Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Aprilianio et al, Optimasi Sodium Starch Glycolate dan Crospovidone sebagai Superdisintegran dalam...

Optimasi Sodium Starch Glycolate dan Crospovidone sebagai


Superdisintegran dalam Sediaan Orally Disintegrating Tablet
Meloksikam
(Optimization of Sodium Starch Glycolate and Crospovidone as
Superdisintegrant in Orally Disintegrating Meloxicam Tablet
Dosage Form)
Eunike Aprilianio, Lusia Oktora Ruma Kumala Sari, Eka Deddy Irawan
Fakultas Farmasi Universitas Jember
Jalan Kalimantan I/2 Jember, 68121
email korespondensi: oktora@unej.ac.id

Abstract
Meloxicam is the second class of biopharmaceutical classification system that its solubility
needs to be improved. Therefore, in this study solid dispersion of meloxicam were prepared
using PEG 6000. Meloxicam is used to treat osteoarthritis that particularly experienced by
geriatric patients. Geriatric patients have a difficulty to swallow conventional capsule or
tablet, but orally disintegrating tablet (ODT) overcome this difficulty. The basic of ODT
formulation is the use of superdisintegrant, like sodium starch glycolate (SSG) and
crospovidone. The aim of this study was to find out the combination of superdisintegrant
that shows optimum fomulation. The effect of superdisintegrant and their combination on
hardness, friability, disintegration time and percentage of drugs released in 30 minutes (T 30)
also investigated. The design of formula used the simplex latice design with two component
mixture: SSG and crospovidone. Results showed that the combination affected not
significantly on disintegration time and friability of ODT, but they could improve hardness
and T30. The optimum formula found at combination of 0 mg SSG and 8 mg crospovidone in
200 mg tablet.

Keywords: meloxicam, sodium starch glycolate, crospovidone, ODT, simplex lattice design

Abstrak
Meloksikam merupakan biopharmaceutical classification system kelas 2 yang kelarutannya
perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dispersi padat meloksikam dibuat
dengan menggunakan PEG 6000. Meloksikam digunakan untuk terapi osteoarthritis yang
dialami oleh pasien lansia. Pasien lansia mengalami kesulitan dalam menelan kapsul atau
tablet konvensional, namun dapat diatasi dengan sediaan orally disintegrating tablet (ODT).
Dasar formulasi ODT adalah peggunaan superdisintegran, seperti sodium starch glycolate
(SSG) dan crospovidone. Formula disusun menggunakan simplex lattice design dengan
dua komponen campuran: SSG dan crospovidone. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kombinasi SSG dan crospovidone yang menunjukkan formula optimum serta
mengetahui pengaruh masing-masing superdisintegran dan kombinasinya terhadap
kekerasan, kerapuhan, waktu disintegrasi, dan persentase obat terlepas pada menit ke-30
(T30). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi superdisintegran tersebut
memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap waktu disintegrasi dan kerapuhan
tablet, namun kombinasinya dapat meningkatkan kekerasan dan T 30. Formula optimum
yang didapat adalah 0 mg SSG dan 8 mg crospovidone dalam 200 mg tablet.

Kata kunci: meloksikam, sodium starch glycolate, crospovidone, ODT, simplex


lattice design

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 5 (3), September, 2017 399


Aprilianio et al, Optimasi Sodium Starch Glycolate dan Crospovidone sebagai Superdisintegran dalam...

