Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 24
CICS/1 emamesta November 2018 info rmemberikaninfcmasl & f _ eS 8 Artikel ini dapat dilhat di © ovine Ree Hi teman-teman, =| Besok jadwal kita vaksinasi Al ya? Cek titer antibodi buat apa sih Neo? re Setelah itu, kita periksa darah buat cek titer antibodi Iya... Jangan lupa minum vitamin buat jaga daya tahan tubuh. Buat ngukur keberhasitan vaksinasinya, Iya betul Vaksinasi tidak lengkap rasanya jika kita tidak memeriksakan darah secara rutin. Selain itu kita jadi bisa menentukan program vaksinasi selanjutnya. Ok, kalo mau ke MediLab 1) gitu besok Ixo DARI REDAKSI 01 Menurut prediksi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa musim hujan kali ini muncul disepanjang bulan November - Desember 2018. Keadaan ini membawa suatu kekhawatiran tersendiri bagi peternak unggas komersil di Indonesia. Selain perubahan kondisi cuaca dan lingkungan yang tentu akan berdampak pada fisiologis ayam, salah satu yang menjadi musuh besar para peternak saat musim hujan adalah risiko munculnya penyakit Avian Influenza (Al). Perubahan cuaca yang ekstrem, khususnya ketika muncul puncak musim hujan yang biasa terjadi memasuki awal tahun, menjadi salah satu faktor pemicu kejadian outbreak Al di beberapa daerah. Pemicu lainnya karena terkadang masih kurangnya kesadaran dalam menerapkan biosecurity ketat, program vaksinasi yang tepat, dan monitoring titer antibodi secara rutin. Ditambah lagi dengan perkembangan virus Al dari waktu ke waktu yang juga menjadi sorotan saat kasus-kasus outbreak Al terjadi. Menyadari hal tersebut, peternak tentu tidak boleh tinggal diam. Info Medion edisi November 2018 akan mengupas tuntas tentang update penyakit Al dan langkah pengendaliannya dalam rubrik Artikel Utama. Tindakan penanganan pasca outbreak di peternakan juga kami angkat dalam artikel ini. Pada rubrik artikel Suplemen, topik tentang pentingnya mengetahul baseline titer atau titer dasar antibodi pada ayam layer akan kami ulas kembali sebagai artikel pelengkap. Salah satu manfaat yang didapatkan jika rutin melakukan monitoring titer ialah mendapatkan gambaran baseline titer yang aman bagi farm tersebut. Sehingga bisa menjadi peringatan dini (early warning system) akan kondisi kesehatan ayam yang dipelihara. Bukan hanya Al, namun juga titer antibodi penyakit-penyakit viral lain yang bisa kita monitoring. Selain itu, Rubrik Khusus kali ini mengangkat mengenai pentingnya pemberian vita B-Kompleks untuk menunjang performa ternak hewan besar. Selamat membaca. Sukses selalu. Cara berlangganan Info Medion SMS / WA ke 0852 2114 1929 dengan format RegIMNamaAlamat SuratAlamat EmailPekerjaan/Bidang Ternak Perkembangan Virus Al di Indonesia Saat mendengar penyakit Avian Influenza (Al) atau yang sering disebut dengan flu burung, tentu kita akan teringat merebaknya kasus Al belasan tahun yang lalu. Pada akhir tahun 2003 penyakit flu burung teridentifikasi sebagai virus Al subtipe HSN1, sama dengan di negara-negara lain di Asia (Damayanti dkk. 2004). Deklarasi resmi pemerintah indonesia dikeluarkan beberapa bulan kemudian (SK Mentan No. 96/Kpts/PD.620/2.2004), dan pada saat dideklarasikan penyakit telah tersebar di 9 provinsi. Hanya dalam waktu sekitar 2 bulan sejak keberadaannya, penyakit telah tersebar di 23 provinsi, 151 kabupaten atau kota dan menimbulkan kematian sekitar 10,45 juta ekor ayam (Basuno, 2008). Virus Al dapat menyerang beberapa jenis hewan seperti unggas dan mamalia, serta memiliki potensi mengancam keselamatan manusia (zoonotik). Kekhawatiran terhadap penyakit ini semakin memuncak ketika terdapat manusia yang diduga terserang virus Al. Dari tahun ke tahun segala upaya dilakukan baik oleh pemerintah ‘maupun perusahaan perunggasan swasta Jika merunut dari sejarah penyakit Al, penyakit ini bukanlah penyakit yang baru saja muncul. Namun sudah ditemukan di Italia pada tahun 1878 dengan sebutan Fow! Plaque. Hingga kini Al masih menjadi ancaman yang serius bagi dunia perunggasan. Kerugian yang ditimbulkan bervariasi tergantung dari strain virus, jenis unggas yang diserang, langkah pencegahan maupun penanganan saat terjadi kasus di lapangan. Kerugian akibat Al disebabkan oleh angka kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) yang yang tinggi, depopulasi unggas secara massal (stamping out) dan peningkatan biaya untuk sanitasi dan desinfeksi area kandang, air dan peralatan peternakan. Penyebab Al Flu burung atau Al disebabkan oleh virus Influenza. Virus ini sendiri digolongkan menjadi virus Influenza tipe A, B dan C. Virus Influenza tipe A menyerang unggas dan pernah ditemukan juga di manusia, babi, kuda dan mamalia lainnya, Sedangkan virus Influenza tipe B dan C menyerang manusia dengan manifestasi Klinis yang ringan Virus flu burung (Al) termasuk dalam famil Orthomyxoviridae dan merupakan virus RNA beramplop. Sumber : shutterstack.com 2 poten Nouramiiace(na) MI Struktur Vius Influenza Virus Al tipe A ini Kemudian masih dibagi lagi menjadi beberapa subtipe berdasarkan kemampuan antigenitas dua protein permukaan, yaitu protein HA (Hemaglutinin) dan NA (Neuraminidase). HA adalah molekul glikoprotein selubung virus yang berfungsi untuk mengikatkan virus ke reseptor sel target dan mengawali terjadinya infeksi. Sedangkan NA adalah protein yang dibutuhkan virus untuk melepas keturunan virus dati sel yang terinfeksi. Kedua protein permukaan tersebut (HA dan NA) dapat merangsang pembentukan kekebalan tubuh. Hasil identifikasi terdapat 16 subtipe HA (H1-H16) dan 9 subtipe NA (N1-N9). Klasifikasi berdasarkan subtipe inilah yang lebih kita kenal sejak Al pertama kali muncul di Indonesia. Contohnya, virus Al subtipe HSN1, HSN2, HSN7, HSN9 dan lain sebagainya. Subtipe yang sekarang banyak menyerang dilndonesia adalah subtipe HSN1. Pada umumnya virus Al memiliki inang yang spesifik. Hal ini menandakan bahwa virus yang menginfeksi unggas tidak akan menginfeksi manusia, begitu juga sebaliknya. Namun perlu stahui bahwa virus Al mudah mengalami mutasi, yaitu mengalami perubahan struktur tubuh sehingga memungkinkan untuk