Professional Documents
Culture Documents
ID Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi PDF
ID Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi PDF
Oleh :
Sermy Marjelina
Pembimbing : Sri Endang Kornita dan Eka Armas Pailis
ABSTRACT
PENDAHULUAN
perbaikan mutu produksi dengan
Pembangunan industri yang tujuan untuk memperluas
diarahkan untuk lebih meningkatkan kesempatan untuk berusaha dan
industri kecil dan kerajinan rakyat kesempatan kerja. Dengan
antara lain melalui penyempurnaan, perkembangan industri kecil akan
pengaturan, pembinaan, dan meningkatkan pola pendapatan
pengembangan usaha serta pengusaha dan pengrajin kecil, serta
meningkatkan produktivitas dan kemampuan untuk memasarkan dan
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan
pengujian untuk mengetahui
Sumber : Data Olahan SPSS Versi 21,00 hubungan yang terjadi antara residual
dari pengamatan satu dengan
Berdasarkan grafik Normal pengamatan lain. Metode untuk
Probability P-P Plot pada gambar 1 menguji adanya autokorelasi dilihat
diatas terlihat titik-titik mengikuti dari uji Durbin Watson. Kriteria
garis diagonal. Berdasarkan gambar pengambilan keputusan yaitu: Jika
tersebut bisa diambil kesimpulan nilai DW mendekati nol, maka
bahwa data dalam model regresi terdapat adanya korelasi positif
berdistribusi normal. sempurna. Jika nilai DW mendekati
4, maka terdapat adanya korelasi
Uji Multikolinearitas negatif sempurna. Jika nilai DW
Uji multikoliniaritas berfungsi menedekati 2, maka menunjukan
untuk menguji apakah pada model tidak adanya autokerelasi (Gujarati,
regresi ditemukan adanya suatu 2006:121).
hubungan linier yang sempurna Berdasarkan hasil uji Durbin
(mendekati sempurna) antara Watson, nilai DW untuk ketiga
beberapa atau semua variabel variabel indenpenden adalah 1,259
bebasnya. Metode untuk menguji mendekati angka 2. Karena angka 2
adanya multikolinieritas dilihat dari pada uji Durbin Watson terletak di
nilai Tolerance Value atau daerah no autocorrelation, sehingga
Variance Inflation Factor (VIF). dapat disimpulkan tidak terdapat
Apabila nilai VIF variabel autokorelasi dalam model penelitian
independen dibawah nilai 10 dan ini.
tolerance value diatas 0,10. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak Uji Heteroskedastisitas
terjadi multikolinieritas dalam Uji heteroskedastisitas
model regresi sehingga model bertujuan untuk menguji apakah
tersebut reliabel sebagai dasar dalam model regresi terjadi
analisis (Gujarati, 2006:70-71). ketidaksamaan variance dari residual
Berdasarkan hasil satu pengamatan ke pengamatan
perhitungan nilai tolerance pada yang lain. Dasar pengambilan
hasil analisis data, diperoleh nilai keputusan untuk uji
VIF untuk variabel Modal sebesar heteroskedastisitas yaitu jika ada
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 9
pola tertentu, seperti titik yang ada Persamaan regresi tersebut
membentuk pola tertentu teratur dapat dijelaskaan sebagai berikut: 1.
(bergelombang, melebur kemudian Nilai konstanta( b0)= 12,057. Hal ini
menyempit), maka mengindikasikan menunjukkan jika variabel
telah terjadi heteroskedastisitas. Jika independen yang terdiri dari modal,
tidak ada pola yang jelas, serta titik- tenaga kerja, daan bahan baku
titik menyebar diatas dan dibawah diasumsikan sama dengan nol, maka
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak nilai produksi furnitur dari
terjadi alumunium adalah sebesar 12,057 %,
heteroskedastisitas (Gujarati, 2. Variabel Modal (X1) memiliki
2006:91). koefisien regresi positif
Gambar 2 0,0000001136 terhadap Produksi
Uji Heteroskedastisitas industri furnitur dari alumunium di
Kota Pekanbaru. Dapat diartikan jika
modal naik 1% maka produksi
furnitur dari alumunium bertambah
sekitar 0,0000001136%, dengan
asumsi variabel lain konstan, 3.