Pendahuluan terhadap waktu disintegrasi, karakteristik fisik


tablet (kekerasan dan kerapuhan), dan T30.
Osteoarthritis merupakan kondisi yang
menggambarkan kerusakan pada kartilago Metode Penelitian
artikular dan menyebabkan timbulnya rasa nyeri
sehingga menurunkan aktivitas pasien, terutama Penelitian ini merupakan penelitian
pada pasien lansia [1]. Salah satu pengobatan eksperimental laboratorik dengan variabel
osteoarthritis adalah pemberian non steroid anti penelitian berupa jumlah SSG dan
inflammatory drug (NSAID). Meloksikam crospovidone. Penelitian dilakukan di
merupakan derivat oksikam yang termasuk Laboratorium Teknologi Farmasi Bagian
dalam kelompok NSAID yang dikembangkan Farmasetika dan Laboratorium Analisis
untuk pengobatan penyakit inflamasi seperti Instrumen Bagian Kimia Farmasi Fakultas
osteoarthritis [2]. Berdasarkan Farmasi Universitas Jember pada bulan
biopharmaceutical classification system (BCS), November 2016 hingga Maret 2017.
obat yang tergolong dalam BCS kelas 2 adalah Bahan-bahan yang digunakan dalam
obat yang memiliki permeabilitas yang tinggi penelitian ini adalah meloksikam (Zhejiang
terhadap membran namun memiliki kelarutan Excel, China); sodium starch glycolate,
yang rendah [3], salah satunya adalah crospovidone, avicel PH 102, aspartam,
meloksikam sehingga kelarutan meloksikam magnesium stearat, dan talkum (PT. Brataco
perlu ditingkatkan. Teknik yang telah berhasil Chemical); manitol (Asian Chemical).
meningkatkan kelarutan meloksikam adalah
pembuatan meloksikam dalam bentuk dispersi Preparasi dan evaluasi dispersi padat
padat dengan PEG 6000 sebagai matriks [4]. meloksikam
Selain itu, pasien lansia sebagian besar Pembuatan dispersi padat mengacu pada
mengalami kesulitan dalam menelan sediaan penelitian Shenoy dan Pandey (2008) yaitu
kapsul atau tablet konvensional. Orally metode peleburan dengan perbandingan
disintegrating tablet (ODT) adalah solusi untuk meloksikam dan PEG 6000 sebesar 1:8.
mengatasi hal tersebut karena ODT adalah Dispersi padat yang dihasilkan dievaluasi
sediaan padat yang terdisintegrasi dengan cepat berupa uji homogenitas, uji karakteristik dengan
ketika diletakkan di atas lidah. European FTIR, pengaruh basis dan penetapan kadar
Pharmacopoeia mempersyaratkan bahwa ODT meloksikam dalam dispersi padat.
terdisintegrasi dalam waktu 3 menit [5], Uji homogenitas dan penetapan kadar
sehingga dasar dari formulasi ODT adalah meloksikam dalam dispersi padat dilakukan
penggunaan superdisintegran dalam formula. dengan menimbang 225 mg dispersi padat dan
Superdisintegran merupakan sebuah dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL
substansi yang lebih efektif pada konsentrasi kemudian ditambahkan 5 mL metanol dan 1 mL
rendah dengan kemampuan disintegrasi yang NaOH 0,1N. Dapar fosfat ditambahkan sampai
lebih baik. Superdisintegran yang banyak tepat tanda kemudian diencerkan 10x dengan
digunakan dalam formulasi ODT adalah sodium memipet 1 mL lalu ditambahkan dapar fosfat pH
starch glycolate (SSG) dan crospovidone. SSG 6,8 sampai tepat tanda dalam labu ukur 50 mL.
memiliki mekanisme swelling sedangkan Sampel diamati absorbansinya di bawah
crospovidone memiliki mekanisme aksi panjang gelombang 363 nm dengan
porositas-kapilaritas dalam proses disintegrasi spektrofotometer UV-Vis.
tablet [6]. Kombinasi superdisintegran dengan
mekanisme berbeda diduga dapat Preparasi dan evaluasi campuran serbuk
meningkatkan waktu disintegrasi ODT ODT meloksikam
meloksikam sehingga dalam penelitian ini Preparasi ODT meloksikam dibuat dalam 3
dilakukan optimasi penggunaan SSG dan macam formula dengan 2 komponen campuran
crospovidone yang dapat menghasilkan formula berbeda (SSG dan crospovidone) berdasarkan
optimum dengan waktu disintegrasi, karakteristik metode simplex lattice design (F1(1:0);
tablet (kekerasan dan kerapuhan), dan F2(0,5:0,5); F3(0:1) Komposisi masing-masing
persentase obat terlepas pada menit ke-30 (T 30) formula disajikan pada Tabel 1.
yang memenuhi persyaratan. Penelitian ini juga Campuran serbuk masing-masing formula
dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing- dievaluasi. Evaluasi yang dilakukan berupa uji
masing superdisintegran dan kombinasinya homogenitas, kecepatan alir (metode corong),
dan pengukuran Carr index dan Hausner ratio.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 5 (3), September, 2017 400