membentuk virus Alsubtipe baru. Karakteristik virus Al antara lain relatif tidak stabil di lingkungan. Virus ini peka terhadap faktor ingkungan sepertipanas, pH8,dan saat kondisi lingkungan yang kering. Virus Al bisa ‘mati pada pemanasan dengan suhu 60°C selama 30 menit dan suhu 56°C selama 3 jam. Namun sebaliknya, virus Al dapat tahan hidup di air hingga 4hari pada suhu 22°C dan selama 30 hari pada suhu °C. Virus Al juga tahan hidup dalam kotoran ayam (feses) dan bahan-bahan organik. Virus Al memiliki amplop yang terbuat dari bahan lipid/lemak. Itulah ‘mengapa virus ini sangat peka terhadap pelarut lemak (seperti detergen) dan desinfektan berbahan formalin, B-propiolakton, iodine, eter, larutan asam, ion ammonium serta klorida. Hampir semua jenis desinfektan mampu membasmi virus Al. Selain itu, faktor lingkungan seperti curah hujan yang tinggi, suhu dan kelembapan juga berperan secara tidak langsung dalam kenaikan jumlah kasus Al di lapangan. Perubahan cuaca ekstrime memunculkan kejadian stres pada ayam dan dapat mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh. Penurunan daya tahan tubuh ayam ini secara langsung dapat berdampak pada mudahnya ayam terserang penyakit infeksius, salah satunya adalah Al. Serangan Al di indonesia, umumnya akan ‘meningkat saat musim hujan dimana kelembapan lingkungan meningkat. 's Al diIndonesi Hingga kini, virus Al telah bersirkulasi di Indonesia sekitar 15 tahun terhitung sejak kemunculannya di tahun 2003. Selama 10 tahun (dari 2003 hingga 2013), penyakit Al pada unggas disebabkan oleh Al HSN1 clade 2.1. Mutasi virus Al terakhir diidentifikasi hanya terjadi pada tahun 2008. Selanjutnya pada tahun 2009 muncul virus baru, namun bukan turunan dari virus yang beredar di tahun 2008, dan kondisi virus ini relatif stabil (tidak mengalami mutasi). Tahun 2010 hingga awal 2012, virus Al yang beredar masih sama dengan virus tahun 2009. Namun pada akhir tahun 2012 ditemukan virus Al HSN1 clade 2.3 yang diisolasi dari sampel ayam maupun dan bukan merupakan mutasidari virus Al HSN1 clade 2.1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Medion menunjukkan bahwa sebagian besar kematian unggas sejak akhir tahun 2012 disebabkan oleh Al HSN1 clade 2.3. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Wates yang menyampaikan bahwa muncul kelompok virus Al baru di Indonesia, karena virus Al HSN1 clade 2.1 hanya menyerang ayam. Setelah dibandingkan jarak genetiknya, kedua virus tersebut tidak homolog dengan persentase perbedaan struktur asam amino yang cukup jauh, mencapai 10,4% (standar < 2%). Dari akhir tahun 2012 hingga 2016 virus Al yang berhasil diternukan didominasi oleh Al HSN1 clade 2.3. Umur serangan pun bervariasi. Pada Grafik 1 menunjukkan bahwa pada ayam broiler dominasi serangan Al terjadi pada umur di atas 2 minggu hingga panen. Sedangkan pada Grafik 2 menunjukkan umur serangan pada ayam layer, dari tahun 2015 hingga semester | 2018 dominasi serangan Al terjadi pada ayam-ayam yang telah berproduksi yaitu di atas 18 minggu. Namun kewaspadaan terhadap infeksi Al diumur menjelang produksi juga perlu ditingkatkan, karena pada umur sekitar 6-14 minggu juga merupakan umur rawan terjadi serangan Al. Dari awal tahun 2017 banyak sekali keluhan mengenai kasus penurunan produksi telur. Lalu apa penyebabnya? Bukankah semua penyakit dapat menurunkan produksi telur? Soal penyebab utamanya, tentunya harus berdasar kondisi lapang dan dilakukannya uji laboratorium untuk meneguhkan diagnosa. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa penyebab turunnya produksi telur dapat berasal dari sebab infeksius dan non-infeksius. Penyebab infeksius dapat diakibatkan oleh virus Al, ND, IB maupun EDS. Grafik 1. Umur Serangan Al pada Ayam Broiler “Tahun 2035 "Semester 2018 Lumut serangan (hat) (Grafik 2. Umur Serangan Al pada Ayam Layer “hun 2015 Semester 2018 S : ll 2 6 Mem Ml on «S| 63 | 1518 51835 93550 950 = gs 4 : Sumber : Technical Educotion and Consultation Medion (TEC), 2018 nar Serangan ings) Laporan dari lapangan, kasus turunnya produksi telur terjadi secara drastis hingga mencapai 50%. Manifestasi klinis yang terjadi bervariasi, seperti ayam tampak lemas dan seperti mengantuk, feed intake menurun, dan ditemukannya telur dengan kualitas jelek yaitu berkerang tipis, pucat maupun berkerabang lembek. Dari beberapa kasus yang dilaporkan, kejadian kematian pada populasi ayam masih berada di angka normal. Untuk memastikan jenis, penyakit ini disebabkan oleh Al atau bukan, tentunya diperlukan uji laboratorium untuk peneguhan diagnosa, Berdasarkan data laboratorium Medion (Meditab), sampel yang berhasil dikumpulkan dari lapangan menunjukkan bahwa pada ayam layer ditemukan kasus Al HSN1 dan LPAI yang positif dengan uji Polymerase Chain Reaction (PCR). Umur serangan variatif dari umur 5-14 minggu dan didominasi pada umur produksi yaitu > 35 minggu (Grafik3), (Grafik 3. Umut Serangan Al HSN dan LPAl pada ayam layer carat sna atau g i. i :* # é ree kementrian Pertanian dan FAO Emergency Center for Transboundary Animal Diseases (ECTAD) Indonesia mengingatkan para peternak akan ancaman pandemik di sektor perunggasan nasional. Salah satunya yaitu temuan jenis flu burung baru di Indonesia Al H9N2 yang bersifat Jow pathogenic avian influenza (LPAl). Virus ini dapat menurunkan produksi terutama pada peternakan ayam petelur hingga 70% (Republika, edisi Juli 2018). Penularan Virus Al dan Gejala Klinis Al di Lapangan Penularan Al terjadi secara horizontal, yang artinya dapat ditularkan baik secara langsung maupun tidak langsung dari ayam yang sakit ke ayam sehat. Virus Al dikeluarkan dari hidung, mulut, konjungtiva dan kloaka unggas yang terinfeksi. Kemudian virus ditularkan ke ayam sehat melalui proses kontak langsung dari unggas terinfeksi ke unggas sehat yang peka melalui saluran pernapasan, pencernaan dan sistem urinaria. Penularan yang terjadi secara tidak langsung dapat melalui debu, pakan, air minum, peralatan kandang dan personil yang terkontaminasivirus. Dengan masa inkubasi yang relatif cepat, sekitar beberapajam hingga 3 hari gejala klinis yang ditimbulkan pada kasus Al pun bervariasi. Gejala yang muncul dipengaruhi oleh jenis unggas yang terserang, tingkat keganasan virus Al yang menyerang dan praktik manajemen maupun biosecurity yang diaplikasikan di peternakan. ARTIKEL UTAMA Jika dikelompokkan berdasarkan keganasannya, virus Al dibagi menjadi 2 yaitu low pathogenic avian influenza (LPAI) dan high pathogenic avian influenza (HPAI). Kedua pengelompokan tersebut akan berpengaruh terhadap gejala dan perubahan patologi anatomi yang muncul. 