Variabel Tenaga kerja (X2) memiliki
koefisien regresi positif 2,413
terhadap Produksi industri furnitur
Sumber : Data Olahan SPSS Versi 21.00 dari alumunium di Kota Pekanbaru.
Dapat diartikan jika tenaga kerja naik
Berdasarkan uji 1% maka produksi furnitur dari
heteroskedastisitas pada gambar 2 alumunium bertambah sekitar
diatas terlihat titik-titik menyebar 2,413%, dengan asumsi variabel lain
secara acak, tidak membentuk suatu konstan, 4. Variabel bahan baku (X3)
pola tertentu yang jelas, serta memiliki koefisien regresi positif
menyebar diatas dan dibawah angka 0,005 terhadap Produksi industri
nol pada sumbu Y. Jadi dapat furnitur dari alumunium di Kota
disimpulkan bahwa model regresi Pekanbaru. Dapat diartikan jika
dalam penelitian ini bebas dari bahan baku naik 1% maka produksi
heteroskedastisitas. furnitur dari alumunium bertambah
sekitar 0,005 %, dengan asumsi
Hasil Analisis Regresi Linier variabel lain konstan.
Berganda
Berdasarkan hasil pengolahan Pengujian Hipotesis
data menggunakan program statistik
komputer SPSS versi 21.0 maka Uji Simultan (Uji F)
dapat dituliskan persamaan regresi Uji statistik F pada dasarnya
berganda sebagai berikut: menunjukan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model
Y= b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + € mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel
Y = 12,057+ 1,136E008X1 +2,413X2 terikat.
+ 0,005 X3 Berdasarka hasil regresi nilai F
hitung dengan taraf signifikan 95%
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 10
(α = 5%) adalah 38,212 dan tingkat = 5%) adalah 8,177. Maka dengan
probabilitas (sig) adalah 0,000. demikian t hitung > t tabel yaitu
Dengan membandingkan F hitung 8,177 > 2,120. berarti hipotesis nol
dengan F tabel dapat diketahui (H0) ditolak dan hipotesis alternatif
bahwa F hitung lebih besar dari F (Ha) diterima. Artinya terdapat
tabel yaitu 38,212 > 3,634. Sehingga pengaruh antara variabel independen
dinyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha dengan variabel dependen. Hal ini
diterima,hal ini dapat disimpulkan dapat disimpulkan bahwa faktor
bahwa variabel independen (modal, bahan baku berpengaruh nyata dalam
tenaga kerja, bahan baku) secara meningkatkan hasil produksi industri
bersama-sama berpengaruh furnitur dari alumunium di Kota
signifikan terhadap variabel Pekanbaru
dependen (produksi furnitur dari Hasil uji regresi modal terhadap
alumunium). produksi furnitur dari alumunium
menunjukkan bahwa Variabel modal
Uji Parsial (Uji t) (X1) memiliki nilai koefisien regresi
1. Berdasakan hasil regresi yang positif sebesar 0,00000001136
diperoleh nilai t hitung dari variabel terhadap produksi industri furnitur
modal dengan taraf signifikan 95% dari alumunium di Kota Pekanbaru.
(α = 5%) adalah 0,883. Maka dengan Yang artinya dalam satu periode
demikian t hitung < t tabel yaitu produksi, jika terjadi peningkatan
0,883 < 2,120. Berarti hipotesis nol penggunaan modal sebesar 1%, maka
(H0) diterima dan hipotesis alternatif nilai produksi akan meningkat
(Ha) ditolak. Artinya tidak terdapat sebesar 0,00000001136% . Hal ini
pengaruh antara variabel independen dapat disimpulkan bahwa variabel
dengan variabel dependen. Hal ini modal berpengaruh positif terhadap
dapat disimpulkan bahwa faktor produksi industri furnitur dari
modal tidak berpengaruh signifikan alumunium di Kota Pekanbaru. Yang
dalam meningkatkan hasil produksi artinya saat jumlah modal yang
industri furnitur dari alumunium, 2. digunakan dalam industri tersebut
Dari tabel 1 diperoleh nilai t hitung naik, maka produksi furnitur dari
dari variabel tenaga kerja dengan alumunium juga akan mengalami
taraf signifikan 95% (α = 5%) adalah peningkatan. Secara parsial modal
2,835 Maka dengan demikian t berpengaruh positif tetapi tidak
hitung > t tabel yaitu 2,835 > 2,120. signifikan terhadap hasil produksi
berarti hipotesis nol (H0) ditolak dan industri furnitur dari alumunium.