Aprilianio et al, Optimasi Sodium Starch Glycolate dan Crospovidone sebagai Superdisintegran dalam...

Uji homogenitas campuran serbuk dilakukan disolusi USP tipe II pada kecepatan agitasi 75
dengan menimbang 200 mg campuran serbuk rpm dan suhu 37±0,5oC. Pengambilan sampel
(mengandung 7,5 mg meloksikam) dan dilakukan pada menit ke-30 dengan mengambil
dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL 5 mL sampel. Sampel yang didapatkan disaring
kemudian ditambahkan 5 mL metanol dan 1 mL dengan kertas saring lalu diamati absorbansinya
NaOH0,1N. Dapar fosfat ditambahkan sampai dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang
tepat tanda kemudian memipet 1 mL sampel lalu gelombang 363 nm. Data serapan yang
ditambahkan dapar fosfat pH 6,8 sampai tepat didapatkan digunakan untuk menghitung kadar
tanda dalam labu ukur 25 mL. Sampel diamati obat yang terlepas.
absorbansinya di bawah panjang gelombang
363 nm dengan spektrofotometer UV-Vis. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan berupa analisis
Tabel 1. Komposisi masing-masing formula One Way ANOVA dan simplex lattice design
Bahan Fungsi
F1 F2 F3 dengan bantuan perangkat lunak Design Expert
(mg) (mg) (mg) 10.0.05 trial version. Analisis One Way ANOVA
Dispersi padat Bahan aktif 67,475
meloksikam (setara 7,5 mg dilakukan untuk mengetahui apakah respon
meloksikam) yang dihasilkan adalah signifikan antar formula.
SSG Superdisintegran 8 4 0 Analisis melalui perangkat lunak Design Expert
Crospovidone Superdisintegran 0 4 8 10.0.05 trial version dilakukan untuk mengolah
Manitol Pemanis 32 32 32
Aspartam Pemanis 3 3 3 data sehingga akhirnya didapatkan formula
Mg stearat Pelincir 2 2 2 optimum dan persamaan umum yang dapat
Talkum Pelincir 4 4 4 dijadikan prediksi masing-masing respon.
Avicel PH 102 Pengikat dan Ad Ad Ad Pendekatan desirability digunakan untuk
pengisi 200 200 200
menetapkan formula optimum. Respon yang
dianalisis adalah kekerasan, kerapuhan, waktu
Pencetakan dan evaluasi karakteristik ODT disintegrasi dan T30.
Campuran serbuk dicetak menjadi tablet dan
tablet yang dihasilkan dievaluasi berupa uji
Hasil Penelitian
keseragaman kandungan, keseragaman ukuran,
kekerasan, kerapuhan, waktu pembasahan, Hasil uji karakteristik dispersi padat dengan
waktu disintegrasi, dan uji disolusi. FTIR disajikan pada Tabel 2. Spektra FTIR
Keseragaman kandungan dilakukan sesuai dispersi padat menghasilkan spektra dengan
dengan prosedur pada Farmakope Indonesia bilangan gelombang yang sama dengan spektra
Edisi ke IV. meloksikam dan PEG 6000.