1. LPAI Virus LPAI bersifat /ow virulent (keganasan rendah) sehingga akan tergambar pada gejala klinis yang ringan pula pada ayam di lapangan. Namun biasanya dampak yang ditimbulkan oleh LPAI adalah efek imunosupresif (menurunkan kekebalan) sehingga akan memudahkan masuknya infeksi sekunder lainnya. Dok, Medion, 2018 ia Kinis dan patologi anatomi pada ayam ‘yang terkena HPAI: a, Feses encer dan berwarna sehijauan, b. jengger kebiruan (sianosis),c. Radang pada selaput lendit mata, Akumulasilendir di rongga mult Gejala klinis yang yang muncul pada ayam yang terserang LPAI yaitu berupa gangguan pernapasan (seperti susah bernapas dan ngorok), konjungtivitis, penurunan feed intake Gambar patologi anatomi pada ayam yang terserang Al (LPAI dan HPA) ringits dan taknettis & parerparu menghitam fi radang pada proventrkus (radang pada sotatonst |. pendarahan bintik bint (otechiae) ada lemak proventrkulus i ptechiae femal Jantung I pechiae di lemak perut iil benglak dan put i plechae dl penggantung usus o.fimpa Benglak dan penurunan produksi telur yang sangat drastis. Selain itu ayam akan nampak depresi, namun angka kematian cenderung rendah bahkan masih dapat dikatakan normal. Jka dilakukan bedah akan nampak perubahan organ seperti radang pada sinus hidung, laring maupun trakea. Akumulasi lendir di saluran pernapasan juga dapat ditemukan. Perubahan di organ pencernaan antara lain radang pada proventrikulus, pankreas berwarna kemerahan, ovarium mengecil dan terjadi perdarahan pada calon kuning telur, ginjal bengkak, limpa bengkak dan sering ditemukan pelebaran pada pembuluh darah otak maupun organ reproduksi. Pada organ lain seperti jantung dan perlemakan tubuh sering ditemukan perdarahan berbentuk titik-titik (ptechiae). HPAI HPAI bersifat akut dan ditandai oleh proses penyakit yang berlangsung cepat. Gejala klinis maupun perubahan patologi anatomi organ lebih parah jika dibandingkan dengan LPAI Gejala khas yang seringkali muncul saat ayam terserang HPAI antara lain kematian tinggi, berhentinya produksi telur atau penurunan produksi, depresi, jengger dan pial kebiruan (sianosis), konjungtivitis, diare berwarna hijau, akumulasi lendir di rongga mulut, perdarahan di Khaki (shank), ngorok dan kadang ditemui gangguan saraf (tortikolis). Perubahan organ yang nampak setelah dilakukan bedah antara lain radang di saluran pernapasan atas meliputi sinus hidung, laring maupun trakea, paru-paru berwarna kehitaman dan kantung udara keruh. Perubahan yang diterukan di saluran pencernaan antara lain ada radang di proventrikulus, usus, seka tonsil dan pankreas. Organ lain yang sering mengalami erubahan yaitu jantung dan lemak tubuh yang mengalami perdarahan berbentuk titik- titik (ptechiae}. Pada sistem saraf, ditemukan dilatasi pembuluh darah otak. Selain perubahan-perubahan tersebut, sering pula ditemukan perdarahan di otot pada maupun dada. ‘Gambar patolog! anatomi pada ovarium ayam yang ‘erserang Al (LPAI dan HPAI): p. avarium tidak berkembang,q. dilatas ringan pada pembuluh darah ‘varium (gambar p dan q adalah perubahan organ yang terjadi pada LPal) sedangkan .dilatasi pembuluh darah 3 yang lebih parah dan sering terjadi pada kasus HPAI Pengendalian Penyakit ‘A. Pencegahan Al Langkah pencegahan infeksi Al yang dapat dilakukan antara lain dengan membentengi tubuh ayam dengan zat kebal (antibodi) yang dapat melindungi dari serangan virus Al lapang. Selain itu faktor manajemen pemeliharaan seperti pemeliharaan dan biosecurity juga menjadi hal penting untuk mencegah masuknya Al 1. Vaksinasi Vaksinasi Al bertujuan untuk memicu munculnya kekebalan humoral (kekebalan yang berada dalam sirkulasi darah) terhadap infeksi atau keganasan virus Al lapang. Unggas yang peka atau rentan terhadap infeksi Al dari lapang kemungkinan belum mendapatkan kekebalan dari vaksinasi sebelumnya. Sebaliknya, unggas yang mendapatkan vvaksinasi Al dan program vaksinasi ulang akan lebih kebalterhadap serangan virus Al. Ayam layer wajib vaksinasi Al 3 kali sebelum produksi dan 2 kali setelah puncak produksi dengan vaksin Al yang homolog. Vaksinasi pertama dapat dilakukan di sekitar umur 2 minggu, diulang pada umur 7-8 minggu, dan selanjutnya dilakukan saat 3 minggu sebelum masuk masa produksi. Jika untuk daerah yang sangat rawan terhadap Al vaksinasi Al kedua sebelum produksi dapat dilakukan 4-5 minggu setelah_vaksinasi pertama. ber: Dok. Medion, 2018, Sedangkan untuk ayam broiler, vaksinasi Al wajib dilakukan. Kasus Al di ayam pedaging sebenarnya tidak lepas dari turunnya antibodi maternal Al. Pada umur 3 minggu titer antibod maternal Al sudah tidak protektif lagi sehingga mur tersebut adalah saat yang paling rawan bagi ayam yang terserang Al. Selain itu, data dari lapangan menyebutkan bahwa Al menginfeksi ayam broiler pada umur > 3 minggu. Maka, vaksinasi Al pertama sebaiknya dilakukan saatumur 4 atau 10hari. abel Paduan Yn rogram aan NDA [owns as oul 1st | esr edgar ‘ each Coes) pogeet eRe) Sela tate Finan Pogana 0 dca oper) stn sahaae Poot wei A et dng Tine pi par dh Posh eect ats repent as pe ig ote | seni “abel 2, Panduan Umum Program Vaksinas! NO-AI "avam Layer dan Breeder cl wn [oes [cram ee eee «| Scere nom tanta sot ina ptinat » ns tant | se anstaene Fa pai men etc’ —| sey int pg wae! et, | asa rier | Sane Psd eng ip Re SS Tianna anita bon ahaa Apakah itik perlu divaksinasi Al? Jawabannya, perlu. Menurut penelitian itbang Pertanian, dilaporkan bahwa kematian itik tertinggi terjadi pada itik muda (< 2 bulan) mencapai 90-100%, utamanya pada usaha itik pedaging (sistem