Professional Documents
Culture Documents
5889 193 11988 1 10 20171122
5889 193 11988 1 10 20171122
Abstract
Meloxicam is the second class of biopharmaceutical classification system that its solubility
needs to be improved. Therefore, in this study solid dispersion of meloxicam were prepared
using PEG 6000. Meloxicam is used to treat osteoarthritis that particularly experienced by
geriatric patients. Geriatric patients have a difficulty to swallow conventional capsule or
tablet, but orally disintegrating tablet (ODT) overcome this difficulty. The basic of ODT
formulation is the use of superdisintegrant, like sodium starch glycolate (SSG) and
crospovidone. The aim of this study was to find out the combination of superdisintegrant
that shows optimum fomulation. The effect of superdisintegrant and their combination on
hardness, friability, disintegration time and percentage of drugs released in 30 minutes (T 30)
also investigated. The design of formula used the simplex latice design with two component
mixture: SSG and crospovidone. Results showed that the combination affected not
significantly on disintegration time and friability of ODT, but they could improve hardness
and T30. The optimum formula found at combination of 0 mg SSG and 8 mg crospovidone in
200 mg tablet.
Keywords: meloxicam, sodium starch glycolate, crospovidone, ODT, simplex lattice design
Abstrak
Meloksikam merupakan biopharmaceutical classification system kelas 2 yang kelarutannya
perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dispersi padat meloksikam dibuat
dengan menggunakan PEG 6000. Meloksikam digunakan untuk terapi osteoarthritis yang
dialami oleh pasien lansia. Pasien lansia mengalami kesulitan dalam menelan kapsul atau
tablet konvensional, namun dapat diatasi dengan sediaan orally disintegrating tablet (ODT).
Dasar formulasi ODT adalah peggunaan superdisintegran, seperti sodium starch glycolate
(SSG) dan crospovidone. Formula disusun menggunakan simplex lattice design dengan
dua komponen campuran: SSG dan crospovidone. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kombinasi SSG dan crospovidone yang menunjukkan formula optimum serta
mengetahui pengaruh masing-masing superdisintegran dan kombinasinya terhadap
kekerasan, kerapuhan, waktu disintegrasi, dan persentase obat terlepas pada menit ke-30
(T30). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi superdisintegran tersebut
memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap waktu disintegrasi dan kerapuhan
tablet, namun kombinasinya dapat meningkatkan kekerasan dan T 30. Formula optimum
yang didapat adalah 0 mg SSG dan 8 mg crospovidone dalam 200 mg tablet.
Uji homogenitas campuran serbuk dilakukan disolusi USP tipe II pada kecepatan agitasi 75
dengan menimbang 200 mg campuran serbuk rpm dan suhu 37±0,5oC. Pengambilan sampel
(mengandung 7,5 mg meloksikam) dan dilakukan pada menit ke-30 dengan mengambil
dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL 5 mL sampel. Sampel yang didapatkan disaring
kemudian ditambahkan 5 mL metanol dan 1 mL dengan kertas saring lalu diamati absorbansinya
NaOH0,1N. Dapar fosfat ditambahkan sampai dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang
tepat tanda kemudian memipet 1 mL sampel lalu gelombang 363 nm. Data serapan yang
ditambahkan dapar fosfat pH 6,8 sampai tepat didapatkan digunakan untuk menghitung kadar
tanda dalam labu ukur 25 mL. Sampel diamati obat yang terlepas.
absorbansinya di bawah panjang gelombang
363 nm dengan spektrofotometer UV-Vis. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan berupa analisis
Tabel 1. Komposisi masing-masing formula One Way ANOVA dan simplex lattice design
Bahan Fungsi
F1 F2 F3 dengan bantuan perangkat lunak Design Expert
(mg) (mg) (mg) 10.0.05 trial version. Analisis One Way ANOVA
Dispersi padat Bahan aktif 67,475
meloksikam (setara 7,5 mg dilakukan untuk mengetahui apakah respon
meloksikam) yang dihasilkan adalah signifikan antar formula.