Uji waktu pembasahan, waktu disintegrasi,


Tabel 2. Perbandingan spektra FTIR
dan disolusi
meloksikam, dispersi padat, dan PEG
Uji waktu pembasahan dilakukan dengan
6000
meletakkan sebuah tablet secara perlahan di
atas kertas saring yang telah diletakkan di atas Bilangan gelombang (cm-1)
cawan petri berisi akuades dan methylen blue. Gugus fungsi Dispersi PEG
Meloksikam
padat 6000
Waktu yang dibutuhkan untuk warna biru
C-N stretching 3289,79 3289,45
methylen blue mewarnai seluruh permukaan N-H bending 1618,50 1617,48
tablet dicatat sebagai waktu pembasahan. C=C aromatic 1456,63; 1466,95;
Uji waktu disintegrasi dilakukan dengan 1524,42; 1541,68;
menggunakan alat uji disintegrasi yang terdiri 1549,77 1558,16
dari 6 tabung. Masing-masing tabung diisi 1 S=O 1344,12 1341,67
tablet, kemudian keranjang diletakkan di dalam CH- 2887,21 2888,22
C-O 1102,29 1100,67
beaker glass berisi 1 liter air pada suhu 37±2oC.
Alat dijalankan dan akan bergerak naik turun.
Waktu yang diperlukan untuk tablet seluruhnya Hasil evaluasi campuran serbuk dapat dilihat
menjadi partikel-partikel kecil dicatat sebagai pada Tabel 3. Campuran serbuk dari semua
waktu disintegrasi. formula menunjukkan sifat alir yang buruk. Hal
Uji disolusi dilakukan dengan meletakkan tersebut dikarenakan penggunaan avicel PH
ODT ke dalam 900 mL medium disolusi dapar 102 sebagai bahan pengisi yang bersifat
fosfat pH 6,8 dengan menggunakan alat uji kohesif.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 5 (3), September, 2017 401


Aprilianio et al, Optimasi Sodium Starch Glycolate dan Crospovidone sebagai Superdisintegran dalam...

Tabel 3. Hasil evaluasi campuran serbuk


F1* F2* F3*
Kecepatan alir 4,791 ± 8,121 ± 5,576 ±
(gram/detik) 0,097 1,252 0,370 Design-Expert® Software
Component Coding: Actual
kekerasan (kg)
Two Component Mix
Sudut diam 23,199 ± 23,879 ± 25,001 ±
Design Points
3.6
95% CI Bands

( o) 0 1,178 1,696
X1 = A: SSG
X2 = B: Crospovidon 2
3.5

Carr index 17,13 ± 15,78 ± 16,66 ±

kekerasan (kg)
2

2,312 2,073 0,740 3.4

Hausner ratio 1,207 ± 1,188 ± 1,200 ±


0,032 0,029 0,011
3.3

*Data disajikan sebagai rata-rata ± SD (n=3) 3.2 2

3.1

Hasil evaluasi ODT meloksikam dapat dilihat A: SSG (mg)


B: Crospovido...
0
8
2
6
4
4
6
2
8
0

pada Tabel 4. F3 memiliki kekerasan tertinggi,


Gambar 1. Kurva SSG dan crospovidone
kerapuhan terendah, waktu pembasahan
tercepat, dan waktu disintegrasi tercepat. F2 terhadap respon kekerasan
menunjukkan T30 terbesar. Hasil tersebut Design-Expert® Software
Component Coding: Actual Two Component Mix
dikarenakan adanya komponen crospovidone
kerapuhan (%)
Design Points
0.9
95% CI Bands

yang digunakan dalam formula.


