk beras artifisial.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 80 67.584a
terjadi peningkatan jumlah protein pada 63.433b
Kadar karbohidrat(%)
55.505c
60
beras artifisial berbahan dasar tepung
singkong dan kacang merah seiring 40
penambahan jumlah tepung kacang 20
merah yaitu 12,7-21,6%. Hal ini
disebabkan karena tepung kacang merah 0
mengandung protein yang lebih tinggi F1(2:1) F2(1:1) F3(1:2)
dibandingkan tepung singkong. Tingginya Perbandingan Tepung Ubi Kayu
kandungan protein bisa juga disebabkan dan Kacang Merah
oleh kandungan nitrogen pada tempat
tumbuh kacang merah lebih tinggi Gambar 5. Kadar Protein Beras Artifisial
karbohidrat di dalam massa yang singkong dan tepung kacang merah 2:1
tertinggal. menghasilkan warna putih kecoklatan
yang lebih disukai panelis, dibandingkan
Uji Nilai Kesukaan Beras Artifisial pada formula 1:1.
kacang merah yang kurang enak masih memiliki kualitas gizi paling baik adalah
bisa ditolerir oleh panelis. Hal ini formula 1:2 dengan kadar abu sebesar
disebabkan karena sudah menurunya 3,8%; kadar air 18%; kadar serat kasar
kemampuan sensoris panelis yang 7,4%; kadar protein 21,6% dan kadar
disebabkan oleh bertambahnya usia. Hal karbohidrat 55,5%. Secara umum aroma
ini sesuai dengan pernyataan Papas et al. beras artifisial berbahan dasar tepung
(1991), dengan bertambahnya usia singkong dan kacang merah kurang
seseorang, jumlah papilla lambat laun disukai panelis, namun dari segi rasa dan
akan berkurang. Papilla adalah saraf warna panelis rata-rata menyukainya.
penerima rangsang rasa.