intensif). Sedangkan kematian itik dewasa relatif lebih rendah, namun produksi telur turun sampai 50%. Salah satu pengalaman peternak tik dari wilayah Jawa Barat, dengan penerapan biosecurity yang ketat dan vaksinasi Al yang teratur, itik yang dipelihara dapat terhindar dari kasus Al yang mulai menjangkit kembali Selain vaksinasi, perlu juga dilakukan ‘monitoring titer antibodi. Tujuannya adalah untuk memantau perkembangan kekebalan di dalam tubuh ayam. Biasanya monitoring titer dilakukan di ayam layer dan breeder. Untuk mengetahui keberhasilan vaksinasi pemeriksaan titer dilakukan 3-4 minggu setelah vaksinasi Al. Sedangkan pemeriksaan untuk memantau titer antibodi Al selama produksi dilakukan secara rutin setiap 1 bulan sekali. Dari pemeriksaan rutin tersebut akan diperoleh gambaran baseline titer di peternakan. Sehingga jika suatu saat itemukan adanya gambaran titer yang berbeda dari baseline maka bisa menjadi peringatan diniterhadap kondisiayam. Biosecurity Tahapan biosecurity yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi Al meliputi sanitasi, desinfeksi dan isolasi. Saat_melakukan desinfeksi pilih dan gunakan desinfektan yang daya kerjanya kurang dipengaruhi oleh materi organik seperti Formades untuk menyemprot lingkungan luar kandang atau kendaraan. Semprotkan juga Antisep atau Neo Antisep secara rutin setiap hari. Batasi alu lintas orang atau kendaraan yang keluar atau masuk kandang. Alas kaki sebaiknya disikat dengan deterjen atau desinfektan karena jika hanya dilakukan dipping (pencelupan) saja kurang efektif. Sumber : TEC Medion, 2018, B, PenangananiJil Grafik 4. Profil Titer Antibodi HPAI Hasil Monitoring & 5 Titer ANtibodi pada Ayam Layer emt Standar 320 160 — > ° 2m 31285 [Umur (Minggu) TerlanjurSakit ‘Al merupakan penyakit virus, sehingga belum ada obatnya. Jika suatu peternakan telah terjangkit Al, maka hal-hal yang perlu dilakukan antaralain: Penanganan pada kandang lain yang belum terserangAl + Untuk menekan penularan penyakit, segera lakukan revaksinasi pada ayam yang masih sehat menggunakan Medivac Al. Keputusan revaksinasi tergantung pada tingkat keganasan virus yang menyerang, angka kesakitan dan angkakematian + Lakukan semprot kandang untuk mengurangi jumlah virus yang ada di lapangan + Desinfeksi air minum untuk mencegah penularan penyakit melalui air minum Penanganan pada kandang yang telah terserang Al + Segera singkirkan unggas yang mati di kandang. Musnahkan dengan metode penguburan atau pembakaran di lokasi yang berjauhan dari kandang. + Semprot kandang yang masih berisi ayam dengan desinfektan seperti Antisep atau Neo Antisep, dan pada kandang kosong dapat menggunakan Sporades atau Formades + Berikan imunostimulan seperti Imustim untuk meningkatkan stamina tubuh ayam. Imustim akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh secara optimal sehingga proses kesembuhan akan lebih cepat Vaksinasi darurat dapat dilakukan untuk mengurangi_ kematian. Hal ini dapat dilakukan pada ayam petelur atau pembibit yang kondisinya masih sehat menggunakan MedivacAl. Lakukan istirahat kandang yang cukup yaitu minimal 14 hari terhitung dari kandang dibersihkan. Kemudian fakukan desinfeksi kandang kembali sebelum memulai chick-in lagi Salam, Bapak Darian Sukabumi—Jawa Barat Saya peternak ayam broiler di wilayah Sukabumi. Di musim hujan saat ini, saya selalu menemukan banyak bertebaran kutu hitam di sela-sela dinding dan nyamuk di area kandang. Biasanya hanya saya bersihkan kutu hitam tersebut dengan sapu. Bagaimana cara mencegah kutu hitam dan nyamuk tidak menyebar di kandang? Terima kasih. Jawab: Yth. Bapak Darian, terima kasih atas pertanyaannya. Kemungkinan kutu hitam yang Bapak maksud yaitu black beetle atau yang biasa disebut kutu franky. Sebenarnya kutu franky ini bukanlah sejenis kutu tetapi kumbang. Mungkin karena kenampakannya yang kecil dan berwarna hitam maka banyak dari kita yang biasa menyebutnya kutu franky. Kumbang ini cenderung menyukal tempat yang lembap dan berkembang biak seperti pada /itter kandang atau sisa pakan yang lembap dan basah. Itulah sebabnya pada musim hujan akan banyak ditemukan kumbang ini. Tentunya kumbang ini akan kontak langsung dengan feses ayam yang telah terkontaminasi virus dan bakteri penyebab penyakit seperti virus Gumboro, bakteri . coll, atau Salmonella. Hal tersebut beresiko kumbang franky berperan sebagai vektor mekanis atau vektor pembawa agen penyakit patogen tersebar ke ayam atau kandanglain Sumber : vetpoultry.com Kumbang franky banyak bertebaran dikendang, Sama halnya dengan kumbang franky, nyamuk juga berperan sebagai vektor (pembawa) yang juga perlu diwaspadai. Nyamuk bisa menularkan protozoa penyebab malaria unggas dan leucocytozoonosis. Kedua serangga tersebut bertindak sebagai vektor dan menyebarkan bibit penyakit ke ayam sehat melalui gigitan. Genangan air merupakan media ideal bagi perkembangbiakan nyamuk dan serangga lain. Maka tak heran apabila saat musim pancaroba atau musim hujan, serangan leucocytozoonosis dan malaria unggas seringkali muncul. Lalu, tindakan apa saja yang harus kita lakukan untuk mencegah hal tersebut? Berikut tindakan- tindakan yang bisa diterapkan + Lakukan pembersihan feses minimal satu kali dalam seminggu. Upayakan pembersihan feses lebih sering saat musim hujan agar tidak ada feses basah atau lembap menumpuk di litter kandang. Untuk mencegah keberadaan nyamuk, genangan air yang terbuka dapat dicegah dengan menutup bak penampungan air, ember dan sebagainya + Semprotkan insektisida (fogging) di areal sekitar kandang. Perhatikan dosis pemakaian dan keamanannya karena insektisida bersifat beracun bagi ayam dan manusia. Memilih insektisida yang tepat sesuai target serangga merupakan langkah aman dan efektif dalam membasmi serangga di peternakan. Contohnya Delatrin yang efektif untuk menekan populasi kumbang franky. Delatrin bisa diaplikasikan secara spray dalam kandang kosong yang tertutup lalu didiamkan selama 3 jam, Perlu diperhatikan untuk metode spray, bila penyemprotan dilakukan asal-asalan, maka tidak semua kumbang atau kutu mati