X1 = A: SSG
X2 = B: Crospovidon

0.8

kerapuhan (%)
Tabel 4. Hasil evaluasi ODT meloksikam 0.7

F1 F2 F3
Kekerasan 3,267 ± 3,458 ± 3,5920 ± 0.6

(kg/cm2)* 0,0764 0,2506 0,1649


0,7923 ± 0,6972 ± 0,5967 ± 0.5

Kerapuhan (%)*
0,9011 0,1183 0,2413 A: SSG (mg)
B: Crospovido...
0
8
2
6
4
4
6
2
8
0

Waktu
122,67 ± 222,50 ± 92,333 ±
pembasahan
32,402 112,089 38,574 Gambar 2. Kurva SSG dan crospovidone
(detik)**
Waktu disintegrasi 293,33 ± 188,00 ± 147,67 ±
terhadap respon kerapuhan
(detik)* 7,024 8,185 13,790 Design-Expert® Software
Two Component Mix
95,558 ± 100,061 ± 88,289 ± Component Coding: Actual
Waktu hancur (detik)
T30 (%)* Design Points
260

0,959 1,773 0,939 95% CI Bands

X1 = A: SSG

*Data disajikan sebagai rata-rata ± SD (n=3)


X2 = B: Crospovidon 240
Waktu hancur (detik)

**Data disajikan sebagai rata-rata ± SD (n=6)


220

200

180

Kurva yang dihasilkan setelah analisis 160

masing-masing respon dengan Design Expert 140

10.0.05 trial version dapat dilihat pada Gambar 120

1-4. Hasil analisis respon menghasilkan A: SSG (mg) 0 2 4 6 8

hubungan yang linier untuk respon kerapuhan


B: Crospovido... 8 6 4 2 0

dan waktu disintegrasi, sedangkan respon Gambar 3. Kurva SSG dan crospovidone
kekerasan dan T30 menghasilkan hubungan terhadap respon waktu
yang bersifat nonlinier yaitu quadratic. disintegrasi
Design-Expert® Software
Two Component Mix
Pembahasan
Component Coding: Actual
%T (%)
Design Points
105
95% CI Bands

X1 = A: SSG

Hasil FTIR dispersi padat meloksikam


X2 = B: Crospovidon

100

menunjukkan bahwa dispersi padat tidak


%T (%)

membentuk interaksi yang dapat mengubah 95

gugus fungsi meloksikam dan tidak


mempengaruhi efek terapi meloksikam. Hal
90

yang sama ditemukan oleh penelitian terdahulu 85

[7]. B: Crospovido...
A: SSG (mg) 0
8
2
6
4
4
6
2
8
0

Hasil evaluasi sifat alir campuran serbuk


menunjukkan perbedaan hasil dengan penelitian Gambar 4. Kurva SSG dan crospovidone
terdahulu. Penelitian terdahulu menunjukkan
terhadap respon T30
sifat alir yang baik [8] dengan bahan-bahan
yang sama pada penelitian ini. Penelitian
tersebut menggunakan manitol sebagai bahan

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 5 (3), September, 2017 402


Aprilianio et al, Optimasi Sodium Starch Glycolate dan Crospovidone sebagai Superdisintegran dalam...