hipotesis alternatif (Ha) diterima. Penelitian ini konsisten dengan
Artinya terdapat pengaruh antara penelitian yang dilakukan oleh
variabel independen dengan variabel Purnama 2008, dalam skripsinya
dependen. Hal ini dapat disimpulkan yang berjudul “Analisis Pengaruh
bahwa faktor tenaga kerja modal, Tenaga Kerja, Lama Usaha
berpengaruh nyata dalam dan Teknologi Proses Produksi
meningkatkan hasil produksi industri Terhadap Produksi Kerajinan
furnitur dari alumunium di Kota Kendang Jimbe di Kota Blitar” ia
Pekanbaru, 3. Dari tabel 1 diperoleh meneliti bagaimana pengaruh modal,
nilai t hitung dari variabel bahan tenaga kerja, lama usaha, dan
baku dengan taraf signifikan 95% (α teknologi proses terhadap produksi
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 11
kerajinan kendang jimbe di Kota kerja berpengaruh positif dan
blitar. Pendekatan penelitian ini yaitu signifikan terhadap hasil produksi
menggunakan pendekatan deskritif industri furnitur dari alumunium di
kuantitatif. Metode analisis data yang Kota Pekanbaru.
digunakan dalam penelitian ini Hasil penelitian ini konsisten
adalah regresi linier berganda yang dengan penelitian yang dilakukan
ditrasformasikan ke bentuk oleh Christina (2010), dalam
logaritma. Hasil penelitian skripsinya yang berjudul “ Analisis
menunjukkan bahwa secara parsial Produksi Industri Paving Block di
variabel tenaga kerja X2 dan variabel Kecamatan Marpoyan Damai”,
teknologi proses produksi X4 dalam skripsinya ia meneliti sejauh
mempunyai pengaruh yang nyata mana pengaruh bahan baku, tenaga
terhadap variabel produksi (Y) , kerja, dan mesin dapat
Sedangkan variabel modal (X1) dan mempengaruhi Industri Paving Block
variabel lama usaha (X3) tidak di Kecamatan Marpoyan Damai,
mempengaruhi produksinya. Hasil dimana ia menekankan atau menitik
pengujian secara simultan diperoleh beratkan penelitiannya ini pada
nilai Fhit (57,779) > Ftab (2,39), hal ini faktor-faktor jumlah bahan baku,
dapat disimpulkan bahwa secara modal, dan mesin yang digunakan.
bersama-sama terdapat pengaruh Dalam penelitiannya tersebut terbukti
yang nyata dari variabel modal (X1), adanya hubungan yang signifikan
tenaga kerja(X2), lama usaha(X3) dan anatara bahan baku, tenaga kerja dan
proses produksi teknologi (X4) mesin terhadap industri Paving block
terhadap variabel produki (Y) dengan di Kecamatan Marpoyan Damai. Ia
tingkat batas kesalahan 5%. meneliti dengan tingkat kepercayaan
Hasil uji regresi Tenaga kerja 95% dan R2 = 0,931 %
terhadap produksi furnitur dari Hasil uji regresi Bahan baku
alumunium menunjukkan Variabel terhadap produksi furnitur dari
tenaga kerja (X2) memiliki nilai alumunium menunjukkan Variabel
koefisien regresi yang positif sebesar bahan baku (X3) memiliki nilai
2,413 terhadap produksi industri koefisien regresi yang positif sebesar
furnitur dari alumunium di Kota 0,005 terhadap produksi furnitur dari
Pekanbaru. Yang artinya dalam satu alumunium di Kota Pekanbaru, yang
periode produksi, jika terjadi artinya dalam satu periode produksi,
peningkatan penggunaan tenaga kerja jika terjadi peningkatan bahan baku 1
sebanyak 1 orang, maka nilai meter maka nilai produksi akan
produksi akan meningkat sebesar meningkat sebesar 0,005%. Hal ini
2,413%. Hal ini dapat disimpulkan dapat disimpulkan bahwa variabel
bahwa variabel tenaga kerja bahan baku berpengaruh positif
berpengaruh positif terhadap terhadap produksi industri furnitur
produksi industri furnitur dari dari alumunium di Kota Pekanbaru.