danlama- kelamaan akan resisten terhadap insektisida tersebut. Karena itu, disarankan spray dilakukan waktu petang (menjelang Maghrib atau pukul 18.00 WIB) karena pada saat itu kumbang franky mulai muncul berdatangan dan terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu. Larvatox juga bisa diberikan untuk memperbaiki daya serap air di feses sehingga feses lebih kering dan tidak memicu kedatangan kumbang franky. Untuk menekan vektor nyamuk, hindari semak- semak ataupun tempat-tempat yang menggenang. Lakukan pemotongan rumput liar, penguburan barang-barang/kaleng-kaleng bekas dan pembersihan selokan. Air minum hendaknya rutin diganti setiap hari agar tidak menjadi sarang nyamuk berkembangbiak Ciptakan suasana nyaman bagi ayam, jumlah ayam dalam kandang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup, sedapat mungki diterapkan sistem pemeliharaan all in all out. Penggunaan kipas pada kandang ayam juga dapat membantu menekan populasi serangga. Berikan multivitamin seperti Fortevit atau Vita Stress untuk menambah stamina dan meningkatkan daya tahan tubuh ayam tethadap serangan penyakit. Jika litter sudah sangat lembap, ketika hendak ditambah litter baru sebaiknya ditaburi kapur terlebih dahulu agar cepat kering, setelah itu baru ditumpuk dengan litter yang baru. Bersihkan sela-sela atau celah-celah kandang yang memungkinkan menjadi tempat persembunyian kumbang franky. Bersihkan lalu semprot dengan insektisida Lakukan sanitasi kandang (dibersihkan, dicuci dan disemprot dengan Antisep atau Formades. Bersihkan tempat pakan, tempat minum dan peralatan lainnya (Medisep) yang dilanjutkan dengan penyemprotan desinfektan untuk mencegah berdatangan kumbang atau nyamuk, 2 3 5 Tempat pakan yang bersih menjamin ayam makan dengan aman dan tercapal produktivitas optimal Lakukan uji parasit untuk mendeteksi kemungkinan adanya parasit protozoa penyebab malaria atau leucocytozoonosis yang terdapat di dalam darah unggas. Pengujian dapat dilakukan di Laboratorium Medion (Meditab). MediLab siap memberikan jasa uji laboratorium dan konsultasi teknis untuk kesehatan ternak. MediLab mendukung program pemeliharaan yang efisien dan efektif. Bapak Agus Palembang —Sumatra Selatan ‘Ayam saya /ayer, saat ini usianya 60 minggu beberapa hari yang lalu 1 ekor mati dengan usus keluar dari dubur, apakah itu karena kanibal? Apa penyebabnya dan bagaimana cara pencegahan dan cara mengatasinya? Terimakasin. Jawab: Yth, Bapak Agus, terima kasih atas pertanyaannya. Kanibal adalah kebiasaan ayam saling mematuk dan bahkan memakan telurnya sendiri Kanibalisme biasanya ditandai dengan adanya luka- luka pada tubuh ayam dan seringkali ditemukan ada ayam yang lumpuh. Penyebab terjadinya kanibalisme antara lain 1. Suhu kandang yang telalu panas 2. Kandangterlaluterang 3. Kepadatan kandang tinggi 4, Jumlah tempat ransum dan tempat minum tidak cukup atau tidak merata 5. Ransum mengandung kalori (energi metabolisme) terlalu tinggi 6. Parasit luar menyebabkan ayam mematuki bulunya. Darah yang keluar akibat patukan ‘akan menarikayam lain juga ikut mematuk 7. Luka (misalnya akibat tergores benda yang tajam pada kandang) 8. Faktorgenetik Namun, berdasarkan temuan yang Bapak sampaikan, ada kemungkinan penyakit lain yaitu Prolapsus Uteri. Pada ayam layer, seringkali ditemukan penyakit dimana saluran telur (oviduct) ‘ayam yang berkontraksi untuk mengeluarkan telur, tertahan oleh lemak abdomen (lemak perut) dan akhimya saluran reproduksi ikut keluar, penyakit inilah yang dikenal dengan sebutan Prolapsus Uteri. Penyakit ini ditandai dengan keluarnya saluran telur dari dalam kloaka. Prolapsus sering terjadi Wie’ pada ayam yang sedang bertelur. Kelainan ini terjadi pada saat masa bertelur dan tidak dapat pulih dengan sendirinya Faktor penyebab timbulnya prolapsus uteri antara lain: 1. Perlemahan/kerusakan otot di daerah kloaka karena umur ayam (ayam tua), radang pada salurantelur dan anus. Intensitas pencahayaan yang terlalu tinggi maupun perubahan program pencahayaan yang dilakukan secara mendadak. 3. Ayam terlalu gemuk/timbunan lemak perut yang terlalutebal. : 8 z : j t Prolapsus uteri pada ayam Kasus prolapsus uteri ini dapat dicegah dengan cara 1. Mempertahankan berat badan ayam tetap ideal (sesuai standar). Ayam layer yang mengalami hambatan pertumbuhan saat masa starter atau grower akan memiliki kerangka tubuh dengan ukuran yang lebih kecil (di bawah normal). Akibatnya, saat masa Jayer ayam tersebut cenderung lebih mudah terkena prolapsus. Ayam dengan ukuran berat badan terlalu besar juga dapat memicu prolapsus. Ayam ini akan memiliki timbunan lemak yang berlebih di perutnya sehingga dapat mengganggu elastisitas saluran telur, yaitu saluran telur tidak dapat masuk kembali saat mengeluarkan telur karena tertahan oleh lemak tubuh 2. Atur program pencahayaan sesuai kebutuhan. Jangan memberikan pencahayaan dengan lama waktu dan intensitas yang berlebih. Pencahayaan untuk masa layer sebaiknya diberikan selama 16 jam, yaitu 12 jam dari sinar matahari dan 4 jam dari cahaya lampu dengan intensitas 40 lux. 3. Berikan ransum dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam, terutama kebutuhan mineral. 4, Perhatikan kepadatan kandang. Kandang yang padat akan menyebabkan ayam stres dan meningkatkan aktivitas mematuknya. 5. Pertahankan suhu kandang tetap nyaman, yaitu 25-28°C. Karena kemungkinan pada peternakan Bapak sudah terjadi kasus prolapsus, yang dapat kami sarankan adalah: 1. Culling atau afkir ayam yang telah mengalami kasus prolapsus tersebut, karena sudah tidak produktf agi 2. Jika umur ayam masih dalam kategori produktif, seleksi ayam-ayam dengan berat badan melebihi standar. Tinjau formulasi ransum atau kurangi jumlah pemberian ransum, Narasumber Drh. Christina Lilis L. Bergabung dengan Medion tahun 1993 di Bagian Research and Development. Ditahun 2007 - 2016 menangani bagian Technical Support {dan Technical Education and Consultation Manager hingga sekarang Konsultasi Teknis : 08522115451: Pentingnya Mengetahui Baseline Titer Antibodi pada Layer “Kapan jadwal vaksinasi ND di ayam layer produksi?” “kapan seharusnya vaksin ND diberikan saat ayam produksi?” “Saya sudah vaksin ND-IB tiap 3 bulan sekali, apakah itu sudah cukup atau perlu ditambah lagi2” “Ayam saat puncak produksi apakah boleh dilakukan vaksinasi?” Sumber : Dok, Medion “Program vaksinasl menunjang pencapaian produktivitas, ‘usaha ayam loyer Pengertian Revaksinasi Pertanyaan-pertanyaan tersebut kerap kali muncul ketika membahas persoalan mengenai jadwal vaksinasi yang tenat. Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut eloknya kita perlu memahami betul tujuan dari pengulangan vaksinasi atau istilah yang umum digunakan di lapangan yaitu revaksinasi atau booster. Booster berasal dari kata boost yang dalam Bahasa Indonesia bisa disebut dorongan atau tambahan yang memiliki maksud membantu atau mendorong sesuatu untuk meningkat atau memperbaiki. Booster atau revaksinasi pada unggas memiliki tujuan untuk menambah atau meningkatkan titer antibod dari vaksinasi sebelumnya yang sudah mulai turun dengan harapan titer antibodi di dalam tubuh ayam selalu dalam level protektif sehingga dapat terlindungi dari serangan penyakit. Setelah mengetahui pengertian dan pentingnya revaksinasi, pertanyaan selanjutnya yang muncul yakni kapan waktu yang tepat untuk melakukan revaksinasi. Waktu yang tepat untuk melakukan revaksinasi ketika titer antibodi sudah mulai turun atau mendekati standar minimal titer dalam memberikan perlindungan. Sebagai contoh bila standar titer Haemagglutination inhibition test (Hi test) Al yaitu 4 log2 atau GMT 16 hendaklah kita melakukan revaksinasi ketika titer antibodi sudah mendekati angka 16 namun tidak perlu menunggu titer sudah di bawah angka 16 karena hal tersebut sudah agak terlambat mengingat vaksin butuh waktu untuk bekerja agar titer antibodinya berada di level protektif, Untuk berada di level protektif vaksin aktif butuh waktu 2-3 minggu dan vaksin inaktif3-4 minggu post vaksinasi. Mendapatkan Baseline Titer Untuk mengetahui kondisi titer antibod ayam sudah mulai turun atau masih ada di level protektif dengan cara rutin melakukan uji serologi. Perlunya dilakukan uji serologi secara rutin agar mendapatkan gambaran secara utuh bagaimana Kondisi titer antibodi ayam sehingga dapat diketahui status kesehatan pada ayam tersebut dan juga sebagai tindakan pencegahan atau disebut early warning system. Baseline titer adalah level minimal titer antibodi agar peternakan aman dari infeksi penyakit tertentu di lingkungan peternakan itu sendiri, Baseline titer ini didapatkan dengan cara melakukan monitoring titer antibodi secara rutin dalam interval tertentu dan dilakukan pada ayam sehat selama 2-3 periode pemeliharaan. Pada ayam layer dapat dilakukan pada fase kritis dan fase produksi. Fase kritis yakni pada saat ayam mulai bertelur, menjelang puncak dan puncak produksi yaitu 18, 25 dan 30 minggu. Lalu setelahnya dapat diambil sampel darah tiap 1-2 bulan sekali. Jenis penyakit yang perlu dibuat baseline titernya yaitu penyakit-penyakit yang penting pada ayam Jayer terutama yang dapat menyerang ke produksi telur seperti Al, ND, IB dan EDS, Monitoring Titer untuk Menentukan Revaksinasi Sebagai contoh pada Grafik 1. yang merupakan baseline titer ND pada salah satu farm layer. Pada grafik tersebut di awal produksi hingga puncak produksi titer ND dalam kondisi bagus namun pada umur 32 minggu terlihat titer antibodi menurun sehingga dilakukan revaksinasi ND dengan ND aktif. Dapat dilihat pada 37 minggu titer antibodi ND sudah naik kembali. Revaksinasi dilakukan ketika titer antibodi sudah mulai menurun atau lebih mudahnya bila dibuat grafik seperti di atas sehingga memudahkan kita melihat, polatiter antibodi tersebut. Grafik. Bateline Ter NO pada Ayam Layer a Sumber : Technical Education and Consultation Medion, 2038, Standar minimal titer HI ND pada ayam ayer yaitu 6 log? atau GMT 64. Namun mengingat kondisi saat ini di Indonesia yang merupakan wilayah endemis ND, bila hanya menggunakan standar tersebut dikhawatirkan kurang protektif terutama untuk farm di wilayah dengan kondisi tantangan ND cukup tinggi. Mengutip salah satu jurnal dari website poultrymed.com (2017) yang berjudul “The Titer Needed to Protect Commercial Layers” atau titer yang dibutuhkan untuk ‘melindungi ayam layer komersil_menjelaskan bahwa kelompok ayam dengan titer HI ND yang rendah (5 log2 ~ 8 log2) dan kelompok titer HI medium (9 log2 - 11 log2) memiliki gejala yang tidak khas, produksi telur abnormal dan masih ada shedding virus (cemaran virus). Sedangkan pada kelompok titer HI tinggi > 12 log2, ayam sepenuhnya terlindungi dengan tidak adanya gejala klinis atau memproduksi telur abnormal maupun tidak ditemukan adanya shedding virus. Monitoring Titer sebagai Early Warning System Early warning system merupakan sistem peringatan dini dalam peternakan ayam. Hasil uli yang dilakukan akan dibandingkan dengan baseline titer yang ada di peternakan tersebut. Sinyal adanya masalah ditunjukkan dari adanya gambaran titer terkini yang menyimpang (misal titer lebih rendah) dari baseline titer. Salah satu peternak ayam layer melakukan pengujian titer ND di umur 55 minggu dengan hasil titer Hi nya 9 log2, padahal disekitar umur tersebut baseline titernya di titer HI 12 log2. Personil lapangan Medion pun menyarankan untuk melakukan pengecekan kondisi ayam di kandang. Setelah dilakukan pengecekan ternyata diterukan adanya penurunan produksi telur sekitar 2-3% dan ditunjang di 1 minggu setelahnya dilakukan cek titer antibodi ND lagi yang hasilnya ada lonjakan titer menjadi 15 log2. Hal ini mengindikasikan adanya tantangan ND di peternakan tersebut. Peternak pun segera mengambil tindakan dengan pemberian terapi suportif, peningkatan biosecurity dan revaksinasi ND dengan disertai pemantauan titer antibod. Sampel UjiSerologi Idealnya jumlah sampel darah yang dapat diambil tiap kali pengujian yaitu 0,5% dari total populasi atau paling tidak minimal 15-20 sampel per kandang dan pengambilan sampel dilakukan secara acak di seluruh kandang, Pengambilandarah dilakukan di pembuluh darah di sayap pada