pengisi, sedangkan pada penelitian ini ada di pasaran menunjukkan perbedaan


digunakan Avicel PH 102 sebagai bahan kemampuan crospovidone dalam mempercepat
pengisi. Manitol sering digunakan sebagai waktu disintegrasi [13]. F3 memiliki waktu
bahan pengisi untuk sediaan obat terdisintegrasi disintegrasi yang paling kecil meskipun memiliki
cepat dan memiliki sifat alir yang baik dalam kekerasan yang paling tinggi pada pengujian
bentuk granular dibandingkan dengan Avicel PH kekerasan tablet. Hal tersebut dapat
102. Avicel PH 102 yang merupakan dikarenakan F3 memiliki waktu pembasahan
microcrystalline cellulose memiliki kecepatan alir yang cepat sehingga membuat tablet lebih
1,41 gram/detik [9]. Manitol dalam penelitian ini mudah terdisintegrasi meskipun kekerasannya
adalah dalam bentuk serbuk yang memiliki sifat tinggi.
kohesif [9]. Hasil uji disolusi menunjukkan bahwa T30 dari
Hasil pembuatan ODT meloksikam F2 memiliki pelepasan yang paling tinggi diikuti
menghasilkan tablet dengan kekerasan tertinggi F1 dan F3. Penelitian Ghorab et al. [8]
pada F3. Kekerasan tablet dapat dipengaruhi menunjukkan formula yang mengandung SSG
oleh ukuran dan bentuk partikel penyusun tablet memiliki pelepasan yang paling tinggi
[10]. Crospovidone memiliki ukuran partikel yang dibandingkan formula yang mengandung
lebih kecil dibanding SSG sehingga luas area crospovidone. F3 memiliki pelepasan yang
permukaan spesifiknya lebih besar dibanding paling rendah dibandingkan formula lainnya
dengan SSG. Hal tersebut mengakibatkan diikuti F1 dan F2. Tablet yang mengandung
tersedianya area permukaan yang lebih besar SSG terdisintegrasi menjadi partikel-partikel
untuk ikatan antar partikel sehingga kekerasan yang lebih kecil sedangkan tablet yang
tablet dapat meningkat. Bentuk tidak beraturan mengandung crospovidone terdisintegrasi
dari partikel memiliki kontribusi dalam menjadi massa agregat yang lebih besar [14].
meningkatkan kekerasan tablet. Bentuk partikel Perbedaan ukuran partikel mengakibatkan
crospovidone lebih terlihat tidak beraturan perbedaan area permukaan yang akan terpapar
dibandingkan dengan SSG, sehingga F3 yang medium disolusi sehingga mempengaruhi
mengandung crospovidone memiliki kekerasan kecepatan disolusi obat. Pelepasan yang
tablet yang paling tinggi. dihasilkan F1 lebih rendah dibandingkan F2. Hal
Kerapuhan terkecil ditunjukkan oleh F3 yang tersebut diakibatkan karena SSG dapat
mengandung crospovidone dalam formula. Hal membentuk lapisan gel sehingga dapat
tersebut dikarenakan crospovidone memiliki menghambat disolusi obat [15].
ukuran partikel yang lebih kecil dibanding SSG. Hasil analisis respon dengan Design Expert
Ukuran partikel yang kecil akan meningkatkan 10.0.05 trial version menghasilkan dua model
kekerasan dan mengurangi kerapuhan [11]. kurva, yaitu linier dan quadratic. Model linier
Waktu pembasahan menurun atau semakin meghasilkan kurva garis lurus sedangkan model
cepat dari F2>F1>F3. F3 memiliki waktu quadratic menghasilkan kurva garis lengkung.
pembasahan yang paling cepat dibanding Kurva garis lurus menunjukkan bahwa tidak ada
formula lainnya. Hal ini sesuai dengan penelitian interaksi, yaitu masing-masing komponen tidak
Ghorab et al. [8]. Penelitian tersebut saling mempengaruhi. Kurva garis lengkung
menunjukkan bahwa crospovidone yang melengkung ke bawah menunjukkan
menghasilkan waktu pembasahan lebih cepat adanya interaksi positif, yaitu setiap komponen
dibanding dengan formula yang mengandung saling mendukung. Kurva garis lengkung yang
SSG. melengkung ke atas menunjukkan adanya
Waktu disintegrasi ODT diketahui meningkat interaksi negatif, yaitu masing-masing
dari F3<F2<F1. Waktu disintegrasi tablet komponen saling meniadakan [16].
dipengaruhi oleh superdisintegran yang Hasil analisis respon kekerasan
digunakan. Berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa penggunaan SSG,
waktu disintegrasi semakin cepat dengan crospovidone, dan kombinasinya dapat
meningkatnya konsentrasi crospovidone. meningkatkan kekerasan ODT meloksikam.
Beberapa penelitian terdahulu [8,12] Penggunaan kombinasi SSG dan crospovidone
menunjukkan formula yang mengandung SSG dapat meningkatkan kekerasan tablet
memiliki waktu disintegrasi yang lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan tunggal SSG
dibandingkan dengan formula yang dan meningkat seiring dengan peningkatan
mengandung crospovidone. Hal ini tidak sesuai jumlah crospovidone dalam kombinasinya.
jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang Hasil analisis respon kerapuhan dan waktu
telah dilakukan. Perbedaan crospovidone yang disintegrasi menunjukkan bahwa penggunaan