alumunium di Kota Pekanbaru. Yang Yang artinya saat bahan baku untuk
artinya saat jumlah tenaga kerja yang industri tersebut naik, maka produksi
digunakan dalam industri tersebut furnitur dari alumunium juga akan
naik, maka produksi furnitur dari mengalami peningkatan. Secara
alumunium juga akan mengalami parsial bahan baku berpengaruh
peningkatan. Secara parsial tenaga positif dan signifikan terhadap hasil
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 12
furnitur dari alumunium di Kota diterapkan oleh variabel-variabel
Pekanbaru. bebas yang ada dalam model
Hasil penelitian ini konsisten persamaan regresi
dengan penelitian yang dilakukan (Soekartawi,2003:143).
oleh Hamonangan P (2013), meneliti Berdasarkan hasil perhitungan
tentang Faktor-Faktor yang Regresi linier berganda pada tabel 1,
Mempengaruhi Produksi Industri diperoleh nilai R2 sebesar 0,878
Makanan Kacang Pukul di Artinya 87,8% Jumlah Produksi
Kecamatan Bangko Kabupaten furnitur dari alumunium di Kota
Rokan Hilir “, dalam skripsinya ia Pekanbaru dipengaruhi oleh jumlah
meneliti sejauh mana pengaruh Modal, Tenaga kerja, bahan baku.
modal, bahan baku, tenaga kerja Sedangkan sisanya 12,2% faktor-
dapat mempengaruhi produksi faktor yang lain tidak diteliti.
industri makanan kacang pukul di
Kecamatan Bangko Kabupaten SIMPULAN DAN SARAN
Rokan Hilir, dimana ia menekankan
atau menitikberatkan penelitiannya Simpulan
ini pada faktor-faktor jumlah modal, Berdasarkan hasil penelitian
bahan baku, dan tenaga kerja yang dan pembahasan serta analisis yang
digunakan. Hasil penelitiannya telah dilakukan mengenai analisis
menyimpulkan bahwa adanya produksi industri furnitur dari
hubungan yang signifikan antara alumunium di Kota Pekanbaru maka
modal dan ketersediaan bahan baku dapat disimpulkan bahwa faktor-
terhadap produksi industri makanan faktor produksi yang terdiri dari
kacang pukul di Kecamatan Bangko modal, tenaga kerja dan bahan baku
Kabupaten Rokan Hilir , sedangkan mempunyai pengaruh yang
jumlah tenaga kerja tidak signifikan terhadap produksi Industri
mempengaruhi produksi industri Furnitur dari alumunium di Kota
tersebut. Ia meneliti dengan tingkat Pekanbaru, sedangkan secara parsial
kepercayaan 95% dan R2 = 0,998. hanya tenaga kerja dan bahan baku
yang berpengaruh positif dan
Analisis Koefisien Determinasi (R2) signifikan terhadap produksi furnitur
Koefisien determinasi digunakan dari alumunium di Kota Pekanbaru.
untuk menyelidiki berapa besarnya Sedangkan modal berpengaruh
persentase kontribusi variabel bebas positif tetapi tidak signifikan
(modal, jumlah tenaga kerja, dan terhadap produksi Industri furnitur
bahan baku) secara bersama-sama dari alumunium di Kota Pekanbaru.
terhadap (naik turunnya) variabel
tidak bebas (jumlah produksi) Saran
digunakan uji koefisien determinasi Berdasarkan kesimpulan yang
linear berganda (R2). Semakin besar telah diambil, maka selanjutnya
nilai koefisien penentu berganda dapat diusulkan beberapa saran yang
mendekati 1 maka semakin tepat mungkin dapat dilakukan dan
suatu garis linear sebagai suatu bermanfaat bagi pemerintah,
pendekatan hasil penelitian.Dan pengusaha industri furnitur dari
keregaman total dalam variabel alumunium di Kota Pekanbaru dan
terikat dapat dijelaskan atau bagi peneliti-peneliti selanjutnya. 1.