ayam dewasa dengan jumiah minimal 1 ml tiap ekornya. Setelah itu, berikan ruang pada alat suntik atau spuit dan diamkan pada suhu ruang selama sekitar 2 jam agar serum darah mudah terbentuk. Setelah serum terbentuk dengan ditandai adanya cairan bening terpisah dengan bekuan darah, segera pisahkan serum untuk dikemas dan dikirim ke laboratorium terdekat. Jika pengujian tidak segera dilakukan serum dapat disimpan di lemari es. Upayakan suhu dalam paket pengiriman serum tetap terjaga dinginnya dengan pemberian tambahan es batu atau ice pack. Kualitas sampel serum yang bagus yakni warna serum berwarna bening kekuningan, tidak keruh, tidak berbau dan tidak lisis (sel darah tidak pecah atau rusak). Serum yang lisis ditandai dengan warnanya kemerahan, kondisi demikian tentu akan menyulitkan laboran ketika menyimpulkan hasil yang menyebabkan hasil pengujian menjadi bias (menyimpang). Sumber: Dok. Medion Ujiserologi menggunakan Hl test Uji laboratorium merupakan sarana yang efektif untuk monitoring status kesehatan ternak, Monitoring titer antibodi secara rutin dapat menjadikan peternak lebih waspada terhadap kondisi ayam yang dipeliharanya dan juga dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan di dalam manajemen peternakan. Kondisi saat ini dengan adanya teknologi yang semakin berkembang terutama di dunia peternakan membuat peternak jaman sekarang tidak bisa hanya mengandalkan insting dalam ‘mengambil keputusan tapi harus berdasarkan data yangjelas dan akurat. Karenanya Medion menghadirkan b yang menyediakan jasa uji serologi dan memiliki cabang yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, Metode uji serologi di MediLab dilakukan sesuai Standard Operational Procedures (SOP), mengacu pada Standar Nasional indonesia {SNI), Office Internationale Epizooticae (OIE) dan lainnya. Pengujian di Medilab juga telah mengimplementasikan ISO 17025:2008 (Standar Akreditasi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Alat pengujian yang digunakan selalu dilakukan kalibrasi secara rutin dan juga laboran-laboran terampil menjadikan hasil pengujian yang diberikan akurat. Selain itu, jenis pengujian yang lengkap dan juga hasil uji yang dikeluarkan oleh Medilab dilengkapi dengan interpretasi hasil uj sehingga memudahkan peternak untuk memahami hasil uji laboratorium tersebut dan langkah apa yang harus diambil untuk ‘menanganinya. Dengan memaksimalkan alat bantu yang ada dan memanfaatkan dengan baik kiranya dapat membantu menjaga performa ayam dalam kondisi terbaiknya. Salam. Oe 2 Lengkapi kotak-kotak berikut sehingga setiap kolom, baris serta kotak 3x3 berisi angka 1 hingga 9 Pm Oat r-ryt hd Pa encom tang Ee eM ects HARGA RATA-RATA TELUR TIAP KG DI PULAU JAWA. JAN FEB MAR) APR MEI. JUN JUL AGT.» SEP_—«OKT.-NOV_—oES HARGA ruriany n.00 + 71000 + mn900 19000 + 18.000 \ mo00 + ‘000 + 15.00 ooo = 13.00 + 12000 1000 = HARGA RATA-RATA BROILER HIDUP TIAP KG DI PULAU JAWA WARGA JAN FEB MAR) APR) MEL JUN JUL AGT.—«SEP_OKT._-—«(NOV_—oES (ruPiany m0 « 21000 = mn.00 +: 19000 + a0 = ~ 2016 — 2018 2017 RUBRIK KHUSUS 17 Pentingnya Vitamin B-Kompleks untuk Ternak Optimalisasi dan peningkatan produktivitas usaha peternakan secara tradisional telah banyak dilakukan oleh peternak. Diantaranya adalah pemberian pakan dengan nutrisi yang tepat dan juga perlu diberikan tambahan asupan mineral dan vitamin. Vitamin merupakan senyawa organik yang penting dan sangat diperlukan dalam proses metabolisme tubuh ternak. Berbagai macam vitamin dibutuhkan oleh ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba) seperti juga vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Salah satu jenis vitamin yang sangat dibutuhkan oleh ternakadalah Vitamin B-kompleks. Vitamin B-kompleks merupakan grup vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin B1 (thiamine), 82 (riboflavin), B3 (niacin atau niacin amide), BS (pantothenic acid), B6 (piridoksin), 87 (biotin), B9 (folic acid), dan B12 (cobalamin). Masing-masing vitamin tersebut ‘memiliki kandungan yang bersinergis satu sama lain dan mendukung aktivitas ternak. Sebenarnya vitamin 8-kompleks dapat dibentuk (disintesis) dalam tubuh ruminansia. Namun saat ternak ruminansia dalam kondisi stres, sakit, maupun kekurangan nutrisi pakan, kerja bakteri di lambung dalam mensistesis vitamin B-kompleks akan menurun, Untuk itu diperlukan suplementasi vitamin B-kompleks saat kondisi khusus tersebut untuk mencegah kurangnya asupan vitamin B-kompleks. Terlebih pemberian vitamin B-kompleks penting untuk ternak bunting, laktasi (menyusui), serta ternak muda yang membutuhkan asupan vitamin B-kompleks lebih banyak. Kekurangan vitamin B-kompleks rawan terjadi ketika induk bunting, kelelahan akibat pengangkutan, induk menyusui, ternak stres akibat cuaca maupun luka, ternak yang sedang terserang penyakit, maupun ternak muda yang belum disapih gE 2 = Sumber :ualansapi.com ‘api stres akibat cuaca ekstrim ‘wordpress.com Saplterserang penyakit Pada ternak yang kekurangan vitamin B-kompleks dapat menunjukkan gejala seperti berikut: Nafsu makan menurun Pertumbuhan bobot badan lambat 18 ~ Produksisusurendah - Dapat muncul gangguan pencernaan seperti diare atau konstipasi (sulit mengeluarkan feses) Dengan pemberian suplementasi vitamin B-kompleks pada ternak, dapat memberikan banyak manfaat antara lain: + Vitamin B-kompleks berperan sebagai kofaktor enzim metabolisme sehingga penyerapan dan pemanfaatan nutrisi di dalam tubuh ternak akan meningkat. Ternak akan muncul rasa lapar dan nafsu makan meningkat Sumber: sapi.coid Pertumbuhan bobot meningkat dengan balk dengan suplementas! vitamin 8-kompleks ‘Sumber: arsipberita.com Produksi susu meningkat dengan suplementasi vitamin Bkompleks + Membantu mempercepat kesembuhan ternak saat terjadi infeksi. Kombinasi vitamin B yang terkandung dalam vitamin B- kompleks berperan meningkatkan respon kekebalan tubuh ternak dengan meningkatkan produksi sel darah putih sehingga dapat membantu proses penyembuhan penyakit RUBRIK KHUSUS + Mencegah defisiensi vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhanternak kesehatan dan Nafsu makan kambing meningkat Pemberian vitamin yang tepat akan menghasilkan produktivitas ternak yang lebih baik. Pemberian vitamin B-kompleks pada ruminansia perlu dimasukkan dalam program pemeliharaan kesehatan secara rutin. Vitamin B-kompleks dapat diberikan minimal setiap 3-4 bulan sekali. Vitamin 8-kompleks dapat juga diberikan pada ternak yang sedang sakit untuk membantu kesembuhan dari infeksi. Misalnya dengan Vita B-Plex Bolus atau Injeksi Vitamin B Kompleks. Untuk hasil yang optimal tentu perlu memperhatikan juga manajemen pakan yang iberikan ‘Sumber : tempo.co.id ‘Sumber : antarafoto.com ‘Sumber : Dok Medion Sumber : Dok Medion PERISTIWA 19 Medion Kembali Unjuk Gigi di VIV China Foto bersama tim Medion di stan Pameran peternakan paling bergengsi di negeri tirai bambu VIV China kembali digelar untuk ke-10 kalinya pada 17-19 Sept 2018 lalu. Bertempat di Nanjing International Expo Center (NIEC), China, pameran tersebut diikuti oleh lebih dari 500 exhibitors dari berbagai negara di dunia. Salah satu perusahaan yang berpartisipasi adalah perusahaan obat, vaksin, dan peralatan peternakan asal Bandung, PT. Medion. Kelkutsertaan PT, Medion dalam VIV China bertujuan untuk bertemu dengan pelanggan dari seluruh dunia serta mempromosikan produk. Tim PT. Medion dengan pakaian batik khas Indonesia, ee dengan ramah menyambut seluruh ‘oe pengunjung yang hadir. Jonas Jahja dan istri, Amalia Jonas, selaku pendiri PT. Medion, juga tampak hadir dalam pameran. Stan yang didesain apik tersebut selalu ramai dikunjungi para peserta pameran dari berbagai negara seperti Mesir, Nigeria, Bangladesh, Pakistan, Sudan, Korea, Srilanka, Malaysia, Rusia, dan Indonesia Sebanyak lebih dari 500 peserta singgah Jonas Jahja dan Amalia berbincang dengan pelanggan di stan yang mengusung konsep ramah tamah dan kekeluargaan tersebut. Dengan produk-produknya yang berkualitas dan semakin terpercaya di Asia, Afrika dan Eropa, PT. Medion semakin mengukuhkan eksistensinya di industri peternakan dunia. & = Sikap Pahlawan yang Perlu Diteladani POA Rpg Mp shigs Ay 2 ‘Sumber :dickyanggriawannugrana.blogspot.com Tanggal 10 November diperingati sebagai hari pahlawan nasional. Ingatkah Anda dengan kutipan fenomenal, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”? Pernyataan dari Bung Karno ini mengajak segenap rakyat Indonesia untuk mengenal dan meneladani sikap para pahlawan. Untuk mengenang jasa para pahlawan, kita dapat mewarisi sikap-sikap positifnya seperti 1, MembelaKebenaran dan Keadilan Membela kebenaran dan keadilan akan membuat kita lebih bertanggung jawab dan menghargai orang lain. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan sikap, seperti + Menolong oranglain yangmembutuhkan + Tidakmelakukan perbuatan tercela yang merugikan oranglain 2. CintaTanah Air Rasa ini timbul dari dalam hati setiap orang. Panggilan untuk mengabdi, membela, memelihara, dan melindungi Tanah Air dari ancaman ini disebut juga patriotisme. Bentuk cinta tanah air yang perlu ditanamkan, seperti + Bangga menjadi orang Indonesia dengan berbahasa Indonesia yang baik dan benar + Membantumelestarikan budaya daerah dan budaya nasional + Turutserta mengharumkan nama bangsa di kancah internasional + Menggunakan produkdalam negeri Berjiwa Besar Berjiwa besar atau lapang dada merupakan sikap teladan dari pahlawan yang perlu diwariskan pada putra-putri bangsa. Sikap pahlawan yang satu ini menonjolkan kejujuran, keberanian, dan perjuangan. Sikap tersebut ini biasanya terwujud dalam: + Sikap maumengintrospeksikesalahan sendiri + Tidakputusasa saat mengalami kegagalan berkali-kali + Bersedia minta maafdan memaafkan segala bentuk kesalahan dilingkungan sosial Kerja Sama dan TanggungJawab Sikap dapat bekerja sama dan bertanggung jawab akan membekali kita untuk dapat berpartisipasi dalam kelompok dan memberikan sumbangsih pada masyarakat. Kita dapat turut berkontribusi dengan cara: + Gotongroyong membersihkan lingkungan setiap akhir pekan + Aktif berorganisasi dan bersosialisasi dengan kelompok-kelompok dilingkungan sekitar + Menyadari hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik ‘Sumberreferensi :https//blog.sukawu.com mediherba PRODUK HEROAL BERKUALITAS IMUSTIM Peningkat Sistem Imun Alami dan Aman Imustim efektif menstimulasi sistem imun ternak secara alami, terbuat dari herbal. Membantu meningkatkan nafsu makan dan mempercepat pemulihan kesehatan. Digunakan sebelum dan sesudah vaksinasi, akan meningkatkan titer antibodi. Aman digunakan dalam jangka panjang serta dapat dicampur dengan obat atau vitamin lain. a i medion BANDUNG - INDONESIA 0. Box 1221 Bandung, telp.:022-6030612, web: www medion.co.d, email: medion@medion.co.id, customer service: 081321857405 MediLab laboratorium ternak Anda Akurat, Cepat, dan Lengkap Penyedia Sarana Uji Laboratorium yang Terpercaya Pemantauan kesehatan ternak yang konsisten dan menyeluruh akan mendukung program pemeliharaan yang efisien dan efektif. Dengan komitmen menyediakan jasa uji yang akurat, cepat dan lengkap. MediLab terus berkembang dan saat ini lebih dari 14 laboratorium telah hadir di sentra-sentra peternakan Indonesia, siap memberikan jasaujilaboratorium dan konsultasiteknis untuk kesehatan ternak Anda, MengapaMemilih MediLab ? 1. Akurat + Implementasi 1SO 17025:2008 Standar Akreditasi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi + Metode uji mengacu pada Office Internationale Epizooticae (OIE), Standar Nasional Indonesia (SNI), dl. i + Laboran terampil dan divalidasi | Suze secararutin —< a 2. Copat Tersebar disentra-sentra peternakan sehingga mempercepat proses pengambilan, pengiriman, pengujian dan penyerahan hast ui * Dar kedatangansarnpeldenganjumlahsarypelmaksimal200 buahHItestND/AL 3. Lengkap + Layanan ujidisesuaikan dengan kebutuhan peternak + Dilengkapi interpretasi hasil dan analisis sehingga memudahkan Anda dalam mengambil keputusan yangtepat Jasa Pengujian Medilab Untuk informasi lebih lanjut, hubungi tenaga lapangan Medion terdekat Customer Service :0813-2185-7405 email :info@me:

You might also like