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 5 (3), September, 2017 403


Aprilianio et al, Optimasi Sodium Starch Glycolate dan Crospovidone sebagai Superdisintegran dalam...

SSG dan crospovidone dapat meningkatkan Penelitian yang perlu dikembangkan adalah
kerapuhan ODT meloksikam sedangkan terkait acceptability dari ODT meloksikam.
penggunaan kombinasinya menunjukkan tidak Selain dilakukan uji tanggap rasa, juga perlu
ada interaksi atau masing-masing dilakukan optimasi penggunaan perasa agar
superdisintegran tidak saling mempengaruhi ODT meloksikam menjadi sediaan yang dapat
dalam memberikan respon kerapuhan. diterima oleh masyarakat. Pencapaian waktu
Hasil analisis T30 menujukkan bahwa disintegrasi yang lebih cepat juga perlu
penggunaan SSG, crospovidone, dan dikembangkan.
kombinasinya dapat meningkatkan T30 ODT
meloksikam. Penggunaan kombinasi SSG dan Daftar Pustaka
crospovidone dapat meningkatkan T30
dibandingkan dengan penggunaan tunggal [1] Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR,
kedua superdisintegran. Wells BG, Posey LM. Pharmacotherapy: a
Penentuan formula optimum ditetapkan pathopyshiologic approach. 7th ed. New
setelah dilakukan analisis dari masing-masing York: McGraw Hill; 2008.
kriteria respon yang meliputi kekerasan, [2] Noble S, Balfour JA. Meloxicam. Drugs.
kerapuhan, waktu disintegrasi, dan T30. Pada 1996; 51(3): 424-430.
penelitian ini kriteria formula optimum yang [3] Amidon GL, Lennernas H, Shah VP, Crison
diinginkan yaitu memiliki nilai kekerasan antara JR. A theoritical basis for a
3-5 kg/cm2 [17], kerapuhan antara 0-1% [18], biopharmaceutic drug classification: the
waktu disintegrasi maksimal 180 detik (3 menit) correlation of in vitro drug product
[5], dan T30 minimal 85% [19]. dissolution and in vivo bioavailability.
Penelitian ini menggunakan 2 komponen, Pharm Res. 1995; 12: 413-420.
maka dimensi space yang diperoleh berupa [4] Kumar SGV, Mishra DN. Preparation,
garis. Hasil optimasi secara numerik characterization and in vitro dissolution
menghasilkan satu solution dengan nilai studies of solid dispersion of meloxicam
desirability sebesar 0,905. Fungsi desirability with PEG 6000. PSJ. 2006; 126(8):657-
diartikan sangat baik jika berkisar antara nilai 664.
0,80-1,00 [20]. [5] Council of Europe. European
Jumlah SSG yang digunakan untuk pharmacopoeia. 5th ed. Strasbourgh:
memperoleh formula optimum dalam penelitian European Directorate for the Quality of
ini (untuk tablet berbobot 200 mg) adalah Medicine & Health Care; 2005.
sebesar 0 mg dan jumlah crospovidone yang [6] Mangal M, Thakral S, Goswami M, Ghai P.
digunakan adalah sebesar 8 mg. Dengan kata Superdisintegrant: an updated review.
lain, penggunaan crospovidone secara tunggal IJPPS. 2012; 2(2): 26-35.
menghasilkan formula yang optimum. Formula [7] Shenoy VS, Pandey S. Meloxicam-
optimum menghasilkan kekerasan tablet PEG6000 solid dispersions in rapidly
sebesar 3,517; kerapuhan 0,598%; waktu disintegrating tablets: preparation, in vitro
disintegrasi 145,278 detik; dan T 30 sebesar and in vivo characterization. AJPS. 2012;
88,289%. 3(4): 142-150.
[8] Ghorab MM, Elsayed MM, A. Nasr M, Gad
Simpulan dan Saran S. Effect of additives on in-vitro release of
orodispersible dosage form. Int J Pharm
Penggunan kombinasi SSG dan Pharm Scib. 2014; 7(2): 283-289.
crospovidone sebagai superdisintegran dapat [9] Rowe RC, Sheskey PJ, Quinn ME.
meningkatkan kekerasan dan T30 ODT Handbook of pharmaceutical excipients.
meloksikam. Penggunaan kombinasi SSG dan 6th ed. London: Pharmaceutical Press;
crospovidone tidak menunjukkan adanya aksi 2009.
saling mempengaruhi dalam memberikan [10] Mattsson S. Pharmaceutical binders and
respon kerapuhan dan waktu disintegrasi. their function in directly compressed
Penggunaan tunggal crospovidon menunjukkan tablets: mechanistic studies on the effect of
formula yang optimum. Tablet berbobot 200 mg dry binders on mechanical strenght, pore
membutuhkan 0 mg SSG dan 8 mg structure and disintegration of tablets.
crospovidone untuk mendapatkan formula Disertasi. Sweden: Uppsala University;
optimum. 2000.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 5 (3), September, 2017 404