SSG Superdisintegran 8 4 0 Analisis melalui perangkat lunak Design Expert
Crospovidone Superdisintegran 0 4 8 10.0.05 trial version dilakukan untuk mengolah
Manitol Pemanis 32 32 32
Aspartam Pemanis 3 3 3 data sehingga akhirnya didapatkan formula
Mg stearat Pelincir 2 2 2 optimum dan persamaan umum yang dapat
Talkum Pelincir 4 4 4 dijadikan prediksi masing-masing respon.
Avicel PH 102 Pengikat dan Ad Ad Ad Pendekatan desirability digunakan untuk
pengisi 200 200 200
menetapkan formula optimum. Respon yang
dianalisis adalah kekerasan, kerapuhan, waktu
Pencetakan dan evaluasi karakteristik ODT disintegrasi dan T30.
Campuran serbuk dicetak menjadi tablet dan
tablet yang dihasilkan dievaluasi berupa uji
Hasil Penelitian
keseragaman kandungan, keseragaman ukuran,
kekerasan, kerapuhan, waktu pembasahan, Hasil uji karakteristik dispersi padat dengan
waktu disintegrasi, dan uji disolusi. FTIR disajikan pada Tabel 2. Spektra FTIR
Keseragaman kandungan dilakukan sesuai dispersi padat menghasilkan spektra dengan
dengan prosedur pada Farmakope Indonesia bilangan gelombang yang sama dengan spektra
Edisi ke IV. meloksikam dan PEG 6000.
( o) 0 1,178 1,696
X1 = A: SSG
X2 = B: Crospovidon 2
3.5
kekerasan (kg)
2
3.1
0.8
kerapuhan (%)
Tabel 4. Hasil evaluasi ODT meloksikam 0.7
F1 F2 F3
Kekerasan 3,267 ± 3,458 ± 3,5920 ± 0.6
Kerapuhan (%)*
0,9011 0,1183 0,2413 A: SSG (mg)
B: Crospovido...
0
8
2
6
4
4
6
2
8
0
Waktu
122,67 ± 222,50 ± 92,333 ±
pembasahan
32,402 112,089 38,574 Gambar 2. Kurva SSG dan crospovidone
(detik)**
Waktu disintegrasi 293,33 ± 188,00 ± 147,67 ±
terhadap respon kerapuhan
(detik)* 7,024 8,185 13,790 Design-Expert® Software
Two Component Mix
95,558 ± 100,061 ± 88,289 ± Component Coding: Actual
Waktu hancur (detik)
T30 (%)* Design Points
260
X1 = A: SSG
200
180
dan waktu disintegrasi, sedangkan respon Gambar 3. Kurva SSG dan crospovidone
kekerasan dan T30 menghasilkan hubungan terhadap respon waktu
yang bersifat nonlinier yaitu quadratic. disintegrasi
Design-Expert® Software
Two Component Mix
Pembahasan
Component Coding: Actual
%T (%)
Design Points
105
95% CI Bands
X1 = A: SSG
100
[7]. B: Crospovido...
A: SSG (mg) 0
8
2
6
4
4
6
2
8
0
SSG dan crospovidone dapat meningkatkan Penelitian yang perlu dikembangkan adalah
kerapuhan ODT meloksikam sedangkan terkait acceptability dari ODT meloksikam.
penggunaan kombinasinya menunjukkan tidak Selain dilakukan uji tanggap rasa, juga perlu
ada interaksi atau masing-masing dilakukan optimasi penggunaan perasa agar
superdisintegran tidak saling mempengaruhi ODT meloksikam menjadi sediaan yang dapat
dalam memberikan respon kerapuhan. diterima oleh masyarakat. Pencapaian waktu
Hasil analisis T30 menujukkan bahwa disintegrasi yang lebih cepat juga perlu
penggunaan SSG, crospovidone, dan dikembangkan.