Aprilianio et al, Optimasi Sodium Starch Glycolate dan Crospovidone sebagai Superdisintegran dalam...

[11] Maschke A, Bang F, Meyer-Bohm K, Kolter aceclofenac tablets: effect of functionality of


K. Effect of crospovidone particle size on superdisintegrants. IJPSR. 2008; 70(2):
tablet properties prepared via wet 181-185.
granulation. PBP World Meeting. 2008; 1:7- [16] Amstrong NA, James KC. Pharmaceutical
10. experinemtal design and interpretation.
[12] Patil C, Das S. Effect of various London: Taylor and Francis Ltd; 1986.
superdisintegrants on the drug release [17] Nagar P, Singh K, Chauhan I, Verma M,
profile and disintegration time of lamortigine Yasir M, Khan A, Sharma R, Gupta N.
orally disintegrating tablets. AJPP. 2011; Orally disintegrating tablets: formulation,
5(1): 77-82. preparation, techniques and evaluation.
[13] Zhao N, Augsburger LL. Functionality JAPS. 2011; 1(04): 35-45.
comparison of 3 classes of [18] Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. Teori
superdisintegrants in promoting aspirin dan praktek farmasi industri. Edisi ketiga.
tablet disintegration and dissolution. AAPS. Jakarta: Universitas Indonesia Press; 1994.
2005; 6(4): E634-E640. [19] United States. Food and Drug
[14] Shahi SR, Agrawal GR, Shinde NV, Shaikh Administration. Guidance for industry:
SA, Shaikh SS, Somani VG, et al. dissolution testing of immediate release
Formulation and in vitro evaluation of solid oral dosage forms. Rockville: United
orodispersible tablets of etoricoxib with States Department of Health and Human
emphasis on comparative functionality Services; 1997.
evaluation of three classes of [20] Derringer G, Suich R. Simultaneous
superdisintegrants. 2008; RJC. 1(2): 292- optimization of several response variables.
300. JQT. 2002; 1(2): 214-219.
[15] Setty CM, Prasad DVK, Gupta VRM, SA B.
Development of fast dispersible

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 5 (3), September, 2017 405

You might also like