kombinasinya dapat meningkatkan T30 ODT
meloksikam. Penggunaan kombinasi SSG dan Daftar Pustaka
crospovidone dapat meningkatkan T30
dibandingkan dengan penggunaan tunggal [1] Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR,
kedua superdisintegran. Wells BG, Posey LM. Pharmacotherapy: a
Penentuan formula optimum ditetapkan pathopyshiologic approach. 7th ed. New
setelah dilakukan analisis dari masing-masing York: McGraw Hill; 2008.
kriteria respon yang meliputi kekerasan, [2] Noble S, Balfour JA. Meloxicam. Drugs.
kerapuhan, waktu disintegrasi, dan T30. Pada 1996; 51(3): 424-430.
penelitian ini kriteria formula optimum yang [3] Amidon GL, Lennernas H, Shah VP, Crison
diinginkan yaitu memiliki nilai kekerasan antara JR. A theoritical basis for a
3-5 kg/cm2 [17], kerapuhan antara 0-1% [18], biopharmaceutic drug classification: the
waktu disintegrasi maksimal 180 detik (3 menit) correlation of in vitro drug product
[5], dan T30 minimal 85% [19]. dissolution and in vivo bioavailability.
Penelitian ini menggunakan 2 komponen, Pharm Res. 1995; 12: 413-420.
maka dimensi space yang diperoleh berupa [4] Kumar SGV, Mishra DN. Preparation,
garis. Hasil optimasi secara numerik characterization and in vitro dissolution
menghasilkan satu solution dengan nilai studies of solid dispersion of meloxicam
desirability sebesar 0,905. Fungsi desirability with PEG 6000. PSJ. 2006; 126(8):657-
diartikan sangat baik jika berkisar antara nilai 664.
0,80-1,00 [20]. [5] Council of Europe. European
Jumlah SSG yang digunakan untuk pharmacopoeia. 5th ed. Strasbourgh:
memperoleh formula optimum dalam penelitian European Directorate for the Quality of
ini (untuk tablet berbobot 200 mg) adalah Medicine & Health Care; 2005.
sebesar 0 mg dan jumlah crospovidone yang [6] Mangal M, Thakral S, Goswami M, Ghai P.
digunakan adalah sebesar 8 mg. Dengan kata Superdisintegrant: an updated review.
lain, penggunaan crospovidone secara tunggal IJPPS. 2012; 2(2): 26-35.
menghasilkan formula yang optimum. Formula [7] Shenoy VS, Pandey S. Meloxicam-
optimum menghasilkan kekerasan tablet PEG6000 solid dispersions in rapidly
sebesar 3,517; kerapuhan 0,598%; waktu disintegrating tablets: preparation, in vitro
disintegrasi 145,278 detik; dan T 30 sebesar and in vivo characterization. AJPS. 2012;
88,289%. 3(4): 142-150.
[8] Ghorab MM, Elsayed MM, A. Nasr M, Gad
Simpulan dan Saran S. Effect of additives on in-vitro release of
orodispersible dosage form. Int J Pharm
Penggunan kombinasi SSG dan Pharm Scib. 2014; 7(2): 283-289.
crospovidone sebagai superdisintegran dapat [9] Rowe RC, Sheskey PJ, Quinn ME.
meningkatkan kekerasan dan T30 ODT Handbook of pharmaceutical excipients.
meloksikam. Penggunaan kombinasi SSG dan 6th ed. London: Pharmaceutical Press;
crospovidone tidak menunjukkan adanya aksi 2009.
saling mempengaruhi dalam memberikan [10] Mattsson S. Pharmaceutical binders and
respon kerapuhan dan waktu disintegrasi. their function in directly compressed
Penggunaan tunggal crospovidon menunjukkan tablets: mechanistic studies on the effect of
formula yang optimum. Tablet berbobot 200 mg dry binders on mechanical strenght, pore
membutuhkan 0 mg SSG dan 8 mg structure and disintegration of tablets.
crospovidone untuk mendapatkan formula Disertasi. Sweden: Uppsala University;
optimum. 2000.